Title : Genius of Beelzebub
Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto And Highschool DxD © Ichie Ishibumi
Inspiration : The Formula Of Life © Forever Exiled And Son Of Beelzebub © CrazyFool6.
Rate : M
Genre : Adventure And Supranatural
Pair : -
Warning : Typo, OC, OOC, EYD, Bad, Genius, Devil, Plot Disorder.
Summary : Seseorang pernah mengatakan padaku jika diriku tidak akan bahkan sudah mencapai tahap mustahil untuk melampaui Ayahku seorang Super Devil. Tapi mereka salah mengatakan hal ini pada diriku karena, aku Naruto Astaroth akan menjadi Devil melampaui bahkan melebihi Ayahku di masa depan nanti, itulah janji seumur hidupku.
[Scane 1]
Seorang pria sudah berumur terbilang sangat tua duduk di atas sebuah pahatan wajah berada di bagian jurang bukit. Mata blue saphire-nya memandang lurus sebuah perkotaan dengan senyum bahagia mengembang di wajah keriputnya.
Kakek berambut pirang sudah ber-uban itu menyandarkan kepala pirang-nya ke bagian belakang tersedia bagian depan bukit. Dia adalah Uzumaki Naruto mantan Nanadaime Hokage yang di segani oleh Elemental National karena kekuatan-nya.
Dia menutup matanya mengingat berbagai perjalanan telah dia lalu selalu berliku liku di setiap perjalanan-nya bisa terbilang sangat tidak mudah, melewati ratusan rintangan kehidupan sampai titik di mana dia merasakan sesuatu yang menyakitkan tapi, dari itu semua, dia menikmati indahnya kerja keras dan perjuangan selama ini dia alami sampai menjadi sekarang, seorang paling di hormati oleh seluruh dunia.
Naruto tidak menyangkal bahwa dia sangat bahagia sekarang. Entah apa yang terjadi padanya, berlahan namun pasti, rasa kantuk menyerang mantan Nanadaime Hokage itu bahkan rasa kantuk tersebut seakan sebuah bertanda buruk untuknya. Seberapapun dia berusaha, sekeras apapun dia memberontak dari kantuknya, tetapi sebuah kegelapan menghampiri dan kegelapan sempurna tanpa adanya setitikpun cahaya untuk menerangi Naruto.
Beberapa detik setelah kejadian ini
Sebuah suara datang, suara berupa teriakan tangis mendominasi bukit Hokage lalu di susul oleh ribuan warga berdatangan dengan air mata berjatuhan karena nya. Yah, Naruto telah tidur untuk selamanya di sertai senyum menandakan bahwa dia meninggal dengan cara bahagia tanpa adanya beban di pundaknya.
Pada hari itu, Element National pecah di atas tangisan, tangisan kesedihan atas meninggalnya seorang Uzumaki Naruto telah mengajari dunia Shinobi tentang ajaran pertamanya, cahaya mentari bagi mereka semua menggunakan senyum penenang dari pemuda itu, pencipta perdamaian sampai saat ini dan sekarang sudah waktunya, dia melepaskan beban dia tangguh selama ini, melepaskan tanggung jawab selama berpuluh puluh tahun dia laksanan dengan liku liku, kemudian, Uzumaki Naruto telah menemukan akhir dari cerita 'Petualangan Ninja Pemberani' untuk melakukan reuni bersama orang orang tercintanya.
Legenda baru tercipta, dengan ini... Hari yang sama, hari bertepatan pada hari sudah mulai gelap, Dunia melahirkan seorang anak manusia sebagai penuntun jalan pada 10 Oktokber dan menghilangnya sang penuntun jalan pada tanggal dan bulan yang sama yaitu..., 10 Oktokber.
[Scane 2]
Perasaan ini, kenapa rasa di namakan kematian begitu aneh. Seharusnya dunia sudah tahu jika dia sangat membenci jarum atau saudaranya tapi kenapa dirinya merasakan sakit pada pergelangan tangan-nya? Ini tidak masuk akal bahkan sekarang, setelah hilang-nya sakit akibat sesuatu yang kecil masuk di salah satu anggota tubuhnya, benda apa ini? Lengket namun beberapa detik kemudian, benda seperti kapas dia rasakan tepat di atas sakit membekas barusan lalu, benda pertama bertekstur lengket, berlahan melingkar membuat kapas seakan tertekan.
Ini tidak seperti yang Naruto pikirkan, dia akan mengira jika seseorang sudah berada di alam kematian, tidak pernah mengalami sakit lagi, tapi dia salah akan hal tersebut. Tapi hey, ini sangat aneh tahu! Bagaimana bisa orang mati punya rasa sakit? Bukankah setelah mati, darah akan membeku? Tentu, sakit tidak akan di rasakan lagi.
