The Noble of Trouble Maker
Desclaimer : Jelas bukan punya saya!...,
Warning : Gaje!, Au!, imajinasi Author!, OOC!, Bahasa gak baku!, bikin sakit mata!, GAK SUKA JANGAN BACA!..., dan yang terpenting, Isekai!...,
Pairing: Alur menentukan segalanya.
Summary: Dia, mati muda saat menyelamatkan seorang wanita yang dirampok, namun bukannya terkirim keakhirat malah ia tersadar sebagai seorang Anak dari seorang bangsawan pembuat masalah, Namikaze Naruto. Anak bangsawan gendut mirip seekor babi dan terkenal karena memiliki reputasi yang jelek karena sifat memuakkannya. Sejak saat itu, pria itu menjalakan hidupnya sebagai sih [Trouble Maker].
Chapter 01
Dibawah kepingan salju yang jatuh menutupi permukaan trotoar, Seorang pria tampan dengan surai silver miliknya berjalan menyusuri jalan, pria itu mengusap lengannya untuk mengurangi hawa dingin dari musim dingin yang tidak manusiawi...
"Hsss~ seharusnya aku membawa lebih banyak penghangat tubuh, suhu udara dimusim dingin sangat tidak ramah untuk seorang Hikkimori sepertiku..."
Ia bergumam selagi berjalan menyelusuri jalan, sekarang adalah bulan desember, itu artinya iklim mulai memasuki musim dingin, sejujurnya ia tidak ingin keluar dari kotatsu hangat dikamarnya namun ada barang yang harus dia beli, karena hal itulah ia menjadi orang bodoh dan berjalan ditengah salju yang berjatuhan... Ia menghela nafas membiarkan uap putih menguap keudara dan melanjutkan perjalanannya menuju toko yang menjual benda yang dia inginkan...
Setelah berhasil mendapatkan apa yang ia inginkan akhirnya ia keluar dari toko dengan senyuman lebar yang membuat kasir toko menatap bingung pria itu, kemana semua aura lesu dari pria itu tadi? Penjaga kasir toko hanya bisa tersenyum dan mengucapkan kalimat khas ketika pengunjung keluar toko...
"Terimakasih atas kunjungannya..."
... Sayangnya, kalimat itu hanya sekedar formalitas yang bisa diabaikan pria itu. Diperjalanan pulang, ia sesekali mengcheck isi bungkusan yang dia bawa memastikan keadaan barang yang dia beli masih dalam keadaan baik... Ia tersenyum puas.
"Aku rasa aku akan mengurung diri beberapa waktu untuk menamatkan Game Galge yang sudah kutunggu sekian lama ini..."
"Kyaa! Pencuri! Seseorang tolong hentikan dia..."
Pria itu perlahan menoleh kebelakang ketika ia mendengar teriakan panik dari belakangnya, dan iris merah miliknya yang tersembunyi dibalik helaian rambutnya menangkap seorang pria dengan pakaian lusuh dan kotor tengah berlari cepat selagi membawa tas wanita ditangannya, dibelakangnya terdapat seorang wanita cantik yang sedang mengejar pria itu dengan putus asa...
'Pencuri huh? Bahkan Hikkimori sepertiku masih memiliki harga diri untuk tidak melakukan hal rendahan seperti mengambil benda milik orang lain...'
Ia bergumam dan menatap dingin pria yang berlari kearahnya, pria itu memiringkan tubuhnya sedikit memberikan jalan untuk pencuri itu namun saat mereka berpapasan dengan cepat pria itu menyelekat kaki pencuri itu hingga membuat pencuri itu kehilangan keseimbangan dan jatuh membentur pohon natal yang tak jauh dari posisi mereka dengan keras, pria itu menatap dingin sang pencuri yang meringis sakit sebelum ia berjalan pelan menuju tas berwarna krem yang tergeletak tak jauh dari pencuri itu, memunggut tas itu dan membersihkan beberapa debu yang menempel disana...
"Ini, milikmu Nona..."
Pria itu memberikan tas itu pada pemilik tas yang menerimanya dengan gugup...
"Te-Terimakasih..."
"Sama-Sama..."
