Disclaimer : Naruto Masashi Kishimoto and Highschool Dxd Ichiei Ishibumi.

Fic ini menggandung banyak adegan lemonnya. Jadi saya harap saat membacanya usahakan ditempat sepi,sendirian dan mungkin siapkan tisu.

.

.

Waktu menunjukkan pukul 15:32 menandakan hari sudah sore, Di apartement yang cukup mewah terdapat dua remaja yang menggenakan pakaian kuoh akademi, kedua remaja itu sedang berciuman dengan panas dibalik pintu apartement. Terbukti dari lelehan saliva yang merembes keluar dari kedua bibir walaupun dalam keadaan menyatu.

"Mmmmhh,,mmmhh" desahan yang tertahan akibat dari bibir yang masih menyatu, padahal mereka berciuman dalam waktu yang lama tadi dan ciuman mereka sangat agresif. Menandakan mereka sangat menikmati ciuman tersebut dan mengingginkan lebih.

"Puuaahhh,,,haahh,,,hahh,," akhirnya kedua bibir itu terlepas setelah ciuman panas tadi, benang saliva tercipta menghubungkan kedua lidah yang terujur keluar. Jangan lupa wajah yang memerah dari gadis itu membuatnya semakin cantik.

"Ne, Gabriel-chan ayo kita kekamar" ajak remaja laki laki yang menjadi kekasih sang gadis. Gabriel gadis berusia 18 tahun memiliki mata biru langit, rambut pirang bergelombang, wajah putih bersih memiliki tubuh yang aduhai dan jangan lupakan payudara yang tak seharusnya dimiliki gadis berusia 18 tahun.

"Hm,,ayo Naru" balas Gabriel sambil menggalungkan tangannya keleher kekasihnya.

Naruto atau lengkapnya Naruto Namikaze pemuda berusia 18 juga berambut sama pirangnya dengan kekasihnya Gabriel sama pula memiliki mata berwarna biru langit, berkulit putih berwajah tampan.

Mereka berdua memang sepasang kekasih sejak duduk di kelas 2 dikuoh akademi, sekarang mereka telah lulus dari kuoh akademi. Dan akan merayakan kelulusan mereka berdua dengan melepas status perjaka dan perawannya. Mereka memang sudah membuat kesepakatan tidak akan melakukan hubungan intim sebelum hari kelulusan dan sekarang karena mereka telah lulus maka inilah saatnya.

Kebanyakan siswa dan siswi di jepang banyak yang telah melakukan sex, tak jarang pula banyak pasangan kekasih sering melakukan sex tak peduli jika itu gadis pemalu sekaligus. Dan Gabriel membuat kesepakatan dia tak ingin sex sebelum lulus sekolah terlebih dahulu, Naruto pun menyetujui keinginan kekasihnya.

Naruto langsung menggendong Gabriel bridal style dan membawanya kekamar, kebetulan ini adalah apartement milik Gabriel, apartement ini adalah bantuan dari pemerintah kota kuoh karena prestasi Gabriel yang mana siswi tercedas dan karena Gabriel juga yatim piatu. Dulu Gabriel tinggal dipanti asuhan tak tau siapa kedua orang tuanya, tapi karena kepintarannya Gabriel mendapat beasiswa mulai dari Sd sampai Sma.

Setelah sampai dikamar Gabriel yang berukuran 4×4 dengan ranjang sedang, Naruto menurunkan kekasihnya diranjang dan langsung menyambar bibir merah ranum milik Gabriel itu. Tak puas menyambar Naruto melumat bibir bawah dan atas secara bergantian.

"Mmmhh,,eemmhhh" desah Gabriel saat kedua bibirnya dilumat secara bergantian, mengkalungkan kedua lengannya keleher kekasihnya untuk meminta lebih dari ini.

Naruto yang tau diinginkan kekasihnya, mengeluarkan lidahnya untuk masuk kedalam mulut Gabriel. Gabriel merasakan lidah Naruto ingin masuk membuka mulutnya dan langsung dia sambut dengan lidahnya.

"Eeemmmhhh,,,aaahhh" desah Gabriel saat kedua tangan Naruto meremas lembut kedua payudara besarnya dibalik seragam. Gabriel menjabak rambut pirang kekasihnya itu saat kedua payudaranya diremas agak keras.

"Puuahh,,," kedua bibir itu terpisah tapi tidak dengan lidah mereka yang masih membelit satu sama lain. Kedua tangan Naruto terus meremas payudara itu dengan tempo yang dinaikan untuk membuat gairah kekasihnya semakin menjadi.

"Mmmmmmhhh" kedua bibir itu menyatu lagi, melumat bibir lawan jenis secara bergantian. Naruto yang tak tahan akan hasratnya yang mengembu-ngembu membuka kancing seragam Gabreil satu persatu. Setelah semua kancing telah lepas Naruto menyusupkan kedua tangannya kepunggung Gabriel untuk melepas ikatan bra berwarna putih tersebut.

Gabriel yang tau kekasihnya ingin melepaskan bra miliknya, membantu membungsungkan dadanya agar mempermudah Naruto melepas ikatan bra miliknya. Setelah dirasa sudah terlepas ikatan bra Gabriel, Naruto mendudukkan dirinya dan Gabriel tanpa melepaskan ciuman panas mereka.

Naruto langsung melepas seragam atas dan bra Gabriel, Gabriel membantu kekasihnya untuk melepas seragam atasnya. Setelah terlepas seragam dan bra Gabriel terlepas pula kedua bibir itu karena kekurangan oksigen.

"Puuahh,,hahh,,hhah" kedua nafas yang saling memburu itu setelah ciuman panas dan panjang. Naruto yang masih mengatur nafas mengalihkan pandanganya kearah payudara besar kekasihnya itu dan dirinya dibuat takjub akan payudara besar kekasihnya.

Dirinya semakin bernafsu saat melihat payudara besar dan kencang milik Gabriel itu, Naruto benar tak menyangka bahwa benda yang dirinya remas itu sangat indah, apalagi dengan puting berwarna pink yang mengeras itu menandakan kekasihnya sudah terangsang pula sama seperti dirinya.

Gabriel yang melihat kekasihnya terus menatap kearah payudaranya ada rasa bangga dan malu, bangga karena melihat kekasihnya terus menatap kagum kedua payudaranya dan malu karena ini pertama kalinya.

Naruto mengalihkan ke wajah Gabriel dan dapat dia liat wajah putih kekasihnya itu kini telah memerah malu. Membuat kesan imut diwajah kekasihnya, dirinya pun memajukan wajahnya kembali untuk mencium kembali bibir ranum kekasihnya.

Cupp

Kedua bibir bertemu kembali melumat,mengecap,menghisap itulah yang dilakukan oleh mereka berdua. Kedua tangan Naruto bergerak untuk meremas payudara Gabriel, dirinya sudah tak tahan ingin meremas payudara kekasihnya tanpa bra. Lembut sangat lembut itulah yang Naruto rasakan, Saat kedua tangannya meremas dua payudara Gabriel.

"~ahh~eemmh" desah tertahan Gabriel disela ciumannya, saat kedua payudaranya bersentuhan langsung dengan tangan Naruto. Tangannya menjambak rambut pirang kekasihnya saat payudaranya diremas kuat, rangsangan pada dadanya membuat celana dalamnya terasa basah.

Naruto mendorong Gabriel kebelakang dengan perlahan tanpa mengurangi remasan pada dada Gabriel, rasanya Naruto ingin segera menghisap puting kekasihnya, bibir kekasihnya saja sudah nikmat bagaimana nanti dengan puting dan vaginanya pasti lebih nikmat, fikir Naruto.

"Mmhh..ahhh~puaahhh" kedua bibir kini terpisah dengan saliva yang menjebatani kedua lidah mereka.

"Hahh~hahh~ahh~ahh~Naruu" desahan indah keluar dari mulut Gabriel saat Naruto memlintir kedua putingnya. Naruto juga meyusup keleher Gabriel dan memberikan kissmark menandakan bahwa Gabriel hanya miliknya seorang.

"Aahh~ahh~yahh" desahan terus lolos dari mulut Gabriel, rangsangan yang diterimanya membuat celana dalam miliknya telah basah kuyup oleh cairan cintanya.

Naruto terus memberikan kissmark pada leher Gabriel, setelah dirasa cukup. Ciumannya perlahan turun kepayudara yang montok itu, dapat Naruto lihat puting yang menantang. Dan langsung Naruto lumat puting Gabriel sebelah kanan, tak hanya melumat Naruto juga menjilati puting Gabriel yang berada dimulutnya.

"Aahhh~ahhh" mendesah lebih keras dari yang tadi, saat putingnya dilumat oleh Naruto. Terasa seperti terkena kejutan listrik, Gabriel langsung meremas surai pirang kekasihnya untuk menyalurkan kenikmatan yang diberikan oleh Naruto.

Naruto sendiri terus menjilat puting Gabriel, merasa puas menjilat. Naruto dengan lembut menghisap puting kekasihnya tangan kanan masih setia meremas dada kiri kadang juga memlintirnya.

"Ahhh~uuhhh~ahhh~Naru" Gabriel hanya bisa mendesah saat kedua payudaranya dijamah terus oleh Naruto. Dirinya terus meremas surai pirang kekasihnya kadang juga menekan kepala Naruto, kepalanya bergerak kekanan dan kiri. Gabriel baru tau bahwa ini sangat nikmat lebih nikmat dari pada ciuman mereka.

Tangan kiri Naruto yang menganggur digunakan untuk mengelus vagina Gabriel yang masih tertutupi celana dalamnya. Saat menyentuhnya Naruto dapat merasakan CD Gabriel sudah sangat basah. Dengan perlahan Naruto mengusap lembut area intim Gabriel dengan masih diluar CDnya.

Puas dengan payudara kanan Naruto langsung berpindah kepayudara kiri, dengan tangan kanan terus meremas payudara kiri dan mulut yang menghisapnya pula, membuat Gabriel tak bisa menahan gejolak yang ada dalam tubuhnya untuk segera keluar.

"Aahhh~ahh~Na-Naruu~a-ada yang mau keluarrr" ucap Gabriel yang disertai desahan. Naruto yang tau kekasihnya akan keluar, mengisap dengan kuat dan menaikkan ritme gosokannya pada vagina Gabriel. Agar kekasihnya segera mencapai puncaknya.

"Aahh~aahhh~uuhhh" Gabriel yang mendapat perlakuan lebih agresif dari kekasihnya, semakin tak dapat menahan gejolak dalam tubuhnya.

"Aahhh~Naruu~ke-keluaarrr" desah panjang Gabriel saat mencapai puncaknya, tubuhnya mengenjang dengan dada yang membungsung, Gabriel merasa lemas setelah selesai klimaks, nafasnya tak beraturan. Kini CDnya juga terasa sangat basah akibat cairan cintanya, Gabriel tak menyangka bahwa klimaks tadi sungguh nikmat dirinya merasa ingin lagi.

Naruto kini telah melepaskan hisapanya pada payudara Gabriel, dan langsung mendonggak melihat kekasihnya. Terlihat Gabriel sedang mengatur nafas dengan mata terpejam, lalu pandangan Naruto dia alihkan pada vagina Gabriel yang sudah sangat basah, bahkan tangannya juga basah akibat terkena cairan cinta Gabriel.

"Apa kau suka Gabriel-chan?" Gabriel yang mendengar pertanyaan kekasihnya itu langsung membuka matanya.

Dengan wajah yang memerah Gabriel pun menjawab. "Aku menyukainya Naru, rasanya tubuhku melayang saat mencapai puncak tadi" Gabriel mengatakan dengan wajah yang sangat memerah malu.

Naruto yang mendengar jawaban kekasihnya, tersenyum senang.

"Kalo begitu boleh aku lanjutkan?"

