Saiki Kusuo Psinan Fanfic
Cast :
Saiki Kusuo
Teruhashi Kokomi

Genre :
Drama

Warning : Eyd kacau, sulit dipahami, OOC

Hak cipta cerita : Aira
Hak cipta karakter : Asou Shuuichi

Begitu lulus dari Universitas, aku sempat bingung untuk memilih pekerjaan yang cocok bagi cenayang sepertiku. Yah, apabila aku mempertimbangkan jati diri aku yakin semua pekerjaan di dunia ini tidak ada yang cocok untukku.

Setelah berpikir panjang, akhirnya aku memilih bekerja disini, di sebuah perusahaan media bagian penyiaran berita. Disini aku bekerja sebagai reporter berita. Jika dipikir-pikir pekerjaan ini memang cukup menarik perhatian, membawakan berita didepan kamera sama sekali tidak terbayangkan bagi seorang penggemar ketenangan sepertiku.

Perlu kuralat, aku memang seorang reporter, tapi tugasku disini hanya sebagai pembawa kamera. Aku tidak perlu berbicara dengan mulutku didepan kamera, aku hanya perlu memegangi benda ringan itu, aku bisa dengan mudah menemukan berbagai kasus yang pantas diliput menggunakan telepatiku.

Banyak kasus maka banyak pula bonus gaji.

Benar-benar pekerjaan sempurna.

Pria dengan balutan jaket berlogo perusahaan berjalan mendekat, wajahnya masam, irisnya bergerak-gerak gelisah. Tangannya gemetaran-memegangi notebook kecil.

"Saiki tolonglah aku!" bisiknya.

Yare yare.

Pria ini bernama Kaido Shun, kalian pasti sudah mengenalnya. Benar! Dia teman sekelasku saat SMA, yare-yare, padahal aku sudah jauh-jauh bekerja di Tokyo, tapi aku masih saja diberi nasib buruk untuk satu kantor dengannya.

Yah, setidaknya Nendou tidak ada kali ini, pria berdagu pantat yang tidak tamat kuliah itu kini bekerja membantu mengurus kedai ramen milik ibunya.

"Satu kasus saja, aku mohon!" desaknya.

Satu minggu ini merupakan hari-hari buruk bagi perusahaan, kota yang terlalu damai justru membuat rating acara rendah karena terlalu sedikitnya kasus yang pantas diberitakan.

Kepala reporter begitu emosian akhir-akhir ini, ia memaksa para reporter setidaknya menyetor satu kasus yang pantas ditayangkan dan mampu menaikan rating acara.

Saiki melirik notebook ditangannya, ia punya sekitar lima kasus hasil penyelidikan telepati dan info dari teman lama yang kini bekerja di kepolisian, Hairo Kineshi.

Dua kasus pencurian, satu kasus kecelakaan dan dua kasus obat-obatan terlarang.

Kasus pencurian biasanya dianggap sebagai kasus ringan. Yosh, aku beri Kaidou salah satu kasus pencurianku.

Lelah. Satu kata yang menggambarkan keadaan dua pemuda di mobil van perusahaan itu.

"Ini gila, aku hampir jatuh saat berdesakkan untuk mewawancarai presiden tadi," keluh Kaido, "Tidak bisakah para ajudannya menyiapkan ruangan khusus agar kita bisa leluasa bertanya pada beliau."

Ini resiko Kaidou, informasi dari presiden tentang kerjasama Jepang dan Amerika pasti akan menjadi berita utama satu minggu penuh.

"Kau benar," sahut pria bersurai abu-abu itu, "setidaknya aku berhasil mendapat jawaban yang diminta atasan."

Smartphone di saku jaket perusahaan berbunyi. Saiki meraih benda pipih tersebut kemudian membuka kunci layar-terlihat notifikasi pesan chat line.

Teruhashi Kokomi

Kusuo-kun, bagaimana pekerjaanmu? Pastikan kau makan teratur, jangan sampai sakit. Oke!
Balas pesanku! Aku sangat merindukanmu 😄

Salam dari kekasihmu, Kokomi 💕💕

Sudut bibir pemuda bersurai pink itu terangkat, ia menghela napas kemudian memainkan jemari diatas keypad.

Disisi lain, Kaidou memperhatikan gerik sahabatnya itu, ia tertawa kecil, "Dari Teruhashi-san?"

Sang empu hanya mengangguk. Kaidou tersenyum simpul, "Tidak kusangka hubungan kalian bertahan hingga selama ini, " ucapnya pelan dan meraih smartphonenya dari saku celananya. Ia mendengus pelan melihat tidak adanya notifikasi apapun di layar ponselnya, "Setidaknya wanita itu juga menghubungiku, dasar Chiyo."

