Behind The Scene

Cast

Jong In - Kai

Do Kyung Soo - Kyungie (GenderSwitch)

Rated:

M

NC 20+

para pembaca yang dibawah umur tolong jangan mencoba untuk membaca

saya tidak bertanggung jawab jika otak kalian ternodai oleh karya saya!

Summary

ketika banyak orang atau lebih tepatnya para fans yang menganggap mereka sebagai kekasihnya (Bias Is Mine), tanpa mereka sadari ada sebuah hubungan yang tak pernah diberitakan oleh agensi yang nyaris menyiksa batin sepasang kekasih.

.

.

"bagaimana kalau fans mu melihatmu?"

.

"cukup minta aku untuk tinggal. Maka aku akan pergi meninggalkan popularitas ini"

.

"aku masih terlalu merindukanmu"

.

.

.

Maafkan summaryku yang buruk ini. Kuharap kalian dapat memberikan kritik ataupun saran untuk segala karyaku. Karya ini sepenuhnya hasil dari imaginasiku yang terlalu tinggi. Ada kemungkinan seluruh FF ku akan memiliki 2 ver. (exo-couple & exo-real girl) untuk EXO-Girl akan ku update wattpad sedangkan untuk EXO-Couple akan ku update di

Mohon dukungan dan sarannya

Terima kasih

.

.

.

"terima kasih sudah mengantar ajusshi" bungkuk gadis bermata bulat kepada sorang pria parubaya di dalam taksi. Dengan santai gadis itu menarik koper kecilnya masuk kedalam rumah yang beberapa minggu belakangan ini ia tinggalkan ke new york untuk melakukan fashion week nya.

Do Kyungsoo dengan rambut sebahu berwarna hitam membuat wajahnya lebih terlihat seperti anak remaja. Ia seorang designer muda nan cantik berdarah jepang korea yang berhasil membuat dunia menatap pada semua karya-karyanya yang sudah di jejerkan dengan designer-designer ternama. meski umur kariernya yang baru memasuki 2 tahun. Namun, banyak yang mengacungi jempol bagi anak tunggal keluarga Do ini karena designnya lebih fresh dan tidak mampu ditebak.

Kyungsoo melirik kondisi rumahnya yang seperti terurus membuatnya sedikit heran, karena rumahnya sudah pasti tampak seperti rumah hantu jika di tinggalkan lebih dari seminggu dikarenakan, ia hanya tinggal seorang diri di rumahnya, tanpa asisten rumah tangga sekalipun. namun saat ini ia melihat rumahnya tampak bersih tidak seperti rumah hantu sedikitpun.

DEG

DEG

tanpa bisa ia cegah jantungnya berdegup tak karuan. "ah mungk-kin perasaanku saja" dirinya bermonolog sambil memasukkan password rumahnya

tubuhnya teramat lelah, berjalan dengan malas melemparkan tas ranselnya yang sejak tadi bertengger ke bahunya dengan tak berperasaan ke sofa dan meninggalkan kopernya di sisi pintu. merasa sedang di perhatikan, namun ia mengedikkan bahunya acuh, sedikit haus dengan kegugupannya membuatnya menuju ke arah dapur

DEG

Jantungnya berdegup kencang, matanya membulat, bayangan yang amat ia rindukan muncul di depan matanya. Entah ia berhalusinasi atau tidak ia tidak yakin. Jantungnya berdegup amat kencang, berharap ini bukanlah mimpi atau khayalan karena ia akan melakukan apapun agar khayalan ini tak berakhir. Sepasang liquid bening bahkan sudah bertengger di kelopak matanya masih segan untuk terjatuh.

"kau merindukanku?" lirih suara khayalan itu. Anio, itu bukanlah khayalan

HIKS

HIKS

Sang empu yang di tanya bukannya menjawab malah menitikkan air mata, menangis penuh sesak sedikit memukul dadanya, merasakan rasa rindunya yang tak tertahan hingga ketulang ia menangis sejadi-jadinya melihat pria yang kini sedang berdiri dihadapannya bukan khayalannya.

