Vampire is soft-hearted but flat expression

Disclaimer: Naruto Masashi Kishimoto- DxD Ichie Ishibumi

Warning: Bahasa Non Baku, Romance, urban legend, Supranatural, Typo...

Pair: Uzumaki Naruto With

Rated: T

Summary: Kehidupan seorang Remaja vampire pada kehidupan manusia Normal, karena bangsa Manusia dan Vampire sudah berdamai. Kisah yang membuat Remaja tersebut pusing, kesal, dan penuh masalah akan kebatinan dan hati, Yups ini lah Kisah dari darah Murni seorang Vampire Eropa... Uzumaki Naruto.

Chapter: Suasana Baru dan Sekolah Baru.

Pov Naruto.

Kami sekeluarga baru saja pindah pada komplek ini, ya Aku Uzumaki Naruto bersama kedua orang tua ku Namikaze Minato dan Namikaze Kushina baru saja pindah ke Jepang karena Ayah memindahkan pusat perusahaannya ke Jepang lebih tepatnya kota Kyto. Kota dimana Ayah dan Ibu bertemu ratusan tahun lalu, kenapa ratusan tahun? karena ayah dan ibu ku seorang vampir berdarah murni. Seperti ayah seorang Vampire bangsawan Eropa dan Ibu vampire bangsawan Jepang, bisa di bilang aku adalah hasil buah cinta mereka yang membuat ku berdarah campuran Vampire Eropa dan Vampire Jepang, hell!.

Rumah kami berada di komplek perumahan manusia pada umumnya dan beberapa keluarga vampire juga. Kehidupan di komplek ini cukup tentram dan damai, tidak Bersi tegang yang berada di berita televisi. Banyak tetangga kami mengirim makan atas kepindahan kami ke komplek ini, dan hal itu yang aku suka karena aku cukup menyukai masakan jepang. Kalian jangan berfikir jika seorang Vampire tidak bisa memakan makanan manusia, tentu saja kami bisa dan makanan pokok kami masih darah tapi bukan darah manusia melainkan darah hewan segar yang sudah di jual di setiap minimarket, supermaket, bahkan Online pun ada. Kalo keluarga kami sih dari peternakan sendiri jadi bisa di jamin kesehatan dan kualitasnya.

Mungkin, hanya batas sini saja dulu perkenalan kita sob. Karena aku harus membantu ibu ku dalam mengurus kebun bunganya yang baru ini.

Pov Normal Now...

" Naruto, besok kau sudah bisa bersekolah di Akademi dekat sini " Ujar Minato yang duduk pada sebuah kursi sembari membaca koran dengan di temani segelas darah.

" Ya, aku tau itu. Ibu sudah memberitahu kepada ku tadi " Balas Naruto yang membantu Kushina dalam mengurus kebun bunganya.

" Ayah mengingat kan saja, tak usah masang wajah sewot begitu " Tambah Minato yang melihat ekspresi minim pada wajah anak semata wayangnya ini.

" wajah ku memang seperti ini, ayah " Ucap Naruto yang melanjutkan kegiatannya di bawah terik matahari pagi.

' ah, bagus untuk kesehatan kulit ku ' batin Naruto.

" Naruto, jika sudah beristirahat lah. Ibu sudah membawakan Jus jeruk untuk mu " Kata Kushina yang baru saja datang dengan segelas jus Jeruk yang membuat Naruto menoleh ke arah Ibunya dan sedikit senyum yang berimbas dengan wajah Kushina yang berbinar.

" Ini lah, jika kita mencetaknya agak lama. Jadi seluruh ketampanan ku menurut padanya " celetuk Minato sembari meminum minumannya yang membuat Kushina mendelik ke arahnya.

" Kau tak usah cemburu dengan anak mu sendiri, Minato. Mana mungkin aku berselingkuh dengan anak ku sendiri! bisa bisa aku mati nantinya " Sembur Kushina yang membuat Minato ketakutan karena jika istri marah maka bisa berabe masalahnya.

