MANIAC OR NOT?

By ParkBaek267

Cast: Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Rated: M

Genre: Romantic

Humor

Summary: Hampir setiap hari Baekhyun dipertemukan dengan seorang yang berprofesi sebagai pembersih kaca jendela yang mengintipnya berganti baju dan yang lebih parahnya ia akan berurusan denganya selama dua minggu!. YAOI/BOYS LOVE/NC/Typos.

Disclaimer: Cerita milik saya, ChanBaek milik anak-anaknya!

Warning! Sebelumnya saya mau kasih peringatan lagi konten ini terdapat adegan percintaan sesama jenis dan unsur DEWASA jadi bagi yg homophobic/chanbaek haters/salah lapak/anak polos dibawah umur 19tahun silahkan keluar! Terima kasih. ^^

.

.

.

Satu koper besar tergeletak di tengah sebuah kamar tanpa dipedulikan oleh sang pemilik. Baekhyun, seorang mahasiswa yang baru menjalani kuliah empat semester ini begitu lelah setelah menempuh perjalanan yang membuat siapapun akan iba padanya. Pasalnya si bungsu dari keluarga Byun ini terlambat bangun dari jadwal yang sudah direncanakannya, dengan terburu-buru ia bersiap dan berlari menuju halte, berniat ingin pergi dengan taksi tapi tak kunjung ada yang lewat, akhirnya dengan menarik kopernya ia nekat menaiki bis dan barulah ia tiba di halte yang berdampingan dengan stasiun, beruntunglah tiket sudah ia persiapkan jauh hari sebelum hari keberangkatannya, tapi sepertinya dewi fortuna belum berpihak padanya. Peringatan dari seorang operator wanita di speaker pintu masuk stasiun membuatnya panik.

Kereta yang ditumpanginya akan berangkat kurang dari 2 menit sedangkan ia baru sampai pintu masuk stasiun, alhasil dengan berlari secepat kilat plus makian dari beberapa orang karena tertabrak olehnya ia berhasil masuk salah satu gerbong kereta beberapa detik sebelum pintu kereta tertutup. Sebagian besar penumpang dalam gerbong itu menatap baekhyun yang baru masuk itu heran tapi tanpa mempedulikan tatapan orang-orang baekhyun berjalan menuju kursi kosong dan mendudukan dirinya disana. Seorang wanita paruh baya disebelahnya menatapnya sekilas dan kembali pada dunianya sendiri.

Sampai di stasiun pemberhentiannya setelah menempuh perjalanan hampir 5 jam, baekhyun keluar dan berniat mencari halte terdekat atau jika bisa ia ingin mendapatkan taksi, tapi sayang setelah bertanya sana-sini dirinya tersesat, dan yang lebih parah ia tak bisa menggunakan gps karena ponselnya lowbatt, sungguh sial. Ketika waktu hampir menunjukan sore hari ia baru sampai di halte dan menaiki bis lalu tiba di halte berikutnya dan baekhyun harus berganti bis karena tujuannya berbeda dari bis sebelumnya. Tiba di pemberhentian terakhir barulah ia sampai di hotelnya yang jaraknya tak jauh dari halte bis. Hari yang melelahkan dan terburuk yang pernah ada, ia seperti mengalami kesialan berlipat ganda hari ini.

"Setidaknya aku masih bisa istirahat sampai besok pagi."

.

.

Kringgg

"eungh"

Pagi ini baekhyun sengaja bangun pagi bukan tanpa sebab, kemarin ia belum sempat merapikan barang bawaannya, tubuhnya langsung ia baringkan ke ranjang tanpa mempedulikan kopernya. Jemari kecilnya menata satu persatu pakaiannya ke dalam lemari tak lupa dengan ranselnya yang juga menampung buku-buku dan barang pribadinya yang lain. Selesai dengan semua tas dan kopernya ia berjalan menuju kamar mandi untuk melakukan ritual rutin membersihkan diri.

Di sebuah gedung yang menjulang, seorang pemuda tinggi berdiri di tepi atap yang menjadi pembatas area rooftop gedung, ia melihat lurus ke bawah dan setelah yakin, ia memutuskan terjun ke bawah tanpa rasa takut. Tali elastis yang mengikatnya dan juga perlengkapan lainnya ia bawa turun menuju sebuah jendela gedung tersebut. Pria itu adalah Park Chanyeol, seorang yang berkerja sebagai pembersih kaca jendela hotel El Dorado.

Setiap hari ia akan membersihkan kaca-kaca jendela pada satu sisi gedung, yang akan ia bagi menjadi dua bagian, bagian atas akan ia bersihkan hari pertama dan bagian bawah dihari berikutnya. Sedangkan sisi lainnya pada gedung akan dilakukan oleh rekannya yang lain. Hotel ini selalu mengutamakan pelayanan mutu yang baik meskipun tak memiliki kamar sebanyak hotel berbintang lainnya. Sehingga pembersihan kaca jendela sangat perlu dilakukan agar pelanggan dapat menikmati pemandangan dari jendela tanpa terhalang oleh debu yang menempel pada kaca kamar mereka.

Gedung tempatnya bekerja ini memang tidak terlalu lebar dan tidak terlalu tinggi jadi chanyeol tak akan butuh waktu hingga seharian lamanya untuk membersihkan kaca-kaca jendela tersebut.

