"MERMAN'S HEART"

YAOI AREA

BXB

GENRE : DRAMA, ANGST

PAIRING : CHANBAEK

CAST : CHANYEOL , BAEKHYUN AND THE OTHERS

DESCLAIMER : INI CERITA ASLI KARYA SAYA DARI OTAK YANG TIDAK SEBERAPA INI JIKA ADA NAMA TOKOH TEMPAT ATAU KEJADIAN ITU HANYA KEBETULAN SEMATA.

.

.

MERMAN'S HEART

.

Seorang pria yang telah berumur 55 tahun dan duduk diatas kursi roda tengah menjalankan kursi roda nya menuju bagian terpojok dirumah. Bangunan itu tidak terpisah dari bangunan utama hanya letaknya berada di paling pojok ruangan, seolah memang disembunyikan keberadaannya.

Tangannya meraih kenop pintu dan membukanya pelan, mengambil eksistensi seorang laki-laki bertubuh mungil yang berada didalamnya.

"Ayah~" panggilnya riang dari atas tempat tidur, retina sebiru laut miliknya menatap sang ayah. Pria yang disebut ayah itu tersenyum miris.

Merasa prihatin dengan keadaan anaknya itu, yang hanya bisa menunggunya datang tanpa bisa pergi dari ruangan itu.

"Apa yang kau baca, Baekby?" Tanya sang ayah seraya membawa kursi roda nya mendekati ranjang si mungil. Itu adalah ParkYunhoo mantan pimpinan CNB grup.

"Cerita putri duyung lainnya, Nancy yang memberikannya tadi pagi." Pria tua itu tersenyum, Nancy adalah pengasuh anaknya dari bayi setelah ditinggal oleh ibunya.

Pun hanya Nancy lah yang mengetahui kisah masalalunya yang kelam.

"Ayah~ kapan aku bisa keluar dari sini, aku bosan!" Itu adalah pertanyaan yang kesekian kalinya yang dilontarkan oleh sang anak.

Bohong jika Yunhoo tak sedih mendengar pertanyaan itu dari putra bungsunya itu, tapi Yunhoo tak bisa berbuat apapun.

"Segera sayang, segera." Lagi Yunhoo hanya bisa mengujarkan harapan-harapan palsu untuk Baekhyun karena Yunhoo pun tak tahu kapan Baekhyun bisa keluar dari sini.

Yunhoo terlalu khawatir, Park Baekhyun dilahirkan dengan hati seorang duyung, hatinya hanya tercipta untuk mencintai satu orang disepanjang hidupnya. Itulah kenapa Yunhoo harus selalu menyembunyikan keberadaan Baekhyun agar putranya tak jatuh hati pada sembarang orang.

Yunhoo tak ingin kehilangan orang yang ia cintai untuk kedua kalinya.

Baekhyun hanya bisa mendesah pasrah, ia juga tak memiliki keberanian untuk membangkang pada ayahnya.

Tiba-tiba Yunhoo terbelalak kaget mendapati Baekhyun terserang sesak nafas secara mendadak.

Dengan panik pria itu mendekati Baekhyun yang tengah meraup oksigen, "Baby, apakah kau sudah masuk kedalam air hari ini?" Tanyanya panik, Baekhyun menggeleng. Yunhoo dengan cepat memencet tombol untuk memanggil Nancy.

Tak lama dari itu seorang wanita paruh baya datang dengan raut wajah yang sama paniknya dengan Yunhoo.

"Masuk'kan dia kedalam air Cepat!" Titah Yunhoo, Nancy buru-buru mendekati Baekhyun dan membawa si mungil kedalam kamar mandi dan memasukkannya kedalam tabung besar yang berisi air.

Seketika kaki ramping Baekhyun berubah wujud menjadi ekor yang sangat cantik persis milik ibunya.

Pintu ruangan itu diketuk pelan, mengalihkan eksistensi Yunhoo.

"Tuan besar, tuan muda sudah tiba." Ujar seseorang disebalik pintu.

Yunhoo menghela nafas pelan, "Temani Baekhyun. Aku akan menemui Chanyeol sebentar." Ucapnya pada Nancy. Wanita itu hanya mengangguk pelan lalu kembali menatap Baekhyun prihatin, si mungil itu tengah menatap sendu ekor miliknya.

Nancy jelas sangat mengerti perasaan Baekhyun saat ini, si mungil itu tak bisa jauh dari air tapi tak juga bisa hidup di lautan karena Baekhyun akan menjadi buih jika terlalu lama terkena air.

Sungguh kutukan yang mengerikan yang harus diterima untuk kesalahan yang sama sekali bukan ia penyebabnya.

