Naruto disclaimer Masashi Kishimoto
Date a Live disclaimer Tachibana Kōshi
Genre: Friendship, Sci-fi, Fantasy, Romance, Hurt/Comfort
Warning : Ooc, Semi canon, tidak suka tidak usah di baca
Maaf kalau ada kesamaan cerita dengan fic lainnya atau kekurangan lain, karena yang namanya manusia tidak lepas dari kesalahan.
The Last Shinobi
Chapter 1: Dua gadis badai
NARUTO POV
KRIIIIIIIINNNNGGG!
Aku mendengar suara jam yang berdering, suaranya terasa begitu memekakkan telingaku. Perlahan akupun mulai membuka mataku secara perlahan.
Oh iya, Namaku Uzumaki Naruto, setidaknya itulah yang aku ketahui. Aku hanya seorang pemuda biasa, kehidupanku pun serba biasa. Namun aku sering di panggil dengan sebutan bocah rubah oleh teman-temanku, alasannya karena aku memiliki tiga tanda lahir dipipiku, mirip seperti kumis hewan. Kadang aku juga dipanggil dengan sebutan tukang tidur, karena aku memang sering tidur dikelas.
Namun aku melakukannya hanya saat guru yang mengajar tidak ada dikelas atau juga saat jam istirahat makan siang. Nilaiku ujianku biasa-biasa saja, hal yang aku sukai adalah ramen, dan tidak kusuka adalah belajar, Karena itu kadang-kadang aku juga disebut sebagai pemalas.
Aku juga sering berbuat jahil terhadap yang lainnya. Mungkin karena itulah aku tidak memiliki banyak teman.
Namun meski begitu aku punya alasan tertentu untuk melakukannya. Disekolah aku jarang diperhatikan orang lain, selain itu aku juga orang yang tidak tahu bagaimana caranya bergaul dengan cara yang benar. Akhirnya aku hanya bisa berbuat jahil untuk mendapat perhatian dari orang lain. Rumahku berjarak cukup jauh dari sekolahku. Walau ukurannya tidak terlalu besar, namun cukup nyaman untuk aku tinggali.
Ayah dan ibuku meninggal 5 tahun yang lalu karena Spacequake, yaitu semacam bencana alam. Untuk bisa menyambung hidup, aku mendapat uang sumbangan dari pemerintah. Namun karena aku juga tidak mau bergantung terus pada uang sumbangan, saat lulus SMP aku mulai kerja sampingan disebuah kedai ramen. Berkat kerja disana, aku akhirnya bisa mengetahui bagaimana cara memasak yang benar.
Selain itu, aku juga tidak memiliki ingatan tentang masa laluku, yang aku maksudkan adalah aku tidak mengingat seperti apa masa kecilku atau kejadian saat ayah dan ibuku meninggal. Yang aku ingat hanya wajah mereka berdua. Kadang saat merasa kesepian, aku pergi jalan-jalan ketaman pinggiran kota.
Dan kurasa hanya itulah seputar kisah tentang diriku yang bisa aku ceritakan.
Hari ini, jam istirahat makan siang telah selesai.
Aku mulai menutup kotak makan siangku dan bergegas kembali kekelas sebelum guru yang mengajar datang. Namun sebelum itu, aku sempat berdiri sebentar sambil memandang langit biru yang luas.
Posisiku saat ini berada di atap sekolah, jarang ada yang mengetahui keberadaanku disini, karena disini terbilang cukup jarang didatangi oleh siswa.
Saat ini aku sedang memikirkan sesuatu.
Entah ini sebuah kebenaran atau hanya imajinasiku saja, akhir-akhir ini setiap kali terjadi spacequake, aku merasakan ada sesuatu yang bergejolak didalam diriku.
Aku merasa seperti ada sesuatu yang besar didalam tubuhku.
Dan setiap kali spacequake terjadi, perasan aneh itu selalu muncul dalam benakku.
Seolah-olah sesuatu itu menyuruhku untuk pergi kepusat spacequake. Jawabannya sudah jelas, aku tidak pernah melakukannya karena itu terlalu berbahaya.
"Haah"
Sambil menghela nafas pendek aku kemudian berjalan kembali menuju kekelas sambil membawa kotak bentoku yang sudah kosong.