"hey, baby jangan menangis" kaget pria yang dianggap khayalan itu melangkah maju ke kekasihnnya yang sedang menangis sesegukkan di tempat.

GREP

Namja itu memeluk gadis mungilnya yang sedang menangis dengan amat erat membuatnya sadar betapa gadis itu amat merindukannya seperti dirinya

"kau jahat oppa" ucapan kyungsoo itu teredam

Kyungsoo memukul pelan "aku membencimu" sedang sang pria semakin mengeratkan pelukannya sesekali mengecup pucuk kepala kyungsoo

"aku merindukanmu, ku fikir kau sudah melupakanku"

"kau jahat"

"kau hanya mimpiku"

"aku pasti sudah gila"

"aku membencimu"

Gadis itu berucap bertubi-tubi bersama dengan kepalan tangannya yang terus saja memukul

"maafkan aku kyungie-ah, aku mencintaimu" ucap sang pria lirih, membuat Kyungsoo tak lagi bicara namun masih sesegukkan

Selama lebih 15 menit mereka hanya berdiri saling memeluk , lebih tepatnya sang pria yang sedang mencoba menenangkan kekasihnya. Setelah dirasa kyungsoo sudah sedikit tenang sang pria langsung membimbing sang gadis untuk duduk di sofa, tetap saling memeluk karena kyungsoo tidak ingin melepaskan pelukannya

"duduklah eoh" lirih pria nya sambil mengelus surai hitam kyungsoo

"kau ingin kemana kai oppa?" kyungsoo masih memeluk tak berniat untuk duduk malah semakin mengeratkan pelukannya sambil menyembunyikan wajahnya di ceruk leher sang pria yang ia panggil Kai

Kai meraih tangan kekasihnya yang memeluk erat tubuhnya, dengan lembut ia menggenggam erat tangan sang kekasih , membuat sang gadis beralih menatapnya "aku akan mengambilkanmu air minum sayang, duduklah" lembutnya lalu mencium tangan kyungsoo

Kyungsoo dengan patuh duduk di sofa "aku tak akan lama" ucap kai sebelum berlalu kedapur

Kyungsoo yang notabene sedang kelelahan dan ditambah matanya yang sembab semakin memberat membuatnya tanpa sadar jatuh tertidur

"Kumohon semoga ini benar nyata. Kumohon ini bukan mimpi tuhan. Aku benar-benar merindukannya" Kyungie telah terbangun tapi, takut untuk sekedar membuka mata. Yah kalian bisa menebak ketakutannya. Takut jika pria yang dirindukkannya hanyalah khayalannya semata dan akan hilang setelah ia membuka mata.

"apa kau sedang berfikir aku hanya khayalanmu?" sebuah suara yang dikenalnya menginterupsi membuat dahi kyungsoo mengerut mana mungkin khayalanya bisa menjawabnya, atau aku sudah benar-benar gila?

Tawa terdengar lagi "buka matamu sayang" ucap suara itu lagi

Dengan takut-takut kyungsoo membuka matanya berusaha menahan rasa takutnya jika saja ia mendapati dirinya hanya sendiri dan suara tadi hanyalah khayalannya. namun tidak sesuai fikirannya pria yang tadi menjadi bunga tidurnya *fikirkyungsoo sedang tersenyum menatapnya

Ia ingat senyuman itu, senyuman yang selalu ia rindukan, yang selalu ia dapatkan hanya untuk dirinya seorang tatapan hangat, senyuman hangat nan tampan dari pria tan yang amat dicintainya

CUP

"kau benar-benar berfikir aku hanya khayalanmu?" tanya Kai setelah memberikan kecupan manis di pipi kyungsoo yang sudah mulai merona

Kyungsoo mengangguk lucu tak berniat untuk menjawab atau lebih tepatnya ia tak tahu harus menjawab apa

"yak! kau sedang merajuk?" Kai menarik tubuh kyungsoo kedalam pelukannya membuat wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Wajah kyungsoo semakin merona karen menyadari posisinya yang terlalu dekat dengan sang kekasih dan jangan lupakan mereka sedang berada di atas tempat tidur saat ini

