Baekhyun terbangun di pagi hari ketika sebuah lengan melingkar di pinggang dengan posesif. Bukankah semalam Jongin dan Sehun sudah pergi? Pikir Baekhyun. Ia mendongakkan wajahnya ke atas untuk memastikan bahwa yang sedang memeluknya adalah prianya.

Itu prianya yang masih tertidur pulas. Matanya terpejam. Baekhyun tersenyum senang dan mengikis jarak yang ada. Wajahnya ia sembunyikan di dada bidang Chanyeol.

Lalu sebuah usapan di punggung Baekhyun adalah tanda bahwa Chanyeol sudah terbangun hanya saja lelaki itu masih memejamkan matanya. Dia terbangun akibat gerakan Baekhyun di dekapannya.

"Daddy"

Baekhyun mendongak memperhatikan Chanyeol yang menundukan kepalanya dan berusaha untuk membuka mata mengantuknya. Senyuman hangat menyapa penglihatan Baekhyun. Ia sangat menyukai bagaimana Chanyeol tersenyum seperti itu. Ketampanannya bertambah 5x lipat menurutnya.

"Mommy..." Baekhyun menggigit bibirnya ketika mendengar ucapannya sendiri ketika memanggil wanita itu dengan sebutan Mommy sementara wanita tua itu sudah memperjelas jika dia tidak ingin Baekhyun memanggilnya dengan sebutan 'menjijikan' itu lagi.

"Apa dia baik?" Tanya Baekhyun.

"Bagaimana bisa kau memikirkan keadaannya sementara dia yang sudah mengusirmu semalam" Chanyeol mengusap rambut merah Baekhyun dengan lembut.

"Dia tetap ibuku, Dad. Sebanyak apapun dia membenciku dan mengusirku, dia adalah wanita yang telah melahirkanku. Aku yang salah"

"Kau tidak bersalah. Kita tidak sepenuhnya bersalah. Tiffany pun berada di posisi seperti ini"

"Apa maksudmu, Dad?" Baekhyun mengerutkan dahinya merasa bingung dan tidak tau apa maksud Chanyeol.

"Dia selingkuh. Selama ini aku mempekerjakan sesorang untuk mengikuti Tiffany dimana pun dia berada"

Selintas ingatan mengingatkan Baekhyun pada Tiffany sewaktu di Jeju. Bersama seorang pria bernama Nickhun di sebuah restaurant. Seingat Baekhyun, lelaki itu selalu menatap Tiffany dengan dalam.

"Nickhun?" Tanya Baekhyun yang membuat Chanyeol sedikit terkejut.

"Kau tau?"

"Aku sempat bertemu mereka di sebuah restoran di Jeju"

"Benar. Malamnya, mereka tidur bersama"

Baekhyun membulatkan matanya. Ia tidak menyangka jika Tiffany seperti itu. Baekhyun pikir ibunya sangat mencintai Chanyeol.

"Aku sudah lama tau tentang itu. Karena itu aku meragukan benih yang sedang Tiffany kandung" Chanyeol menyempatkan diri mengecup kening Baekhyun yang terus menerus berkerut heran.

"Tapi aku tidak meragukan benih yang ada di dalam perutmu. Karena sudah pasti itu adalah hasil dari spermaku" Chanyeol terkekeh sementara Baekhyun memukul lengan Chanyeol dengan wajah memerah.

Raut wajah Chanyeol berubah serius "aku berjanji akan menikahimu. Bersabarlah, sampai Tiffany melahirkan anak itu dan kita akan melihat hasil DNA nya"

Baekhyun mengharapkan hasil yang negatif. Apa Baekhyun terlihat jahat? Tetapi memang seperti itulah harapannya.

~oOOo~

Chanyeol menyuapkan sebuah strawberry fresh untuk Baekhyun yang berada di sampingnya sembari menonton film. Sesekali bibir tipis itu mengumpat sedang strawberry penuh di mulutnya membuat Chanyeol beberapa kali mengecup bibir tipis cerewet itu.