Tanpa berpikir lebih dalam dari sekarang, kedua mata violet indah tampak mata anak berusia 8 tahun memiliki rambut merah sedikit jabrik dan yang paling mencolok padanya adalah, dia menggunakan pakaian bangsawan berwarna merah dengan beberapa asesoris berada di dadanya.
"Na-Naruto-sama!"
Suara terbata membuat anak kecil itu menoleh kepalanya ke samping tepat perempuan sekitar 25 tahunan menggunakan mantel putih milik Dokter pada umumnya.
"Ma-Maafkan saya Naruto-sama, sudah melakukan ini kepada anda, sungguh saya tidak mengetahui jika anda sudah sadar dari pingsan sejak 2 jam yang lalu." Ucap sang Dokter menundukan kepalanya. Hey ada apa ini? Kenapa bisa dia seakan raja patut di hormati.
"Err, ti-tidak apa Dokter-san, anda tidak mengetahuinya, tentu, saya tidak menyalahkan mu untuk sesuatu yang kecil seperti ini." Balas Naruto seformal mungkin. Mungkin iya sekarang dia sedang bingung tapi, dia bersikaplah seadanya dulu pada siapa saja di sana untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.
"Te-Tentu, Naruto-sama." Kata Dokter itu. Naruto mengangguk kepalanya pelan. "Emm bisa anda memberikan saya penjelasan kepada saya, dimana sekarang saya tertidur?" Balas Naruto, bertanya sesuatu yang mengganjal jalan berpikirnya.
"Emm ap-"
"Naru-chan!"
Teriakan melengking dari luar kamar mengalihkan perhatian dari Naruto dan sang Dokter untuk mengalihkan pandangan mereka. "Own sungguh, setelah Okaa-sama mendapatkan kabar tentang ini, Okaa-sama langsung pulang dan pergi melihat keadaanmu, sayang." Ucap Wanita, berusia 25 tahun bersurai panjang sepantat, menggunakan sebuah mahkota kecil namun tidak dapat di pungkiri, jika dia benar benar menebarkan pesona sebagai seorang ratu, lalu, mengenakan Gaun pink panjang sampai lutut kaki.
Dia memeluk Naruto erat seakan, dia telah berpisah lama dengan Naruto. "Bagaimana keadaan putra kecil saya, Dokter? Dia tidak ada masalah tentang kesehatan-nya kan?" Tanya si Wanita, secara bertubi tubi, membuktikan jika dia memang ibu dari Naruto.
Si Dokter sedikit terdiam, memikirkan pertanyaan Naruto barusam, sampai dia menemukan jawaban atas pertanyaan si perempuan. "Kondisi Naruto-sama, saya hanya bisa mengatakan sangat baik tanpa masalah sedikitpun tapi, saya merasa jika ingatan Naruto-sama sudah menghilang atau hilang sementara waktu, Lady Astaroth." Kata Dokter, menjelaskan membuat perempuan tersebut tersentak kaget.
"Ouh putraku yang malang! Lalu apakah dia akan mendapatkan kembali ingatan-nya?" Tanya Lady Astaroth, kembali memeluk Naruto erat khawatir. "Mungkin ini terdengar cukup mudah di lakukan tapi, saya akan menjelaskan-nya, Lady Asyaroth." Potong Dokter, menarik nafasnya.
"Ini cukup sulit dikatakan, Lady Astaroth, satu-satunya penjelasan yang mungkin untuk kurangnya ingatan Naruto-sama adalah amnesia. Tapi itu sangat tidak mungkin karena Naruto-sama tidak ada masalah yang bisa menyebabkan amnesia. Itu mungkin menjadi metode koping otaknya memanfaatkan untuk menenggelamkan beberapa kenangan yang tidak diinginkan tuan mungkin." Jelas Dokter, singkat namun Lady Astaroth mampu mendengarkan-nya cukup baik
Naruto hanya terdiam tidak memperdulikan percakapan antara Dokter dengan Lady Astaroth. Dia memikirkan wanita di depan-nya, tampak mirip dengan Lady Uzumaki di dunia sebelumnya bahkan bisa Naruto katakan, 90% mirip, hanya penampilan yang membedakan di antara mereka.