"anio" pelan kyungsoo merona, lama tak berada dekat dengan Kai membuatnya semakin tak mampu menahan rona wajahnya dengan menunduk. Matanya yang menatap segala arah takut terpesona melihat mata sang kekasih.

tiba-tiba saja terpekik saat menyadari sesuatu

SRET

Kyungsoo terduduk secara tiba-tiba membuat Kai terkejut bukan main

"WAE?" kaget Kai

Kyungsoo mencengkram pakaiannya yang tampak kebesaran "siapa yang mengganti pakaianku?" kaget kyungsoo yang semakin membuatnya terkesan lucu dengan mata bulatnya.

"aku yang menggantinya" santai kai kembali membaringkan dirinya dengan santai

BRUK

BRUK

Sebuah bantal dengan sayang mendarat di wajah tampan Kai meskipun begitu sang pria hanya tertawa terbahak-bahak dan semakin membuat kyungsoo memerah layaknya kepiting rebus

"aku sudah sering melihatnya kyung" ketawa Kai semakin menjadi. Kyungsoo hanya bisa menutup wajahnya yang memerah tak karuan karena kelakuan namja tan yang berstatus sebagai kekasihnya

Kyungsoo berucap dari balik tangannya "tetap saja aku malu" membuat Kai menarik tangan Kyungsoo agar tidak menutupi wajahnya "hey aku kemari untuk melihat wajah kekasihku. Bukan melihat wajahnya tertutupi" Kai menarik turun tangan kyungsoo pelan

"argh aku sangat merindukanmu" kai meraih sang kekasih untuk dipeluknya

"jadwalku sangat padat sejak kemarin ditambah lagi para penggemar selalu mengikutiku kemanapun aku pergi" kai mengucapkan alasannya hingga membuat kyungsoo yang tenang berada dalam pelukan langsung kembali duduk dengan tegap.

"bukannya kau seharusnya berada di seoul? Bagaimana kalau ada yang mengetahuimu datang ke jepang" khawatir kyungsoo. Ia tahu betul bagaimana mereka harus menutupi kisah asmara mereka rapat-rapat sesuai dengan permintaan agensi kai.

Kai atau yang bernama lengkap kim jong in adalah salah satu anggota EXO (Kai, Chanyeol, Sehun) yang 2 tahun belakangan ini sudah menjadi sangat populer dengan keterampilan mereka bernyanyi, menari dan jangan lupakan wajah mereka yang terpahat sempurna hingga membuat banyak gadis berangan-angan lebih terhadap mereka.

Namun, tanpa publik ketahui Kai dan kyungsoo sudah lebih dari 3 tahun menjalin hubungan kekasih lebih tepatnya agensi Kai yang mengharapkan mereka untuk menyembunyikan hubungan. Meski awalnya keberatan namun alasan agensi membuat Kai dan Kyungsoo setuju dengan kesepakatan bahwa jika kyungsoo akan menjadi objek yang akan diganggu oleh fans EXO dan EXO akan tidak akan populer jika dari awal mereka sudah tahu ada yang berpacaran.

Sebenarnya hal itu tidak masalah bagi Kai yang memang hanya mencintai kyungsoo dan tidak ingin menyembunyikan status itu. Tapi, berbeda dengan kyungsoo ia tidak ingin menjadi penghalang kesuksesan Kai meski sudah berkali-kali diingatkan oleh sang kekasih. Maka jadilah mereka menyembunyikan hubungan mereka, hanya agensi , anggota EXO dan keluarga dekat keduanya yang mengetahui hubungan itu. Lagipula jika Kyungsoo mengatakan bahwa ia berpacaran dengan Kai tentu saja orang-orang hanya akan mengejek dirinya karena terlah bermimpi yang tidak-tidak.

Back to story

"aku sudah mengosongkan jadwalku selama seminggu, dan tidak ada yang mengetahuinya kecuali agensi. Mereka tidak akan membocorkannya" jelas Kai singkat, kyungsoo masih saja menatap khawatir

"percaya padaku" kyungsoo tersenyum kikuk

"jangan seperti itu, kau tidak merindukanku eoh" kini Kai yang beraegyo memelas sambil memeluk lengan sang kekasih

Kyungsoo bergedik menjauhkan tubuhnya dari kai "sejak kapan kau pandai beraegyo oppa?!"