"..." Naruto hanya diam saja dan membenarkan perkataan ibunya, karena jika berhubungan dengan seseorang yang masih sedarah maka dari salah satu mereka akan mati seketika, itu memang sudah ada sejak Kakek buyut buyut buyutnya lagi Naruto.

" Nak, ayah sarankan kau tersenyum lah sedikit saat di sekolah nanti. siap taukan dapet cewek bisa kamu kenalkan kepada kami nanti " Kata Minato kepada Naruto yang baru saja menyelesaikan tugasnya dan berjalan ke arah dirinya dan istrinya yang sedang duduk di sampingnya.

" Akan aku usahkan, tapi kenapa ayah selalu ngebet bilang seperti itu? ini sudah lebih sejak 170 tahun lalu ayah berkata seperti itu " Bilang Naruto yang duduk di depan kedua orang tua nya sembari meminum jus miliknya.

" Ayah bosan melihat mu sendiri saja, teman teman mu saja sudah memiliki istri dan kekasih. Sedangkan kau sendiri seorang Vampire jomblo yang minim ekspreksi " tambah Minato yang membuat Naruto meliriknya bosan sesaat kemudian melihat ke arah Ibunya.

" Kali ini ibu setuju dengan ayah mu, Naruto " Kata Kushina yang mensetujui perkataan Minato barusan kepada Naruto.

" baiklah baiklah, akan aku usahkan nanti. Tapi aku tidak janji, Aku mau mandi dulu " Ucap Naruto menaruh gelasnya kembali dan beranjak dari tempat duduknya sesaat kemudian menuju ke dalam rumah lebih tepatnya ke kamarnya untuk mandi.

" setelah itu cepat turun kebawah, Ibu mesakkan Ramen untuk makan siang kita hari ini " Ucap Kushina kepada Naruto sebelum menghilang di balik pintu.

" haaaaaa... anak itu " Desah Minato yang melihat tingkah anak sama seperti dirinya waktu masih remaja dulu walau sedikit berbeda.

" Tak usah terlalu fikirkan, Jika memang Naruto tak menemukan seorang kekasih maka kita jodoh kan saja dia nantinya " Usul Kushina yang membuat wajah Minato yang langsung berseri seri.

" ide bagus, tapi bagaimana dengan Naruto jika dia menolak untuk di jodohkan " Kata Minato kepada Kushina yang tersenyum.

" Itu terserah padanya saja, toh nanti memilih jodoh yang layak untuk nya dirinya sendiri " Ucap Kushina dengan tertawa lembut yang membuat Minato langsung cemberut.

" itu sama aja bohong namanya " balas Minato dengan ekspresi cemberut yang membuat Kushina tertawa karena tingkah ngambek suaminya ini. Inilah ke romantisan antara Minato dan Kushina yang membuat setiap orang iri melihatnya.

Keesokan Harinya...

" Ayah, Ibu aku berangkat " pamit Naruto yang sudah memakai sepatu sekolahnya dan berdiri didekat pintu keluar rumahnya.

" Hati hati di jalan, sayang " balas Kushina dari arah dapur rumah.

" Hati hati di jalan " tambah Minato yang sedang memasang dasi kerja sembari melihat Naruto keluar rumah dan hanya menganggukan kepalanya saja.

Naruto berjalan keluar dari rumahnya dengan santai sembari menikmati suasana pagi hari ini dan di Trotoar komplek perumahannya sudah banyak terlihat murid dari akademi tempat Naruto menimbah ilmu yang ke -ntah dirinya lupa sampai sekarang, Naruto tidak terlalu memusingkan hal seperti itu toh pelajaran nanti juga sama seperti dulu dia pelajari hanya metode pembelajarannya saja yang berbeda.

