The Priestess
Rated: M
~Akademi Kuoh~
Sebuah sekolah elite yang berada di Kota Kuoh ini dulunya merupakan sekolah elite khusus perempuan, namun karena suatu perubahan, sekolah ini menjadi sekolah campuran. Karena belum lama menjadi sekolah campuran, sekolah ini masih memiliki sedikit murid lelaki dibanding murid perempuan.
"Selamat pagi semua! Perkenalkan nama saya Asia Argento, saya datang dari Italia karena pekerjaan kakak saya dipindahkan kesini. Mohon bantuannya semua!" Ucap Asia memperkenalkan dirinya ke murid-murid kelas 2-c
"UUOOOHHH! SEORANG GADIS CANTIK MENJADI MURID KELAS INI!" Sorak seorang murid berkepala botak kegirangan
"Ehhh~?" Asia kebingungan ketika seorang murid bersorak melihatnya
"78-55-81, itulah hasil pengamatanku." Ungkap seorang murid berkacamata
"…" Asia hanya memasang tampang datar
"A-Asia?" Kali ini Issei yang berbicara
"Ah, halo Issei-kun! Kita bertemu lagi."
"Ya, aku tidak menyangka kamu akan masuk sekolah ini dan sekelas denganku
""Issei kau mengenalnya!?"" dua murid yang tadi kaget karena Issei dan Asia saling mengenal
"Tentu saja dong! Issei Hyodou gituloh," sombong Issei
"Sialan kau! Tapi.. Ajari aku Issei-sensei!" Ucap si botak
"Matsuda benar, ajari aku juga Issei-sama!" Pinta si kacamata
"Kalau begitu Matsuda, Motohama, mari kita nikmati masa muda!" Ucap Issei kepada dua temannya, Matsuda (si botak) dan Motohama (si kacamata)
Seisi kelas hanya bisa diam melihat tingkah bodoh tiga serangkai ini, terutama semua murid perempuan yang merasa jijik dengan trio mesum ini, kecuali Asia tentunya.
'Mirip dengan Lee dan guru alis tebal, bedanya ada tiga,' Batin Asia sweatdrop melihatnya
'Tapi kejadian kemarin membuatku gelisah, Naruto bagaimana menurutmu?' Tanya Kurama dalam mindscape
'Ya, aku juga merasa begitu. Apa maksud dari semua ini? dan siapa orang-orang berjubah itu?' Batin Asia mengiyakan perkataan Kurama
~Flashback~
~Kastil Grigori, dunia bawah~
"Jadi dia orang yang kau maksud Raynare?" Tanya seorang pria berjanggut goate dan berambut hitam dengan warna blonde pada bagian depan rambutnya
"Ya, anda benar Azazel-sama. Dialah yang akan membantu pengguna sacred gear itu, Issei Hyodou," Jawab Raynare mengiyakan
"Orang yang kau bunuh itu? Mengejutkan. Ada apa sampai-sampai mau membantu Issei yang telah kau bunuh itu?" Tanya Azazel mengenai motif Raynare yang sebenarnya
"Sebagai salah satu cara saya meminta maaf, saya sudah bertindak seenaknya dalam menangani kasus memantau Issei Hyodou. Dan saya sendiri juga akan membantunya (Issei) jika waktunya sudah tepat,"
"Dan kapankah itu?"
"Sesegera mungkin Azazel-sama,"
"Hahaha! Menarik! Ini sungguh menarik!" Tawa Azazel
"Jadi, Asia-kun!"
"H-hai!"
"Apa kau masih bisa menggunakan sacred gear-mu? Twilight Healing itu?"
"Ya! Namun saya jarang menggunakannya akhir-akhir ini," Jelas Asia
"Hoho, begitu rupanya. Lalu selain itu apa sebenarnya tujuan dari tugasmu ini? Jika kau tidak keberatan tentunya."
