THE WORST SPRING



Park Chanyeol

Byun Baekhyun

And other



Chanbaek GS



Happy Reading

.

.

.

.



"Kau pikir aku takut? Aku Byun Baekhyun jika kau lupa"

Chanyeol langsung melumat bibir si kecil saat dia mendapat jawaban yang tak disukai. Dia tak suka di tentang, jiwa dominannya seolah terinjak jika ada yang membantah perintahnya. Itulah mengapa dia luluh dan terjatuh pada Kyungsoo. Kyungsoo bagaikan air yang bisa meredamkan jiwa membara Chanyeol. Selalu menenangkan Chanyeol, selalu menuruti kemauan Chanyeol dan selalu memaafkan kesalahan fatal Chanyeol. Maka dari itu saat kekasih sempurnanya dihina oleh wanita yang ada di daftar rivalnya, emosi tak lagi bisa dia kontrol. Pekikan dari si mungil karena gigitan kasarnya pada bibir si mungil tak dihiraukan. Chanyeol masih mencium dengan rakus sedang tangannya sibuk membelai seluruh daerah sensitif tubuh Baekhyun.

......................

Baekhyun berusaha keras agar tak terbawa dalam ciuman itu. Meski diakui ciuman itu memiliki candu yang sama seperti sebelum-sebelumnya tapi Baekhyun yang memiliki ego tinggi merasa tidak dihargai. Gadis itu semakin terdesak saat lidah Chanyeol menjelajah seluruh isi mulutnya sedangkan tubuhnya diraba serta diremas oleh tangan kekar itu. Sebelum Baekhyun terbuai dia membenturkan kepalanya pada kepala si lelaki jangkung hingga lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Aku bukan jalangmu Park" Baekhyun menatap Chanyeol yang masih memegang kepalanya dengan ekspresi marah kemudian keluar dari mobil dengan keadaan berantakan.



..................

"Kita perlu bicara Byun" ucap lelaki itu sesaat setelah memasuki kamar Baekhyun dan menemukan wanita itu sedang sibuk dengan tumpukan kertas yang memenuhi ranjangnya. Saat wanita itu mendongak, tangan Chanyeol sangat gatal ingin mencubit pipi chubby itu. Baekhyun terlihat sangat menggemaskan memakai kacamata yang melorot dan rambut yang ia ikat berantakan. Pesona apalagi yang ingin kau tunjukkan Bee. Baekhyun merapikan sebagian kertas-kertas itu dan mengisyaratkan Chanyeol duduk ditempat yang kosong.

"Memang banyak yang harus diluruskan" gadis itu tersenyum namun chanyeol tau lengkungan di bibir itu sangat dipaksakan.

"Tadi pulang dengan siapa?" Tanya Chanyeol setelah hening beberapa saat.

"Dengan temanku. Kau hanya ingin membicarakan ini" ucapnya tak suka akan pertanyaan Chanyeol.

"Tentu bukan Byun, aku minta maaf atas kejadian tadi pagi. Tadi..... aku....."

"Ya aku tau, kamu tidak suka aku kasar pada pacarmu. Tapi aku juga tidak suka caramu melampiaskan kemarahanmu. Aku bukan jalang Chan. Terlepas dari bagaimana gaya hidupku, terlepas dari bagaimana gairah kita yang sangat tak terkontrol itu. Perlu kamu ingat, aku wanita yang berasal dari keluarga baik-baik. Bukan wanita bayaran yang bisa dipakai sesukamu. Mungkin kau menganggap tadi pagi itu hanya hal sepele tapi aku benar-benar merasa direndahkan. Setiap sentuhanmu itu sangat nikmat aku akui itu. Tapi aku tidak suka, di depan pacarmu kau menganggapku seolah tak ada dan setelah dia pergi kau langsung mencumbuku"

Helaan nafas terlontar dari Baekhyun setelah dia menyampaikan unek-unek pada lelaki itu yang kini menatap Baekhyun dengan raut muka yang tak Baekhyun pahami. Keduanya saling berpandangan. Gadis itu terkejut saat sang lelaki mengangkat tangan dan mengelus rambutnya. Elusan di rambutnya dan tatapan teduhnya menggetarkan hati Baekhyun.

