"Naruto" bicara normal

' Naruto' pemikiran/ batin

" Naruto" Monster/naga/Bijuu bicara

" Naruto" Monster/naga/Bijuu pemikiran atau batin

Eraku telah lama berlalu, Era bangsa elemental telah lama berakhir, Kini aku hanyalah seorang pengembara sama seperti salah satu guruku JIRAIYA yang biasa kupanggil erosenin berkeliling keberbagai tempat di seluruh dunia, berharap menemukan tempat untukku menetap mungkin memulai sebuah keluarga yang penuh kasih seperti dulu.

Dan kemudian aku memilikinya dalam hidupku ... Rambut merah panjangnya yg tergerai dipunggungnya ... mata biru-hijaunya yg menatapku dengan penuh cinta ... Dia bagaikan malaikat yang melangkah kedalam kehidupanku yang abadi.

Aku selalu ada bersamanya ... sejak dia dilahirkan aku membantu orangtuanya merawatnya, lalu aku melihatnya dari bayi rewel menjadi gadis kecil energik yang selalu memelukku ketika bertemu dan menceritakan saat dia bermain bersama teman-temannya ataupun bertemu dengan teman-teman baru, aku mengajarinya semua yang kuketahui membimbingnya menjadi seseorang yang dia inginkan, dan ketika gadis kecil itu akhirnya tumbuh menjadi wanita muda yang cantik,

Kemudian perang datang ... Aku telah mengajarinya cara bertarung dan melihatnya menjadi kuat dengan setiap tahun yg berlalu, aku menyaksikannya pertempurannya bahkan sesekali terlibat dalam dunia mereka untuk melindunginya dan teman-temannya.

Aku tidak bisa lebih bangga ketika dia akhirnya menjadi pemimpin bangsanya.

Hal berikutnya yang aku tahu, kami saling mencintai satu sama lain.

Putri angkatku ... Muridku ... Kini kekasihku

Dan ketika dia melahirkan putra kami, dan melihat dia tersenyum bahagia ketika memeluk putra kami. kupikir tidak ada yang perlu aku khawatirkan, segalanya akan baik-baik saja tapi aku salah ketika dia datang ... dia menghancurkan semuanya.


bab 1

UZUMAKI NARUTO

Cerita dimulai

cring cring!

Bruak pyar!

" ugh" sebuah eranganan terdengar dari seorang yang baru bangun di sebuah rumah, ketika bocah laki-laki sekitar 16 atau 17 tahun membuka matanya sedikit melihat jam alarmnya yg hancur dimeja samping tempat tidurnya, bertanya-tanya berapa banyak lagi jam alarm yg harus dia dapatkan sebelum mendengus dan mengabaikannya, Uzumaki Naruto duduk ditempat tidurnya mengambil jam alarmnya yg hancur sebelum melemparkanya keluar jendela tepat ketempat sampah yang ada di depan rumahnya, bocah pirang itu mengarahkan tangannya menggaruk-garuk rambut pirangnya yang selalu tidak bisa diatur, tadi malam tidur cukup larut mata birunya berkedip beberapa kali agar terbiasa dengan sinar matahari yang masuk, dan tidak perlu seorang jenius untuk mengatakan bahwa dia bukan orang pagi.

" Yah... selamat ulang tahun yg ke 17," kata Naruto ketika melihat kalender kecil didinding terlihat tgl 10 Oktober, tepat hari dimana dia lahir.

Bagi Naruto, ulang tahunnya adalah sesuatu yang selalu sangat dia nikmati. Itu adalah hari dimana dia membiarkan dirinya libur, tidak bekerja, tidak ada " penelitian" tertentu yang melibatkan wanita telanjang ... Hanya dia dan ramennya, sambil bermalas-malasan sepanjang hari. Meregangkan tubuhnya, Naruto berdiri dan menggumamkan bagian terakhir dari kalimat yang diucapkannya" lagi..."dan berdiri dari tempat tidurnya menuju ke arah kamar mandi.

Naruto berjalan-jalan di sekitar tempat tinggalnya menikmati udara segar di pagi hari setelah menyelesaikan sarapannya. Kemanapun dia pergi, orang-orang sepertinya mengenali sipirang dan menyapa Naruto Dengan senyum ramah atau lambaian tangan, yang dengan senang hati dia balas dengan senyuman ataupun anggukan kepala, itu aneh, menganggap bahwa dirinya baru saja pindah ke kota ini beberapa hari yang lalu akan tetapi itu mungkin karena dia Naruto dalam waktu singkat itu telah banyak membantu mereka yang tinggal disekitar tempat tinggalnya, tidak peduli besar kecilnya bantuan itu, Naruto tertawa kecil ketika dia ingat betapa berbedanya saat dia tinggal di desanya (Konoha) tempat dia berasal.

