Chapter 1
WARNING:AU, OOC,GAJE,TIDAK BAKU,TDK SESUAI EYD
TIDAK SUKA TIDAK PERLU BACA
[-]
[-]
[-]
Naruto milik Masashi Kishimoto
Highschool dxd milik Ichiei Ishibumi
Mob Psycho 100 milik ONE
[-]
[-]
[-]
DESCLAIMER: SEGALA KERAKTER DALAM CERITA INI BUKAN KEPUNYAAN DAN MILIK SAYA
[-]
[-]
[-]
Genre: Adventure, Fantasy, Supranatural, Friendship, Romance
Pair: [Naruto,Sona]
Rating: M ( For Safe)
By: NZR
[-]
[-]
[-]
Chapter 1
Somewhere,1XXX
Perang besar atau Great War pertama sedang berlangsung di tanah tandus antah berantah, suhu udara yang turun drastis di ikuti hembusan angin yang dingin, tumbuhan yang layu juga bau amis dari cairan merah kental mewarnai tanah yang sudah terkena abu mayat. Awan yang juga mendukung suasana perang tersebut dengan warna abu-abu kehitamannya menandakan Badai akan terjadi di tanah terbengkalai, seluas mata jauh memandang tak ada kehidupan lain selain satu batalion penuh makhluk supranatural di dunia ini selain manusia, tak ada 1 makhluk pun mulai dari yang besar, tinggi, maupun kuat bergerak satu inchi dari tempat mereka.
"apa ini yang namanya….Armageddon?"salah seorang prajurit di batalion tersebut melihat makhluk yang sangat besar dari bayangan mereka, prajurit di sampingnya tiba-tiba merasakan sesuatu melewatinya
"energi apa ini?, ini bukan senjutsu" prajurit di sekitarnya juga ikut tersadar bahwa ada energi yang datang dari mana tiba-tiba bergerak ke suatu tempat. Ada 1 prajurit lain melihat dan berteriak
"semua lihat!, energinya berkumpul di sana!" lantas semua orang yang mendengarnya langsung melihat kemana prajurit tersebut menunjuk
Kuat, entah energi apapun itu namun semuanya berkumpul pada satu titik membentuk sebuah bola besar yang menutupinya, setiap detik semakin banyak energi yang terkumpul membuat bola yang kecil itu semakin membesar dan terus bertambah besar
DUAR
Keluar dari bola tersebut sesosok laki-laki yang terselimuti aura hitam mengerikan ditambah di sekitarnya tanah yang pecah melayang dan hancur secara perlahan sampai titik dimana tak dapat di lihat lagi. Petir hitam juga mengelilingi bocah liar ini seolah melindunginya dari serangan dadakan juga mata yang putih bulat namun kosong memberikan kesan kehampaan pada musuhnya
"ini….terlalu kuat"
"ap-apa dia benar-benar manusia?"
1%
2%
Terdengar langkah kaki yang kuat menuju bocah hitam itu yaitu sesosok kelabang hitam, laba-laba hitam dan banteng hitam berlari kearahnya menciptkan getaran. Bocah liar itu mengalihkan kepalanya ke monster di sampingnya lalu terdiam selama beberapa detik
PYAR!
3 monster tadi langsung termurnikan oleh kekuatan aneh menciptakan kawah kecil di sampingnya tanpa ada mayat dari monster tadi, prajurit yang melihat hal tersebut langsung berteriak senang bahwa di depan mereka ada orang yang sangat kuat dan tak menganggap mereka musuh…..setidaknya
DUAR!
Terjadi ledakan di bawah kaki pemuda hitam ini dan muncul sesosok ular yang juga berwarna hitam besar mendesis ke arahnya, ular hitam itu langsung membuka mulutnya dan tercipta lingkaran sihir bewarna kuning di ikuti gumpalan bola berwarna senada lalu di tembak ke arahnya yang hanya bisa melihat tanpa ada ekspresi apapun
DUAR!
"UAAAGH"
"AAAARGH"
Terjadi lagi sebuah ledakan akibat sihir menciptakan tekanan udara yang kuat yang menerbangkan bongkahan tanah ke segala arah. Beberapa prajurit tertolak mundur dan beberapa tidak, yang tertahan masih melihat pemuda liar itu tertutupi kabut ledakan dan keluarlah dia dari kabut seperti terombang ambing di udara dengan pijakan tanah dan medan pelindung yang melindungi dirinya dan sebagian tanah yang dia pijak. Ular yang melihat serangannya gagal mulai melakukan hal yang sama seperti sebelumnya ke arah pemuda yang serupa di udara
PYAR!