Gabriel hanya menggangukan kepalanya sebagai jawaban, Naruto pun langsung melepaskan rok Gabriel dengan dibantu Gabriel menggangkat pantatnya agar mudah terlepas. Setelahnya Naruto juga langsung melepaskan CD Gabriel, dengan perlahan Naruto melepas kain yang menutupi tempat yang akan jadi surga dunianya itu.

Dan terlihatlah Vagina yang indah, berwarna merah muda, rapi dan dengan sedikit bulu bulu halus. Naruto harus meneguk ludah saat melihat keindahan vagina kekasihnya, rasanya Naruto ingin langsung merasakan bagaimana Vagina itu memanjakan penis miliknya, saat aroma khas Vagina Gabriel menyeruak hidungnya.

Gabriel yang melihat kekasihnya melihat terus kearah Vaginanya menutup wajahnya dengan kedua telapak tanganya, wajahnya benar benar memerah malu.

"Na-Naru jangan lihat terus aku mau tau!"

Naruto yang mendengar ucapan kekasihnya itu tersenyum geli dan dilihatnya wajah kekasihnya yang masih ditutupi oleh telapak tangannya.

"Kenapa harus malu Gabriel-chan, nanti kamu juga bakal lihat punyaku lo" ucap Naruto mengoda kekasihnya. Gabriel sudah tak tau wajahnya seperti apa saat mendengar perkataan kekasihnya itu, dirinya masih menutupi wajah memerahnya itu.

Kini Naruto sudah berada didepan vagina indah kekasihnya, aromanya benar membuatnya semakin bergairah. Dengan perlahan Naruto mendekatkan wajahnya dengan lidah yang siap memuaskan vagina indah itu.

"Ahh~ahhkk~ahh~Naru" Gabriel yang tadi menutupi wajahnya dengan tangan, kini tanganya digunakan untuk meremas sprei saat menerima jilatan pada vaginanya.

Naruto menjilati vagina Gabriel dengan pelan dan lembut, menikmati setiap sapuan yang dilakukannya. Vagina Gabriel terus mengeluarkan cairan cintanya, mendapati rangsangan yang dilancarkan lidah Naruto.

"Ahh~aahh~uuhh~" desahan indah itu semakin keras saat Naruto meningkatkan sapuan lidahnya. Setelah cukup lama menjilati vagina kekasihnya, akhirnya Naruto menemukan titik paling sensitif klitoris. Dan langsung saja Naruto melumatnya dan tangannya yang sedari diam saja mengelus bibir Vagina Gabriel menggunakan tangan kiri dan tangan kanan meremas dada Gabriel sebelah kiri.

"Aah~ahhh~aku~akan~ahh~kelluuaarr~" Gabriel merasakan akan keluar kembali, kedua pahanya menghimpit kepala Naruto, jilatan tanpa henti diVaginanya dan sekarang titik paling sensitifnya sedang dikulum dengan nikmat oleh Naruto, dan rangsangan pada dada dan vaginanya membuatnya tak bisa menahan gelombang nikmat yang akan keluar.

Naruto sendiri semakin gencar merangsang kekasihnya agar cepat mendapatkan klimaksnya.

"Aahhh~KELLUUAAARRR" teriak Gabriel dengan mata terpejam terdengar sangat indah saat dirinya mencapai klimaks kembali, tubuhnya terasa ringan saat selesai klimaks.

Tangan kiri Naruto sangat basah saat ini,cairan cinta milik Gabriel keluar lebih banyak dari tadi. Dengan perlahan Naruto memasukan jari kirinya kemulutnya merasakan nikmatnya cairan cinta Gabriel.

Mmmmhhh

Asin gurih itu yang Naruto rasakan, mendekatkan wajahnya dengan kekasihnya yang masih dengan mata terpejam menikmati sisa klimaks tadi dan mencium bibir ranum Gabriel.

"Mmmmhh" Gabriel langsung membuka matanya saat Naruto mencium bibirnya, dengan perlahan Gabriel membalas ciuman kekasihnya dengan penuh nafsu. Setelah klimaks tadi nafsu Gabriel semakin meningkat.

"Mmmm~ahh~mmmhh~"

Naruto yang sudah tak tahan untuk menyetubuhi kekasihnya itu langsung membuka seragam sekolahnya, setelah terlepas seragam atas dan kaosnya, Naruto langsung melepas celana dan kini Naruto hanya menggunakan boxer saja. Masih dalam ciuman mereka terus menikmati ciuman panas tersebut, Gabriel terus menekan kepala Naruto untuk memperdalam ciuman mereka.

Naruto sendiri terus mengobrak abrik rongga mulut Gabriel, lidahnya terus menjelajahi rongga Gabriel mulai dari gigi, lidah dan langit langit sambil melepaskan boxernya. Dan kini keduannya sama sama telanjang, Gabriel bahkan tak tau bahwa kekasihnya sudah melepaskan semua pakaiannya.

"Mmmmhhh~mmuuaahh" kedua bibir itu terlepas setelah ciuman panas dan penuh nafsu berlangsung cukup lama tadi.

"Ne,,Gabriel-chan apa kau sudah siap?" Tanya Naruto sambil mengesekan kepala penisnya ke vagina Gabriel.

Gabriel sedikit melenguh saat kepala penis Naruto mengesek vaginanya untuk mencari lubang kenikmatannya itu. Dengan wajah yang memerah Gabriel menjawabnya.

"Ugh,,tentu Naru, ini kan sudah jadi kesepakatan kita dan juga perayaan hari kelulusan kita sayang" Balasnya dengan mentap lembut kekasihnya, lalu pandangannya terarah kebawah sana, melihat apa yang mengesek bibir vaginanya itu.

Wajah Gabriel semakin memerah melihat penis besar untuk ukuran remaja seperti kekasihnya akan menerobos masuk kedalam vaginanya, dirinya yakin ini pasti akan sakit.

Naruto yang melihat arah pandang Gabriel tersenyum kecil.

"Kau suka apa yang kamu lihat Gabriel-chan" godanya sambil menatap wajah Gabriel yang memerah itu.

Gabriel tak tau semerah apa wajahnya saat ini, setelah mendengar godaan kekasihnya itu, dirinya yakin mungkin dikepalanya sudah keluar asap saking malunya.

"Kau siap sayang?" Tanya Naruto yang terus mengesekkan penisnya di vagina Gabriel.

Gabriel memejamkan matanya sambil menganggukan kepalanya sebagai jawaban.

Naruto yang sudah mendapatkan sinyal dari kekasihnya, langsung memasukan penisnya dengan perlahan. Setelah kepala penisnya masuk, Naruto terus mendorong penis miliknya dengan pelan, dirinya tak mau terburu buru karna dia tau ini pertama kalinya bagi Gabriel.

"Ugh~akkhh" rintih Gabriel dengan mata terpejam saat penis kekasihnya terus meneroboh vagina miliknya, hingga sampai di selaput dara miliknya penis itu berhenti sebentar. Lalu Gabriel merasakan lumatan lembut pada bibirnya, membalas sapuan lembut tersebut membuat Gabriel kenikmatan.

Hingga...

"Mmmmhhhhh" desah tertahan Gabriel karena masih dalam ciuman saat penis Naruto telah menerobos masuk dan merobek selabut dara miliknya. Mengigit bibir kekasihnya saat merasakan sakit yang luar biasa pada vaginanya. Darah segar perlahan mengalir dari sela vagina Gabriel, menandakan bahwa perawannya telah hilang.

Naruto sendiri merasa perih pada bibir bawahnya, saat digigit oleh Gabriel tapi Naruto harus menahannya karena sakit dibibirnya tak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh kekasihnya itu. Naruto mencoba meredam rasa sakit kekasihnya dengan memberikan rangsangan.

Kedua tangannya meremas lembut dada Gabriel, membuat Gabriel meleguh disela ciumanya. Naruto terus meremas dengan lembut, tak lupa memlintir puting yang tegang itu agar Gabriel lebih bergairah.

"Mmmm~~puuahhh"

Kedua bibir itu telah lepas,Gabriel mengambil nafas sebanyak mungkin setelah ciuman yang cukup lama tadi menguras pasokan udaranya.

Naruto sendiri langsung mengarah pada dada Gabriel sebelah kanan, menjilat puting yang tegang itu dengan lembut dan pelan agar Gabriel melupakan rasa sakitnya.

"Aahhh~aahh~Naruu!" Rangsangan yang diterimanya membuat Gabriel terus mendesah, melupakan rasa sakit pada vaginanya. Rangsangan nikmat terus dia dapatkan saat Naruto melumat dada miliknya.

"Uuhh~uhhh~ahhh~ahhh" Gabriel terus mengeliat, karena mendapatkan terus rangsangan, dirinya bahkan tak sadar telah mengoyangkan pinggulnya sendiri.

"Aahh~kau~boleh~bergerak~Naru~ahhh!" Ujar Gabriel merasa tak tahan untuk siap digoyang.

Naruto yang telah mendapatkan izin, langsung mengerakkan secara perlahan dengan mulutnya masih tak mau melepaskan dada kekasihnya.

'Ughhh,,sangat sempit dan nikmat' batinnya saat merasakan kerapatan vagina kekasihnya itu, membuatnya merasa ingin bergerak dengan cepat. Dengan perlahan dia menaikkan tempo gerakan pinggulnya.

"Ahh~ahh~ukhh~Naruuu~Chuuu!" Desah Gabriel sambil memayunkan bibirnya. Naruto langsung melepas hisapannya dan melumat bibir kekasihnya. Gabriel yang mendapatkan ciuman itu menikmati dengan mata terpejam, kedua lengannya menekan kepala Naruto.

Pinggulnya terus bergerak maju mundur dengan tempo sedang, gesekan yang dirasakan pada penisnya membuat rasa nikmat tersendiri.

Plakk plakk plakk

Naruto semakin meningkatkan ritme goyangan miliknya, menikmati rasa yang tak bisa diungkapkan dengan kata kata, suara benturan dua paha yang bertubrukan menghiasi kegiatan keduanya.

Mulut mereka terus melumat,menghisap,menukar saliva masing masing. Kedua lengan Naruto tak pernah berhenti untuk terus meremas dada indah tersebut, tak hanya meremas tapi juga memlintir putingnya sehingga membuat Gabriel semakin menjadi.

"Mmmm~mmmhh~ahh~yahh~i-ini~nikmat~Naruu~ahh~ahh~lagi~lebih cepat!" Pinta Gabriel meminta Naruto bergerak lebih cepat setelah melepas ciumannya, tentu Naruto dengan senang hati memberikannya.

Dengan gerakan yang lebih cepat tadi Naruto terus menggempur vagina kekasihnya.

"Aahh~in~i~bena~benar~nikmat~Gabriel-chann" desah Naruto yang mengoyangkan pinggulnya semakin cepat. Kerapatan vagina kekasihnya membuatnya tak bisa mengendalikan goyangannya. Kedua lengannya meremas dada milik Gabriel.

Plaakk plaakk plaakk

"Ahh~ahh~te~terus~lebih~cepat" hanya ada suara desahan, benturan dua paha dan decitan ranjang akibat gerakan cepat Naruto. Gabriel sendiri terus mendesah saat vaginanya terus dihujam dengan cepat.

Pinggulnya terus bergerak cepat, dapat Naruto rasakan bahwa vagina kekasihnya semakin menjepit dengan kuat. Menandakan bahwa Gabriel akan segera mencapai puncaknya kembali.

"~ahhh~ahh~ak~aku~akan~keluarr~lagi~! Terus~Naru~ahhh~jangan~berhenti" Gabriel tak bisa untuk tidak menahan desahannya. Gempuran yang dilakukan kekasihnya membuat vaginanya berdenyut denyut.

Naruto langsung melumat dada sebelah kanan, untuk lebih merangsang kekasihnya agar segera mencapai puncak. Bahkan dirinya pun juga merasa ingin segera keluar, merasakan nikmatnya jepitan dinding vagina kekasihnya.

