Warning : R-18, OCC, OC, AU.
Disclaimer : Karakter yang dipakai di cerita ini bukanlah milikku melainkan milik para senpai yang luar biasa. Masashi Kishimoto & Ichiei Ishibumi
.
[Swinzk]
.
-Academy Haverz-
.
Sebuah academy yang melatih Wizard dan Knight muda dari Kerajaan Avalon, academy yang sudah berdiri sejak ratus-ratusan tahun lalu ini sudah melatih entah berapa banyak Wizard yang bisa di katakan sebagai seorang Prodigy, mulai dari keluarga kerajaan sampai rakyat jelata sekalipun…walaupun ada saja perbedaan yang sangat jauh antara rakyat dan bangsawan tapi academy ini masih bisa mengatasinya dengan baik.
"Hey, semalam lihat pertandingan Jack vs Black Haze?"
Seorang pemuda bertanya pada teman yang duduk di sampingnya, hari masih sangatlah pagi dan masih ada beberapa murid yang baru masuk membuat academy ini terlihat hidup.
"Yeah, Jack menang telak 3:0, padahal aku kira tim Black Haze akan menang round pertama karena mereka dapat menekannya hampir 10 menit.."
Temannya merespon dengan nada kecewa karena pertandingan yang dia kira akan menjadi menarik berakhir sama seperti beberapa turnamen-turnamen sebelumnya.
"*Hah~* mau bagaimana lagi bisa di bilang dia Assassin terbaik yang pernah muncul di Battle of Dawn, bahkan ada rumor kalau Yang Mulia pernah menantangnya untuk sparing"
Pemuda bersama dengan temannya menghembuskan nafas menandakan mereka sedikit kecewa akan turnamen kali ini.
Battle of Dawn sebuah turnamen di selenggarakan setiap 6 bulan dengan hadiah yang sangat menggiurkan bagi seseorang atau tim…uang?, kekuasaan?, reputasi?, gelar?, bahkan budakpun bisa kau miliki sebagai hadiah di arena, tapi hadiah yang menggiurkan mendatangkan bahaya yang tak terbayangkan juga bahkan kau bisa terbunuh di turnamen., jadi singkatnya turnamen ini bisa di katakan sebagai Deathmatch yang resmi dengan hadiah yang luar biasa.
Kerajaan Avalon bersama dengan 4 Kerajaan lainnya dengan senang hati mendanai turnamen ini untuk beberapa alasan mulai dari hanya untuk Show Off kekuatan Kerajaan masing-masing sampai hanya untuk sekedar hiburan untuk penonton.
Naruto POV
What's up, Naruto disini melakukan hal yang kulakukan setiap pagi….membersihkan lapangan sekolah, ya itu karena aku adalah cleaning service di academy ini aku tau ini bukanlah pekerjaan terbaik di dunia dimana semua orang ingin menjadi Wizard atau Knight tapi setidaknya ini lebih baik daripada mati kelaparan di jalanan tanpa uang dan tempat tinggal, berterima kasihlah pada kepala sekolah yang mengijinkan orang tua sepertiku bekerja disini di academy ternama…masih sebagai cleaning service tentu saja.
"Selamat pagi, Naruto-san"
Seorang pria yang sudah melewati umur 50-an menyapaku dan tentu saja menyita perhatianku.
"Ah…selamat pagi juga Jiraya-san"
Aku menyapa balik sambil membukukan badanku 90 derajat.
"Setelah kau selesai dengan pekerjaanmu pagi ini, datanglah ke ruangan-ku ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu"
"Baiklah, Kepala sekolah"
Aku hanya mengiyakan dan kembali melanjutkan pekerjaanku sambil memikirkan apa yang ingin di bicarakan oleh kepala sekolah, kembali menyapu lapangan dengan tenang atau setidaknya tenang tadinya karena pandanganku melihat kearah kelompok pembuat masalah yang baru saja tiba dengan kereta kuda mereka.
*Bruk!*
"Oi, matamu taruh dimana hah?!"
Seorang pemuda dengan rambut bergaya emo mengertak seorang pemuda malang yang tanpa sengaja menabraknya, si pemuda kelihatan sangatlah ketakutan dan mulai meminta maaf berkali-kali pada si Uchiha bungsu itu.
