.
Rose menatap gadis dengan helai-helai pirang platina di cermin. Dia menatap iris abu-abu yang sewarna badai. Dia menatap setiap inci kesempurnaan yang terpahat di sana. Dan betapa, betapa dia membenci dirinya sendiri.
Dia tidak mau menjelaskan, karena dia tidak pernah suka menjelaskan apa pun soal fisiknya. Maka Rose menyentuh wadah lensa kontak di atas nakas. Hazel. Warna cokelat madu yang menyenangkan dan hangat. Kemudian jemarinya bergerak lagi, menyusur ranjang, mencari tongkat kayu kaku sepanjang dua puluh dua senti.
Lalu seperti yang sudah dilakukannya setiap hari selama bertahun-tahun, gadis itu menggumamkan mantra ke atas kepalanya sendiri. Kemudian secara perlahan, helai-helai pirang itu berubah jadi kecokelatan. Teksturnya yang halus mulai mengembang.
Rose menatap dirinya di cermin. Nah, sekarang baru dia bisa turun untuk sarapan di Aula Besar.
.
a scorose fanfiction written by GinevraPutri
Nexus
(n) a connection or series of connections linking two or more things.
.
Harry Potter © J.K. Rowling
Saya tidak mengambil keuntungan materiil apapun dalam pembuatan fanfiksi ini
.
[warning: bad language. adegan menjurus rated-M. harap bijak.]
.
a/n:
welcome!
i never dare to write incest before, but if one day somehow i change my mind, scorose will always be my first choice.
selamat datang di Nexus! jadi ini fanfiksi scorose multichap terbaru saya, sementara yang sudah lama berdebu (Time Capsule) bakal dikasih label discontinued. i'm so sorry tapi anggap aja ini sebagai penggantinya, ya :(
happy reading! ;)
-Putri.