One Hand
Crossovers: NARUTO,. Infinite Stratos
Charakter:Naruto Uzumaki,. Orimura Ichika
Genre: Sc-fi, Mecha, Matrial Arts, School, Romance.
Episode 1: Teman baru dan Dunia baru.
Pada saat peperangan dunia shinobi berlangsung, Naruto, Sasuke, Sakura dan juga Kakashi berjuang melawan Madara dan juga Obito, mereka terus bertarung, banyak korban yang berjatuhan dari aliansi Shinobi, ketika Madara mencapai wujud Rikudou, Obito yang saat itu, dikalahkan oleh Naruto, hanya bisa merenung dan setelah itu dikendalikan Zetsu hitam membangkitkan Madara, setelah itu banyak lagi kejadian yang terjadi disana, Hingga akhirnya Naruto dan Sakura dibawa ke dimensi ruang dan waktu oleh Kakashi menggunakan mata milik Obito, setelah itu, Obito yang telah berhasil mengambil sembilan chakra biju dari tubuh Madara, meski hanya setengah atau sebagian saja, langsung menemui Naruto ke dimensi ruang dan waktu menggunakan mata miliknya dan bantuan Kakashi dengan mata miliknya yang ada di mata Kakashi.
Ketika sudah menemui Naruto, Obito pun mendatanginya yah meskipun ditatap curiga oleh Sakura, ia hanya diam dan sedikit mengatakan kalaun ia hanya ingin menyelamatkan Naruto, lalu setelah itu ia memasukan sembilan chakra biju yang ada didalam tubuhnya kedalam tubuh Naruto, tak lama setelah itu Naruto tersadar, Naruto pun meminta untuk dikeluarkan agar bisa mengalahkan Madara, tentu saja Obito mengabulkannya dan akhirnya ia dikeluarkan, lalu setelah itu sisanya sama seperti yang ada di Anime dan Manganya, dimana Naruto menyelamatkan Guy dan lain sebagainya hingga semua orang terjebak kedalam Mugen Tsyokoyomi dan akhirnya, Kaguya muncul karena Zetsu menghianati Madara, lalu, dilanjutkan dengan berbagaimacam drama pertarungan Naruto, Sasuke, Sakura, Kakashi dan Obito melawan Kaguya dan Zetsu hitam.
Hingga akhirnya Kaguya berhasil disegel dengan Rikudou chibaku tensei, dilanjutkan lagi pembicaraan mereka yang terakhir kalinya dengan Rikudou Sannin, lalu Sasuke mulai menyegel ke sembilan biju kedalam Chibaku tensei miliknya dan Naruto, diberikan kekuatan 4 hokage terdahulu kedalam tubuhnya, dengan menggunakan segel khusus, dengan begitu Naruto memiliki empat kekuatan Hokage didalam dirinya secara permanen.
Lalu Sasuke dan Naruto melakukan pertarungan dilembah akhir secara Habis habisan, hingga Sasuke menggunakan Rikudou Sosano'o dan Naruto menggunakan Senpou Shinshusenzo, kekuatan seribu tangan kayu dengan rasenggan berbagai elemen beradu dengan panah petir Indra dari Sosano'o Sasuke menghasilkan kerusakan yang sangat besar, lalu di akhiri dengan adu nakama no rasenggan dan chidori kagutsuchi menghasilkan ledakan yang sangat besar dan itu adalah akhir dari pertarungan dari dua karakter kuat di anime Naruto, dimana Sasuke kuat karena bakat dan kecerdasannya sedangkan Naruto kuat karena kerja keras dan dukungan teman teman yang berada dibelakanngnya.
'Sungguh semuanya terasa gelap, kenapa begini, apa yang terjadi?'
Di sebuah tempat dengan dominasi warna putih kemudian.
Seorang lelaki berambut pirang jabrik terbangun, terlihat mata biru langitnya begitu memandang sayu ruangan tempat ia berada sekarang, tubuhnya penuh perban, kita tau namanya Naruto, Naruto kebingungan kenapa ia tidak bisa merasakan kehadiran lengan kanannya, ketika ia menatap lengan kanannya ia kaget melihat lengannya diperban, bukan itu sebenanrya yang membuatnya tak menyangka, karena yang ia lihat adalah perban yang membalut tangan kanannya tidak sepanjang lengannya, dan saat ia menatap kebawah balutan perban itu, ia tidak melihat adanya tangannya, ia pun hanya bisa melihat hal itu, ia memang bodoh tapi tiadak sebodoh itu, jika tidak mengetahui penyebab buntungnya lengannya, sekarang tangan kanannya hanya sepanjang telapak tangan kirinya saja.
'Jadi ini yang terjadi padaku setelah beradu teknik itu, argh, kepalaku terasa pusing tubuhku sakit sakit semua, bagaimana dengan Sasuke, dan juga ini ada dimana?' tanya batin Naruto.
"Akhirnya kau sudah sadar bocah" panggil seseorang dari arah belakang, Naruto yang cukup kaget langsung menatap ke arah suara dan terlihat seorang perempuan berpakaian serba hitam dengan rambut hitam yang juga panjang.
"Em, ini dimana dan kenapa aku sampai ada disini, lalu siapa anda?" jawab dan tanya beruntun Naruto.
"Bocah sekarang kau sedang berada di ruang rawat Infinite Stratos, kenapa kau ada disini itu karena aku menemukanmu dalam ke adaan yang em tak bisa dijelaskan dengan detail yang pasti kau sangat hancur dan membutuhkan pertolongan, maka dari itu, berterimakasihlah padaku, jika tidak aku sudah akan menghajarmu saat kau sembuh nanti" ucap perempuan itu, ia terlihat galak, Naruto jadi teringat Tsunade dan Sakura.
"Kalau begitu terimakasih" jawab Naruto.
"Em, sekarang siapa namamu, dan kenapa kondisimu sampai semengerikan itu?" tanya perempuan itu.
