WARNINGS : GAJE, ABAL, MENYEBABKAN SAKIT MATA DAN KEPALA. Anda sudah diperingatkan!

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Besok, kelas X-F jurusan Sesat SMA Sukamati akan mengadakan lomba berpidato pake Bahasa Indo yang baik dan benar. Hidan, selaku murid yang ingin unjuk gigi, berusaha untuk mendapatkan hasil maksimal. Maka, dengan modal kamus peninggalan buyutnya dan selembar kertas sekuning gigi Janshin, Hidanpun mulai menulis.

TUNG TANG TUNG TANG...

Bel masuk dari kentongan berbunyi. Hidan dan keduabelas temannyapun memasuki ruangan 1 x 13 meter persegi yang suram, bau, dan kotor yang mereka sebut ruangan kelas X-Fu* jurusan sesat. Segera setelah mereka duduk, yah kira-kira 3 jam gitu, guru merekapun tiba. Seorang pria item bercadar dengan mata ijo selokan yang penuh jahitan.

"Anak-anak, maju satu-satu or die."

Suaranya datar sedatar dadanya Sakura. Meski kata-kata yang ia pake diakhir kalimat itu membuat Hidan tergoda buat duduk di tempat, akhirnya ia tetep maju ketika giliran namanya dipanggil.

"Hidan Shyantik."

Biar keren, Hidan berdehem. Tangannya menarik selembar kertas kuning bermotif Belle dari dalam underwearnya. Tangan ngelus rambut, pasang senyum setan. Asek.

Murid-murid muntah berjamaah.

"Terimakasih buat sodara-sodara sealiran yang mengijinkan saya bicara hari ini," Gaya Hidan masih normal en formal. Lanjuuut.

"Hari ini saya Hidan, akan bicara tentang ajaran Janshin di sekolah ini.

"Janshin pernah ngomong sama saya lewat ayam yang disembelih emak saya, jika masuk ajarannya akan menjamin kamu dapet keenakan hidup. Kita akan jadi saudara yang selalu bersama. Bunuh orang bersama, Makan bersama, Mandi bersama, Eek bersama, intinya kita akan bersama." Gaya bicaranya mulai naik satu oktaf.

"Dan, jika kamu masuk janshin, saya jamin, KITA AKAN MASUK NERAKA PALING BAWAH DAN ENGGAK AKAN DIAMPUNI!" Suaranya tiba-tiba menanjak jadi 8 oktaf, gigi beningnya Kisame pecah berhamburan.

"Saya berjanji atas nama rok pink nya Deidara. Terimakasih, sudah mendengarkan."

Hidan ber-ojigi. Tapi, ketika melihat keatas, baru sadar kalo murid tinggal dirinya seorang. Ia melirik gurunya. Kacutezu menghela napas.

"Semua dilarikan ke rumahsakit. Gigi kisame ternyata beracun."

A.N : ABAL ABIS!

HUMOR GAK BERASA. TABAR. RnR!