"Ahh~ahh~ukhh~nikmat~sangat~nikmat~" kedua lengan Gabriel meremas surai pirang kekasihnya yang setia menghisap dada miliknya.

"Ahh~ahhh~uuhh~"

"KEELLUAARRRR" desah panjang Gabriel dengan tubuhnya yang mengejang saat mencapai puncaknya vaginanya menjepit dengan kuat penis yang berada didalam, cairan cintanya menyiram penis Naruto dengan deras, pinggul kekasihnya masih bergerak. Membuat rasa ngilu pada vaginanya tapi bercampur rasa nikmat pula.

Naruto sendiri terus menggenjot vagina Gabriel, jepitan pada saat kekasihnya klimaks membuatnya tak tahan untuk mengeluarkan sperma miliknya. Dengan gerakan semakin cepat ditambah cairan cinta milik Gabriel membuat penis miliknya dapat bergerak cepat.

"GUHHH" Desah tertahan Naruto saat mengeluarkan spermanya kerahim Gabriel membuat rahim itu penuh, Gabriel sendiri merasa hangat saat disiram dengan sperma, bahkan Naruto menggigit puting Gabriel. Membuat Gabriel mengelinjang ditambah dengan pinggul Naruto masih menyodok walau sudah menumpahkan spermanya.

"AaahhhhhHH" Gabriel tak dapat menahan klimaksnya kembali, menggalami klimaks dua kali sekaligus membuat tubuhnya sangat lemas.

Naruto masih menyodokkan penisnya menanamkan sedalam mungkin, dan itu membuat kenikmatan tersediri baginya. Ditambah jepitan vagina Gabriel saat klimaks kembali membuat penisnya terasa nikmat. Setelah beberapa tusukan Naruto berhenti menyodokkan pinggulnya.

"Hahh~itu~hahh~sangat~nikmat~sekali~ ne Gabriel-chan" ucap Naruto dengan nafas tersengal setelah melepas kulumannya pada dada kekasihnya, dirinya lalu mengubah posisinya menyamping tanpa melepas penisnya. Agar Gabriel tak keberatan menopang dirinya.

"Um,,,hahh" jawab Gabriel mengatur nafasnya sambil memejamkan matanya karena lelah.

Naruto yang melihat kekasihnya memejamkan matanya, mengusap lembut surai pirang tersebut. "Tidurlah Gabriel-chan. Kau tampak kelelahan" ucapnya sambil memeluk tubuh telanjang kekasihnya sambil memposisikan Gabriel agar nyaman dalam pelukannya.

Gabriel sendiri tak membalas ucapan kekasihnya, tubuhnya sangat lemas sekali untuk menjawab. Dengan membalas pelukan kekasihnya, Gabriel mencoba menyelami alam mimpinya.

Naruto sendiri masih menanamkan penisnya divagina Gabriel, dirinya masih enggan untuk melepaskannya, menikmati kehanggatan vagina kekasihnya membuat Naruto ingin menyodok kembali vagina itu. Tapi dia harus menahan hasrat tersebut saat melihat wajah kelelahan Gabriel, Naruto tak ingin memaksa Gabriel melayani nafsunya yang menggembu embu itu.

Gabriel pastinya butuh istirahat, karena ini pertama kalinya bagi Gabriel dan Naruto, dirinya tak ingin menghancurkan tubuh kekasihnya hanya untuk melayani nafsunya, dia tak ingin jika dia tetap memaksa untuk melayani nafsunya maka akan berakibat pada hubungannya.

Dirinya tak mau hal tersebut, dia mencintai Gabriel. Sangat mencintainya, mencium pucuk kepala pirang itu lalu Naruto memejamkan kedua matanya untuk ikut beristirahat pula.

.

.

.

Waktu telah berganti, bulan menggantikan tugas sang mentari. Membuat dunia jadi gelap dan bulan menunjukkan pemandangan yang indah dilangit. Bintang bintang yang bersinar terang menghiasai malam hari, walau tak begitu terlihat jika dikeramain kota karena banyaknya lampu lampu yang lebih terang dari pada bintang malam yang bersinar.

Dirumah yang megah, lebih tepatnya di meja makan terdapat dua perempuan satu wanita paruh baya dan gadis remaja, keduanya memiliki paras yang cantik, meski wanita paruh baya itu berumur diatas 30 tahun lebih tapi masih terlihat cantik dan awet muda dan gadis remaja itu juga tak kalah cantik pula dengan wanita paruh baya.

Mereka sedang menikmati makan malam dengan nikmat, setelah beberapa saat selesai makan mereka dengan tenang meminum air putih dalam gelas.

"Dimana kakakmu sayang? tak biasanya kakakmu jam makan malam belum pulang?" Satu pertanyaan keluar dari wanita paruh baya itu kepada gadis remaja.

"Hmp,,, tak tau" jawab sang gadis dengan acuh dengan mengembungkan pipinya. Sebenarnya sang gadis tau diamana sang kakak, sudah pasti kakaknya menghabiskan waktunya dengan kekasihnya itu. Ugh,, itu sangat menjengkelkan buatnya.

"Kemana ya kakakmu sebenarnya? Padahal kaa-san ingin membuat pesta kecil untuk kelulusan kalian! " Ucap wanita paruh baya itu. Memang hari ini adalah hari kelulusan kedua anaknya, setelah di beritahu putrinya bahwa mereka lulus. Tak telak membuatnya senang, bahwa kedua anaknya telah lulus dengan nilai yang memuaskan.

Mungkin jika suaminya masih ada kesenangan ini pasti bertambah, tapi sayang suaminya telah tiada 8 tahun yang lalu. Saat kedua anaknya usia 10 tahun, membuat semuanya sangat kehilangan. Apalagi putrinya itu sangat manja dan sayang pada suaminya, tentu membuat putrinya sangat sedih, bahkan sampai membuat putrinya itu jatuh sakit karena tak mau makan jika tidak ada ayahnya.

3 hari putrinya tak mau makan, hingga akhirnya dibujuk oleh putranya. Putrinya mau makan walau sedikit tapi itu sudah membuatnya senang, dan perlahan putrinya bisa merelakan perginya suaminya itu dengan tenang.

"Aku mau kekamar. Mau tidur" ucap gadis remaja cantik itu sambil berdiri dan melangkah kekamar miliknya dilantai dua.

Wanita paruh baya itu hanya diam dan masih hanyut dalam lamunan masa lalunya.

.

.

Kembali ke apartement Gabriel.

Malam yang cukup dingin ini, membuat Naruto membuka kelopak matanya. Dengan perlahan menerjapkan matanya untuk menyesuaikan cayaha yang ada. Tapi gelaplah yang ada, karena ini sudah malam dan lampu dalam kamar itu belum dinyalakan sama sekali. Dengan perlahan Naruto melepaskan pelukannya pada tubuh Gabriel agar tidak bangun dari tidurnya, lalu mendudukkan tubuhnya dipinggir kasur.

Dengan perlahan Naruto berdiri dan berjalan ke arah sakral lampu yang ada di dinding dekat pintu masuk. Lalu menyalakannya dan membuat dirinya bisa melihat kamar apartement kekasihnya itu. Naruto bisa lihat seragam mereka berserakan di lantai, lalu pandangannya mengarah jam didinding. Pukul 20:22 menandakan waktu telah malam, dirinya pasti telah melewatkan makan malamnya dirumah.

Lalu Naruto berjalan kearah ranjang dimana kekasihnya masih tidur, dapat Naruto lihat ada kissmark yang cukup banyak dileher kekasihnya itu dan juga sperma yang mengering dibagian vagina Gabriel. Dengan pelan Naruto membelai surai pirang Gabriel, lalu mengecup surai itu dengan kasih sayang. Seolah kecupan itu tanda terima kasih atas kenikmatan yang kekasihnya berikan padanya.

"Eenggg" suara leguhan Gabriel yang akan bangun.

"Sssttt.. tidurlah kembali Gabriel-chan." Ternyata usapan dan kecupan itu membuat kekasihnya bangun.

"Eengg.. Naru jam berapa sekarang? Apa sudah pagi?" Ucap Gabriel sambil mengucek kedua matanya.

Naruto tersenyum kecil mendengar ucapan kekasihnya itu. "Belum, ini belum pagi. Masih malam Gabriel-chan" jawabnya yang masih setia mengusap surai Gabriel.

Dengan tiba tiba kedua lengan Gabriel berada dileher Naruto dan langsung menariknya, membuat kepala Naruto berada disamping kepala Gabriel.

"Gabriel-chan?" Tanya Naruto yang tiba tiba diperlakukan seperti itu.

"Umm.. dingin Naru" ucap Gabriel dengan nada yang manja.

"Bagaimana kalo kita mandi bersama, kau mau Gabriel-chan." usul Naruto dan Gabriel hanya menggagukan kepalanya saja.

Naruto pun langsung menyusupkan kedua lengannya di tenggkuk dan kaki Gabriel dan menggangkatnya. Gabriel sendiri mempererat pelukan pada leher kekasihnya itu. Lalu Naruto melangkah kearah kamar mandi yang berada diluar kamar.

Keduanya berjalan dengan tubuh yang telanjang, tapi siapa yang peduli akan hal tersebut. Toh tak ada yang melihat mereka kan jadi tak masalah. Setelah sampai dikamar mandi, dengan perlahan Naruto menurunkan kekasihnya.

"Apa masih sakit Gabriel-chan?" Tanyanya saat melihat kekasihnya sedikit meringgis saat turun.

"Umm..sedikit"

"Kalo masih sakit bilang saja ya." ucap Naruto dan dijawab dengan anggukan. Naruto pun menyalakan shower air hangat, karena udara malam ini cukup dingin jadi Naruto memutuskan mandi air hangat.

Jreeeesss

Air shower menyirami tubuh keduanya, dengan posisi berdampingan membuat hanya sebagian yang terkena air shower. Lalu Naruto mengubah posisi mereka dengan berada dibelakang Gabriel. Sehingga kini tubuh keduanya sudah basah kuyup.

Naruto dapat melihat pemandangan yang luar biasa saat melihat tubuh basah kekasihnya ini, dan tak telak membuat penisnya menegang. Saat penis yang menegang itu tak sengaja bersentuhan dengan pantat Gabriel, dikarenakan posisi yang dekat membuat penis itu menyentuh pantat Gabriel.

"Naru mesum." ucapnya dengan sedikit tawa kecil.

"Hehehe, gomen ne Gabriel-chan habisnya tubuhmu sangat sexy sekali." Jawab Naruto dengan mengaruk pipinya.

"Apa aku sangat sexy Naru? Hingga membuat penismu tegang"

"Tentu, kau sangat sexy sekali"

"Hm,, jika begitu apa kita akan melakukan lagi?" Ucap Gabriel sambil mengenggam penis Naruto yang dibelakangnya dan perlahan mengocoknya.

"Ssshh...apakah tak apa Gabriel-chan. Vaginamu kan masih sedikit sakit?" Tanya Naruto, apakah tak apa jika mereka sex. Karna vagina kekasihnya kan masih agak sakit, dia tak mau merusak kekasihnya itu.

"Um.. tidak kok, aku rasa nanti jadi nikmat sama seperti saat kita sex?" Jawab Gabriel yang terus mengocok penis Naruto bahkan menaikkan ritmenya.

"Sshhh~ahh~baiklah, tapi jika sakit bilang ya" ucap Naruto yang menikmati kocokan kekasihnya, tangan lembut itu sangat memanjakan penisnya yang tegang.

Gabriel sendiri tersenyum senang, walau sebenarnya dirinya memang agak khawatir tapi saat ingat kenikmatan sex tadi membuatnya membuang jauh jauh rasa sakit nanti. Lalu Gabriel mendekatkan dirinya dan menoleh kebelakang.

"Naruu,,,chuuuu" Naruto yang melihat bibir merah merucut maju itu langsung saja menyambarnya, keduanya saling lumat dalam siraman air shower. Dalam ciuman itu kadang ada pula air yang masuk kedalam mulut mereka tapi tak membuat ciuman itu berhenti jutru malah membuat ciuman itu semakin menjadi.

