Dalam hidupnya, Lucas berani bersumpah bahwa ia tak membutuhkan siapapun. Ia terbiasa sendiri, berjuang sendiri, bahkan meraih segalanya sendiri. Namun, ntah mengapa ia memilih untuk mengikuti perkataan sang dosen keparatnya agar menemui seseorang yang disebut asisten dosen.

Dan Lucas tak kan pernah menyesal mengikutinya. Karena ia bertemu dengan seseorang yang mampu membuat hatinya bergetar

"Haish, merepotkan" keluhnya saat ia telah mencari seseorang hampir di segala penjuru universitas yang tak bisa dibilang kecil.

Langkahnya terhenti saat melihat seseorang tengah berjalan melewatinya di depan sana. Itu orangnya! Seru Lucas dalam hati

Kim Jungwoo namanya. Seorang mahasiswa tingkat akhir yang menyandang gelar anak kesayangan sang dosen.

"Jungwoo sunbaenim! " teriak Lucas karena jarak mereka cukup jauh.

Setelah di dapat bahwa Jungwoo berhenti dan menungguinya. Lucas langsung beranjak dan mengejar jungwoo.

"Maaf, Anda siapa? " Tanya Jungwoo sembari menatap tepat pada bola mata Lucas.

Sejenak, Lucas tertegun. Mata itu. Begitu indah, besar dan jernih menatapnya dengan dingin. Mata yang membuatnya jatuh terperangkap pesona seorang Kim.

"Maaf, ada apa? " ujar Jungwoo sembari melambaikan tangannya didepan wajah Lucas.

"Ah, maaf. perkenal kan. Aku Wong Yukhei. Tapi kau bisa memanggilku Lucas. Aku diminta Prof. Choi agar menemuimu untuk berkonsultasi masalah karya ilmiahku. Aku harap kau dapat membantu ku sunbaenim" katanya panjang lebar setelah melamun agak lama. Sungguh! Ia benar-benar gugup sekarang.

"Baiklah. Ku tunggu kau di perpustakaan kota nanti sore. Dan cukup panggil aku hyung, tak perlu terlalu formal" ujar Jungwoo datar.

Hhhh, ia sesungguhnya sudah mulai jengah dengan Prof Choi. Bagaimana tidak! Si tua bangka itu selalu melimpahkan tugas revisi mahasiswanya kepada Jungwoo

Ohh ayolah. Jungwoo juga mahasiswa. Semester akhir pula, ingat?

"Baiklah Jungwoo sun- Hyung. Boleh aku meminta nomermu. Agar dapat kuhubungi sewaktu-waktu jika ada perlu? " ucap Lucas sambil memberikan hp Iphone x miliknya.

"Hmm" dengan cepat jungwoo menuliskan nomornya. Dan langsung mengembalikan hp tersebut pada Lucas

"Terimakasih hyung"

"Nde. Aku pergi dulu" pamit Jungwoo. Setidaknya ia harus menjaga wibawa di depan adik tingkat bukan?

"Baiklah hyung, hati hati" ucap Lucas pelan sembari melihat punggung Jungwoo dari kejauhan

Tanpa sadar seringai mulai mengembang di bibir penuhnya.

"Kau akan menjadi milikku. Kim Jungwoo, lihat saja"

Tanpa Jungwoo sadari. Ia telah memulai segala malapetaka dalam hidupnya

Sebuah pertemuan yang akan benar-benat Jungwoo sesali suatu saat nanti.

TBC