Pria itu tersenyum tipis sebelum ia berbalik namun baru saja ia akan mengambil langkah pertama tiba-tiba pohon natal yang berbenturan dengan sang pencuri patah dengan suara 'krak!' yang nyaring sebelum akhirnya jatuh kearah pria bersurai silver yang melebarkan matanya melihat pohon natal yang beberapa inchi lagi akan menghantam dirinya... Suara jeritan bergema disekitarnya memperingatkan dirinya untuk segera menghindari namun sayangnya sebelum ia sempat menghindari pohon natal itu sudah menimpa dirinya...
Braaak!
... Itu... Adalah ingatan terakhir dari pria itu dikehidupan sebelumnya, saat ini pria itu telah berubah menjadi seorang anak kecil dengan tubuh bulat layaknya seekor babi... Namikaze Naruto, putra dari Duke Namikaze yang melayani kerajaan [Bahlum], salah satu dari empat kerajaan terbesar dibenua [Grand Fargansia]...
Naruto mengedipkan menatap kedepan dengan kosong, ia saat ini tengah memproses semua ingatan yang tiba-tiba masuk kedalam ingatan anak kecil berusia tujuh tahun... Sebelum ingatan itu masuk, Naruto sebelumnya sedang menghadiri acara minum teh pertamanya... Ketika ia sedang menikmati teh dan cemilan kue dengan rakus tanpa memperdulikan tatapan jijik dari anak bangsawan seumurannya, tiba-tiba dari kejauhan seorang gadis seusianya tanpa sengaja menginjak gaun panjang yang ia kenakan dan kehilangan keseimbangan dan menabrak Naruto yang kebetulan ada didepannya, suara tubrukan terdengar dengan keras, Naruto yang tidak siap menerima tubrukan membuat tubuh Naruto yang bulat layaknya babi kehilangan keseimbangan dan akhirnya membentur pinggiran meja yang tajam, benturan yang sangat keras itu memicu bangkitnya kenangan dikehidupannya yang dulu...
Kenangan yang mana tentang dirinya yang seorang pria berusia dua puluh tiga tahun, seorang Hikkimori, bujangan lapuk yang selalu menikmati Game Galge yang ia beli lewat pekerjaannya sebagai seorang blogger... Masuk dan bercampur dengan ingatannya saat ini.
Naruto kecil mengabaikan darah yang menetes dari kepalanya, ia tidak dapat memahami apa yang terjadi sebab sekarang ia tengah memilah-milah ingatannya, ia bahkan mengabaikan teriakan panik dari semua orang disekitarnya, namun karena banyaknya darah yang menetes dari wajah bulat layaknya babi itu, perlahan Naruto mulai kehilangan kesadarannya dan jatuh pingsan...
-change scene-
Seminggu telah berlalu semenjak insiden kepala Naruto membentur pinggiran meja dan kembalinya ingatan kehidupan sebelumnya, selama seminggu Naruto mendapatkan perawatan untuk lukanya, setelah mendapatkan perawatan untuk luka itu, malamnya Naruto terserah demam yang membuat seluruh penghuni Mansion Namikaze panik dan menghubungi banyak Druid untuk menyembuhkan tuan muda mereka, selama terkena demam dan terbaring dikasur Naruto mencoba mengingat semua hal yang terjadi dan akhirnya ia dapat menerima dirinya yang saat ini bereinkarnasi kedalam tubuh seorang Anak gendut berwajah mirip babi...
Namanya adalah Namikaze Naruto, putra dari Duke Namikaze Minato dan Duchess Namikaze Kushina, sebagai anak seorang bangsawan berpengaruh Naruto adalah contoh gagal dari seorang Bangsawan, tata krama nihil, nafsu makan diluar kewajaran, dan sifat egoisnya yang membuat semua orang muak padanya, tapi meski begitu ayah dan ibunya begitu menyayangi Naruto dan memberikan semua hal yang diinginkan oleh Naruto, mungkin itulah yang menjadi penyebab sifat egois mendominasi diri Naruto...
Kasih sayang dan sifat memanjakan yang berlebihan dapat membuat seorang Manusia menjadi tidak tahu diri dan menimbulkan sifat egois yang maunya menang sendiri, baginya yang pernah menjadi Hikkimori terhormat yang tetap melakukan aktivitas olah raga dirumahnya sendiri, dan terkadang berinteraksi dengan tetangga, menurutnya sifatnya saat ini adalah sebuah kegagalan sebagai Manusia bermoral...