Bukan pemuda itu yang di serang melainkan monster ular itu terkena serangan dan termurnikan seperti monster sebelumnya dan dalm jeda waktu yang hampir bersamaan dia ikut menghilang dari pijakannya membuat batalion yang melihatnya menghilang terkejut bisa bergerak sangat cepat di luar dugaan
"apa-apaan ikan teri itu lakukan!" Teriak salah seorang pria yang berdiri di depan batalion dan berbeda pakaian sendiri menandakan bahwa dia adalah komandan pasukan tersebut, seorang pria di sebelahnya yang juga memakai pakaian yang sama dan melihat dari awal apa yang di lakukan pemuda itu mulai membuka mulut
"dia lebih kuat dari dugaanku"dia berpikir pemuda di depannya setara dengan para Maou tapi dia salah, pemuda ini lebih kuat dari Maou yang dia kenal
DUAR!
Ledakan kembali terjadi di tempat monster ular itu termurnikan namun kali ini jauh lebih besar dan lebih kuat dari sebelumnya memaksa kedua Maou yang berdiri di depan pasukan mereka harus mundur beberapa langkah hanya karna sebuah ledakan dari jarak jauh beserta tanah yang berterbangan ke segala arah secara membabi buta
14%
16%
18%
Semua makhluk yang kehilangan keberadaan pemuda hitam itu akhirnya kembali di temukan di udara tak jauh dari tempat sebelumnya dan yang berbeda dia sekarang seperti terhempas tanpa ada tempat pijakan sama sekali. Dari kabut sebelahnya muncul sesosok manusia yang juga berwarna hitam namun jauh lebih besar darinya mencoba menepuk pemuda hitam itu dengan kedua tangannya
PLAK!
"ah, dia seperti nyamuk yang di tepuk oleh manusia"ucap kaget salah seorang perempuan mengenakan pakaian yang sama seperti 2 pria di depannya ikut bergabung
Beberapa detik kemudian kedua tangan raksaka hitam itu mulai mengeluarkan cahaya putih dari sela-sela jarinya semakin lama semakin membesar sampai tangan rasaksa tersebut tak bisa menampung ledakan yang di berikan bocah liar di dalam kedua tangannya sendiri
25%
30%
35%
40%
PYAR!
Rasaksa hitam tersebut langsung termurnikan oleh pemuda hitam ini, nampaknya sihir, jumlah, ataupun ukuran belum bisa menghentikan keliaraan bocah hitam ini dari memurnikan semua monster yang ada di sekitarnya
"Tapi nyamuknya lebih kuat" Jawab salah seorang pria juga ikut bergabung dengan sebuah pedang yang mengeluarkan kekuatan suci yang hebat
Pemuda hitam itu mulai menolehkan kepalanya ke samping dan yang dia lihat adalah seekor naga yang sangat besar melebihi gunung tertinggi berwarna merah melihat dengan serius bocah yang membantai semua mahkluk hitamnya, dengan ukurannya yang sangat besar serta kekuatan yang menguar tanpa batas di sekitar tubuhnya tak membuat pemuda hitam itu menunjukkan satupun ekspresi wajah milik
"i-itukan sang True Red Dragon Emperor, naga impian Great Red. Apa yang mau di lakukan bocah liar itu sekarang?"banyak sekali pertanyaan yang berterbangan di kepala semua prajurit di sana, bahkan para dewa nordik maupun olympus saja tak bisa menyamai kekuatan 1 naga, sedangkan ada 2 makhluk yang memiliki kekuatan yang setara di dunia ini, seorang komandan di barisan depan mulai membuka mulutnya
"bukankah kita membantunya?"bagi perempuan ini, mendekati kekuatan Great Red saja mereka tak mampu bagaimana cara mereka mengalahkannya berarti solusi paling tepat yaitu bekerja sama
"lebih baik kita lihat saja bagaimana kemampuannya" Jawab pria yang membawa pedang suci itu, seolah-olah dia menguji walau dia tak bisa melukai Great Red dengan pedangnya sekalipun
"ROAR!"
Great Red berteriak sangat kuat sampai membuat pasukan yang di pimpin komandan di sana banyak yang pingsan namun teriakan tersebut tak berefek pada pemuda yang paling dekat jaraknya dengan Great Red namun sebagai gantinya dia terlempar ke belakang menabrak puing-puing tanah yang berterbangan
DUAKH!
DUAKH!
DUM!
