Writting by : ega
--
MAKING ICHA ICHA THE MOVIES
--
Ribut
--
Pagi hari, di Kastil Shiroikabe.
Semua crew film hanya bisa menonton saja. Mereka seolah bergerombol dan membuat barisan setengah lingkaran cekung menghadap ke arah dua orang yang sedang mengobrol dengan volume yang keras.
Sakura Haruno menghampiri para crew film. Akibat bangun yang agak kesiangan, Sakura yang awalnya ingin melihat perilisan teaser perdana seri Icha Icha di ruang yang telah di sewa oleh Jiraya itu jadi kebingungan. Karena tak ada seorangpun, yang menghuni ruangan layaknya aula yang sudah disulap menjadi markas editing dan tempat breafing sebelum syuting disana.
Langkah Sakura terhenti, ketika tepat didepannya para crew film yang ia kenal, bergerombol tak jelas sampai menghalangi koridor di kastil.
"Apa yang terjadi disana?" Shimura Sai, seorang editor video profesional berbalik ketika pundak lebarnya di tepuk pelan oleh pemeran utama wanita dari film seri Icha Icha yang sedang mereka garap.
"Aku'pun tidak mengerti... Aku hanya mengikuti senior dan Itachi-nii sampai disini" Sai menjawab sambil menatap Sakura.
"Apa yang terjadi!?... Aku jadi penasaran, untuk apa kalian semua berkumpul disini? Bukannya pagi ini kita akan merilis teaser perdana di youtube?" Terang Sakura. Dan Sai hanya mendelikkan bahunya pelan. Seolah ia tak peduli, karena pekerjaannya mengedit video itu sudah selesai. Hanya tinggal menunggu Itachi, selaku sutradara untuk mengunggahnya di chanel resmi youtube.
"Kau lihat saja sendiri, lagi pula aku sangat lapar... Apa kau sudah sarapan Sakura? Kau mau sarapan bersamaku?"
Sakura mendelik saat Sai tersenyum manis diakhir kalimatnya. Pria muda dengan gaya rambut hitam krimis itu sangat berharap Sakura bisa menemaninya sarapan hari ini.
"Kau sarapan saja duluan... Kelihatannya tontonan mereka sedang seru" Sakura berlalu lalu mencoba meringsek, masuk menembus kerumunan crew film yang melintang didepannya. Sakura seperti sedang menembus tembok benteng takesi, karena saking sesaknya crew film yang menghalangi jalannya.
"Terserah kau saja..." Sai'pun memilih hengkang dari kerumunan. Ia sudah tidak bisa menahan rasa laparnya. Karena dari kemarin ia belum makan akibat lembur mengedit video teaser mereka.
Saat Sakura berhasil menerobos, suara bernada berat dan terdengar cukup keras langsung menembus gendang telinganya.
Dan manik emeraldnya kian jelas menangkap dua sosok manusia yang sangat ia kenal.
Didepan sana 'mereka berdua' menjadi tontonan para crew film, yang penasaran dengan peristiwa apa yang menjadi bahan perdebatan mereka.
"Pagi-pagi 'mereka' sudah membuat keributan saja... Dasar menyebalkan!" Komentar pedas Sakura pada dua sosok didepan sana.
Meskipun mencibir, Sakura justru tak memiliki niatan untuk beranjak dari posisinya. Malahan semakin lama, ia jadi semakin penasaran akan seperti apa akhir dari percekcokan duo manusia itu.
--
--
Disisi lain.
Namikaze Naruto ada disana, tepatnya sekarang ia tengah menjadi pusat perhatian banyak orang di dalam kastil. Sedangkan diluar sepertinya cuaca kurang bersahabat. Pagi ini langit sangat gelap, akibat mendung penuh hujan yang mengguyur Yukigakure.
Lelaki berambut pirang, dengan setelan jas berwarna navy lalu baju dalaman sweater berleher panjang berwarna hitam. Terlihat mengerang kesal pada sosok wanita yang keras kelapa itu.
"Jangan coba-coba, untuk berani membeberkan ini padanya!" Ancam si lelaki pirang penuh penekanan. Tubuhnya yang sintal bahkan sampai menunduk untuk menatap tajam wanita yang memiliki tinggi badan tak lebih dari batas leher si pria.
"Memangnya kenapa? Selain kau yang ingin menutupi semua ini darinya... Kau juga menerima pekerjaan ini tanpa persetujuan dariku!" Balas si wanita berambut tosca panjang. Tudingan wanita itu tak kalah sengit dari Namikaze Naruto.
"-Kau tidak boleh seenaknya Naruto! Pekerjaan ini beresiko besar. Apa kau tau, aku bahkan sampai tidak tidur gara-gara memikirkan tindakanmu yang seenaknya ini!!!" Lanjut Riuuzetsu. Sampai pada akhirnya ia juga mendorong dada bidang Naruto dengan jari telunjuknya yang lentik.