Namun Nancy pun tak bisa menyalahkan atasannya sebab Park Yunhoo juga menghabiskan hidupnya dalam penyesalan yang terdalam karena perbuatannya di masalalu.

.

MERMAN'S HEART

.

ParkChanyeol adalah anak sulung Yunhoo yang kini telah menjabat sebagai pimpinan perusahaan CNB grup setelah Yunhoo memilih pensiun 2tahun lalu karena masalah kesehatan.

Menjadi pimpinan diusia muda sungguh membuat Chanyeol kesulitan, tapi ia pun tak bisa menolak permintaan sang ayah. Chanyeol adalah anak yang sangat mencintai orang tuanya, maka mengecewakan mereka adalah pantang.

Chanyeol dan Yunhoo baru saja selesai makan malam, saat sang ayah memilih untuk kembali ke kamarnya, Chanyeol lebih memilih untuk menghirup udara segar terlebih dahulu.

Sekalian melihat ke seluruh bangunan yang sudah lama tak ia lihat.

Kakinya melangkah hingga ke area kolam berenang yang dulu sering ia jadikan tempat bermain air. Chanyeol terkekeh sendiri kala mengingat masa kecil nya yang menyenangkan.

Sayang, ibunya meninggal saat ia berumur 17 membuat Chanyeol merasa benar-benar terpuruk saat itu, pria itu memutuskan untuk kuliah keluar negri dan setelahnya lebih memilih untuk tinggal di apartemen yang tidak jauh dari perusahaan.

Ia tak ingin kembali bersedih jika mengingat ibunya, tapi kini Chanyeol harus kembali karena kesehatan ayahnya yang semakin memburuk disetiap harinya.

Fikiran melayang tanpa sadar membuat kakinya melangkah kearah pojok ruangan. Chanyeol berjengit mendapati sebuah ruangan disana, ia belum pernah melihatnya sebelumnya.

"Chanyeol." Suara ayahnya menghentikan Chanyeol yang saat itu hendak membuka kenop pintu.

"Ayah, ruangan apa ini?" Tanya Chanyeol ingin tahu.

Yunhoo menelan ludahnya gusar, mungkin Baekhyun bisa Yunhoo bohongi tapi tidak dengan Chanyeol.

Lagipula, tidak selamanya Yunhoo bisa menyembunyikan ini dari Chanyeol karena Yunhoo pun akan membutuhkan bantuan Chanyeol nantinya.

"Ada yang ingin ayah katakan sebelum kau mengetahui ruangan apa itu." Chanyeol merengut bingung, ia pun memilih mengikuti sang ayah dan kini keduanya tengah berada didepan kolam renang, memandang air itu seolah air itu adalah kiblat mereka.

Yunhoo mendesah pelan mengumpulkan keberaniannya untuk memulai bercerita.

"Dia Baekhyun, adik mu." Mulai Yunhoo berhasil membuat Chanyeol makin berjengit keheranan.

Yunhoo pun dengan senang hati menceritakan apa yang terjadi dimasa lalu hingga Baekhyun bisa menjadi adik Chanyeol.

"Apa kau sudah menceraikannya?" Tanya seorang wanita pada pimpinan utama CNB grup, Park Yunhoo.

Pria tampan itu hanya bisa mendesah pelan, tak bisa memberi jawaban yang sangat mudah itu kepada sang istri, Park Sooyoung.

Sooyoung berdecih, ia tentu tak bodoh untuk mengartikan itu semua. "Dia sudah melahirkan, apa lagi yang kau tunggu?" Tanya wanita seraya melipat tangannya didada.

"Ku mohon sabarlah sebentar lagi, dia baru melahirkan 2hari yang lalu tak mungkin aku langsung menceraikannya, beri aku waktu satu bulan." Tawar Yunhoo memelas, berharap sang istri paling tidak memiliki sedikit iba untuk dirinya.

Sooyoung mendengus remeh, "Kau fikir aku memiliki kesabaran seperti itu?" wanita itu kembali berdecih. "Tidak, satu minggu! Jika kau tidak bisa melakukannya maka aku yang akan melakukannya untuk mu." Final Sooyoung tak dapat menerima bantahan sedikitpun.

Sooyoung kemudian meraih tas tangan bermerknya lalu bangkit dari duduknya, "Cepatlah pulang, jangan lupa jika kau juga memiliki anak dirumah. Chanyeol menunggu mu." Ujar Sooyoung sebelum benar-benar berlalu.

Yunhoo seketika merasa menjadi ayah yang sangat buruk untuk anak laki-laki nya itu, bocah 12 tahun itu pastilah merindui dirinya yang sudah berbulan-bulan tak pulang kerumah.Ia tak bisa pulang dan meninggalkan seseorang yang juga tengah membutuhkan perhatian darinya.

