Ini sungguh tidak adil. Tidak sama sekali.

Diriku mengenal Sehun lebih lama darinya. Selalu ada untuknya. Aku adalah sahabatnya.

Aku lebih tua daripada Baekhyun, akan tetapi aku diperlakukan seperti anak kecil.

Sehun, bagaimana caranya aku bisa berhenti menyukaimu?

This is REMAKE! Please read the notes at the end of the story

Chapter 1

I get ENOUGH!

Main: SEHUN, LUHAN, HUNHAN

Slight: CHANBAEK

Minor: EXO

Aku melihat mereka berciuman di depan pintu keluar apartement yang kami tempati. Oh Sehun mencium Baekhyun dengan sangat dalam, dan aku merasa seperti hatiku di tusuk karena cemburu. Baekhyun melepas ciuman mereka berdua terlebih dahulu dan tertawa kecil, dan berjalan untuk pergi ketika Sehun menarik pinggangnya kembali. Aku menggigit bibir bawahku untuk menahan marah dan cemburu. Bisakah mereka melakukannya diluar? Sehun mendekatkan wajahnya ke Baekhyun dan menciumnya dengan lembut sebelum Baekhyun mengerang kecil dan segera melepaskan tautan mereka berdua.

"Aku harus pergi sekarang, ok" Baekhyun tersipu malu dengan cantiknya ketika Sehun berusaha menciumnya lagi dan Baekhyun menghentikannya, tertawa lucu "Yah,-berhenti menciumku, Lu han ada didalam" Sehun mendesah dan cemberut, karena Baekhyun dengan cepat dan memberikan ciuman singkat kemudian membuka pintu apartement.

"Aku sudah merindukanmu" Sehun mengatakannya pelan, tetapi aku mendengarnya. Aku memutar bola mataku dan mengalihkan pandanganku ke acara yang entah sedang di tampilkan di televisi. Sementara pasangan yang sangat mesra masih bergumam disana. Aku berusaha untuk konsentrasi dengan apa yang MC katakan, tetapi aku terus menangkap apa yang Sehun bicarakan kepada pacar yang sangat sempurnanya.

"kenapa kamu tidak menginap saja disini? Aku akan mengantarmu ketempat kerja besok."

Aku diam diam berdoa agar Baekhyun segera pergi sehingga aku bisa segera mencekik Sehun *tertawa jahat*

"aku tahu sayang, tetapi aku sudah 2 hari menginap disini. Aku pikir Lu Han akan marah nantinya" Baekhyun berbisik ketika Sehun mengalihkan pandangannya and aku mengepalkan tanganku, menjawab sebaik dan selembut mungkin dengan suaraku "Tidak kok! Silahkan menginap sesukamu Baek! Apartement kita, juga apartement mu!" Aku berbohong dan bahkan tersenyum dengan sangat manis kepadanya. God, hal yang akan kulakukan untukmu Sehun, seriously.

"Lihat kan?" mata Sehun berbinar ketika wajahnya melihat arahku. Aku merasa hatiku benar benar di peras ketika kecemburuan merasuk menjadi sebuah penderitaan ketika aku melihat Sehun kembali menatap Baekhyun lembut. Sekali lagi, aku merasa dadaku begitu sesak dan aku harus pergi secepat mungkin dari sini atau aku akan gila. Aku mengambil telepon gengamku dan mengirimkan text kepada Yixing:

Aku butuh pelampiasan, sekarang juga!

Aku menunggu balasan beberapa menit dengan sabar dan ketika aku ingin masuk ke kamarku, Yixing membalas pesanku:

Aku ada shift hari ini, datanglah jika kau mau.

"Hey, aku akan keluar sebentar" Aku memberitahu Sehun dan Baekhyun sekeras mungkin setelah aku membaca pesan dari Yixing.

"Apa?" Sehun menoleh kaget kearahku dan Baekhyun mengangkat alisnya heran.

"Aku akan keluar malam ini. Kalian berdua selamat bersenang senang! Mungkin aku akan kembali besok pagi, jadi—" Aku segera mengambil jaket dan tasku ketika Sehun memotong pembicaraanku dan bertanya, dengan matanya yang tajam, "Kau mau kemana Lu?" Aku terhenti dan ragu ragu untuk menjawab. Dia akan merusak agendaku ketika aku memberitahunya aku akan pergi kemana.