"Hanya untuk berkunjung ke Jepang dan mengajar tentang agama, Azazel-sama," Jawab Asia tanpa mengetahui tujuan yang sebenarnya dari tugasnya
"Sudah kuduga… Sepertinya pihak Vatikan memang ingin membuangmu. Jika tidak, untuk apa mereka mengirim seorang biarawati sendirian ke tempat yang jauh tanpa pengawalan exorcist?" Jelas Azazel tentang spekulasinya
"…" Asia hanya diam menunduk mendengar penjelasan Azazel
"Hmm… Lalu bagaimana dengan Freed? Pendeta exorcist yang mengabdi padamu?" Tanya Azazel pada Raynare perihal kepergian Freed sehari yang lalu
"Aku menyuruhnya mengabari para dewan Vatikan bahwa Asia tidak dapat dihubungi lagi, dia juga harus mengurusi data-data tentang menghilangnya Asia. Sekalian liburan katanya." Jawab Raynare panjang lebar
'Jadi itulah mengapa Freed terburu-buru meninggalkanku kemarin malam?' Batin Asia mengingat-ingat kejadian kemarin malam
"Hahaha! Pintar juga kau Raynare!"
"ini bukan apa-apa."
"Maaf Azazel-sama, Raynare-sama, dan Asia-san karena mengganggu pembicaraan kalian," Ucap seorang wanita malaikat jatuh
"Tidak apa Kalawarner, ada apa?" Tanya Raynare
"Kita sepertinya punya masalah yang cukup serius."
"""!?"""
"Masalah seperti apa Kalawarner-san?" Merasa penasaran , Asia bertanya soal masalah yang akan mereka hadapi
"Orang-orang dari Chaos-Brigade datang dan membuat onar di dunia atas, Donner dan Mittelt dan sejumlah orang kita berusaha melawan mereka, dan sepertinya kami membutuhkan bantuan. Raynare-sama dan Azazel-sama? Maukah kalian membantu kami?" Pinta Kalawarner pada Raynare dan Azazel. Asia sepertinya juga tak mau hanya diam dan menunggu
"Kalau begitu keadaannya, aku juga ikut!" Seru Asia mengagetkan Azazel dan Kalawarner
"Asia-san ada baiknya jika anda menunggu di sini saja," Saran dari Kalawarner membuat Asia cemberut
"Itu benar Asia-kun, kejadian seperti ini sangat berbahaya, apalagi pelakunya dari Chaos-Brigade," Jelas Azazel kepada Asia yang membuatnya semakin cemberut
"T-tapi aku tak bisa diam disini dan menunggu disaat ada orang yang membutuhkan! Apalagi jika keadaannya berbahaya seperti ini!"
"Tapi Asi-" perkataan Kalawarner terpotong oleh Raynare
"Sudahlah ikut sertakan saja Asia kedalam masalah ini, kita juga memerlukan semua bantuan yang kita perlukan bukan?" Ucapan Raynare membuat Asia tersenyum
"Huuhh… Baiklah jika kalian memaksa, Kalawarner," Ucap Azazel
"Saya mengerti Azazel-sama," Kalawarner segera membuat sebuah lingkaran sihir dibawah kaki mereka
"Teleport!" Seru Kalawarner
Seketika itu juga sebuah cahaya menyilaukan dari lingkaran sihir tersebut menyelimuti mereka dan membuat mereka menghilang dari danau.
~Bukit Kuoh, 25 Km dari Kota~
Sebuah lingkaran sihir tercipta di kaki bukit dan mulai menampakan 4 orang yang muncul dari lingkaran tersebut. Keempat orang tersebut terkejut ketika mendapati bahwa para malaikat jatuh sudah tumbang ketika mereka sampai, dan Asia segera berlari menuju salah seorang malaikat jatuh yang masih tersadar
"Ughh…" Lenguh malaikat jatuh tersebut
"Bertahanlah, aku sedang mengobatimu," Asia mengaktifkan Twilight Healing miliknya
"T-terimakasih tapi siapa anda?"
"Dia adalah orang yang akan membantu kita dalam masalah ini," Ucap Azazel
"A-Azazel-sama! Maaf karena sampai menyusahkan anda!" Seru malaikat jatuh tersebut meminta maaf
"Hahaha! Tidak apa, lagipula aku tidak mau berdiam diri di Grigori."
"Aku tidak melihat Donner dan Mittelt, dimana mereka?" Tanya Kalawarner
"Donner-san dan Mittelt-san dan beberapa yang masih sanggup bertarung sedang berada di atas bukit, melawan orang-orang Chaos-Brigade," Jelas Da-Tenshi itu "Ah terima kasih banyak uhh.."
"Asia, Asia Argento, salam kenal!" Ucap Asia memperkenalkan dirinya
"Ah! Terima kasih banyak atas bantuannya Asia-san."
"Tidak masalah."
