Dunia telah mencakup kasta Alpha-Beta-Omega sejak zaman leluhur. Mereka percaya kalau kasta ini mampu membawa perdamaian abadi bagi para manusia. Ternyata benar, kehidupan manusia telah berjalan dengan damai dimuka bumi. Dari zaman praaksara sampai sekarang zaman loham, mereka hidup berdampingan dan tidak ada kata haus akan tahta karena sudah mendapat porsi masing-masing.

Alpha, kedudukan paling tinggi diseluruh penjuru dunia, mereka biasanya memiliki fisik berpostur tubuh tinggi, besar, maskulin, pintar, dan kaya. Kekayaan mereka berasal dari perusahaan-perushaan yang mereka bangun, memang syarat untuk menjabat CEO adalah seorang alpha karena mereka bisa dipercaya dan selalu bisa meningkatkan ekonomi negara, sangat berbanding dengan beta.

Beta, kasta menengah, mereka mempunyai postur tubuh layaknya omega tetapi ada yang memiliki wajah maskulin ataupun feminim. Mereka juga salah satu berpengaruh untuk ekonomi negara, karena pekerjaan yang mereka lakukan biasanya berdagang, pegawai kantoran, atau pelayan.

Omega, kasta terendah, mereka memiliki postur tubuh kecil daripada Alpha dan Beta. Kasta ini terkadang dianggap sebagai budak, ataupun penghasil keturunan bagi para Alpha, ditahun sekarang Omega laki-laki lebih dominan daripada perempuan, mereka memiliki keistimewaan yaitu rahim, sehingga Alpha yang mendapat Omega laki-laki akan seperti mendapat emas batangan.

Heat/Masa Kawin bagi para Omega, saat Heat datang maka Omega akan mengeluarkan bau yang sangat menyengat untuk membangkitkan birahi Alpha, bau tersebut memang dikhususkan untuk para Alpha, Beta bisa mencium bau tersebut tetapi tidak akan mendapat efek apapun karena mereka hanya manusia biasa. Biasanya Heat akan terjadi pada Omega ketika mereka mencapai umur 18 tahun, itulah mengapa setiap keluarga yang memiliki Omega akan menjaga sang Omega saat mencapai 18 tahun karena mereka tidak menginginkan sang Omega mendapat pasangan yang salah.

Bagaimana cara mereka mengetahui kasta yang mereka dapatkan? Mari author jelaskan. Pada zaman praaksara dahulu mereka mengetahui seseorang apakah dia Alpha, Beta, atau Omega dari postur tubuh serta selalu mengadakan upacara jika anak mereka mencapai umur 18 tahun. Tetapi, setelah pergantian zaman, mereka meninggalkan upacara tersebut karena banyak Omega dan Alpha menghadapi perkawinan dini. Para tabib pun membuat suatu penemuan, yaitu tes darah. Mereka akan mengambil tes darah saat seseorang mencapai 18 tahun, mencampurkan darah bersama ramuan-ramuan mereka ciptakan.

Biru, menandakan seseorang adalah Alpha.

Merah, menandakan seseorang adalah Beta.

Hijau, menandakan seseorang adalah Omega.

Seiring pergantian tahun, hingga di tahun 2015, mereka kembali meninggalkan penemuan tersebut dan memakai yang lebih canggih, hanya tes darah sekali lalu komputer akan langsung mengindai apakah seseorang itu adalah Alpha, Beta, atau Omega. Biasanya dokter-dokter suruhan pemerintah akan menyuruh mereka turun ke sekolah-sekolah untuk mengetes apakah siswa/siswi itu adalah salah satu dari tiga kasta. Mereka juga mengambil sample darah saat siswa/siswi belum berumur 18 tahun.

Tetapi sayang, tes yang dilakukan tidak sepenuhnya valid, terkadang ada seorang Alpha mendapat hasil tes kalau ia seorang Omega/Beta begitu juga sebaliknya. Ada yang beberapa percaya dan ada sebagian yang melakukan tes tersebut dirumah sakit khusus. Mereka yang percaya akan hidup dalam kekecewaan dan mengutuk pemerintah karena mengadakan tes urak-urakkan. Tak terkecuali seorang laki-laki yang benar-benar menelan kekecewaan sampai merasa ingin bunuh diri, karena tes yang dia dapatkan adalah Alpha lalu memamerkan ke seluruh penjuru sekolah, tetapi saat dirinya berumur 18 tahun. Ia berubah total.