Selama perjalanan ke akademi Naruto banyak melihat murid murid dari akademi melihat ke arahnya terlebih dengan pandangan memuja mereka yang membuat Naruto kurang suka akan hal seperti itu, terlebih para kaum hawa seakan tergila gila dengan ketampanan miliknya ini. Naruto juga memperhatikan beberapa murid yang menurut Naruto sedikit menarik perhatiannya terlebih akan perilaku mereka yang sangat ceria dengan terbukti seorang remaja berambut coklat yang berlarian dari kejaran para remaja perempuan yang membawa batu ?

' untuk apa batu itu? ' pikir Naruto yang melihat para remaja putri mengejar remaja lelaki tadi dengan semangat membara, secara tak langsung Naruto menyunggingkan senyum tipisnya.

' Mungkin kali ini akan sangat berwarna ' tambah pikir Naruto yang melihat langit cerah pagi hari ini, tapi tiba tiba saja Naruto mencium sebuah aroma manis yang cukup kuat sehingga dirinya langsung melihat ke arah sumber bau ini berasal dan eits Naruto juga mencium aroma yang sangat dia kenal dari kecil bahkan hingga dia berusia sekarang ini.

" Yo, Naruto " Sapa Seorang Pria bermasker hitam dengan stelan seorang guru terlebih lagi dia membaca sebuah novel dewasa dengan santainya di tempat umum seperti sekarang.

" Hai, Paman " Balas Naruto dengan nada datar dan ekspresi datar pula yang membuat Kakashi berhela nafas saja.

" Cobalah kau berbicara dengan normal dan sedikit berekspresi, Naruto " Ceramah Pagi dari Kakashi langsung masuk ke dalam pendengaran Naruto dan orang di ceramah pun tak bereaksi apa pun.

" Kau sudah tau sejak aku kecil hingga sekarang sulit untuk berekspresi, jadi jangan seperti baru mengenal saja " Ucap Naruto dengan pedas yang membuat Kakashi bertambah menghela nafas. Inilah kehebatan keponakannya satu ini, sudah jarang berekspresi, dingin, datar, dan perkataannya kadang kadang pedas, menyakitkan, dan sadis.

" Ya ya ya, aku tau akan hal seperti itu. Bagaimana dengan kabar Ayah dan Ibu mu? " Ucap basa basi Kakashi kepada Naruto yang berfokus pada jalanan.

" Semua sehat dan tentunya ibu akan marah jika kau tidak datang ke rumah lagi. Bukannya, Paman sudah ditelpon ibu untuk datang ke rumah kemaren? " Tanya Naruto dan juga memberitahukan hal buruk nanti jika kakashi saat akan datang ke rumahnya nanti.

" Paman sibuk kemarin, jadi tak sempat untuk ke rumah " Jawab Kakashi dengan wajah tanpa dosa yang membuat Naruto ingin menghajar wajah itu.

" Sibuk mencari novel bejat mu yang terbit terbaru itu kan? " tambah Naruto yang membuat Kakashi benar benar tertawa canggung di samping Naruto.

Beberapa menit kemudian, Naruto maupun Kakashi sama sama diam dan sibuk dengan dunai mereka masing masing. Hanya saja mereka kembali berbicara akan berpisah di persimpangan di koridor akademi, Naruto menuju ruang adminstrasi dan Kakashi menuju ruang guru. Selama perjalanan ke ruang adminstrasi Naruto beberapa kali bertemu dengan satu Ras atau sebangsa dengannya yang berbaur dengan manusia pada umumnya bahkan ada yang berpacaran. Naruto sebenarnya ingin memiliki seorang kekasih tapi dirinya masih memilih akan hal itu, jika dia berpacaran dengan seorang manusia dirinya tak tau kapan orang itu akan pergi meninggalkan dirinya selamanya dan jika dengan sebangsa dirinya Naruto benar benar akan sangat memilih karena setiap seorang Vampire bangsawan harus memiliki hanya satu Satu pasangan seumur hidup.