"Naruto, namaku Uzumaki Naruto, untuk kenapa aku begini aku tidak terlalu ingat" jawab Naruto dengan sedikit kebohongan, yah meskipun ia bersyukur diselamatkan perempuan di hadapannya namun ia tetap harus berhati hati dengan orang yang baru ia kenal.
"Hm begitukah"
"Yah, anu, em"
"Aoa?!"
'Woy woy woy menakutkan sekali, tolong jangan membentakku' batin Naruto.
"Ehm, aku ingin tanya, dimana pakaian milikku?" tanya Naruto.
"Pakaian yang kau pakai saat aku menemukanmu itu sudah aku buang karena sudah tak layak pakai" jawab perempuan itu.
"Oh sokah" ucap Naruto 'Huf sudah kuduga' tambah batinnya.
"Ada apa apa kau lapar?!" tanya perempuan itu.
"Em aku rasa begitu, berapa lama sebenarnya aku tak sadarkan diri, dan maaf baru bertanya sekarang, siapa kau?"
"Namaku Orimura Chifuyu, karena kau adalah orang asing maka para dewan IS sekarang mempercayakan kau berada dalam pengawasanku, untuk pertanyaan berapa lama kau di sini itu sekitar setengah bulan" jawab perempuan cantik dengan pakaian serba hitam rambut panjang dengan warna hitam pula agak panjang dan di ikat, namanya Orimura Chifuyu, dengan nada tegas.
"Em sokah"
"Ini ambilah tiket tiket ini, dengan ini kau bisa menukarnya dengan makanan yang ada di Cafeteria tempat ini" ucap Chifuyu sambil memberikan sepuluh tiket pada Naruto.
"Em Arigato, Orimura-san tapi apa aku harus ke kantin dengan keadaan seperti ini" tanya Naruto pada Orimura yang terlihat adalah Naruto hanya menggunakan perban untuk menutupi tubuhnya.
"Heh, Uzumaki-san untuk hal yang semacam itu aku sudah siapkan, nih pakailah" ucap Chifuyu pada Naruto sambil melemparkan Blazer putih berkrah hitam dengan garis garis merah dengan celana yang juga berwarna putih, ke arah Naruto, setelah itu dengan cepat Naruto memakai pakaian yang diberikan dan kembali bertanya.
"Anu Orimura-san kau bisa memberitahukan dimana letak Cafeterianya, aku tidak tau dimana tempatnya" pinta Naruto.
"Hn. Letaknya..."
Setelah mengatakan semuanya Orimura pergi meninggalkan Naruto, lalu Naruto pergi ke Cafeteria, Naruto berjalan, Naruto juga sedikit kesulitan dengan keadaannya yang sekarang karena ia tidak punya tangan kanan, membuatnya agak kesusahan, apalagi dalam membuat sebuah jutsu, namun karena kemapuan ke empat kage berada di dalam tubuhnya ia jadi bisa menciptakan sebuah jutsu tanpa segel tangan yang banyak, atau ia bisa menggunakan jutsu dengan satu tangan.
Setelah beberapa saat berjalan.
Naruto akhirnya menemukan letak Cafeterianya setelah bertanya tanya dengan orang orang, Naruto juga sangat kagum dengan tempat yang ia tempati sekarang karena terlihat Moderen, bahkan begitu canggih, namun dari setiam langkah kakinya ia tidak merasakan adanya aliran chakra dari orang orang disekitarnya, saat sampai disana Naruto langsung bertanya pada pegawai.
"Aku tadi mendapatkannya dari temanku, aku ingin tanya, apa benar, kopon ini bisa ditukar dengan makanan?" tanya Naruto.
"Tentu saja, lalu apa yang ingin kau pesan?"
"Ramen" pinta Naruto, lalu setelah itu, akhirnya semangkok ramen pun diberikan pada Naruto bersama dengan sebuah nampan.
"Apa masih ada?"
"Jus orange" ucap Naruto sambil tersenyum memberikan dua buah kopon pada pelayan Cafe, lalu minuman yang dipesan pun diletakan di nampan yang sama, Naruto pun berusaha membawa makanannya.
'Kurama sekarang sedang tidur panjang, aku tidak bisa membangunkannya, sebenarnya kenapa aku ada disni?, lalu bagaimana cara agar aku bisa kembali, aku sama sekali tidak bisa merasakan adanya chakra teman temanku' Meskipun tidak menggunakan senjutsu, namun kemampuan sensor, Hokage Pertama, kedua, ketiga dan keempat, membuatnya mampu melacak pergerakan chakra, bukan hanya chakra namun keberadaan energy lainnya termasuk senjutsu dan kehidupan.
Setelah mendapatkan sebuah meja yang kosong Naruto pun makan disana, ia hanya diam dan melihat lihat, ia juga merasa bingung karena yang ada disana hanya perempuan, lalu yang ada disana juga menatapnya seolah ia adalah barang langka, Naruto tidak terlalu peduli pada mereka, setelah selesai makan Naruto pun pergi mencari Chifuyu wanita yang tadi sempat menjenguknya, ketika keluar dari Cafeteria, tiba tiba lonceng berbunyi semua orang langsung bergegas untuk keluar dari Cafeteria dan melewati Naruto, ketika mereka sudah keluar, Naruto ikut keluar, saat Naruto berada diluar, Naruto merasakan kehadiran Chifuyu dan menatap ke arah samping.
"Orimura-san, selamat pagi" sapa Naruto.
"Ah, tapi ini sudah siang Uzumaki, mari ikut aku, kau harus bersekolah disini" jawab Orimura Chifuyu pada Naruto dengan sediit tambahan perintah tegas.
"Eh kenapa begitu?" tanya Naruto.