Apa ini yang di namakan surga? Atau mimpi? Tapi tidak, ini dia rasakan secara Real, bahkan dia merasakan kehangatan belum pernah dia rasakan belum belum ini. Senyum kecil mengembang lalu, pusing secara tiba tiba menyerang kepalanya, mau tidak mau dia harus menekan kepala cukup kuat untuk mengurangi sakit, bahkan pandangan Naruto memburam berlahan.
"Astaga, kamu berdarah sayang." Sentak Lady Astaroth panik, melihat beberapa tetes darah mengalir dari hidung anak-nya, sampai Naruto memijit kepalanya. Tanpa menunggu sebuah perintah, si Dokter langsung melalukan pertolongan, dengan merentangkan tangan-nya ke kepala Naruto lalu, cahaya kuning membungkus tangan si Dokter.
Itu adalah sihir penyembuh, di lakukan oleh Dokter. Mengambil sebuah perban tidak terlalu jauh dari sana. Dokter kemudian membungkus dahi Naruto dengan sangat lembut, sebelum dia mengusap beberapa tetes darah di hidung mancung Naruto.
Lady Astaroth tersenyum lembut sambil mengusap rambut merah milik Naruto, dan menyuruh sang Dokter untuk keluar. Dokter itu mengangguk, lalu melangkah kan kaki jenjan-nya keluar kamar mewah milik Naruto.
Sekali lagi ingin Naruto katakan, rasa sakit ini terasa sangat nyata, kehangatan berasal dari belaian lembut Lady Astaroth, tidak dapat Naruto pungkiri, dapat membuat-nya nyaman dan hangat belum pernah dia rasakan bahkan, belaian istrinya Hinata, tidak seperti ini.
Lady Astaroth memegang dada Naruto kemudian mendorong-nya lembut untuk tidur. Naruto di perlakukan seperti ini hanya menurut selayaknya anak kecil pada umum-nya, memandang Lady Astaroth polos. Masih belum menurunkan senyum-nya, dia berkata. "Okaa-sama sangat menyayangimu, Naru-chan." Ucap Lady Astaroth, mencium kening Naruto sebelum dia menarik selimut, untuk menghangatkan Naruto.
"Good Night Baby"
Lady Astaroth melangkah dengan berlahan agar putra kecil-nya dapat tidur tanpa terganggu. "Katakan apapun, jika kamu membutuhkan sesuatu, sayang dan pada saat itu, Okaa-sama akan datang, okay." Kata Lady Astaroth, menutup pintu berlahan.
[Scane 3]
Ajuka Beelzebub adalah seorang Devil memiliki Gelar Satan menggunakan title Beelzebub di belakang namanya, dia juga lah, Devil pencipta sebuah alat paling berharga di dunia bawah, atau biasa manusia menyebutnya Neraka. Pria berambut hijau kalem, bermata biru menggunakan pakaian bangsawan khas dari salah satu Four Great Satan sangat di hormati oleh Mekkai.
Tidak seperti biasanya dia memasang wajah kalem tapi, tidak untuk sekarang. Wajah gelisah yang bisa di katakan pada Maou Beelzebub tersebut. Dengan mempercepat langkah kaki miliknya, dia berjalan ke arah kastil super mewah di sana.
Baru beberapa langkah Ajuka berjalan, rasa hormat di tunjukan para maid untuk Ajuka, setiap dia berpapasan dengan Maid Maidnya, sampai seorang perempuan datang, seseorang menggunakan pakaian Maid, berbeda dengan pakaian Maid lain-nya, bisa dibilang, ini cukup mengangumkan untuk pakaian seorang Maid.
Dia adalah Maid pribadi dari Lady Astaroth, Ajuka tahu itu, mengingat Maid di depan-nya sudah sangat lama bekerja, tentu saja, dia sebagai Maid kepercayaan dari Lady Astaroth selama ini.
"Beelzebub-sama, Lady Astaroth sudah menunggu anda di kamar Naruto-sama sekarang." Ucap sang Maid, sopan karena dia tahu, siapa yang berada di hadapan-nya sekarang.
Ajuka mengerutkan alisnya sedikit bingung, tidak biasanya sang istri meminta tolong kepada Maid yang satu ini, sebab, setiap ada sesuatu, Lady Astaroth selalu menemui Ajuka tanpa di wakilkan oleh siapapun jadi, wajar jika dirinya mencurigai, ada sesuatu kejadian yang merepotkan, akan menghampiri.
Ajuka mengangguk pelan. "Aku akan segera menemui-nya, terima kasih sudah mengatakan padaku tentang ini." Balas Ajuka. Si Maid membungkuk sopan, lalu pergi ke tempat lain.
