.

TOPPING RAMEN ATAU PUSARAN.

Desclaimer : semua yang berkaitan dengan anime atau manga bukan milik saya.

Rate M

Warning! : Ooc,AU, bahasa dan penulisan aneh, membuat mata sakit, imajinasi liar, typo bertebaran.

"TIDAK SUKA JANGAN DIBACA"

"Jika baca dan gak suka jangan komentar."

Pair : ( N x 😍 x 😳 x 😻 x 😡 x 😜 x 😇 x 😈 x 😇 x 😾)

Genre : Supranatural, Adventure

Summary : Kehidupanku yang damai sekarang berubah, karena kekacauan yang di sebabkan oleh mahluk supranatural di sekelilingku. Semuanya berawal dari iblis berambut merah, kemudian datang biarawati kikuk terus bertemu stalker berambut perak. Benar-benar membuatku sakit kepala, mungkin Benar apa yang Sasuke katakan dulu, Kalau aku adalah magnet masalah tidak peduli dimana pun aku berada.


"Naruto" bicara normal

'Naruto' pikiran/batin

"Naruto" Teknik/Sihir/Jutsu

"Naruto" Monster/Naga/Bijuu bicara

'Naruto' Monster/Naga/Bijuu berpikir.


.


Chap 8

Date.

Cerita dimulai!


UNDERWOLD

ISTANA LUCIFER.

'maaf Grayfia aku tidak bisa tinggal disini terus aku sangat ingin bertemu dengannya' ucap Lilith dalam hati Sebelum menghilang dengan lingkaran sihir merah.

"Lilith-sama!" Ucap Grayfia didepan pintu kamar Lilith. Tapi tidak ada yang menjawab membuatnya curiga.

"Lilith-sama... cepat... Lah ...bangun..." ucap Grayfia terbata saat tidak melihat rajanya didalam kamarnya.


Flashback on.

Beberapa hari yang lalu.

"Lilith-sama, aku mohon undur diri sebentar" ucap Grayfia sambil menunduk sebelum pergi keluar kantor Lilith.

"Ya, jangan lama-lama! Grayfia" jawab Lilith sambil mengibaskan tangannya mengusir.

Sesampainya dia didalam gudang Grayfia mengeluarkan smartphone-nya dari lingkaran sihir putih dan mencari kontak nomor Naruto sebelum meletakan smartphone-nya ditelinga kanannya.

terdengar nada tunggu sebuah lagu Minani kuribayashi berjudul switch on. Selama beberapa saat sebelum.

"Moshi! Moshi! Dengan Petapa tampan dari gunung myokubo! Uzumaki Naruto desu" ucap seseorang diseberang telepon, membuat Grayfia terkikik geli.

Selanjutnya Grayfia melakukan percakapan cukup lama dan sesekali tersenyum, tidak menyadari seseorang menguping pembicaraannya melalui sebuah kamera disudut ruangan.

'oh jadi kau mempunyai nomor Naruto-kun tapi tidak memberitahuku. Boleh juga kau Grayfia, pantas kau tenang tenang saja! Untung Naruto-kun memberiku nomornya waktu itu' ucap orang itu menyeringai.

Tak lama kemudian Grayfia kembali dengan wajah sedikit lebih cerah dari biasanya.

"Aku kembali Lilith-sama!" Ucap Grayfia sambil menunduk berdiri di samping Lilith yang duduk dikursi kerjanya, dia terlihat sedang memikirkan sesuatu.

"Ada yang salah Lilith-sama ?" Tanya Grayfia heran.

"Tidak, tidak ada apa-apa Grayfia" jawab Lilith dengan tenang. Sebelum mengambil sebuah file dan menyerahkannya pada Grayfia. "Aku ingin kau mengantarkan ini pada Ajuka-chan, Grayfia!" Lanjut Lilith.

"Memang apa isinya?" Tanya Grayfia kepo. Sambil menyimpan file tersebut ke dalam penyimpanan sihirnya.

"Aku kurang tahu! Tapi ini berisi tentang sesuatu yang sedang diteliti Ajuka" jawab Lilith.

"Baiklah, saya berangkat terlebih dulu Lilith-sama!" Ucap Grayfia sambil menunduk dengan senyum tipis dibibirnya. "Aku harap kau masih disini saat aku kembali Lilith-sama" lanjut Grayfia dengan nada tajam.

"Ya kau tenang saja, aku tidak akan keluar dari istana hari ini!" Ucap Lilith sambil mengangkat tangan kanannya layaknya seseorang yang sedang bersumpah.

"Kwlau begitu Aku permisi Lilith-sama!" Ucap Grayfia sebelum hilang ditelan lingkaran sihir berwarna putih.

Setelah Grayfia pergi, dengan segera Lilith mengeluarkan smartphone-nya dari lingkaran sihir merah diatas tangannya. Mencari nomor yang dimaksud sebelum menempelkan telepon itu telinga kanannya.

"Moshi! Moshi! Disini Uzumaki Naruto! Dengan siapa ini ? " Tanya Naruto diseberang telepon.

"Halo, Naruto-kun!" Ucap Lilith dengan nada ceria. "Ini Lilith!" Lanjut Lilith tersenyum saat mendengar suara Naruto.

"Oh, Lilith! apa kabarmu ? Aku harap kau baik-baik saja Lilith ?" Jawab Naruto dengan nada ingin tahu.

"Hm, aku baik-baik saja! Naruto-kun" ucap Lilith Sebelum menarik nafas menenangkan diri, "Naruto-kun, apa kita bisa bertemu ?" Lanjut Lilith to the poin.

"Memang ada apa ?" Ucap Naruto bertanya.

"Ada suatu hal yang ingin aku bicarakan denganmu!" Ucap Lilith dengan nada serius.

"Bisa kau beritahukan kepadaku sekarang?" Tanya Naruto penasaran.

