Title : Contract Marriage.
Pair : Kaisoo
Maaf saya bingung kasih judul
Maafkan typos, cerita pasaran dan hal lainnya.
PROLOG
Jongin menggeram kesal, pandangannya sarat akan ketakutan dan amarah. "Soo, kau menerima permintaan ibu mu?"
Kyungsoo terdiam.
Jongin tahu jawabannya dengan pasti. Kyungsoo itu anak yang penurut pada ibunya, bahkan jika ibunya meminta terjun dari lantai 70 sekalipun Jongin yakin Kyungsoo akan patuh.
"Tapi aku punya Youngmin, astaga kenapa para orangtua selalu bertindak seenaknya saja." Jongin mengacak rambutnya frustasi.
Kyungsoo terdiam dengan pikiran melayang.
.
.
.
"Saudara Kim Jongin, apa kau bersedia menerima saudari Do Kyungsoo baik suka maupun duka dan mencintainya hingga akhir hayat?"
Jongin menghembuskan nafasnya panjang "Aku bersedia."
"Saudari Do Kyungsoo, apa kau bersedia menerima saudara Kim Jongin baik suka maupun duka dan mencintainya hingga akhir hayat?"
"Aku bersedia." Ucap Kyungsoo mantap.
"mempelai pria dipersilahkan untuk mencium mempelai wanita."
Jongin membuka penutup wajah Kyungsoo, menempelkan bibirnya dengan bibir Kyungsoo. Hanya menempel tidak ada rasa lainnya. Hanya dalam hitungan detik, Jongin menjauhkan wajahnya dari bibir Kyungsoo.
Kyungsoo tersenyum maklum.
Kyungsoo menyambut hangat tamu dalam pesta pernikahan nya. Iya pernikahannya dengan Jongin. bukan karena mereka saling mencintai. Lebih tepatnya karena perjodohan. Orangtua Jongin dan Kyungsoo sudah bersahabat sejak lama. Mereka berjanji akan menikahkan putra dan putri mereka kelak. Alasan konyol memang.
Perjodohan tidak dapat dihindarkan, Kyungsoo tidak bisa menolak perjodohan ini, Kyungsoo anak yang penurut dan patuh. Jongin juga tidak bisa menolak, orangtuanya mengancam akan membuat hidup Jongin susah kemudian hari jika menolak. Kyungsoo dan Jongin sendiri sudah mengenal satu sama lain seusia umur mereka. Mereka bertetangga.
"Soo-ya, astaga kau cantik sekali." Itu Baekhyun, sahabatnya yang paling menyebalkan.
"Hei, Kim Jongin, kalau kau mengecewakan sahabatku akan ku kirim kau ke neraka." Jongin tidak memperdulikan ocehan Baekhyun. Jongin tau, BAekhyun sahabat Kyungsoo sejak sekolah dasar. Pada masa nya Jongin, pernah merasa cemburu pada Baekhyun. Dulu hanya Jongin sahabat satu – satunya Kyungsoo – setidaknya sebelum Baekhyun datang. Jongin mengutuk Baekhyun karena merebut sahabatnya, namun semua kebencian nya sirna ketika menyadari; ada beberapa yang tidak bisa dia bagikan dengan sahabat perempuan nya.
Kyungsoo terkikik geli melihat tingkah sahabatnya.
"Soo, kau harus berjanji untuk bahagia, aku merelakan mu menikah dengan mahluk hitam ini agar kau bahagia."
Jongin dan Kyungsoo terdiam. Mereka tidak tau akan bahagia atau tidak dengan pernikahan ini.
.
Pesta pernikahan selesai dengan meriah yang dihadiri beberapa kolega dari perusahaan ayah Kyungsoo dan rekan kerja ayah Jongin. mereka bukan berasal dari keluarga dengan harta yang tidak akan habis selama 7 turunan – tentu saja tidak.
Jongin merebahkan tubuhnya di atas ranjang berwarna merah – yang sebelumnya dipenuhi kelopak mawar merah , sebelum Jongin menyingkirkannya. Tubuhnya merasa benar – benar lelah, hatinya merasa lebih lelah. jongin bukan orang yang menolak pernikahan, ia mendambakan pernikahan. Tapi dengan gadis yang ia cintai, bukan melalui perjodohan bodoh ini. Terlebih Jongin memiliki kekasih yang ia cintai sepenuh hati.
Lamunan Jongin terhenti ketika handphone nya berbunyi. Tertera nama Lee Youngmin di layarnya. Jongin mengutuk seharian, karena pernikahan ini ia lupa menghubungi kekasihnya.
"Oppa, kenapa tidak membalas pesanku?"
"Maafkan aku, tamu tadi sangat banyak."
"Kau tidak akan meninggalkan ku kan?"
"Tentu saja, aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi ke depannya."
"Lalu apa rencana mu ke depannya?."
Jongin menahan nafasnya, ia tidak yakin harus mengatakan ini atau tidak. "Tunggu aku, setidaknya satu tahun…"
"Aku akan membuat perjanjian dengan Kyungsoo, tentang pernikahan ini. Aku akan memintanya untuk setuju dengan maksimal satu tahun pernikahan. Kami akan cerai setelah itu."