"Kalau begitu, kembalilah ke Grigori dan sebisa mungkin bawa beberapa orang untuk membawa pulang yang ada disini," Perintah Raynare
"Baik Raynare-sama!" Orang tersebut segera mangaktifkan lingkaran teleportasi miliknya dan menghilang dari tempat itu
"Kalau begitu ayo kita ke atas buk-" *Wusshh
Ucapan Asia terpotong karena sesuatu hampir mengenai dirinya, untungnya refleks miliknya tajam sehingga dapat menghindari benda tersebut.
"Apa itu?!" Ucap Asia kaget ketika dirinya hampir mengenai sebuah benda bercahaya
"Sebuah tombak cahaya, pasti milik Donner atau Mittelt," Ungkap Raynare
"Kalau begitu ayo kita keatas, mereka pasti membutuhkan bantuan kita," Ucap Asia
Mereka bertiga segera naik keatas bukit, Azazel, Kalawarner dan Raynare segera mengeluarkan sayap hitam mereka dan terbang, sedangkan Asia ditinggal di kaki bukit
"SETIDAKNYA BAWA AKU JUGA!" Teriak Asia kesal mengetahui bahwa dirinya ditinggalkan sendirian, dan harus naik keatas dengan sendiri
~Atas Bukit Kuoh~
"Hah~ hah~ hah~ Sialan kalian! Meninggalkan ku sendirian! Kalian tidak tau betapa susahnya mendaki ke atas!" Maki Asia karena dirinya ditinggal tadi
"Hehehe maaf Asia-san, kami lupa," Jawab Kalawarner
"Kalawarner cepat bawa Donner dan Mittelt kembali ke Grigori!" Perintah Azazel tegas
"Baik Azazel-sama!" Dengan seketika Kalawarner mengaktifkan sihir teleportasi miliknya dan menghilang bersama Donner dan Mittelt yang pingsan
"Sudahlah lupakan saja, dan hadapi fakta kalau kita sedang menghadapi musuh didepan," Ucap Raynare mengingatkan
Terlihat 3 orang berjubah hitam sedang memasang kuda-kuda untuk melawan mereka, sebut saja 'A', 'B', dan 'C'
"Ah Azazel-sama, Suatu kehormatan bisa bertemu dengan anda," ucap salah seorang laki-laki berjubah hitam, si 'A'. "Maaf tidak memperkenalkan diri kami terlebih dahulu, nama kami tidaklah penting yang kuingin kalian tau adalah kami berasal dari Chaos-Brigade. Kami adalah kumpulan manusia-manusia yang menentang adanya dunia supranatural dan makhluk-makhluk didalamnya."
"Lebih seperti kumpulan manusia-manusia bodoh bagiku," Asia hanya cekikikan saat Raynare menghina Chaos-Brigade
"Beraninya kau!" Suara wanita terdengar dari salah satu jubah hitam 'B', terdengar marah saat organisasinya diejek
"Khu~khu~khu~ Daripada berlama-lama, ayo kita cincang mereka semua!" *wuts Seketika orang berjubah 'C' hitam menghilang dan muncul didepan Raynare dalam sekejap mata
*Sringg
Sebuah Katana hampir saja menebas kepala Raynare jika saja ia tidak langsung mengindar selangkah kebelakang
"Pengguna pedang heh? Ini akan menarik," Ucap Raynare dan seketika itu juga sebuah cahaya panjang muncul di tangan Raynare, namun yang membedakannya dari tombak cahaya milik malaikat jatuh lainnya adalah bentuknya yang menyerupai Kusanagi (Bayangkan pedang Kusanagi Sasuke saat di Shippuden tapi bercahaya Kuning cerah dan juga agak transparan).
"I-itukan!?" Asia terkejut saat melihat Raynare membuat sebuah cahaya berbentuk seperti Kusanagi
*Wuts *Trang
Raynare dan jubah hitam 'C' terlihat saling mengadu pedang masing-masing
"Mengejutkan, kau juga pengguna pedang heh? Kita lihat siapa yang bisa mencipratkan darah lawan paling banyak!"
"Hmph.. Kuterima tantanganmu,"
*Trang *Trang
Raynare dan si 'C' saling menyerang dan menangkis serangan masing-masing. Asia yang melihat segera memasang kuda-kuda menyerang dan siap maju membantu Raynare, namun..
*Wuungg *Blarrr
Sebuah sinar laser mendekati Asia dengan cepat
*Bats! *Blarrr
Sebuah kawah yang lumayan besar tercipta akibat dari hantaman laser tersebut, lalu bagaimana dengan Asia?