"Aku tidak bisa memberi tahukan Nya lewat telepon Naruto-kun! Kita harus bertemu secara langsung" Jawb Lilith dengan cepat.

"Baiklah, kapan ? Dan dimana kita bertemu ?" Ucap Naruto dengan serius.

"Besok lusa, datanglah ke cafe Hana no tobira(bunga pintu masa depan) seberang taman hiburan water galaxy di Nagosima." jawab Lilith terdengar antusias. Membuat Naruto sedikit bingung dengan nama cafe itu.

"Oke," Jawab Naruto. "Ngomong-ngomong! Bagaimana kabar Milicas ? " Lanjut Naruto tiba-tiba, entah mengapa dia sangat ingin tahu tentang keadaan putra Lilith saat ini.

"Dia baik!... tapi Tahukah kamu Naruto-kun setelah dia mendapatkan tanda tanganmu dipesta waktu itu dia tidak henti-hentinya membicarakan tentang dirimu" jawab Lilith dengan ceria.

"Benarkah ? Aku tidak menyangka putra seorang Mao sangat mengidolakanku " jawab Naruto dengan nada senang.

Kemudian sekitar 1 jam Lilith mulai berbicara dengan Naruto tentang berbagai hal mulai dari yang tidak penting Sampai yang hal-hal sepele(apa bedanya coba) sebelum Maid berambut perak datang.

"Jadi itu saja Naruto-kun! Sampai jumpa" ucap Lilith mengakhiri pembicaraan, saat melihat Grayfia berjalan dilorong istana Lucifer.

"Ya Sampai nanti Lilith" ucap Naruto menutup telepon.

Flashback of


Nagoshima.

Cafe Hana no tobira.

"Aneh sekali dia memintaku untuk bertemu ditempat seperti ini?" Gumam Naruto sambil meminum capuccino pesanannya.

Setelah beberapa menit datanglah seorang wanita berambut merah membuka pintu cafe.

Lilith terlihat cantik dengan dress berwarna merah dengan kemeja berwarna biru laut yang tidak kancing kan tapi bagian ujung kemeja diikat dan buah tas kecil berwarna biru dibahu kirinya serta memakai sandal berwarna senada dengan bajunya, rambutnya seperti biasa terurai dengan dua kepang disisi kepalanya yang disatukan kebelakang menjaga rambutnya, dengan kepang kecil disisi kanan wajahnya. Berjalan dengan elegan layaknya seorang bangsawan, menghampiri meja tempat Naruto duduk.

"Waw, Kau terlihat sangat cantik Lilith!" Ucap Naruto tersenyum lebar.

"Terima kasih banyak Naruto-kun!" Ucap Lilith sambil duduk disebelah Naruto.

"Jadi apa yang ingin kau bicarakan denganku, Sampai memintaku untuk bertemu di sini ? " Tanya Naruto sambil meminum cappucino-nya.

"Jadi begini, Naruto-kun! Aku punya dua tiket ketaman hiburan, yang aku dapatkan dari sera-chan, tapi aku tidak tahu siapa yang ingin aku ajak" jawab Lilith dengan nada gugup.

"Brusshh~ " Naruto menyemburkan kopi yang dia minum saking terkejutnya.

"Jadi ini yang kau bilang sesuatu yang ingin dibicarakan?" Ucap Naruto menatapnya dengan tatapan kosong, Yang dijawab anggukan kepala oleh Lilith.

"Bukankah kau bisa mengajak Milicas, Rias atau pun Grayfia." Tanya Naruto dengan nada kering.

"Aku sudah meminta mereka, Tapi mereka bilang tidak bisa. Milicas sedang ada ujian disekolah iblis. Rias katanya sangat sibuk. Sedangkan Grayfia kau tahu sendiri" jawab Lilith dengan kepala tertunduk.

"Baiklah, aku pergi!" Ucap Naruto sambil memanggil pelayan untuk membayar tagihannya.

"Tunggu Naruto-kun!" Ucap Lilith sambil memegang tangan Naruto. Membuat Naruto berhenti dan mengangkat alisnya heran. "Bisakah kau menemaniku pergi ke sana!" Lanjut Lilith dengan nada memohon.

"Hah~ baiklah" ucap Naruto setelah Menghela nafas.

Kemudian Naruto dan Lilith pergi ke taman hiburan yang berjarak beberapa puluh meter dari cafe, dengan Berjalan kaki

"Wooow, akhirnya aku datang lagi ke taman hiburan" Ucap Lilith dengan nada gembira. "walaupun sudah beberapa kalinya aku datang kemari! Tapi ini selalu membuatku takjub!" Lanjut Lilith dengan gembira saat melihat berbagai macam wahana dengan tampilan berwarna warni.

"Benarkah ini! Salah satu pemimpin bangsa Iblis ? " Gumam Naruto dengan setetes keringat anime dibelakang kepalanya. Sambil berjalan kearah gerbang masuk.

"Woi, sedang apa kau, Lilith ? Cepat masuk" ucap Naruto memanggil dari dalam gerbang taman hiburan.

"Ah.. Baik aku datang!" Jawab Lilith sambil tersenyum, Berjalan ke arah Naruto.

'yosh ini kesempatanku, aku harus menggandeng tangannya' pikir Lilith sebelum berlari bermaksud untuk memegang tangan Naruto.

"Wussh~" Lilith berlari.

"Huutt! " Naruto menghindar.

"Wuuooa~" Lilith kehilangan keseimbangan.

"Bruukk!" Lilith terjatuh.

"Ouucch" ucap Lilith mengerang kesakitan sambil bangkit dari jatuhnya.

"Kenapa Kau menghindarinya ?" Tanya Lilith dengan nada tinggi.

"Itu karena kau mencoba memegang tanganku!" Jawab Naruto dengan nada datar.

"Bagaimana bisa ?... Itu normal bagi seorang laki-laki untuk menggandeng tangan seorang wanita ditaman hiburan!" Ucap Lilith berteriak.