"sejak dulu" kai mengerjapkan matanya semakin membuat bergedik kemudian terkekeh saat kai melepas lengannya dan mulai berpura-pura merajuk. Jika kau melihat kai yang dingin tanpa senyum lebar dan aegyo di TV maka berbeda saat ia berada di depan kekasihnya sikap itu akan berubah 180'

"arrasseo"

"jangan merajuk eoh" rayu kyungsoo menarik-narik lengan kai yang bersedekap

"oppa~" rayu kyungsoo, membuat smirk kai terukir samar

"yak! Awas kau memperlihatkan aegyo-mu pada orang lain" kyungsoo yang tidak tahan menarik pelan rambut coklat kai membuat sang empunya meringis kebelakang menjatuhi badan kyungsoo yang terbilang mungil

"oppa, kau berat!" kyungsoo mencoba mendorong punggung kai dari atas tubuhnya "aku sakit kyungie-ah" bukannya mengangkat tubuhnya dari kyungsoo, kai malah membuat dirinya seolah-olah sedang terkapar diatas tubuh kyungsoo yang terlihat keberatan

"kkamjjong oppa berat!" seru kyungsoo tak ingin kalah dari kejahilan sang kekasih. Dan benar saja yang di panggil kamjong malah bangun membuat si pelaku tersenyum menang.

BRUK

Namun tidak sesuai harapan tubuh kai kembali menindihnya bedanya saat ini, ia tidak membelakangi kyungsoo, melainkan berhadapan dengannya . oh dan jangan lupakan kalau mereka masih saja berada di atas tempat tidur

Mata kyungsoo membulat sempurna, dengan wajah merona yang mulai merambat naik lagi ke pipinya

"kamjong ini, merindukanmu" senyum kai yang semakin mendekatkan wajahnya, nafas hangat kai menyapa pipi kyungsoo, kyungsoo memejamkan matanya saat merasakan bibir kenyal kai menyentuh bibirnya dengan lembut. Tangan kiri kai bertumpu menahan beban agar tidak membuat kyungsoo keberatan dengan tubuhnya. Sedang tangan kanannya mulai beranjak menarik tengkuk belakag kyungsoo semakin memperdalam ciumannya.

lidah kai mengetuk bibir kyungsoo ingin menerobos masuk yang langsung di persilahkan sang gadis, lidah mereka saling menyapa satu sama lain, membelit hingga menciptakan suara kecipak di kamar kyungsoo. Kai menyesap lidah sang kekasih dengan rakus seperti akan tenggelam, berbeda dengan kyungsoo yang sudah mulai kehabisan nafas langsung saja memukul pelan dada kai. Keduanya mengambil posisi duduk

Kai melepaskan ciumannya dengan terpaksa dan membiarkan kyungsoo meraup udara sebanyak mungkin , kai yang melihat saliva di sudut bibir kyungsoo menyeka bibir itu menggunakan ibu jarinya, memerhatikan bibir hati itu telah memerah sempurna karena ulahnya kemudian bertemu dengan manik mata kyungsoo yang menatapnya

Kai kembali menarik kyungsoo dan melumat bibir hati itu tanpa ampun, kyungsoo yang kehabisan nafas memukul pelan dada kai sekali lagi, melepas panggutannya untuk kedua kalinya, kemudian beralih ke telinga kyungsoo, menggoda dan menjilat seduktif menggoda, semakin turun ke leher putih nan jenjang sang gadis yang menjambak kasar surai coklat kai. "eunghh...hhahh" Kai semakin semangat meninggalkan jejak kepemilikannya dengan lihai "opppahhh...hah..enhh" kyungsoo kesusahan mengolah suaranya saat kai mengangkat tubuh mungil kyungsoo di pangkuannya

"oppahhh...hhh...ahhhh" kyungsoo semakin meracau saat tangan besar kai mulai beranjak masuk ke dalam t-shirt kebesarannya , tangan itu sedang mencari-cari pengait branya.

