Goodbye Dadda

Ep. 7

"Wajahmu seperti sedang menahan buang air besar Chanyeol."


Hari ini adalah ulang tahun yang kelima untuk si kembar. Tak terasa, sudah lima tahun saja semenjak Baekhyun melahirkan si kembar. Baekhyun tidak menyangka bahwa dirinya mampu untuk mengurus anak-anaknya sampai satu lima tahun ini dibantu Chanyeol tentunya. Ketakutan yang dulu mengahantuinya perlahan menghilang berkat bantuan dari orang tua nya, kedua mertuanya, sahabat-sahabatnya, dan Chanyeol suaminya sendiri. Dua bayi kembar sepasang itu tumbuk dengan sangat gemuk dengan dua buah pipi menggumpal milik masing-masing. Baekhyun bahkan kewalahan jika sudah menggendong salah satunya. Yang bisa menggendong keduanya disaat bersamaan Cuma Chanyeol seorang, dengan tubuh besar tinggi mejulang dia mampu menggendong kedua bayi kembarnya berbarengan dengan dua tangannya yang lebar dan kuat. Baekhyun iri sekali, sungguh.

Keadaan rumah sekarang pun berbeda jauh saat Baekhyun masih hamil dulu, jika dulu Baekhyun selalu merasa kesepian karena ditinggal Chanyeol bekerja, maka sekarang seratus delapan puluh derajat berubah. Rumah mereka penuh dengan tawa dan tangisan sikembar, setiap harinya sehingga Baekhyun tidak pernah sekalipun merasa kesepian. Rumah mereka selalu dipenuhi oleh teriakkan melengking milik anak perempuannya Saebyul, juga rengekkan menggemaskan milik Saeryul yang merasa terganggu. Yang selalu membuat orang tua baru itu mengembangkan senyumannya. Mereka sangat bahagia.

Si kembar pun mempunyai sifat yang unik. Dimana Saebyul, si anak perempuan mempunyai sifat kelewat cerewet dibanding saudara kembarnya, Saebyul juga tidak bisa diam, selalu berlarian kesana kemari diiringi teriakan keras yang terdengar seisi rumah. Saebyul juga lebih menyukai menggunakan pakaian-pakaina milik saudaranya, yaitu celana-celana selutut yang tidak menghambat dirinya berlari, dibandingkan dengan gaun-gaun cantik miliknya yang hampir keseluruhan diblikan oleh neneknya. Kalau Saebyul suda memakai baju milik kembarannya, maka kembarannya hanya akan merengut dengan menyilangkan tangannya di dada. Kata Chanyeol sifat Saebyul mirip sekali dengan Baekhyun.

Sementara Saeryul anak lelakinya memang sangat pendiam. Dia lebih suka menonton televisi ditemani dengan sepiring biskuit cokelat dan segelas susu dibandingkan harus berlarian di dalam rumah seperti saudarinya. Selera humor juga jauh berbeda, lelucon yang menurut Chanyeol dan Baekhyun lucu untuk anak kecil seusianya, dia hanya akan menatapnya dengan datar, sulit sekali membuat anak itu tertawa lebar. Saeryul juga orang yang rapih, dia akan sangat marah bila rambut yang sudah dirapihkan oleh papanya atau daddynya dirusak begitu saja oleh tangan-tangan gemas orang yang tidak dikenalinya. Chanyeol bilang Saeryul mirip dengannya, tapi Baekhyun sangat tidak percaya.

Meskipun begitu, keduanya adalah anak penurut.

...

...

..

.

Suasana rumah pasangan ini tampak ramai oleh beberapa kerabat yang datang untuk mempersiapkan pesta ulang tahun si kembar. Seisi rumah dipenuhi oleh balon dan kertas warna-warni, beberapa orang nampak sibuk meniup balon dan menghias dinding rumah yang dipimpin oleh Chanyeol, dan beberapa lagi berada di dapur untuk membuat makanan, diketuai oleh nyonya rumah. Sikembar juga ikut membantu walau sebenarnya hanya mengacak-acak, kebanyakan Saebyul yang membuat kekacauan, tapi tidak ada yang bisa memarahinya begitu dia menunjukkan senyuman maut yang membentuk eye smile dimatanya, sangat menggemaskan.