"Eh... Tapi aku tidak mau! Itu akan tampak seperti aku menggandeng tangan tante-tante kesini!" Jawab Naruto dengan wajah kosong.

"Jleebb~ jleebb~ " bagai tertusuk ratusan tombak cahaya! Lilith jatuh tersungkur, dengan air mata mengalir deras dari wajah cantiknya.

"Hiks... Hiks... Naruto-kun jahat!" Ucap Lilith sambil menangis.

"Gommen, gommen!... Aku hanya bercanda! Kau tidak usah seserius itu Lilith-chan" ucap Naruto tersenyum lembut sambil mengulurkan tangannya.

"Baka!... Candaanmu tidak lucu! Naruto-kun" ucap Lilith menerima uluran tangan Naruto dan berdiri.

"kan sudah aku bilang maaf!" Ucap Naruto dengan nada menyesal.

"Ya ampun! kau ini Orang dewasa! tidak seharusnya kamu menangis dan mengotori wajah cantikmu ini! Lilith-chan" lanjut Naruto sambil mengusap air mata diwajah Lilith dengan kedua ibu jarinya dengan lembut, Menyebabkan Lilith bersemu merah.

"Kau pikir ini salah siapa ? Baka-naru " ucap Lilith dengan wajah memerah.

"Bagaimana kalau kita naik itu dulu ?" Ucap Naruto mengalihkan pembicaraan. Sambil menunjuk roller coaster.

"Hem, baiklah!" Jawab Lilith tersenyum sebelum menarik tangan Naruto menuju antrian wahana roller coaster.

"Yeah, here we go (disini kita pergi) " ucap Lilith dengan ceria.

rollercoaster yang mereka naiki pun berjalan perlahan keatas Sebelum turun dengan kecepatan tinggi.

"Ha... Ha.. ha... Ini menyenangkan " ucap Lilith berteriak senang saat rollercoaster mulai berjalan cepat melewati rell yang berputar-putar.

"Yahu~ "teriak Naruto sambil mengangkat kedua tangannya. Dan disaat roller coaster melewati belokan tangannya tersangkut ditengah dada Lilith.

"Iyah~ Naruto-kun.. ah... jangan...ahh~ " ucap Lilith mengerang saat Naruto tanpa sengaja, meremas payudaranya. sampai roller coaster berhenti dan keduanya pun turun.

"kenapa kau lakukan itu Naruto-kun ?" Tanya Lilith sambil memeluk kedua payudaranya.

"Maaf... " Ucap Naruto sambil menggaruk belakang kepalanya. tersenyum gugup.

"Tapi rollercoster itu sangat menyenangkan sudah lama aku tidak merasakannya!" Jawab Lilith tersenyum cerah.

"Kalau begitu bagaimana kalau kita coba yang itu!" Ucap Naruto sebelum menarik tangan Lilith Menuju wahana lainnya. Dan berhenti didepan sebuah wahana bertuliskan menembak zombie.

"Menembak zombie ? " Ucap Lilith membuat Naruto menatapnya.

"Ya, aku dengar ini yang paling populer di taman hiburan ini!" Jawab Naruto sambil menyeringai,

"Yosh! Ayo kita hancurkan gerombolan zombie yang mendekat! Naruto-kun." Ucap Lilith bersemangat.

Didalam Naruto dan Lilith terpisah untuk berganti pakaian yang diharuskan petugas wahana. Terlihat Naruto hanya memakai celana renang berwarna hitam dengan tulisan perkasa dalam tulisan Jepang dengan warna orange diselangkangannya. menunggu dengan sabar Lilith yang sedang berganti pakaian.

"Maaf membuatmu menunggu" ucap Lilith saat berjalan keluar dari ruang ganti

"Lilith! Kenapa kau mengenakan baju renang seperti itu?" Ucap Naruto sambil menunjuk penampilan Lilith yang memakai bikini berwarna merah. Yang menunjukkan banyak belahan dadanya, dan terlihat sangat sexy dan sangat cantik.

"Tolong jangan menatapku seperti itu!" Ucap Lilith sambil memeluk dadanya. "Tidak ada pakaian renang sewa yang tersisa selain yang ini." Lanjut Lilith dengan wajah sangat merah. Sebelum Berjalan yang diikuti Naruto yang tersenyum.

Keduanya pun menaiki sebuah kendaraan berbentuk lingkaran dan masuk kedalam gua, terlihat Naruto dan Lilith bersiaga dengan pistol laser mainan ditangan mereka.

"Wraagh~ "seorang zombie muncul.

"Duarr~ ,... duarr~... duarr~ duarr~ ." Lilith menembakkan pistolnya berkali-kali menembaki para zombie yang muncul.

"Lilith, tembakanmu sangat hebat" puji Naruto.

"Ya, seorang wanita harus punya keterampilan." Ucap Lilith dengan bangga.

Sebelum seorang zombie muncul dilangit-langit dan memuntahkan cairan putih kental yang lengket pada Lilith dan Naruto.

"Ahh~" ucap Lilith terkejut. Karena tubuhnya dan badan Naruto diselimuti oleh cairan lengket tersebut.

"Oh, begitu. Jadi ini sebabnya mereka menyuruh kita memakai pakaian renang." Ucap Naruto dengan datar.

"ie'uh. Ini berlendir. Menjijikkan sekali." Ucap Lilith memegang cairan putih dirambutnya dengan jijik

"Awas" suara Lilith mendorong Naruto kesamping dan menembak zombie yang tiba-tiba muncul didekat Naruto. "aku akan membalas dendam pada kalian!" Lanjut Lilith sambil menyeringai lebar.

"Ayo kita lakukan!" Ucap Naruto dengan ceria.

"Eiyg~ eiyg~ eiyg~ "ucap Lilith terus menembaki para zombie.