Klik

Suara samar itu terdengar bersama dengan senyuman kai yang semakin jadi saat ia semakin gencar mengerjai telinga dan leher kekasihnya yang masih sibuk melenguh. Tangan kai dengan bebas mulai memijat pelan dua gundukan yang kini semakin membuat sang pemilik melenguh keras "oppah..hhh..pleaaseehhh" kyungsoo kesusahan

Kai yang sangat merindukan kekasihnya lebih memilih menikmati wajah kenikmatan kekasihya tanpa berpikir untuk cepat menyelesaikannya "wae?" tanya kai terkesan menggeram karena dirinya pun nyaris tak sanggup menahan keinginannya untuk segera menerobos masuk ke dalam kyungsoo tapi ia harus menahannya untuk kali ini.

Kai menyelusupkan kepalanya kedalam t-shirt kyungsoo, memijat dan mengisap dengan sangat rakus membuat kyungsoo semakin mendesah nikmat, bahkan kaki-kaki jenjangnya sudah melingkar erat di seputar pinggang kai yang membuatnya semakin kesusahan menahan libdonya "b-bhher...hentihh bermainhhhhhh" kyungsoo berkata tak karuan dengan bercampur desahan

SRET

Kai dari dalam baju kyungsoo mendorong baju dan bra gadis itu hingga terlepas dari tubuh gadisnya dan hanya menyisakan underware nya , kai menelan salivanya kasar, tubuh kekasihnya masih sama seperti dulu, putih bersih nan halus. Kai tidak bisa menahan dirinya untuk tidak menatap tubuh topless kekasihnya. dengan terburu-buru Kai melepas tshirtnya memperlihatkan otot sixpack perutnya, tangan kyungsoo merambat menyentuh perut milik kekasihnya "a-akuuhh merindukannhhnya.." ucap kyungsoo merona namun mengecup pipi kai dengan lembut dan semakin menggoda libido kai

Kyungsoo dibaringkan dengan sangat lembut seperti sebuah kaca tipis yang akan retak jika sedikit saja terjhentak, kai melumat bibir merah kyungsoo yang sudah tampak bengkak, tangannya ia gunakan untuk menjepit nipple merah muda kyungsoo yang semakin melenguh dan lumatan kai, kyungsoo terbakar gairah, tangannya mulai mencari-cari, menyentuh perut berotot kai kemudian semakin turun pada celana kai membuka pengaitnya dan membiarkan kakinya mendorong dengan kesusahan celana kai hingga terlempar keatas lantai yang dingin, kai menyentuhkan milikknya pada kyungsoo membuat kyungsoo menggerang panjang. Kai berhenti melumat beralih menjilati leher kyungsoo, turun ke payudara mengemutnya dengan keras, meniupnya , beranjak ke pusar menggelitik, dan sampailah ia di paha terdalam sang gadis, bernafas disana, sedang wajah sang gadis sudah sangat memerah karena menahan gairah yang terasa menyakitkan sekarang.

Kai paham dengan wajah kesakitan kekasihnya dengan cepat menarik lepas underware sang kekasih, nafas kyungsoo memberat merasakan nafas kai hangat kai yang berada di intinya. "eughhhh...hhh"jilatan basah kai menyapa klitorisnya "ahhh...hhh" semakin melenguh saat kai menyesap keras intinya seperti akan mengeringkannya , kai meniup, menggigit, kembali menyesap dengan keras, tanpa kyungsoo sadari 1 jari kai bersiap didepan inti kyungsoo.