Tema yang dipakai tahun ini adalah unicorn, Saebyul yang minta. Kalau sudah Saebyul yang minta maka permintaan Saeryul pasti akan kalah oleh permintaan kembarannya. Padahal dia ingin sekali ulang tahunnya bertema iron man seperti punya temannya. Minggu lalu dia datang ke pesta ulang tahun temannya, temannya itu memakai tema iron man, keren sekali makanya dia ingin ulang tahunnya kali ini bertema iron man, tapi dia selalu kalah oleh saudarinya. Saudarinya lebih dulu bilang kepada orang tuanya bahwa pesta ulang tahunnya kali ini bertema unicorn. Saudarinya bilang, "Pokoknya tahun ini ulang tahun harus bertema unicorn, ada warna ungu, pink dan kuning."

"Mana bisa begitu Byul-ah, tahun lalu kau kan sudah menentukan tema ulang tahun kita, harusnya tahun ini aku yang menentukan tema," Saeryul merasa tidak senang dengan perkataan kembarannya. "Tidak, tidak, tidak. Setiap kita ulang tahun aku yang akan menentukan temanya, karena apa? Karena aku adalah kakaknya. Ingat itu!" setelah berkata sperti itu Saebyul berjalan menuju dapur tempat papanya berada, meninggalkan Saeryul yang menatapnya sebal. Yah, memang sih yang lahir lebih dulu Saebyul tapi itu membuktikan bahwa harus dialah yang mengambil keputusan karena hey, Saeryul ini anak laki-laki yang kalau kata daddy seorang laki-laki harus bisa mengambil keputusan, harusnya juga tahun ini dia yang menetukan tema.

Saat ini, Saeryul sedang asik memainkan robot iron man miliknya sendirian, tak perduli dengan sekelilingnya yang sedang ramai orang sibuk menghias. Dia tidak ikut mereka karena tidak ada yang menarik baginya, semuanya berwarna merah muda dan ungu, dia tidak suka, daddynya juga tidak mempermasalahkannya, sesekali dia juga membantu daddynya yang meminta diambilkan sesuatu. Sementara dia asik bermain, dia tidak menyadari ada seseorang yang berjalan mengendap dibelakangnya yang tak lain adalah kembarannya sendiri. Saebyul berjalan mengendap dibelakang kembarannya entah apa yang ingin dilakukannya mungkin dia ingin mengajak kembarannya bermain.

"DOR!'

CTAK

Karena Saebyul mengaggetkannya, robot mainan yang dipegangnya patah. Semuanya membeku, bhkan Chanyeol menghentikan kegiatannya yang sedang menghias dinding. Saeryul menatap tidak percaya mainan yang paling disayanginya, mainan kesukaannya hancur terbelah menjadi dua, lalu menatap kearah Saebyul yang sekarang ada didepannya penuh penyesalan, Saeryul menatap marah kepada Saebyul, "Kau sangat menyebalkan!" katanya yang kemudian dia membanting mainannya yang terbelah menjadi dua itu dan berlari menuju kamarnya yang berada dillantai dua, meninggalkan Saebyul yang hampir menangis dan Chanyeol yang memanggilnya.

"Ryul-ah!" Chanyeol menatap anak lelakinya itu dari bawah dengan heran, memang beberapa hari ini Saeryul agak lebih diam, Chanyeol bahkan tidak tahu apa yang diinginkan sang anak karena Saeryul jarang bercerita tidak seperti Saebyul yang banyak bicara.

Baekhyun yang mendengar anak perempuannya menangis segera berlari menuju ruang tengah dan menghampiri suaminya. "Ada apa?" Baekhyun bertanya pada siapapun yang ada di ruangan itu dan mengahmpiri anak perempuannya yang menangis dan mengusap air matanya, "Saeryul kenapa Byul-ah?" dia bertanya padanya. "Aku tidak tahu papa, aku hanya ingin bermain dengannya tapi kenapa dia begitu marah itu kan hanya mainan,"jawab Saebyul masih menangis. "Yasudah nanti papa tanya ya?"baekhyun menenangkan putrinya. "Biar aku saja." Chanyeol mengajukan diri untuk melihat anak lelakinya.