"Hahaha... Aku melakukannya!" Ucap Lilith tertawa gembira. Membuat Naruto tersenyum melihatnya. "Pyuhh" Lilith meniup ujung pistolnya sebelum seorang zombie muncul tepat didepannya. Membuatnya terkejut.

"Duarr~" dengan cepat Naruto menembaknya.

"Terima kasih banyak Naruto-kun!" Ucap Lilith sambil menatap Naruto dengan senyum.

"Sama-sama!" Jawab Naruto sebelum menirukan Lilith meniup ujung pistolnya, membuat Lilith tertawa kecil.

"Duarr, duarr, duarr, duarr, duarr, duarr," kedua pasangan ini terus menembaki zombie yang terus berdatangan.

"Kita terus menembak, tapi mereka tidak ada habisnya." Ucap Naruto sambil menembaki para zombie yang datang.

"Ya ampun... Merepotkan sekali" ucap Lilith. "Ini sangat menjengkelkan!" Lanjut Lilith sambil menggeram. Dan seorang zombie datang dari sampingnya.

"Hugh!...Bruakk~" suara Lilith menendang zombie tersebut dengan lutut kirinya membuat Naruto terkejut.

"Jangan ditendang! Tapi ditembak! Ditembak" ucap Naruto berulang. "Ini adalah permainan di taman hiburan." Lanjut Naruto sambil menembaki zombie didepan.

"Dzuu'ag~" tiba-tiba kendaraan wahana yang mereka naiki berhenti.

"Huh" Ucap Lilith terkejut saat para zombie mendekat dan mengelilinginya dan Naruto.

"Oh sial!"ucap Naruto saat dia dan Lilith saling membelakangi dengan punggung mereka saling menempel.

"Dzuang!" Lampu tiba-tiba padam

"Apa ini? Pemadaman listrik?" Ucap Naruto sambil melihat sekeliling. "Lilith, kau baik-baik saja?" Lanjut Naruto bertanya.

"Ah~ ...Iyah~" ucap Lilith terkejut.

"Ada apa?!" Tanya Naruto.

"Ahh~ ...ahhha~ zombie... Tangan zombie... "Jawab Lilith menjerit panik.

"Lilith tenanglah!" Ucap Naruto dengan nada tinggi.

"Berbahaya bertarung dalam keadaan gelap!... Berbahaya" Lanjut Naruto berteriak.

"Dzuu'ang~" lampu tiba-tiba menyala kembali.

"Eh..." ucap Naruto saat melihat tangannya menggenggam kedua payudara Lilith.

"Ahhh~" suara Lilith mengerang.

"Wow" Ucap Naruto.

"Cuing~ cuing~ "suara Naruto meremas payudara digenggaman nya.

"I-Ini...tidak disengaja, kau salah paham!" Lanjut Naruto dengan panik. Sementara Lilith tetap diam sambil menutup matanya.

"Untuk pelanggan kami, ada sedikit kerusakan yang terjadi difasilitas listrik utama kami, jadi wahana ini akan ditutup sementara" ucap petugas wahana melalui pengeras suara.

Keduanya pun keluar dan membersihkan diri dan memakai kembali pakaian mereka sebelum mencoba wahana go cart.

"Aku sedikit capek." Ucap Lilith saat dia dan Naruto duduk disebuah kursi taman hiburan.

"Tapi harus aku akui taman hiburan ini cukup bagus, kan?" Tanya Naruto.

"..."

Tidak adanya jawaban membuat Naruto melihat Lilith yang sedang melihat sepasang kekasih menaiki komedi putar sambil tertawa bahagia.

"Hmm" gumam Naruto sambil tersenyum, "Lilith, ayo kita naik itu juga." Lanjut Naruto sambil berdiri.

"Tidak usah," ucap Lilith dengan pelan.

"Sudahlah jangan banyak bicara ayo kita naik saja" ucap Naruto sambil menggenggam tangan Lilith dan menariknya.

"T-Tunggu! Naruto-kun" ucap Lilith saat dirinya ditarik Naruto, dengan wajah memerah. Kemudian wanita berambut merah itu tersenyum cerah menikmati perasaan kebersamaannya dengan sang suami.


Skip time.

Tidak terasa waktu pun berlalu.

"Naruto-kun terima kasih karena mau menemaniku seharian ini" ucap Lilith sambil tersenyum lembut,

"Ya sama-sama! Lagipula mana mungkin aku menolak permintaan seorang wanita cantik sepertimu" ucap Naruto membuat Lilith menatapnya dengan tatapan kosong.

"Benarkah? Tapi yang aku ingat kau akan pergi saat aku mengatakan tiket taman hiburan" ucap Lilith dengan nada datar.

"Maaf..."ucap Naruto sambil tersenyum lembut, "Aku ingin kau menutup matamu sebentar!" Lanjut Naruto membuat jantung Lilith berdetak kencang.

'Apa Naruto-kun akan menciumku?' pikir Lilith. Sebelum menutup matanya dan memajukan bibirnya.

"Sekarang kau boleh membuka matamu!" Ucap Naruto membuat Lilith mendesah kecewa. Sebelum melakukan perintah Naruto.

Lilith dibuat terkejut oleh Naruto saat dia membuka matanya.

"aku ingin memberikanmu ini!" Ucap Naruto memakaikan kalung perak dengan bandul rubah ekor sembilan dileher Lilith

"Inikan!" Ucap Lilith sambil memegang bandul kalung yang melingkari lehernya.

"Ya, ini kalung yang kau lihat saat kita ditoko aksesoris ditaman hiburan tadi. Karena aku lihat kau sangat menginginkan kalung ini jadi aku membelinya." Ucap Naruto tersenyum cerah.

"Greepp" tiba-tiba Lilith memeluk erat tubuh Naruto.

"Terima kasih" ucap Lilith, sebelum melepaskan pelukannya.