58%
73%
2 puing dari tanah hancur menabrak tubuhnya hanya karna auman Dragon of Dragon, beruntung dia bisa tak terlempar jauh berkat puing tanah yang ketiga. Para komandan yang juga mendengar auman Great Red juga merasakan dampaknya yaitu tubuhnya yang bergemetar dan kontrol kekuatan yang lepas kendali namun seorang manusia yang berada paling dekat dengan Great Red hanya menerima tolakan tanpa ada pengaruh pada kekuatannya
Tak sampai di situ Great red langsung terbang ke arah bocah liar itu sembari membuka mulutnya lebar-lebar mengganggap bocah di hadapannya adalah sebuah makanan
"ah!, bocah itu mau di makan!"
Bocah liar itu masih berada di mulut Great Red atau lebih spesifik di antara giginya sedang berusaha bertahan hidup di antara jadi musuhnya atau menjadi makanannya,dalam beberapa detik sebuah medan energi langsung melindungi tubuhnya juga aura miliknya yang berubah dari hitam ke putih juga matanya yang sebelumnya putih menjadi hitam
87%
93%
97%
98%
99%
"jika kalian melibatkan manusia yang tak bersalah dalam perang kalian" Ancamnya
100%
"Maka…"
DUUUUAAAR!
-NZR-
Shibuya City,2XXX
"Namikaze Naruto!"Teriak seorang pria dengan penutup kepala dan sebuah kacamata besar berwarna hitam meneriaki pemuda bersurai pirang yang sedang tidur di hadapannya, karna bagi dia tidur tak melanggar hukum jika kau tak melakukannya di sekolah,
"ha-hai, Ebisu-sensei" jawab pemuda yang di ketahui bernama Naruto dengan lemas, Ebisu mulai naik darah atas jawaban yang di berikan oleh muridnya kembali membuka mulut
"kau seharusnya tidur di rumah walau kau benar-benar berusaha untuk Quiz tapi tak menjawab tak ada gunanya…..." ucapan Ebisu terhenti setelah melihat apa yang dilakukan murid di depannya, dia mulai menarik nafas yang panjang
"KAU MENGERTI TIDAK NARUTO!" 1 murid sudah membuatnya naik darah entah bagaimana jika seluruh muridnya model seperti Naruto
"ti-tiga Ebisu-sensei" dan jawaban yang di berikan Naruto tak ada hubungannya menandakan dia masih setengah sadar
"APA MAKSUDMU 3 HAH!?, SEKARANG AMBIL 2 EMBER DAN BERDIRI 1 KAKI DI LUAR SAMPAI MATA PELAJARAN SELESAI!" jika di adu teriakannya dengan monyet mungkin Ebisu bisa menang
"HAHAHAAHHA"
"lucu deh"
"quiz saja harus belajar ya, bodoh sekali"
"dasar manusia"
Tawa dan ejekan dari murid di ruangan tersebut mulai membicarakan Naruto, padahal dia bukanlah murid pintar jadi tak ada yang salah jika dia belajar untuk sesi quiz di sekolah namun di matanya Mage dia di sebut orang yang gagal, semakin lama tahun berjalan diskriminasi tetap akan berkembang. Kalau dia terus berhadapan dengan Naruto bisa-bisa pita suaranya hancur terlalu banyak teriak, namun model murid seperti Naruto ini memang harus di teriaki baru mau melaksanakan hukuman, Naruto mulai bangkit dan berjalan ke pintu keluar unuk melaksanakan hukuman yang di berikan Ebisu
"nanti istirahat makan apa ya?" tanya Naruto pada dirinya sendiri sambil berdiri dengan 1 kaki dan 2 ember di kedua tangannya
Sekolah yang di tempati Naruto adalah Shibuya Academy, termasuk sekolah terkenal dengan murid-murid berprestasi dari berbagai macam ras mulai dari yang lemah sampai yang paling kuat Shibuya Academy memiliki murid seperti itu, juga letaknya yang strategis menjadikan Shibuya Academy sebagai Alternatif orang tua jika ingin akademi yang berkualitas juga dekat dengan Tokyo menjadikan salah satu sekolah favorit
Dan omong-omong soal "ras", Manusia sekarang tak hidup sendiri melainkan hidup bersama ras lain dan beberapa ras di akui mampu mengubah peradaban akan di sebut sebagai Exceed yang artinya melampaui, sistem ini baru di tetapkan oleh pemerintah dan hanya 6 yang diakui untuk saat ini ras yang dapat mengubah peradaban dimulai dari Manusia, Malaikat, Iblis, Elf, Youkai, Dwarf.
