MIRRORNaruto by Masashi Kishimoto

But, story by me_dhelineeTan

.

.

...

Sakura berdiri menghadap cermin; melihat refleksi dirinya. Tubuhnya, wajahnya一semuanya.

Jika dulu, dulu sekali, yang Sakura lihat adalah refleksinya dalam rupa gadis 4 tahun, 5 tahun, 6 tahun dan seterusnya. Ia suka memakan gula-gula dan cokelat, jadi, seringnya akan meninggalkan jejak glukosa di bibir dan ia selalu bercermin untuk membantu menghilangkan noda permen. Ia juga suka berdandan, dandanan anak kecil biasanya berantakan dan Sakura termasuk dalam kategori itu. Ia suka mengobrak-abrik kosmetik sang ibu.

Ketika remaja, Sakura pernah patah hati. Ia curhat berjam-jam di depan cermin. Berpikir apakah dirinya memiliki kekurangan mencolok. Dia tidak punya jerawat jumbo di atas alis, kan? Rambutnya tidak norak, kan? Jidatnya tidak selebar lapangan basket seperti apa yang dikatakan Karin, kan? Atau, apakah dirinya kurang cantik? Mungkin hal itu yang membuatnya tidak menarik.

Sakura juga ingat jika dulu ia suka menguncir tinggi rambut pinknya, Sakura juga lebih sering menggunakan rok meskipun dari palung hati terdalam ia lebih menyukai celana (baginya, rok dapat memperlihatkan sisi feminimitas).

Sakura melihat cermin; lagi-lagi, melihat refleksi dirinya.

Sekarang ada perbedaan, terutama pada bentuk fisiknya.

Tubuhnya lebih tinggi, lebih menampilkan lekuk sempurna khas wanita dewasa. Rambutnya lebih panjang (nyaris menyentuh pinggang), kulitnya lebih terawat dan terdapat aroma parfum di sana. Tapi kata Sasuke: matanya masih menjadi favoritnya. Masih sangat hijau. Sangat jernih.

Di depan cermin ini juga Sakura menyadari sesuatu.

Bahwasanya pakaian yang ia sandang bukan lagi pakaian santai, atau seragam dokternya. Bukan. Melainkan kimono magenta berbahan sutra yang membungkus tubuh jangkungnya hingga membentur ubin lantai, ditambah dengan polesan make up natural pada wajahnya, pernak-pernik pada rambutnya: mereka menyanggulnya dan hanya menyisaka sedikit anak rambut di poni, pun kanzashi berbentuk lotus merah jambu di atas sanggulan. Cantik sekali.

Gadis itu mengumbar senyum, hatinya sedang berbunga-bunga. Ia melihat, lagi-lagi, refleksinya dengan semburat kemerahan di pipi.

Di depan cermin ini juga Sakura menyadari sesuatu.

Jika dia, Uchiha Sasuke, tengah menyandarkan tubuhnya pada pintu dibalut setelan jas resmi. Menatapnya sambil tersenyum (tipis sekali)

Lagi-lagi, di depan cermin ini Sakura menyadari sesuatu; hari ini adalah hari pernikahannya dengan Sasuke

...laki-laki yang ia temui di bawah naungan mega dan jingga pada pertengahan musim panas tiga tahun silam. Seorang penyelamatnya. Cintanya. Yang kurang dari satu rotasi bumi lagi akan menjadi suaminya; masa depannya.

.

.

FIN

...

Ini adalah Mirror versi SasuSaku, saya sudah pernah menulisnya di fandom Nagi no Asukara dengan pairing TsumuChisa, tapi rasanya, aku pengen bikin yg SasuSaku juga :")