Untungnya Asia diselamatkan oleh Azazel yang terbang dengan cepat dan menangkap Asia sebelum laser tersebut meledakan tubuhnya dan Asia
"Jangan bertindak bodoh! Kau hampir saja mati jika saja aku tidak menyelamatkan mu!" Tegur Azazel atas kecerobohan Asia
"M-maaf, kesalahan yang sama tidak akan kuulangi. Tapi, apa itu tadi?" Asia dengan seksama mengamati si 'A'
"Dari dugaanku itu adalah Sacred-Gear," Jelas Azazel
"Sacred-Gear? Ini akan sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin," *Wushh Dengan cepat Asia segera berlari mendekati si 'A'
"O-OI! Sudah kubilang-"
"Pak tua, lindungi aku!" Teriak Asia
*Wung dua tombak cahaya tercipta di tangan Azazel dari ketiadaan "Ck, merepotkan saja," ucap Azazel malas
"Tidak akan kubiarkan! Dark-Arrow!" 'B' membidik Asia dengan sebuah panah yang terlihat unik dan kemudian melontarkan sebuah anak panah berwarna hitam pekat ke arah Asia
*Trang!
Namun panah tersebut ditangkis oleh sebuah tombak cahaya yang dilemparkan oleh Azazel
"Kuh! Mengganggu saja!" Gerutu 'B' karena serangannya diganggu
"Justru kau yang mengganggu nona, mungkin ada baiknya kau melepas jubah yang menutupimu nona, agar aku bisa melihat lebih jelas lagi lika-liku badanmu," *Twitch Si 'B' yang mendengar perkataan Azazel yang bisa dibilang mesum
"Berisik! Dasar malaikat jatuh mesum!"
"Hoho maaf kalau begitu nona misterius," jawab Azazel
Tidak menghiraukan pertengkaran bodoh antar Azazel dan 'B' Asia kembali berlari dengan cepat mendekati si 'A'
"Heh! Meremehkanku rupanya, terima ini Blast-off!" Teriak 'A' sambil menembakan cahaya-cahaya laser kearah Asia
*wushhh *blaarrr!
Dengan cekatan Asia menghindari tembakan yang diarahkan kepadanya dan menghilang sesaat sebelum tembakan yang terakhir mengenainya
"A-apa?! Kemana dia?"
"Dibelakangmu," *Duakk
Asia segera menendang wajah 'A' setelah menghindar kebelakang 'A'
"Uagghh! Bagaimana mungkin? Dia cepat sekali!" 'A' terpental jauh setelah menerima tendangan kuat dari Asia
'Hmm kurasa tubuh ini lumayan, walau masih kurang cepat dan kuat. Bagaimana menurutmu Kurama?'
'Perlukah aku menjawab itu?'
'Hehe kurasa tidak perlu.'
'Tetap fokus Naruto! Jangan aneh-aneh!'
'Hm aku tau, baiklah kita selesaikan ini sekarang!'
Sementara itu Raynare dan 'C'
"Zandatsu!"
*Sring *Sring *Sring
"Whoa! Apa itu?" Kagum 'C' melihat serangan Raynare yang sangat cepat dan tidak kasat mata, membuat 'C' agak waspada setelah melihatnya
"Zandatsu eh? Tidak buruk juga, siapa namamu nona?"
"Sebaiknya kau lebih memerhatikan tangan kirimu, ketimbang menanyakan namaku," Ucap Raynare sambil menunjuk tangan si 'C'
"Eh?! Wuahhh!" Teriak 'C' saat melihat bahwa tangan kiri nya telah menghilang dari tempatnya dan menyemburkan banyak darah
"Sialan kau! Akan kubalas perbuatanmu!" Serunya kemudian membalas serangan Raynare
Tidak tinggal diam Raynare segera mengeluarkan kuda-kuda serangan miliknya
"Rasakan ini!"
