"Bo-bodoh... Jangan terlalu dekat."
Naruto tersenyum menatap Ninja medis yang sekarang menjadi Istrinya itu. Pria pirang itu mulai melakukan aksinya menciumi leher jejang Istrinya, Sakura. Ia tidak lupa untuk menghirup aroma mint yang menguar dari tubuh wanita tersebut.
"He-hey..."
"Tenanglah Sakura-chan..."
Sakura langsung mendorong tubuh Naruto, ia menatap kesal suaminya itu. "Bagaimana tidak tenang? Kau terus saja menggodaku seperti itu!" ia menggembungkan pipinya cemberut. Sang suami ini sangat suka sekali menciumi lehernya, apalagi menggoda dirinya.
"Kau terlalu cantik untuk dibiarkan saja, Sakura-chan." Naruto tertawa kecil ketika Sakura memukul pelan bahunya, ia kembali memulai aksinya menciumi leher Sakura, pria itu memberikan beberapa bercak merah disekitar sana untuk menandai atas kepemilikannya.
Sakura pun membiarkan Naruto untuk menyusuri leher jenjang miliknya, ia terlihat pasrah akan lelaki tersebut yang terus mengeksplorasi bagian sensitif miliknya.
"Naruu... Cukup..."
Naruto menuruti perintah Sakura, ia menarik kembali kepalanya dari leher putih Sakura. Mata biru lautnya itu menatap sang wanita dengan tatapan lembutnya. "Memangnya kenapa?"
Sakura memukul pelan kepala pirang Naruto. "Geli tau!"
Naruto kembali dibuat tertawa kecil melihat tingkah laku Sakura, ia bisa melihat wajah putih Sakura yang sudah merah merona. Ingin sekali ia menerkam wanita itu saat ini juga, tapi...
"Kita dikantor Hokage."
"Aku tau."
"Kalau ada orang masuk bagaimana?"
"Biarkan saja, nanti mereka bisa menitipkannya kepada penjaga didepan."
"Kalau ada yang meminta misi?"
"Nanti kan juga bisa, kita juga sedang istirahat makan siang."
"Aku menyesal makan siang disini."
Naruto memasang wajah cemberut kepada Sakura. "Heee, kenapa menyesal sih?"
Sakura pun kembali menghela nafas melihat tingkah manja dari suaminya itu. "Lupakan, aku akan kembali ke rumah sakit dan menyelesaikan pekerjaan."
"Tidak bisakah kau disini untuk menyemangatiku mengerjakan kertas laknat itu?"
"Tidak Naruto, aku juga disibukkan dengan pekerjaanku."
"Kau kan bisa memberikan kepada Shizune-neesan?"
"Sayang, kau mau kupukul?"
Naruto kembali dibuat tertawa. "Baiklah, aku akan membebaskanmu..." Naruto malah mendekatkan wajahnya, ia menggesek hidungnya dengan hidung milim Sakura, kemudian ia mencium bibir plum wanita itu dengan penuh kasih sayang.
Sakura sendiri terbuai dengan ciuman yang diberikan Naruto, ia membalas ciuman tersebut.
Hingga seseorang membuka pintu masuk ruangan Hokage.
"Ah, sepertinya aku akan kembali nanti."
Dengan cepat, Sakura menarik wajahnya. Ia melepaskan pelukan Naruto dengan paksa. "Shi-shikamaru! Kau boleh masuk! A-aku akan kembali!" Sakura berlari keluar ruangan Hokage, wanita itu sepertinya sangat malu akan kedatangan Shikamaru yang mendadak itu.
"Kau menghancurkan acaraku Shikamaru."
"Maafkan aku kalau begitu Hokage-sama. Tapi ada laporan yang harus diselesaikan."
Naruto menghela nafas, kemudian tersenyum dan mengambil laporan yang dibawa oleh Shikamaru. "Ingin sekalu aku libur kerja dan bermesraan dengan Sakura."
"Selesaikan dulu semuanya, lalu kau bisa bermesraan dengan Sakura, Naruto."
Naruto tertawa keras akan pernyataan yang keluar dari mulut Shikamaru.
.
..
...
Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto
...
Dedikasi untuk Istri saya