Bukan berarti hanya karna 6 ras yang di akui Exceed maka ras lainnya lemah, seperti contohnya ras Naga, di lihat dari sudut manapun Naga tetaplah kuat namun Naga tak mampu mengubah peradaban di dunia serta langka karna itu tak termasuk dalam Exceed lalu coba lihat ras Dwarf, ras yang tak mampu bertarung namun sanggup merubah peradaban menjadi lebih modern dengan tambahan sihir, juga Mitologi seperti Dewa tak termasuk dalam ras karna jumlahnya yang terlalu sedikit serta hanya sedikit pengaruhnya dalam dunia
Istirahat
Pemuda surai pirang sedang berbaris mengambil makanan sekaligus membawa nampan tempat makannya, melihat ke samping sepertinya ada keributan di sana, Naruto lihat ada pria dengan model rambut patat ayam berwarna kuning sedang menarik perempuan di belakangnya dengan rantai terikat di leher si perempuan seperti di perlakukan seperti hewan, tiba-tiba seseorang menghadang
"apa maksudnya ini hah"teriak pemuda dengan rambut mangkok sedang menghadang laki-laki yang membawa rantai di salah satu tangannya, mendengar ajakan itu dia membuka mulut
"jangan menghalangi Phenex dari jalannya bocah" ucap salah seorang pengawalnya di belakang namun phenex di depan mulai mengangkat tangannya memberi aba-aba untuk diam, laki-laki Phenex di depan mulai sedikit menyeringai dan akhirnya membuka mulut
"kalau begitu kau mau berduel denganku ya?" dengan remehnya dia menantang orang di depannya kenapa, karna dia yakin pasti ada orang yang menghalanginya seolah-olah menantangnya berduel. Sesudah mengatakan hal itu membuat semua orang membekuk ketakutan, seorang Phenex di tantang oleh bocah dengan gaya rambut tak jelas membuat kemenangannya sudah mutlak di tambah orang yang menghadangnya pasti tak mengetahui siapa dia
"ada orang yang menantang Raiser, apa dia sudah gila?"
"mungkin dia tak tahu"
"tamatlah riwayatnya"
"kau benar"
Sekolah ini memang memiliki sistem duel untuk setiap muridnya dan peraturan akan di tentukan oleh pihak yang di tantang lalu yang menang akan mendapatkan apa yang di pertaruhkan . sedangkan apa yang di pertaruhkan haruslah yang memiliki nilai setara atau sesuatu yang di sepakati kedua belah pihak
Berbagai macam sindiran keluar di setiap murid yang melihat memberikan dampak negatif ke pemuda mangkok itu berusaha menurunkan semangat bertarungnya secara mental dan membuatnya tak percaya diri dengan kemampuannya. Naruto melihat hal itu hanya bisa menatap, jika saja dia punya keberanian untuk menantang balik apa yang dilakukan Raiser mungkin sudah dia lakukan. Di belakang Narutopun mulai ikut menyindir sosok pemuda mangkok itu
"bukannya dia dari kelas 1-3 ya, kalau tak salah namanya Rock Lee"
"ya, dia duduk di belakangku"
"apa dia kuat?"
"tidak terlalu sih, lumayan namun belum bagus"
Mereka berdua seolah-olah sedang menilai bagaimana harapan hidup pemuda yang di ketahui bernama Lee dalam pertempuran melawan Raiser Phenex. Naruto hanya dapat membantin semoga Rock Lee bisa bertahan tanpa luka yang berarti, tiba-tiba seorang perempuan datang di antara mereka berusaha menengahi permusuhan di sana
"sudahlah Raiser Phenex, kau tak perlu bertarung dan membuat kegaduhan disini atau kau akan di tarik ke ruang osis"ucap perempuan itu dengan tenang, Naruto tahu siapa perempuan itu bernama Shitori Sona, alasan kenapa Naruto masuk ke sekolah ini. Raiser mendecih tak suka memandang Lee
Ketua osis juga orang yang Naruto sukai bernama Shitori Sona, wanita yang kalem dengan rambut hitam sebahu serta kacamata yang selalu menempel di hidungnya memberikan kesan elegan serta cantik juga jangan lupa sebuah klip rambut berwarna ungu yang pernah Naruto letakkan di laci mejanya
"huh, kau selamat hari ini, ayo semua kita lanjutkan" sinis Raiser ke Lee sembari menarik rantai perempuan itu dan pengikutnya
Doa Naruto di kabulnya sepertinya Lee mendapatkan hal yang lebih baik dari pada rasa trauma yaitu selamat dari petarungan, setelah suasana mereda semua murid kembali ke aktivitas makan dan mengobrol dengan temannya.