*Trang *Sring
Raynare melempar pedang cahayanya kearah 'C' setelah menangkis serangan lawannya, yang kemudian bersinar terang membutakan pengelihatan 'C'
"Consecutive C.Q.C!" Tidak tinggal diam Raynare segera menyerang 'C' dengan taijutsu yang ia pelajari
1 Hit! 2 Hit! 3 Hit! 4 Hit! Last Hit!
*bugh! *bruagh
5 serangan yang Raynare lancarkan berhasil membuat 'C' tumbang dan pingsan dengan cepat
'Woah! Hebat sekali! Baiklah aku juga tidak akan kalah,' Batin Asia selagi memerhatikan pertarungan Raynare dari jauh
"Hei, lihat kemana kau? Lawanmu ada di sini!" Ucapan dari 'A' membuat Asia terkejut
"Matilah kau! Death-Ray!" Seberkas cahaya laser berwarna ungu kehitaman dengan cepat mendekati Asia, namun sayang Asia tidak dapat menghindar dan dengan segera cahaya laser itu melahap Asia secara keseluruhan
"ASIA-KUN!" Teriak Azazel sembari menangkis serangan- serangan yang dilancarkan oleh 'B'
"Tenang saja dia selamat," Ucap Raynare
"Hah?!"
"Jangan mengabaikanku!" Seru 'B' yang merasa dirinya tidak dihiraukan oleh Azazel
"Berisik! Lebih baik kau tidur saja!"
*Duak *Brugh
Azazel memukul tengkuk 'B' disaat 'B' lengah, dan membuatnya pingsan dengan cepat
"Apa maksudmu dia selamat? Aku bahkan tidak melihat Asia-kun!" Seru Azazel pada Raynare ketika ia tidak melihat Asia dimanapun karena yang tersisa hanyalah kepulan debu dan gelondongan kayu bekas tembakan sinar laser milik 'A'
'Kayu? Sejak kapan?' Azazel terlihat bingung disaat ia melihat sebuah gelondongan kayu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya disitu
"Hahaha! Akhirnya mati juga kau, berarti tersisa 2 makhluk lagi ya? Khukhukhu akan kuhabisi mereka."
"Kau yakin?"
"Tentu saj-?!" 'A' terlihat terkejut saat mendengar sebuah suara dibelakangnya
Dibelakang 'A' terlihat Asia sedang merapal segel jurus dengan cepat dan diakhiri dengan segel harimau
"Apa! Sejak kapan kau ada di-?!"
"Jurus Rahasia: Sennen Goroshi!"
Kedua tangan Asia yang masih membentuk segel harimau dengan cepat menusuk bagian 'belakang' 'A'
*Kyuuttt
"WUAHHHHHHHH!" Suara teriakan menyakitkan dari 'A' menggema ke seluruh penjuru bukit
Sementara itu Raynare dan Azazel yang melihat serangan yang dilancarkan Naruto hanya bisa sweatdrop
'Serangan macam apa itu? Dan tadi dia bilang jurus rahasia? Aghh kurasa aku harus berhati-hati dengan Asia-kun.'
'Heh tidak kusangka kau masih mengingat jurus itu dobe.'
Sedangkan 'A' sendiri terbaring pingsan dengan mata memutih, sungguh menyedihkan.
"Heheheh ternyata jurus ini masih berguna walau sudah di dimensi yang berbeda."
'Itu tidak ada hubungannya dengan dimensi.' Batin Azazel mendengar pernyataan Asia
"Kelihatannya kita sudah selesai disini, sebaiknya kita kembali dan kita bawa mereka juga." Ucap Raynare sambil mendekati 'C'
*wushh *blarr!
Sebuah serangan yang tidak terlihat menghancurkan sebagian bukit dan membuat Asia, Azazel, dan Raynare menghindar ke tempat aman
"Apa itu?" Tanya Asia
"Entahlah, namun jika kita tidak segera menghindar, entah apa yang akan terjadi pada kita." Ucap Azazel
"Aku melihat seseorang, tidak sekelompok orang lebih tepatnya," Asia dan Azazel segera melihat kearah kepulan asap yang disebabkan oleh serangan misterius tadi
"Sepertinya bala bantuan lawan kita," Raynare segera menyiapkan sebuah light-spear
"Wah wah, kulihat kalian berhasil mengalahkan 3 orang bawahan terhebatku, aku salut dengan kalian," Ucap seseorang misterius dibalik kepulan asap
"Namun sayangnya hanya disini langkah kalian, Aku tidak akan membiarkan kalian membawa bawahanku untuk diinterogasi."
Segera setelah kepulan asap menghilang sebuah lingkaran sihir yang sangat besar terbentuk di tanah dan mengelilingi sekelompok orang berjubah, 3 orang misterius tadi, dan juga seorang pria yang kelihatannya pemimpin mereka
"Siapa kau?" Tanya Asia
"Namaku Cao Cao, pemimpin Chaos Brigade. Kuharap setelah ini kita bisa bertemu lagi, Asia."