"Um, Naruto-kun bisa aku memintamu untuk makan malam denganku?" Tanya Lilith sambil memegang tangan Naruto.

"Tentu." jawab Naruto dengan senyum lebar.

Dan Lilith menteleport Naruto dan dirinya ke sebuah restoran bintang lima milik keluarganya.

"Lilith!" Panggil Naruto dengan nada tegas.

"Hai" ucap Lilith.

"Apa tidak masalah kita langsung teleport kesini" tanya Naruto melihat sekeliling.

"Aku pikir apa! Kau tenang saja Naruto-kun ini restoran milik keluargaku jadi tidak apa-apa" ucap Lilith tersenyum sebelum menjentikkan jarinya.

"Sring~ " baju yang dipakai Lilith dan Naruto berubah.

Kini Naruto memakai sebuah tuxedo silver dengan sepatu berwarna putih mengkilap. Dan Lilith memakai sebuah gaun berwarna biru dengan belahan dadanya terbuka.

"Ini!" Ucap Naruto terkejut melihat penampilannya sendiri sebelum menoleh ke arah Lilith dia terpaku dengan pemandangan indah dihadapannya.

"your look great! Lilith" ucap Naruto takjub,

"aku tidak percaya akan makan malam dengan wanita secantik dirimu! Lilith" lanjut Naruto memuji wanita cantik berambut merah Sebelum menawarkan tangannya,

"Ayo! Milady" ucap Naruto secara gentle.

"Selamat datang lilith-sama, Naruto-sama." ucap seorang butler menyambut. "Mari saya antarkan keruang khusus Lilith-sama, Naruto-sama" lanjut Butler tersebut.

Sesampainya Naruto dan Lilith disebuah beranda luas dilantai sepuluh. Butler tersebut meninggalkan mereka sebelum seorang maid datang dengan dua buku menu ditangannya.

"Mau pesan apa Lilith-sama, Naruto-sama" ucap Maid tersebut, sambil menyerahkan daftar menu pada mereka.

"Aku pesan Ny striplion steak, minumannya Thai bubble tea dan untuk makanan penutupnya aku pesan cheese cake flitter" ucap Naruto sambil menutup menu ditangannya.

"Baik Naruto-sama!" Ucap Maid tersebut sebelum berbalik ke arah Lilith.

"Aku pesan ramen miso dan teh hijau untuk makanan penutupnya aku pesan tiramisu" ucap Lilith tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah Naruto sambil tersenyum. Bahkan tidak membuka menu ditangannya.

"Saya mengerti, mohon tunggu sebentar Lilith-sama, Naruto-sama" ucap Maid tersebut. Sebelum meninggalkan Naruto dan Lilith.

"Ya ampun, Lilith kau membawaku ke restoran bintang lima dan memesan ramen ?" Ucap Naruto tersenyum geli.

"Memang kenapa? Tidak masalah kan?" Ucap Lilith sambil mengembungkan pipinya.

"Tidak, tidak apa-apa" ucap Naruto melihat pemandangan kerlap kerlip kota dari tempat duduknya. Entah kenapa dia sangat merindukan perasaan ini.


Skip time!

Rumah Uzumaki.

"Click~" suara kunci dan pintui terbuka, sebelum dua orang gadis berambut merah dan berambut pirang masuk.

"Sepertinya Nii-sama belum pulang! Bunchou-san" ucap Asia karena tidak menemukan keberadaan Sikuning.

"Sepertinya begitu! Lagi pula kemana sih Naruto-kun ?" Ucap Rias sambil menutup pintu,

"Yah bukankah Nii-sama, bilang ada urusan mendadak!" Jawab Asia berjalan menuju dapur.

Kemudian Rias mengikuti Asia. takut terjadi sesuatu yang salah jika membiarkan gadis itu didapur sendirian.

Setelah makan malam Rias dan Asia pergi tidur kekamar mereka masing-masing.

Tidak lama kemudian Sikuning pulang dan langsung tertidur pulas di sofa.


Underworld!

Istana Lucifer.

Sebuah lingkaran sihir berwarna merah muncul menampilkan seorang wanita cantik berambut merah, salah satu dari youndai Mao. Dengan senyum cerah masih bertengger di wajah cantiknya.

"Lilith-sama! Dari mana saja kau?" Ucap sebuah suara dari belakangnya, membuat Lilith berkeringat dingin.

"Gray... Grayfia.. Um.. etto.. aku... habis...dari.. toilet" jawab Lilith tidak masuk akal.

"Souka toilet ya!" Ucap Grayfia dengan nada datar. Sebelum mencengkram kepala Lilith dan menyeretnya.

"Ittai... ittai... Gray-chan.. kumohon.. lepas.." ucap Lilith kesakitan. Disepanjang lorong sebelum berhenti saat memasuki kamarnya.

"Aku ingatkan padamu Lilith-sama! Selesaikan pekerjaanmu lebih dulu sebelum melakukan sesuatu" ucap Grayfia saat melepaskan cengkeramannya pada kepala Lilith.

"kau jahat Gray-chan!" Ucap Lilith mengelus kepalanya dengan mata berkaca-kaca.

Grayfia menutup pintu kamar Lilith dan menatap wanita itu dengan pandangan lembut.

"Apa kau menikmati waktumu bersama Naruto-kun, Lilith?" Tanya Grayfia dengan lembut.

"Tentu saja! Gray-chan, aku bermain seharian penuh kemudian aku dan Naruto-kun makan malam bersama.. benar-benar membuatku bahagia!" Jawab Lilith dengan ceria.

"Aku ikut senang mendengarnya Lilith..." Ucap Grayfia dengan senyum lembut.

"...Akan tetapi itu tidak memberimu alasan untuk meninggalkan pekerjaanmu Lilith! " Lanjut Grayfia dengan nada dingin. Sebelum seringai menakutkan muncul di wajahnya, membuat Lilith menelan ludah.