Pulang Sekolah
Naruto berjalan keluar dari gerbang sekolah, menjalani hari-harinya yang biasa tanpa ada masalah apapun sampai ponsel genggam miliknya berbunyi, Naruto langsung merogoh saku diamana ponsel tersebut berada , mengambilnya kemudian membuka lipatan ponsel menampilkan tulisan [Ibu]. Tak mau di anggap sebagai anak yang durhaka Naruto langsung menggangkat panggilan ibunya dan segera menempelkan ponsel tersebut di telinganya
"halo"
"ah Naruto-chan, apa kamu bisa membelikan wortel? Ibu lupa membelinya kemarin" tanya Kushina ke anaknya sendiri, tentu saja Naruto harus melaksanakannya
"ah, hai kaa-san"
"terimakasih Naru-chan~"
PIP
Sekarang Naruto mendapatkan misi baru yaitu membeli wortel untuk ibunya, ya walau permintaan aneh tapi Naruto tak keberatan melakukannya dan memang seharusnya dia tak boleh keberatan, jika mau ibunya bisa membuatnya tersiksa di rumah detik ini juga. Karna sekolah Naruto jauh dari tempat belanja dia harus sedikit berjalan kaki untuk sampai ke sana
Shibuya memiliki lampu lalu lintas yang saat lampu 'hijau' untuk para pejalan kaki menyala, lampunya akan menyala bersamaan, dan berpuluh-puluh pejalan kaki dari berbagai arah, akan menyeberang pada waktu bersamaan, tidak hanya hiruk pikuk penyeberangan, daerah ini ramai juga dikarenakan banyaknya toko yang berjejer, para pelajar, dan pekerja kantoran yang melalui daerah ini.
Saat malam tiba kota ini tak langsung sepi namun semakin banyak orang yang berlalu lalang terutama saat melewati perempatan di kota Shibuya memberikan suatu sensasi bahwa kota ini tak pernah mati dalam keheningan dan padatnya penduduk juga banyaknya orang yang berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan pribadi membuat kota Shibuya sangat berbeda dari negara kebanyakan yang menggunakan transportasi pribadi
Namun sekarang kita tak membahas Shibuya melainkan orang yang berada di krumunan tersebut, seorang pemuda yang sedang berjalan menuju suatu Market di mana dia bisa membeli pesanan ibunya sendiri, memasuki market tersebut lalu mengambil wortel yang sudah bersih di rak sayur membawanya ke kasir dan membayarnya dengan uang hasil kerja kerasnya sendiri, saat melihat harga wortel tersebut di kasir Naruto langsung berteriak dalam hati namun tetap mempertahankan Poker Face
'eh, aku tak menyangka harga wortel segini' dengan sangat terpaksa Naruto menarik uang logam yang dia miliki dan menerima kembalian lalu segera mengambil wortel tersebut dalam kantong plastik dan pergi meninggalkan toko yang menjual wortel dengan harga yang diluar akal sehat
Baru 2 langkah Naruto berjalan keluar dari Market dia mendengar suara keributan di Shibuya, karena rasa penasaran dia menoleh ke arah keributan tersebut dan terbelak kaget ada sebuah gedung yang tak terlalu tinggi mengalami yang namanya kebakaran, Naruto segera mempercepat langkah kakinya ke tempat dimana orang berkumpul melihat kebakaran tersebut dan mendengar banyak sekali teriakan juga abu bangunan yang berterbangan
"Tolonglah, putriku ada di dalam sana!" Mohon pria dewasa dengan setelan jas miliknya memohon kepada para petugas damkar di sana untuk menyelamatkan putrinya yang terjebak
"Tolonglah putriku ada di lantai 3!" masih dalam posisi memohon pada salah satu damkar di sana
"Maaf pak, kami tak bisa masuk lewat pintu karna tertutup api juga kami tak memiliki Fire User untuk masuk ke dalam sana" ucap salah seorang damkar berusaha menenangkan bapak itu yang sudah menangis tak bisa menyelamatkan putrinya
Naruto menjatuhkan tas belanjaan dan juga tas sekolah ke tanah berlari ke arah gedung kecil yang terbakar. Ini adalah saat dimana dia harus menggunakan kekuatan miliknya, seperti perkataan shishounya sendiri dia harus berani jika sudah menyangkut nyawa manusia, beberapa damkar yang melihat ada seorang bocah berlari ke bangunan tersebut berteriak
"Hei!, jangan masuk ke sana !" walau sudah berteriak namun semua itu Naruto acuhkan sekarang, Naruto langsung melapisi tubuhnya dengan kekuatan miliknya dan berlari ke arah salah satu dinding dengan tangan kanannya yang sudah terbalut aura kuning yang bersinar dan menyentuh dinding tersebut dan tanpa butuh waktu lama dinding itu hancur seketika bersamaan dengan pemuda suari pirang itu masuk
Gedung yang sudah di penuhi dengan api tak menggentarkan hati Naruto untuk menyelamatkan orang yang sedang terperangkap disini, kembali melapisi tubuhnya dengan aura aneh tadi dan seketika dia langsung terbang melewati lantai yang sudah bolong akibat si jago merah yang melahap segalanya, walau dia tak terbakar namun panas api tetap menyerang tubuh Naruto yang sudah di penuhi keringat
"to~tolong"teriakan lemah perempuan meminta bantuan di dengar Naruto membuatnya segera menolehkan kepalanya ke segala arah dan melihat ada seorang perempuan yang tertimpa lemari yang mulai di sentuh api. Tak menyianyiakan waktu Naruto langsung menghampiri perempuan tersebut
BRAK!