Naruto menghela nafas pelan, dan menoleh perlahan kearah kaca dimana disana ia dapat melihat dengan jelas pantulan wajahnya, dan kesan pertama yang Naruto dapatkan saat melihat wajahnya adalah...
"Mirip seekor Babi..."
Gumamnya dengan pahit, bentuk tubuh besar nan bulat, dan wajah yang jelek dan hampir menyerupai babi, jika dirinya berpenampilan seperti ini saat dikehidupannya yang dulu maka ia akan menjadi bahan hinaan dan cemooh oleh Masyarakat, bersyukur ia berada didunia dimana bentuk tubuh seperti ini adalah hal yang wajar bagi kalangan Bangsawan... Tapi, meski itu wajar didunia ini, baginya yang memiliki bentuk tubuh yang mirip bintang iklan minuman pembentuk otot saat kehidupan dulunya, bentuk tubuh ini harus dirubah... Ketika ia sedang melamunkan hal itu suara ketukan pintu membuat Naruto menoleh kearah pintu dan dari sana sebuah suara yang cukup-sangat-merdu terdengar...
"Permisi, Tuan muda... Bolehkah saya masuk?."
"Ya, silahkan..."
Setelah mengatakan itu pintu dengan hiasan ornamen cantik itu perlahan terbuka dan memperlihatkan Seorang Onee-san bersurai pirang indah dikepang dua yang terlihat begitu indah, wajah cantik dan iris perak yang memikat melengkapi penampilan Maid itu, jika Maid itu ada didunia-nya dulu maka dia akan menjadi seorang selebriti yang akan membuat Miss World malu... Naruto menatap Onee-san Maid itu dengan bingung, menurut ingatan Naruto didunia ini, dia adalah kepala Maid... Dan namanya adalah...
"Grayfia Lucifuge-san?."
"Ya, ada apa, Tuan Muda?."
Su-sungguh formal! Naruto sedikit berkeringat mendengar nada yang penuh dengan keformalitasan itu, seketika tubuh Naruto terasa gatal, sebagai orang jepang yang jarang mendapatkan sapaan seformal itu membuat leher dan punggung Naruto gatal!...
"A-Apa ini saatnya aku minum obat?."
"Hm? Obat? Tidak, Tuan Muda, saya hari ini datang dengan maksud berbeda, saya mengantar seseorang yang ingin bertemu dengan anda..."
Seorang pengunjung? Naruto menaikan satu alisnya dengan bingung, jika ingatannya tidak salah seharusnya Namikaze Naruto adalah anak duke yang tidak memiliki teman satupun! Ah, tidak didunia sebelumnya tidak didunia ini, nasibnya selalu menjadi hikkimori tanpa teman... Dan disitulah yang membuat Naruto bingung, dia tidak memiliki teman Jadi ada seseorang yang mengunjunginya itu membuat Naruto bingung... Menatap kepala Maid Grayfia-san dan bertanya.
"Si-Siapa yang berkunjung?."
"Tuan Putri kedua, Anastasia Nikolaevna Romanova..."
Uwaaa... Itu nama yang panjang dan juga sangat sulit diucapkan, Naruto menahan diri untuk tidak mengomentari nama itu karena bagaimanapun saat ini pemilik nama itu sedang melangkah masuk kedalam kamarnya, Naruto menahan nafasnya ketika melihat seorang gadis seumurannya berjalan dengan anggun kearahnya, meski masih kecil tapi Naruto dapat melihat Aura Martabat yang keluar dari diri Gadis kecil itu yang seolah berteriak 'Aku Tuan Putri!' Naruto mengeleng pelan untuk membuat pemikiranya dan menatap sang Tuan Putri kedua yang duduk dengan penuh martabat disebelah ranjangnya...
Iris shappire indah menatap Naruto yang terdiam dengan ramah, bibir pink alami yang terlihat mengiurkan itu membentuk senyuman yang dapat membuat lawan jenis bertekuk lutur dalam sekejap, secara keseluruhan, Gadis kecil didepannya sangatlah indah, bahkan sangking indahnya Naruto tidak dapat menemukan kalimat yang tepat untuk menggambarkannya, jika saja Naruto masih belum menerima ingatan dari kehidupannya yang dulu maka mungkin Naruto akan jatuh hati padanya, tapi sayangnya jiwanya sudah berusia dua puluh tiga tahun + tujuh tahun, jadi Naruto hanya bisa melihat Tuan Putri Anastasia sebagai seorang anak kecil yang sangat imut...