Setelah itu terdengar suara jeritan penuh kesakitan di dunia bawah. Membuat para iblis berdoa.

"semoga kau mengampuni jiwanya!" Ucap para iblis berdoa. Membuat mereka memegang kepalanya masing-masing. kesakitan.


Disurga.

"Michael-sama," ucap seorang malaikat perempuan berambut pirang bermata merah Berlari kearah singgasana para seraph.

"Ada apa?" Tanya Michael dengan nada lembut.

"Sistem yang mencatat do'a tiba-tiba melonjak drastis! Michael-sama" Jawab malaikat Tersebut.

"Bukankah itu sudah biasa! Delta" Ucap Gabriel sambil menoleh ke arah Michael, "benarkan Michael-nii" lanjut Gabriel.

"Ya, itu adalah hal yang biasa terjadi!" Jawab Michael tersenyum pada adiknya.

"Jadi, kenapa kamu kelihatan terburu-buru sekali ?" Lanjut Michael dengan senyum lembut Diwajahnya.

"Itu karena yang berdoa kebanyakan adalah iblis!" Jawab delta, membuat para seraph terkejut.


Keesokan paginya.

Setelah mandi dan berdandan Rias dan Asia turun kebawah bermaksud untuk sarapan, dikejutkan oleh Naruto yang sudah rapi dengan menggunakan seragam sekolah, sedang memasak di dapur.

"Naruto-kun, Nii-sama" ucap Rias dan Asia terkejut.

"Yo, Asia-chan, Rias-chan. Selamat pagi" ucap Naruto dengan riang.

"Selamat pagi Nii-sama, Naruto-kun. Boleh aku bantu?" Ucap Asia dan Rias berbarengan, membuat keduanya saling menatap.

"Ya, bisa kalian tata mejanya?" Jawab Naruto sambil mengangkat sup misi yang sudah masak.

Setelah semua selesai Naruto duduk ditengah diantara Asia dan Rias menunggu mereka mencoba hasil masakannya.

"Bagaimana Asia-chan, Rias-chan?" Tanya Naruto dengan senyum.

"Um, ini sangat enak!" Ucap Asia tersenyum cerah, "aku tidak tahu Nii-sama bisa memasak?" Lanjut Asia dengan nada penasaran.

"Ya benar apa yang dikatakan Asia-chan! Masakanmu benar-benar enak! Naruto-kun" ucap Rias tersenyum.

"Syukurlah kalau kalian berdua menyukainya!" Jawab Naruto tersenyum cerah, sebelum makan bersama kedua gadis iblis dirumahnya.


Skip Time.

Kuoh akademi Kelas 2 A, yang ada dilantai Tiga.

"Oke semua tolong pelajari lagi, semua yang telah bapak ajarkan! Sekarang kalian semua boleh istirahat, Sampai nanti anak-anak!" Ucap Miyamoto, seorang guru laki-laki setengah baya. Sambil membereskan buku-bukunya sebelum meninggalkan kelas.

"Apa yang kau inginkan sekarang issei?" Tanya Naruto pada iblis berambut cokelat yang sedang menatap para gadis di dalam kelas nya dengan tatapan mesum.

Itu bukanlah sesuatu yang aneh atau pun tidak biasa, salah satu dari trio mesum memang seperti itu.

"Oppai.. Oppai yang indah" gumam issei dengan air liur menetes disudut bibirnya. Membuat Naruto kesal dan menyentil dahinya hingga membuat bocah itu jatuh di pantatnya.

"Aduh!" Ucap issei sambil mengangkat wajahnya ke atas dan memijat dahi-nya yang merah.

"Untuk apa sih itu?" Tanya issei dengan kesal.

"Kau ingin aku melemparmu kebawah atau apa?" Jawab Naruto menatap issei dengan tajam, sambil mengangkat bocah itu dikerah bajunya dengan satu tangan.

"Serius issei, kau harus menemukan seorang pacar dan melepaskan nafsu birahimu padanya!" Ucap Naruto menatap issei dengan malas, "Tentu saja tidak Asia-ku" lanjut Naruto saat melihat issei akan membuka mulutnya, Naruto kembali menyentil dahinya dan menjatuhkan bocah itu kembali.

"Apa sih Naruto-sama! Aku tidak bermaksud mengatakan nama Asia" ucap issei sambil menunjuk Naruto dari tempat dia jatuh.

"Kau juga mesum karena kau adalah-...Ahh bukuku" lanjut issei tapi berhenti saat merasa buku icha-icha yang Naruto berikan padanya tidak ada didalam sakunya. Berjinjit mencoba untuk meraih bukunya dari tangan Naruto.

Sayangnya Naruto jauh lebih tinggi darinya, dan mengakat buku itu jauh dari jangkauan Issei.

"Cukup gaki" ucap Naruto sambil melemparkan buku itu ke belakang issei, yang langsung dia tangkap seakan-akan buku itu memegang hidupnya.

"Karena Aku bukan orang mesum sepertimu, aku adalah seorang penulis yang tertarik pada tubuh wanita dan menulis itu menjadi sebuah karya seni" lanjut Naruto dengan nada bijak.

"Lagi pula kenapa kau datang kemari?" Tanya Naruto.

"Bunchou menyuruhku untuk menjemputmu! Karena kau terlalu lama" jawab issei sambil mengantongi buku berharganya.

"Yah kau tahu, cukup Sulit berurusan dengan para gadis-gadis itu" ucap Naruto sambil menunjuk para gadis yang menatapnya dengan tatapan penuh nafsu dikelasnya.

"Sialan kau Naruto-sama! Sialan kalian para pria tampan!" Ucap issei sambil menangis.

"Sudahlah nanti kau akan menemukan gadis yang mau untuk memuaskan kebutuhanmu itu" ucap Naruto tersenyum.

"Benarkah?" Ucap issei penuh harap.