Para crew film yang menonton hanya bisa menebak. Jika wanita cantik yang sedang berargumen dengan Naruto adalah kekasih pria itu. Karena sebelumnya mereka belum pernah sekalipun melihat sosok manager dari artis Namikaze tersebut. Jadi wajar jika para crew film beranggapan demikian.
"Mereka bertengkar hebat ya..." Bisik Iruka.
"Aku rasa kekasihnya cemburu karena Naruto akan membintangi film Icha Icha yang panas bersama Sakura..." Balas Kakashi yang menutup setengah mulutnya dengan sebuah buku lusuh bersampul orange.
"Waw... Kasihan ya, Haruno-san kau jangan sampai terpengaruh dengan kejadian ini ya... Tetaplah bersikap profesional!... Kau harus profesional, mengerti?..." Kakashi menekankan kalimatnya setelah tiba-tiba melihat keberadaan Sakura di didepannya.
Kakashi melirikan matanya tajam kearah bawah. Rupanya Sakura hanya membisu di depannya, padahal tadi Kakashi menyimbing wanita itu. Karena Sakura lebih pendek darinya jadi Kakashi hanya bisa melihat pucuk kepalanya yang tertutupi oleh puluhan ribu helai rambut merah mudanya.
"Apa maksudmu Kakashi-san!?" Sakura akhirnya terketuk untuk menjawab. Ia'pun berbalik menatap pria matang berambut perak itu.
"Maksudku adalah... Biarpun Naruto sudah memiliki seorang kekasih. Tapi kau harus tetap bermain akting yang bagus dengannya... Jaga kemistri kalian, agar penonton mendapat feel yang dalam, saat menonton seri Icha Icha.."
Nasihat Kakashi, akhirnya hanya ditanggapi dengus tanpa minat oleh Sakura.
"Yang benar saja!" Balas Sakura setelah seper sekian detik.
"Oh iya, Pergi kemana saja kalian tadi malam?" Sambung Kakashi. Lelaki itu langsung mengulik memory Sakura, mengenai kejadian tadi malam. Dimana dinner yang direkomendasikan oleh Itachi dan Jiraya ternyata tak berjalan dengan mulus.
"Hanya dinner di sekar sini.." Sakura lebih suka berdusta. Gara-gara Kakashi yang menanyakan acara dinnernya. Mood Sakura jadi buruk lagi.
"Apa dinnernya romantis? Aku dengar Naruto mengajakmu dinner disalah-satu hotel berbintang lima... Jelas dia tidak mengecewakanmu" Kakashi masih saja membahas tentang itu.
"--Yaah!... Harusnya kalian pergi ke penginapan mewah kemarin! Lalu melakukan 'itu' dengan panas... Aku merasa kecewa karena kalian hanya pergi makan malam berdua.." Jiraya datang entah dari mana dan langsung merangkul bahu lebar Kakashi dari belakang. Petapa katak bahkan menyerobot omongan Kakashi barusan.
"Itu-tidak-akan-pernah-terjadi!" Sakura menolak tegas, wajahnya sudah semakin kesal.
"Wah aku baru tau jika kau sangat cantik saat marah Sakura... Tidak salah jika Itachi merekomendasikanmu sebagai satu-satunya artis populer pemeran wanita di filmku ini" Puji sang petapa katak.
"Terserah!!!" Sakura membalas dengan dingin dan ketus.
Lalu Jiraya memicing. Ia merasa tertarik untuk melihat keributan yang masih menjadi bahan tontonan para crew film.
"Wah, siapa itu? Mereka sedang apa?" Tanya Jiraya secara beruntun. Rasa penasarannya naik sekian persen karena aksi Naruto yang menarik Riuuzetsu dalam dekapannya.
"Sepertinya mereka sudah mencapai puncak klimaksnya..." Kakashi.
"Wah, sudah Klimaks ya? Secepat itukah?" Jiraya.
Dua orang gesrek yang membicarakan hal ambigu, langsung membuat Sakura yang mendengarnya hanya bisa geleng-geleng. Entah apa yang membuat ia malah kepikiran klimaks dalam artian hal jorok. Padahal sekarang masih pagi!
'Astaga Sakura! Sadarlah!!!!...' Batinnya memaki diri sendiri.
"Naruto dan kekasihnya cocok sekali ya?" Ebisu mulai buka suara. Dan tanpa sengaja Sakura malah mendengar percakapan itu.
"Hm... Aku setuju, menurutku mereka pasangan yang serasi. Yang satunya tampan dan mapan. Lalu yang satunya lagi, sangat cantik dan seksi!" Iruka membalas ocehan Ebisu.
"Memiliki wajah yang tampan seperti Naruto. Pasti banyak wanita diluarsana yang mengantri untuk bisa menjadi kekasihnya kan?"
