Cbuniverse Present.

A Chanbaek Shortfic

.

.

Cubicle Love Story

Love doesn't lie or left without a reason— Anonim

.

.

Tugas dengan deadline di depan mata yang menumpuk entah sejak kapan mengharuskan Baekhyun untuk menetap di kubikel kantor dengan secangkir kopi yang masih mengepulkan asap di samping laptopnya.

"Kau tidak akan pulang?" Ia melontarkan pertanyaan untuk seorang pemuda tinggi dengan telinga lebar.

"Aku masih ingin di sini," sahutnya.

Baekhyun memutar bola matanya malas dengan jari masih sibuk menari di atas keyboard laptopnya. "Pergilah, aku akan menyelesaikannya hari ini."

Pemuda itu—Park Chanyeol asyik menyesap secangkir kopi di tangannya. "Kau sendirian?" tanyanya tanpa menggubris ucapan Baekhyun sebelumnya.

"Tidak, ada Kyungsoo. Dia sedang ke toilet sepertinya." Matanya masih sibuk menatap pada layar laptop berisi angka dan huruf yang sesungguhnya membuatnya bosan. "Aku akan menaruhnya di atas mejamu, tidak perlu mengawasiku seperti ini."

"Siapa yang mengawasimu? Aku tidak," sahut Chanyeol.

Baekhyun mendecak sebal, konsentrasinya sedikit terganggu dengan keberadaan pemuda jangkung itu. "Lalu untuk apa? Jika tidak penting pergi sana, kau mengganggu tahu."

"Aku hanya ingin menemani seseorang," sahutnya bersamaan dengan kemunculan Kyungsoo di pintu ruangan.

"Ada seseorang yang ingin menemanimu, Kyung!" seru Baekhyun tak acuh.

"Apa maksudnya itu?" tanya Kyungsoo yang telah mengambil duduk di hadapan Baekhyun, tepat di samping Chanyeol.

"Kepala Divisi Park datang untuk menemanimu lembur," ucap Baekhyun.

Kyungsoo terkekeh melihat cebikan di bibir Baekhyun. "Kupikir aku bisa pulang kalau begitu."

Baekhyun mendongakkan kepala. "Apa maksudmu? Kau sudah berjanji akan membantuku," ucapnya sebal.

"Kan ada aku, Baek." Ucapan Chanyeol seakan hanya angin lalu bagi si pemuda mungil.

Dengan wajah masam, Baekhyun menarik tangan sang sahabat. "Jangan pergi, Kyung~"

"Siapa suruh bercanda seperti itu. Sudahlah, aku pergi ya. Jangan marah-marah terus, berbaikanlah dengan kekasihmu."

"Tapi, Kyung—"

"Aku akan pergi menemui Jongin, bye!" Kyungsoo melenggang keluar setelah mengambil tasnya sendiri dari kubikelnya dengan lambaian tangan dan senyum menyebalkan.

"Baek," panggil Chanyeol pelan.

"Apa?" sahutnya kesal. Baekhyun menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi.

"Masih marah padaku?"

Baekhyun bergeming di kursinya dengan mata terpejam.

"Maafkan aku, Baek. Aku terburu—"

"Sudahlah, Yeol. Aku tidak ingin membicarakannya hari ini. Aku lelah," ucapnya dengan suara lemah.

"Tapi kau harus mendengar penjelasanku," ucap Chanyeol sambil berjalan memutari meja Baekhyun untuk berdiri di hadapan sang kekasih.

"Aku harus mengerjakan semua tugasku. Lebih baik kau pulang," ucap Baekhyun masih dengan mata terpejam, tidak mengambil atensi pada pemuda jangkung yang kini telah berdiri di hadapannya.

"Baek dengar," Chanyeol memutar kursi Baekhyun dan meletakan kedua tangannya mengukung tubuh kecilnya, "aku bukan pergi bersenang-senang. Ada dinas mendadak dan aku tidak sempat menghubungimu."

Baekhyun membuka matanya dengan alis terangkat tinggi. "Selama dua puluh empat jam, kau tidak punya waktu bahkan walau hanya semenit untuk menghubungiku?" ucapnya tak percaya diakhiri dengan decihan kesal.

"Okay, maafkan aku karena tidak menghubungimu. Aku hanya ingin menyelesaikan tugas itu dengan cepat agar aku bisa cepat kembali padamu, jujur aku tidak memegang ponselku sama sekali hari itu," ucap Chanyeol lembut, berusaha menjelaskan hal yang sesungguhnya pada sang kekasih yang tengah merajuk.

"Kau pikir aku percaya?"

"Kau harus. Kita sudah berjanji untuk saling percaya."

"Dan kita juga sudah berjanji untuk saling memberi kabar. Kau lupa?" ucap Baekhyun mengembalikan ucapan Chanyeol sebelumnya.

"Ya ampun, Baek. Aku benar-benar minta maaf," seru Chanyeol frustasi.

"Aku hanya khawatir padamu, Yeol. Aku—"

Chanyeol dengan cepat memeluk tubuh mungil Baekhyun sebelum pemuda mungil itu selesai dengan ucapannya.

"Maaf, Baek. Maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya lagi," ucapnya diselingi kecupan-kecupan ringan di puncak kepala Baekhyun.

"Eum." Baekhyun hanya bergumam masih dalam dekapan Chanyeol.

"Aku mencintaimu, Baek. Jangan marah lagi."

Baekhyun melepaskan diri dari pelukan Chanyeol dan memberikan pukulan kecil pada dada sang kekasih. "Kau tidak tahu betapa khawatirnya aku hingga semua tugas ini berakhir menumpuk dan dengan teganya kau menyuruhku sudah meletak semua tugas ini di mejamu besok!"

Chanyeol terkekeh melihat kekasihnya yang merajuk. "Bagaimana jika aku membantumu sekarang, hm?" tanyanya sambil mengusak rambut Baekhyun.

"Tidak perlu," sahut Baekhyun tegas.

"Benarkah? Kalau begitu biar aku yang mengerjakannya dan kau duduklah di atas pangkuanku. Bagaimana?"

"Call!" Baekhyun memekik dengan wajah memerah. Mungkin mereka tidak akan pulang malam ini.

—End Of Chap.