Naruto by Masashi Kishimoto

[Naruto selalu dan akan selalu menjadi milik Kishimoto-sensei, saya tidak mengambil keuntungan material apa pun dari fanfiksi ini]

Untuk event #FlashFicFest

A SasuSaku fanfiction

by

-dhelineeTan-

...

..

.

Helai demi helainya jatuh; satu, dua, tiga, tiga ratus一entah berapa banyak helai rambut Sasuke yang menyentuh ubin lantai. Jatuh lagi.

Sakura berhenti menggerakkan guntingnya, matanya beralih pada cermin. "Bagaimana?"

Diam

"Sedikit lebih pendek lagi."

Tersenyum, Sakura melanjutkan aktivitasnya yang sempat tertunda; memotong rambut sang suami, Uchiha Sasuke.

Sudah lima hari berlalu sejak kepulangan sang suami, lima hari berlalu pula sejak tragedi tidak elitnya. Bukannya menyambut dengan pelukan atau ciuman, Sakura justru membuat anak dan suaminya kerepotan. Ia pingsan 30 detik setelah membuka pintu. Sebenarnya, hal itu sedikit memalukan. Tapi mau bagaimana lagi, rasa rindu yang membuncah membuat kinerja jantungnya meningkat drastis dan berakhir dengan dia yang melihat jutaan bintang bersalto ria.

Malam itu keluarga Uchiha makan malam bersama, begitu pula dengan malam-malam selanjutnya. Ada banyak menu berbahan dasar tomat di atas meja, terkadang juga ada pertikaian mengingat Sarada, putrinya, memiliki dendam kesumat dengan buah berwarna merah cerah itu.

Sasuke tidak banyak bicara tapi dia menjanjikan akan mengajarkan Sarada teknik katon khas Uchiha. Dia juga akan tetap tinggal di Konoha hingga tiga minggu ke depan, katanya. Yang ditanggapi Sarada dengan pekikan gembira karena itu berarti … sang papa akan melihat aksi hebatnya dalam ujian chuunin minggu depan.

"Sakura, kau mendidiknya dengan baik."

"Sakura, aku ingin soba dengan kuah tomat."

"Sakura, apa kau…."

"Sakura … Sakura …" Dan

"Sakura."

Suaranya masih sama.

Sasukenya masih sama. Matanya, wajahnya, intonasi suaranya, aroma tubuhnya, masih sama. Terkecuali rambut hitamnya yang lebih panjang, nyaris menyentuh bahu.

"Anata, rambutmu sangat halus. Aku sedikit merasa tidak rela."

"Bukankah kau yang ingin aku memotongnya?"

Sakura terkekeh, pipinya memanas. "Iya sih, tapi tetap saja. Nah sudah selesai, apakah seperti ini?"

"Lebih pendek lagi."

"Apa kau ingin aku memangkasnya seperti rambut Naruto?" Godanya dan reflek tertawa ketika melihat ekspresi horor Sasuke dalam bayangan cermin.

"Tidak一"ah, Sakura dapat menebaknya. Lagipula, ia tidak bisa membayangkan hal itu terjadi. Tidak sama sekali.

"Baiklah tuan Uchiha, sekarang tolong bekerja samalah denganku dan berhenti menggerakkan lehermu. Kau akan membuatnya berantakan."

"Hn"

Dua menit berikutnya; saat kilau oranye senja perlahan merambat menembus celah jendela, helai terakhir jatuh menyusul potongan rambut senada di atas lantai. Sakura tersenyum bangga pada hasil karyanya.

Sempurna!

Bukankah Sasukenya terlihat lebih tampan?

Ya!

"Sakura," Sasuke berdiri, lalu berbalik hinga keduanya saling berhadapan. Tersenyum, meski terlampau tipis. "Terimakasih." Ucapnya.

Wanita itu balik melebarkan senyumnya, sedikit terlalu bersemangat hingga kedua matanya menyipit. Lalu mengangguk.

END

A/N:

Iya, ini beneran sudah end :')

Ini fanfic SasuSaku terpendek yg pernah kubuat/tebar bunga