Naruto menggaruk pipinya yang berkumis dan tersenyum gugup ke sekelompok gadis SMA yang berjalan melewatinya, terkikik sambil berkata betapa lucunya dia dengan kumisnya atau betapa tampan dan gagah dia dengan tubuh atletisnya. Naruto tidak pernah ingin menjadi pria yang menginginkan terlalu banyak perhatian, walaupun sebagian masa kecilnya telah mencari itu tetapi sekarang, dia telah belajar bahwa terlalu banyak perhatian, selalu menimbulkan masalah yang akan menyebabkannya sakit kepala. orang kebetulan berjalan melewatinya, Naruto baru saja pindah ke kota ini dan melihat bahwa tempat ini memang yang dia cari sejak lama, dia bisa tinggal di sini selama beberapa tahun terutama karena gadis-gadis muda dikota ini cukup menarik, yang bisa sangat membantu masterpiece legendarisnya, sumber utama mata pencahariannya.

Ketika Naruto melihat toko kue, dia memutuskan untuk masuk dan membeli kue untuk ulang tahunnya. Meskipun mengulanginya lagi dan lagi, tahun demi tahun, ini bukan hari ulang tahunmu setiap hari dan Naruto menikmati setiap momen ini sepenuhnya.

Sebuah kue juga tidak akan menyakitinya.

Naruto sedang melihat-lihat kue yang dipajang yang tampak lezat dikotak itu, ketika dia melihat seorang gadis kecil berambut putih sebahu melewatinya, dengan poni panjang di setiap sisi kepalanya dan mata berwarna kuning keemasan. Dia memiliki wajah yang sangat imut dan tubuh kecil dengan tingginya sekitar 140 cm, mengenakan pakaian yang mirip dengan gadis-gadis tadi pagi, menyadari bahwa itu adalah seragam sekolah. Gadis kecil itu berjinjit mencoba meraih kue yang diletakkan terlalu tinggi untuk seseorang yang memiliki tubuh seperti anak kecil seperti dia. Tersenyum Naruto berjalan kearah gadis itu dan mengambil kue dengan mudah dengan tinggi badannya.

"Ini dia," kata Naruto dengan senyum ramah dan menyerahkan kue pada gadis kecil itu, terkejut jelas terlihat diwajahnya dan ketika Naruto melihat lebih dekat wajahnya, Naruto menyadari bahwa gadis itu memang benar-benar imut. Mungkin dia adalah gadis paling imut yang pernah Naruto lihat untuk saat ini.

"Terima kasih" jawabnya dengan datar tanpa ekspresi, ini benar-benar mengingatkannya pada guru bertopeng dan sahabatnya dibangsa elemental dulu, yang hampir tidak pernah tersenyum atau memasang emosi dalam nada bicara mereka.

" Yah sampai jumpa nanti," kata Naruto sembari melambaikan tangan padanya, kemudian melanjutkan melihat-lihat kue yang dia ingin beli, benar-benar tidak menyadari bahwa mata emas gadis itu masih melihat kearahnya, Koneko toujo terus menatap sipirang selama beberapa detik sebelum berbalik dan memutuskan untuk pergi ke sekolah. Untuk sesaat, Koneko bersumpah dia telah merasakan sesuatu yang cukup akrab baginya, tetapi tidak dapat menemukan apa itu. Koneko belum pernah melihat dia sebelumnya, dan penampilannya jelas terlihat seperti orang asing namun nada bicaranya jelas menunjukkan aksen Jepang yang jelas. Dia harus berbicara dengan Rajanya nanti tentang dia.

Setelah selesai memilih Naruto berjalan kearah meja kasir untuk membayar kuenya dan tidak lupa tersenyum kearah penjaga toko yang membuatnya tersipu-sipu sebelum keluar toko kue itu. Naruto berjalan kembali menuju rumahnya, tapi tidak bisa menahan diri untuk melihat semakin banyak siswa datang dari arah berlawanan dengannya, berbicara dan bercanda gurau satu sama lain dan semuanya memakai seragam yang sama dengan gadis kecil di toko kue tadi.