"Maaf menganggumu disaat kamu sedang memulihkan dirimu, Naruto-sama... Tapi, aku datang kesini ingin meminta maaf secara langsung, karena salahku kau jadi mendapatkan luka itu..."
W-Wow... Suaranya sangat merdu, tidak transparan tapi jernih, Naruto penasaran bagaimana jika Tuan Putri bernyanyi, pasti semua akan terhipnotis pada keindahan suaranya, Naruto menghapus pikiranya itu dan tersenyum tipis diwajah babinya membuat senyuman tipis itu memiliki dampak menjijikan bagi sipapun yang melihatnya, Naruto menatap Tuan Putri Anastasia yang menundukan sedikit kepalanya...
"Tidak apa, Tuan Putri... Ini hanya luka kecil, lagipula... Aku bersyukur kamu tidak apa-apa, jika seandainya saat itu kamu tidak menabrakku mungkin kau lah yang akan terluka, jadi jangan merasa bersalah hanya karena hal kecil ini..."
Ucap Naruto membuat seisi ruangan terdiam, Naruto tidak akan pernah melupakan wajah beku dari Tuan Putri Anastasia dan Kepala Maid, Grayfia-san yang menatap kearahnya dengan pupil mata melebar, Anastasia mengeleng pelan dan mengembalikan ekspresi wajahnya kedalam keadaan semula dan menatap Naruto dengan cemas.
"A-Ano, Naruto-sama... Mungkin, kau tidak masalah dengan [Luka Kecil] itu, tapi itu akan membekas dan mungkin akan mempengaruhi pernikahanmu kelak..."
Ucap Anastasia dengan gelisah, Grayfia yang berada disamping pintu mengangguk pelan menyetujui perkataan Tuan Putri Anastasia, melihat itu Naruto terdiam, sepertinya didunia ini bagi seorang bangsawan besar sepertinya memiliki luka terutama diwajah akan mempengaruhi pernikahannya kelak, sejujurnya Naruto tidak memperdulikan hal itu, malahan ia yakin dengan bentuk tubuhnya yang gemuk, mekar layaknya karet yang dimasukan kedalam tong penuh minyak tidak akan ada yang mau dengannya... Ditambah luka ini maka lengkap sudah surat single seumur hidup Naruto...
'Aku sungguh tidak masalah jika aku tidak dapat menikah, pada dasarnya dengan rumor yang beredar jika aku anak yang menyalah gunakan nama keluargaku dan bertingkah buruk pada bangsawan yang lebih rendah dariku, aku tidak memiliki kesan baik dimasyarakat... Dan karena itulah, hampir Mustahil jika ada putri bangsawan yang mau denganku...'
Pedih rasanya menyadari fakta jika dirinya akan kembali menjomblo dikehidupan keduanya, Naruto tersenyum pahit dan menarik nafas sejenak sebelum menatap Tuan Putri yang sedang meremas Gaun putih menawan miliknya, Naruto tersenyum tipis.
"Tidak masalah, Tuan Putri... Bahkan justru aku harus berterimakasih padamu, sebab berkat luka ini mungkin aku akan menemukan orang yang mau menerima diriku yang seperti ini dengan tulus... Ya, meski aku yakin itu akan memakan waktu yang lama atau bahkan mungkin tidak akan pernah terjadi, tapi setidaknya luka ini akan menjadi pengingat jika aku... Namikaze Naruto pernah melindungi Masa depan Tuan Putri kedua Kerajaan ini..."
Sekali lagi semua yang ada diruangan itu melebarkan matanya mendengar omongan dari Tuan Muda keluarga Duke itu. Anastasia melebarkan matanya dengan sempurna, apa orang ini serius dengan apa yang dia katakan? Tidak menikah itu sama saja ia harus memikirkan bagaimana ia mengapdosi Anak yang tepat untuk mengantikan posisi keluarganya saat ia akan pensiun, terlebih banyaknya ketidakpastian dari anak adopsi yang akan mewarisi nama keluarga mereka, bawahan dari keluarga ini akan menjadi tidak puas dan akan memulai memberontak karena tidak ingin diperintah oleh orang yang tidak memiliki hubungan darah dengan Naruto yang akan mewarisi nama keluarga ayahnya kelak... Tidak sadarkan dia jika apa yang baru saja keluar dengan begitu mudahnya dari mulutnya menentukan nasib banyak orang?.