"Movie." Aku berbohong lagi dan tersenyum lembut agar Sehun mempercayainya.

"Aaah, baiklah." Sehun tersenyum dengan senyuman tampannya dan dalam hati aku mengambil nafas dalam-dalam kemudian dengan cepat segera meninggalkan apartement kami. Aku berjalan 2 Blok dan berhenti di halte bus yang menuju bar empat Yixing bekerja setiap aku merasa stress. Aku segera turun dari bus dan masuk ke bar, ketempat biasa aku duduk yang tidak jauh dari meja dimana Yixing sudah menyiapkan minuman untukku dengan pakaian bartender-nya.

"tolong bunuh aku sekarang!" aku menggerutu setelah duduk dan menghabiskan minumanku.

"Baekhyun lagi?" Yixing tertawa sambil membersihkan meja.

"Yah! Apa ini?! Ini jus apel!" aku membentak Yixing ketika jus apel yang aku dapatkan, bukannya alkohol yang biasa aku minum. Dia hanya menyeringai genit, "aku sudah berjanji pada Sehun kalau tidak akan memberikanmu minuman keras kecuali dia menemanimu disini." Aku cemberut dan menyingkirkan gelas yang ada dihadapanku ketika Yixing mengangkat sebelah alisnya, "Apa? Kamu tidak suka? Aku kira Sehun mengatakan kalau jus apel adalah kesukaanmu."

"Ini yang membuatku emosi, Yixing" aku menggerutu.

"aku mendengarkan" Yixing kemudian mengagguk-anggukan kepalanya dan duduk didepanku.

"aku berharap dia berhenti mengkhawatirkanku dan mengurusku. Dia masih menganggapku seperti anak kecil dan ada Baekhyun yang diperlakukan seperti Princess dan—ugh, aku sudah tidak tahan lagi. Aku lebih tua dari Baekhyun akan tetapi aku diperlalukan seperti bayi!" Aku menggerutu "Yixing, berikan aku biiirrrrr, aku mohon!"

"paling tidak berikan aku alasan bagus" dia hanya tertawa diatas penderitaanku.

"aku sudah bilang ke Sehun kalau aku keluar malam ini dan akan kembali besok pagi, okay!" Aku mengucapkannya dengan nada marah ketika Yixing tertawa dan menggelengkan kepalanya. "Aku tidak bisa. Alasanya tidak cukup bagus" ku merasa wajahku panas dan terlihat frustasi dan mengambil nafas dalam-dalam untuk menenangkan diriku. Jika aku ingin berteriak ke Yixing, aku tidak ingin mengingat hal tersebut, mengingat aku tidak suka di goda ataupun diejek olehnya karena aku benar benar bisa merasakan diriku mulai terpuruk.

"Yixing, aku akan mulai menangis jika kamu tidak segera memberikanku segelas bir." Aku mulai merasakan air mata yang akan benar benar jatuh dari mataku sebelum aku mengedipkannya. Yixing mungkin sadar, karena senyumannya tiba tiba hilang dan kemudian dia memberikanku segelas bir. Aku segera menghabiskannya dan memberikan gelas kosong tersebut ke Yixing, sambil mengambil nafas dalam agar merasakan bir tersebut merasuk ke seluruh tubuh.

"Sudah?" Yixing bertanya lembut ketika aku menggelengkan kepalaku dan mengarahkan gelas kosong kepadanya agar diisi kembali.

"aku membencinya" aku menjawab dan dia cemberut sambil menuangkan bir kedalam gelasku.

"wow, kali ini berbeda, biasanya kamu akan mengatakan kalau kamu mencint—" aku memotong ucapan Yixing dan merengek,"TIDAK! Tidak lagi! Aku akan pindah! Karena aku sudah tidak tahan mendengar mereka setiap malam bercinta!" aku mengarahkan gelas ke dalam mulutku dan menghabiskan bir tersebut dalam satu tegukan, berusaha untuk meracuni diriku jauh dari Sehun.

"Lu han," Yixings berusaha merebut gelas yang kupegang namun aku tahan.