"Turis sialan, bisa-bisanya mereka bercinta tanpa menutup tirainya. Turis tak tahu malu!" gerutunya seorang diri ketika selesai dengan jendela ke-19 dan sekarang tinggal satu lagi jendela yang harus ia bersihkan.

"Shit! Pantat siapa yang menungging di depanku ini?" matanya kembali tercemar dengan pemandangan erotis di pagi hari. Tapi kali ini berbeda dari yang pernah dilihatnya. Pantat sexy milik seseorang ini telah membangunkan sesuatu dibalik celananya. Sang pemilik kamar masih sibuk dengan acara berpakaiannya tanpa menyadari tatapan lapar seseorang di jendelanya.

"DASAR MESUM! SIAPA KAU BERANI MENGINTIPKU! BRENGSEK SIALAN!"

Lemparan sandal-sandal hotel mengenai tubuh chanyeol yang masih tergantung di depan jendela ke-20, jendela yang terbuka lebih tepatnya, sehingga tanpa bisa menghindar ia menerima lemparan benda itu bertubi-tubi.

"Ya aku tak sengaja! Hei dengarkan aku dulu! Sungguh aku bis- akh!" sebuah lotion baru saja menghantam kepala pembersih kaca dan langsung meluncur kebawah mengenai salah satu pejalan kaki yang lewat. Makian dari pejalan kaki itu ditujukan untuk seseorang di atasnya yang bergelantungan entah apa yang dilakukannya.

"Sayang aku bisa jelaskan! Argh nyeri sekali."

" Beraninya kau memanggilku seperti itu! Kau mengintipku! Kurang jelas apa hah?!" wajah memerah dan tangan terkepal erat, baekhyun mencoba mengendalikan emosinya agar tidak langsung membunuh seseorang yang tengah berhadapan dengannya. Jika tidak ia tidak akan segan-segan menebas tali yang menopang nyawa pria tersebut.

"Baiklah aku minta maaf, perkenalkan aku pekerja di sini sebagai pembersih kaca jendela dan aku tertugas membersihkan kaca kamarmu tapi aku tak sengaja melihat.." matanya tanpa disadari menyusuri tubuh baekhyun dan berhenti di selangkangannya.

"YA!"

"Oke oke aku benar-benar minta maaf, aku tak bermaksud apapun, lagipula kau tak perlu marah tubuhmu cukup indah untuk seukuran lelaki, apalagi pantat sexymu yang- akh" satu lagi benda melayang, itu sebuah komik.

"Sialan kau mau mati hah!"

"Pergi dari sini!"

"Hei aku harus membersihkan jendelamu, ini tugasku. Kau tak bisa menyalahkanku sepenuhnya, itu juga salahmu siapa suruh bertelanjang di depan jendela."

"Shh kau yang salah! Pria mesum! Katakan saja kau memang berniat mengintipku! Aku akan melaporkanmu pada manajer hotel ini."

"Hei hei kau.. Berani kau melakukan itu aku akan-"

"Oh jam delapan! Jam delapan! Jam delapan sialan aku bisa terlambat!" baekhyun dengan terburu-buru memakai sepatu dan langsung menyambar ranselnya lalu berlari menuju pintu, mengabaikan ocehan pria mesum yang mencari masalah dengannya di pagi hari.

"Ya! Mungil tunggu-"

BLAMM

"Huft untung saja dia cantik jika tidak akan kulempar tubuh sexynya dari kamarnya." chanyeol melanjutkan pekerjaannya, membersihkan jendela terakhir yang sempat tertunda. Memastikan kaca itu sudah mengkilap ia melirik jam tangan dan seketika matanya membulat.

"Oh sial aku terlambat! Ini semua karena si mungil sexy itu."

.

.

Baekhyun diminta menunggu di sebuah ruangan. Ruangan milik seorang general manager. Dengan perasaan gugup dan penasaran dengan apa saja yang akan dilakukannya nanti ketika sang manager datang. Kakinya terayun-ayun dan sesekali tubuhnya akan berputar pada kursi beroda di depan meja sang manager. Ia benar-benar gugup jadi ia perlu melampiaskannya.

Manager yang ia tunggulah yang akan mendampinginya selama risetnya berlangsung. Baekhyun cukup bernafas lega ketika proposalnya diterima dan direspon dengan baik, setelah ia ditolak beberapa kali oleh beberapa perusahaan yang menjadi targetnya, akhirnya ia berhasil kali ini. Dan ia berharap risetnya dapat berlangsung dengan lancar sehingga lebih cepat ia menyusun laporan untuk tugas akhir semesternya.

Seseorang masuk ruangan bercat orange terang tersebut. Seorang pria dengan jas kerja tanpa dikancingkan memperlihatkan dasi yang menjuntai bebas juga ketukan pantovel yang mengiringi langkah tegas pria tersebut. Posisi duduk baekhyun yang membelakangi pintu masuk membuatnya tak bisa melihat sang pemilik ruangan. Sang manager berjalan menuju kursinya siap menyapa mahasiswa yang akan dibimbingnya.

"Maafkan saya terlambat, perkenalkan sa-" keduanya tercekat menatap satu sama lain. Sang manager yang dinanti telah datang dan itu artinya..

"The sexiest booty.."

.

.

TO BE CONTINUE