I PROMISE YOU
by
Achan Jeevas
.
.
.
.
.
'I Promise You' ini terinspirasi dari MV 'Rockabye'nya Clean Bandit bahkan niatnya judulnya juga Rockabye tapi aku ganti pas aku lagi demen-demennya dengerin lagu IPU-nya Wanna One.
Ini kayaknya bakal short chapter deh. nggak bakal sampe puluhan chapter coz mau fokus ke karyaku yang lain dan dari awalpun emng plotnya simple sih nggak bakal rumit kok.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Beberapa Bulan Kemudian
[Seoul]
"Maaf, Tuan Ong. Tapi kami tidak bisa menyelamatkan Istri anda." Ujar sang Dokter dengan nada bersalah.
"Lalu bayinya?" tanya Seongwoo. Nada suaranya begitu datar dan dingin.
"Bayi anda selamat. Dia berjenis kelamin laki-laki."
Seongwoo diam saja. Dia tidak mengatakan apapun lagi.
"Tuan Ong, Setidaknya anda memberi nama pada putra anda."
"Ong Woojin."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Sehun memeluk tubuh Daniel yang bergetar hebat melihat wajah tak bernyawa Hana.
"Tenanglah, Niel."
"Noona-ku, Hyung."
"Dia sudah tenang di alam sana."
"Noona, hiks. Maafkan aku."
"Ini bukan salahmu, Niel. Memang sudah saatnya Noonamu di panggil oleh Yang Maha Kuasa." Sehun mengelus punggung Daniel lembut.
Jam di pergelangan tangannya menunjukan angka dini hari. Daniel baru sampai di Korea sekitar satu jam yang lalu karena Sehun yang menelponnya.
Rumah Sakit ini milik Kakek Sehun. Sehun sedang menuju ruang kerja Kakeknya ketika mendengar beberapa perawat membicarakan tentang kematian Hana. Sehun mengenal dekat Daniel dan tahu bahwa Hana yang dibicarakan para suster adalah kakaknya Daniel.
Tanpa banyak kata Sehun segera menghubungi Daniel –Daniel mengubah nomor handphonenya dan hanya Sehun satu-satunya yang memiliki nomornya bahkan Ibu serta Kakaknya tidak tahu nomor handphone barunya.
Daniel langsung menuju alamat Rumah Sakit milik Kakek Sehun. Satpam langsung menahannya dan mengatakan jika jam jenguk sudah habis namun Sehun segera keluar dan membawa Daniel masuk ke ruang mayat.
"Besok Seongwoo-hyung akan membawanya dan memakamkannya."
Daniel mengangguk.
"Kau harus ada disana."
"Aku tidak bisa."
"Kenapa?"
"Aku tidak mau bertemu dengan Seongwoo-hyung."
Sehun menghela nafas kecil. Dia tahu hubungan Seongwoo dan Daniel. Daniel menceritakan padanya sekitar dua bulan yang lalu.
"Sehun-hyung, sekarang aku tidak memiliki siapa-siapa lagi, Hyung. Seluruh keluargaku meninggalkanku untuk selamanya."
Sebulan yang lalu Nyonya Kang meninggal karena kecelakaan mobil. Daniel langsung pingsan di tempat kerjanya ketika Sehun memberitahunya namun sayangnya Daniel tidak pulang ke Korea. Dia tetap berada di Washington.
"Bayi Hana Noona bagaimana, Hyung?"
"Dia berjenis kelamin laki-laki. Tadi sore aku melihatnya dan wajahnya mirip sekali dengan Seongwoo-hyung."
"Aku ingin menemuinya."
"Ikut aku."
Namun sebelum Daniel pergi dia menyempatkan diri untuk mencium kening Hana. "Selamat tinggal, Noona. Aku mencintaimu."
.
.
.
"Seongwoo-hyung menamainya Ong Woojin."
Daniel tidak kuasa menahan senyumannya melihat betapa tampannya Woojin. Keponakan serta putra dari sosok yang paling ia cintai.
"Persis seperti Seongwoo-hyung."
"Aku tahu ini terdengar gila tapi aku rasa Woojin ini perpaduan kau dan Seongwoo-hyung. Bukan Seongwoo-hyung dan Hana Noona."
Daniel menggigit bibir bawahnya. Walaupun sudah beberapa bulan berlalu namun hati Daniel masih se sakit seperti pertamakali mengetahui jika Seongwoo memiliki hubungan dengan Noonanya walaupun hubungan mereka berdua diawali dengan kesalahan.
