MAFIA WEDDING
Keempat roda hitam dari mobil mewah sekelas Rools-Royce Sweptial, berhenti tepat disebuah pintu utama gereja tua yang indah, dengan arsitektur khas bergaya Eropa pada abad pertengahan.
Gereja ini, menjadi satu-satunya tempat yang penuh akan sejarah kelam. Sisa dari jaman peperangan kejam yang disulut oleh bangsa Eropa. Kini, peninggalan berupa bagunan suci bangsa Eropa tersebut masih berdiri kokoh, di pusat kota Tokyo.
Meskipun gereja ini termasuk peninggalan sejarah, namun gedung ini tak serta merta menjadi aset milik negara. Jauh sebelum gereja ini dibuka dan dipertunjukan untuk publik, hak atas kepemilikan gereja ini sudah berada di bawah genggaman tangan dari keluarga Mafia Namikaze.
Jadi tak heran, jika dari generasi ke generasi berikutnya gereja ini selalu menjadi langganan tempat diberlangsungkannya upacara suci pernikahan dari keluarga Mafia Namikaze.
Perlu di ingat bahwa, hanya pernikahan dari keluarga Mafia Namikaze'lah yang boleh terselenggara di gereja ini. Dan Terhitung sudah lebih dari 4 generasi, gereja ini menjadi saksi resminya janji suci dari keturunan-keturunan Mafia sebelumnya.
Tak hanya Rools-Royce yang terparkir disana, melainkan iringan dari puluhan mobil Range Rover hitam juga seolah mengepung gereja kokoh yang akan menjadi saksi bisu dari pernikahan terbesar, termewah dan pastinya paling disorot di abad ini.
Tidak salah, jika kita terus bicara dan selalu melebih-lebihkan acara pernikahan antara keturunan konglomerat Mafia terkejam Se-Asia dengan wanita pilihannya itu. Pasalnya pernikahan ini diprediksi akan mengubah beberapa hal besar yang telah berjalan begitu monoton beberapa tahun belakangan.
Terutama hal yang paling disorot dan masih menjadi topik perbincangan hangat para kaum penguasa elit, adalah turunnya tahta kepemimpinan Mafia dari tangan Minato yang akan digantikan oleh putranya.
Tentu, kaum elit yang sudah lama bekerja bersama keluarga Namikaze. Sangat menantikan hal baru yang akan terjadi, jika Naruto sudah resmi naik kepemimpinan menggantikan ayahnya.
Sekarang kita kembali ke dunia nyata, karpet beludru merah yang terbentang dari dalam gereja akhirnya terpijak oleh sepasang kaki yang berbalutkan sepatu hitam mengkilap.
Pemilik kaki jenjang nan indah itu, berdiri gagah usai keluar dari dalam mobil Rools-Royce.
"Ayo..."
Seorang wanita cantik, yang mengenakan gaun pernikahan berwarna putih tulang ikut melangkah lembut usai tangannya dituntun oleh lelaki yang dicintainya itu.
"Silahkan lewat sini..." Itachi mempersilahkan pasang pengantin itu, melangkah mengikuti bentangan karpet beludru merah yang akan mengantar mereka menuju ke altar.
Teng... Teng... Teng...
Lonceng gereja akhirnya berbunyi nyaring, dan dengan serempaknya. Para pengikut Mafia yang undang hadir sebagai tamu sekaligus saksi di pernikahan itu, berdiri untuk menyambut pasangan pengantin tersebut.
Srekkkk!!...
"Wahh... Calon permaisuri dari tuan muda cantik sekali..." Bisik makhluk bumi berupa seorang pria berambut coklat dengan dagu lancip yang tertutup oleh masker wajah.
"Mereka sangat cocok..." Balas pria kurus dengan pecing besar di bagian telinga berdiri disamping temannya.