Anastasia mengepalkan tangannya, ia tidak dapat menebak isi pikiran dari pemuda ini, dari yang Anastasia dengar pemuda didepannya sangat bodoh dan egois karena terlahir dengan banyak kasih sayang dari keluarganya, tapi sekarang Anastasia merasa jika pemuda yang sedang memasang senyuman yang menurutnya sedikit menjijikan itu berbeda dari yang dirumorkan, bagaimana mengatakannya, ramah dan bijak?... Entahlah, tapi yang jelas saat mendengar perkataan pemuda itu ada sesuatu yang aneh berdetak dijantung Anastasia, ia mengepalkan tangannya dan membulatkan tekadnya lalu berkata.
"Jika... Jika Naruto-sama, setuju... Maka apa anda mau bertunangan dengan saya?."
"Eh?..."
Kali ini Naruto menggantikan posisi Tuan Putri Anastasia sebagai pihak yang membeku, iris shappire Naruto yang tersembunyi oleh pipi bulatnya melebar sempurna, dilain sisi Anastasia yang sadar dengan apa yang ia katakan merona hebat sebelum menundukan kepalanya dalam diam, Grayfia yang berada disudut ruangan membuka lebar mulutnya, sesuatu yang sangat jarang atau mungkin tidak pernah kepala Maid itu lakukan, tapi Naruto dapat memahami kenapa Grayfia-san begitu terkejut! Karena bagaimanapun ia juga sama terkejutnya saat ini!
"Tu-Tunggu dulu, Tuan Putri! A-Apa yang anda katakan! Be-Bertunangan?! Dengan siapa? Saya! I-Itu tidak mungkin! S-Saya..."
"Naruto-sama... Apa anda membenciku karena sudah merusakan pernikahan masa depan anda dengan luka itu?."
"I-Itu... Tidak, aku tidak... Oh sial! Jangan pasang wajah seperti mau menangis seperti itu!."
"Kalau begitu... Kenapa anda tidak mau bertunangan dengan saya? Apa karena saya kurang menarik?."
"Ti-Tidak, bukan itu maksud saya... hanya saja... Dia memang saat ini masih berusia belia tapi dalam beberapa tahun lagi, aku berani bertaruh demi seluruh koleksi Eroge yang ada dibawah kasurku diduniaku sebelumnya, dia akan menjadi perempuan yang menganggumkan ta-tapi masalahnya terletak padaku..."
Naruto mengerakan matanya kesana-kemari mencoba menghindari tatapan Tuan Putri Anastasia didepannya, ia tengah memutar otaknya dengan kecepatan penuh, ayolah ia memang berusia tujuh tahun secara bentuk fisik tapi dari segi Mental, ia sudah dewasa... Karena itu, menjadi tunangan dari seorang gadis kecil berusia tujuh tahun hanya akan merusak jiwanya secara perlahan, juga bentuk tubuhnya yang bulat layaknya babi membuat dirinya merasa tidak pantas bersanding dengan perempuan yang akan menjadi sangat menganggumkan dimasa depan seperti Anastasia... Naruto tidak mau menjadi babi yang merusak tunas bunga yang harusnya mekar dengan indah ini, karena itulah...
"Naruto-sama..."
Naruto yang tersesat dalam pikirannya langsung tersadar dan menoleh kearah Anastasia yang menatapnya dengan tatapan mata berkaca-kaca...
Gawat, dia ingin menangis! Dirinya harus segera memberikan jawaban atau sesuatu yang buruk mungkin akan terjadi, Naruto mengalihkan pandangannya kesamping dan mengaruk pipinya yang bulat untuk mengurangi kegugupannya...
"A-Ano, apa Tuan Putri tidak malu melihat bentuk tubuh saya? Saya gendut dan memiliki reputasi buruk dikalangan para bangsawan, jika Tuan Putri menjadikan saya sebagai tunangan anda, maka itu... Akan merusak Reputasi anda yang sudah baik... Aku tidak ingin menjadi penyebab hancurnya Reputasi baik, anda... Tuan Putri harus mendapatkan pendamping yang jauh lebih baik dari saya, tampan dan memiliki reputasi baik tidak seperti saya ini..."