Suara pintu yang terbuka tidak lantas menghentikan Saeryul dari kegiatannya, dia masih sibuk menggoreskan krayon kebuku mewarnai miliknya, dia tentu sudah tahu pasti yang membuka pintu dan yang sedang menghampirinya ini siapa. Satu fakta yang harus kalian tahu daddynya tidak pernah mengetuk pintu utnuk memasuki kamarnya, kalau papanya adalah orang yang menjunjung tinggi privasi walau dia tidak mengerti apa artinya tapi dia menyukainya sikap papanya yang satu itu.

Chanyeol menghampiri anak nya yang dilihatnya tengah mewarnai karakter kesukaannya, dan duduk disampingnya. Anaknya Saeryul memang jarang sekali terlihat menangis, tidak seperti anak kecil kebanyakan bahkan dengan saudari kembarnya sekalipun. Dari bayi pun dirinya jarang menangis dengan suara keras, anaknya ini memang tenang sekali. Termasuk kali ini, walaupun mainan kesayangannya telah dirusak kembarannya dia tidak menangis dan lebih memilih menenangkan diri di kamarnya, dewasa sekali. Menggemaskan.

"Dad?" dirinya membuka mulut untuk berbicara, anaknya sudah memanggilnya terlebih dulu, "Ya?"diapun menjawab sekaligus menunggu anaknya untuk berbicara. "Aku keterlaluan ya pada Saebyul?" Saeryul mengangkat wajahnya utnuk menatap ayahnya, "Dad rasa begitu, Saebyul sedikit menangis tadi. Ada apa my boy, kalian tidak pernah bertengkar seperti tadi?" Chanyeol mencoba mencari tahu penyebab anaknya marah, "Kau tidak menangis karena mainan mu rusak kan?" lanjutnya yang kemudian dibalas gelengan dari anak lelakinya. "Beberapa hari ini Saebyul jadi agak menyebalkan, bahkan dihari ulang tahun kita." Katanya sembari menggoreskan krayon warna merah pada bukunya. "Oh, ya?"Chanyeol jadi semakin bingung. "Dia tidak mau menurutiku tapi aku harus menurutinya," lanjutnya, "Aku sebenarnya ingin tema ulang tahun ku ada iron man nya, tapi Saebyul ingin nya beda." lanjutnya. "Benarkah? Kenapa tidak bilang pada daddy," kini Chanyeol mulai mengerti permasalahannya. "Percuma dad, daddy dan papa akan lebih kewalahan dengan rengekkan saebyul nantinya," ucapnya dengan masih terus mewarnai tapi sudah berganti lembar.

Chanyeol rasa itu memang benar, anak perempuannya memang lebih sering mendapatkan perhatiannya dan Baekhyun dengan segala rengekkannya, tapi sungguh dia tidak akan mengacuhkan keinginan anak laki-lakinya, dia berusaha utnuk mengabulkan keinginan anak-anaknya seaneh apapun itu. "Seharusnya kau kan bisa bilang daddy atau papa tentang keinginanmu, kita akan mencoba mengabulkannya," dia mengelus rambut anak nya dengan sayang.

"Kau juga harus bilang pada Saebyul tentang keinginanmu dengan pelan-pelan, daddy yakin dia akan mengerti."Chanyeol menjelaskan pada anaknya. "Aku menyesal melakukakannya dad, Saebyul pasti sedih sekali," Saeryul mendongakkan wajahnya yang menyesal, "Aku akan minta maaf padanya,"diiringi senyuman manis yang seperti Baekhyun punya. "Bagus, ingin pelukan baby boy?"Chanyeol menawarkan pelukan karena anak-anak pasti membutuhkannya, Saeryul pun menyambut baik pelukan itu. Dirinya merasa senang dan terkekeh karena jarang sekali daddynya bersikap romantis seperti ini.