Sambil berjalan melewati kelas-kelas yang lain, aku menundukkan kepalaku sambil berpikir soal kejadian aneh pada diriku saat spacequake terjadi. Karena aku terlalu memikirkan hal tersebut, aku sampai tidak menyadari kalau ada orang yang sedang berdiri didepanku
NARUTO POV END
BRUUUKKK
Naruto berjalan sambil melamun sampai dia menabrak seseorang
"!"
"Hei, hati-hati kalau jalan!"
"Ma-maaf"
Naruto dengan segera meminta maaf pada murid tersebut.
Namun setelah itu, dia melihat kearah depan. Didepan sebuah kelas, dia melihat para murid tengah berkumpul disana. Untuk sesaat dia terus memandang kearah tersebut, sebelum kemudian dia menyadari kalau para murid sedang berkumpul tepat didepan kelasnya.
'Ada apa itu?'
Dia kemudian berjalan mendekat.
Namun karena dia berada di bagian paling belakang dari kerumunan tersebut, Naruto jadi tidak bisa melihat kedepan.
Terlihat dia beberapa kali berusaha melihat namun percuma.
"Sebenarnya, ada apa ini?" Tanya Naruto
Dia kemudian mengerutkan dahinya sambil menghembuskan nafas pendek.
Namun dia belum menyerah, dia kemudian mencari celah diantara kerumunan untuk melihat apa yang terjadi.
Setelah dia berhasil menemukan tempatnya, dia melihat semua siswa mauppun siswi membuat ekspresi wajah yang hampir sama.
Mereka semua menaikkan kedua alisnya dengan mulut yang ternganga
Melihat ekspresi teman-temannya yang seperti itu, Naruto sedikit menaikkan sebelah alisnya dan kemudian mengikuti arah pandangan mereka.
"Ba-bagaimana, Tama-chan sensei?"
Saat itu, dia mendengar suara seorang gadis namun suaranya nampak sedikit membesar.
Dan didepan semua murid, terlihat seorang siswi berambut ungu. Namun pakaian yang dia kenakan adalah seragam khusus anak laki-laki. Gadis tersebut adalah siswi baru dikelasnya.
"Sekarang aku adalah laki-laki"
Namanya adalah Yatogami Tohka, gadis manis yang selalu nempel bersama Shido.
Naruto menatap datar kearah Tohka sebelum kemudian dia menyadari ada yang salah dengan perkataan Tohka tadi.
'Tu-tunggu dulu, barusan dia bilang apa?'
Naruto kemudian kembali menyimak.
Tohka kemudian menyambung kembali perkataannya.
"Se-sekarang sensei bisa memintaku untuk satu kamar dengan Shido, karean sekarang aku adalah laki-laki" Ucap Tohka
Seketika itu, Naruto langsung sweatdrop ditempat. 'A-apa yang dia pikirkan?' Tanya Naruto dalam batin, sementara itu melihat Tohka meminta hal yang sudah jelas tidak mungkin itu, dia pun menolak usulan dari Tohka
"Te-tetap saja tidak bisa begitu, Yatogami-san" Bantah Tama-chan sensei dengan lembut
"Walau pun kau memakai seragam laki-laki, bukan berarti kau bisa menginap dikamar laki-laki" Ucap Tamae-sensei
Sementara mereka sedang berbicara didepan, Naruto kemudian berjalan mendekati Shido dan kemudian berkata pada.
"Hey, Shido, si Tohka itu ... kenapa jadi seperti itu?" Tanya Naruto dengan nada membisik
"Etto ... sebaiknya, kau jangan tanya dulu"
Ucap Shido sambil melirik kearah Naruto dan menggaruk pipinya.
Disela-sela perdebatan Tamae-sensei dan Tohka, seorang siswi berambut silver dengan tatapan wajah yang datar kemudian maju kedepan.
Siswi tersebut merupakan salah satu siswi terbaik di SMA Raizen, mendapat nilai sempurna saat ujian masuk, dan juga ahli dalam setiap pelajaran.
Dia adalah Tobiichi Origami.
"Sensei"
Ucap Origami menyela perdebatan Tamae-sensei dan Tohka. Naruto dan Shido bertanya-tanya, apa yang akan dilakukan gadis itu?
Namun mereka cukup tidak menyangka saat Origami kemudian berkata
"Harap menerima usulan dari Yatogami Tohka, jadilah orang yang fleksibel" Ujar Origami
"Ha?" mendengar perkataan tersebut, Naruto dan Shido malah semakin menaikkan kedua alisnya
Naruto menatap dengan ekspresi wajah aneh kepada Origami
'Kenapa Origami malah menyarankan untuk menerima usulan Tohka?'