"Sasuke, tenanglah orang bodoh sepertinya tidak layak untuk perhatianmu"
Seorang gadis berambut secantik sakura menenangkan Sasuke, dan lucunya lagi si rambut pinky ini namanya juga Sakura dan sayang sekali sikapnya tidak secantik sakura. Poor sakura.
"Hah~…kau benar, dan kau pergilah dari hadapanku sebelum kau kuhancurkan"
Sasuke langsung memerintah pemuda malang itu untuk pergi dan tanpa ba-bi-bu lagi pemuda itu langsung berlari ketakutan kedalam gedung academy, setidaknya Sakura masih bisa berguna untuk menahan kemarahan si Uchiha bungsu ini.
Melihat ke arah kelompok itu sebentar dan sepertinya mereka menyadari keberadaanku dan melihat kembali kearahku, dengan reflek aku membukukan badanku sebentar sebelum mereka berjalan kembali kearah gedung academy.
Walaupun academy ini menerima rakyat jelata dan bangsawan penindasan tetap saja tidak bisa di hindari, banyaknya bangsawan yang salah menggunakan kewenangan mereka dan banyak juga rakyat jelata yang hanya bisa pasrah menerima perlakuan para anak-anak bangsawan ini.
Sebagai contoh kelompok pembuat masalah tadi, bagaimana kalau aku memperkenalkan mereka satu-persatu…*ehem~*
Uchiha Sasuke, si pemimpin kelompok ini merupakan anak bungsu dari Keluarga Uchiha, ayahnya adalah kepala pertahanan Kerajaan sedangkan kakak tertuanya yang tergolong sebagai seorang prodigy bergabung dengan satuan rahasia kerajaan yang dinamakan ANBU.
Hanabusa Gabriel, merupakan putri Keluarga Hanabusa…kakaknya merupakan salah satu Dewan Perundingan di Kerajaan Valor.
Namikaze Menma, anak ke-2 dari 3 bersaudara Keluarga Namikaze, Raja Kerajaan Avalon walaupun sikapnya yang sombong dia adalah prodigy Keluarga Namikaze setelah kakaknya yang menghilang saat mereka berumur 5 tahun.
Haruno Sakura, pacar si Uchiha bungsu yang terlahir dari Keluarga Haruno yang ironic sekali merupakan rakyat jelata, entah apa yang si bungsu Uchiha itu lihat dari gadis bermuka dua seperti dirinya.
Senju Arashi, anak dari 2 Sannin legendaris dokter terbaik Tsunade Senju dan Sage Toad Jiraya dia juga mewarisi magic unik milik Senju Hashirama, [Wood Maker]
Otsutsuki Toneri, merupakan anak Keluarga Otsutsuki yang memegang gelar 'Viscount' berpengaruh yang bisa di bilang seorang prodigy karena mengalahkan Beast Twin Werewolf pada usia yang terbilang muda yaitu 10 tahun.
Dan sekian penjelasan tentang mereka, pointnya adalah mereka adalah bangsawan yang bisa di bilang salah menggunakan posisinya, terutama Sakura karena dia mengikuti Sasuke kemana-mana. Ironic kan? (Untuk lebih singkat, Jerk/Asshole/Bitch pilih yang kalian suka)
Naruto POV End
Naruto yang selesai dengan tugas paginya seperti biasa sekarang sedang berada di depan pintu ruangan kepala sekolah menyiapkan dirinya untuk bertemu kepala sekolah.
*Tok!* *ToK!* *ToK!*
Naruto mengetuk pintu ruangan sebentar sebelum masuk dan menyapa ringan sang kepala sekolah sebelum mereka masuk ke topik utama yang akan di bicarakan.
"Jadi pak, ada apa sampai memanggil aku kesini?"
Naruto bertanya dengan penasaran sekaligus gugup karena takut dia berbuat kesalahan dan akan dipecat.
"Bukan apa-apa hanya masalah kecil sebenarnya, Naruto-san kau Rank berapa sekarang?"
Jiraya bertanya dan menenangkan Naruto sambil melipat tangannya dan bersandar pada kursinya.
"Etoo~… aku merupakan Wizard Rank 5, pak"
Naruto menjawab pertanyaan Jiraya dengan gugup…
"Hoo~, Rank 5 kah hmmm… aku sebenarnya sudah memikirkan ini sejak beberapa bulan lalu tapi, bagaimana kalau kau mengajar disini…kau punya lisensi mengajarkan?"