"AAARGH"
Naruto langsung tertimpa sebuah batu yang di ketahui lantai di atas menimpa dirinya sampai ke pinggang, langsung saja memusatka kekuatannya tubuh bagian bawah dan menghempaskan seluruh batu yang menimpanya
BRAK!
Batu yang menimpa Naruto langsung meledak menjadi bagian-bagian kecil dan terlempar ke segala arah, memaksakan dirinya untuk berdiri dan tak bisa
'kakiku, sepertinya patah' batin Naruto sambil memandang kakinya yang patah
"INI BUKAN WAKTU UNTUK PATAH KAKI!"Teriakan keluar dari bibir Naruto, benar ini bukan waktunya untuk patah kaki memberikan dia sebuah ide untuk melapisi tulangnya yang patah dengan kekuatan aneh miliknya dan kembali memaksakan berjalan dengan rasa sakit yang teramat sakit
"te-tenang lah, aku akan menyelamatkanmu"
"ha-hai"
Naruto melapisi lemari itu dengan kekuatannya dan mengangkat lemari tersebut kemudia melemparnya, langsung Naruto gendong perempuan itu ala bridal sytle yang sudah di perkuat kekuatannya dan berlari sambil menahan rasa sakit ke sebuah jendela di hadapannya
"tu-tunggu apa yang…KYAAAAA!" perempuan itu berteriak dengan keras mengetahui bahwa dirinya di bawa lompat oleh seorang laki-laki dari lantai 3,orang-orang yang melihat tentu saja kaget dia berani melompat dari bangunan setinggi itu sambil menggendong perempuan
Tak mau mati konyol Naruto melapisi tubuhnya juga tubuh perempuan yang sedang dia gendong dan saat dirinya mulai dekat dengan tanah dia menggunakan kekuatannya lalu melayang sebentar sampai akhirnya mendarat dengan sempurna tanpa ada kegagalan yang berarti
" Kurotsuchi!"
"Tou-san!"
Kurotsuchi langsung melompat dari gendongan Naruto dan berlari ke arah ayahnya, beberapa damkar mendatangi pemuda pirang yang baru saja melakukan tugas mereka. Ada 3 damkar dengan pakaian anti api milik mereka dan salah satunya mulai bicara
"bocah, itu tadi sangat berbahaya kau tahu"
"go-go~MEN!" teriak Naruto saat ada seseorang yang menyentuh kaki kanannya yang patah, sedangkan orng yang menyentuh tak tahu apa apa hanya bisa bereaksi "eh, apa yang baru saja aku sentuh!"
