"Dia lelaki yang manis."

Namjoon tertegun dengan suara tiba-tiba dari belakangnya. Ia menoleh dan mendapati Jungkook sedang tersenyum menatap monitor di hadapan Namjoon.

"Apa menurutmu ia akan bertahan?" tanya Jungkook, menoleh padanya. Namjoon kembali menatap monitor dan diam sejenak.

"Kurasa ia akan sama saja dengan yang lain."

"Benarkah?" Jungkook mengerjap tidak sependapat. "kenapa menurutku, ia akan menjadi akhir dari penantianmu?"

Namjoon menarik napas dan beranjak bangun, "Temui dia, Jungkook. Aku akan kembali ke kamarku."

"Kau tidak ingin bertemu dengannya?" tanya Jungkook ketika Namjoon sudah berada di ambang pintu. Namjoon menghentikan langkahnya dan mendengus.

"Jika ia bertemu denganku sekarang, ia akan melarikan diri begitu saja."

Raut Jungkook berubah prihatin, "Karena wajahmu?"

"Mm." balas Namjoon singkat sebelum akhirnya pergi meninggalkan Jungkook. Asisten pribadi Namjoon itu menarik napas.

"Baiklah, mungkin sebaiknya aku menemui lelaki manis itu sekarang juga."