Sementara Chanyeol dan Saeryul saling berpelukan, Baekhyun dan anak perempuannya mengintip di balik pintu kamar yang sedikit terbuka merasa kagum dengan anak laki-lakinya yang sangat dewasa dan hangatnya Chanyeol menenangkan anaknya. Dia lalu melirik anak perempuannya yang sudah mendengar perkataan saudaranya Saebyul sedikitnya merasa menyesal karena bersikap egois selama ini. "Nah, Saebyul sudah dengar kan yang Saeryul katakan?" Baekhyun bertanya pada anak perempuannya yang dibalas anggukkan menggemaskan dari si cantik, Baekhyun tersenyum mendengarnya, "Mulai sekarang Saebyul juga harus pikirkan Saeryul juga, dia kan adikmu, ya?" Baekhyun mengelus rambut panjangnya, "Iya Papa." Jawabnya dengan tanpa keraguan.

Pesta pun dimulai, setelah si kembar yang saling memaafkan dengan mengharukan pesta dimulai dengan kegembiraan yang terpancar dari si kembar. Saat acara tiup lilin dimulai, si kembar bingung karena kemana daddynya saat ini!? Gurat kekesalan tergambar di wajah si kembar yamg sedang menanti, sementara para tamu terlihat bingung kenapa si kembar tidak segera meniup lilin, Baekhyun yang saat itu sedang memegang kamera untuk memvideokan si kembar menghampiri, "Kids, kenapa tidak segera tiup lilin?" Baekhyun bertanya pada si kembar dan sikembar menengok secara bersamaan. "Kita menunggu daddy, papa," si anak lelaki yang menjawab, jawaban itu pun tentu membuat Baekhyun kesal juga, kemana si bodoh itu pergi tanpa pamit dan membuat anak-anak nya menunggu seperti ini.

Lalu suara hentakan kaki berjalan yang berisik, membingungkan semua yang hadir di taman belakang rumah itu. Semua mata menatap pintu yang menghubungkan dapur dan taman dengan penasaran. Lalu mulailah terlihat sebuah karakter berwarna merah yang menjadi kesukaan Saeryul, iron man. Sementara Baekhyun menatap bingung sosok itu, saeryul yang menjatuhkan rahangnya dengan takjub dan saebyul yang berbinar seraya berteriak,

"DADDY!"


END


Epilog

Kedua orang tua si kembar, pasangan paling fenomenal, menatap bahagia kedua anaknya yang sekarang sedang menyanyi di atas panggung mini. Kedua orang tua itu duduk berdampingan dengan senyum yang tak luntur dari wajah keduanya. Chanyeol sudah melepaskan helm iron man yang membuatnya panas, dirinya juga sedari tadi bernapas dengan pendek-pendek, dan hal itu tak luput dari perhatian lelaki mungil disampingnya, "Kau kenapa Chanyeol?" Baekhyun bertanya pada suaminya. "Ugh, aku sedikit kesulitan bernapas dengan kostum ini, perut gendutku tertahan pakaian ini Baekhyun, bagaimana ini?" Chanyeol menjelaskan, memang setelah punya anak nafsu makannya tidak terkendali dan juga dia jadi malas berolahraga. "Huh, dasar kupikir ada apa," Baekhyun pun tidak jadi khawatir, "Yang sabar ya." Chanyeol rasanya ingin menangis mendengar penuturan Baekhyun yang satu itu.

"Omong-omong terima kasih ya kejutannya, Saeryul kelihatannya juga senang sekali," senyuman itu senyuman yang membuat hatinya luluh lantah sejak pertam kali bertemu, senyum yang membuatnya yakin kalau Baekhyun akan menjadi satu-satunya dan sekarang hatinya sedang menjerit betapa dia mencintai lelaki di disampingnya ini.

"Wajahmu seperti sedang menahan buang air besar Chanyeol."


Alhamdulillah, kelar juga walaupun nyicil berhari-hari karena keilangan mood buat nulis. Saya terimakasih kepada para pembaca yang sudah setia membaca disetiap chap, walaupun chap ini aneh banget sumpah.

Sampai jumpa

Ps. Kalian bingung ya sama nama anaknya chanbaek?