Bukan Cuma Naruto yang berpikir begitu, namun nampaknya semua yang ada disana juga berpikiran sama.
Semua pun akhirnya jadi ribut sendiri,
Berpikir bahwa Origami memiliki tujuan tertentu hingga dia berkata seperti itu, Tohka pun bertanya dengan nada curiga.
"Ka-kau ... apa yang kau rencanakan?"
Dengan nada datar begitu pula dengan ekspresi wajahnya, Origami menjawab
"Aku hanya terkejut oleh sikapmu, aku berpendapat bahwa kau memang pantas satu kamar dengan laki-laki" Ucap Origami
Hal tersebut malah membuat Naruto dan Shido semakin terheran heran dengan mereka berdua.
Origami yang selama ini selalu berbeda pendapat dan bermusuhan dengan Tohka hanya untuk mendapatkan perhatian dari Shido, kenapa sekarang dia malah mendukung usulan dari Tohka
"Selain itu, baru kali ini aku melihat ada seorang gadis yang ingin menjadi seorang laki-laki, sangat tidak wajar"
Origami berkata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
Dia kemudian kembali mengeluarkan usulan yang terbilang tidak masuk akal.
"Kalau begitu, bagaiman kalau kita rubauh Shido menjadi perempuan?" Ujar Origami
"Tunggu sebentar, itu kan tidak ada hubungannya" Shido protes
Sementara itu, Naruto yang sedari tadi berdiri disebelah Shido hanya menghela nafas pendek.
Dan dari ekspresi wajahnya, dia nampaknya tidak mengerti dengan masalah apa yang sebenarnya diperdepatkan disini.
Namun disaat itu, Naruto merasakan bahwa lengannya ditarik dengan kuat. Naruto langsung melebarkan matanya karena terkejut, hingga dia tidak sempat menjaga keseimbangannya dan kemudian terjatuh dengan wajah yang lebih dulu mendarat dilantai.
BRUAK!
Pelakukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Origami.
Dia yang membuat Naruto terjatuh kelantai sambil masih memegang kotak bentonya yang sudah kosong, dan tanpa memperdulikan hal tersebut, Origami langsung merangkul lengan Shido.
Dengan wajah datarnya itu dia menoleh kearah Naruto yang tersungkur di lantai.
"Naruto, kau kenapa?" Tanya Origami
Dia bertanya dengan nada seperti tidak ada rasa bersalah sama sekali, bahkan dia menganggap kalau penyebab Naruto jatuh itu bukanlah salahnya.
Sementara yang ditanya pun bengkit kembali dengan wajah yang memerah akibat bekas terjatuh tadi.
Dengan nada emosi, Naruto berteriak
"APA YANG KAU LAKUKAN, HAH?" teriak Naruto
"Memangnya apa yang aku lakukan?" Ucap Origami tanpa rasa bersalah sama sekali
"KAU BARU SAJA MENJATUHKANKU!"
"Oh begitu, itu salahmu sendiri karena berdiri ditempat yang tidak seharusnya" ucap Origami dengan nada datar
Mendengar ucapan Origami yang merasa tidak punya rasa bersalah sama sekali membuat Naruto semakin naik darah.
Namun dia berusaha untuk menekan emosinya dengan menarik nafas dalam-dalam.
Origami kemudian mengeratkan rangkulan tangannya di tangan kiri Shido.
"Nanti kita mandi bareng ya, Shidomi!?" Origami membuat plesetan dari nama Shido
"Kenapa namaku jadi begitu!?" Ucap Shido sambil berusaha melepaskan rangkulan tangan Origami
Tohka kemudian menyela saat dia menyadari ada sesuatu yang aneh dengan saran Origami tadi
"Tu-tunggu sebentar, kalau Shido jadi perempuan ... dia tidak bisa tidur bersama denganku!"
Tohka mengeluh.
Namun Origami tidak memperdulikan hal tersebut, mendengar kalau Tohka berniat menjadi laki-laki, Origami pun berpendapat.
"Kau seharusnya menjadi laki-laki yang kuat dan mandiri, Yatogami Tohka!"
