Semilir angin menerbangkan helaian rambut merah jambu milik Sakura, ia memenjamkan matanya untuk menyembunyikan kedua manik hijau nan indah miliknya. Gadis itu tersenyum menatap langit biru di atas.

"Ternyata kau disini. Aku sudah mencarimu kemana-mana dari tadi."

Gadis merah jambu itu berbalik, kemudian menatap seorang pemuda pirang yang sedang berdiri. Ia berjalan menuju pemuda tersebut, senyumnya masih menghiasi wajah cantik miliknya. "Aku kan memang sudah biasa disini."

"Bukan itu, kau lupa dengan kacamata botolmu."

Pemuda pirang tersebut memberikan kacamata tebal kepada Sakura, gadis itu menerimanya dengan senang hati dan memakai kacamata tersebut.

"Kau tidak akan bisa melihat jika tidak ada kacamata itu. Tapi—"

Pemuda pirang itu menarik Sakura, kemudian mendorongnya pelan ke dinding. Punggung Sakura menempel di dinding tersebut, ia meringis merasakan benturan pelan punggungnya dengan dinding itu. "Apa yang kau lakukan—?"

Si pirang itu menarik kacamata milik Sakura, ia menatap sayu gadis itu. "Aku tidak tau, kau padahal cantik jika tidak memakai kacamata, tapi kenapa kau malah memakainya? Aku lebih suka wajahmu yang seperti ini."

"Terserahku dong, ini kacamataku—"

"Dan itu juga hakku sebagai tunanganmu Sakura-chan." Si pirang itu membuang kacamata Sakura sembarangan, ia kemudian mencium bibir plum Sakura dengan lembut, dirinya merasakan sebuah rasa manis yang sepertinya menempel di bibir Sakura.

Kecapan demi kecapan dilakukan oleh kedua insan tersebut, hingga mereka berdua saling bertukar saliva dengan lidah mereka. Sakura sangat menikmati ciuman yang diberikan oleh pemuda tersebut, tak lupa ia meremas seragam putih yang dipakai oleh pemuda tersebut.

Pemuda itu menyudahi aksi ciumannya, ia tersenyum kepada Sakura yang seakan kecewa karena dia menyudahi ciuman tersebut. "He-hey, lagi dong?"

"Tidak, nanti saja."

"Ayolah Naruto, aku ingin ci-ci-ciuman itu."

Pemuda yang dipanggil Naruto itu mengecup sekilas bibir Sakura, ia kemudian berjalan menuju pintu keluar dari atap sekolah. "Nanti saja sayang, kita akan melanjutkannya dirumah." Ujar Naruto sambil tersenyum manis kepada Sakura.

Wajah Sakura langsung merona saat melihat sang tunangan yang tersenyum kepadanya. Ia kemudian berlari kecil sambil membawa kacamata botolnya untuk menjangkau lengan kekar Naruto. "Kita akan ke kelas bersama."

"Baiklah."

Sakura mengeratkan pelukannya dilengan Naruto. Mereka berdua berjalan menuju kelas mereka.

..

.

Disclaimer: Naruto by Masashi Kishimoto

..

.

Dedikasi untuk Istri saya.