"kaki saya patah"
"astaga, kemari agar aku bisa menyembuhkannya"ujar salah satu anggota damkar dan mengeluarkan lingkaran sihir berwarna hijau di kaki kanan milik Naruto
"Bring Me Anything Broken and I Will Fix It"
"Body Magic: Healing Touch"
Naruto merasakan bahwa tulang kakinya yang tadinya patah mulai tersambung seiring dengan menghilangnya rasa sakit menandakan bahwa sihirnya bekerja. Walau sudah tau sihir ini tapi ini pertama kalinya dia merasakan langsung dampaknya
"benar-benar hilang rasa sakitnya, A-arigatou"jawab Naruto berdiri kemudian membungkuk hormat
"ah, tak masalah lagipula kau sudah mengerjakan bagian kami jadi setidaknya ini membuat kita impas" ujarnya sambil menepuk pundak Naruto tanda bangga dengan yang di lakukannya
Seorang pria yang meminta bantuan tadi langsung datang menghampiri Naruto dan membungkuk hormat padanya
"arigatou Naruto-san, berkat anda anak saya dapat selamat"
"ta-tak apa-apa,eh"
"Kitsuchi, panggil saja saya Kitsuchi, Naruto-san"
"tak masalah Kitsuchi-san, memang seharusnya saya menyelamatkan karna saya mampu"ujar Naruto menggaruk bagian kepala belakangnya malu di puji
"ka-kalau begitu saya permisi terlebih dahulu Kitsuchi-san" Ujar sopan Naruto berbalik menjauh dari lokasi kebakaran, sesosok siluet terus menatapnya dengan intens
"Woah!, Wortelnya!" teriakan Naruto memberikan ide kepada Kitsuchi
"Naruto-san, karna kau telah menyelamatkan putriku bagaimana jika saya belikan yang baru?"ujar Kitsuchi melihat kesempatan untuk membalas budi
"apa tak masalah Kitsuchi-san?, wortel di kota ini sangat mahal" jujur ini membuat Kitsuchi tersenyum, pemuda di depannya penuh dengan kekhawatiran
"ah tak masalah Naruto-san"
"ka-kalau begitu saya tak keberatan" ujar Naruto membalikan badannya
"kau kenapa Kurotsuchi?" Kitsuchi melihat anaknya yang bertingkah sangat kikuk hari ini
"tou-san…..siapa namanya?"tanya Kurotsuchi dengan wajah merona dan nada suara yang sangat rendah sambil memainkan 2 jarinya
-NZR-
"Tadaima"
"Okairinasai Naruto-chan" Jawab seorang wanita berambut merah tomat dari dapur
Naruto sedang merapikan sepatunya kemudian Naruto mendengar suara hentakan kaki menuju dirinya dan memeluknya dari belakang
"Naruto nii-chan sudah pulang" seorang anak perempuan umur 7 tahun berlari ke arah Naruto, surai emasnya di padukan dengan kumis kucing yang sama persis dengan Naruto juga piyama berwarna pink yang sedang dia pakai menambah kesan imut
"hai, Naruko-chan"
"nii-chan, kenapa lama sekali pulangnya?"
"tadi nii-chan pergi membeli wortel"
Dan sesuai dugaan, reaksi Naruko ketika mendengar kata wortel membuat ia melepaskan pelukannya, yah Naruko Sangat tidak suka pada wortel padahal wortel tak memiliki rasa apapun, Namun bukan rasanya yang membuat Naruto tak suka dengan wortel.
"Naruko, kelinci suka makan wortel loh"
"kenapa kelinci makan wortel?"
Dan pertanyaan yang tak bisa dia jawab keluar dari mulut adiknya, sudah dia malas belajar dan bodoh lalu bagaimana caranya untuk menjawab pertanyaan adiknya?. Jika di abaikan adiknya akan marah, kalau di bilang tidak tahu mau di letak di mana harga dirinya
"ora, Naruko-chan jangan ganggu Naruto nii-chan" jawab seseorang di belakang Naruko
Orang tersebut memiliki wajah yang serupa seperti Naruto namun lebih kalem juga, tak memiliki kumis kucing serta rambutnya yang berwarna hitam datang menghampiri mereka berdua bernama Menma. Entah kenapa dia sendiri berwarna hitam namun kata ayahnya dulu neneknya itu juga berambut warna hitam seperti Menma
"dengar apa yang di katakan Menma-nii?"
"gak mau!, mau main sama Naruto-nii!"
"Naruko-chan, ada kroket kesukaanmu loh"
"Uwaaah!, Kroket"
Adik bungsu Naruto memang suka sekali dengan kroket, walau menurut Naruto biasa saja tapi bagi Naruko kroket itu bagai anugrah yang di turunkan para malaikat
"arigatou Menma"
"tak masalah nii-san, cepatlah bergabung"ujar Menma senyum dan berjalan ke ruang makan
Setelah membereskan sepatunya Naruto segera bergegas ke kamarnya dan mengganti baju kemudian berjalan ke ruang makan dimana semua orang sudah menunggunya, ada wanita berambut merah terang dengan apron sedang memotong wortel yang dibeli Naruto yaitu Namikaze Kushina kemudian ada seorang pria yang perawakannya sangat mirip dengan Naruto bernama Namikaze Mintao. Mereka berdua adalah kedua orang tua Naruto, Menma, dan Naruko.
"ah Naruto-chan, ayo duduk"
"hai kaa-san"
Setelah mendengar perintah ibunya dengan segera Naruto langsung duduk di sebelah kanan Menma dan di kiri Naruko
"Kroketnya dimana?"