"?!"
"Darimana kau tau namaku?"
"Itu tidak terlalu penting, lebih baik kalian segera mempersiapkan diri, itu saja ciao!"
Lingkaran sihir yang mengelilingi anggota Chaos Brigade bersinar terang dan setelah itu lingkaran sihir beserta orang-orang diatasnya menghilang dalam sekejap
"Apa maksudnya dengan bersiap-siap?"
*grep "Woah!"
Raynare segera merangkul badan Asia dan terbang menjauh dari bukit tempat mereka bertarung begitu pula dengan Azazel
"Hei teme! Apa maksudnya ini? Turunkan aku!"
"Diamlah dobe, kau mau terpanggang?"
"Terpanggang? Apa maksudmu?"
*Kats *boom!
Tidak lama setelah Asia menanyakan itu, sebuah ledakan yang sangat besar terjadi di bukit tadi dan menghancurkan seluruh bukit tersebut
"Weks! Baiklah tidak jadi."
~End of Flashback~
Kantin Kuoh Gakuen
1st person PoV
"Chaos Brigade huh? Menurut informasi dari Azazel mereka adalah sebuah organisasi yang beranggotakan manusia-manusia yang menentang adanya makhluk mistis. Lama-lama rumit juga masalah ini," Gumam ku entah pada siapa
"Hai Asia-chan, kenapa kamu melamun saja sedari tadi?" Issei yang baru datang ke kantin segera mendatangi Asia dan melihat ku sedang melamun
"Ah Issei-kun! Maaf aku hanya sedang memikirkan sesuatu, ngomong-ngomong ada apa Issei-kun?"
"Aku disuruh oleh Bucchou untuk memanggilmu ke klubku."
"Umm baiklah."
"Naruto kau yakin?"
'Tidak ada salahnya kan?'
"Berhati-hatilah."
"Ya aku tau itu."
"Hmm kau bicara dengan siapa Asia-chan?"
"Eh, tidak ada, mungkin kamu salah dengar Issei-kun," Asia mencoba mengelak pertanyaan Issei
Kami berjalan keluar dari kantin untuk menuju ke tempat klubnya Issei-kun, aku sedikit bertanya-tanya mengapa ketua klub Issei ingin bertemu denganku.
Setelah berjalan cukup lama, akhirnya aku dan Issei sampai juga di tempat klub 'Spiritual', melihat nama klub yang terukir di pintu bangunan ini membuatku lebih penasaran lagi. Lagipula mengapa ada bangunan tua di sekolah ini?
Setelah masuk kedalam kami disambut oleh seorang perempuan berponi kuda
"Ara~ ara~ selamat datang Issei-kun dan Asia-chan," Ujar perempuan itu
"Akeno-san dimana Bucchou?" Tanya Issei
"Dia sedang mandi, sebentar lagi dia selesai," Mandi? Memangnya ada kamar mandi di sini? Ugh, kenapa muka Issei tiba-tiba berubah jadi aneh begitu?
"Ahh~ segarnya," terdengar suara dari sebelah, jadi memang benar ada kamar mandinya? Menakjubkan juga klub ini
Tak lama muncullah seorang perempuan berambut merah panjang dari ruangan sebelah. Weks! Besar sekali punyanya dan lebih besar dari perempuan bernama Akeno itu, walau sebenarnya tidak jauh berebeda juga sih. Mengingatkan ku pada Hinata-chan
"Selamat datang di klub kami Asia-chan, maaf jika penyambutannya kurang meriah, beberapa anggota kami sedang ada urusan." Ujar perempuan itu
"Namaku Rias, Rias Gremory, salam kenal Asia-chan."
"Senang berkenalan denganmu juga Gremory-san."
"Tidak usah seformal itu, panggil aku Rias saja."
"Umm baiklah Rias-san."
Tiba-tiba Rias mendekatiku lalu menggenggam lengan kananku
"Aku sudah tau banyak tentangmu, kau juga seorang pemegang sacred gear bukan? Twillight Healing?" Sontak aku terkejut, bagaimana dia bisa tau? Yang tau tentang kemampuanku hanyalah para pendeta dan uskup di Vatikan ditambah dengan Raynare-teme dan Azazel-san, lalu bagaimana caranya dia bisa tau?