Kedua lengan Naruto dengan perlahan bergerak kedepan, tangan kiri di vagina dan tangan kanan di dada Gabriel. Dengan perlahan tangan kiri Naruto mengusap bibir vagina kekasihnya itu, dan tangan kanannya meremas cukup kuat.

"Mmmhh~ahh~mmmhh" desahan yang tertahan akibat ciuman yang panas itu.

Gabriel terus mengerang saat vagina dan dadanya dijamah oleh tangan kekasihnya, dapat Gabriel rasakan tangan kekasihnya menjamah dengan lembut vaginanya dan meremas keras dadanya. Hal tersebut membuatnya semakin bernafsu.

Gabriel memejamkan matanya menikmati ciuman panas dan perlakuan pada dada dan vaginanya, lidahnya dan lidah Naruto saling bergulat tak jarang Gabriel menghisap bibir kekasihnya membuat nafsu mereka semakin tinggi, tangannya kini mengocok penis Naruto dengan ritme yang cepat. Membuat Naruto mengerang dalam ciumannya saat menerima kocokan cepat dari tangan halus kekasihnya itu.

Naruto juga meningkatkan ritme gosokan pada vagina kekasihnya, lalu memasukkan jari tengah dan telunjuk kedalam vagina Gabriel. Hal tersebut membuat Gabriel membuka kedua kakinya sedikit lebar agar memudahkan Naruto melakukan dengan sesuka hati.

"Puuaahhh~~ahh~ahh~" desahan indah itu keluar dari Gabriel setelah melepaskan ciuman mereka yang penuh nafsu.

Naruto langsung menjilati tengkuk Gabriel, tak hanya menjilat tapi juga menggigit. Menghasilkan bekas merah, Naruto terus melakukan itu tak jarang menjilati bekas merah yang ada pada leher kekasihnya itu.

Keduanya semakin menggila, meningkatkan ritme kocokan agar mencapai puncak. Terbukti dari penis Naruto yang semakin berkedut kedut dan vagina Gabriel yang semakin menjepit jari Naruto.

"Ahhh~ahh~ahh~uukhhh"

"Aahh~lebih~ce-cepat~"

Desahan keduanya menghiasi kamar mandi tersebut, suara gemercik air kalah akan desahan mereka.

"KE-KEELUUUARRR"

Croott Croott Croott

Desah panjang keduanya saat mencapai klimaks, sperma Naruto langsung tumpah pada pantat Gabriel dengan sangat banyak. Dan jari Naruto merasakan kehangatan saat disiram oleh cairan cinta Gabriel yang keluar dengan deras.

"Hahh~hah~ahh~"

Keduanya bernafas dengan terengah, tapi Gabriel sedikit mendesah saat dadanya masih diremas. Naruto menaruh dagunya pada pundak kanan Gabriel dengan nafas yang masih terengah akibat klimaks.

Tangan Gabriel sendiri masih menggengam penis Naruto yang masih tegang, lalu mengocoknya pelan dan lembut. Dirinya sudah tak sabar untuk melakukan sex kembali.

Naruto yang diperlakukan seperti itu mengerang nikmat.

"Sepertinya kekasihku tak sabar untuk permainan selanjutnya?" Ucap Naruto dengan seringainya, kedua tangannya kini meremas pelan kedua dada Gabriel.

Wajah Gabriel memerah malu, karena ketahuan ingin cepat bermain kembali. Dirinya hanya menggangukan kepalanya sebagai jawaban.

Naruto yang sudah mendapatkan jawaban, langsung menbungkukkan tubuh Gabriel agar bertumpuan pada dinding didepannya. Naruto memegang pinggul Gabriel lalu memposisikan penisnya di depan vagina Gabriel.

"Kau siap Gabriel-chan?" Tanya Naruto sedikit memasukan penisnya, hanya kepala penis Naruto yang sudah didalam.

Gabriel sedikit mengerang saat kepala penis itu telah masuk vaginanya. "Aku siap Naru" jawabnya sambil menoleh kearah belakang.

Naruto pun dengan perlahan memajukan penisnya, sempit yang Naruto rasakan saat memasuki vagina kekasihnya. Hangat pula saat penis Naruto sudah tertelan setengah, kehangatan yang berpusat pada penisnya terasa menjalar keseluruh tubuhnya. Naruto mendorong terus penisnya hingga tertelan semuanya dan nikmat yang Naruto rasakan saat semua penisnya telah tertelan pada vagina Gabriel.

"Aaahhhhhh" teriak panjang Gabriel saat kepala penis kekasihnya itu menyentuh rahimnya, memberikan kenikmatan yang membuat Gabriel merasa melayang layang.

Menarik kembali penisnya hingga menyisakan setengah lalu mendorongnya masuk kembali dengan pelan, Naruto melakukannya berulang ulang.

"Ahhh~ahh~Uuhhkk~"

Gabriel mendesah saat penis Naruto telah bergerak dengan pelan, setiap masuk kedalam vaginanya. Kepala penis kekasihnya menyentuh rahimnya terus.

Naruto terus menggoyangkan pinggulnya dengan pelan, selang beberapa saat dirinya menaikkan tempo goyangannya dengan lebih cepat.

"Aahh~ahhh~yahh~Naru~terus~ahh~"

Gabriel terus mendesah nikmat menerima goyangan kekasihnya yang dinaikkan ritmenya. Dirinya sangat menikmati setiap sodokan yang dilakukan kekasihnya.

Naruto terus bergerak dengan tempo yang stabil, menikmati gesekan penisnya dengan dinding vagina kekasihnya.

Plaakk Plaakk Plaak

Suara benturan yang cukup keras saat Naruto terus mengenjot vagina kekasihnya, dirinya bahkan sampai memejamkan matanya menikmati rapatnya vagina kekasihnya. Air shower terus membasahi tubuhnya dan tubuh Gabriel.

"Yahh~ahh~lebih~cepat~ahh~" pinta Gabriel saat merasakan semakin nikmatnya goyangan Naruto. Kedua dada yang terpantul akibat goyangan Naruto, menabrak dinding yang menjadi tumpuan tangan Gabriel.

Naruto tentu langsung memberikan apa yang diminta kekasihnya, mengerakkan lebih cepat dari yang tadi bahkan Naruto menghentakkan dengan kuat pinggulnya, karena penisnya terus merasakan nikmat yang tiada tara. Penisnya terus bergesekan dengan dinding vagina Gabriel, kepala penisnya bahkan membentur rahim.

"Aahh~yahh~nik~nikmat~" Gabriel sangat menikmati setiap sodokan yang dilakukan kekasihnya, membuatnya akan mencapai klimaks.

"Ahh~terus~aahh~Naru~lebih~cepat~aku~akan~keluar~ahhh"

Naruto yang tau kekasihnya akan keluar langsung menegakkan tubuh Gabriel, kedua tangannya langsung meremas dada kesukaannya itu dengan kuat.

Gabriel sendiri langsung mengkalungkan tangan kanannya ke kepala Naruto, saat wajah Naruto berada di sampingnya. Lalu Gabriel melumat dengan penuh nafsu bibir kekasihnya.

"Mmmmhhhh~mmmhh~mmhh"

Naruto tentu langsung membalas lumatan ganas Gabriel, pinggulnya tak henti untuk bergerak malah semakin cepat. Kedua tangannya masih meremas bahkan memlintir puting pink itu dan membuat Gabriel mengerang dalam lumatan mereka.

"Mmmhhh~ahhh~mmmhhhhh"

Kedua bibir itu saling melumat dengan agresif, tak ada lumatan pelan. Yang ada lumatan menunjukkan siapa yang paling dominasi, keduanya merasakan akan segera mencapai klimaks. Membuat lumatan itu semakin menjadi lebih buas.

Keduanya dapat merasakan kemaluan mereka berkedut, vagina Gabriel yang mulai mencengkram kuat penis Naruto dan penis Naruto sendiri membesar didalam vagina Gabriel.

"MmmmhhHHH"

Croot Croot Croot

Dengan hentakan terakhir yang kuat membenamkan penisnya sedalam mungkin di vagina kekasihnya, Naruto menumpahkan seluruh spermanya ke rahim kekasihnya. Dapat Naruto rasakan jepitan kuat dan disiramnya penis dengan cairan cinta Gabriel.

Hentakan kuat itu membuat tubuh Gabriel membungsung kedepan, tubuh mereka sama mengejang saat mencapai klimaks. Bahkan mereka masih enggan untuk melepaskan ciuman panas mereka, keduanya masih saling menghisap satu sama lain.

"Puahhh~~hahh~hahh~" keduanya melepaskan ciuaman penuh nafsu itu membuat deru nafas mereka memburu.

Gabriel merasakan hangat saat sperma Naruto memenuhi rahimnya, membuat perutnya terasa penuh akan sperma. Dan Gabriel masih merasakan penis kekasihnya itu masih tegang di dalam vaginanya.

Naruto membiarkan penis tegangnya didalam vagina Gabriel, menikmati sisa klimaks mereka berdua. Kedua tanganya sudah tak meremas dada Gabriel, dilingkarkannya kedua tangannya di perut Gabriel agar tak jatuh kedepan.

"Ne,,Gabriel-chan!" Ujar Naruto sambil menaruh dagunya di pundak kanan Gabriel.

"Hmm,,apa Naru?" Tanyanya sambil menoleh ke arah samping kekasihnya.

"Umm,,bo-boleh minta lagi?" Ucapnya sedikit gugup.

Gabriel tersenyum tipis mendengar permintaan kekasihnya, dirinya padahal ingin meminta satu ronde lagi tapi kekasihnya sudah meminta terlebih dahulu, mungkin karena penisnya yang masih tegang itu membuat kekasihnya meminta lagi.

"Tentu Naru, lagi pula tak adil jika kamu belum benar benar puas" jawabnya sambil mencium pipi kekasihnya itu.

Naruto yang mendengar itu tersenyum senang, lalu mencium pipi putih Gabriel.

"Terima kasih Hime." Ucap Naruto sambil menjauhkan wajahnya. Dengan perlahan Naruto mengeluarkan penisnya.

"Aahhh" Gabriel sedikit mendesah saat penis Naruto telah keluar. Terlihat beberapa tetes sperma keluar dari vagina Gabriel, mungkin rahim Gabriel tak mampu menampung semua sperma yang di keluarkan Naruto.

Naruto lalu berjalan ke arah kloset duduk dan mendudukinya. Lalu Naruto menepuk paha miliknya memberi isyarat Gabriel untuk duduk dipangkuannya. Gabriel pun berjalan lalu duduk dipanggkuan Naruto, vaginanya tepat menduduki penis yang tegang itu.

Naruto sedikit meleguh saat penisnya diduduki vagina Gabriel, kedua lengannya langsung menuju kearah pantat yang sexy itu dan meremasnya.

"Ahhh" Gabriel sedikit mendesah saat pantatnya diremas, membuatnya bergerak sedikit maju hingga membuat vaginanya bergesekan dengan penis Naruto. Kedua tangannya bertumpu pada pundak Naruto.

Melihat dada yang indah terpampang didepan wajahnya, langsung saja Naruto menghisap dada sebelah kiri Gabriel. Membuat sang empu mengerakkan pinggulnya, gesekan antara penis dan bibir vagina itu terus terjadi. Cairan cinta perlahan merembes keluar membuat penis Naruto licin dan gesekannya semakin cepat akibat licinnya penis Naruto.

Gabriel yang tak tahan akan nafsunya, langsung menggangkat pantatnya. Tangan kanannya menggengam penis Naruto lalu mengarahkannya pada lubang vaginanya. Naruto sendiri masih asik menghisap dada Gabriel dengan nikmat tangannya pun juga tak berhenti meremas pantat kekasihnya.

