Dingin

A ChibaHaya drabble by Murasaki Chō

Disclaimer: Ansatsu Kyōshitsu belongs to Yuusei Matsui.

Rinka menggigil kuat di tempat tidurnya. Suhu diluar mencapai lima derajat celsius. Pemanas elektronik miliknya benar-benar rusak. Selimut kesayangannya ia kirim ke binatu kemarin. Hah, hari yang sial.

Cokelat panas yang tadi di buatnya tidak membantu sama sekali. Belum lagi tugas kuliah yang menumpuk membuatnya semakin menderita.

Rinka di ambang batasnya. Perlahan, kesadarannya menipis dan ia menutup matanya.

TING TONG!

Rinka sudah tak punya kekuatan untuk berjalan dan membuka pintu, karena ia sendiri sudah pingsan di ranjangnya.

Merasa tak ada yang menyahut, si tamu langsung masuk ke apartemen.

"Rinka, kenapa kau tidak- HEY APA YANG TERJADI?!"

"Astaga, kau sangat pucat. Kenapa tempat ini dingin sekali?"

Chiba cepat-cepat menggendong Rinka a la bridal style.

Chiba menyetir mobilnya dengan agak terburu-buru. Berkali-kali ia mengeluh kenapa rumahnya begitu jauh dari apartemen Rinka.

Sampai di rumah, Chiba menendang pintunya dan membawa Rinka ke kamarnya. Ia menidurkan Rinka di tempat tidur dan mengambil banyak selimut dengan cepat. Chiba menyelimuti Rinka yang sangat pucat.

Tak lupa, Chiba menaikkan suhu pemanas elektroniknya. Ia melakukan semuanya dengan panik saat menyadari suhu tubuh Rinka yang sedingin es.

"Umh, Ryuu..."

"Rinka, kau sudah bangun?" Chiba buru-buru mendekati Rinka.

"Dingin..."

"Mau ku ambilkan selimut lagi?"

Rinka menggeleng. Ia malah meletakkan tangannya di leher Chiba, dan menariknya ke dalam pelukannya.

"Ryuu saja, hangat."

END