"Tobiichi Origami, kau benar-benar licik!" Ucap Tohka
"Sudah cukup! Pokoknya kita tidak bisa satu kamar, tidak ada pergantian status, titik!" Shido mengatakannya dengan nada tegas dan jelas.
Nampaknya dia sudah lelah menghadapi Tohka dan Origam yang selalu saja berdebat.
Ternyata memang ada niatan tertentu dibalik semua itu.
Origami menerima usulan Tohka yang ingin jadi laki-laki, namun disisi lain dia malah mau menjadikan Shido sebagai perempuan.
Disisi lain, Naruto hanya diam sambil mendengarkan.
Dia tidak bisa membayangkan bagaimana jadinya jika malah dirinya yang berada di posisi Shido saat ini.
Berhubungan dengan semua hal itu, tiba-tiba saja sebuah ide jahil muncul dalam pikirannya. Wajahnya pun kini menunjukkan sebuah senyuman jahil ala Uzumaki Naruto.
Sementara Origami dan Tohka masih saling melotot satu sama lain.
Naruto kemudian mengutarakan idenya itu.
"Maa, maa, walaupun kalian tidak bisa satu kamar dengan Shido, setidaknya kalian kan bisa duduk bersebelahan dengannya saat dipesawat nanti!" Ujar Naruto
Tohka dan Origami berpikir sejenak sambil memperetimbangkan usul Naruto tersebut
"Hoo, ide yang bagus!" Ucap Tohka
"Tidak terpikir olehku!" Ucap Origami
Mendengar saran dari Naruto, Origami dan Tohka nampaknya sudah mulai tenang.
Masalahnya Shido nampak kurang menyetujui ide tersebut.
Dan ketika dia menoleh kearah Naruto, dia terlihat sangat puas sambil memperlihatkan senyuman jahilnya.
'Naruto sialan! Dia sengaja melakukannya padaku' batin Shido merutuki sifat menyebalkan Naruto
Namun mau tidak mau, dia juga harus menyetujuinya, jika tidak Origami dan Tohka pasti akan ribut lagi dan masalahny akan tambah runyam.
Shido pun hanya bisa menghela nafas.
Setelah itu, sensei kemudian membubarkan para murid dan menyuruh mereka untuk masuk ke kelas masing-masing.
Begitu pula dengan Naruto yang langsung masuk ketika snesei menyuruhnya.
Dan karena posisi tempat duduknya adalah yang paling dekat dengan pintu masuk, Naruto pun bisa dengan cepat memasukkan kotak bentonya kedalam loker.
Disisi lain, para murid lain dikelasnya pun juga ikut masuk kedalam kelas. Dia yidak merasakan ada keanehan sedikitpun.
Sampai Shido dan Tohka yang secara bersamaan berjalan melewati dirinya.
Sesuatu kembali bergejolak dari dalam tubuhnya. Sontak hal tersebut membuat Naruto jadi bigung
'Aura apa ini?' batin Naruto
Sambil memegang perutnya dia menoleh kearah Shido dan Tohka yang kini sudah duduk dibangkunya masing-masing.
'Kenapa aku merasakan ada sesuatu yang aneh pada mereka berdua' batin Naruto
Namun, dia kemudian menaikkan kedua bahunya dan kembali menatap kearah Tamae-sensei yang sudah mulai mengajar.
SKIP TIME
Beberapa hari setelah kejadian itu, saat ini Naruto dan teman-teman tengah berada didalam sebuah pesawat dan mereka sedang dalam perjalanan karya wisata menuju ke sebuah pulau tropis yang bernama pulai Arubi.
Pesawat yang mereka tumpangi kini sudah mulai melewati laut lepas, mereka kini berada diketinggian 10000 kaki diatas laut.
Di setiap tempat duduk mereka, para siswa sibuk dengan dunianya sendiri-sendiri. Di baris ketiga, trio tukang gosip sedang berbincang-bincang satu sama lain, entah apa yang sedang mereka bicarakan. Sementara itu, pada bagian paling belakang.
Naruto sedang duduk sendirian sambil menyandarkan badannya di bangku pesawat.
Tempat duduk para siswa ditentukan oleh mereka sendiri, bukan melalui undian.
Karena Naruto adalah anak yang terbilang tidak disukai dikelasnya karena suka berbuat jahil, tidak ada yang mau duduk bersamanya.
Tonomachi sendiri memilih mendapatkan tempat duduk dibaris kedua itu mungkin karena dia yang paling awal keempat masuk kedalam pesawat.