"Mungkin?" Jawab Naruto. Membuat issei terjatuh dengan gaya anime.

"Apa yang kau tunggu! Kita tidak bisa membuat rajamu menunggu lama" Ucap Naruto menyadarkan issei.

Issei Berjalan didepan dengan Naruto mengikuti dibelakangnya, tentu saja Berjalan bersama salah satu dari trio mesum akan menarik banyak perhatian dari para murid-murid lain. Terutama para gadis yang menjerit padanya untuk menjauh dari issei

Sesampainya didepan pintu ruang klub Naruto memutuskan untuk membiarkan issei membukakan pintu.

"Selamat datang Naruto Nii-sama!" Ucap Asia melihat Naruto masuk ke ruang klub.

"Yo Asia-chan! Menikmati waktumu Disini?" Ucap Naruto sambil tersenyum.

"Hai nii-sama! Semua sangat baik padaku" jawab Asia dengan senyum cerah.

"Bagus untukmu" ucap Naruto sambil mengelus puncak kepala Asia. Kemudian Shinobi berambut pirang menoleh ke arah sirambut coklat.

"aku harap kau tidak melakukan sesuatu yang tidak-tidak pada adikku yang manis ini issei-kun" ucap Naruto sangat manis.

"Tentu saja tidak Naruto-sama" ucap issei gelagapan.

"Selamat datang Naruto-kun" ucap Akeno dengan senyum lembutnya. dengan tangan memegang nampan berisi sepiring kue dan beberapa cangkir teh hijau panas yang masih mengepul.

"Hai Akeno-chan!" Balas Naruto dengan seringai rubahnya.

"Bisa aku mendapatkan beberapa?" Ucap Naruto saat melihat kue tersebut terlihat menarik.

"Tentu, Naruto-kun" Jawb Akeno tersenyum.

"Wow, seperti biasa kue buatannya memang enak Akeno-chan" ucap Naruto setelah menggigit dan menelan kue buatan Akeno. Membuat Asia mendengus kesal.

"Ara-ara~ terima kasih banyak Naruto-kun" ucap Akeno sambil tersenyum lembut dengan mata sayu, membuat Naruto meneguk ludahnya. Sebelum Asia menyikut pinggangnya dengan kekuatan iblis yang dia peroleh dan itu cukup terasa.

"Apa?" Ucap Naruto menatap Asia.

"Hmmp~" Asia memalingkan wajahnya sambil mengembungkan pipinya. Membuat Naruto mengangkat bahunya.

Pintu kembali terbuka sebelum pangeran sekolah dan sang maskot kuoh akademi masuk. Melihat Naruto, senyum menawan muncul di wajah Kiba.

"Halo Naruto-sama" ucap Kiba tersenyum.

"Halo Nisemono" ucap Naruto membuat issei terkejut dengan cepat bocah berambut cokelat meraih kerah baju Naruto sebelum berkata.

"Apa maksudmu Naruto-sama? Kenapa kau memangil Kiba Nisemono?" Tanya issei.

"Pertama lepaskan tanganmu issei!" Ucap Naruto menatap issei dengan tajam. Membuat bocah itu melepaskan pegangannya. "Terima kasih, dan untuk menjawab pertanyaanmu coba kamu minta kiba melepaskan bajunya " lanjut Naruto menjawab. Membuat issei bergidik ngeri.

"Kau gila! Kau pikir aku homo!" Ucap issei sambil menunjuk Naruto dengan jari telunjuknya.

Sementara Kiba hanya menatap issei dengan senyum lembut, membuat bocah berambut cokelat itu ketakutan dan bersembunyi dibelakang Asia sebelum ditendang oleh Naruto.

Kemudian Naruto menoleh ke arah gadis kecil berambut putih.

"Hello koneko-chan!" Ucap Naruto dengan riang.

"Halo" ucap Koneko pelan tapi Naruto menganggapnya sebagai salam ceria.

"Karena kalian sudah Disini... tapi dimana Rias-chan" ucap Naruto sambil melihat sekeliling Tapi tidak melihat gadis berambut merah Walaupun dia tahu dimana dia berada.

"Aku disini" ucap sebuah suara didalam kamar mandi dan ketika tirai dibuka keluarlah Rias Gremory hanya mengenakan rok dan kemeja putih kedua tangannya sibuk mengeringkan rambutnya yang basah dengan handuk.

"Apa?" Ucap Rias saat melihat Naruto menatapnya.

"Tidak! Hanya saja itu cukup menarik" ucap Naruto sambil mengeluarkan buku kecil dari saku celananya, dan mulai menulis. "Bagus ini bagus sekali" gumam Naruto sambil cekikikan, dan rona merah muncul di wajah Rias saat menyadari apa yang sedang Naruto lakukan.

"Hei aku tidak akan muncul dalam salah satu bukumu berikutnya, kan?" Ucap Rias bernada tinggi.

Hal terakhir yang Rias inginkan adalah membaca novel Naruto dengan karakter wanita berambut merah dengan mata biru kehijauan dalam novel itu.

"Kau harus merasa terhormat sayangku" Ucap Naruto sambil tersenyum, membuat wajah Rias merah seperti rambutnya saat Naruto memanggilnya sayang. "Mandi diruang klub adalah ide yang sangat menarik!" Lanjut Naruto sambil mengantongi bukunya kembali.

"Kau tahu? Karakter dengan penampilan seperti Akeno sangat laris dipasaran dan dia tidak mengeluh sedikitpun!" Lanjut Naruto sambil menunjuk ratu sadis.

"Ara-Ara~" ucap Akeno tersenyum karena dia juga salah satu penggemar buku tersebut sama seperti rajanya, walaupun dia tidak tahu harus merasa terhormat atau marah tentang ini.