Jiraya berkata sambil melipat tangannya di atas meja dengan pose seorang detektif dan menawarkan tawaran menggiurkan untuk Naruto.
"Uh…, pak saya memang punya lisensi tapi soal mengajar saya sepertinya kurang cocok. hahahaha"
Naruto menolak tawaran itu sambil tertawa garing, tapi serius dirinya memang tidaklah cocok untuk menjadi seorang guru.
"Kalau begit-"
Sang kepala sekolah ingin melanjutkan perkataannya lagi saat seorang guru dengan masker masuk dan memberikan laporan pada kepala sekolah soal masalah keamanan sekolah yang harus ditingkatkan lagi, sedangkan Naruto hanya diam berdiri sambil mendengarkan pembicaraan mereka dengan tenang sampai sang guru keluar dan kepala sekolah melanjutkan perkataannya lagi.
"Maaf soal tadi Naruto-san, sampai dimana tadi…..oh ya bagaimana kalau begini saja, besok academy akan mengadakan Test Event kau pasti sudah mengetahuinya, bagaimana kalau kau menjadi Penguji untuk event kali ini?. Tentu saja ini akan sangat membantu bukan hanya aku tapi para guru lainnya.., Jika kau tau apa yang ku maksud"
"Hmm~, baiklah pak akan aku coba yang terbaik..kalau begitu aku akan kembali untuk mempersiapkan diri"
Naruto memberi hormat sebentar sebelum keluar dari ruangan dan berjalan menyusuri koridor academy menuju tempat tinggalnya.
"hah…kalau rasa bosan ada harganya pasti sekarang aku sudah kaya cih.."
*Kringgg!* *Krinnggg!*
What a nice day.., Naruto di bangunkan dengan alarm kesayangannya yang entah kenapa tidak dihancurkan hari ini, mungkin karena dia sudah bangun dari tadi…atau dia tidak tidur sama sekali, Naruto yang sepertinya baru selesai mandi langsung membuka lemari dan mengambil pakaian biasa yang dia pakai bukanlah sebuah pakaian mewah melainkan hanya kaos abu-abu polos dan celana pendek baggy abu-abu kemudian melangkah menuangkan kopi yang sudah di seduh sejak bangun tadi.
Naruto POV
Kalian pasti berpikir aku tinggal di apartemen bintang 5 atau setidaknya apartemen kan? Well sebenarnya ini adalah gudang belakang sekolah, kepala sekolah Jiraya mengijinkan aku menggunakannya karena alasan yang simple 'dekat dengan academy' dan akhirnya aku terima saja lagipula tempat ini masih lebih baik dari slaughterhouse…ya aku pernah tinggal di slaughterhouse, aku juga butuh pekerjaan apapun itu. (Rumah daging maksudnya)
Mati, menurutmu apa itu? Apakah itu tentang seseorang yang menghilang dari hidupmu? Atau sesuatu yang tidak akan pernah kembali lagi? Ada banyak opini tentang Mati itu sendiri tapi bagiku Mati adalah sebuah akhir penderitaan dan awal dari hidup baru yang menantimu entah itu hidup yang menyenangkan atau menyakitkan…tapi bagi orang yang tidak mati seperti diriku itu hanya opini belaka lagipula hidup itu simpel 'dibunuh atau tidak seseorang pasti akan mati' itu adalah perkataan seorang pria tua padaku 43 tahun yang lalu, tapi itu tidak bagiku kutukan ini akan bersamaku dan berakhir dengan dunia ini sampai saat itu tiba aku akan menonton dari belakang layar… kenapa juga kita membahas hal ini?, pertanyaan ini datang entah dari mana.
Sudahlah, ayo akhiri pembicaraan ini dan mulai melakukan pekerjaanku, membersihkan academy.
Naruto POV End
Naruto yang sudah selesai dengan tugasnya berjalan sambil memegang sapu sang partner kerjanya (What a shame) ke atap untuk menikmati panorama dan kegiatan yang di sajikan di academy ini.
*Kriieet~*
Pintu atap academy itu terbuka dan menampilkan Naruto yang akan berjalan kearah pagar yang membatasi pinggiran atap untuk bersandar disana kalau tidak mendengar suara seseorang yang menghitung seperti sedang latihan…
"573,574,575,576…."