"Sekali lagi maafkan aku" ucapan maaf itu kali ini desertai senyuman yang membuat debaran di dada Baekhyun semakin tak menentu alhasil gadis itu hanya menunduk. Kau gila Baek, jangan berdebar, jangan terjerat, jangan terjatuh. Dia sudah punya kekasih yang sudah lama dia perjuangkan dan ingatlah tujuanmu melakukan semua ini.

"Jangan begini Chan. Kita harus tetap pada batas kita. Jangan menyentuhku lagi, ingatlah kau punya seseorang yang kau sayangi. Kita sudahi, sebelum ini semakin jauh dan kesulitan untuk kembali."

"Tunggu Bee, maksudmu kau ingin membatalkan perjodohan?" Raut terkejut tak bisa disembunyikan dari wajah tampannya. Mendadak dia resah akan apa yang akan terlontar dari bibir mungil itu. Entah alasan apa yang membuatnya mendadak resah. Dia tak ingin ambil pusing karena kini atensinya hanya fokus pada gadisnya. Gadisnya? Sejak kapan Chanyeol menganggap sosok di depannya itu sebagai gadisnya.

"Tentu tidak Chan, sudah kubilang sebelumnya aku tidak bisa menolak. Maaf aku egois tapi aku berharap kaupun juga berhenti berusaha membatalkan perjodohan ini. Aku tidak masalah meski saat kita sudah menikah kau tetap berhubungan dengan Kyungsoo."

"Dengan begitu kau menempatkan Kyungsoo seolah dia wanita simpananku Byun. Jangan main-main!" Tak sampai hati Chanyeol membayangkan wanitanya menjadi simpanan. Dia benar-benar lemah pada sepasang mata burung hantu itu. Bukan untuk ini perjuangan yang mereka lakukan.

"Kalau begitu katakan sekarang juga pada keluargamu bahwa kau menolak semua ini Chan" Lagi-lagi dia terusik dengan pernyataan Baekhyun. Ada rasa tak suka dalam hatinya. Saat dia menginjakan kakinya di Seoul setelah beberapa tahun, dia masih yakin Kyungsoo satu-satunya wanita di hatinya. Tapi kini dia tidak memungkiri, fokusnya telah terbagi pada gadis luar biasa menawan di hadapannya. Baekhyun terlalu cantik, terlalu menarik, terlalu seksi dan bibirnya terlalu manis. Hal itu membuat Chanyeol tak bisa acuh saat gadis itu didekatnya, sekuat apapun Chanyeol mencoba menahan. Seperti yang Chanyeol lakukan saat ini, tangannya menarik Baekhyun ke pangkuannya. Matanya mulai diselimuti kabut nafsu.

"Bercinta denganku Bee" ucapnya dengan nada rendah yang membuat puppy di depannya melotot lucu. "Huh!" hanya kata itu yang dapat dia ucapkan akan perkataan Chanyeol yang tak terduga. Bibir keduanya kini menyatu. Chanyeol mencium lembut, mengecap dan merasakan tekstur bibir itu menyalurkan hasratnya pada Baekhyun. Baekhyun cukup sadar akan apa yang saat ini dia lakukan dengan lelaki panas dihadapannya. Seakan menjilat ludah sendiri, belum sejam dia berkata untuk menjaga batas kini dia membiarkan lelaki itu meremas gundukan di dada. Tersihir akan segala perlakuan Chanyeol padanya, Baekhyun baru sadar bahwa saat ini bagian atasnya tak memakai apapun.

"Apa yang kau lakukan?" Pekik Baekhyun saat Chanyoel menghisap dadanya dengan kuat sembari lidahnya bermain-main pada tonjolan kecil di sana.

