Park Chanyeol adalah seorang eksekutif yang memiliki kecerdasan otak luar biasa. Rupanya yang tampan dilengkapi dengan tubuh tinggi proposional membuatnya banyak dikelilingi oleh kaum wanita. Akan tetapi, sifatnya yang jauh dari kata ramah serta umurnya yang akan menginjak kepala empat membuat fokus Chanyeol terarah untuk segera menikah dengan sosok gadis yang dicintainya. Oleh sebab itu, ketika jam kerjanya usai, Chanyeol memiliki panggilan untuk pergi ke sebuah taman dekat kantornya dan ia melihat gadis cantik yang telah menunggunya di sana.

"Kau menunggu lama?"

Chanyeol menjatuhkan diri di samping gadis itu.

"Tidak juga," Gadis itu tersenyum kepada Chanyeol. Dan Chanyeol berani bersumpah bahwa ia tidak akan bisa hidup tanpa senyum itu.

"Ada yang ingin kau bicarakan, Baek?"

"Itu sebabnya aku memintamu kemari." Gadis bernama Baekhyun itu mulai menatap Chanyeol dengan serius. "Sehun memberitahuku. Katanya kemarin kau datang bersama perempuan lagi."

"Sehun menemuimu?"

"Tidak. Kami bertemu di Kafe."

"Ah, Kafe tempat kerjanya." Chanyeol mengangguk paham, kemudian atensinya beralih ke arah si mungil yang tampak sedikit merengut. "Sayang, aku tahu kau percaya kepadaku. Akhir-akhir ini pekerjaanku semakin menumpuk sampai aku harus meminta sekretarisku datang ke rumah untuk membantu. Aku harus menyelesaikan semuanya sebelum hari pernikahan tiba. Kau tidak mau 'kan kalau aku harus meninggalkanmu di malam pertama kita?" Tangan kekar Chanyeol merengkuh gadisnya dan membawanya ke dalam dekapan hangat.

Sebuah cubitan kecil dari jari lentik itu mendarat di pinggang Chanyeol. Si pria meringis pelan dan tertawa setelahnya.

"Sehun tidak tahu apa-apa. Karena ia membenci Ayahnya."

Hening sejenak sebelum Baekhyun melepaskan pelukannya terlebih dahulu. "Yeol, aku tahu sebenarnya kau bukanlah penyebab utama dari masalah yang kalian alami. Aku percaya padamu dan akan selalu mendukungmu. Sehun hanya belum mengerti."

Kecupan kecil Chanyeol berikan kepada Baekhyun, selanjutnya berubah menjadi lumatan lembut dengan suara decakan saliva yang menggoda gairah keduanya. Chanyeol adalah yang pertama membuka jarak sebelum merengkuh wajah cantik itu dengan kedua tangannya.

"Terima kasih karena telah memberikanku kepercayaan."

Setetes cairan bening jatuh dari kelopak matanya. Chanyeol tersenyum tipis, membiarkan genangan air mata membasahi pipinya. Kemudian tangannya kembali merengkuh tubuh si mungil yang merasa iba dengan masalah yang dialami oleh Chanyeol dan keluarganya.

Hanya Baekhyun yang tahu, yang percaya, dan mendukungnya dari segala kebenaran. Dan Chanyeol berjanji akan menjaga gadis itu selama hidupnya. Tanpa peduli orang-orang yang menganggap hina hubungan mereka.