Orang pertama yang masuk adalah Shido, kedua adalah Origami dan ketiga adalah Tohka.
Ngomong-ngomong soal itu, bagaimana keadaan Shido?
Memikirkan hal tersebut, Naruto menaikkan sebelah alisnya. Dia kemudian memiringkan sedikit kepalanya kekiri.
Mata shappire miliknya melihat kesetiap bangku yang ada didepannya.
Sambil mencari keberadaan seseorang, dia melihat kearah setiap bangku yang ada didepannya.
Sebelum kemudian, pandangan matanya tertuju pada baris terdepan. Disana dia melihat Tohka yang sedang ngomel-ngomel tidak jelas.
Sepertinya dia sedang berbicara kepada Origami yang berada di dekat jendela pesawat, dan disebelhanya sudah bisa ditebak, Shido pastinya mengeluh.
Dia pun juga bisa mendengar dengan jelas apa yang sedang dibicarakan oleh mereka bertiga didepan sana.
"Lagi-lagi kau membodohiku, Tobiichi Origami! Diposisi ini aku tidak bisa melihat pemandangan!"
Ucap Tohka dengan geram pada Origami, namun sama sekali tidak di hiraukan oleh Origami
Origami kemudian menolehkan wajah datarnya kearah Tohka
"Kau bicara denganku?" Ucap Origami seolah tidak ada apapun yang terjadi
Tohka menggertakkan giginya, dirinya menjadi makin geram dengan Origami
"Tentu saja aku bicara denganmu, dasar jalang!"
Dan bla bla...
Tohka dan Origami pun kembali berdebat. Dan tentu hal tentu saja itu membuat, beberapa siswa terusik.
Tamae-sensei hanya bisa membungkuk sambil meminta maaf pada petugas atas perilaku muridnya tersebut.
Sementara itu, sibiang dari semua keributan tersebut yang tidak lain dan tidak bukan adalah Naruto, dia hanya menunjukkan senyuman puas sambil kembali menyandarkan kembali badanya di bangku pesawat.
'Rencanaku berhasil' batin Naruto
Dia kemudian merilekskan badanya sambil menutup kedua matanya.
Seperti tidak ada beban apapun yang ditanggungnya, tidak berapa lama kemudian Naruto tertidur.
Beberapa menit setelah itu, mereka kini akhirnya sampai di tujuan dengan selamat.
Semua murid antusias berkeliaran kesana kemari sembari melihat pemandangan pulau yang cukup indah. Tak terkecuali untuk Naruto, bocah berambut pirang seperti duren dengan tiga tanda lahir dipipinya.
"Haa, senangnya bisa menghirup udara segar!"
Naruto menarik nafas dalam-dalam dan menghirup segarnya udara yang masih segar.
Sambil tersenyum, dia melihat kearah langit pulau yang sangat cerah tanpa awan sedikitpun.
Tapi meski kelihatan cerah seperti tidak akan ada apapun yang terjadi, firasat Naruto malah mengatakan hal yang berbeda.
Dengan tatapan datar, Naruto menghadap kearah laut biru yang luas untuk menghilngkan perasaan aneh tersebut.
Disaat yang sama, angin berhembus sepoi-sepoi meniup surai pirangnya dari arah belakang.
Tanpa dia sadari, ada seseorang yang tengah memanggilnya dari kejauhan. Orang tersebut berjalan mendekati Naruto.
"Hey, Naruto!"
Naruto pun menolehkan pandangannya kearah orang tersebut.
Murid SMA Raizen yang satu kelas dengannya, dia adalah Tonomachi.
"Ternyata Tonomachi, ya!?" gumam Naruto saat melihat Tonomachi memanggilnya "Ada apa?" Tanya Naruto
"Anu, apa kau melihat Shido dan Tohka?"
Tonomachi bertanya.
Meski mereka turun dari pesawat disaat yang hampir sama tadi.
Namun semenjak keluar dari bandara, Naruto sepertinya tidak melihat mereka sama sekali.
"Tidak, semenjak kita keluar dari bandara ... aku tidak melihat mereka sama sekali" jelas Naruto
"Begitu, ya"
Pulau Arubi adalah pulau tropis dengan pemandangan pantai yang sangat indah. Selain itu bentuk dari pulau ini juga cukup unik, yaitu berbentuk seperti bulan sabit.