"Telan dulu sebelum mengumpat" adalah kalimat yang sering Chanyeol ucapkan kepada Baekhyun namun wanita itu seolah dungu dan mengulanginya.

Baekhyun yang diam adalah ketika film menampilkan adegan sex. Ia merasa canggung sehingga membuat Baekhyun terdiam. Merasa canggung dengan keadaan. Berbeda dengan Chanyeol yang melihat dengan santai sembari menyuapi strawberry untuk kekasih mungilnya.

"Kecil sekali" ucap Chanyeol mengomentari kejantanan pria di film tersebut.

Rasanya Baekhyun ingin sekali membungkam mulut Chanyeol. Lelaki itu terus menerus mengomentari kekurangan setiap bagian tubuh wanita dan lelaki itu. Namun Baekhyun memilih diam dan menikmati buah kesukaannya.

"Rasanya aku ingin membawamu ke ranjang dan menerkammu sampai 10 ronde"

"Hey! Itu frontal" Baekhyun memukul bibir Chanyeol dengan telapak tangan dengan pelan.

"Hanya saja, apa itu di perbolehkan?"

Kepala Chanyeol sejajar dengan perut Baekhyun lalu mengecupnya 2 kali dengan lembut dan di lanjutkan dengan usapan lembut.

"Sebaiknya kita pergi ke dokter untuk menanyakannya"

"Baiklah. Besok kita pergi ke dokter"

Chanyeol mengecup Baekhyun bertubi-tubi. Chanyeol menidurkan Baekhyun di sofa lalu ia pun ikut berbaring di belakang Baekhyun. Lelaki itu memeluk Baekhyun dengan posesif. Dan mereka menikmati film dengan posisi yang nyaman.

Tanpa menyadari bahwa seseorang tengah mengintai mereka dari luar rumah.

~oOOo~

Esoknya, Chanyeol dan Baekhyun pergi ke rumah sakit untuk melakukan konsultasi dan USG. Baekhyun ingin mengabadikan foto hasil USG setiap bulannya.

"Apa boleh berhubungan badan, Dok?" Tanya Chanyeol to the point hingga membuat dokter wanita itu tersenyum.

"Tentu. Akan lebih baik jika nyonya Baekhyun yang berada di atas untuk mengatur kedalaman"

"Baik. Terima kasih. Kalau begitu kami pamit" Chanyeol menjabat tangan dokter wanita itu begitu juga dengan Baekhyun.

Lelaki itu melingkarkan lengannya di pinggang ramping Baekhyun. Mereka berjalan berdampingan hingga basement rumah sakit.

Seseorang berpakaian hitam dan memakai masker itu memotret setiap gerakan yang di lakukan oleh Chanyeol dan Baekhyun dari kejauhan dengan menggunakan tele.

"Akhir pekan nanti, Kris dan istrinya akan berkunjung di Korea selama seminggu. Maaf aku tidak bisa menemanimu selama itu"

Chanyeol menggenggam tangan Baekhyun dan menatap wanita itu sendu. Sebenarnya ia tidak ingin meninggalkan Baekhyun sendiri di rumah. Tapi bagaimana pun ia harus kembali ke rumah utama untuk menyambut Kris dan istrinya.

Ia tidak mungkin membawa Baekhyun bersamanya ketika rumah tangganya yang sedang berada pada ujung permasalahan yang rumit. Chanyeol hanya ingin melindungi Baekhyun dari keganasan mulut Jessica, Istri Kris.

Wanita itu tidak segan mengumpat dan memaki siapapun yang menurutnya berpotensi sebagai pengganggu dan perusak. Chanyeol tidak akan membiarkan itu terjadi. Ia akan menjaga Baekhyun dengan baik.

"Tak apa. Aku bisa sendiri" ucap Baekhyun berusaha menenangkan gurat kekhawatiran yang nampak di wajah Chanyeol.

"Kunci semua pintu ketika aku sedang tidak berada di sana. Dengarkan aku dan lakukan perintahku"

"Kenapa?" Tanya Baekhyun dengan bingung.