"Karena kau dalam pengawasanku, agar aku bisa mengawasimu dengan mudah maka aku akan menyekolahkanmu disini, suka atau tidak, lagian para direktur IS juga setuju akan hal itu, jadi lebih baik menurut kalau tidak ingin mati" jawab Chifuyu.
Naruto pun pasrah dan menurut, dengan seragam sekolah miliknya, ia berangkat mengikuti perempuan dengan marga Orimura itu.
"Oh iya karena aku bersekolah disini, aku harus memanggilmu apa?" tanya Naruto.
"Pas sekali kau menanyakan hal itu, aku ingin kau memanggilku Orimura-sensei, apa kau paham" ucap perempuan itu menatap Naruto dengan pandangan yang mengkilat. "Ambil buku ini dan pelajari dengan baik, mulai besok kau bersekolah disini" ucap Chifuyu sambil memberikan sebuah buku tebal yang merupakan isi dari panduan dari IS dan juga peraturan sekolahnya.
"Em terimakasih akan hal ini, tapi satu yang harus aku tanya, kalau sekolahnya besok, apa yang harus aku lakukan hari ini?" tanya Naruto.
"Tidak banyak, aku ingin kau mengikutiku kemanapun, agar kau bisa tau selak beluk tempat ini, dan tentu saja agar kau tidak tersesat, oh iya kau juga akan sekelas dengan Orimura Ichika adikku" ucap perempuan itu.
Naruto hanya diam dan mengangguk lalu mengikuti sang Orimura-sensei disana Naruto melihat berbagai hal yang sangat asing baginya, terutama untuk robot yang dipanggil Infinite Stratos, Naruto sama sekali tidak mengerti, tapi satuhal yang pasti, ia berada ditempat dimana semua pertarungan harus menggunakan robot Infinite Stratos, dan ia juga masih bingung kenapa hanya satu laki laki disana.
"Kau pasti bingung kenapa murid laki lakinya hanya ada satu" tebak Orimura Chifuyu, Naruto hanya mengangguk, lalu Chifuyu hanya tersenyum dan menjawab kalau yang bisa mengendalikan IS adalah perempuan dan adik laki lakinya itu adalah satu satunya lelaki yang bisa mengendarai IS yang bisa dibilang secara kebetulan ia seperti itu.
Saat mendengar hal itu Naruto hanya diam dan menatap lalu mengawasi pelatihan mereka, banyak orang yang bertanya tanya sambil menatap dirinya dan berbisik satu sama lain, Naruto tau apa yang mereka bicarakan itu adalah menyangkut tentang kehadirannya namun ia tidak ingin membahasnya, hanya dengan melihat gerak bibir dan merasakan pergerakan otot orang orang disekitarnya ia tau apa yang mereka katakan.
"Anu Orimura-sensei, dia siapa kenapa dia mengikuti Sensei?" tanya mereka.
"Kenapa dengan tangannya" tanya Ichika pada kakaknya Chifuyu melihat lengan baju Naruto sebelah kanan melambai lambai karena ditiup angin yang artinya ia tidak memiliki tangan kanan.
"Mulai besok dia akan menjadi murid baru disini, soal tangan kanannya aku juga tidak tau, lalu, Ichika, karena kalian sesama lelaki, maka aku memutuskan kalau ia akan menjadi teman sekamar Ichika" ucap Chifuyu.
"Apa, Sensei, tolong pertimbangkan lagi, kami tidak ingin tertipu, karena bisa saja, dia juga perempuan" ucap mereka, yah mereka masih ingat betul dimana mereka kedatangan murid baru yang ngakunya laki laki eh setelah beberapa episode berlalu ngaku cewe aduh.
"Mau bukti kalau aku laki laki?" tanya Naruto blak blakan, dan {Dooong} semua orang langsung blank dan swedrop secara bersamaan ketika mendengar pertanyaan Naruto.
"Uzumaki-san aku rasa kau tidak perlu mengatakan hal itu" ucap Chifuyu.
"Heh, emangnya bagaimana caramu membuktikannya" ucap sombong seorang gadis berdada besar dengan rambut pirang ter urai.
"Aku bisa telanjang di depan kalian, agar kalian bisa melihat O***ng ku" jawab Naruto dengan kata kata kotornya, sontak semua gadis termasuk Chifuyu disana langsung memerahkan wajahnya, mereka tidak menyangka kalau akan bertemu dengan seseorang yang mulutnya sama sekali tidak ada filternya.
{Duag}
"Argh Sakit tau!" bentak Naruto ketika kepalanya dipukul.
"Heh itu salahmu sendiri yang bicara seenaknya" ucap Orimura memberikan alasan pemukulannya, sedangkan adik dari Chifuyu yang bernama Orimura Ichika hanya diam saja, ia tidak bisa membantu Naruto untuk saat itu.
"Tapi itu karena mereka tidak percaya akan apa yang aku katakan, makannya aku berani mengucapkan kalimat itu agar mereka percaya" jawab Naruto memberikan alasan kenapa ia berani mengucapkan kalimat kotor.
"Tapi tak usah sejelas itu juga kali!" teriak Chifuyu pada Naruto.
"Iya iya Orimura-sensei, tapi aku masih belum mengerti dan belum mengetahui apapun tentang sekolah ini, jadi aku merasa ingin sedikit menjelajah lebih dalam lagi" ucap Naruto.
"Tunggu!"
"Em ada apa?" tanya Naruto.
"Kenapa tidak coba menaiki IS terlebih dahulu, karena kau juga akan menjadi murid disini, maka sudah seharusnya kau mempelajari sesuatu yang ada disini bukan" ucap Orimura Chifuyu pada Naruto, agar Naruto tidak menjauh darinya saat ia masih mengajari murid murid tentang cara mengendalikan IS. 'Meskipun aku tidak yakin ada lelaki yang bisa menggunakan IS selain Ichika' tambah batin Chifuyu.
Naruto yang mendengar hal itu hanya diam dan mendekat lalu membatin.