Ucap Naruto dengan diakhiri oleh senyuman garing, Tuan Putri Anastasia terdiam... Pemuda ini, bagaimana bisa ia mengatakan hal itu disaat dirinya menawarkan sebuah kesempatan padanya untuk menjadi anggota keluarga kerajaan, dimana itu adalah sebuah kesempatan yang sangat diimpi-impikan oleh para bangsawan lainnya, tapi pemuda didepannya tidak mau hal itu malahan dia mempertimbangkan reputasi dirinya yang akan hancur jika memutuskan bertunangan dengan dia... Ketimbang rasa serakah yang ingin di lihat Anastasia dari pemuda didepannya ia malah ditunjukan sifat memperdulikan orang lain yang menurutnya sangat menakjubkan dan keren...
Entah kenapa Anastasia merasa jika ia bisa mendapatkan pemuda ini, dimasa depan maka ia akan mendapatkan kebahagiaan yang sangat didambakan oleh banyak orang, firasat Anastasia mengatakan itu dengan sangat yakin, jika pemuda didepannya akan menunjukan hal-hal baru pada Anastasia... Karena hal itulah, ia merasa harus mengikat pemuda ini bagaimanapun caranya, dan jika seandainya dimasa depan nanti firasatnya salah maka ia tinggal membuat scenario dengan otak cerdasnya untuk menyingkirkan pemuda babinya, Anastasia menarik nafas dan dengan pelan ia mengenggam tangan Naruto dan dapat Anastasia rasakan jika Naruto terlihat menegang karena bersentuhan dengannya, Anastasia perlahan mengangkat tangan Naruto dan menyentuhkam pipinya ketangan Naruto...
Hangat...
Itulah yang Anastasia rasakan ketika pipinya bersentuhan dengan tangan gemuk Naruto, dengan lembut Anastasia perlahan mengangkat kepalanya dan menatap kearah Naruto yang masih belum ngeh dengan apa yang terjadi, otaknya tidak mampu memproses apa yang baru saja terjadi... Memanfaatkan hal itu, Anastasia perlahan membuka mulutnya dan dengan suara yang sangat lembut ia berkata...
"Aku tidak peduli semua itu, Naruto-sama... yang ku inginkan sekarang adalah kau mau bertunangan denganku, masalah reputasiku, aku bisa mengatasi itu entah bagaimana caranya karena itu... Maukah kau bertunangan dengan saya, Naruto-sama?."
Naruto yang mendapatkan serangan manis itu langsung mengalami overheating dikepalanya, mur dan gir dikepala Naruto langsung rusak dan macet hingga yang bisa dilakukan oleh Naruto hanya mengangguk pelan, melihat anggukan itu Anastasia tersenyum dan perlahan bangkit melepaskan tangan Naruto dan tersenyum manis.
"Terimakasih, Naruto-sama... Aku akan berkunjung lagi nanti, karena itu cepatlah sembuh agar kita bisa menikmati waktu minum teh, hanya kau dan aku ditaman Keluarga Namikaze..."
"A-Ah, y-ya tentu saja..."
Anastasia mengulas senyuman tipis melihat Naruto yang masih belum sadar akan situasi ini, bagi Anastasia itu tidak masalah karena Naruto telah menyetujui pertunangan yang ia ajukan, Anastasia sekarang hanya harus memastikan jika Naruto menjadi cukup pantas untuk dirinya atau jika tidak, maka ia hanya harus membuangnya... Ufufu, sejujurnya ia tidak ingin melakukan ini tapi seperti kata Naruto sebelumnya, ia harus melindungi reputasi baiknya karena itu juga menyangkut reputasi keluarga kerajaan yang harus dilindungi, karena itulah... Jika sekali saja ia melihat Naruto melakukan hal yang memalukan nama keluarga kerajaan maka saat itu juga Anastasia akan menendang Naruto keluar...
"Kalau begitu, saya permisi duku, Naruto-sama... Sampai jumpa lagi..."
"A-Ah ya, Sampai jumpa, Tuan Putri..."
Naruto mengucapkan itu pada Anastasia yang perlahan meninggalkan ruanganannya, Grayfia yang sejak tadi menjadi patung dengan rahang terbuka tersadar setelah mendengar suara pintu tertutup, dengan cepat ia menatap kearah Tuan mudanya yang sedang memijat kepalanya layaknya orang dewasa yang sedang terkena masalah serius...
"Tuan Muda, selamat atas-,"
"Grayfia-san, tolong jangan mengatakan apapun, kepalaku sedang sakit saat ini..."