"aku baik baik saja Yixing,-biarkan aku menyelesaikan apa yang akan aku katakan dalam mode emosi. Biarkan aku mengingat apa saja keburukan dan hal jelek yang pernah aku katakan tentangnya, jadi aku bisa melupakan hal baik setelahnya." Aku memaksakan meneguk segelas bir lagi. God, aku benci minum. Tetapi itu adalah jalan satu satunya agar aku tenang. Itu membuatku seperti aku cukup jauh dari rasa sakit ini. Hal ini cukup membuatku tenang dan dan merasa kuat lagi sehingga si bodoh Sehun tidak dapat menyadari bahwa aku sudah kalah. Yixng memperhatikanku, dan menganggukkan kepalanya.

"aku minta maaf" aku bergumam ketika aku menyadari bahwa pasti Yixing sudah muak denganku yang stress dan frustasi.

"jangan begitu. Kamu lucu ketika mabuk Lu." Dia mulai menggodaku kembali

"Kamu yakin tidak menyukaiku? Karena aku yakin kau selalu membantuku?" oh, mulai lagi berbicara melantur ketika mulai mabuk. Aku menggelengkan kepalaku berusaha untuk tetap sadar, "Woaah, hanya bercanda, aku tahu kau sudah memiliki pacar." Aku tertawa kemudian segera menghabiskan seteguk bir. Kali ini Yixing langsung menuangkan bir tanpa aku minta.

"Itu karena dirimu adalah Kesayang Sehun, Lu." Yixing mulai menggodaku kembali dan aku menatapnya tajam.

"Bisakah kau berhenti mengatakan hal tersebut? Aku tahu kalau dirimu teman dekatnya juga, tetapi bisakah kau berada dipihakku sekaliii saja?" aku mengambil gelas yang ada digenggamannya dan meminumnya. Yixing hanya tersenyum sambil mengambil gelas jus apel yang terlupakan. Kemudian dia menatap kearahku dengan senyuman manisnya, "Bukankah aku sedang memihakmu sekarang? Aku memberikanmu minuman gratis lagi, bukan?" Diriku menghela nafas dan cemberut, "kau memberitahunya aku ada disini, kan?"

"mungkin dia sedang sibuk dengan Baekhyun untuk menyadarinya sekarang. Kau punya waktu untuk emosi." Yixing mengedipkan sebelah matanya dan aku menggerutu sambil meletakkan kepalaku diatas meja. Yixing menepuk kepalaku lembut, mengacak-acak rambutku sambil tertawa renyah, "mungkin jika kau berhenti banyak bicara dan berlagak cukup dewasa, dia akan sadar, Lu." Aku menyingkirkan tangannya dan menyelesaikan minumanku. Aku dapat merasakan kepalaku berputar. Aku memang bukanlah peminum berat sih.

"Tidak—aku suka bicara, dan jika aku Pria dewasa maka aku akan bersikap sok dan aku tidak mau itu." Aku mulai merasa bicaraku melantur ketika Yixing mengisi kembali gelasku adan aku melanjutkan, "aku mengenal Sehun dengan baik dibanding Baekhyun. Maksudku, dia membawa Sehun ke taman bermain setiap saat, dan dia tidak menyadari bahwa Sehun benci tempat ramai. Dan dia hanya diam saja, sedangkan ketika bersamaku, dia akan merengek! What a jerk!"

"mungkin Sehun berusaha berubah untuknya?" Yixing mengangkat bahunya dan aku memutar bola mataku, "oh, please! Dia bukan berusaha berubah, dia hanya ingin memberikan kesan baik untuk Baekhyun dan itu bodoh. Ditambah, Baekhyun terlihat sangat sempurna di matanya. Dia memiliki tinggi yang pas dengan wajah imutnya, memiliki sopan santun, baik, dan pendiam, pintar—UGH. Aku tidak tahan! Mereka berdua terlalu sempurna untuk satu sama lain dan aku disini hanya seperti obat nyamuk atau pengganggu." Aku meneguk kembali dan menghela nafas, "aku sudah tidak tahan Yixing. Aku akan pindah, tetapi kontrakku dengan pemilik apartement belum selesai."