"Teruhashi-san, sudah waktunya!"

Gadis itu menoleh singkat kearah asistennya kemudian mengatupkan dua tangannya dengan wajah memelas, "Sebentar lagi saja, aku mohon."

Asistennya hanya bisa geleng-geleng kepala kemudian tersenyum simpul, "Lima menit sudah siap dibelakang stage, oke?"

Ia mengangguk. Netra birunya segera teralih kembali pada layar ponsel, dua tangannya menggenggam erat benda pipih itu, ia tidak berkedip, nafasnya setengah memburu.

Layar menyala, menampilkan notifikasi pesan line, gadis itu terpekik girang tanpa sadar membuat beberapa orang menoleh dan memandangnya heran.

Usai membungkuk meminta maaf, ia kembali membuka layar smartphone dan membuka pesan line disana.

My Darling Kusuo 💓💓

Baiklah, kau juga.

Senyum gadis itu merekah melihat tiga kata disana, seketika pipinya memanas. Ia tidak bisa menurunkan senyumnya, "Kusuo-kun membalas pesanku!" pekiknya setengah bergumam.

"Teruhashi-san!" panggil asistennya tanda tidak ada perpanjangan waktu lagi.

Teruhashi Kokomi. Seluruh orang di Jepang pasti mengenalnya, gadis cantik-sempurna itu kini menjelma menjadi sosok supermodel dengan bayaran tertinggi, hanya dalam waktu setahun, gadis itu sudah hampir membintangi seratus majalah terkenal.

Ia jatuh cinta pada sosok Saiki Kusuo saat menginjak tahun pertama SMA, Saiki menjadi satu-satunya pria yang tidak terpesona dengan kecantikannya saat itu, usaha keras untuk membuat pria itu luluh justru menjadi senjata makan tuan untuknya. Usaha kerasnya tidak membuat Saiki jatuh cinta padanya justru berbalik ia yang jatuh cinta pada pria itu.

Demi menggapai cintanya, ia bahkan rela sampai masuk ke Universitas yang sama dengan pria itu. Akhirnya dengan usaha yang panjang, pada tahun kedua di Universitas, pengakuan cinta gadis itu diterima oleh Saiki dan mereka resmi menjadi sepasang kekasih.

"Saat ini kita kedatangan bintang tamu istimewa. Ini dia! Supermodel Teruhashi Kokomi-san!"

Kokomi dengan balutan dress biru langit selutut itu berjalan menaiki stage, seketika semua penonton terasa terkena sinar matahari yang menyilaukan mata.

"Offu.." gumam mereka semua.

Gadis itu duduk di sofa, ia tersenyum dan melambai singkat kearah kamera, "Teruhashi Kokomi desu," ucapnya ceria.

"Kami sungguh terhormat kedatangan orang hebat seperti anda Teruhashi-san, kabarnya anda dinobatkan sebagai salah satu dari sepuluh orang tercantik di dunia, "

Ia terkekeh, "Penobatan itu terlalu berlebihan, aku merasa semua orang yang menjadi nominasi pun tidak kalah cantik dariku,"

"Tentu saja aku lebih cantik dari mereka!" batinnya bertolak belakang.

"Anda benar-benar rendah hati ya, memang hebat Teruhashi-san. Kabarnya anda juga menerima tawaran pemotretan dari brand pakaian Amerika, apa itu benar Teruhashi-san?" tanya pembawa acara.

"Aku memang sudah mendengar tawaran itu dari mereka, hanya saja aku masih belum memberi keputusan." sahutnya.

Pembawa acara pria itu bertepuk tangan, "Anda benar-benar berhati-hati ya, hebat sekali Teruhashi-san." balasnya melankolis, para pria di bangku penonton pun ikut menangis haru entah karena apa.

"Baiklah ini pertanyaan terakhir," sambung pria pembawa acara itu, "Ada rumor beredar bahwa anda sudah memiliki seorang kekasih, apa itu benar Teruhashi-san?"

Seketika seluruh penonton tercekat.

Napas gadis itu tertahan, ia meremas ujung dress, raut wajahnya gelisah. Netranya menangkap wajah asistennya di belakang stage, asisten wanita itu menggeleng keras dan membentuk huruf 'X' dari dua jari telunjuknya.

Raut wajah Kokomi seketika menyendu, ia membuang napas dan memaksakan senyum, "Aku tidak punya."

"Wah ini kabar gembira, benarkah itu Teruhashi-san?"

Ia hanya mengangguk, pura-pura tertawa melihat begitu banyak penonton yang bersorak gembira.

"Maafkan aku, Kusuo-kun."

Bersambung?