'Rasanya entah kenapa aku merasa kalau aku bisa menggunakan chakra untuk mengetahui sistem yang berjalan dalam sebuah mesin, mah mungkin itu adalah suatu berkah yang aku dapatkan dari penyatuan chakra 4 hokage dan terlemparnya aku kemari, entahlah siapa yang tau' batin Naruto lalu mendekati Chifuyu.
"Maksud sensei aku harus mengendarai mesin itu" tanya Naruto menunjuk IS latihan dengan tangan kiri, yah dengan tangan kiri karena tangan kanannya telah hancur saat beradu hisatsu dengan Sasuke.
"Em aku ingin kau mencoba menjadi pilot IS meskipun aku tidak yakin kau bisa melakukannya" jawab Chifuyu, Naruto hanya menghela nafas dan mendekati robot yang wujudnya hampir mirip armor samurai.
Lalu dengan tenang Naruto menyentuh mesin itu dan mengalirkan chakra miliknya, secara tiba tiba Naruto mendapatkan informasi dari mesin itu, semua hal yang ada dirobot itu, mulai sistem, internal, dan cara penggunaannya dapat Naruto ketahui, Naruto pun mampu mensinyesuaikan diri dengan mesin itu, lalu setelah itu Naruto menaiki mesin itu dan mesin itupun langsung terpasang secara otomatis di tubuh Naruto, dan karena Naruto hanya memiliki satu tangan maka hanya tangan kiri robot itu saja yang bisa bergerak atau aktif.
'Heeeh, jadi begini rasanya mengendalikan robot yang diberinama IS ini' gumam Naruto, ia melihat berbagaimacam tulisan digital dari robot yang dikendalikannya, karena ia telah mengetahui semua datanya jadi ia tidak kaget melihat hal itu.
"Hebat ternyata ada lelaki lain yang bisa menggunakan IS selain Orimura-san" gumam para gadis disana, sedangkan Naruto masih mencoba membiasakan diri dengan robot Infinite Stratos, ia mulai menggerakan tangan kirinya, lalu mencoba berjalan dan melakukan berbagai aktifitas lain dengan robot itu.
"Bagus kelihatannya kau sudah mulai terbiasa dengan Infinite Stratos standar untuk latihan itu, bagaimana kalau kau mencoba gaya bertarungmu dengan IS itu" puji dan saran Orimura dengan nada tenang.
"Hm maksudnya?" tanya Naruto.
"Kau lihat disana ada data tentang senjatanya bukan, gunakan senjatanya dan perlihatkan gaya bertarungmu pada kami"
Para gadis disana dan Ichika Orimura yang merupakan satu satunya lelaki disana juga penasaran dengan Naruto, Naruto pun langsung menurut dan tiba tiba ditangannya katana besar dan panjang, Katana itu akan terasa berat jika di angkat oleh manusia, namun beda jika kau berada dalam IS, namun Naruto tidak demikian, meskipun tidak dalam IS ia sudah dipastikan mampu mengayunkan pedang itu dengan satu tangan, dan karena ia telah menyatu dengan IS maka kekuatannya di tingkatkan berkali kali lipat dari sebelumnya.
Naruto pun mulai mengayunkan pedangnya secara diagonal horizontal dan Vertikal dengan sangat cepat namun, dimanata Chifuyu itu adalah gerakan orang yang amatiran.
"Sudah cukup, Naruto kau keluarlah dari IS, waktunya sudah selesai, aku akan mengantarmu berkeliling dan bacalah buku itu" ucap Chifuyu, lalu setelah itu Naruto keluar dan ikut mengawasi pelatihan murid murid disana dan juga pertarungan antara Ichika melawan perempuan yang ada disana menggunakan IS pribadi, Naruto tidak begitu tertarik dengan IS pribadi, baginya IS Traning itu sudah cukup untuknya yah Uchigane, produksi pasaran jepang itu sudah sangat cocok dengannya.
Setelah cukup lama mengawasi akhirnya, Naruto dan Chifuyu melanjutkan penjelajahan mereka di sekolah super megah itu, bagi Naruto sekolah ini sudah sama seperti kota besar, setelah sudah cukup banyak tempat yang dikunjungi akhirnya Naruto pun di antar ke kamarnya dan disana Ichika sudah menunggunya.
"Yo, teman sekamar" sapa Ichika.
"Em, perkenalkan namaku Uzumaki Naruto, kau boleh memanggilku Naruto, ucap Naruto, Naruto sebenarnya merasa sangat lelah karena lelah makannya ia memilih langsung ke kasur dan membaringkan dirinya, Ichika yang melihat itu hanya tersenyum.
"Em aku mengerti, salam kenal Naruto-san, namaku, Orimura Ichika, kau boleh memanggilku Ichika" ucap Ichika yang juga memperkenalkan diri, yah Ichika adalah seorang lelaki berambut hitam dengan mata yang agak merah namun lebih gelap dari merah.
"Boleh aku bertanya kenapa disini lebih banyak perempuan dari pada laki laki, apa para laki laki tidak tertarik untuk menggunakan robot?" tanya Naruto pada Ichika.
"Robot? Ah maksudmu IS!" seru Ichika pada Naruto.
"Em" gumam Naruto sambil mengangguk lalu menatap Ichika dan duduk di kasurnya.
"Itu sebenarnya karena hanya perempuan yang bisa menggunakan IS, dan aku adalah seorang lelaki yang secara kebetulan bisa menggerakan IS sama sepertimu" jawab Ichika sambil tersenyum.
"Oh, karena aku belum mengetahui banyak hal tentang tempat ini, bisa kau memberitahukan aku dan mengajari aku beberapa hal yang ada disini" pinta Naruto dengan santai.
Ichika yang mendengar permintaan Naruto dengan senang hati mengajari Naruto beberapa hal yang ada di dunianya, Naruto juga belajar dengan cepat, namun tetap saja, kondisi tubuhnya yang hanya punya satu tangan membuatnya, sedikit kesulitan dalam melakukan beberapa hal.