Karena penasaran Naruto mengikuti mereka untuk melihat seperti apa sekolah mereka, dia merindukan perasaan itu, sudah satu tahun sejak dia bersekolah dan Naruto masih ingat perasaan seorang siswa normal, meskipun kehidupan sekolah benar-benar membosankan dan tidak seperti yang diinginkannya, Naruto sangat menyukai sekolah rasa aneh yg mengisi hidupnya dan tidak sabar untuk memulainya lagi.

Dan saat Naruto berdiri tepat di depan gerbang sekolah yang bernama kuoh gakuen, dia tidak bisa tidak berkata 'wah' melihat ukuran dan perasaan elegan dari sekolah ini, siapa pun yang memiliki tempat ini pasti sangat kaya, atau cukup gila untuk membangun sekolah seperti ini untuk siswa SMA biasa (menengah tidak kaya atau miskin) karena tempat ini tampak seperti di bangun untuk siswa kalangan atas(kaya), namun para siswa tampak biasa baginya.

Meskipun demikian Naruto menyukainya dan memutuskan mendaftar untuk bersekolah di sekolah ini, itu tidak seperti akan menyakitinya hanya karena mencoba sekolah lagi,Kan?

Naruto berfikir untuk dirinya sendiri dan memutuskan untuk pergi pulang, akan tetapi langkahnya terhenti ketika mendengar jeritan kegirangan dan kegembiraan yang menarik perhatiannya, melihat kembali ke sekolah.

Dia melihat kelompok berpisah menjadi dua baris, menciptakan garis panjang untuk empat siswa berjalan kesekolah. Naruto mengenali gadis kecil itu yang dia temui di toko kue tadi pagi. Sebelum melihat tiga siswa lainnya yang terdiri dari satu laki-laki dan dua perempuan.

Sementara mereka jauh dari posisinya (persetan sekolah ini terlalu besar untuk sekolah biasa) Naruto tidak memiliki masalah melihat penampilan mereka.

Pertama satu-satunya laki-laki dalam kelompok itu, dengan rambut berwarna kuning pucat, dengan tubuh rata-rata remaja seusianya, mengenakan seragam kuoh versi laki-laki, fitur yang paling menonjol adalah wajahnya yang tampan, yang mengingatkan Naruto pada sahabatnya tanpa bagian emo, anak itu melambaikan tangan ke arah gadis-gadis yang membuat mereka menjerit kegirangan dengan mata berbentuk hati, dan membuat anak laki-laki mengutuk keras dan mengirim kan tatapan penghinaan kepadanya, Naruto sangat mengerti bagaimana perasaan mereka kepada anak laki-laki menawan yang mencuri perhatian gadis-gadis.

Yang berikutnya adalah seorang gadis dengan rambut hitam kebiruan panjang yang diikat ekor kuda panjang dengan pita besar berwarna oranye, Naruto tanpa sadar mengeluarkan buku khusus yang selalu dibawanya dan menuliskan rincian gadis itu, Naruto terkejut karena menemukan bahwa gadis itu memiliki tubuh yang dapat membuat model merasa malu,

"Mari kita lihat" Naruto bergumam dan mulai menulis tanpa mengalihkan pandangannya dari gadis itu"5,6 kaki wajah manis dan sangat cantik tiga ukuran 102-60-89 sialan! G-cup? Gadis ini benar-benar nyata"Naruto tertawa sendiri,sekarang yang harus dia lakukan hanyalah menciptakan kepribadian yang cocok dengan penampilannya, mungkin mengubahnya di sana sini, tetapi penampilannya dapat membantunya menghasilkan banyak uang. Dan siapa tahu mungkin membuatnya semakin populer juga ...dalam satu cara atau yang lainnya.

Naruto mengalihkan pandangannya ke arah gadis berikutnya dan hampir membuat rahangnya menyentuh tanah karena terkejut. Pemimpin kelompok itu adalah seorang wanita muda yang tampaknya diakhir remaja dengan kulit putih bersih, mata biru-hijaunya dan tubuh montok, keistimewaannya yang paling khas adalah rambutnya yang berwarna merah Crimson panjang yang mencapai pahanya, rambutnya juga memiliki poni longgar yang menutupi dahinya dan poni samping yang membingkai wajahnya dengan ahoge (antena rambut) yang mencuat diatas kepalanya.

Wanita muda itu memakai seragam sekolah gadis akademi kuoh, yang membuat sosok montoknya lebih menonjol seragamnya yang terdiri dari kemeja putih panjang bergaris dengan pita hitam di bagian leher dengan korset hitam, cape baju dan rok magenta dengan aksen putih dan mengenakan kaus kaki putih diatas sepatu coklat dikakinya yang panjang.