"Turuti perintahku, Baek. Hanya kunci semua pintu dan jendela"

Baekhyun menganggukan kepalanya walaupun ia masih bertanya-tanya dalam hati siapa yang akan menyakitinya sampai ia harus mengunci semua pintu dan jendela.

Wanita itu hanya tidak tau bagaimana sifat Tiffany yang sebenarnya karena Baekhyun tidak selalu bertemu dengan Tiffany. Berbeda dengan Chanyeol yang memiliki pertemuan intens.

Tiffany adalah wanita yang nekat. Jika ia menginginkan sesuatu, apapun akan ia lakukan. Wanita gila.

Jessica dan Tiffany sama-sama gila. Sayangnya, Kris sangat mencintai Jessica.

~oOOo~

B

aekhyun berada di atas, menaik turunkan badanya untuk mencapai kepuasan yang sudah lama di inginkannya. Chanyeol menggenggam kedua telapak tangan Baekhyun dan menatap wanita yang sedang memejamkan matanya dengan senyuman. Sesekali ia akan menggeram ketika penisnya di jepit oleh otot vagina Baekhyun.

Wanita itu sangat cantik dari atas sana. Wajahnya yang berpeluh membuatnya semakin terlihat seksi. Mulutnya menganga dengan erangan-erangan yang menyapa indera pendengaran Chanyeol. Payudaranya bergerak seirama dengan tempo naik turun yang Baekhyun lakukan menambah kesan sensual. Membuat Chanyeol semakin menegang.

Baekhyun berusaha menunduk untuk mencium bibir Chanyeol namun Chanyeol menolak. Ia tidak ingin anaknya di dalam sana tersakiti jika Baekhyun menunduk.

"Hey! Aku yang akan bangun. Kau tidak boleh menunduk" Chanyeol mendudukan tubuhnya dan bersandar di headboard dengan Baekhyun yang berada di pangkuannya.

Chanyeol melumat bibir Baekhyun dengan lembut namun Baekhyun membalas dengan tergesa.

"Calm down, Baby. Tidak ada yang merebut bibirku darimu" Chanyeol terkekeh setelahnya. Sedangkan Baekhyun merengek ingin di cium lagi.

Lalu suara telepon berdering hingga terpaksa Chanyeol melepaskan tautan itu dan menghasilkan rengutan di bibir Baekhyun.

"Halo"

"Hyung! Kau harus melihat televisi sekarang juga!!" Itu Sehun

"Kau mengganggu kegiatan ku hanya dengan berbicara tidak penting seperti itu?"

"Ini sangat penting. Lakukan! Sekarang! Juga!" Sehun memutuskan teleponnya dengan kesal.

Chanyeol menekan remot televisi dan menampilkan sebuah berita acara dengan judul 'Pengusaha muda Park Chanyeol selingkuh?', 'Park Chanyeol selingkuh dengan anak dari istrinya sendiri?' Dan beberapa foto terpampang di sana. Itu benar dia dan juga wanita itu adalah Baekhyun. Bagaimana bisa??

Selama ini Chanyeol jarang muncul di televisi. Karena ia tidak pernah menimbulkan sensasi. Dan ia tidak pernah mengizinkan siapapun mereport berita tentangnya.

Ia memindah saluran dan beritanya semua sama. Chanyeol merasa ganjal dengan semua ini. Bagaimana bisa semua tayangan di televisi hanya memberitakan tentang dirinya dan juga Baekhyun?

"Tiffany!" Geram Chanyeol semabri mematikan televisi.

Ia menatap Baekhyun yang mematung mengarahkan pandangannya pada televisi.

"Kim! Hapus semua berita itu segera!" Ucap Chanyeol pada seseorang di telepon.

"Sayang, tak apa. Semua akan teratasi dengan baik" lelaki itu mendekap tubuh Baekhyun dengan erat.

Sementara di lain tempat, Tiffany bersmirk ketika melihat berita yang ia buat sudah tersebar. Dia memang gila.

Tbc