Walau kecil, pulau ini juga memiliki hutan yang lebat dan juga beberapa gunung. Apa jangan jangan mereka berdua malah nyasar entah kemana dipulau ini.
"Memangnya ada apa kau mencari mereka?" Tanya Naruto
"Sebenarnya sih tidak ada, tapi sepuluh menit yang lalu aku sempat melihat mereka keluar dari kerumunan dan berjalan menjauh entah kemana, dan sampai sekarang mereka belum kembali juga ... selain itu, rombongan sebentar lagi juga akan berangkat" Ucap Tonomachi
"Kalau begitu, kau pergilah dan beritahu sensei kalau mereka berdua hilang, sementara aku akan mencari mereka" Ujar Naruto
"Ta-tapi, kalau kau juga samapi ikut-ikutan menghilang, bisa gawat jadinya!" Ucap Tonomachi
"Tenang saja, begini-begini aku ini pandai mencari barang hilang" Ucap Naruto
Dia pun akhirnya pergi berlari mencari Shido dan Tohka yang keberadaanya netah dimana saat ini.
Beberapa saat kemudian...
Setelah memakan waktu yang cukup lama, Naruto sudah berusaha mencari mereka kesegala tempat namun masih belum ketemu juga.
Dia tadinya juga sempat berpikir untuk menelpon, namun anehnya di pulau itu sama sekali tidak ada sinyal.
Jadinya, mau tidak mau dia harus mencari Shido dan Tohka dengan cara manual.
"Haah, bahkan samapi sejauh ini pun aku masih belum menemukan mereka"
Naruto bergumam sambil menoleh kearah kanan dan kiri. Meski sudah memakan waktu yang lama, dia tetap berusaha untuk mencari dua temannya yang hilang itu.
Saat menoleh kekanan-dan kekiri, dia baru menyadari sesuatu.
"Tunggu dulu, setelah pergi tadi, aku masih belum tahu kemana tujuan kami berikutnya, selain itu aku juga tidak bisa menggunakan HP, itu artinya ..." Ucap Naruto
Naruto bertopang dagu dengan tangannya. Otaknya yang pas-pasan berpikir keras sambil mengola data hasil analisa.
Pertama dia tidak tahu kemana tujuan rombongan yang berikutnya, kedua dia pergi mencari Shido dan Tohka tanpa arah dan tujuan, dan ketiga dia tidak bisa menggunakan HP karena tidak ada sinyal di pulau itu, maka itu artinya-
"Aku juga hilang" Gumam Naruto
Seketika kemudian, wajahnya langsung memucat ketika dia menyadarinya.
"AAA! KENAPA MALAH BEGINI JADINYA?!" Teriak Naruto frustasi
"Sial, sial, sial, sial, sial! Kalau begini ... aku juga malah ikut-ikutan hilang!?
Naruto frustasi dengan keadaannya saat ini, dia berkata seperti itu sambil mengacak-acak rambutnya sendiri.
GRURURU
Tiba-tiba saja, terdengan suara gemuruh guntur dari langit.
Aneh, padahal hari ini terlihat sangat cerah, bahkan tidak terlihat ada ada awan mendung sedikitpun dilangit. Naruto kemudian menengadahkan wajahnya kearah langit.
Matanya membulat sempurna ketika melihat awan mendung yang beputar di udara seolah hendak membentuk sebuah tornado.
Awan mendung tersebut semakin rapat, disertai dengan suara gemuruh yang menggelegar. Cuaca pulau Arubi yang tadinya terang benderang kini berubah 180 derajat.
Angin pun mulai berhembus kencang meniup semua yang diterpanya. Cuaca badai yang seperti ini tentunya membuat tur wisata dihentikan untuk sementara.
"Ke-kenapa tiba-tiba cuacanya jadi begini?"
Naruto berkata selagi ia berusaha untuk mempertahankan diri dari terpaan angin yang begitu kuat.
DEG!
Tiba-tiba saja, Naruto merasakan ada sesuatu yang bergejolak didalam tubuhnya.
"Ukh!"
Merasakan detakan aneh tersebut secara tiba-tiba, firasat buruk muncul dalam benaknya. Naruto membuat ekspresi wajah yang merinding sambil menengok keadaan tubuhnya sendiri yang masih utuh.
'A-apa ... perasaan buruk apa ini?'