Setelah dirasa pas, Gabriel dengan perlahan menurunkan pantatnya. Perlahan namun pasti Gabriel terus menurunkan pantatnya, terus mendesah saat penis itu masuk kedalam vaginanya. Hingga setengah yang telah masuk Gabriel langsung menghentakkan pinggulnya.

"Uuhhhhkk~/uughh"

Penis Naruto telah tertelan semuanya, membuat Gabriel mengadah keatas dan mencengkram kuat pundak kekasihnya, Naruto meleguh saat menghisap dada Gabriel setelah penisnya tertelan semua.

Dengan perlahan Gabriel menggangkat pinggulnya, menyisakan setengah penis yang tersisa lalu menurunkannya dengan pelan. Gabriel melakkukan itu berulang ulang, entah dari mana belajarnya Gabriel tau tentang gaya itu.

Naruto sendiri menikmati yang dilakukan kekasihnya, dirinya masih asik dengan dada kiri Gabriel, lalu kini berpindah ke dada kanan dan menghisapnya dengan kuat.

Gabriel yang mendapatkan hisapan kuat itu langsung mendekap kepala Naruto membenamkan kepala itu ke dadanya. Gerakan pinggulnya juga semakin cepat, tangan Naruto juga ikut membantu untuk mengerakkan dengan cepat pinggulnya.

"Aahhh~uuhh~nikmat~i~ini~sangat~nikmat~aaahh~uuhhh" Gabriel terus mendesah dengan kepala mengadah keatas.

"Terus~hisap~ahh~Naruuu~"

Naruto tanpa diperintah pun langsung menghisapnya dengan sangat kuat bahkan menggigit kecil puting yang tegang karena terangsang itu.

Gerakan Gabriel sendiri semakin menggila, rangsangan yang diterimanya membuatnya semakin liar. Beberapa menit Gabriel menggoyang dengan liar, dirinya merasakan sebentar lagi akan keluar. Memegang erat kepala kekasihnya yang masih setia menghisap dadanya membenamkan sekuat mungkin.

"Aahhh~aahhh~ahhhh~"

Naruto yang menghisap dada Gabriel terkadang mengerang karena goyangan liar kekasihnya, ini adalah yang diluar dugaan baginya. Gabriel kekasihnya yang lembut menjadi liar saat sex, sungguh ini mengejutkan baginya tapi juga membuat dirinya senang jika kekasihnya liar seperti ini.

Naruto dapat merasakan dinding vagina kekasihnya semakin menjepit penisnya, sungguh ini nikmat sekali baginya. Membuat dirinya tak tahan untuk menumpahkan kembali sperma miliknya ke rahim Gabriel.

"Aahhh~Aahh~yahh~uuuhh~ahhh~"

"Na~Naru~aahh~KELUUUAARRRR"

Croot Croot Croot

Teriak Gabriel saat mencapai puncaknya, mengeluarkan cairan cinta yang banyak menyirami penis Naruto. Bersamaan itu pula Naruto menyemprotkan spermanya kerahim Gabriel, membuat Gabriel merasakan kehangatan pada perutnya. Sperma yang dikeluarkan Naruto ada yang keluar dari sela penyatuan mereka.

Naruto pun melepaskan hisapanya pada dada Gabriel, dan menaruh kepala kekasihnya dipundak kanannya.

"Hahh~hahhh~hhahhh~" deru nafas Gabriel setelah klimaks, dadanya naik turun didada Naruto. Nafas Naruto sendiri tak terlalu terengah seperti kekasihnya.

Mengelus surai pirang kekasihnya dengan lembut, penisnya masih tegang didalam vagina Gabriel. Dirinya masih ingin merasakan nikmatnya vagina kekasihnya, masih ingin merasakan kerapatan vagina tersebut.

"Nee,,Gabriel-chan kita lanjut ke ronde selanjutnya" ujar Naruto sambil memegang kuat pantat Gabriel dan langsung berdiri serta menganggkat tubuh kekasihnya. Gabriel sendiri langsung mengkalungkan kedua lenganya keleher Naruto.

Naruto langsung mengerakkan pinggulnya dengan tempo sedang kedua tangannya meremas pantat sexy itu.

"Aahhh~aahh~Naruu"

Gabriel hanya mendesah saat menerima goyangan kekasihnya, menggeratkan kedua kakinya pada pinggul Naruto agar dirinya tak jatuh. Dan hal tersebut membuat penis Naruto semakin menerobos kedalam vaginanya.

"Aahhh~aahh~"

Vagina Gabriel terus menjepit penis Naruto dengan kuat, membuat Naruto merem melek saat mengoyangkan pinggulnya.

Plaakk plaakk plaakk

Suara benturan keras dua paha yang bertubrukan, goyangan pinggul Naruto kini semakin cepat, karena merasakan nikmatnya vagina kekasihnya.

"Aahhh~aahh~aaahh~"

Gabreil semakin mendesah dengan keras saat menerima perlakuan dari kekasihnya, semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh kekasihnya.

Desahan keras Gabriel bagaikan sumber tenaga Naruto untuk semakin mengoyangkan pinggulnya, dirinya tak bisa berhenti untuk tidak mengoyang dengan cepat saat merasakan penisnya semakin di jepit dengan kuat oleh dinding vagina Gabriel, membuatnya siap menumpahkan kembali sperma miliknya.

"Aahhh~ahh~Gabriel-chan~kau~sungguh~nikmat~" ujar Naruto sambil mendesah walau tak sekeras Gabriel. "Aahh~aku~akan~keluar~sayang~aahh~" lanjutnya.

"Aah~keluarkan~ahh~saja~Naru~"

Keduanya saling merasakan akan keluar, Naruto terus menggenjot vagina Gabriel agar mencapai klimaksnya bersama.

"AAHHHH/UUGHH"

Croot Croot Croot

Keduanya saling mendesah panjang, bersamaan dengan itu pula mereka mencapai klimaks dengan nikmat. Tubuh keduanya saling mengenjang, menumpahkan apa yang sedari tadi ingin keluar. Lagi sperma Naruto merembes keluar dari sela penyatuan mereka.

Naruto kemudian mendudukan dirinya di kloset kembali, bersama Gabriel yang dipelukannya. Dapat Naruto rasakan payudara kekasihnya menekan dadanya. Naruto yang masih tegang penisnya, menaik turunkan patat Gabriel.

"Aahhh~aahh~Naru~tung~tunggu~aahh~"

"Maaf Gabriel-chan aku belum puas~aahh~"

Gabriel yang digoyang kembali oleh kekasihnya hanya bisa mendesah, padalah tubuhnya masih lemas sekali. Walau dirinya menikmati permainan mereka tapi dirinya butuh sedikit istirahat.

Naruto terus menaik turunkan pantat Gabriel dengan tempo yang sedang, lalu dirinya berhenti menaik turunkan pantat kekasihnya. Tangan digunakan mendorong tubuh Gabriel sedikit keatas agar dia bisa menghisap payudara Gabriel, dengan lahap Naruto langsung menyusu pada payudara kanan Gabriel.

"Aahhh~~"

Tanan kanannya langsung kembali kepantat kekasihnya, dan menaik turunkan kembali dengan tempo cepat.

Gabriel perlahan bernafsu kembali saat menerima rangsangan dari Naruto, dirinya bahkan ikut mengoyangkan pantatnya. Membuat Naruto tak bersusah payah menaik turunkan pantatnya.

"Aahh~aahhh~aahh~aahh~"

Gabriel mendakap kepala kekasihnya, dan menaikkan goyangan pinggulnya. Membuat kenikmatan pada keduanya, beberapa menit berlalu dengan goyangan liar itu.

"Aahhhh~Keluuaarrrrr"

Gabriel keluar terlebih dahulu menyirami kepala penis Naruto dengan cairan cintanya. Naruto sendiri yang sebentar lagi akan keluar langsung menaik turunkan pantat Gabriel tak lupa mengoyangkan pinggulnya ke atas agar mencapai puncaknya.

"Aahh~aaah~Na~Naruu~ini~masih~sensitif~aahh~" desah Gabriel yang merasakan sedikit nyeri pada vaginanya. Tapi tak dihiraukan oleh kekasihnya, masih saja mengoyang vaginanya dan hal tersebut membuat dirinya akan keluar kembali.

"Aahhh~aahhh~aku~akan~keluarr~lagi~" ucap Gabriel terus mendesah.

Naruto semakin bergerak dengan cepat, membuat tubuh Gabriel terhentak keatas. Gabriel sendiri meremas kuat surai pirang kekasihnya.

"UUGHH~"

Croooott

Desah tertahan Naruto yang masih menghisap payudara Gabriel, bahkan menghisapnya dengan kuat. Spermanya keluar dengan banyak dirahim Gabriel.

"Aaahhhhhhhh~"

Desah panjang Gabriel dengan indah saat mencapai klimaksnya, semprotan deras sperma Naruto membuatnya klimaks kembali. Sudah tak terhitung banyaknya sperma yang dirahimnya, membuat rahim Gabriel tak kuat menampung sperma yang dikeluarkan Naruto.

"Aahh~hahh~Naru~kau~hahh~masih~saja~menghisapnya~" Gabriel mengatur nafasnya sambil mendesah karena Naruto masih menghisap payudaranya.

Naruto pun melepaskan hisapannya pada payudara Gabriel dan menatap kekasihnya.

"Itu karena payudaramu sangat nikmat Gabriel-chan, makanya aku suka menghisapnya!" Jawabnya tersenyum lembut pada kekasihnya.

"Hihihi itu tak akan keluar susunya Naru meski kau hisap terus" balasnya sambil tertawa kecil.

"Meski tak keluar susunya tak apa! Masih nikmat untuk dihisap"

"Hihihi, kamunya aja yang mesum Naru makanya jadi keenakan dengan payudaraku" ujar Gabriel sambil mengelus surai pirang kekasihnya dengan lembut. "Dan kamu benar benar mesum ne! Bahkan sudah keluar banyak masih saja tegang didalam" lanjutnya.

"Hehehe aku juga gak tau Gabriel-chan kenapa masih tegang, dan kurasa aku mesum itu wajar. Karena aku masih lelaki normal yang menyukai wanita secantik bidadari seperti dirimu!" Ucap Naruto dengan senyum lebarnya. Gabriel sendiri merona hanya dengan gombalan seperti itu.

"Dasar gombal, sepertinya kita harus bermain lagi agar penismu tidak tegang" ujarnya dengan rona merah dipipinya.

Naruto yang mendengar ucapan kekasihnya menampilkan senyum sumringah senang.

"Mungkin satu lagi Gabriel-chan" jawab Naruto dengan cengiran khasnya. "Ne Gabriel-chan boleh aku meminta sesuatu!" Lanjutnya.

"Minta apa Naru?"

"Maukah kamu menghisap punyaku" ucap Naruto dengan pelan.

Wajah Gabriel langsung memerah padam, saat mendengar permintaan kekasihnya itu. Dirinya pasti akan melihat lebih dekat batangan yang membuatnya nikmat seperti tadi. Naruto yang tak mendapat jawaban kekasihnya hanya diam maklum, mungkin Gabriel malu jika harus menghisap penisnya.

"Kalo kamu tak mau juga tak apa Gabriel-chan! Kita langsung saja ke intinya" ucap Naruto menyadarkan fikiran Gabriel.

Dengan wajah yang masih memerah Gabriel menjawab. "Aku mau kok! Lagi pula aku juga bisa sedikit beristirahat dari goyanganmu Naru!" Serunya. Membuat Naruto senang, karena tak sabar ingin merasakan hisapan kekasihnya.

Gabriel dengan perlahan mengeluarkan penis tegang Naruto, saat penis itu keluar vagina Gabriel mengeluarkan sperma yang cukup banyak. Dan penis Naruto sendiri belepotan oleh spermanya sendiri.