Seorang pemuda berambut bob dengan seragam academy menghitung sambil melakukan push up dengan salah satu tangannya saja, tanpa menyadari keberadaan Naruto yang sedang menatapnya dengan wajah bosan tentu saja.
"Oi, kamu dilarang berlatih disini..kalau mau berlatih turunlah ke gedung olahraga"
Naruto berkata sambil menaruh sapunya di samping pintu dan berjalan kearah pagar pembatas dan bersandar disana, pemuda tadi yang sepertinya kaget karena sedang ditegur mengambil posisi duduk dan melihat siapa yang menegurnya tadi..
"Huh?.., Naruto-san maaf tadi sudah ku periksa tapi sepertinya para senpai sedang menggunakannya untuk latih tanding."
Si pemuda berambut bob itu sambil menggaruk belakang kepalanya sambil menjelaskan situasinya pada Naruto yang mungkin tidak terlalu peduli?.
"Hah, jadi seperti itu tapi tetap saja menggunakan tempat yang tidak ditujukan untuk latihan itu pelanggaran…btw namamu siapa?"
Naruto bertanya sambil menciptakan lingkaran sihir kecil dan mengeluarkan secangkir kopi dan mulai meminumnya.
"Rock Lee dari kelas XI-F. Knight desu!"
Pemuda yang bisa kita panggil Lee dengan nada bangga memperkenalkan dirinya bahkan kelihatannya dia sangat bersemangat.., hal ini membuat Naruto menatapnya dengan keheranan.
"Kamu aneh ya.., orang lain pasti akan takut diberi hukuman tapi kau seperti baru memenangkan lottery saja"
Naruto terus menatap Lee yang tersenyum lebar kearahnya dengan aneh dan sedikit kesal, mungkin karena Lee terlalu bersemangat dan itu menganggunya.
"Hehehe... guruku berkata kalau kau diberi hukuman anggap saja itu sebagai latihan tambahan, lagipula aku tidak masalah asalkan itu bisa membantuku untuk menjadi lebih kuat"
Lee menjawab sambil memberikan senyum lima jari dan jangan lupa silaunya.
"Hmm?.., Rock Lee….Lee..ah. souka~ kau murid Green Beast Maito Guy kah, pantas saja…tenanglah aku tidak akan memberikanmu hukuman, lagipula aku tidak punya wewenang untuk melakukannya"
Naruto menghabiskan kopinya dan mulai bergerak dari posisinya berdiri dan akan berjalan kearah pintu untuk kembali ke 'gudang' sebelum pernyataan Lee menghentikannya.
"Naruto-san, itu kelihatannya masih seumur-an dengan kami tapi kenapa berkerja disini?"
Lee bertanya karena penasaran tentang Naruto, bagaimana tidak fisik Naruto yang kelihatan seperti remaja 17-19 tahunan pasti membuat orang berpikir begitu dan pertanyaan pertama yang melewati pikiran mereka pasti 'kenapa dia tidak di sekolah?'.
"Hmm.., ah~ aku memang kelihatannya muda tapi sebenarnya sudah sangat tua kau tau...bahkan lebih dari kepala sekolah nee."
Naruto menjawab rasa penasaran Lee dan kemudian mengambil sapunya dan berjalan menuruni tangga dan meninggalkan Lee sendirian dan masih terpaku dengan perkataan Naruto tadi…
"Lebih tua dari kepala sekolah?….EHHHHHHHH!?"
Teriakan Lee bergema di seluruh academy menghiasi waktu istirahat yang singkat tersebut...
-Gurun Pasir-
.
Di gurun pasir yang gersang ini (ya ialah masa gurun punya air terjun)…sekelompok orang sedang menggali sesuatu di tengah panasnya matahari yang menyinari mereka, sampai salah satu dari orang tersebut tanpa sengaja menyentuh suatu batu yang kemudian memancarkan sinar ungu ke angkasa dengan sangat terang, dan sepertinya bukan hanya terang tapi sangat panas karena orang yang baru saja menyentuh batu tersebut tangannya langsung menghilang dan menyisakan bahu orang tersebut.., darah mulai merembes keluar dari bahu orang tersebut di ikuti oleh teriakan kesakitan..teman-temannya berusaha membantunya dengan membalut bahunya dengan kain agar pasir tidak menyentuh lukanya dan menahan pendarahan orang tersebut agar tidak membesar tapi sepertinya percuma saja karena darah terus mengalir seperti air dari bahu orang tersebut.
