Outland

Desclaimer :
Naruto and the other character is not my own

Summary :
Tak ada yang menyangka peristiwa absurp akan terjadi. Satu bulan berlalu semenjak mereka, yaitu para murid baru. Lulus dan belajar di sekolah menengah atas yang bertempat di ibukota Tokyo, Japan. Harus mengalami peristiwa dimana mereka di panggil ke dunia lain. Warning Inside. Mature Content. Summary changes when new chapter update.


Prologue : The World Of Outland

Outland adalah dunia yang memiliki seluruh aspek yang berbeda dari dunia yang biasa kita kenal. Dunia yang begitu indah dan unik.

Ada beberapa ras yang ada di Outland. Yaitu ras Magia, Bestrec, Zednit, dan Human. Itulah 4 ras yang memiliki kekuatan serta kerajaan yang ada.

Magia, adalah ras yang memiliki penampilan semi-human dengan kulit pucat serta paras wajah yang exotic. Ras tersebut memiliki kekuatan yang sangat di banggakan oleh mereka sendiri. Yaitu sihir. Ras tersebut dapat bertahan lama dengan umur lebih dari 10 ribu tahun. Dan itu semua karena sihir serta kepandaian mereka. Membuat ras tersebut menjadi yang tertakuti.

Bestrec, adalah ras yang memiliki penampilan semi-human dan semi-monster. Kekuatan yang di banggakan ras tersebut adalah fisik dan senjata yang timbul dengan sendirinya di sekujur tubuh mereka. Dalam sejarah perang terdahulu, mereka berjuang bersama para dewa sekaligus pencipta mereka. Yaitu The Wild Gods. Dewa yang terjadi karena alam berkehendak. Usia mereka dapat bertahan lebih dari usia ras Magia. Membuat Magia menjadi rival abadi mereka.

Zednit adalah ras yang memiliki penampilan semi-bestrec dan semi-magia. Kekuatan ras Zednit adalah Alpha dan Omega. Awal dan Akhir. Sangat di takuti dan di hormati. Ras Zednit menjadi symbol perdamaian pada saat perang ketiga dunia.

Human adalah ras yang memiliki penampilan sempurna namun tidak dengan kekuatan. Ketakutan serta rasa ingin melindungi diri memaksa mereka meniru kekuatan ras magia dan ras bestrec. Namun banyak yang di korbankan. Sangat banyak. Sampai dimana mereka menemukan pustaka pedang serta gulungan-gulungan yang mereka yakin itu punya leluhur mereka. Masa-masa tragedi mereka pun menghilang saat menjadi symbol perdamaian perang dunia pertama antara Bestrec dan Magia.

END Prologue : The World Of Outland


Chapter 1 :
Unknown Battle

Bunyi-bunyi pedang terdengar mengelilingi seluruh daerah. Daerah yang sangat gelap dan ada dinding pembatas di langit-langit. Dungeon. Itulah sebutan kebanyakan orang untuk tempat itu. Bunyi itu berasal dari 2 makhluk yang dengan gesit saling beradu pedang.

Manusia dan monster.

Dapat dilihat dari kedua makhluk yang berbeda itu. Kalau mereka sangat kuat. Terbukti karena sang Manusia tersebut, dengan cepat dan lihai melancarkan serangan bertubi-tubi ke arah monster tersebut. Walau setiap serangan yang di lancarkan sang Manusia cukup mematikan. Sang Monster tersebut dapat menahannya dan memberi serangan balasan.

Manusia yang berpakaian lengkap bak kesatria berzirah perak dan kain merah yang ada di punggungnya. Sudah pasti memiliki pangkat tinggi dan keahlian yang profesional. Begitu juga dengan monster tersebut.

Dalam sela-sela Sang Manusia beradu pedang kemudian menangkis kemudian beradu kembali lalu menangkis kembali. Sekilas ingatan dan keputusan menghantui pikirannya. Namun itu tidak membuatnya kehilangan kosentrasi akan pertarungan.

Sang manusia tersebut hanya berpikir.

Bagaimana ini semua bisa terjadi. Padahal sekitar 10 hari yang lalu, dia menikmati kehidupan sekolahnya. Lalu sekarang… dia dipaksa untuk menyelamatkan dunia yang bukan miliknya.

Kalau saja dia menerima ajakan sang pemuda 3 hari yang lalu. Mungkin dia tak akan merasakan apa yang di maksud dengan…

…Keputusasaan.

3 menit Sang manusia dan monster tersebut saling bertarung. Akhirnya ada 1 yang termundur kebelakang.

#CLETANG!

Yaitu sang manusia. Serangan sang monster berhasil merusak helmnya dan memberikan luka di bagian mata. Membuat sang manusia tersebut menutup sebelah mata dan segera menangkis sang monster yang tak pandang bulu menerjang.

Kedua makhluk tersebut saling beradu pedang kembali dan kali ini di menangkan oleh sang Manusia. Serangan sang Manusa berhasil membuat sang Monster terpelanteng jauh ke belakang dan darah bercucuran di bagian dada. Lalu, tertutup kembali karena regenerasi yang bukan main. Begitu juga dengan mata sang Manusia yang telah sembuh.

Mereka terpaku di tempat. Saling bertatap satu sama lain. Sebelum maju serentak dan melancarkan serangan yang begitu dahsyat. Yang hasilnya membuat pedang mereka berdua hancur.

Sesaat waktu Sang manusia mengetahui pedang kesayangannya hancur. Dipejam matanya perlahan seraya berpikir.

'Aku tidak akan mati. Tidak, sebelum aku mendapatkan perasaannya kembali.'

END Unknown Battle