Gabriel lalu berjongkok didepan penis yang belepotan itu, dengan perlahan tangan kanannya menyentuhnya. Dengan gerakan perlahan Gabriel mengocoknya, lengket saat Gabriel mengocoknya karena terdapat sperma yang menempel pada penis kekasihnya. Dengan perlahan Gabriel memajukan kepalanya untuk melumat penis belepotan itu.

"Aahhhh~sshhh"

Desah Naruto saat kepala penisnya masuk kedalam mulut Gabriel, lalu dengan perlahan turun hingga melahap hampir semua penisnya. Membuat Naruto mendesah keenakan.

Gabriel dapat merasakan sperma kekasihnya berada dimulutnya, rasanya asin dan gurih. Entah kenapa saat merasakan sperma kekasihnya membuat nafsu birahinya kembali bangkit. Dengan perlahan Gabriel menaik turunkan kepalanya, lidahnya perlahan menari dikepala penis kekasihnya.

Tangan Gabriel sudah tak digunakan untuk mengocok penis kekasihnya, tapi mengusap vaginanya sendiri dengan tangan kiri dan tamgan kanan meremas payudaranya.

"Sshhhh~ahh~itu~nikmat~Gabriel-chan~terus~aahhh~" desah Naruto memejamkan matanya sambil membelai kepala Gabriel.

Plup plup plup

Gabriel meningkatkan kulumannya, membuat Naruto mengerang keenakan. Lidahnya tak henti untuk menari di kepala penis kekasihnya, beberapa menit kuluman Gabriel meningkat. Kadang juga menghisapnya dengan kuat, seolah mengginginkan sesuatu cepat keluar.

"Aaa~sebentar~lagi~sshhh~" Naruto dapat merasakan sebentar lagi dirinya akan keluar, kuluman yang dilakukan Gabriel sungguh nikmat.

"Sshhhh~aahhh~a~aku~sshhhh"

Gabriel semakin menghisapnya dengan kuat saat penis kekasihnya terasa membesar dalam mulutnya dan dirinya dapat merasakan bahwa penis itu terasa panas.

"Ahhhh~kelluaaarrr"

Croooooot

Sambil menekan kepala kekasihnya Naruto memutahkan spermanya dalam mulut Gabriel, membuat Gabriel melotot saat kepalanya ditekan kuat untuk melahap lebih dalam penis Naruto. Sperma yang keluar sangat banyak itu tertelan oleh Gabriel karena dia tak bisa melepaskan kepalanya dari tekanan Naruto.

"Puaahh,,haah~mou kamu sungguh kejam Naru membuat aku harus minum sperma milikmu" ucap Gabriel cemberut setelah bisa melepaskan kuluman pada penis Naruto.

"Hehehe gommen Gabriel-chan. Habisnya hisapanmu sungguh nikmat, aku sampai tak sadar menekan kepalamu." Jawabnya sambil mengaruk pipinya.

"Hmp,,apa kamu sudah puas Naru?" Tanya Gabriel saat melihat penis kekasihnya agak lemas itu.

"Sangat puas Gabriel-chan, terima kasih atas pelayanannya" jawab Naruto, dan tak sengaja dia melihat tangan Gabriel mengusap vaginanya sendiri, membuatnya melebarkan matanya melihat hal tersebut.

"Ga-Gabriel-chan?" Ucap Naruto dengan tergagap.

Gabriel yang masih setia mengusap vaginanya, menyerit heran kenapa kekasihnya tergagap. Apa karena dirinya melakukan hal ini.

"Ada apa Naru?" Tanya Gabriel yang menaikkan ritme gosokannya.

"Kau masturbasi?"

"Emm,, entah kenapa saat menghisap penismu a-aku jadi bergairah kembali Naru" jawab Gabriel dengan wajah yang memerah. Hal tersebut membuat Naruto tersenyum senang.

"Jika kamu ingin lagi bilang saja sayang, kan aku masih disini" ucapnya sambil menghentikan kegiatan kekasihnya.

"Tapi penismu sedikit lemas?"

"Coba hisap lagi Gabriel-chan pasti dia bangun lagi"

Gabriel yang sudah dikuasai nafsunya langsung melahap penis Naruto, tangan kanannya digunakan untuk mengocok penis kekasihnya dan tangan kirinya kembali mengusap vaginanya.

Naruto mendesah nikmat, menerima kuluman kekasihnya. Apalagi saat kepala penisnya dijilati sungguh Naruto merasakan keenakan.

Gabriel mengeluarkan penis itu lalu menjilati dari bawah keatas berulang ulang, lalu kembali mengulum dan menhisapnya dengan kuat. Beberapa saat Gabriel menghisapnya dapat dia rasakan penis kekasihnya kembali menegang, Gabriel pun meningkatkan kocokan dan hisapanya.

"Pluopp,,"

Selang beberapa saat Gabriel pun melepaskan hisapanya. Naruto langsung berdiri dan menuntun Gabriel ikut berdiri dihadapanya. Menggangkat kaki kanan Gabriel ditaruh pada pinggangnya, tangan kirinya digunakan memegang penisnya menuntun keliang vagina Gabriel.

"Kau siap Gabriel-chan?"

"Aku siap Naru" balas Gabriel sambil melingkarkan kedua lengannya keleher Naruto. Naruto pun langsung menghental sedikit keras.

"Aahhhkk"

Pekik Gabriel saat penis besar itu masuk kembali divaginanya, rasanya masih sesak saat penis itu masuk. Naruto langsung mengerakkan dengan tempo sedang, membuat Gabriel mendesah nikmat.

"Aahh~yahh~sungguh~nikmat~"

"Uuh~vaginamu~sangat nikmat Gabriel-chan"

Naruto juga mendesah merasakan kembali nikmatnya kerapatan vagina kekasihnya, tangan kirinya meremas payudara kanan Gabriel dengan kuat.

"Aahh~uuhh~penismu~juga~Naru~ahhh"

Gerakan yang sangat teratur dari Naruto, membuat Gabriel memejamkan matanya. Pertanda sangat menikmati permainan mereka, bahkan mereka sampai melupakan tujuan utama mereka tadi untuk mandi dan malah ngeseks.

Beberapa menit berlalu, gerakan teratur Naruto semakin cepat karena nikmatnya vagina kekasihnya membuatnya meningkatkan gerakan pinggulnya.

"Mmmmmm~ahh~mmhhh"

Gabriel yang mendapati gerakan cepat kekasihnya langsung mencium bibir kekasihnya, tangan kiri Naruto tak meremas payudara Gabriel lagi. Kini tangan kirinya digunakan menggangkat kaki Gabriel satunya lagi, sehingga posisi Naruto menggendong Gabriel didepan.

"Mmhhhh~mmhhhh"

Ciuman panas itu menjadi penambah nafsu mereka, saling mulamat, menghisap dan beradu lidah. Tak lama keduanya merasakan ingin keluar, membuat gerakan semakin cepat.

"MMcMMMMHHH"

Croooooot

Desah keduanya yang masih berciuman panas, sambil mengeluarkan cairan masing masing. Lagi sperma Naruto meluber keluar, karena sudah banyak yang didalam rahim Gabriel.

"Mmmmhh~ahh~mmmhh~"

Meski sudah keluar keduanya engan untuk melepaskan ciuman mereka, terlihat masih bersilat lidah dengan gesit.

"Puuahhhh~ahaaahh~hahh~" deru nafas yang memburu saat kedua bibir itu terlepas.

"Nee Gabriel-chan, apa kamu masih kuat?" Tanya Naruto yang masih menggendong Gabriel.

"Apa kamu belum puas Naru?"

"Hehehe sepertinya belum Hime"

"Hihihi kalo ayo kita lanjutkan lagi Naru!"

"Dengan senang Hati, aku akan melayanimu Hime"

.

.

.

.

.

"Aahh~yahh~lebih~cepat~"

Desah Gabriel terdengar sangat erotis, menambah kesan nikmat pada permainan mereka. Kini keduanya berada diranjang kembali, setelah satu permainan tambahan di kamar mandi. Mereka melanjutkan kembali di ranjang, entah berapa lama mereka bermain sudah tak terhitung lamanya. Tubuh mereka penuh dengan keringat, ranjang yang digunakan lusuh akibat permainan mereka. Sperma berceceran di ranjang sangat banyak.

Naruto terus mengerakkan pinggulnya dengan cepat, tanganya lalu menegakkan tubuh kekasihnya. Posisi mereka saat ini doggystyle, lalu meremas payudara yang besar itu. Gabriel yang diperlakukan seperti itu langsung mengkalungkan tangannya keleher kekasihnya, wajahnya menoleh meminta perhatian.

"Ahhh~Naru~ahh~Chuu~"

Desah Gabriel sambil memajukan bibirnya, Naruto langsung melumat bibir yang meminta perhatian itu dengan ganas. Gabriel pun membalasnya tak kalah ganas pula, membuka mulutnya membiarkan lidah mereka saling bertemu.

"Ahh~mmmhh~mmhhhh~ahhh"

Desahan tertahan yang terdengar begitu erotis. Naruto mengerakkan pinggulnya semakin cepat tak kala merasakan sebentar lagi keluar, Gabriel tak dapat membendung rasa nikmatnya. Dirinya meremas surai pirang kekasihnya, saat merasakan akan keluar.

"Mmmmhhhh"

Crooooooott

Keduanya mengeluarkan cairan masing masing, tubuh mereka menegang dengan hebat. Sampai tubuh Gabriel melengkung kedepan, dengan payudara yang membungsung. Membuatnya terlihat indah, beberapa saat tubuh mereka limbung kesamping setelah melepaskan ciuman mereka.

"Hhaaah~haah~aku~hahh~lelah~Naru~hahh"

Ucap Gabriel dengan deru nafas yang memburu.

"Aku~hahh~juga~hah~tapi~itu~hah~sangat~ nikmat~hah" balas Naruto yang juga dengan nafas tersengal.

"Hmm" guman Gabriel yang merasakan tubuhnya sangat lemas.

"Tidurlah Hime. Kamu butuh istirahat" ucap Naruto sambil mengeratkan pelukannya.

Gabriel tak menangapi ucapan kekasihnya karena tubuhnya sangat lemas sekali, dirinya hanya merasakan nyamanya pelukan kekasihnya lalu mencoba menyelami alam mimpinya.

Naruto sendiri hanya mengistirahatkan tubuhnya sambil memeluk kekasihnya, penisnya yang loyo masih didalam vagina kekasihnya. Dirinya membiarkan hal tersebut, menikmati kehangatan yang diberikan kekasihnya.

Sekitar 6 menit lebih Naruto beristirahat, dirinya dengan perlahan melepaskan pelukannya pada kekasihnya. Agar tak membangunkannya, lalu Naruto memungut seragam yang berserakan. Setelah memakainya Naruto menghampiri kekasihnya, menylimuti dan menciuk pucuk kepala pirang itu dengan lembut.

Dirinya pun berjalan keluar apartement untuk pulang, bukanya tak ingin tinggal bersama kekasihnya. Tapi dia tak ingin membuat khawatir ibunya yang ada dirumah, karena hanya dialah laki laki dirumahnya. Karena ayahnya telah tiada saat dirinya umur 10 tahun.

.

.

Skip

.

Tak terasa perjalanan dengan waktu hampir setengah jam, memang agak jauh rumahnya dengan apartement kekasihnya. Itu pun dia juga menggunakan mobil dalam perjalanan pulang, mobil yang di belikan ibunya sebagai hadiah ulang tahun yang ke 17. Cayman S, dan sedikit Naruto modif pada bodynya.

Setelah memasukkan dibagasi, Naruto langsung masuk kerumah. Tak lupa membuka kunci pintu terlebih dahulu, karena kalo dia keluar malam pastinya pintu telah dikunci dan dia memang sudah punya kunci cadangan. Jadi tak perlu membangunkan orang rumah yang sudah nyenyak tidur.