"Benar... Tidak butuh banyak usaha. Cukup diam saja dan para wanita akan menghinggapinya seperti bunga yang digerumuni oleh kupu-kupu"
"Asal bukan kupu-kupu malam yang menggerumuninya... Aku rasa Naruto akan hidup bahagia. Tanpa ada masalah juga "
"-Bodoh!" Dengus Sakura yang mendengar percakapan ringan antara Iruka dan Ebisu mereka adalah salah dua dari crew film yang sudah pernah beberapa kali bekerja dengannya.
--
--
Beralih ke sisi Naruto lagi.
"Aku ini managermu Naruto! Harusnya kau memberitau aku jika ada tawaran pekerjaan untukmu, baik itu peran film atau iklan!!.."
"Aku tidak sempat memberitaumu. Semuanya terjadi begitu cepat..."
"Bodoh! Bagaimana jika popularitasmu turun karena membintangi film ini!???... Kita tidak akan tau respons seperti apa yang akan diberikan oleh fansmu setelah melihat film panas yang kau mainkan ini bakaaa!!!"
Naruto diam. Cercaan panjang dari Riuuzetsu membuatnya berpikir sesaat. "Fansku itu tipe manusia yang setia dan fanatik, apapun yang aku lakukan merka pasti akan mendukungku" Naruto berujar sombong.
"Dasarrr keras kepala!!! Bagaimana bisa kau sepercaya diri itu Naruto!!..." Riuuzetsu hendak memukul kepala Naruto. Namun pria itu amat gesit untuk menghindar.
Tak sengaja untuk menghindari pukulan maut managernya. Naruto mengunci kedua tangan wanita tosca tersebut dan menarik tubuhnya mendekat ke dada bidangnya.
Entahlah, Naruto tidak kepikiran dengan cara apa lagi, ia bisa membungkam dan menghentikan amukan teman masa kecilnya ini.
"Sekali lagi! Tolong jangan beritau dia... Aku mohon padamu. Kabulkanlah permintaanku ini Riuu" Bisik Naruto di dekat daun telinga Riuuzetsu.
Hingga wanita itu tak bisa menahan semburat merah yang menjalar di wajahnya. Terlebih lagi Riuuzetsu baru tersadar, ternyata ada banyak pasang mata yang melihat moment ketika dirinya tengah dipeluk oleh Naruto di koridor mewah kastil Shiroikabe ini.
Sebenarnya Riuuzetsu sangat senang bisa berada sangat dekat dengan Naruto. Dipeluk dengan posisi erat begini malah membuat Riuuzetsu makin nyaman dan tak rela ketika Naruto harus bermain film panas bersama wanita lain.
Riuuzetsu sebenarnya menyimpan secuil perasaan pada Naruto sejak dulu. Tapi ia terlalu malu untuk mengungkapkannya.
Terlebih lagi karena keakraban yang sudah terjalin baik dengan Naruto serta seluruh keluarga Namikaze lainnya. Jadi Riuuzetsu amat takut jika ia mengungkapkan perasaannya pada Naruto, maka pria itu akan menjauhinya nanti.
Hal itu bisa saja terjadi, karena kekecewaan dan tipe ideal wanita idaman Naruto adalah sosok wanita yang anggun, ber-etikat baik, perhatian, penyayang, ke-ibuan, pandai memasak, dan yang terpenting adalah harus lebih muda darinya.
Sedangkan tabiat Riuuzetsu malah sebaliknya, dan bisa dikatakan meleset jauh dari list tipe ideal wanita idaman pria pirang tersebut.
"Naruto!"
Riuuzetsu memperingatkan dengan suara sarat akan desisan tajam. Karena para crew film asal Konoha mulai bersiul-siul dan menatap mereka berdua tanpa berkedip. Mata Riuuzetsu baru saja membulat ketika ia juga baru sadar jika ada Sakura Haruno yang menonton aksi Naruto memeluk dirinya.
Disaat itulah Riuuzetsu tersenyum lebar, lebih tepatnya ia menyeringai. Rasanya ia sangat puas saat pose pelukan mereka dilihat oleh Sakura.
Entahlah, Riuuzetsu hanya senang ketika melihat mata Sakura melotot kearah mereka.
Riuuzetsu tiba-tiba ingin membangun imagej kuat dibenak Sakura, jika kedekatan dirinya dengan Naruto itu 'lebih' dari sekedar manager dengan artis asuhannya.
Kita sebut saja keinginan Riuuzetsu itu seperti, skandal tersembunyi hubungan gelap antara manager dan artis asuhannya.
Yah... Riuuzetsu sangat ingin mewujudkan mimpinya itu, untuk memiliki hubungan gelap yang spesial bersama Naruto. Hubungan gelap yang romantis, dan akhirnya mereka bisa menikah, lalu hidup bahagia selamanya!!!.