Kepala Kai beralih ke depan wajah kyungsoo, tangannya bersiap dibawah

1

2

3

"arghhh...hh" kyungsoo melenguh panjang merasakan jari kai melesak masuk

"kau menyukainnya?" tanya kai seduktif di telinga kyungsoo, menjilat pelan lalu kembail menatap wajah merah kekasihnya, yang sudah penuh dengan peluh, kyungsoo mengangguk tak karuan

Jari itu bermain , dan bertambah hingga semakin membuat pihak yang berada dibawah kembali mendesah tak karuan dan lebiih keras, "kau sudah sangat basah.. sayanghh" kai menggeram, "oppahhh...hhh...opphh" kyungsoo meracau tubuhnya seperti akan meledak rasanya, kai yang paham semakin aktif narik ulur 2 jarinnya, jemarinya terasa kesusahan bergerak karena terjepit, namun kai tetap harus membantu kekasih yang sebentar lagi akan klimaks, berbeda dengan dirinya yang masih menggenakan underwarenya. Ia tampak menahan kesakitan karena kai kecilnya belum mendapatkan kehangatan.

CLECK

CLECK

Suara kecipak itu semakin terdengar yang langsung disusul dengan tubuh melengkung kyungsoo tanda ia telah mencapai orgasme nya yang pertama terbukti dengan liquid putih yang meneylimuti jemari kai, yang tanpa jijik kini menjilati jemariny sendiri sambil menatap intens kyungsoo.

Kyungsoo bersemu merona menarik kai dan melumat bibirnya yang tanpa ia ketahui kai membuka celana dalamnya dan membebaskan adik kecilnya yang sudah berdiri kokoh dengan sempurna, kai menggesekkan adiknya pada milik kyungsoo, "eunghhh.. oppah...hhh" kyungsoo melenguh panjang

"err..jongin hkecilhh sedang hrindu" ucap kai intens, tangan kirinya memposisikan si adik kecil didepan gerbang kyungsoo sedang tangan kananya mengusap lembut kening kyungsoo yang mengkerut "ini tidak akan sakit terlalu lama" ucap kai meyakinkan "kau bisa melampiaskan rasa sakitmu padaku, eoh" kyungsoo mengangguk, kai mengecup kening kyungsoo takut kyungsoo khawatir, bibirnya beralih melumat lembut bibir kyungsoo, bersamaan dengan melesaknya adik kecil kai kedalam tubuh kyungsoo dalam sekali hentak, "argh...ngghh" kyungsoo tercekat dalam lumatan kai tangannya mencengkram bahu kai dengan erat, kai berdiam sejenak merasakan kenikmatan adiknya di remat dengan kuat oleh inti kekasihnya, ini bukan kali pertamanya bersama kyungsoo, namun tetap saja rasanya seperti pertama kali

ditatapnya mata sayu kyungsoo yang kemudian mengangguk membuat kai menarik pelan membuat kyungsoo mendesis, kemudian menghujam dengan keras membuat tubuh yang berada di bawah tersentak. Mudah bagi kai menemukan titik nikmat kyungsoo, kyungsoo semakin mendesah dengan keras saat kai semakin menghujam dengan kecepatan yang teratur, statis, hingga rasanya ia akan gila "you're tighthhhh" kai mengerang pelan, kyungsoo tak mampu lagi menjawab yang ia lakukan hanya mendesah ddan meremat surai coklat kai yang sering kali membuatnya kewalahan dengan menjilat atau mnyesap payudaranya dengan rakus.

Sepasang manusia berbeda jenis kelamin yang hanya ditutupi selimut tebal tampak terlelap, memeluk satu sama lain dengan si mungil yang terbenam dalam pelukan lengan kokoh, kamar yang tampak berantakan dengan bau kamar yang memberikan bukti betapa hebatnya pergumulan semalam. Lima ronde mungkin bagi sang pria tapi untuk sang gadis bisa dikatakan 2x lipat, tubuhnya yang putih seperti susu tampak penuh dengan jejak kemerahan dan keunguan dari si pelaku yang kini memeluk posesive.