Dengan perlahan dia masuk kedalam, lalu menuju dapur. Di karenakan permainan panjang dengan kekasihnya, sekarang Naruto baru merasakan lapar menyerangnya. Padahal waktu mereka bermain dia tak merasa lapar sama sekali, dan dirinya kini telah sampao didapur lalu membuka laci mencari roti untuk dimakan. Dirinya malas jika harus memasak, karena harus menunggu terlebih dahulu. Apa lagi ini sudah lewat tengah malam. Waktu menunjukkan pukul 01 : 43 am, menandakan sudah waktu pagi.

Dirinya tak menyangka seks pertamanya sangat lama dengan Gabriel tak terhitung berapa jam dia dan Gabriel bermain, mungkin karena faktor nafsu membuat bermain lama.

Setelah selesai makan dua lembar roti tawar tanpa selai atau apapun, Naruto lalu berjalan menuju kamarnya yang dilantai dua. Yang berdekatan dengan kamar ibu dan adiknya, ya kamar Naruto dihimpit oleh kamar adik dan ibunya. Dan untuk lantai bawah dipakai oleh maid yang menguruh rumah ini.

"Aahhh~aahh~"

Setelah sampai di lantai dua dia mendengar suara desahan wanita, dan itu dari kamar ibunya. Apakah ibunya diperkosa, tapi itu tak mungkin karena pintu rumah pasti sudah dikunci oleh maid begitu juga dengan jendelanya.

Mengenyah fikiran tersebut, Naruto dengan langkah pelan mendekati pintu kamar ibunya, melihat sedikit celah pada pintu yang berarti tidak dikunci. Dengan perlahan Naruto melihat kedalam, karena gelap dengan perlahan Naruto masuk dengan berjongkok, sangat pelan agar tidak ada yang tau kalo dirinya.

Naruto pun mencoba mendekati dengan cara merayap kali ini, dengan pelan menuju ranjang ibunya, lalu dengan perlahan Naruto mengintip dengan memunculkan kepalanya saja. Dan dia harus membulatkan kedua matanya lebar lebar.

Ibunya sedang masturbasi dengan telanjang bulat, terlihat payudaranya yang besar, mungkin sedikit lebih besar punya ibunya dari milik Gabriel dan masih cukup kencang walau tak sekencang milik kekasihnya. Dirinya bisa melihat dengan jelas Karena lampu didekat ranjang itu menyala, dirinya harus menengguk ludahnya dengan kasar saat melihat pemandangan seperti ini.

Tangan kanan ibunya mengusap vaginanya yang sudah sangat basah, tangan kiri digunakan untuk meremas payudaranya yang besar itu. Apalagi posisi mekangkang sehingga memperlihatkan dengan sangat jelas pemandangan yang luar biasa ini.

Sungguh melihat ibunya masturbasi, membuatnya terangsang dan penisnya perlahan mengeras.

"Aahh~ahhh~Minato~"

Ternyata ibunya sedang membayangkan bercinta dengan ayahnya Minato Namikaze, pasri ibunya butuh sentuhan laki laki. Karna sudah lama tak melakukan hal tersebut, dan Naruto juga tak begitu melihat bahwa ibunya dekat dengan laki laki manapun. Pastinya itu membuat ibunya tersiksa karena tak mendapatkan kepuasan batin.

Desahan itu semakin keras dan terdengar sangat erotis ditelinga Naruto, dan itu membuat penisnya terasa tersiksa. Apa dia harus melampiaskan pada ibunya, jika dia melakukan hal tersebut ibunya pasti dapat kepuasan batin lebih dari masturbasi dan dirinya juga merasakan nikmatnya bercinta dengan janda kan.

Tapi diakan ibunya, dan hal tersebut tidak diperbolehkan.

Kemelut dalam fikirannya antara melampiaskan nafsunya atau pergi dari kamar ibunya membuat Naruto terdiam.

Dan entah setan dari mana membisikan sesuatu.

'Dia hanya ibu tirimu, bukan ibu kandungmu jadi tak masalah kau bercinta denganya'

Benar apa yang dikatakan setan entah dari mana itu, dia hanya anak tiri dari Venelana Namikaze.

Naruto ingat saat kecil dulu pernah diajak ayahnya kemakan ibu kandungnya, saat dirinya berumur 7 tahun. Dan Naruto pun kaget saat diberi tahu bahwa ibu kandung telah tiada saat melahirkanya. Ibu kandungnya Kushina Uzumaki, harus melahirkan terlebih dahulu sebelum masanya. Saat umur kandungan ibunya hampir 9 bulan, Kushina mengalami pendarahan karena terpleset. Membuat kondisinya kritis, dan dokter bilang bahwa hanya satu yang bisa selamat.

Ayahnya membentak dokter, dan menyuruh menyelamatkan keduanya. Tapi tetap tak bisa, hingga proses persalinan selesai, Naruto yang berhasil selamat. Tapi tidak dengan Kushina, hingga membuat ayahnya sedih dan harus merawatnya seorang diri walau dibantu oleh kakak ayahnya yang juga ikut merawatnya.

Kakak ayahnya menyarankan untuk menikah lagi, agar tak kerepotan mengurusnya. Ayahnya menolak hal tersebut karena masih mencintai Kushina, tapi setelah ayahnya sadar bahwa tak bisa merawat anak seorang diri. Ayahnya pun memutuskan menikah kembali dan Venelanalah yang menjadi istri kedua ayahnya.

Venelana Bael dulunya adalah kouhai ayahnya dulu waktu SMA, dan sudah menyukai ayahnya saat masih SMA tapi tak berani mengatakannya. Lalu saat tau Kushina tiada, itu membuat Venelana sedih juga senang. Sedih karena salah satu senpai yang dihormatinya telah tiada dan senang karena ada kesempatan untuk mendapatkan ayahnya. Dan Venelana pun mengatakan bahwa dia mencintai ayahnya, dan siap menjadi istrinya dan menyayangi Naruto seperti anaknya sendiri.

Minato kaget akan pernyataan Venelana, tidak menyangka bahwa kouhainya menyukainya saat masih SMA dulu. Dan Minato memberi sedikit tes terlebih dahulu sebelum menikahi Venelana, dan Venelana berhasil melalui tes yang diberikan Minato. Dan Minato juga percaya bahwa Venelana sangat mencintainya.

Dua bulan setelah menikah Venelana hamil adiknya. Dua bulan sebelum hamil Venelana merawat Naruto dengan kasih sayangnya, walau bukan anak kandung tapi Venelana sangat menyayangi putranya. Bahkan saat hamil pun Venelana tetap melakukan tugasnya sebagai seorang ibu dengan baik.

Dan saat umur kandungan Venelana pada masa 6 bulan, ayahnya mencari maid untuk mengurus rumah agar tak membebani Venelana yang sedang mengandung.

Naruto kini menetapakan pilihanya, yang akan melayani ibunya yang kesepian. Dengan perlahan Naruto naik ranjang ibunya agar tak tau bahwa ada dia disini, dan Venelana masih saja mendesah dengan mata terpejam.

Menandakan dia sangat menikmati yang dirinya lakukan, dalam imajinasi Venelana. Vaginanya sedang dijilati dengan rakus oleh Minato, dan hal tersebut membuatnya semakin mendesah dengan erotis.

"Aahhh~ahhhh~terus~Minato~aahh"

Naruto yang mendengar desahan yang sangat erotis itu, semakin mendekatkan wajahnya kearah vagina basah Venelana, dan Naruto dapat merasakan aromanya sangat menyengat. Lebih menyegat dan mengoda dari milik kekasihnya, sungguh inikah perbedaan janda dan perawan.

Naruto pun langsung menjilati dengan rakus karena tak kuat menahan, aroma yang menggoda itu. Dirinya tak peduli jika Venelana bereaksi, dan menjauhkan dirinya yang terpenting saat ini Naruto mencicipi vagina kesepian itu.

"Aahhh~aahhh~keluarrrrrrr"

Baru sebentar Naruto menjilat tapi sudah ditembak cairan cinta dengan deras, tapi itu membuatnya malah semakin bersemangat. Menjilati sisa cairan cinta yang dikeluarkan Venelana, rasanya benar berbeda dengan perawan rasanya lebih memabukkan milik Venelana.

Venelana yang baru klimaks dibuat terkejut, saat merasakan vaginanya dijilat dengan rakus. Lalu dirinya membuka mata dan melihat siapa yang menjilati vaginanya, dan matanya membulat saat tau surai pirang yang sedang menjilati vaginanya dengan rakus.

Suaminya sedang menjilati vaginanya dengan rakus, seperti yang dibayangkanya saat mastrubasi. Dirinya tak tau harus apa, rindu yang mendalam pada suaminya membuatnya melakukan masturbasi. Dan sekarang suaminya sedang memanjakan vaginanya seperti yang selalu dibayangkan Venelana.

"Aahhh~ahhh~terus~Minato~kun~puaskan~aku ~Anata!" Seru Venelana yang menikmati permainan suaminya.

Naruto semakin sumringah mendengar hal tersebut, lalu memasukkan dua jari telunjuk dan tengah. Mengocok dengan cepat, membuat cairan cinta terus keluar dari vagina Venelana. Desahan Venelana juga semakin keras, tubuhnya terus mengeliat bak cacing kepanasan. Naruto tak peduli jika yang disebut nama ayahnya, yang terpenting sekarang baginya memuaskan nafsunya.

"Aahhh~aahhh~aku~keluaarrrrr"

Jeritnya bersamaan dengan klimaks yang hebat, tubuhnya terus mengenjang. Saat setelah selesai klimaks, tapi jilatan pada area vaginanya masih berlanjut. Naruto sendiri membersihkan vagina ibunya dengan lidahnya, dan hal tersebut membuat Venelana semakin bergairah.

Naruto menghentikan kegiatan menjilatinya saat kepalanya ditarik ibunya, untuk berhadapan dengan wajah ibunya. Dapat Naruto lihat wajah yang sayu, menandakan ibunya sangat bergairah sama seperti dirinya.

Dan dihadapan Venelana kini benar wajah suaminya, cahaya dari lampu yang ada dimeja sebelah ranjang membuat Venelana bisa melihat wajah tersebut. Venelana pun langsung memeluk erat Naruto.

"Hiks~anata~aku~merindukanmu~"

Naruto yang masih dianggap ayahnya hanya diam menikmati pelukan ibunya, sebegitu rindunya kah ibunya pada ayahnya hingga dirinya dikira ayahnya. Naruto akui memang dirinya semakin dewasa sepertinya ayahnya, jika dia sedikit lebih memanjangkan rambutnya maka sudah pasti seperti ayahnya.

"Aku juga merindukanmu"

Suara itu sangat dikenalinya suaranya terasa seperti Minato, benarkah dia sedang tak bermimpi. Bermimpi pun dirinya tak masalah, asalkan itu Minato.

"Bisa kita lanjutkan?" Tanya Naruto yang sudah tak sabar.

"Um, tentu anata puaskan aku. Sudah lama kita tak bercinta" balasnya dengan mata yang penuh gairah.

Cupp

Venelana langsung melumat bibir Naruto, dan rasanya sama ciumannya seperti saat bercinta dengan Minato. Naruto membalas ciuman ibunya dengan penuh nafsu, hal tersebut jutru membuat Venelana semakin beringas. Dan melumat bibir Naruto dengan sangat ganas, Naruto sedikit kualahan saat Venelana membalasnya dengan lebih ganas.

"Mmmmhh~mmhhhh"

Dua bibir saling melumat sama ganasnya, Venelana yang mendominasi dalam ciuman tersebut. Naruto yang tak tahan akan birahinya langsung membuka seluruh pakaian dan membuangnya. Lalu mengesekan di area vagina Venelana dan menghentaknya kuat.