*DUAARRRRR!*
Cahaya yang baru saja memotong tangan orang tersebut membesar dan menghasilkan ledakan besar yang menelan setiap orang yang ada dalam jangkauan ledakan tersebut termasuk sekelompok orang tadi…, dalam kubah yang dihasilkan ledakan tersebut bisa dilihat sebuah Kristal ungu yang bersinar memancarkan kekuatannya bagi siapa saja yang melihatnya, Kristal dengan perlahan tertutup kembali dengan pasir gurun menyembunyikan sinarnya lagi dan meninggalkan gurun yang seperti tak terjadi apa-apa, tidak ada darah maupun tubuh..hanya pasir sejauh mata memandang…
.
-30 second before the explosion-
.
Naruto yang sedang memegang kardus yang berisi buku-buku yang ingin diantarkan ke perpustakaan merasakan pancaran energy yang kemudian menghilang kembali seperti tidak pernah ada, dan itu membuatnya sedikit cemas seperti sesuatu yang menyenangkan akan terjadi.
"Hmmm, sepertinya ada bidak baru menarik…, datanglah akan aku siapkan panggung untukmu menari"
Naruto bermonolog pada dirinya sendiri sambil tersenyum dan kembali berjalan kearah perpustakaan sambil kadang-kadang bersiul sedikit, entah apa yang membuat mood-nya menjadi bagus…kita mungkin bisa melihatnya nanti.
.
-Gurun Pasir-
.
Di tempat yang sedikit jauh dari tempat ledakan tadi seorang gadis loli sedang terban- ralat melayang secara teknis, memandang tempat ledakan tadi dengan senyum di wajahnya dan melayang ke pusat ledakan tadi, dengan wajah tanpa ekspresi miliknya…
-Flashback-
.
Chaos..., hanya itulah yang bisa menggambarkan tempat dimana salah satu perang terbesar antara berbagai ras di dunia berlangsung, potongan tubuh dimana-mana entah itu manusia, iblis, malaikat, malaikat jatuh, naga…tidak ada yang tahu itu semua tidak penting lagi karena mereka tidak lagi berharga, tapi di salah satu tebing yang entah kenapa masih berdiri dan mendapat pemandangan bagus untuk melihat mimpi buruk yang sedang terjadi sekarang seorang pemuda sedang menonton dengan tenang para makhluk berbeda ras sedang saling membunuh dengan senyum di wajahnya…
"Hmm…Hmmm…, ini menyenangkan mereka memberi tontonan yang menarik bagiku sejak dulu…"
Si pemuda berkata pada dirinya sendiri sambil menciptakan lingkaran sihir dan memunculkan anggur di tangannya kemudian melahap anggur tersebut sambil mencari posisi nyaman untuk tiduran sambil menonton 'acara' yang ditampilkan di depannya.
.
-Flashback End-
.
*Ting!* *Tong!* *Ting!* *Tong!*
Bell berbunyi menggema di seluruh academy membuat semua murid yang ada di academy diam tanda suara bell yang menandakan pukul 12.00 itu membawa kebahagiaan juga mimpi buruk karena sebentar lagi academy akan menyelenggarakan Test Event sebentar lagi…
Sebuah Lingkaran sihir besar muncul di atas langit academy dan suara seorang guru mulai terdengar.
*ZZTTTTT~~~*
[Cek Cek—-Oke para murid sekalian, mula-mula perkenalkan saya Mitarashi Anko sebagai panitia untuk Test Event kali ini, sebagian dari kalian pasti sudah tahu tapi untuk yang belum mengetahui akan saya jelaskan tentang pengaturan Test Event pada kalian, kali ini akan menggunakan peraturan 'Free for All'… yang hanya perlu kalian lakukan adalah menemukan 'Treasure' kali ini, tentu saja 'Penguji' akan menyembunyikan dan menjaga 'Treasure' dan hanya tim yang melewati testnya yang akan mendapatkan 'Treasure' miliknya, atau mungkin kalian ingin mencuri 'Treasure' darinya, kepala sekolah sudah memasang barier di sekitar academy jadi yang ingin menyerah dan tidak mengikuti event kali ini bisa keluar melewatinya…, sekian dan Test Event akan berlangsung sampai jam pelajaran hari ini selesai itu berarti kalian punya 5 jam untuk menemukan 'Treasure' yang tersebar di seluruh academy. Semoga Beruntung]
Bersamaan dengan selesainya penguguman tersebut para murid mulai berhamburan mencari 'Treasure' dan sebisa mungkin untuk menyelesaikan test yang di berikan 'Penguji' entah itu bersama tim atau sendirian…beda lagi dengan suatu kelompok yang hanya santai akan pengumuman tadi.