Pagi menyapa negara sakura yang mulai terbangun, berbeda dengan mahluk didalam selimut yang masih terlelap dengan nyaman. Yang satu mulai mengeliat tidak nyaman, membuka mata perlahan dan senyuman bibir hati itu terukir sempurna melihat pahatan wajah tan yang kini memeluknya, tangan putihnya menyentuh pelan bibir, pipi, alis kai, amat pelan takut membangunkan sang empunya

"apakah aku begitu tampan?" Kyungsoo membulatkan matanya. mata pria tan itu masih terpejam, namun bibirnya sudah megeluarkan suara dan smirk nya, kyungsoo merona apakah sekarang a ketahuan mengamati kekasihnya "siapa yang bilang?" kyungsoo mengelak dengan gugup hendak pergi dari tempat tidurnya, namun pelukan kai semakin mengerat dan membuka matanya senyumannya terukir semakin jadi melihat semburat merah kekasihnya yang kini semakin lucu

"jadi aku tidak tampan?" tanya kai lagi

"anio" ujar kyungsoo memeletkan lidahnya

Kai terkekeh melihat tingkah kekasihnya yang kenapa semakin hari tidak terlihat orang tua melainkan semakin terlihat seperti remaja, sedangkan dirinya sekarang nyaris sepreti ajusshi mesum. Kai menarik kyungsoo mendekat membuat mata bulat itu membelalak sempurna

"mwo?" tanyanya

"morning kiss ku" santai kai memelas

"kau belum sikat gigi oppa" kyungsoo berdegik sambil menjepit hidungnya dengan 2 jari

Kai membuka mulutnya selebar mungkin menghembuskan nafasnya ke depan hidunng kyungsoo "biar saja" sedang yang di semprot nafas segar semakin bergeser menjauh tapi senyumannya tetap terpatri di wajahnya

"aku menyerah oppa" Kyungsoo buka suara setelah diserang secara brutal oleh nafas segar kai, sang penyerang hanya terkekeh melihat kekasihnya gemas, kemudian mengecup bibir hati yang ada di depannya mesra hingga menghasilkan semburat merah di pipi gembilnya.

Pipi yang merona itu tersenyum malu, lalu beranjak dari tempat tidur ia baru saja akan melangkah tapi tangan Kai menahannya membuat kyungsoo menoleh tersenyum lembut "sepertinya mulutku tidak terlalu bau kyungie-ah hingga kau harus meninggalkanku" Kai mencetus cemberut, pura-pura lebih tepatnya

"aigoo, siapa yang bilang eoh?" kyungsoo terkekeh melepas tangan kai lembut

"aku ingin membersihkan diri dulu dan membuat sarapan" senyumnya lagi, kemudian mengecup kedua pipi Kai lalu berlalu pergi meninggalkan pemuda itu melakukan ritual paginya

Beberapa Sandwich sudah tersusun rapi di atas meja makan, dan jangan lupakan jus jeruk yang baru saja ia keluarkan dari kulkas, Kai tampak menuruni tangga kemudian memeluk tubuh mungil Kyungsoo yang sedang menuangkan jus jeruk ke gelas mereka. Menghirup aroma kyungsoo di perpotongan lehernya

"oppa, duduklah. Kita sarapan ne" senyum kyungsoo bergedik akibat ulah Kai

"iya istriku sayang" Kai mengecup pipi kyungsoo yang memerah kemudian mengambil kursi untuk kai duduk sambil terus memerhatikan kyungsoo

"siapa yang mengatakan aku istrimu tuan kim?" kekeh kyungsoo

"aku yang bilang" bangga kai saat kyungsoo ikut mengambil duduk di sebelah kai "wae? Kau tidak ingin menjadi istriku?" Kai cemberut

"arrasseo, arrasseo kamjongg-sshi"

"yak mana ada istri yang memanggil suaminya seperti itu" ucap Kai tak terima yang semakin membuat Kyungsoo tertawa

"oppa.." lirih kyungsoo setelah menghabiskan sarapannya, Kai melirik kyungsoo dari balik gelasnya saat ia sedang menengguk habis jusnya

"wae?" Kai bertanya sambil meraih tangan Kyungsoo mengecup jemarinya satu persatu sembari menghilangkan remah-remah sandwich dari jari lentik itu

"oppa sudah sejak kapan di jepang? Kenapa tidak memberitahuku bahwa kau ada di rumah eoh?" kyungsoo mengeluarkan pertanyaan yang sebenarnya hendak di tanyakannya saat pertama kali ia melihat Kai tapi, ia melupakannya karena aksi Kai semalam yang membuatnya tidak bisa berfikir selain mendesah.