Selagi Naruto membatin seperti itu, tiba-tiba saja dia melihat kilatan biru dan kuning yang jatuh menghantam tanah dengan sangat keras, dan menimbulkan ledakan yang menggema.
"!"
DUAARRR!
"Uagh!" Naruto merasakan kuatnya hempasan dari angin badai tersebut yang diakibatkan oleh ledakan dari dua kilatan tadi.
Ledakan tersebut benar-benar sangat kuat, bahkan saking kuatnya, dia sendiri sampai terhempas karena ledakn tersebut. Naruto menggertakkan giginya saat dirinya terhempas. 'Si-sial, apa-apaan ini!?'
Ketika membatin seperti itu, dia menerima hempasan angin yang kebih kuat lagi. Hingga membuat tubuhnya terdorong lebih jauh lagi.
Namun ketika badannya sudah berjarak satu meter di atas tanah-
DOEENG!
Kepalanya menabrak sebuah pohon kelapa yang ada dibelakangnya.
Dan ketika tubuhnya ambruk ketanah setelah kepalanya menghantam pohon tersebut, kini matanya berputar-putar, dan dapat terlihat pula ilusi bintang-bintang yang mengitari kepalanya ditambah dengan benjolan doble yang berasap dikepalanya.
Sementara itu, dua kilatan tadi kini telah berubah menjadi dua orang gadis dengan ciri yang hampir serupa hanya dengan gaya rambut yang berbeda.
"Huh, ternyata kau hebat juga, Yuzuru! Tapi akuilah, aku yang akan menang" Ucap gadis yang pertama
"Menolak, Yuzuru lah yang akan mengalahkan Kaguya dalam duel kali ini" Ucap Gadis yang kedua.
Diketahui bahwa gadis pertama bernama Kaguya, sedangkan gadis kedua dengan ciri ekspresi wajah yang datar sama seperti Origami bernama Yuzuru.
Mendengar ucapan Yuzuru tadi, Kaguya pun berkata dengan nada ketus.
"Heh, jangan mimpi, cepat atau lambat kau akan mengetahui Yamai mana yang lebih unggul" Ucap Kaguya
"Ngawur, Yuzuru lah yang akan menang, marga Yamai sama sekali tidak cocok untuk Kaguya" Ucap Yuzuru
"Perlawananmu itu akan sia-sia saja, pengelihatanku telah bertambah tajam, setelah ini, Sturm Lenze akan menembus jantungmu!" Ucap Kaguya
"Mustahil, pengelihatanmu pasti salah!" Ucap Yuzuru dengan nada datar
"Be-berisik, aku bersungguh-sungguh tahu! pengelihatanku itu selalu tepat!" Bantah Kaguya
Sementara mereka berdua sedang berdebat.
Disisi lain, Naruto yang tadi pingsan kini telah bangkit dari keterpurukan.
Dengan masih mengelus-elus kepalanya yang benjol, Naruto membuat posisi duduk sambil mengaduh kesakitan.
"Ittei, kepalaku sakit sekali!"
Namun tanpa dia sadari, dua gadis tadi ternyata sedang memperhatikan dirinya.
Dan nampaknya dia sama sekali tidak menyadari kehadiran dua gadis tersebut. Naruto menoleh kekanan dan kekiri seperti orang lingung. Sebelum kemudian dia bangun dari posisi duduknya.
Dan ketika dia melihat kearah depan, barulah dia menyadari kalau ada dua gadis yang tengah memperhatikan dirinya dengan tatapan aneh.
"Apa?" Ucap Naruto
Kaguya dan Yuzuru menatap Naruto dengan tatapan terheran-heran.
"Ningen?" Ucap Kaguya
"Mengejutkan. Kenapa seorang manusia bisa ada disini?" Yuzuru bertanya
"Sebenarnya, aku kesini sedang mencari teman-temanku, selain itu kalian siapa, dan sedang apa disini, lalu apa-apaan pakaian itu, kalian cosplay, ya?" Naruto bertubi-tubi melontarkan pertanyaan
Kaguya pun menjawab
"Namaku Kaguya, dan dia adalah Yuzuru, rivalku" Jelas Kaguya
"Tambah, kami bukan cosplay" Tambah Yuzuru
Kaguya dan Yuzuru menjelaskan bahwa mereka ini bukanlah cosplay.