*krek
"Kami kembali," Ucap seorang pria berambut pirang dan dibelakangnya ada seorang gadis kecil berambut putih
"Ara~ ara~ selamat datang kembali Kiba-kun, Koneko-chan, kita kedatangan tamu hari ini."
"Ah kamu Asia-chan bukan? Salam kenal, namaku Kiba dan ini Koneko-chan," Ujarnya memperkenalkan diri dan gadis kecil yang sekarang duduk di sofa
"Senang berkenalan dengan kalian," Mereka juga tau namaku? Apa aku begitu terkenal? Atau Issei yang memberitahuku pada mereka?
"Kamu kelihatannya bingung bagaimana kami bisa mengenalmu dan bagaimana caranya aku bisa tau tentang dirimu? Tenang saja bukan Issei kok yang memberi tau," Oke mungkin tidak salah mereka menamai klub ini 'Spiritual', Rias bahkan tau apa yang kupikirkan
*Bats
Aku melebarkan mataku saat sayap hitam muncul di balik punggung mereka termasuk juga dengan Issei, sayap mereka mirip dengan sayap naga
"Kami yang biasa manusia sebut dengan iblis," Oh iblis?
.
.
.
Huh? Iblis!?
-End of Chapter 3-
Epilogue
Sungai Kota Kuoh, diwaktu yang sama
"Apa maksudmu memasukanku ke Akademi Kuoh?" Tanya Raynare dengan nada marah
"Ya supaya kau bisa mengobservasi lebih dekat lagi," Jawab Azazel
"Lebih dekat jidatmu lah! Seenaknya saja!"
"Oh ayolah Raynare-kun, lagipula tidak ada salahnya kan?"
"Kau tau kalau disitu daerah iblis, kau mau aku mati cepat huh?"
"Tenang lah, aku yang akan turun tangan jika terjadi hal buruk."
"Sebaiknya kau pegang kata-katamu pak tua, kalau tidak…" Aura ungu pekat menyelimuti Raynare, kemudian ia mengangkat tangannya dan seperti mau menjetikannya
"U-uh t-tentu saja R-Raynare-kun, kumohon jangan menghipnotisku lagi, itu buruk untuk kesehatanku," Azazel terlihat berkeringat dingin saat Raynare mengancamnya
"Kalau begitu kapan aku ke sana?"
"Besok, aku sudah menyiapkan semuanya."
"Haah~ merepotkan sekali, kuharap ini berjalan lancar."
"Kuharap juga begitu Raynare-kun,"
'Kalau tidak, bisa-bisa dia menghipnotisku lagi, aku tidak mau masuk ke dalam dunia hipnotisnya lagi, hii~' Batin Azazel ngeri mengingat dia pernah terkena hipnotisnya Raynare
Saat itu ia sedang mengintip pemandian air panas di Grigori, dan Raynare juga sedang berada di pemandian yang sama, karena kurang beruntung atau memang kurang ahli Azazel ketahuan oleh Raynare dan sudah bisa ditebak apa yang terjadi
_x_
Akademi Kuoh
Setelah berbincang dengan Azazel mengenai memasukan dirinya ke Akademi Kuoh, Raynare berpikir tidak ada salahnya melihat-lihat sekitar sekolah yang akan dia masuki besok
"!" Raynare terlihat seperti menyadari sesuatu
'Walau hanya sekilas, tidak salah lagi, chakra ini.'
"Madara," desis Raynare
-End of Epilogue-
Ruangan Author
Halo kembali lagi di sesi ruangan Author! Terimakasih sudah mau membaca fic saya dan saya benar-benar meminta maaf karena keterlambatan saya untuk update chapter ini, saya benar-benar menyesal :'(
Banyak yang membuat saya sibuk dan lupa akan fic ini, belum lagi saat sudah mengingat akan fic ini seminggu lalu saya mengalami writers block, sempat bingung mau nulis apa, dan untungnya tiba-tiba saya mendapat inspirasi dan bisa melanjutkan fic ini
Untuk pertanyaan-pertanyaan menyangkut fic ini akan dibahas di sesi Ruangan Author yang berikutnya. Dan masalah tentang rating fic ini saya sudah putuskan untuk menjadi M saja.
Terimakasih juga atas saran-saran yang sudah disampaikan, akan saya tambahkan beberapa karakter yang kalian minta di chapter-chapter selanjutnya, mohon bersabar. Kalau untuk tema Yuri akan saya pertimbangkan lebih lanjut.
Thank You!
See you in the next chapter!