Amin'kan saja...
Tapi sayangnya angan-agan itu belum terwujud. Atau mungkin, tak akan pernah terwujud di hidup Riuuzetsu.
Beberapa menit kemudian, Naruto sendiri lalu melepaskan pelukannya. Sapphirenya menatap tajam Riuuzetsu untuk yang terakhir kalinya, berusaha menagih janji agar wanita itu tidak membeberkan masalah ini pada "dia" yang selalu Naruto sebut hanya inisialnya saja.
"Ah~..." Riuuzetsu mendesah pasrah. Ia tak mau mengiakan dengan bahasa verbal. Melainkan ia memalingkan wajahnya sejauh mungkin dari Naruto.
"Hei, jangan lakukan itu!" Tegas Naruto.
"Aku tidak bisa menjaminnya... Aku juga tidak bisa terus melawan kekuatan media sosial sendirian, teaser film itu akan dipublis di youtube bukan? Jika iya, maka besar kemungkinannya 'dia' akan tau lebih cepat. Tanpa bisa kita cegah!"
Naruto menyimpan kedua tangannya didalam saku celana. Ia cukup frustasi memikirkan hal ini sendirian.
Ketika Naruto kalut dan ia mencoba menyegarkan diri dengan mengedarkan pandangannya. Sapphirenya beralih ke arah barat, dan badannya berbalik sempurna.
Didetik itulah Naruto tercengang, ia kaget karena ada banyak orang di belakang punggungnya yang, menontoni perdebatannya bersama Riuuzetsu. Bahkan petapa katak yang super mesum itu, juga ada disana!
Ah tunggu!!!...
Naruto menegang, ketika maniknya bertemu pandangn dengan emerald jernih milik pemeran utama wanita dari seri Icha Icha.
"Ah sial!!" Umpat Naruto.
"Wahhhh... Kalian romantis sekali!" Seru Jiraya sekencang-kencangnya.
Riuuzetsu kembali memanas. Sedangkan Naruto memasang tampang watados yang dipaksakan. Berusaha menutupi rasa malunya. Dan sepertinya dia berhasil mendirikan tembok kokoh harga diri tinggi sebagai tuan rumah untuk mereka para penonton. Jika di translate maka artinya menjadi 'Jangan campuri urusanku!'
"Ohhh... Apa ini sebuah skandal?" Seru Iruka sambil menatap tak percaya dengan fakta baru yang barusan ia dengar dan lihat sendiri.
"Dia ternyata managernya... Wanita cantik itu manager Naruto. Yaampun! Tadi mereka mesra sekali aku pikir mereka sepasang kekasih..." Balas Ebisu tak kalah kaget lalu dibarengi dengan rasa sedikit kecewa.
"Ini sebuah kejutan besar..." Sambung Kakashi.
"Kisah cinta terlarang antara manager dan artisnya, ya... Hm??... Sepertinya ide itu akan cocok untuk ending dari seri Icha-Icha'ku yang terakhir khu... khu... khu... "
Jiraya tersenyum mesum tidak jelas. Sepertinya novelis jenius itu mendapat ilham baru untuk menulis dan menambah edisi penutup terakhir dari novel seri Icha Icha legendarisnya.
Naruto tak mau menanggapi apapun lagi. Ocehan riuh para crew film membuatnya tambah pusing.
Ia lantas menyuruh Riuuzetsu untuk membubarkan mereka sebelum dirinya bertambah marah mendengar keributan pasar ala crew film asal Konoha tersebut.
"Sudah aku duga... Hidupku akan kacau setelah ini!!!" Gumam Naruto frustasi, ia'pun melangkah menuju ke dapur utama kastil Shiroikabe dan hendak sarapan disana.
--
--
--
--
--
.
.
.
.
last story before Icha Icha the movie 1 so stay tuned! hehehe...
special thank to :
Avaragas, Amore ai, eight heroes, shinaciku, AZU AA, Stevy J E, Love to Myself, Shionna Akasuna, Samsulasan33, Evilplankton, White Apple Clock, egit ghitze, presiden jomblo indonesia, Lord Of Fox, Stable Wind Roll, hikanne, uyab4869, guest1, Naru fans, narusaku29, konekodragneel, Hyu0050, Jefferson2512, paijo payah, arf fandy, Enthis Doank, guest2, Narulovers, Hikari Chiyo, AAM, Narusaku Lovers, Tie Taeyeon, Nsl, guest3, tieichataeyeon, guest4, guest5, mateng dikompor, guest6, guest7, nona fergie kennedy, guest8, lalisa kw dan Frwt.
:) terimakasih pada kalian semua..
-by ega
Mengisi waktu luang ega sambil nunggu BP sama BTS cameback hehehe... :) ada yang suka mereka??