"Hikss... Aku sangat bangga bisa melihat pernikahan mereka... Aku merasa, Tuan Muda besar terlalu cepat!" Ucap pria botak besar dengan tato melintang di bagian lehernya.
Bisik-bisik menghiasi suasana kusyuk yang ada. Para pengikut setia dari keluarga Mafia Namikaze begitu haru, sekaligus bangga menjadi saksi hidup dari pernikahan putra Minato ini.
Sayangnya, Tuan Besar sendiri tidak bisa hadir di tengah-tengah acara bahagia putranya. Karena terkendala oleh kondisi kesehatannya.
Yahiko yang telah berdiri diatas altar, langsung berbalik menengok ke belakang. Senyum lebarnya mengembang ketika melihat sang adik dan calon adik iparnya datang berdua di hari bahagia mereka.
"Hiks!... Mereka memang sangat cocok... Aku bersyukur masih hidup untuk bisa melihat hari bahagia ini" Gumam Yahiko.
"Putraku begitu gagah... Lihatlah Hotaru, adikmu sudah dewasa..." Kushina mengikuti arah pandang puluhan pasang mata yang melihat objek yang sama.
"Ibu Kushina benar... Naruto sangat tampan dan dewasa, aku tidak percaya jika dia menikah lebih dulu dari aku" Jawab Hotaru.
Kushina dan Hotaru duduk bersebelahan dengan keluarga Haruno (calon besan). Mereka sempat berbincang sebelum pasangan pegantin itu tiba di gereja.
Disela obrolan mereka, Kushina selalu memuji Sakura. Meskipun mereka baru bertemu kurang dari 24 jam yang lalu. Kushina sudah sukses dibuat terkesan dengan keanggunan, kecantikan dan kepribadian yang baik dari calon menantunya.
Kizashi'pun sama, mulutnya tak bisa diam, ia selalu gatal menceritakan kisah pertemuan anak-anak mereka.
Apalagi memang Kizashi sudah menyukai Naruto. Karena calon menantunya itu selalu membuat Sakura bahagia, di balik ketidakadilan yang diterima oleh putrinya semenjak kejadian naas yang menimpa Sakura enam tahun lalu.
Disisi lain, Yahiko yang baik hati telah mengizinkan Mei dan anak-anaknya untuk masuk ke dalam gereja. Mereka duduk di kursi urutan terakhir. Ada alasan tersendiri, mengapa Yahiko menyuruh mereka duduk dideretan bangku belakang.
'Pernikahan bodoh ini membuat kepalaku pusing... Aku mohon cepatlah selesai!!...' Karin berteriak jengkek didalam hatinya. Ia terpaksa harus terjebak didalam gereja yang penuh sesak ini.
Nagato dan Konan saling diam, mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Sedangkan Mei Terumi sedikit meneteskan air matanya, karena seumur hidupnya ia ingin sekali berada di posisi Sakura.
Mei, sama sekali tidak pernah merasakan hari bahagia seperti ini bersama Minato. Pria yang telah mengikatnya selama bertahun-tahun itu, tak mau mewujudkan mimpi indah Mei untuk menikahinya.
Mei tentu merasa sakit hati, ketika Minato tak mau menikahinya. Yah, mau bagaimana lagi, Mei sudah terlanjur mencintai Minato begitu tulus, dan Mei sendiri tak mau berpisah dari pria pirang itu.
Jika Mei masih ingin hidup bersama Minato. Maka ia harus rela menerima statusnya yang hanya sebagai wanita simpanan di keluarga Namikaze.
Sebab, hanya ada satu wanita yang menyandang gelar nyonya Namikaze di hidup Minato dan dia adalah Uzumaki Kushina, wanita sinting berambut merah panjang yang menjadi wanita kesayangan Naruto, Yahiko, Hotaru dan Minato (mungkin).
"Dia menyembunyikannya dengan sangat baik... Sakura, kau memang sangat pintar berekting..." Guren bergumam ketika ia melihat gerak-gerik Sakura yang begitu sempurna tanpa celah.