"Biarkan aku menidurimu, biarkan rasa penasaranku terbayar. Setelah itu mari bicarakan soal batas Bee". Ucap Chanyeol di sela kulumannya pada dada berisi itu. Tangannya juga tak tinggal diam, tangan besar itu kini telah masuk ke celana Baekhyun dan mendapati area itu basah. Senyuman dia sunggingkan sambil menunggu persetujuan dari si kecil yang kini sedang memejam mata dan menggigit bibir pertanda bahwa libido sudah menjalar ke tubuhnya. Tak kunjung mendapat jawaban, tangan yang mulanya hanya membelai kini mulai menggesek klitoris Baekhyun yang sontak membuat desahan itu keluar dari bibir mungilnya.

"Apa desahan itu adalah tanda persetujuan darimu?" Chanyeol mengkonfirmasi karena memaksa wanita untuk bercinta bukanlah gayanya. Tangannya pun masih sibuk menambah kecepatan gesekan pada klitoris itu sedang tangan satunya memelintir tonjolan di dada itu.

"Bee......."

"Ahhhh.... menurutmuhhh oh tuhan" hanya itu yang keluar dari mulut Baekhyun. Dia tak dapat memikirkan apapun jika libido sudah menguasai dirinya.

Chanyeol menanggalkan seluruh pakaian secepat kilat saat mendapat persetujuan dari gadis yang kini memasrah di bawahnya. Tak lupa juga melepas pakaian bawah Baekhyun. Dada bidang, lengan berotot, perut sixpack dan kejantannya yang super besar merupakan pemandangan yang Baekhyun dapat saat membuka matanya. Dia menelisik seluruh tubuh lelaki itu dari atas ke bawah dan terpaku pada area selatan itu. Jilatan pada bibirnya merupakan reaksi spontan dan tak terkontrol dari gadis itu.

"Sentuhlah Bee" suara Chanyeol manjadi serak dan semakin rendah kala mendapat tatapan tak senonoh dari gadis seksi di hadapannya terlebih saat tangan mungil itu kini tengah mengelus dan meremas kejantananya. Menikmati tekstur benda keras berurat itu, pikiran Baekhyun benar-benar meliar. Si jantan bernafas dengan berat kala mulut dan lidah Baekhyun ikut bermain dengan kejantanannya. Gadis itu menjilat mulai dari pangkal kemudian mengecup ujungnya seperti dia memakan lolipop tak lupa tangannya memainkan dua bola kembar yang menggantung dan mulai membesar itu.

"Akhh kau hebat Bee" Chanyeol benar-benar puas akan apa yang dilakukan Baekhyun pada kejantanannya. Kini gadis mungil itu tengah memasukkan kejantanan Chanyeol ke dalam mulutnya dan memompanya dengan sangat lihai. Chanyeol akui gadisnya sangat berpengalaman hal ini terbukti saat dia memasukkan hampir seluruh junior keras itu ke dalam mulutnya sampai ke tenggorokan tanpa tersedak. Ini gila, sangat nikmat dan Chanyeol masih cukup sadar untuk mencabut juniornya agar dia tak cepat sampai. Hal ini medapat rengutan dari se mungil dan mengundang kekehan dari Chanyeol.

"Jangan memamerkan keahlianmu Bee, malam ini biar aku mencicipi seluruh tubuhmu" mendengar itu Baekhyun membaringkan tubuhnya pasrah, dia juga membuka kakinya mempersilahkan Chanyeol melalukan apapun pada tubuhnya. Chanyeol membelai vagina merah itu dengan seduktif sedang lidahnya meraup tonjolan kecil di sela vagina tersebut. Gadis itu semaik melebarkan kakinya membuat Chanyeol semakin leluasa bermain demgan vagina itu. Pekikan keras terdengar saat tiga jari sekaligus memasuki lubang vagina Baekhyun dan menggaruk seluruh dinding vaginanya.