"H-Huh? A-Apa anda membutuhkan sesuatu, Tuan Muda?! Apa anda butuh Obat? Atau secangkir teh hangat?..."
"Tidak semua itu, aku tidak membutuhkannya. Saat ini yang paling aku butuhkan adalah istirahat sejenak lalu semua akan kembali seperti semula..."
Ucap Naruto dengan nada menahan sakit, Grayfia sebenarnya khawatir pada kondisi Tuan Mudanya yang entah kenapa terlihat berbeda dibandingan yang sebelumnya, tapi karena tidak mau menganggu Tuan Mudanya itu, Grayfia perlahan meninggalkan ruangan itu dengan Naruto yang masih memijat kepalanya yang berdenyut...
Setelah pintu tertutup Naruto menjatuhkan tubuhnya keatas ranjang, ia menatap lelah atap kamarnya yang berwarna putih keemasan, Naruto memejamkan matanya sejenak...
"Sial, aku terlibat hubungan dengan Tuan Putri yang menakutkan..."
Naruto, sudah sejak awal curiga dari nada bicara Anastasia yang entah kenapa menyimpan sesuatu dibalik setiap kata yang dia ucapkan, Naruto merasakan firasat waspada yang sering dia rasakan saat melihat orang yang memiliki sifat mengerikan, Naruto sangat sensitif terhadap hal ini, ia akan merasakan sifat mengerikan seseorang dengan beberapa tanda, jika tingkat sifatnya dibawah normal, maka telapak tangan Naruto akan berkeringat, jika sifatnya digaris normal maka tengkuk Naruto akan berkeringat, dan jika sifatnya melebih batas normal maka seluruh tubuh Naruto akan mengeluarkan keringat dingin...
Kau bisa menyebutnya sebagai firasat tapi firasat dan tanda yang dirasakan Naruto saat mendeteksi sifat mengerikan orang tidak pernah salah, dan Anastasia, anak kecil itu berada diatas batas normal, sepertinya ada maksud dibalik pengajuan tunangan yang diajukan Anastasia... Dilihat darimanapun melihat Tuan Putri yang sempurna layaknya Anastasia berani melamarnya yang mirip babi ini sudah jelas ada maksud tertentu...
"Sejauh ini aku hanya bisa menebak dua dari Maksud pengajuan pertunangan ini... Pertama Anastasia merasa bersalah karena luka ini, tapi alasan ini terlalu lemah hanya karena luka sekecil ini, lalu dia mengajukan dirinya untuk menjadi istriku... Dan yang kedua..."
Naruto terdiam seolah menyadari sesuatu, ia perlahan bangkit dan berjalan menuju jendela yang terbuka, dan saat sampai didepan jendela ia dapat melihat pintu gerbang utama dari kediamannya yang sangat besar... Naruto menurunkan kepalanya dan melihat Anastasia tengah berjalan meninggalkan kediamannya, Naruto menyipitkan matanya memfokuskan semua pandangannya pada Anastasia dan melebarlah iris shappire Naruto ketika ia sekilas melihat seringai menakutkan diwajah Anastasia sebelum dalam sekejap seringai menakutkan itu lenyap dalam sekejap, Naruto tersenyum pahit.
"Alasan kedua, dia menjadikanku perisai untuk kepentingannya... Sial, aku harus melakukan sesuatu..."
Naruto mengigit ibu jarinya dan memutar otaknya dengan kecepatan penuh, ia sedang mencoba memikirkan kemungkinan terburuk dari semua ini, jika semua berjalan sesuai keinginan Anastasia maka ketika ia sudah tidak membutuhkannya maka ia akan disingkirkan dengan segala cara, hanya ada dua hal yang dapat menjadi kemungkinan terburuk jika Anastasia membuangnya, pertama ia akan diasingkan atau kedua ia akan dieksekusi dengan semacam tuduhan yang dilayangkan oleh Anastasia. Otak Naruto berputar cepat dan sekelebat ide muncul dikepalanya...
"Didunia ini hal-hal Fantasy adalah sesuatu yang wajar... Jika aku berhasil mendapatkan kekuatan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup didunia ini, maka saat Anastasia membuangku, aku harus memastikan dirinya mengasingkanku karena jika begitu aku masih dapat menikmati hidupku, baiklah... Ini rencananya..."