Bunyi benda jatuh mengganggu pendengaran Yunhoo, memaksanya untuk cepat tersadar. Pria itu dengan cepat berbalik dan mendapati seorang wanita dengan senyuman seindah bulan sabit jatuh terduduk diantara kedua lututnya dengan seorang bayi laki-laki di gendongan tangannya.

Yunhoo tak bisa untuk tak terkejut mendapati wanita yang ia cintai itu tengah menatapnya terluka, tanpa banyak kata wanita segera berlari menjauhi Yunhoo."Baekhee, tunggu aku bisa jelaskan!" Teriak Yunhoo turut berlari mengikuti kemana arah wanita bernama Baekhee itu berlari.

Baekhee berhenti disebuah bukit yang dibawahnya terdapat aliran air yang menghubungkan ke laut besar.

"Baekhee, jangan disitu, berbahaya. Kemarilah!" Seru Yunhoo panik, Baekhee menggeleng.

"Bagiku saat ini, kau lah yang paling berbahaya." Ujar wanita itu dengan suara sumbangnya karena tangisan.

Yunhoo tercekat, hatinya jelas terluka melihat wanita yang ia cintai menganggapnya berbahaya."Kenapa kau tidak mengatakan padaku jika kau telah memiliki anak dan istri, Yunhoo-yaa." Sendu Baekhee putus asa.

"Maafkan aku, Baekhee. Aku tak bisa mengatakannya pada mu karena saat itu kau sudah hamil dan aku tak mungkin mengatakan yang sebenarnya."Yunhoo merasa bersalah, pria itu berlutut memohon ampun dari Baekhee yang mana itu adalah perbuatan yang sia-sia.

"Akh.." Tiba-tiba Baekhee mengerang kesakitan seraya memegangi bagian dadanya yang terasa sangat menyakitkan.

Baekhee adalah seorang putri duyung. Hidup satu kali, mati satu kali dan hatipun berlabuh hanya untuk satu kali. Yunhoo seharusnya memiliki kesetiaan didalam hatinya agar Baekhee bisa terus memiliki hati untuk bertahan hidup, tapi pria itu tidak.

Akhirnya Yunhoo tersadar jika permintaan maafnya sudah sangat terlambat. Hati Baekhee sudah terlanjur membeku setelah mengetahui kebenaran tentang dirinya.

Para penguasa lautan sangat membenci duyung yang jatuh cinta pada mahkluk daratan karena mereka fikir, manusia berkaki adalah pembantai paling buas yang membuat keberadaan duyung terancam bahaya.Tapi Baekhee memilih menjadi pembangkang dan meninggalkan lautan agar bisa bersama Yunhoo karena ia fikir Yunhoo tidak akan pernah membuat hatinya beku.

Hal itu jelas membuat para penguasaha murka, mereka mengutuk Baekhee.Membuat wanita itu kehilangan ekornya hingga tak bisa kembali kelautan dan mengutuk keturunan Baekhee agar memiliki hati yang sekarat, seperti akan beku tapi tidak.

Tapi kutukan itu hanya berlaku jika orang yang Baekhee cintai membekukan hatinya. Dan itu sudah terjadi saat ini, cahaya terang tiba-tiba terpancar dari bagian dada bayinya yang tengah ia gendong.

Saat inilah Baekhee menyadari jika kutukannya sudah di mulai."Kau sudah membekukan hati ku," Wanita itu berujar seraya menahan sakit yang tiada bandingannya. Juga menahan sedih dan pilu untuk anaknya yang tidak tahu apapun namun mendapat imbas yang sangat mengerikan.

"Aku menghukum mu, Yunhoo. Kau akan hidup menderita dan didera penyakit mematikan namun kau tak akan bisa mati seberapapun kau ingin mati karena penyakit mu sebelum putra ku mendapatkan cinta sejatinya." Setelah meletak'kan bayinya di tanah, wanita itu melompat ke dasar lalu berubah menjadi buih.

Yunhoo hanya bisa menangis dalam diam setiap ia teringat akan kejadian 15tahun lalu. Kenangan itu terlalu menyakitkan untuk dikenang tapi terlalu bahagia untuk dilupakan.

Chanyeol kehilangan kata-kata, otaknya blank. Chanyeol benar-benar tak bisa mempercayai apa yang baru saja ayahnya katakan.

"Ayah kau terlalu banyak berimajinasi." Ujar Chanyeol tak benar memikirkan bahwa Yunhoo akan tersinggung karenanya.