"Mmmmhhhhh~"

Desah Venelana saat penis Naruto masuk dengan kuat, membuat rasa nyeri pada vaginanya. Rasanya penis suaminya lebih besar dari yang dulu, penis Minato tidak begitu besar dan sekarang bertambah besar, apa Minato minum obat pembesar penis atau karena ini hanya mimpi. Tapi Venelana mengenyah hal tersebut, yang penting dirinya bisa bercinta dengan Minato.

Naruto sendiri merasakan kenikmatan yang luar biasa, vagina Venelana benar hangat dan menjepit dengan kuat. Lebih kuat dari jepitan kekasihnya, rasanya dirinya mau keluar walau belum bergerak.

Dengan perlahan Naruto mengerakkan pinggulnya, kedua tangannya digunakan untuk meremas payudara Venelana.

"Puuaahh~aahhh~penismu lebih besar dari dulu anata~ahh" Venelana mendesah setelah melepaskan ciuman mereka. "Dan~aahh~ini~ sungguh~nikmat~"

"Uuuh~kau~suka~dengan~penisku~"

"Aahhh~yahh~aku~suka~lebih~cepat~ahhhh"

Naruto langsung mengenjotnya dengan cepat, tanganya meremas kuat payudara besar itu. Menjepit puting yang tegang dengan kuat, membuat Venelana mengeliat terus. Karena menerima rangsangan, kakinya dilingkarkan pada pinggul Naruto agar masuk lebih dalam.

Naruto merasakan sebentar lagi akan keluar, sungguh kenikmatan ini lebih nikmat dari kekasihnya. Dengan gerakan semakin cepat Naruto mengejar klimaksnya.

"Aku~kkeluuuaarrrr"

Crooooot

"Aahhhhh"

Klimaksnya Naruto dengan menyemprotkan sperma dengan deras, bersamaan dengan itu Venelana mencapai klimaksnya kembali saat menerima semprotan deras sperma membuat rahimnya penuh.

Wajah Naruto berada di belahan dada Venelana, dia bisa merasakan dada Venelana naik turun kerena mengatur nafas.

"Ne Minato-kun, penismu masih tegang kan ayo kita lanjutkan lagi" ucap Venelana sambil mengelus kepala yang ada didadanya.

Naruto langsung saja menghisap payudara sebelah kiri Venelana, sambil mengerakkan pinggulnya dengan pelan. Hal tersebut membuat Venelana kembali bergairah.

"Yahh~hisap~yang~kuat~anata~aahhh"

Naruto menghisap dengan kuat, hingga mengeluarkan isinya. Hal tersebut membuatnya semakin bernafsu untuk menghisap payudara Venelana.

"Aahh~lebih~cepat~ahhh~"

Venelana benar benar semakin bernafsu, terbukti dengan wajah yang begitu memerah dan mata sayunya. Tangannya mencengkram kuat surai yang menghisap payudaranya, dia sangat menikmati seks tersebut. Rasanya seperti nyata.

Naruto terus menghisap payudara Venelana bergantian, mengeluarkan setiap isi yang ada di payudara Venelana. Jepitan yang dirasakan pada penisnya membuat Naruto semakin mengoyang dengan cepat, dalamnya vagina Venelana membuat Naruto harus menghentak dengan keras agar bisa mencapai rahimnya.

Venelana dibuat keenakan, kepala penis terus menghantam pintu rahimnya. Hal yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, Venelana merasakan penis yang di dalamnya berdenyut menandakan akan segara keluar. Venelana tak sabar merasakan hangatnya sperma yang dikeluarkan penis tersebut, semakin mengeratkan kedua kakinya pada pinggul yang bergoyang itu. Venelana juga merasakan akan mencapai puncaknya.

"Aahh~aahhh~aku~akan~keluarr"

Naruto yang tau Venelana akan segera keluar menghentakkan lebih keras lagi, dapat dia rasakan vagina tersebut menjepit dengan erat. Naruto sendiri juga merasakan akan keluar.

"Aahhhhhh"

Croooooot

Lagi sperma meluncur dengan deras meneroboh masuk rahim Venelana, membuat rahim itu penuh. Naruto sendiri masih menghentakkan pinggulnya, membuat kenikmatan tersendiri baginya.

Venelana merasakan apa itu kepuasan batin, dirinya sungguh dibuat keenakan. Apa lagi penis yang masih menyodok vaginanya walau telah keluar, dan itu sungguh membuatnya ketagihan.

Venelana langsung membalik posisi mereka tanpa melepas penis yang tegang itu, dirinya kini berada diatas. Dengan pelan Venelana mengerakkan pinggulnya keatas dan kebawah, tangannya bertumpu pada dada Naruto.

"Aahhh~kita~akan~melakukanya~sampai~pagi"

Naruto yang berada dibawah, terus mengerang keenakan. Goyangan Venelana membuatnya ingin segera keluar, sungguh Naruto akui janda memang mengoda.

Venelana terus mengoyangkan pinggulnya dengan cepat, nafsu yang telah menguasai dirinya. Membuat dirinya melupakan segalanya, yang ada hanya memikirkan untuk terus bercinta. Venelana merasakan penis yang ada didalamnya berdenyut, menandakan segera keluar. Venelana bergerak semakin cepat dan menjepit dengan kuat penis itu.

"Aahh~siall~aku~akan~segera~keluar"

"Yahh~aahh~keluarkan~semuanya~anata" Venelana masih bergerak dengan cepat. "Penuhi ~penuhi~aahh~rahimku~dengan~spermamu~"

Naruto yang tak kuat bertahan lagi langsung ikut menghentakkan pinggulnya keatas dengan kuat.

"Aahhh~Keellluuuaaarrrrr"

Venelana mendongak keatas saat menerima semprotan sperma lagi, inilah kenikmatan yang Venelana inginkan. Kenikmatan bercinta yang sudah lama dia inginkan, terlebih dengan orang yang dicintainya.

Venelana lalu mengeluarkan penis Naruto, terlihat penis itu blepotan akan sperma. Penis Naruto sudah lemas, dikarena Naruto sudah mencapai batasnya. Tapi Venelana yang belum keluar dan masih bernafsu untuk bermain kembali. Langsung memasukkan penis yang blepotan akan sperma itu dalam mulutnya, dia ingin penis itu tegang kembali.

"Uuhh~aahh~"

Naruto sendiri yang lelah setelah klimaksnya, harus mendesah. Akibat kuluman pada penisnya, dapat dia rasakan lidah Venelana menari dengan gesit pada penisnya. Naruto harus mengakui bahwa kuluman ibunya sangat hebat, dan jagan lupakan hisapan kuat dan teratur teesebut membuatnya tegang kembali.

Venelana terus menghisap penis Naruto yang lemas, tapi itu tak lama. Karena penis itu kembali tegang karena hisapanya, dan itu membuatnya semakin bersemangat untuk menghisap penis besar tersebut.

Menaikkan turunkan kepalanya, Venelana terus mengulum sambil menghisapnya. Lidahnya menari dengan lihai dikepala penis itu, Venelana terus mengulumnya hingga beberapa menit. Dia merasakan penis itu membesar dan akan mengeluarkan spermanya kembali.

"Aahh~sial~hisapanmu~sungguh~nikmat~"

Naruto hanya bisa mendesah sambil memegang kepala Venelana, desahan Naruto membuat Venelana semakin bersemangat.

"Aku~Keluuuuuaaarrr"

Desah panjangnya sambil mengeluarkan spermanya kembali menerobos kerongkongan Venelana, dan membuat Venelana menelan semua sperma yang keluar. Tak ada raut kesusahan saat menelan semua sperma yang keluar, yang ada ruat wajah yang kenikmatan dari Venelana.

"Nee, Minato-kun ayo kita lanjutkan lagi aku belum puas" ujar Venelana yang menaiki tubuh Naruto kembali dan memposisikan penis itu di vaginanya.

"Aaahhhhh~sangat~besar"

Desah Venelana saat merasakan penis itu kembali masuk, menaik turunkan tubuhnya dengan perlahan. Payudaranya yang besar terus bergoyang akibat gerakan naik turun itu.

Naruto yang berada dibawah hanya bisa menikmati apa yang dilakukan ibunya, dirinya hanya bisa menikmati goyangan erotis ibunya itu. Lalu kedua tangan mengarah pada payudara yang terus bergoyang, meremasnya dengan kuat dan memlintir puting yang tegang itu.

"Aahhh~~aahhhh~nikmat~aahhh~"

Wajahnya mendongak keatas menikmati permainan mereka, Venelana mempercepat gerakanya saat dirinya merasakan akan keluar. Dengan menghentak lebih kuat agar cepat mencapai puncaknya.

"Aahhhh~aku~keluuuuaarrr"

Tubuhnya mengenjang dengan kepala masih mendongak keatas, saat mencapai puncaknya. Naruto dapat merasakan cairan cinta ibunya membasahi penisnya, dirinya yang belum keluar langsung memeluk tubuh ibunya dan menghisap payudara kanan ibinya.

Naruto langsung bergerak pelan, karena saat ini adalah posisi susah untuk dia bergerak. Dapat dia dengar ibunya mendesah kembali saat dia mengengoyangkan pinggulnya. Hisapan pada payudara ibunya tak pernah berhenti, karena Naruto ingin meminum air susu ibunya yang keluar.

Naruto sedikit binggung saat tau ibunya masih bisa mengeluarkan susunya, tapi dia mengenyah hal tersebut. Yang terpenting dirinya bisa menikmati kembali air susu yang keluar dari payudara ibunya.

Lalu Naruto membalik posisi mereka dia kembali diatas tubuh Venelana dan terus mengoyangkan pinggulnya. Venelana sendiri hanya bisa mendesah saat digoyang Naruto, kedua tangannya menekan kepala yang sedang menghisap payudaranya dengan penuh nafsu.

Beberapa saat keduanya merasakan akan keluar, dengan Naruto yang mengerakkan pinggulnya semakin cepat bahkan menghentakkanya. Mulutnya tak pernah lepas dari payudara Venelana, dia terus menghisap payudara tersebut.

Venelana terus mengeliat menandakan sebentar lagi dirinya akan keluar,vaginanya dengan kuat menjepit penis yang membesar itu karena akan keluar.

"Aahhhh~aahhh~"

"Keluuuuaarrrrrr"

Croooooooot

Keduanya saling mengeluarkan cairan masing masing, tubuh mereka mengenjang saat mencapai klimaks. Dan Naruto masih menyodokkan penisnya, menanamkan sedalam mungkin. Memberikan kenikmatan kepada keduanya.

"Haahh~terima~kasih~anata~" ucap Venelana dengan deru nafas yang tersengal. Dirinya sangat puas sekali, karena mendapatkan kenikmatan bercinta kembali.

Naruto tak membalas ucapan ibunya tubuhnya sangat lemas sekali, bercinta dengan kekasihnya saja entah berapa jam. Dan kini dia bercinta kembali dengan ibunya, dan entah berapa jam dia bercinta dengan ibunya. Dia tak tau yang terpenting dia telah melepaskan nafsunya yang bangkit akibat melihat ibunya masturbasi dan telah memuaskan ibunya.

Venelana yang tak mendapat jawaban hanya mengelus surai pirang yang ada didadanya, dia dapat merasakan nafas yang memburu itu. Venelana pun memutuskan untuk beristirahat dengan memejamkan matanya. Tak lama kemudian dia tertidur dengan senyum bahagia.

Naruto sendiri juga sudah tidur akibat kelelahanya, dengan posisi masih diatas tubuh Venelan dan penis yang masih tertanam di vagina Venelana.

.

.

.

.

.

Tbc itu penyakit.

.

Oke bagaimana cerita diatas hot kah. Hot tidaknya tergantung kalian sendiri yang menilai. Dan disini aku memang buat kushina tidak ada jadi buat yang suka ama Kushina jangan salahkan saya. Dan untuk adik Naruto aku gk pake Naruko kok, aku berencana cuma pakek karakter dxd aja bagian karakter ceweknya. Hmm siapakah adik Naruto itu yaa. Yah tunggu aja dichapter depan ya.

See next chapter.