Kai selesai dengan kegiatan menjilati jari jemari Kyungsoo "kenapa baru menanyakannya?" tanyannya tangannya mengelus tangan Kyungsoo pelan

"karena oppa, melahapku kemarin makanya aku tidak sempat bertanya" Kyungsoo merona kemudian mengalihkan pandangannya, merajuk.

Kai terkekeh amat keras yang semakin membuat Kyungsoo cemberut "arrasseo chagi, aku sudah 3 hari disini, termasuk hari ini"

"berarti oppa tinggal empat hari lagi disini?" sergah Kyungsoo, ia mengharapkan Kai untuk lebih berlama-lama di sini bersamanya.

"ne chagi, mianhae" Kai mengelus surai hitam Kyungsoo. Kyungsoo menggeleng pelan matanya tampak berkaca-kaca mengetahui waktu berkunjung kekasihnya hanya sebentar. Kai menarik Kyungsoo, membawanya keatas pangkuan Kai , yang langsung membuat si mungil memeluk erat leher Kai

"aku masih merindukan oppa. Bagaimana kalau nanti oppa melupakanku" ujarnya bermonolog di ceruk leher Kai

"aku tidak mungkin melupakanmu" ucap Kai mengelus lembut pinggang Kyungsoo "tatap aku" ujar Kai yang langsung membuat Kyungsoo mendongak dan menatap wajah Kai "aku tidak akan melupakanmu chagi, kau bagian dari impianku. jangan menangis lagi eoh, kita habiskan waktu yang berharga ini dengan baik" senyum Kai mengecup dagu kyungsoo

"memangnya oppa ingin melakukan apa?" tanya Kyungsoo mengerjap lucu

"ayo kita kencan" Kai tersenyum sedang Kyungsoo membulatkan matanya sempurna

"lalu bagaimana dengan Fans oppa, nanti mereka akan tau kalau aku kekasih oppa, nanti bagaimana karir oppa" sederet kalimat kekhawatiran keluar dari bibir hati Kyungsoo yang langsung dihadiahi usakan di surainya oleh Kai

"tenang saja sayang, aku akan berusaha agar mereka tidak mengenaliku" seru Kai.

Kai tampak terbalut dengan kemeja biru langit dengan celana selutut hitam, sepatu yang senada dengan kemejanya, jangan lewatkan sebuah snapback hitam bersama dengan kacamata dan maskernya membuat wajahnya 70% tertutup bahkan harus memerhatikan dengan lebih jeli untuk mengkonfirmai identitasnya.

Kyungsoo sendiri mengenakan celana jeans yang dipasangkan dengan t-shirt kebesaran milik Kai yang diselipkan kedalam celana jeans. Kaki mungilnya terbalut sneakers berwarna putih membuatnya tampak boyish namun, kau bisa menemukan keimutan dari sisi ini. Jangan salahkan ia karena ia seorang designer tentu ia mampu mempadupadankan pakaiannya dengan sempurna.

Sebenarnya kyungsoo ingin menggunakan hotpantsnya bersama dengan sweater, namun langsung ditolak mentah-mentah oleh Kai, menurutnya akan banyak pria yang akan melihat dan meengerling melihat Kyungsoo dengan pakaian seperti itu. Maka, jadilah ia menggunakan t-shirt milik Kai yang bahkan nyaris membuatnya tenggelam karena kemungilannya. Pemikiran Kai semakin tak karuan kala Kyungsoo semakin terlihat imut dengan baju kebesarannya. Ia tak habis pikir bagaimana bisa bajunya yang kebesaran itu bisa tampak keren dan cantik kala digunaka n oleh kekasihnya.

"oppa, kau tak berniat menyuruh ganti baju lagikan?" tanya Kyungsoo yang menangkap tatapan Kai

"arrasseo, aku tidak akan protes lagi. Sepertinya jika nanti kita menikah aku akan mengurungmu dirumah saja agar tidak ada pria yang melihat kecantikanmu " ucap Kai menarik Kyungsoo agar semakin dekat dengan tubuh atletisnya

END atau TBC?