"Kenapa sampah-sampah ini sangat antusias sekali"
Menma berkata dengan kesal sambil memandang keluar jendela melihat murid-murid berhamburan mencari 'Treasure'…
"Biarkan saja lagipula kita akan tetap menang, benarkan Sasuke"
Arashi merespon sambil memandang rival sekaligus temannya si bungsu Uchiha itu, yang kelihatannya sedang menikmati pandangan di depannya.
"Hn, biarkan mereka saja lagipula kita masih memiliki banyak kerjaan yang lebih penting daripada mengurus sampah seperti mereka"
Sasuke berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju suatu tempat dengan gaya cool-nya, meninggalkan grupnya di belakang mengikutinya.
"Cih, dasar sok keren kau…"
Menma mendecih kesal sambil berjalan mengikutinya diikuti oleh Arashi dan Toneri serta yang lainnya.
Kelompok Sasuke yang berjalan di koridor di kagetkan kerena merasakan sesuatu baru saja melewati mereka dengan sangat cepat membuat hampir semua dari mereka heran kecuali Menma yang sedang bersembunyi di belakang Toneri karena berpikir itu pasti Hantu sambil melihat ke kiri-kanan bergantian.
.
-Naruto Side-
.
"Hmm…anak-anak ini lumayan berbakat juga ternyata bisa menemukan 'Petunjuk' pertamaku dengan mudah…hmmm ayo kita lihat siapa yang bisa menemukan 'Petunjuk' milikku lagi setelah ini"
Naruto berucap sambil mengamati dari salah satu pohon besar di belakang hutan sekolah dengan teropong, memasukan teropong miliknya dia langsung menghilang bak bayangan yang terkena sinar matahari tanpa suara ataupun jejak benar-benar menjadi bayangan itu sendiri dan bersiap untuk menempatkan 'Treasure' dan 'Petunjuk' untuk para murid mencari..., dan semoga saja mereka tidak mengalami sesuatu yang mengerikan dalam proses.
TBC
Keterangan:
Disini kekuatan di kelaskan berdasarkan rank yang terbagi menjadi 10 mulai dari yang terkecil rank 1 dan rank 10 tentu saja rank 10, kemudian Main atau role yang di gunakan di arena untuk komposisi tim walaupun komposisi tim tidak harus ada setiap role…role juga tidak terikat antara wizard atau knight karena hanya digunakan saat di arena atau guest yang diterima, ada banyak role tapi berikut adalah role utama untuk arena :
Archer : role yang biasanya digunakan oleh penyerang jarak jauh.
Fighter : role ini biasa digunakan para petarung jarak pendek yang menggunakan pedang atau senjata lainnya.
Assassin : seperti namanya kelas ini adalah yang terbaik dalam masalah serangan kejutan role ini jarang di gunakan dalam tim karena kurang berpengaruh.
Lancer : role ini untuk penyerang jarak menegah seperti pengguna tombak bersama dengan role Fighter role ini di favoritkan oleh para knight.
Mage : role ini menggunakan serangan sihir seperti titlenya, mage juga bisa berguna sebagai support sebuah tim.
Disini umur Naruto berbeda sangat jauh dengan karakter lain karena suatu alasan tapi nanti akan ada chapter flashback yang menunjukan masa lalu Naruto.
Dan sedikit disclaimer saja aku akan sebisa mungkin update entah disini atau di sebelah (wattpad) tapi akan tetap jalan pastinya, tapi cerita ini akan di revisi sedikit karena konsepnya mulai keluar jalur dan sebisa mungkin untuk menjaga wordnya 3k+ dan satu lagi untuk orang-orang yang menunggu cerita ini…Sorry untuk menghilang..yeah.