Ke esokan harinya.
Naruto dan Ichika pun berangkat bersama menuju kelas mereka masing masing.
"Hoy Naruto-san, kalau boleh tau kenapa tanganmu bisa hanya ada satu?" tanya Ichika pada Naruto.
"Jika itu yang kau tanya maka jawabannya adalah pertarungan saling bunuh antara aku dan sahabatku, yang berakhir dengan sebuah ledakan yang menghancurkan lengan kanan, dan setelah sekian lama aku pingsan akhirnya aku ditemukan hanyit disungai oleh kakakmu" jawab Naruto dengan santai.
"Lengan kananmu hancur, hoy emangnya kau terkena serangan yang bagaimana?" tanya Ichika tidak menyangka akan hal itu.
Mendengar hal itu Naruto sedikit tersenyum, beruntung ia sempat mempelajari sejarah persenjataan manusia di dunia barunya jadi, ia bisa merancang sedikit kebohongan.
"Yah, waktu itu, aku dan sahabatku sedang beradu serangan dengan senjata tinju plasma di dekat sungai ber arus deras, secara tiba tiba sebuah granat muncul dihadapan kami dan meledak, maka dari itu lenganku hancur, dan aku pingsan selama entahlah aku tidak tau" jawab Naruto lagi.
"Hoy masa lalumu mengerikan" ucap Ichika.
"Ahahahahaha, tak usah segitunya juga, karena semua itu hanya masalah waktu, karena nanti suatu saat aku pasti bisa terbiasa beraktifitas dengan tangan kiriku" ucap Naruto.
Sesampainya dikelas.
Terlihat dikelas hanya ada dua lelaki yaitu Ichika dan Naruto, sisanya adalah perempuan yang merupakan teman teman Ichika selama beberapa tahun ini, para gadis itu menatap ke arah Naruto dengan pandangan penasaran, sedangkan Naruto tidak tau harus berkata apa ia hanya diam dengan jantung yang berdetak hebat.
"Uzumaki! Cepat perkenalkan dirimu di depan seluruh murid!" perintah Chifuyu.
"Anu Orimura-sensei, bukannya aku sudah memperkenalkan diriku pada mereka?" tanya Naruto.
"Kau tetap harus melakukannya, dan setelah perkenalan disini tak ada lagi perkenalan kecuali kau menginginkannya, lagipula di tempat itu bukanlah tempat resmi, sekarang kau adalah murid dikelas ini jelas kau harus memperkenalkan dirimu pada orang orang dikelas ini yang suatu saat akan menjadi temanmu, lalu kau juga belum mengenal Yamada-sensei bukan" ucap Chifuyu sambil tersenyum ke arah Naruto.
"Haaah, baiklah kalau begitu" Naruto pun menatap ke arah murid murid perempuan yang ada disana, pandangannya melekat pada seorang gadis berambut pirang dengan bandu biru dan mata biru, gadis itu sempat berucap sombong dihadapannya waktu di pertemuan pertama, ia adalah orang yang tidak menyukai orang sombong, namun ia hanya diam dan menatap, lalu pandangannya teralihkan pada gadis berambut putih dengan mata yang tertutup sebelah, selanjutnya gadis feminim berambut pirang, lalu gadis berambut ponitail bercabang dengan pita besar di rambutnya.
"Namaku Uzumaki Naruto, jujur aku baru saja menyentuh IS pada hari itu, dan aku juga baru tau apa itu IS, kalian mungkin bertanya kenapa tanganku bisa buntung sebelah kanan, itu kaena pada saat peperangan terjadi ledakan yang menghancurkan lengan kananku membuat aku pingsan dan terlempar ke sungai ber arus deras lalu ditemukan oleh Orimura-sensei" ucap Naruto memperkenalkan dirinya.
Semua orang langsung kaget mendengar ucapan Naruto, anak remaja yang harusnya bersekolah harus ikut perang, emangnya peperangan macam apa yang di hadapi oleh Naruto sampai sampai remaja seperti Naruto harus ikut berperang.
"A anu ada yang ingin ditanyakan" ucap Yamada sensei, guru wanita berambut hijau agak kikuk orangnya namun Naruto tak mempermasalahkan itu, baginya ia hanya ingin perdamaian, lalu kembali ke konoha, kalau tidak bisa, atau memang ia harus selamanya disini maka ia akan berharap bisa menemukan perdamaian di dunia barunya dan juga teman yang peduli padanya.
"Anu, peperangan macam apa yang mengharuskan anak remaja seperti anda ikut berperang?" tanya gadis berambut pirang bertubuh kecil, ia begitu peminim, di ikuti anggukan oleh gadis berambut putih bertutup mata.
"Hm tidak tau, aku tidak terlalu ingat bagaimana peperangan ini berlalu" jawab Naruto
{Gubrak} semua murid perempuan disana mereka terkejut mendengar semua ucapan Naruto, dan membenturkan kepala mereka kemeja, sedangkan Naruto malah Swedrop melihatnya, kalau Ichika ia hanya senyum senyum aneh, karena ia juga tidak mengerti apa yang Naruto ucapkan.
"Uzumaki-san!" seru panggil seseorang dengan gaya rambut ponitail bercabang di ikat dengan pita hijau, matanya biru tua,
"Iya ada apa?" tanya Naruto sambil tersenyum,
"Namaku Sinono Houki, kalau boleh tau siapa kau dan dimana kau berasal?" tanya gadis itu dengan nada tegas.
"Jawab pertanyaannya atau kau akan menjadi musuh kami semua" ucap Orimura Chifuyu.
Naruto merasa tertekan pun akhirnya menjawab dengan secara tak sengaja jujur.