"Ini terlalu bagus untuk dilewatkan! Rias-chan?" Tanya Naruto tersenyum cerah padanya, sebelum duduk di sofa, dan membiarkan Akeno menuangkan teh untuknya, "Terima kasih Akeno-chan!" Ucap Naruto tersenyum sebelum mengangkat cangkir teh itu ke arah mulutnya.

Sedangkan Kiba dan Koneko duduk disofa lain yang menghadap ke arahnya, dan Asia yang duduk disebelahnya. Sedangkan issei duduk di kursi tunggal yang menghadap ke arah kursi Rias sambil membaca novelnya.

"Aku ingin kau bergabung dengan klub penelitian ilmu gaib!" Ucap Rias dengan senyum lebar Diwajahnya.

"huh, kenapa? Bukannya aku tidak mau bergabung dengan klubmu... Tapi terakhir kali yang aku ingat klub ini untuk para anggota pereage-mu Rias-chan! Dan aku bukan salah satunya! Aku hanya seorang pengunjung" ucap Naruto panjang lebar. Setelah meminum tehnya.

"Tempat ini mungkin kamuplase untuk anggota pereage-ku, tapi klub penelitian ilmu gaib masih merupakan klub di akademi kuoh. Kami masih melakukan kegiatan klub SMA normal lainnya" jawab Rias menjelaskan. "Plus aku yakin kau ingin tahu semua yang terjadi disini bukan?" Lanjut Rias menambahkan.

"Baiklah kalau begitu" ucap Naruto sambil tersenyum, "aku akan bergabung dengan geng-mu! Dan ini juga bisa membuatku menjaga Asia, jadi bergabung dengan klubmu bukanlah ide yang buruk" lanjut Naruto sambil meletakkan tangannya dibahu Asia membuat gadis berambut pirang tersenyum cerah.

"Bagus Naruto-kun" ucap Rias dengan senyum indah Diwajahnya, "Sekarang kau resmi menjadi anggota klub penelitian ilmu gaib" lanjut Rias dengan ceria.

"Yey, " ucap Naruto bersorak dengan nada malas, sambil meminum sisa tehnya.

"Aku juga punya sebuah permintaan padamu Naruto-kun" ucap Rias.

"Katakanlah, Rias-chan" jawab Naruto mengambil kue dimeja.

"Aku ingin kau melatihku dan semua anggota pereage-ku! Naruto-kun" ucap Rias membuat semua anggota Pereage-nya menghentikan aktivitas yang mereka lakukan bahkan issei.

"Cotto matte!" Ucap Naruto sambil mengangkat kedua tangannya, "Rias-chan, ada hal yang harus kau ketahui, aku ingin hidup dalam damai dan menjauh dari pertempuran.." ucap Naruto.

"Tapi kau berjuang untuk kebebasanku dari pertunangan yang tidak aku inginkan dengan Raiser, Naruto-kun" ucap Rias memotong kalimat Naruto.

"Anggaplah itu sebagai hadiah untuk pelanggan favoritku!" Jawab Naruto dengan tenang.

"Tolong Naruto-kun, kami ingin menjadi lebih kuat. Pertandingan melawan Raiser dan anggota Pereage-nya telah memperlihatkan padaku kalau aku dan anggota Pereage-ku. Masih belum siap untuk pertempuran apapun saat itu?" Ucap Rias keras kepala.

"Plus kau telah melatih kakakku, Serafall-sama dan juga ajuka-sama. Kau adalah guru dari ketiga iblis dari empat iblis terkuat di dunia bawah, dua dari mereka adalah iblis ultimate" lanjut Rias bangkit dari tempat duduknya dan berjalan ke arah sofa yang Naruto duduki sebelum duduk di sampingnya.

"Itu benar Naruto-sama! Kau juga berjanji akan melatihku untuk mencapai impianku" ucap issei menambahkan.

"Kau benar-benar gadis yang keras kepala Rias-chan! Dan kamu issei aku tidak pernah berjanji. Aku bilang akan kupikirkan! Tapi aku tidak menyangka kalau kau punya semangat lain selain obsesimu pada payudara benar-benar membuatku terkejut" ucap Naruto bersandar di punggung sofa,

"Aku sudah merasakan betapa merepotkan kamu ketika masih kecil dulu! Rias-chan" Lanjut Naruto menyebabkan Rias memukul lengannya main-main. Membuat Shinobi Abadi tertawa.

"Bagaimana denganmu issei, apa kau serius ingin aku melatihku?" Tanya Naruto pada bocah berambut cokelat.

"Tentu saja, aku benar-benar menyadari betapa lemahnya diriku jadi aku mohon Naruto-sama jadikan aku...ah tidak jadikan kami semua sebagai muridmu!" Ucap issei dengan tekad membara dimatanya.

"Hm, akan aku lihat seberapa besar tekadmu itu issei! Asia bagaimana dengan mu?" Tanya Naruto sambil menatap adik angkatnya.

"Aku ingin membantu semua orang Nii-sama" ucap Asia gugup, "Aku mungkin tidak bisa bertarung! tapi aku ingin membantu mereka dari belakang" lanjut Asia membuat Rias tersenyum pada gadis itu.

"Dan kalian?" Ucap Naruto melihat anggota lain dari geng Rias. Dan melihat tekad terpancar dibola mata mereka.

"Baiklah aku akan melatih kalian semua" ucap Naruto sambil menunjuk mereka satu persatu, "Tapi aku tidak ingin mendengar adanya keluhan apapun dari kalian! Karena metode pelatihanku tidaklah mudah. Oke?" lanjut Naruto bertanya.

"Lakukan apapun yang diperlukan Naruto-kun" ucap Rias sambil tersenyum, matanya bersinar ketika memikirkan menjadi semakin kuat dengan pelatihan dari guru youndai Mao, "jadi kapan kita mulai latihannya?" Lanjut Rias diangguki semua anggota Pereage-nya.

"Apa?" Ucap Naruto terkejut.


Tsuzukeru...