Boboiboy © Monsta
Warning: YAOI, BL a.k.a Boys Love, AU!NoPower, Werewolf!Fang, EYD (EBI? Apa itu? :v) ancur, ranjau typo, .el.
Pairing: FangBoy (Tidak bisa diputar, dibalik maupun diganti :)
Don't Like? Just Don't Read It. It's Just Trash Fanfic ;)
.
Prolog
"Hai."
Bruk!
Boboiboy menjatuhkan belanjaannya ke lantai. Kedua iris hazelnya melebar kaget. "Siapa—?"
Di hadapannya ada seorang pemuda, rambutnya ungu kebiruan, mempunyai iris onyx yang tajam, dan juga badan atletis tanpa sehelai kainpun membalutnya.
Wajah Boboiboy memucat. "Pe-pencuri… telanjang?" tangannya bergetar mengambil handphone di saku jaketnya.
"Kau mau memanggil polisi padahal kau yang memungutku kesini, Boboiboy?" suara berat pemuda asing itu menggema dalam rumah sepi itu.
911! 911! Boboiboy mengetikkan nomor yang ada dipikirannya itu dengan mata yang berkunang-kunang takut lalu menghubunginya, "Halo, dengan Bo—"
Slap!
Handphonenya terjatuh ke lantai akibat tamparan keras dari pemuda asing yang sekarang sudah dihadapannya, "Jangan telepon polisi."
Boboiboy mengeluarkan keringat dingin. Ia benar-benar panik sekarang. "Ja-jangan mendekat!"
Pemuda bersurai ungu itu menghela napas, "Aku hanya ingin minta baju darimu. Tadinya mau kuambil sendiri tapi rasanya tidak sopan membuka-buka lemari orang."
"Kau itu siapa, huh?! Kenapa tiba-tiba ada di rumah orang? Kenapa kau telanjang? Kenapa—"
"Aku ini anjing yang kau pungut dari pintu depan rumahmu, tahu." Pemuda asing itu menggaruk-garuk tengkuknya. "Kalau kau tanya namaku, aku tidak punya nama. Biasanya, majikanku yang memberiku nama. Dan, karena sekarang kau 'majikan sementara'ku kau bebas memberiku nama."
Boboiboy menganaga, "A-apa? Bagaimana bisa?"
"Bisa saja, aku ini 'kan werewolf. Sekarang, berikan aku baju!"
Entah kenapa Boboiboy merasa bahwa hidupnya yang datar-datar saja akan berubah mulai saat ini.
"Uhm, baiklah… Sekarang namamu Fang." Boboiboy mengucapkannya dengan ragu-ragu.
"Wow, apa itu nama yang menurutmu spesial? Biasanya orang memberiku nama dengan nama yang spesial." Pemuda bersurai ungu yang sekarang namanya Fang itu bertanya dengan semangat.
"Bukan, itu nama mantan anjingku yang sekarang sudah mati. Aku tidak terlalu menyayanginya." Boboiboy mengangkat bahunya sambil menghela napas.
"Oh…" raut wajah Fang agak kecewa.
"Aku tidak yakin bajuku muat dengan tubuh… err… besarmu itu. Tapi baju ayahku cocok." Boboiboy melirik perut sixpack milik Fang iri. "Kuambilkan sebentar." Lalu Boboiboy berlari kecil ke kamarnya yang ada di lantai atas.
"Oke." Sahut Fang singkat.
"Oh iya, Fang," Boboiboy menghentikan langkahnya di tengah tangga. "Kenapa werewolf butuh majikan? Dan kenapa kau memilihku sebagai majikanmu yang sekarang?"
"I-Itu…"
.
Prolog -End-
Hai, hai, hai~ Mion di sini!
Yah, maafkan prolog yang tidak memuaskan dan gantung ini. *bow
Mungkin ada yang mau kritik gaya penulisan saya yang masih kaku? Atau typo-typo yang bertebaran bagai mantan? Alur kecepetan? Atau kurang banyak words-nya? Kalian bisa menyampaikannya lewat review!
Tidak mau ketinggalan chapter selanjutnya? Klik fav and foll untuk mendapatkan notifikasi 'up' dari email! ^^
Sider? Gak papa, lanjutkan. Saya juga kadang jadi sider kok :v
Akhir kata,
Bye~