"Negara para shinobi yaitu Negara api aku berasa dari desa Konoha, sekian!" jawab Naruto dengan cepat 'Ga gawat aku malah jujur' batin Naruto dan ia mendapatkan tatapan bingung dari orang orang di sekitarnya.
"Ma maksudku aku berasal dari keluarga shinobi di jepang, aku berada di desa yang sangat terpencil, sehingga teknologi kami sangat ketinggalan" jawab Naruto dengan nada pelan.
"Oh gitu" dan banyak lagi ucapan orang orang yang mengira kalau ucapan kedua Naruto adalah hal yang sebenarnya, sedangkan Chifuyu ia malah lebih percaya dengan ucapan pertama Naruto.
"Yamada-sensei cepat mulai pelajarannya, Uzumaki-san duduklah disebelah Ichika" ucap Orimura Chifuyu dengan tegas, sedangkan Naruto hanya menurut, Naruto merasa tertekan dengan tatapan para gadis padanya.
Waktu istirahat kemudian.
Naruto pun langsung membereskan buku bukunya, dan tak lama kemudian.
"Naruto-san setelah ini kau ingin kemana?" tanya Ichika.
"Aku mungkin ingin latihan, jujur saja aku bukan petarung tangan kidal, jadi aku harus melatih tangan kiriku dalam petarungan, dan juga dalam menggunakan IS senjata paling sering digunakan adalah pedang sedangkan aku sama sekali tidak pernah menggunakan pedang sebelumnya" jawab Naruto lalu pergi.
"jadi?"
"Jadi? Apa maksudmu?" tanya Naruto.
"Jadi apa kau ingin latihan, emangnya latihan dimana?" tanya Ichika.
Naruto nampak berpikir.
"Entahlah, aku rasa aku bisa latihan dimana saja" jawab Naruto ngasal.
{Gubrak} orang orang kembali tepar saat itu, gara gara mendengar jawaban ngasal Naruto.
"Anu neh, Naruto aku rasa kau hanya perlu pergi ke klub kendo jo" ucap Ichika memberikan saran.
"Eh kenapa?"
"Karena kalau disana kau bisa berlatih menggunakan pedang, aku juga akan berlatih disana jadi kita berdua bisa saling jajal, oh iya, bagaimana kalau kita ke kantin dulu?" ajak Ichika pada Naruto.
"Oh boleh juga" ucap Naruto pada Ichika, akhirnya mereka berdua pergi ke Cafeteria bersama, lalu tanpa disadari ternyata mereka berdua di ikuti oleh beberapa perempuan dibelakang mereka, terutama wanita berambut hitam twintail yang kelihatannya berasal dari kelas dua.
Ketika dikantin Naruto memesan ramen seperti biasanya, untuk membawa nampan makanannya, ia menariknya secaara perlahan lalu mengangkat bagian tengahnya menggunakan tangan kiri memang sangat sulit namun apa boleh buat ia tidak punya tangan kanan yang membantu tangan kirinya mengangkat nampan makanannya.
"Naruto apa itu tidak terlalu membebanimu, kalau kau mau aku akan membawakannya untukmu" tawar Ichika pada Naruto sambil mencari meja kosong.
"Tak masalah, lagian ini bagian dari latihan, aku harus bisa melakukan segalanya dengan tangan kiriku" jawab Naruto.
"Mah jika itu maumu aku tidak akan bisa menghalangimu" ucap Ichika hingga akhirnya mereka duduk di kursi yang masih kosong dan masih muat beberapa orang lagi, lalu para gadis yang mengikuti mereka juga ikut duduk disamping mereka.
"Kalian juga ikut?" tanya Ichika.
"Kenapa apa tidak boleh?" tanya gadis berambut pirang dengan bandu biru dengan nada manja dan Naruto bisa mencium bau ke angkuhan dalam kata katanya.
"Bu bukannya tidak boleh, hanya saja, aku ingin membantunya dalam berlatih ilmu pedang" ucap Ichika pada mereka.
"Kalau soal ilmu pedang serahkan saja padaku, aku akan melatihnya dengan baik" jawab gadis berambut ponitail bercabang, yang kita tau namanya Houki Shinono.
"Ah kau benar Houki tapi aku dan Naruto sudah janji untuk berlatih berdua, janji lelaki itu tidak boleh di ingkari" ucap Ichika.
"Heeeh, kau juga suka ramen yah" ucap gadis berambut twintail menatap ke arah Naruto, gadis itu berada di kelas yang berbeda jadi Naruto baru pertama kali melihatnya.
"Em, menurutku dari sekian banyak makanan yang ada hanya ramen yang paling enak" ucap Naruto dengan mata yang berbinar binar dan tangan kiri menggenggam erat lalu menatap ke arah atas dan terlihat kobaran semangat api di belakangnya.
"Heeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeh"
"Oh iya Shinono-san, apa kau tau tekni pedang tangan kiri, kalau kau tau tolong ajari aku, karena aku baru pertama kali menggunakan pedang dan tangan kiri sebagai tangan dominan pertarunganku" ucap Naruto.
Shinono Houki pun hanya mengangguk, karena ia melihat betapa amatirannya Naruto dalam menggunakan pedang.
"Ne, aku dengar kau juga bisa menggunakan IS, bagaimana bisa?" tanya gadis berambut twintail di ikat dengan pita kuning bermata hijau pada Naruto.
"Oh soal itu, em, pertama tama siapa namamu, aku tak bisa berkomunikasi pada orang yang belum ku ketahui namanya" ucap Naruto.
"Oh maaf, kalau begitu aku akan memperkenalkan diri padamu ehe" ucap gadis itu sambil tersenyum ke arah Naruto. "Aku adalah perwakilan dari China Fan Rin Salam kenal dan juga aku merupakan perwakilan dari kelas dua, lalu aku juga teman masa kecilnya Ichika" ucap gadis itu dengan bangganya.
"Uzumaki Naruto dari pedalaman Konohagakure, yorosku" ucap Naruto juga memperkenalkan diri pada Rin.