Bahkan rasanya tak ada seorang'pun yang mengetahui jika sebenarnya adik kesayangannya itu tidak bisa melihat.
Semua prosesi pernikahan berjalan lancar, dimana Naruto dan Sakura saling berucap janji suci, setia sampai maut memisahkan mereka. Sebuah cincin mahal kemudian resmi tersemat pada masing-masing jari manis pasangan pengantin baru dari keluarga Namikaze tersebut.
Dan sekarang tibalah saatnya bagi kedua mempelai untuk berciuman.
Sorak-sorak menggoda dan siulan memenuhi gereja. Naruto tidak marah akan hal itu, justru siulan dari pengikut setianya sukses membuat Tuan Muda malu dan senang.
"Ah! Apa, Aku harus mencium Sakura didepan kalian semua..?" Tanya Naruto begitu polos.
Sontak puluhan lelaki sangar itu tertawa. Yahiko langsung menutup mulutnya rapat-rapat. Tak tega rasanya ia untuk ikut menertawakan Naruto.
"Anakku... Ayo cium istrimu!!" Teriak Kushina begitu bersemangat. Tak lupa juga dengan tepuk tangannya.
"Ahh, mengapa ekspresi Tuan Muda begitu imut... Aku rela mati agar dunia bisa selalu melihat senyum malu-malunya yang menggemaskan itu..." Penghuni bumi nomor satu mulai bicara.
"Kau benar, ini pertama kalinya aku melihat senyum Tuan Muda yang begitu menawan sekaligus menggemaskan itu" Balas penghuni bumi nomor dua (pengikut setia keluarga Namikaze).
"Aku akan mencatat tanggal hari ini, sebagai hari libur nasional... Pemerintah Jepang harus merayakan hari bahagia ini setiap tahun!!" Cerocos penghuni bumi nomor tiga. Dan teman-temannya langsung menyetujui ide miliknya.
"Naruto, aku malu..." Cicit Sakura. Ia menggenggam lebih erat jemari-jemari kokoh dari kedua tangan suaminya.
Pernikahan yang awalnya memiliki kesan suasana yang mencekam. Kini meleleh menjadi konyol, berkat ulah malu-malu dari kedua pasangan suami-istri baru itu.
Tanpa sadar Naruto sampai menggigit bibirnya begitu seksi. Sayangnya, Sakura tidak bisa melihat aksi menggemaskan dari pria bengis itu.
"Nak, silahkan ciumlah pengantin wanitamu... Setelahnya kalian akan resmi menjadi pasangan suami-istri..." Ucap pendeta yang masih menunggu didepan mereka.
"Baiklah..." Jawab Naruto.
Naruto kemudian menarik sedikit dagu Sakura. Emerald yang terlihat nampak kosong itu tepat menatap lurus wajah tampan Naruto.
"Kau siap honey?"
Sakura mengangguk kecil. "Be a good kisser like me, ok? Kita akan mulai membuat hari-hari berikutnya jadi lebih menyenangkan..." Bisik Naruto.
Tubuh sintalnya sedikit menunduk dan wajah tampannya mendekat dengan sudut bibir mulai mengerucut lembut. Sakura siap menerima ciuman suci mereka yang disaksikan oleh ratusan pasang mata, termasuk dilihat oleh kedua orang tua mereka.
CUP!
Cekrek!...
"Horeeeee... Selamat berbahagia!!!"
Prok... Prok... Prok...
Tepuk tangan meriah dibarengi tawa bahagia menutup prosesi pernikahan mewah keluarga Mafia sore ini.
Setelah upacara sakral digereja selesai, nanti malam Naruto dan Sakura harus bekerja ektra untuk menggelar acara resepsi pernikahan mereka di hotel bintang lima yang ada di pusat kota Tokyo.
tbc
Maret ega datang...