Disclaimer : Moontone

Rate : T

Genre : Friendship/Humor

Warning : Lame Joke

Main Character : Zilong/Alucard

Random Things About Them

Chapter 2

(Top Or Bottom)

.

.

Pagi itu keadaan di dalam rumah masih sepi. Gusion yang terbangun lebih awal berhasil menjarah satu kotak susu segar (biar lebih tinggi katanya) dan membawanya ke dalam kamar. Ia berusaha menyamankan diri tapi tetap saja ia merasa ada yang kurang.

"Ah, sekalian ambil keripik kentang." Kurang cemilannya maksud dia.

Ia keluar kamar, melangkah hati-hati. Tak lupa ia melihat ke kiri dan ke kanan. Di sini ia mempraktekan ilmu mengendap-endap yang diajarkan Miya ketika gadis itu menguntit Alucard dan Zilong.

Namun, baru beberapa langkah menuju dapur dia sudah mendengar percakapan absurd antara dua orang.

"Alucard, nanti malam aku di atas ya."

Tubuh Gusion kaku seketika. Apa? Diatas? Apa maksudnya?

"Kenapa? Bukannya kau sudah terbiasa di bawah? Kok tiba-tiba minta di atas?"

"Memangnya tidak boleh? Aku bosan selalu yang di bawah. Sekali-kali aku mau ganti suasana."

Gusion meremas kotak susu yang dipegangnya. Ini sudah tidak benar. Batinnya berusaha menepis otak tololnya.

"Gak."

"Dasar egois! Aku juga mau tau bagaimana rasanya saat berada di atas!" Zilong terdengar seperti bocah lima tahun yang merengek minta dibelikan mainan.

"Kau itu selalu lama kalau ada di atas. Gak bisa cepet dan ga agresif. Payah!"

Klotak!

Oke. Gusion berhasil menjatuhkan kotak susu dari genggaman tangannya. Sepertinya sambungan otaknya langsung terputus.

"Dudurududu..."

Muncullah Lancelot yang baru selesai mandi hanya dengan menggunkan handuk melingkar di pinggangnya. Ia bersenandung kecil, berjalan santai. Tapi langkahnya terhenti ketika ia melihat seonggok assasin berdiam, membatu.

Ia mengamati pemuda itu,tepat dua meter dari Gusion saat dilihatnya pemuda itu sama sekali tidak bergerak.

'Itu anak kenapa?' Batinnya bertanya heran.

"Oi, Gusion! Oi!" Pemuda yang namanya dipanggil masih bergeming. 'Buset dah! Jangan-jangan kesambet dia!' Dalam pikirannya, Lancelot membayangkan Gusion tiba-tiba melotot, berteriak dan lalu mencekiknya. Spontan apa yang jadi pikirannya membuat Lancelot menelan ludah dan mundur tiga langkah dari tempatnya semula.

Lancelot menggaruk kepalanya yang tak gatal. Merasa bingung, tentu. Dia tahu kelakuan Gusion gak pernah waras semenjak ia dicekoki sesuatu bernama 'Yaoi' oleh Miya, tapi kali ini terlalu aneh. Atensi kedua matanya kemudian berpindah pada sesosok kotak susu di lantai yang sudah tak bernyawa (Lancelot mulai lebay). Isinya tumpah.

"Gusion, susu! Oi susu!" Ia kembali berteriak.

Akhirnya Gusion menyadari keberadaan Lancelot. Ia berkedip sesaat dan mencoba memahami omongan pria itu, yang sedang memaju-mundurkan bibirnya.

"Hah? Susu?" Gusion mengernyit bingung.

"Ia, susu! Susu lu!" Lancelot menunjuk-nunjuk ke arah Gusion yang sayangnya langsung disalah artikan oleh pemuda itu.

"Susu? Susu gue?" Dahinya mengerut. Ia menatap ke arah dirinya sendiri. "Idih! Mau apa lo!" Dengan wajah merah padam ia segera menyilangkan kedua tangannya di depan dada dan memandang Lancelot dengan tatapan jijik.

"Najis lu!" Lancelot nyembur. Malu campur kesel. "Bukan susu lu yang itu! Tapi yang di bawah elo!" Lancelot menunjuk ke arah kotak susu di bawah kaki Gusion dengan gemas.

"Oh..." Gusion nyengir cengengesan.

'Lama-lama gua cium juga tuh anak pake pedang gua!'

"Cih, kalau pun gua maho, pasti gua pilih-pilih dan sorry aja lu bukan tipe gua!" Lancelot menyibakkan rambut kemilaunya. Persis kaya iklan di tipi-tipi.

Gusion mangkel dalam hati melihat tingkah Lancelot yang makin lama bikin dia gondok. Akhirnya, saat itu juga ia melemparkan kotak susu yang tak bernyawa itu persis ke kepala si Lancelot.

Pletak!

"WHAT THE F**K! Rambut indah gue!" Lancelot histeris menatap horor ke arah rambutnya yang lengket, berlumuran susu cair.

"Ops, sorry jempol gua keseleo," balas sang pelempar benda laknat itu cuek. Padahal dalam hati dia udah ngakak jungkir-balik waktu liat ekspresi kaget Lancelot barusan.

"BAJINGAN!"

Lancelot dengan mata berapi-api langsung melompat ke arah Gusion dan sukses mendarat di atas tubuh pemuda itu. Hal ini tentu di luar dugaan Gusion. Maka saat itu juga terjadilah pertempuran yang gak penting antara kucing hitam dan kucing putih, lebih tepatnya mereka cakar-cakaran di tempat.

"Lancelot bangsat! Elu berat!" Gusion teriak heboh sambiljambakin rambut Lancelot

"Bodo amat! Lu harus merasakan hal yang sama kaya gue!" Lancelot pun gak mau kalah. Dia dengan semangat berkobar-kobar ngacak-ngacak rambut Gusion.

Kegaduhan yang terjadi di depan dapur membuat Zilong dan Alucard keluar. Tepat saat keduanya keluar, terjadi suatu insiden tak terduga. Handuk yang melingkar di pinggang Lancelot melorot tanpa dosa.

(Handuk : Sorry bray gue pegel dari tadi gelantungan)

Suasana hening, keempat pemuda di ruangan itu membeku untuk sejenak. Beberapa detik kemudian...

"GYAAAAAAAAAAAAAAA!"

End


NB: Berusaha kembali meneruskan, btw yang ada ide boleh share ke saya hhehehe. Oh ya selamat merayakan idul fitri ya (walau udah lewat). Maaf kalau author pernah salah kata di sini :D