Disclaimer : Naruto milik Sasuke dan Masashi Kishimoto-sensei [saya tidak mengambil keuntungan dalam bentuk apa pun. Cerita ini dibuat hanya sebagai penyalur rasa cinta kepada OTP dan terapi menulis]
Warning : au, miss typo(s), and other stuffs.
Terima kasih yang sudah mampir. Selamat membaca! ^^
.
.
between
[/a/ : preposition]
a Naruto fanfiction, written by Rou
.
.
.
Uzumaki Naruto tidak pernah suka berbagi.
Sebagaimana ia yang tidak pernah menyampaikan kebenaran ini kepada siapa pun; bahwa ia begitu menyukai bagaimana ekspresi datar Sasuke terpecah dalam seperkian detik usai mendung menenggelamkan matahari.
Cuaca cerah yang terbentang di atas kepala mereka tahu-tahu berubah tanpa benar-benar bisa Naruto sadari. Tetapi Sasuke melihatnya.
Naruto sempat berhenti berjalan ketika mendapati langkahnya terlampau cepat mendahului Sasuke, namun asumsi Naruto malah menangkap simpul tali sepatu Sasuke yang terurai lah penyebab bocah itu kesal tiba-tiba. Hingga impulsnya bergerak lebih dulu untuk berlutut dan membuat simpul baru di atasnya.
Naruto sama sekali tidak keberatan. Karena alasan inilah ia kemudian mendongak untuk menyamakan garis pandang; kedip lamban kelopak mata Sasuke, napas anak itu yang tertahan, juga sepercik warna semu samar di dua belah pipi yang cemerlang itu.
Andai mereka tidak sedang berada di tempat umum, tidak berpapasan dengan para pejalan di trotoar, dan tidak mengenakan seragam Shinjuuku, Naruto mungkin akan benar-benar mengecup wajah itu detik ini juga.
"Apa yang kaulakukan, Idiot?"
Sayangnya, Naruto sangat menyukai keindahan yang satu ini, lebih dari yang bisa ia pikirkan, dari yang orang-orang kira.
Ketika ia bisa melingkarkan blazer-nya ke punggung Sasuke sembari mencuri sedikit peluk, Naruto percaya kebenaran bahwa ia telah mengenal anak itu sebaik Sasuke mengenal dirinya.
"Aku tahu sebentar lagi bakal hujan, Sasuke. Sudah jangan cemberut begitu. Ayo, kita pulang."
Seperti yang ia koar-koarkan ke banyak orang, Naruto betul-betul tidak ingin berbagi. Untuk ekspresi Sasuke yang ia pahami sendirian, juga untuk hangat yang merebak sesaat setelah jemarinya hidup untuk meringkus jemari Sasuke ke dalam genggaman.
Dan Naruto, tidak akan pernah mengatakan kebenaran ini kepada siapa pun.
(end)