"Em jadi bisa kau ceritakan bagaimana kau bisa menggerakan IS?" tanya penasaran Rin pada Naruto.
"Tunggu dulu, sebelum itu kau harus mengenal teman temanku yang lain dulu" ucap Ichika.
"Ichika-san aku rasa itu tidak perlu, karena aku rasa mereka tidak akan mau berteman denganku" jawab Naruto.
"Eh"
"Lagian siapa yang mau berteman dengan lelaki jelek sepertiku dan juga siapa yang mau berteman dengan orang bodoh berambut pirang sepertiku lalu siapa juga yang mau menjadi teman orang cacat sepertiku" jawab Naruto dengan nada menggalau.
"Eh kenapa kau berspekulasi seperti itu, emangnya aku ini bukan temanmu?" tanya Ichika, sedangkan para gadis di belakang Ichika hanya mengangguk mendengarnya.
Naruto yang mendengar itu hanya tersenyum mendengarnya dan menjawab.
"Tidak ada, kau memang temanku, tapi bukan berarti orang orang di dekatmu mau berteman denganku bukan" jawab Naruto dengan wajah murung.
"Eh apa benar begitu?" tanya Ichika sambil menatap teman temannya.
"Kurasa berteman dengannya tidak ada salahnya" ucap gadis berambut pirang panjang ter urai lalu pada bagian ujung terlihat melingkar dihiasi bandu biru, dengan nada khasnya yang terdengar manja.
"Em, sepertinya aku sudah mempernkenalkan namaku, Shinono Houki" ucap gadis berambut hitam di ikat ponitail bercabang dengan pita hijau, ia mengucapkan kalimatnya dengan nada tegas seperti Chifuyu kalau diperhatikan dia adalah gadis tomboy.
"Uzumaki Naruto" ucap Naruto mengulurkan tangan kirinya dan akhirnya Houki dan Naruto bersalaman dengan tangan kiri, memang tidak sopan bersalaman dengan tangan kiri, namun mau bagaimana lagi kalau ia sebenar.
"Laura Bodewig, salam kenal Uzumaki-san" ucap gadis berambut putih dengan penutup mata di salah satu matanya.
"Uzumaki Naruto. Salam kenal Bodwig-san"
"Namaku Charlotte Dunoa, salam kenal Uzumaki-san" ucap gadis berambut pirang bermata ungu.
"Em"
"Cecilia Alcott, perwakilan Inggris" ucap gadis berambut pirang panjang berbandu biru, dengan mata biru tua, dia bicara dengan nada sombong.
"Em Uzumaki Naruto, mantan Shinobi terkuat di Konoha" jawab Naruto.
"Shinobi itu apa?" tanya Rin penasaran.
"Ninja" jawab Naruto sambil menyeruput Ramennya, jujur ia agak kesusahan menyumpit ramennya dengan tangan kiri, maka dari itu ia hanya pesan satu ramen, karena akan sangat sulit untuk menghabiskan semuanya menggunakan tangan kiri.
"Ninja, maksudmu agen rahasia dalam era peodal jepang dulu?" tanya Charlotte pada Naruto.
Naruto hanya tersenyum dan mengangguk, lagian tidak ada gunanya menyembunyikan identitasnya, cepat atau lambat pasti akan ketahuan, lagian ia juga tidak yakin bisa kembali, Kurama juga masih belum bangun dari tidur panjangnya, membuatnya tidak tau harus membicarakan masalahnya dengan siapa.
"Agen rahasia? Untuk apa kau datang kemari?" tanya selidik Laura pada Naruto.
"Aku sebenarnya tidak niat kemari dan lebih memilih pulang kerumah saat perang selesai, namun apa boleh buat aku tidak tau jalan pulang karena daerah kami sangat dirahasiakan, dan aku sudah hanyut terlalu jauh lalu ditemukan oleh Orimura Chifuyu" jawab Naruto.
"Jadi kau kemari bukan karena misi?" tanya Cecilia gadis pirang dengan bandu biru pada Naruto.
"Misi macam apa yang bisa aku jalankan disaat cacat begini, bahkan saat aku pulang kampung nanti yang ada aku akan disuruh berhenti jadi ninja" jawab Naruto, tanpa Naruto sadari Rin memperhatikan Naruto yang kesulitan memegang sumpit dan menyumpit makanannya dengan tangan kiri.
"Hoy, Uzumaki-san mau aku suapi, kau kelihatan kesulitan mengambil makananmu?" tawar Rin pada Naruto, Naruto yang mendengar hal itu hanya menggeleng dan menjawab.
"Aku hanya ingin membiasakan diri dengan tangan kiriku, jika kau membantuku selamanya aku tidak akan bisa melakukan aktifitas dengan tangan kiri" jawab Naruto sambil berusaha menyumpit mie yang ada di mangkoknya. "Dan aku juga tidak ingin merepotkan orang lain" tambah Naruto lagi.
"Huf terserah kau saja, tapi bisakah aku membantumu satu kali ini saja, karena sebentar lagi masuk kelas tau, emangnya kamu mau terus terusan disini dan akhirnya terlambat lalu dihukum hm!" ucap Rin lagi, para wanita disana kaget mendengar ucapan Rin, padahal gadis china itu sama sekali tidak tertarik dengan lelaki lain selain Ichika, namun kenapa mau membantu murid kelas satu yang baru dikenalnya.
Mendengar alasan Fan Rin membuat Naruto berpikir lagi dalam penolakannya.
"Yah terserah kau saja, tapi hanya untuk kali ini saja, karena aku juga ingin makan dengan tanganku sendiri, aku tidak mau merepotkan orang lain, apalagi orang yang baru aku temui" jawab Narutp.
"Tak apa kita kan sudah jadi teman, iyakan Ichika?"
"Em aku rasa begitu" jawab Ichika sambil tersenyum "Kau memang baik seperti biasa Rin" ucap Ichika lagi.