Omong-Omong dirinya tersesat saat ini, terbukti dengan dirinya yang berjalan memutar bahkan ini yang sudah ketiga kalinya. Ini semua gara gara membahas tentang pacaran dan pasangan hidup, tapi salah Akademi ini sendiri sih kenapa harus membangun sekolah dengan gaya Eropa klasik seperti ini?! memang dirinya sudah biasa tinggal bahkan melihat bangunan bergaya Eropa klasik tapi tidak dengan sekolahnya ini juga!.

Naruto terus saja celingak celinguk, untuk melihat seseorang lewat di sekitar sini. Kan lumayan untuk bertanya di ruang adminstrasi sekolah... pucuk di cintah ikan pun tiba ke penggorengan, eh?

" Nona " panggil Naruto kepada seorang remaja perempuan yang kebetulan lewat di depannya barusan, ngomong ngomong baunya sangat manis.

" kau memanggil ku? " Tanya perempuan itu yang menoleh ke arah Naruto.

" iya, Saya ingin bertanya sesuatu " Ujar Naruto kepada perempuan itu yang berdiri menghadap Naruto dan errr sedikit mendongak.

" boleh saja, Perkenalkan Nama ku Tsubaki Shinra " Ucap Tsubaki dengan memperkenalkan dirinya kepada Naruto.

" Uzumaki Naruto, jadi bisa tunjukkan dimana letak Ruang admistrasi? " Tanya Naruto yang juga memperkenalkan Namanya kepada Tsubaki.

" Oh, kebetulan sekali !. Aku juga mau ke sana, kita barengan saja ke sana " Ajak Tsubaki kepada Naruto dengan nada cukup ceria.

" baiklah, ayo kita ke sana " Ucap Naruto yang berdiri di samping Tsubaki dan Tsubaki sedikit bulshing sebelum menghilangkannya dengan senyum manisnya yang membuat seorang Naruto sedikit hangat ralat sangat sesesedikit hangat.

Kemudian kedua sejoli itu berjalan bersama ke ruang adminstrasi sembari mengobrol sedikit, mungkin Naruto sedikit berterimakasih kepada Gadis ini yang sudah mau mengantarkannya ke ruang adminstrasi dan beberapa informasi tentang akademi kepadanya. Oh Naruto juga mengetahui jika Tsubaki menduduki kelas tahun ajaran Kedua yang berarti Dia dan Gadis ini seangkatan untuk tahun ini, walau berusia berbeda sangat jauh bahkan sangat jauh sekali.

Tidak terasa jika mereka sudah berada di ruang adminstrasi, mereka secara bersama masuk ke dalam ruangan danhanya berpisah beberapa meja saja karena keperluan masing masing. Dan Tsubaki rupanya lebih dahulu menyelesaikan urusannya dan berpamitan kepada Naruto untuk kembali ke kelasnya yang mendapat jawaban sebuah gumam kecil dari Naruto. Naruto sendiri masih di ruang adminstrasi untuk menunggu seorang guru yang akan mengantarkan dirinya ke kelas tempat dia menempuh pendidikan nanti, ya Naruto berharap jika di saja nanti orang terlebih kaum perempuan tidak tergila gila padanya nanti.

" Uzumaki Naruto? " Tanya Seorang Pria berambut yang warnanya labil dan rambut wajah di dagunya serta wajah yang sepertinya mesum.

" Ha'i, sensei " Jawab Naruto dengan nada datar yang membuat Pria tadi sedikit terjengit walau hanya sebentar saja.

" Perkenalkan Nama ku Azazel, kau bisa memanggil ku Azazel-sensei. Guru mapel Biologi dan wali kelas mu " Perkenalan Azazel dan memberi tahukan status nya kepada Naruto.

" Salam sensei, Nama saya Uzumaki Naruto " balas Naruto yang membalas dengan hormat bahkan gaya hormat Naruto sedikit mengenalnya.

" Kalo begitu ayo ikuti saya ke kelas " Ajak Azazel kepada Naruto yang menganggukan kepalanya dan kemudian dua orang itu berjalan keluar meninggalkan ruang admistrasi sekolah.