Tidak menunggu banyak waktu cukup sia sia, Ajuka berjalan ke tempat tujuan-nya, yaitu kamar milik Naruto, terdapat Lady Astaroth sedang menunggu. Setelah beberapa kali mendapati sebuah tikungan per tikungan, sampailah dia, di depan pintu cukup besar berwarna emas mengkilap. Ajuka mendorong pintu tersebut pelan, tapi cukup untuk membuat pintu bergeser.
"Sayang! Ini mengerikan, Naru-chan kehilangan ingatan tentang dirinya sendiri." Kata Lady Astaroth, menghampiri Ajuka menatap semua berada di ruangan itu bergantian.
Ajuka tersentak terkejut. Apa ini? Lupa dengan dirinya sendiri? Selain hari dimana istrinya melahirkan Naruto, ini adalah hari bagi Ajuka untuk kaget. Dengan cepat, Ajuka menoleh ke arah Lady Astaroth, meminta penjelasan lebih detail, tentang masalah Naruto.
"Lalu, apa yang dokter katakan tentang masalah sedang di hadapi oleh Naruto?, Kushina-chan." Tanya Ajuka, melangkah kan kaki ke tempat Naruto, sedang memandang pasangan suami istri itu bingung. "Dokter hanya mengatakan, jika hilang-nya ingatan Naru-chan adalah sebagian dari pristiwa Trauma di alaminya sebelum amnesia, kita hanya bisa membantu mengingatkan tentang siapa dia, atau setidaknya menjaga, agar Naru-chan ku tidak mengalami Trauma mendalam, untuk kedua kalinya." Jelas Lady Astaroth, yang sudah di ketahu nama-nya, yaitu Kushina Astaroth.
Ajuka mengeratkan genggaman-nya, sampai kuku kuku tangan menekan begitu kuat, kulit telapak tangan-nya. Sudah Ajuka duga, membawa Naruto ke tempat paling berbahaya, di dasar neraka terdalam adalah ide yang buruk. Apalagi, dengan adanya makhluk paling berbahaya terikat di tempat tersebut, tempat bernama Cocytus. Andai saja Ajuka mengetahui, Naruto sangat ketakutan saat kejadian itu, sudah pasti, dia akan langsung pergi dari tempat mengerikan itu sejak awal.
Pemeriksaan rahasia di lakukan oleh para Maou, termasuk ke Cocytus adalah rutinitas rutin mereka lakukan, untuk menjaga Mekkai tetap aman. Seharusnya Ajuka memperhatikan keselamatan anak-nya. Sudah cukup lama Ajuka tidak menghabisi waktunya bersama Naruto, atas usulan dari Sirzechs Lucifer, Ajuka membawa Naruto berpatroli bersama-nya, hingga membuat keadaan, menurut Ajuka cukup memperihatinkan. Nah sekarang sebagai pertanyaan di benak Ajuka. Di mana otak Genius pada saat itu?
Kushina melihat suaminya menahan amarah, langsung menaikan energi miliknya dan yang paling mengerikan adalah, rambut panjang Kushina bergerak liar, sangat mengerikan di mata Ajuka. Berlahan, keringat dingin mengalir di dahi Beelzebub itu sambil menurunkan energi, hingga tidak bisa di rasakan lagi.
"Cih, kau bodoh Sirzechs! Seharusnya aku tidak menuruti saran dari mu"
[Scane 3]
Malam hari tiba. Naruto masih belum beranjak dari tempat tidurnya, hanya berpikir, sebenarnya apa yang sedang terjadi pada dirinya ini. Pertama, seharusnya di sudah mati sejak beberapa jam yang lalu, kemudian setelah kejadian na'as menimpa dirinya, dia terbangun menggunakan tubuh Naruto Astaroth, seorang bocah berumur 8 tahun. Ke tiga, ibu kandung-nya, Uzumaki Kushina berada di sini dan yang paling membuat Naruto senang adalah, Ibu nya masih hidup, memberikan kasih sayang-nya pada Naruto.
Naruto menaikan selimut, membungkus tubuh bagian bawah, untuk menutup tubuh mungilnya sampai ke atas. Ini membingungkan, bahkan dia tidak merasakan kekuatan berupa cakra miliknya, kekuatan sudah Naruto kumpulkan, dengan kerja keras, seperti [Sage of Six Path] telah hilang entah kemana.
Dia sudah tidak merasakan cakra psda dirinya tapi, di gantikan oleh, luapan energi cukup besar, dan kelam mengalir pada darah-nya. Dia pusing memikirkan ini. Menghela nafas panjang, Naruto memejamkan mata, berharap besok dia menemukan jawaban atas pertanyaan ini.
And Chapter