Disaat mereka menjelaskan hal tersebut, Naruto hanya memasang wajah polos sambil mengerjapkan matanya beberapa kali.
"Lalu, apa yang sedang kalian lakukan disini?" Naruto bertanya
"Kami disini sedang berduel, sampai kau muncul dan menghentikan kami" Ucap Kaguya
Meski mereka bilang bahwa duel mereka terhenti gara-gara dia.
Namun Naruto sama sekali tidak merasa seperti itu, dia merasa kalau dirinya sama sekali tidak melakukan apapun yang membuat duel mereka berhenti.
"Tapi aku tidak merasa kalau aku melakukan sesuatu yang menghentikan duel kalian" Ucap Naruto tanpa rasa bersalah sama sekali.
"Mengerti, ternyata laki-laki ini sama bodohnya dengan Kaguya" Ucap Yuzuru
Tanpa alasan yang jelas, Yuzuru mengatai Naruto bodoh, sama sepert Kaguya.
"E-enak saja kau bilang, Sturm Lanze-ku bahkan bisa menerbangkannya"
Naruto menaikkan kedua alisnya saat dia merasa ada yang janggal dengan kata-kata Yuzur tadi
"TUNGGU SEBENTAR, APA KAU TADI BARU SAJA MENYEBUTKU BODOH?!" Ucap Naruto dengan emosi yang meluap-luap
Namun mereka berdua sama sekali tidak mendengarkan Naruto
"Bertanya. Bisakah Kaguya menjelaskan apa sebenarnya Sturm Lanze itu?" Yuzuru bertanya
Kaguya menjawab dengan nada songongnya.
"Huh, Sturm Lanze milkku berada diluar lingkup bahasa, penyatuan dari kenyataan dan imajinasi, terlihat namun juga tidak terlihat, konsep abstrak yang diciptakan untuk menikam seseorang" Ucap Kaguya
Naruto sweatdrop ditempat sambil berkata dalam hati 'Me-mereka mengabaikanku'. Kaguya dan Yuzuru memang nampaknya tidak mempedulikan keberadaan Naruto disana
Selain itu, mungkin penjelasan dari Kaguya tadi cukup berbelit-belit dan juga susah untuk dipahami.
Terutama untuk Naruto yang hanya punya kapasitas otak yang pas-pasan. Dia hanya bengong sambil mencoba memahami maksud perkataan Kaguya tadi.
"Intinya ... jadi, dalam kenyataan, Sturm Lanze hanya ngarang" Ucap Yuzuru
"Bu-bukan, kau salah, ini benar-benar nyata, tahu!" Ucap Kaguya
"Mengejek, Sturm Lanze sangat jelek, Khu" Yuzuru mengejek
"Jangan tertawa, kau akan membayarnya karena sudah mengejekku"
Sembari berkata, Kaguya menggerakkan tangannya kearah depan dan tiba-tiba angin menjadi sangat kencang seperti angin badai. Disaat yang sama, angin juga menari-nari secara liar disetiap sisi Yuzuru.
Angin yang memiliki kecepatan dan kekuatan yang gila menerjang Naruto.
"Ukh! Anginya ... kuat sekali"
Ucap Naruto saat merasakan hempasan angin tersebut mendorong tubuhnya Naruto dengan susah payah mencoba untuk tetap bertahan.
"Angin yang kuat ... sokka, sekarang aku mengerti ... badai dadakan tadi adalah akibat dari duel mereka berdua" Gumam Naruto sambil merasakan kekuatan angin badai.
Disaat dia merasakan bahwa kekuatan angin tersebut semakin kuat, disaat itulah matanya melihat Kaguya dan Yuzuru menghentak tanah
DASSHH!
Disertai dengan kekuatan angin yang mengerikan, kedua bergerak dengan cepat saling menerjang satu sama lain. Mereka berdua saling menghantamkan serangan mereka dengan sekuat tenaga hingga membuat sebuah ledakan angin superkuat.
DUUAAARRRR!
Naruto awalnya berusaha bertahan dari ledakan angin tersebut.
Akan tetapai ledkan tersebut terlalu kuat untuk ditahan oleh tubuh manusianya. Hingga mau tidak mau, badan Naruto terhempas dan menabrak tanah dengan sangat keras
"Uagh!"
Erang Naruto saat merasakan kerasnya hantaman tersebut
Dan perlahan, dia pun mulai kehilangan kesadarannya.
BERSAMBUNG...