Pertama menyusun hal-hal yang dia butuhkan untuk membuat Anastasia tidak bisa mengeksekusinya dan hanya bisa mengasingkannya...
Kedua melatih Skill untuk bertahan hidup didunia penuh hal fantasy ini, baiklah ia harus melatih skill bertarung dan mungkin menguasai sedikit sihir.
Ketiga, melatih skill kehidupan sehari-hari untuk memastikan keberlangsungan hidupnya...
"Yosh, aku harus melakukan hal itu, tidak peduli apapun yang terjadi aku harus memastikan kepalaku tetap ditempatnya."
Naruto mengepalkan tangannya dengan erat, tekadnya sudah bulat ia harus melakukan tiga hal itu untuk memastikan usianya akan lebih panjang daripada kehidupan yang dulunya, dan jika ia beruntung mungkin ia bisa menikah dengan seorang perempuan sederhana yang tidak akan mengeluh melihat penampilannya...
And Cut~
Huh~ kepuasan pribadi dari seorang penulis, ha'i, ha'i bagaimana kabar kalian? Baikkah? Burukkah? Atau bagaimana? Yeah~ ku harap kalian baik-baik saja, jika tidak semoga menjadi baik!
Aku kembali dengan New Story baru? Hm? Kenapa buat baru padahal yang lain belum ditamatin? Hmmm~ entahlah aku juga penasaran kenapa hal itu bisa terjadi? Maa, yang jelas aku sedang mencoba memberikan pada kalian bahan bacaan yang semoga bisa membuat kalian tidak bosan~
Kali ini, sama seperti TWO yang tinggal One Last Chapter lagi, Chapter ini tentang seorang bangsawan gendut layaknya MC di Accel World yang freaking lucky Bastard, tapi yah itu menurutku gak ngeimpact karena pendapat pribadiku mengatakan padaku jika orang lebih melihat bagaimana sifatmu bukan penampilanmu meski itu juga terkadang bullshit sih tapi yeah lupakan...
Naruto disini adalah seorang putra dari dua orang tua yang sama dicanon animenya, kasih sayang kedua orang tua Naruto yang terlalu besar membuat Naruto tumbuh menjadi anak bodoh dalam hal sifat dan tingkah laku, rakus dan tidak memiliki tata krama, Namikaze Naruto hampir dibenci oleh semua bangsawan seusianya karena tingkah lakunya yang tidak sopan dan menjijikan juga sifatnya yang suka merendahkan bangsawan lain yang lebih rendah darinya membuatnya makin dibenci...
Disini Naruto akan dimulai dari Nol, dengan kata lain dia bukan Karakter bajingan yang tiba-tiba mendapatkan kemampuan Cheat diawal story, tapi dia membangun kemampuannya selangkah demi selangkah, Main Weapon kali ini bukan Katana tapi Spear, yap Naruto akan menjadi seorang Magical Lancer, kemampuannya tentu akan semakin pertambah kuat disetiap chapter yang muncul, untuk Dunia dan apa saja yang ada disana maka biar simpel untuk dunia maka bayangkanlah peta dunia Ente Isla dari Hataraku Maou-sama, dan Viola itilah benua tempat tinggal Naruto...
Ini, aku katakan dengan jelas, fic ini mengambil banyak sekali referensi dari banyak Fic, LN, Manga, Anime dan lain-lain jika ada kesamaan maka itu artinya aku mendapatkan inspirasi dari sana...
Nah, masalah tingkatan itu dimulai dari G, F, E, D, C, B, A, dan S... Disini juga ada Levelnya sebab aku berencana membuat dunia dimana petualangan akan berpusat didungeon yang tersebar diseluruh dunia... Ufufu~
Hmm~ aku rasa sudah? Hm? Kalian mau tahu kapan TWO Up? Hmm~ jika itu yang kalian tanyakan maka itu baru selesai 3.8k+++ targetku menyelesaikan fighting Naruto vs Sasuke itu sekitar 8k atau lebih jadi banyakan sendiri waktu yang dibutuhkan untuk mencapai 8k itu...
Hmm nah, kalau sudah semua, aku harus pamit~ selamat tinggal semoga kita bertemu lagi diwaktu, dan tempat yang tak ditentukan, Jaa Ne!
Phantom Out!
Anastasia Nikolaevna Romanova Char From, Fate Grand Order/Fate Series... Caster kawai~ dengan kemampuan Elemental Ice Magic...