"Sehun-Hyung, Aku tahu ini gila tapi aku ingin membawa woojin bersamaku."
Sehun menatap terkejut akan ucapan juniornya itu. "Daniel!"
"Sehun-Hyung, Hanya Woojin satu-satunya keluarga yang aku miliki, Hyung."
"Kau gila, Daniel." Desis Sehun berbahaya. Ia tidak habis pikir akan jalan pikiran Daniel.
"Sehun hyung, kumohon. Aku sekarang sebatang kara, Hyung. Aku sudah tidak memiliki keluarga sama sekali. Hanya Woojin satu-satunya keluargaku."
Sehun memandang Daniel serta Woojin selama beberapa saat. "Daniel."
"Sehun-hyung." Daniel menatap Sehun penuh permohonan. "Kumohon, Hyung."
"Aku akan membantumu."
Daniel hampir memeluk Sehun saking bahagianya namun ia urungkan ketika melihat tatapan tajam Sehun.
"Asalkan setelah ini jangan pernah menginjakan kakimu di Korea lagi."
Daniel mengangguk paham.
"Ambil Woojin dan pergilah ke America lagi. Ong Seongwoo dan segala kekuasaannya di Korea Selatan pasti akan mencari putranya."
"Aku mengerti, Hyung. Terimakasih."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
[Washington DC]
Daniel menimang Woojin dalam gendongannya ketika bayi mungil itu menangis akibat mendengar suara hujan badai yang melanda Washington malam ini.
"Sstt, jangan menangis Woojin sayang. Papa ada disini. Tidak akan ada yang menyakiti Woojin karena Papa akan melindungi Woojin selamanya. Papa akan memberikan seluruh cinta yang ada dalam hidup Papa untukmu."
Mata tanpa dosa Woojin menatap tepat pada Daniel. Bayi mungil itu seakan menyadari bahwa Papanya sedang menenangkannya dari hujan badai yang jahat.
Ya, Daniel sudah memberi tittle pada dirinya sendiri bahwa dialah orangtua Woojin. Woojin adalah putranya dan mereka saling memiliki.
.
.
.
.
.
.
.
[Seoul]
Brakkk
Seongwoo mendongak dari layar laptopnya dan hanya menghela nafas melihat wajah murka Ayahnya.
"Ada apa lagi, Appa?"
"Ini sudah lima hari sejak putramu hilang dan kau tidak melakukan apapun!"
"Lalu apa yang harus aku lakukan? Bukankah Appa sudah menyuruh seluruh anak buah Appa untuk mencarinya?"
"Setidaknya gugat rumah sakit tersebut. Mereka membunuh Istrimu dan membuat putramu hilang."
Seongwoo menghela nafas. "Untuk apa aku melakukan itu, Appa? Membuang-buang waktuku saja."
"Seongwoo!"
"Appa mungkin saat ini aku tidak di takdirkan untuk berkeluarga makanya Istriku meninggal dan Putraku menghilang. Tunggu beberapa tahun lagi mungkin aku akan mendapatkan takdirku."
"Appa pegang janjimu itu, Ong Seongwoo."
Seongwoo mendengus kesal mendengar ucapan Ayahnya. Janji apanya. Dia tidak mengatakan janji sama sekali. Ayahnya ini memang suka sekali mengganggu hidup damai Seongwoo.
"Kalau sampai lima tahun dari sekarang kau masih belum menemukan pengganti Hana maka Appa akan mencarikannya untukmu."
"Hm." Jawab Seongwoo tidak peduli. Tangannya sudah mulai mengerjakan filenya lagi.
Seongwoo memang tidak mempedulikan hilangnya putranya itu. Dia bahkan tidak sudih memiliki anak dengan sosok lain selain Daniel. Ingat dia menikahi –dalam hal ini bertanggung jawab pada Hana dan itu karena permintaan Daniel. Jika bukan Daniel yang meminta Seongwoo ogah untuk menikahi Hana. Ia bahkan tidak peduli dengan putra Hana yang juga putranya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
28 Sept 2018
.
Pendek yah? Tunggu tiga atau empat hari aku bakal update Next chapternya. Cuma mau nge-tes ajah masih ada nggak yang inget ama story OngNiel-ku yg ini heheheh.