"kenapa kamu tidak menyerah saja dengan Sehun, Lu?" Yixing mengakat sebelah alisnya ketika pertanyaannya seperti bus yang mebarak kearahku. Aku tertawa, terbahak bahak dari yang seharusnya. Tetapi aku merasa lebih baik dan aku duduk kembali ketika aku sadara akau akan terjatuh. Aku menyeimbangkan diriku dengan menumpu pada meja, "ahh, terimakasih Yixing,aku merasa segar kembali. Mulai besok Lu han yang sekarang akan berubah menjadi orang yang berbeda!" aku hampir mengucapkan kata kata terkahir dengan nada. Yes! I was going to change and find a better man than that stupid oh Sehun. "Seharusnya aku sadar bahwa itu tidak akan pernah terjadi. Dia selalu menganggapku seperti saudara laki lakinya. Dia tidak akan pernah menatapku sebagai teman pria yang bisa dijadikan pasangan ketika kita tumbuh bersama sejak dulu. Seharusnya aku move on seperti yang Yixing katakan. Tidak akan sulit bukan? Karena lagian Sehun sudah memiliki pacar. Aku hanya perlu mencari laki-laki lain yang lebih baik daripada harus terus menerus merasakan cinta sepihak. Mudah, bukan?"

"sini aku bantu pegang gelasmu" Yixing berusaha mengambil gelasku dan aku merengek, "Yah! Berikan padaku Yixing!" walaupun aku mulai sempoyongan, aku masih cukup sadar untuk tahu apa yang dia lakukan, yang berarti satu hal.

"Lu Han." Suara dalam Sehun masuk ke telingaku dan aku hanya menatapnya tajam,"What?"

"kau bohong padaku." Dia mengerang pelan dan menggenggam lenganku sambil melihat kearah Yixing,"Kau berjanji, Yixing." Yixing hanya menganggkat bahunya," Luhan juga temanku, Sehun. Dia memiliki alasan." Kemudian Yixing menatapku kembali sambil tersenyum memperlihatkan lesung pipinya."aku tidak akan pernah menyakitmu kan, Lu?" dia kembali tersenyum manis dan aku tidak tahan untuk tertawa karenanya.

"aku mempecayai seluruh hidupku padamu, Xing."aku mengejek Sehun dan kembali menyeringai ke arah Yixing ketika Sehun dengan kasar menarikku,"Cukup. Ayo kita pergi."

"tapi—aku belum menghabiskan jus apelkuuu Sehun." Aku merengek dan duduk kembali sampai akhirnya Sehun menghela nafas.

"Lu han, kita pergi sekarang."Sehun menatap mataku tajam, akan tetapi sekarang aku tidak merasa takut.

"aku tidak mau."aku menarik lenganku yang dari tadi Sehun genggam. Tiba-tiba Sehun meraihku.

"YAH! TURUNKAN AKU SEHUN!" Aku berteriak ketika dia menggendongku di bahunya sebelum aku memukul punggungnya karena marah.

"Kita pulang." Sehun meninggikan nada bicaranya dan menuju arah keluar. Orang-orang terus menatap kami tetapi aku tidak urus ketika aku terus memukul punggung Sehun dan terus komplain, "TURUNKAN AKU! DASAR MESUM! AKU TIDAK MAU PULANG! AKU INGIN JUS APELKU!"

"aku tidak mabuk!" aku menegaskan padanya ketika aku dipaksa duduk di kursi saat didalam bus.

"oh, really?" Sehun menatapku dengan mata tajamnya.

"mau bukti?" Aku membalas dengan meraih kerah kaosnya ke arahku, kemudian menghembuskan nafasku ke wajahnya. Sehun hanya menatapku dengan mata tajamnya lama sebelum melepaskan tangannku dari kerahnya. Aku mendorongnya dan mengepalkan tanganku sambil melihat kearah luar jendela bus. Selama perjalan, kami hanya terdiam, ketika bus sampai di pemberhentian kami, Sehun meraihku kembali dan aku mendorongnya karena aku tidak ingin turun.

"berhenti menarikku! Aku bukan anak kecil!" Aku membentaknya saat setelah kami berdua turun dari bus.