" Aku sedikit mengenal aksen hormat mu tadi, kau dari bangsawanan Eropa Naruto? " Tanya Azazel kepada Naruto yang berjalan di sampingnya.

" Anda benar sensei, Saya dari keluarga bangsawan Inggris. Namikaze, bangsawan Vampire Eropa " Jawab Naruto dengan sedikit memperlihatkan taringnya yang membuat Azazel paham akan hal itu, ya Azazel mengetahui bangsawanan itu.

" Sepertinya putra bangsawanan vampire bertambah lagi di Akademi ini " Ucap Azazel kepada Naruto yang sama sekali tak berekspresi sedikit pun.

" aku sudah mengetahuinya dari beberapa aroma yang menyebar di Akademi ini. Terlebih beberapa Aroma yang sangat dominan di Akademi ini " jawab Naruto dengan tanpa ekspresi hanya ekspresi datar dan aksen berbicara yang datar walau sedikit ke eropaan.

" Baguslah, aku harap perilaku mu tak seperti mereka Naruto-kun " Ucap Azazel kepada Naruto yang mengagukkan kepalanya.

Mereka berdua mengobrol sedikit tentang kilas pendidikan Naruto yang bisa di bilang Naruto itu seorang Kakek bagi Azazel karena usia nya sudah lebih seabad dan tentunya ilmu ilmu yang sudah Naruto kenyam dari dahulu, tapi Naruto masih menghormati dirinya sebagai seorang guru dan hal itu membuat Naruto mendapat nilai plus karena ke hormatan kepada seseorang itu dia junjung tinggi.

" Ayo masuk Naruto " Ajak Azazel kepada Naruto untuk masuk ke dalam kelasnya yang tiba tiba saja menjadi sunyi setelah Azazel masuk dan kemudian menjadi sedikit ramai karena bissikan karena meluhat Naruto mengekor di belakang Azazel.

" Seperti yang aku beritahukan tadi kepada kalian semua, bahwa kelas kita kedatangan teman baru dan ini lah teman baru kalian. Sensei harap kalian bisa berteman baik dengannya, Naruto-kun silahkan memperkenalkan dirimu " Ujar Azazel kepada Naruto yang berdiri menghadap teman teman sekelasnya dan sedikit mengobservasi.

" Présentez mon nom Uzumaki Naruto, meilleures salutations ( Perkenalkan Nama saya Uzumaki Naruto, salam kenal semua ) " Dengan aksen Perancis Naruto memperkenal dirinya yang membuat seluruh kaum hawa di kelas itu menjerit histeris terlebih melihat wajah ketampanan Naruto yang bak seorang pangeran yang menunggu seorang putri.

" cih, Quelqu'un qui était belle et expression plate ( seseorang yang sok tampan dan berekspresi datar ) " celetuk seorang gadis berambut merah yang membuat Naruto langsung melihat ke arah Gadis itu dengan ekspresi kosong.

" Et une fille gâtée, égoïste, et pleurnichard m'a parlé ( Dan seorang gadis manja, egois, cengeng berbicara dengan ku ) " Balas Naruto yang membuat gadis tadi langsung berdiri dan menunjukan ke arah Naruto dengan ekspresi begitu kesal dan marah.

" Vous!!! créature à face plate!? ( Kau!! makhluk berwajah datar ) " balas Gadis itu yang membuat Naruto berjalan ke arah Gadis itu dan langsung bertatapan mata mata.

" Oui oui ( memang iya ) " balas Naruto yang dengan suara dingin ciri khasnya.

Seluruh mata di kelas itu memandang ke arah dua sejoli itu terlebih berbagai ekspresi dari Pihak gadis itu dan satu Ekspresi dari pihak Lelaki, bahkan mereka semua seakan melihat beberapa petir dan sinar ke orangean di sekitar dua sejoli itu.

-TBC-

Note Author: Bagaimana menurut kalian? sudah cukup apa masih ada yang kurang? kalo ada mohon di beritahukan memelalui kolom reviewnya.