"Bagaimana kau bisa seyakin itu? Bagaimana jika Kyungsoo hamil, atau kau jatuh cinta pada nya."
Jongin terkekeh geli "Tidak akan. Kyungsoo itu bukan tipeku, aku tidak akan bernafsu padanya. Setidaknya dia bukan tipe yang membuatku bergairah, aku menganggapnya sebagai adiku. Lagipula dia terlalu barbar untuk menjadi istriku, aku tidak ingin anaku kelak memiliki ibu preman sepertinya"
"Kau tidak tahu tentang masa depan…"
"Aku memang tidak tahu, tapi aku bisa mengusahakan masa depanku.. tunggu lah"
Tanpa Jongin sadari, Kyungsoo mendengarkan semua percakapannya dibalik pintu kamar mandi. Ia sudah selesai mandi sejak Jongin mengangkat teleponnya. Kyungsoo tidak terlalu peduli dengan perkataan Jongin pada kekasihnya. Itu memang kenyataan, ia memang barbar tapi dia anak yang sangat penurut jangan salah. Tumbuh di lingkungan yang di dominasi anak laki – laki membuatnya sedikit keras, dan sedikit barbar. Kakak nya Do Minjoon dan adiknya Do Janghyun sedikit banyaknya memberikan efek negatif padanya, ditambah dengan tetangga nya Kim Jongin notaben nya seorang laki – laki dan adik Jongin Kim Hanbin. Sejak kecil terbiasa bermain bola, bermain layangan agaknya cukup banyak membuatnya seperti ini.
"Soo kau sedang apa? Kau sudah lama disitu."
"Tidak, aku baru selesai. Ayo cepat mandi sebelum airnya menjadi dingin."
Jongin menganggukan kepalanya singkat. Jongin 3 tahun diatas Kyungsoo sebenarnya, tapi Kyungsoo menolak memanggilnya 'oppa'. Kyungsoo terbiasa memanggilnya Jongin atao bro, seperti yang kakaknya biasa lakukan. Jangan salahkan Kyungsoo. teori Albert Bandura tentang pemodelan ini benar – benar nyata terjadi.
Kyungsoo membenahi pakaiannya dan pakaian Jongin. terlahir menjadi anak perempuan satu – satunya membuat Kyungsoo terbiasa mengerjakan pekerjaan rumah dan memasak. Hingga pada saat membenahi celana dalam Jongin. jongin tidak gemuk, tubuhnya proporsional dan atletis, Jongin itu dokter. Sangat memerhatikan asupan gizi dan kalorinya. Celana dalam hitam itu berukuran zumbo, Kyungsoo menebak – nebak sebesar apakah isi celana dalam Jongin? terakhir kalinya Kyungsoo mandi bersama Jongin itu kelas 3 sekolah dasar, Kyungsoo tidak begitu ingat ukurannya, berbeda dengan Kyungsoo, ia penganut gaya hidup 'aku makan apa saja' tidak peduli kalori, lemak ataupun asupan gizi, selama makanan itu enak dan dia sehat'.
Pintu kamar mandi terbuka menampilakan Jongin dengan dada terbuka, handuk dipinggang, rambut basah. Kyungsoo mendengus kecil "apa yang kau lakukan? Kau mengharapkan ekspresi apa dariku? Teriak seperti perawan tanggung?"
Jongin menatap Kyungsoo malas. Jongin lupa kalau Kyungsoo itu bukan perempuan, setidaknya itu anggapannya. Di saat semua gadis akan berteriak bahagia, ekspresi Kyungsoo ternyata sebaliknya.
Jongin tersentak, menginta percapakannya dengan kekasihnya, ragu – ragu. Jongin tidak yakin dengan ini.
"Soo, apa kau mengharapkan lebih dengan pernikahan ini?"
Kyungsoo tau kemana arah percakapan ini, "aku tidak tahu, bagaimana denganmu?"
"Kau tau, aku memiliki kekasih bukan?" Kyungsoo mengaggukan kepalanya singkat.
"Aku menawarkan win win solution, tidak ada pihak yang akan dirugikan."
Kyungsoo menatap tertarik "Apa itu?"
"Kita buat pernikahan kontrak, maksimal satu tahun. Tidak ada sex jika itu merugikan mu, aku tidak menolak jika kau yang meminta." Jongin terkekeh kecil
"Lalu apa keuntunganku?"
"Kau bisa berkencan, bertindak sesukamu tanpa diketahui orangtua kita? Setelahnya kita bercerai dan situasi akan kembali seperti semula. Bagaimana?"
"Kau akan membuat kontrak di atas materai?"
"Tidak, tidak. Kita tidak akan membuat itu, ini hanya perjanjian diantara kita, bagaimana?"
Kyungsoo menimbang, tidak ada salahnya juga. Ia berhak bahagia, terlepas siapapun itu kebahagiannya kelak. Yang menerimanya tentu saja.
TBC
Selama ini saya selalu bertanya – tanya kenapa FF yang saya publish ga pernah rapih, dan saya menemukan jawabannya. Pada akhirnya saya memutuskan untuk menghampus beberapa FF dan melakukan repost nya nanti hihi. (Seperti ada yang peduli saja.)