"Lalu menurut mu bagaimana ayah bisa sakit selama berpuluhan tahun lamanya dan dokterpun tak bisa mendiagnosa penyakit apa yang ayah derita, ahh juga bagaimana caranya ayah bisa lumpuh secara mendadak didepan meja makan, Chanyeol?" Tanya Yunhoo.

Chanyeol tertegun, apa yang ayahnya alami memang suatu kejanggalan, tapi bukan berarti itu adalah sebuah kutukan putri duyung.

Yang benar saja! Tidak ada duyung di zaman modern seperti ini.

"Tapi duyung itu tidak ada, Ayah." Sanggah Chanyeol.

Yunhoo hanya tersenyum tipis menanggapi nya, "Ayah tahu kau akan mengatakan itu, maka itu ayah akan menunjukkan pada mu seberapa besar imajinasi Ayah." Ujar Yunhoo lalu membawa kursi rodanya meninggalkan kolam berenang diikuti Chanyeol setelahnya.

Setelah membuka kunci pintu ruangan itu, mereka pun masuk.

"Tu..Tuan." Yunhoo tersenyum maklum, Nancy jelas terkejut mendapati Chanyeol berada disana disamping atasannya.

"Tak apa, tunjuk'kan padanya." Titah Yunhoo, Nancy hanya bisa mengangguk pasrah dalam hati berdo'a semoga tak terjadi hal buruk apapun yang menimpa anak asuhnya nanti.

Nancy terlalu menyayangi Baekhyun, ia tak mau hal buruk terjadi pada si mungil yang sudah ia anggap sebagai anaknya sendiri.

Wanita paruh baya itu membuka pintu kamar mandi lalu mempersilahkan Chanyeol untuk memasuki ruangan itu, Chanyeol bisa saja pingsan karena penglihatannya, bagaimana mungkin ada seorang duyung terlebih lagi itu adalah adiknya sendiri.

Ekor yang tengah meliuk-liuk itu sungguh sangat indah, kemudian pandangan Chanyeol beralih pada wajah Baekhyun, saat itulah coklat mata Chanyeol bertemu biru laut mata Baekhyun.

Baekhyun tersenyum manis, lalu membawa tangan lentiknya menempel pada dinding tabung kaca itu, seolah tersihir Chanyeol pun membawa tangannya untuk mempertemukan tangan keduanya.

Baekhyun tak pernah tahu apa itu cinta yang sesungguhnya hingga ia merasakan dentuman kuat dihatinya hanya karena tangan keduanya yang menyatu dibatasi oleh dinding kaca.

Darah Yunhoo tiba-tiba berdesir, Nancy menatap khawatir atasannya yang tengah memegangi jantung nya.

Setelah setelah saling pandang penuh arti keduanya lantas mengalihkan pandangannya pada kedua putranya yang masih bertukar tatap.

Yunhoo tidak setua itu untuk menjadi bodoh dalam mengartikan sesuatu, Ia tahu bahwa Baekhyun telah jatuh cinta pada Chanyeol kakaknya sendiri.

Nancy pecah dalam tangis setelahnya, tak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada Baekhyun selanjutnya.

Sungguh takdir apa lagi yang harus Yunhoo hadapi saat ini.

"Baekhee-yaa, kenapa kau lakukan ini pada Baekhyun kita." Yunhoo penuh kesedihan.

Tapi Yunhoo tak bisa menyalahkan Baekhyun atas apa yang baru saja anak bungsunya itu alami. Baekhyun tidak salah, ia tak tahu mengenai Chanyeol adalah kakaknya sendiri.

Mereka tak pernah bertemu sebelumnya, wajar jika Baekhyun menaruh hati pada Chanyeol. Sudah terlambat untuk memberitahu Baekhyun saat ini, hatinya sudah berlabuh pada Chanyeol.

Maka saat ini yang harus Yunhoo lakukan adalah mendukung Baekhyun, agar si mungil itu tak mengalami apa yang ibunya alami.

Hanya saja, yang jadi masalahnya bukan itu melainkan Chanyeol.

Apakah Chanyeol juga memiliki perasaan yang sama pada Baekhyun?

.

.

.

.

.

NEXT?

Cangkem :

Ini rencananya projek buat ulangtahun Chanyeol, tapi py update sekarang mau liat respon kalian seperti apa, kalau yang minat banyak py lanjut akhir bulan nanti terus end bulan depan di ultah Chanyeol.

projek sebulan wkwkwk :D

Tapi kalo yang minat dikit, ini py tangguhin dulu terus py nyelesain ff yang lain :))

Ini juga Chapternya gak bakalan banyak kayak ff py yang lain :))

So?

NB :

Berimajinasi dulu kita kuy~~