"Kau akan kembali ke bar jika aku melepaskanmu!" Sehun mengerang sambil menarikku.

"Lepaskan aku,biarkan aku tidur di apartement Xiumin, ya?" Aku berhasil melepaskan genggamanku.

"Tidak. Kau hanya akan menganggunya Lu." Dia membalas dan menggenggam lenganku kembali. Aku hanya bisa mendesah. Selalu lenganku. Kenapa tidak menggenggam tanganku saja? Mungkin dengan begitu aku tidak akan banyak melawan? Kemudian aku ingat apa yang Yixing katakan dan segera melepas genggaman Sehun dengan kasar.

"Well, aku lebih baik mengganggunya daripada harus terus menerus mendengar kau dan Baekhyun Having Sex. Itu menjijikan kau tahu?" aku pergi meninggalkannya ketika aku mendengar langkah kaki dibelakanggku dan Sehun terbata-bata,"Ba—Baekhyun sudah pergi."

"Yeah, setelah kalian bersenang-senang dengan satu sama lain. Aku menyadarinya, Hun. Jika tidak kau tidak akan datang menjemputku." Aku menahan untuk membentaknya dan kembali ke arah apartement kami. Dia tidak meresponnya dan mungkin dia merasa malu. Walaupun aku tidak mau menyadarinya, aku berakhir menghela nafas. " It's fine. Bros before Bros, bukan? Akan tetapi, Baekhyun bukanlah orang lain, karena aku tau dia... berbeda. Okay okay, aku ingat." Aku memang ingat tentang semua mantan kekasihnya sebelum Baekhyun, akan tetapi Baekhyun berbeda. Sehun menjadi serius kalau sudah menyangkut tentang Baekhyun.

"Lu han." Sehun menghela nafas setelah kami sampai di apartement kami akan tetapi aku memotong ucapannya.

"Selamat malam, Sehun." Aku melepas sepatuku dan akan masuk ke kamarku ketika sehun kembali menggenggam lenganku kembali untuk yang kesekian kalinya. Untuk alasan lain itu membuatku kesal dan langsung melepas paksa genggaman Sehun dan melihat kearahnya sambil mendorong tubuhnya ke pintu. Sehun terlihat terkejut dan aku merasakan kekuatan datang keseleuruh tubuhku.

"Kau tahu, Sehun? Aku bukan anak kecil lagi, mengerti?" aku menaikkan sebelas alisku dan Sehun melepas genggamannya di lenganku. Ketika aku ingin kembali ke kamar tiak sengaja aku melihat hickey di lehernya dan aku tertawa lagi.

"Ap—pa?" Sehun bingung ketika aku mendekatkan wajahku ke arah wajahnya.

"bye, Hun." Aku berkata setelah memberikannya kecupan di hidung Sehun. Kemudian aku mendorongnya kembali dan meninggalkannya. Tidak ada gunanya mengejar seseorang yang sudah jauh dari jangkauanku. Setelah melihat cupang di lehernya, aku menyerah.

Aku ingin sekali mencium bibir Sehun. Aku akui itu. Tetapi itu malah akan membuatnya semakin bersalah daripada diriku...dan aku tidak ingin menyakitinya seperti aku menyukainya. Jadi, ciuman di hidung sudah cukup. Sangat cukup.

NOTED:

Bros Before Bros, yang berarti mementingkan kepentingan teman laki-lakinya daripada hubungan asamaramu dengan pria lainnya. Ini versi untuk homosexual dari prasa Bros before Hoes"

Karena di cerita aslinya itu straight jadi yah aku rubah prasanya.

Terimakasih sudah membaca.

Jadi sebenarnya ini salah satu remake dari cerita berjudul "It's not fair" yang mana ceritanya itu straight dan dalam bahasa inggris. dan di remake ke HunHan (karena cintaku pada HunHan akan terus mengalir) hahaha

Oiya disini Sehun dan Luhan seumuran yaaa

Jadi maaf ya kalau bahasa agak aneh, maklum bahasa inggris bukan bahasa utama.

Yah, yang penting selamat membaca yaa.

Hope you like it HunHan Shipper 3

Jangan Lupa Review-nya yaaa