"sabar Naruko-chan"
Diantara semuanya yang sedang duduk Narukolah yang paling antusias karna ada kroket kesukaannya, Kushina langsung mengambil satu buah kroket lalu meletakkannya di piring Naruko, di lain sisi Minato menghisap sup miso miliknya
"hah,sup misomu memang selalu enak~"
"Minato~,kamu bisa saja"
"tidak, memang sup buatanmu yang terbaik"
Naruto dan Menma berusaha sebisa mereka untuk tak memuntahkan makanannya, janganlah bermesraan di saat mereka sedang makan. Itulah yang mau di katakan kalau mereka mau sebuah benjolan besar menghiasi kepala masing-masing, walau mereka sudah jarang berdua bukan berarti harus menunjukkannya di depan Naruto dan Menma
TUUR
Sendok Narutopun bengkok menumpahkan nasi yang ada di atas ke meja makan,reaksi merekapun beragam mulai dari Minato dan Menma yang bersikap biasa saja, Naruko yang terkejut dan Kushina yang menghela napasnya
"Naruto!, kenapa tak konsentrasi dengan makananmu?"
'karna tou-san dan kaa-san bukan' Batin Menma yang memprediksi alasan kakaknya membengkokkan sendok
"sudahlah Kushina, biarkan Naruto membengkokkan seluruh sendok di dunia ini kan dia sedang dalam masa pertumbuhan" bela Minato
"Minato, kau jangan terlalu memanjakan Naruto. Dan ingat jika membengkokkan sendok lagi kamu harus menggantinya"
"ha-hai Kaa-san"
"oh, sekarang kau benar-benar dalam masalah Naruto" dan bukannya membantu Minato malah menyudutkan dirinya
Sebelum ada yang sadar Menma tadi mengambil sendok Naruto yang sudah bengkok lalu mengembalikan sendok tersebut seperti semula tanpa ada yang sadar
"hai, ini nii-san"
"arigatou Menma"
Menerima sendok yang sudah kembali seperti semula lalu mereka kembali makan dalam ketenangan dan penuh gombalan kedua orangtuanya
Naruto menatap dirinya di cermin dengan Poker Face miliknya, dan yang dia pandang hanya seseorang yang tak bisa menunjukkan ekspresi apa yang dia inginkan. Tak memiliki emosi sama sekali adalah ketakutan terbesar dalam dirinya dengan kata lain dia sudah bukan lagi seorang manusia
Naruto memaksa otot wajahnya untuk menunjukkan ekspresi senang dan yang dia lihat di cermin hanya orang bodoh dengan senyum yang terpaksa, karena kekuatan yang dia miliki memaksa Naruto untuk tidak ber emosi sedikitpun dari kecil dan akhirnya mendarah daging. Berkat kekuatan ini dia tak mengerti lelucon orang lain, berkat kekuatan ini dia kehilangan temannya, berkat kekuatan ini dia tersiksa namun tak bisa melepaskan apa yang tersegel dalam dirinya
Setelah puas menatap dirinya di cermin Naruto segera mengambil futon miliknya, menggelar di atas lantai tatami lalu menyelinap masuk dan tertidur dengan pertanyaan yang tak terjawabkan
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
.-.
17%
ok minna karna hancurnya ff ane yang sebelumnya jadi saya berinisiatif untuk me remake atau revisi ff punya saya karna saya sebenarnya seperti membuat sebuah gedung, tak peduli bagaimanapun bagusnya bagian atas kalau fondasinya masih terbuat dari kayu bakaln tetap hancur, jadi saya menghancurkan semuanya dan kembali membuat fondasi baru, untuk para pembaca baru bagaimana tanggapan kalian soal nih fic dan untuk para pembaca lama apa perubahan yang saya berikan di ff ini membaik atau memburuk?.juga saya mengatakan pada para pembaca baik yang lama dan yang baru saya akan mengubah alur cerita ff saya jadi tenang saja gak ada spoiler :v
saya sadar ff saya setelah saya baca ulang dan ternyata amburadul, juga terlalu banyak kata yang tak di perlukan seperti contohnya "dia sedang menaiki tangga ke atas" dah menaiki pakek ke atas pula, karna saya terlalu fokus pada jumlah wordnya jadi mohon maaf. mungkin di ff ini juga bakal ada yang kayak begitu tapi dalam jumlah kecil dan ingat Tahun Baru Fanfic Baru :v, jangan lupa tinggalkan review juga kritik dan saran kalian di kolom komentar ya
BYE_BYE