Lalu setelah itu Rin pun menyuapi Naruto lalu setelah selesai makan, Ichika Houki dan Naruto pergi ke tempat klub kendo untuk berlatih, yah yang sebenarnya hanya untuk melatih gerakan amatiran Naruto dalam memainkan pedang.
"Rin, apa maksudmu berbuat baik pada Uzumaki? Bukannya kau menyukai Ichika" tanya Charlotte pada Rin.
"Em itu benar, seperti bukan dirimu" tambah Cecilia.
"Mungkin aku hanya ingin melihat reaksi Ichika saat melihat aku mesra dengan lelaki lain, ternyata Ichika sama sekali tidak cemburu bahkan dia santai santai saja menatapku, mungkin dia hanya menganggapku teman masa kecilnya dan selamanya begitu" jawab Rin lalu pergi dari mereka bertiga, yah bertiga, Laura, Charlotte dan juga Cecilia, sedangkan ketiga gadis tadi merenungkan ucapan Rin, Rin sudah meninggalkan mereka dan berada di klub kendo melihat latihan Naruto.
Di klub kendo kemudian.
{Tek tak tak tak Wus!} terlihat Naruto terus mengadu serangan dengan pedang kayu pada Houki dan Ichika, karena hanya punya tangan kiri untuk menyerang dan bertahan, sedangkan musuh ada dua orang, Naruto lebih banyak menggerakan tubuhnya untuk menghindar dan bertahan dari pada menyerang, lalu sebagai seorang ninja Naruto memang mencari saat yang tepat untuk menyerang, dan benar saja, meski ayunan pedang Naruto begitu amatiran namun, mampu membuat Houki seorang yang pro dalam kenjutsu terpojok, begitu juga dengan Ichika, yah meskipun Ichika bukan pemain pedang propesional namun tetap saja, kalau sampai kerepotan oleh seseorang yang hanya punya satu tangan adalah sesuatu yang memalukan.
"Hebat" gumam Rin yang melihat pelatihan Naruto, yah Naruto itu seorang ninja sehingga staminanya sangat tinggi, membuat Naruto mampu menghindar dan menahan serangan dari dua orang itu tanpa tanda tanda kelelahan sedikitpun, tak lama setelah Rina mengucapkan kalimat itu tiga perempuan yang tertinggal dikantin juga muncul di klub kendo dan kagum menatap pertandingan 2 lawan satu itu
Setelah beberapa menit kemudian.
"Hah hah hah, kau kuat sekali, bahkan sampai sekarang kau masih belum kelelahan Uzumaki-san" puji Ichika.
"Em aku akui itu, meski pun tebasanmu asal asalan, namun kau menang dalam stamina kecepatan dan reflek sungguh luar biasa" ucap Houki juga memuji Naruto.
"Terimakasih pujiannya" {wus wus wus} Naruto mengayunkan pedang bambu nya kesana kemari dengan menggunakan tangan kiri, "Tapi mungkin hasilnya akan sangat berbeda jika kita bertarung menggunakan IS, karena saat menggunakan itu, kalian jauh menguasai panggung karena kalian sudah cukup pengalaman dengan IS, sedangkan aku hanya punya pengalaman bertarung secara langsung dan sembunyi sembunyi dengan tubuh asli tentunya" ucap Naruto merendah.
"Wah Uzumaki-san aku tidak menyangka kau cukup hebat bisa menandingi mereka" ucap Rin sambil mendekati Naruto dan tersenyum memberikan handuk, Naruto hanya tersenyum dan mengambil handuknya.
"Arigato, kau memang baik" ucap Naruto sambil membersihkan keringatnya.
"Ah terimakasih atas pujiannya, em mau minum" ucap Rin mencoba perhatian pada Naruto sambil menatap ekspresi Ichika, dan dilihatnya Ichika hanya senyum senyum saja 'jadi ia masih tidak cemburu' batin Rin.
Naruto menatap ekspresi Rin langsung mengerti apa yang Rin lakukan itu sebenarnya untuk menarik rasa cemburu dari Ichika namun tidak berhasil.
"Haaah, iya aku sebenarnya cukup haus, tapi kenapa kau mau memberikan minumanmu padaku, kenapa tidak dengan Ichika saja yang benar benar sedang kelelahan tuh" ucap Naruto, sambil menunjuk Ichika yang air peluhnya melimpah.
"Sudahlah aku rasa ia tidak memerlukanku, toh sudah ada orang lain yang perhatian dengannya" ucap Rin Naruto kembali menatap dan ternyata benar ada banyak perempuan yang menawarkan air minumnya.
"Oh, mah kalau begitu aku minta maaf karena mengambil pemberianmu dengan tangan kiriku" ucap Naruto mengambil botol mineralnya dengan tangan kirinya.
"Em tak masalah kok" ucap Rin "Lagian kau kan tidak punya tangan kanan jadi bagaimana bisa kau mengambilnya dengan tangan kanan" ucap Rin pada Naruto sambil menunduk, Naruto hanya diam dan mengambil botol minuman itu lalu duduk dan menjepit botol itu dengan siku sikunya, lalu jari jarinya memutar tutup botol dengan tujuan agar botol itu terlepas dari botolnya dan saat tutup botolnya sudah terlepas, Naruto berusaha menggerakan telapak tangannya untuk menyentuh bagian bawah botol {tap} dan saat tersentuh Naruto tersenyum dan mengangkatnya lalu meminum air dalam botol.
{Guk glug glug!}
"Ah Terimakasih Rin" ucap Naruto sambil tersenyum dan mengusap lembut rambut Fan Rin.
"Em sama sama" ucap Rin dengan wajah sedikit bersemu 'Mah meskipun bukan Ichika, Naruto pun tak masalah, kelihatannya dia lelaki yang baik' batin Rin sambil tersenyum.
Bersambung