"Oohhhh Channnn" tubuh Baekhyun menggelinjang kala mendapat kenikmatan di seluruh titik sensitifnya. Dada serta putingnya di remas dan diplintir, klitorisnya dihisap kuat dan sesekali mendapat gigitan ringan dan vaginanya di koyak oleh jari panjang laknat itu. Baekhyun meremas rambut Chanyeol dan memekik keras saat dia mencapai pelepasannya, kakinya pun melemas. Lain halnya dengan Baekhyn, lelaki jangkung itu masih sibuk menjilat cairan yang keluar dari kewanitaan Baekhyun. Dirasa sudah bersih, dia kembali menindih Baekhyun dan menyambar bibir yang sedari tadi dia angguri.

"Akkhh pelann Channn ahh" gadis itu kembali memekik saat benda keras dan panjang menorobos masuk ke lubangnya. Chanyeol perlahan memasukkan kejantanannya pada kewanitaan Baekhyun. Sekali lagi dia dibuat takjub, dia tau Baekhyun sangat pro dalam hal ini tapi lubang itu sangat sempit hingga juniornya dicengkram dengan sangat erat. Rasanya seperti dia bercinta dengan perawan karena belum pernah dia bercinta dengan vagina seketat ini kecuali saat dia merenggut keperawanan Kyungsoo. Ah kekasihnya, baru kali ini juga dia bercumbu dengan gadis lain tanpa bayangan Kyungsoo di benaknya. Baekhyun berhasil menyabotase pikiran Chanyeol. Dirasa Baekhyun sudah terbiasa dengan juniornya, dia mulai bergerak perlahan. Bibirnya kembali menginvasi seluruh mulut baekhyun, mengabsen deretan gigi gadisnya dan mengajak untuk berperang lidah. Cengkraman itu membuat Chanyeol pening, ini salah satu sex ternikmat dalam hidupnya. Dia mempercepat tempo berburu kenikmatan dari kewanitaan Baekhyun. Puas dengan mulut Baekhyun ciuman itu turun pada perpotongan leher Baekhyun, menjilat mengecup menggigit dan menghisap leher mulus itu hingga menimbulkan banyak bercak kemerahan.

"Ahhhh Channn ahhh ahhhh" desahan mengalun dari Baekhyun tak kuasa menahan nikmat di pangkal pahanya. Terlebih saat lelaki itu semakin menambah kecepatannya.

"Oooohh nikmaaat Channn" dia meraih tengkuk Chanyeol dan menyambar bibir tebal itu guna menyalurkan kenikmatan yang dia dapat. Namun selang beberapa waktu ciuman itu terlepas karena Bekhyun menjerit saat kenjantan itu semakin bergerak membabi buta di lubangnya.

"Akh Bee kauuuuu sangattt ketat"

"Oh Gooodddd Chanyeollll yeahhh yeahhh aahhhhhh" jeritan keras itu menjadi pengantar pelepasan Baekhyun. Gadis itu orgasme sangat keras hingga dia berkali-kali menggelepar. Chanyeol menjeda persetubuhan itu agar Baekhyun dapat menikmati klimaks nya.

"Kau puas Bee?" Hanya helaan nafas yang terlontar dari gadis yang kini masih memejamkan matanya pasca dia mendapat orgasme hebat. Dia semakin terlihat seksi dengan wajah memerah, rambut berantakan dan tubuh mengkilat karena keringat.

"Sekarang menungginglah Bee, kau tidak lupakan jika di dalam sana masih mengeras?"





TBC

I am so sorry. Kalian nunggu cerita abal-abal ini lama banget tapi saya hanya bisa ngasih satu adegan. Sebenarnya saya pribadi juga belum puas dengan chapter ini. Cuma ini yang bisa saya tulis ditengah jadwal saya yang menggila. Saya janji di next chapter ceritanya akan lebih panjang. Dan yang terakhir, terima kasih supportnya.