Secara keseluruhan dia benar-benar cantik ... Naruto selalu memiliki sesuatu untuk kepala merah(hanya pada wanita) dia merasa tertarik dengan rambut merah gadis ini. Mungkin itu adalah sesuatu yang melibatkan perasaan seperti ayahnya pada ibunya.

Tapi yang paling membuatnya bingung adalah dia punya perasaan bahwa dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya... Bukan Bukan dia, samar-samar nauto teringat seorang wanita muda dengan warna rambut yang sama, mata yang sama, dan wajah yg sangat mirip gadis itu, hanya jauh lebih dewasa dan lebih menarik. Naruto merasa OTAKNYA mulai berdenyut sakit ketika dia mencoba mengingatnya, tetapi dia tidak bisa mengingat apa-apa.

Jauh didalam pikiran, Naruto tidak menyadari bahwa mata indah gadis berambut merah itu menoleh ke arahnya dan melihat langsung padanya. Mata mereka bertemu sejenak sebelum Naruto dengan cepat memalingkan wajahnya dan mengantongi buku catatannya dan berbalik pulang, berjalan dengan kecepatan normal berusaha untuk tidak terlihat seperti penguntit yang melarikan diri setelah tertangkap.

Mata Rias gremory mengikuti pemuda misterius dengan mengerutkan dahi, bertanya-tanya siapa dia.


Naruto melahap penuh sepotong pizza sebelum mengambil buku catatannya dan melanjutkan menulis penelitiannya untuk volume berikutnya dari seri icha-icha, mata birunya telah digantikan dengan mata ungu muda, dengan pembuluh darah disekitar pelipisnya menjadi terlihat, melihat pasangan yang saling berjumbu.

Dalam kebanyakan situasi, Naruto akan melakukan "penelitian" sendiri, yang berarti menghabiskan waktu berkualitas dengan wanita menggairahkan yang dengan mudah bisa dia dapatkan dengan menggunakan pengalamannya selama ribuan tahun, tetapi saat ini dia tidak mood (kaya remaja labil nih si kue ikan pake gak mood segala) dan lebih suka menggunakan metode tua untuk melakukan penelitian(NGINTIP).

Naruto kemudian berhenti menulis dan berpikir tentang kelompok siswa yang dia lihat pagi ini. Sudah jelas bahwa mereka bukan manusia, dia tidak tahu apa jenis mereka, tetapi yang jelas aura mereka tidak terasa seperti manusia sama sekali dia mengira mereka vampir tetapi membandingkan aura mereka juga berbeda dengan vampir yang dia ditemui 400 tahun yg lalu mengingat mereka tidak melakukan henge atau sesuatu seperti itu apalagi menggunakan charm jelas mereka bukan vampir dan membuatnya semakin bingung mahluk apa sebenarnya mereka.

Naruto kemudian teringat gadis berambut Crimson yang paling membuatnya bingung setelah dia melihatnya. "Siapa dia?" Pertanyaan itu telah mengganggunya sepanjang hari dan dia masih belum tahu, tetapi Naruto merasa seperti dia telah melihat wajah itu sebelumnya ...bukan gadis itu sendiri, tetapi seseorang yang mirip dengannya ditempat lain sebelumnya. Itu benar-benar membuatnya frustasi Ketika dia berpikir lebih keras dan lebih dalam tentang hal itu karena rambutnya benar-benar unik dan tentu saja Naruto akan mengingat warna rambut seperti itu jika dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya. Dia cukup pintar tetapi tidak jenius seperti teman berambut nanas tertentu, sekarang dia berharap dia tidak pernah menolak tawaran teman nanasnya untuk membantu meningkatkan kecerdasannya sejak lama.

Menelan potongan terakhir pizza-nya, Naruto melihat buku catatannya, yang sudah diisi dengan begitu banyak ide yang akan membuat erosenin pingsan, dengan darah mengucur deras dari hidung (mimisan). Naruto melihat ke sekeliling dan tersenyum sedikit ketika melihat sebuah helikopter menuju ke arahnya. Walaupun sangat ingin memainkan beberapa lelucon, ini bukan saatnya untuk itu dan dia benar-benar tidak ingin membuat orang lain takut. Menonaktifkan mata byakugan dan mengembalikan matanya jadi biru laut. Naruto dengan pelan membiarkan dirinya jatuh dari atas puncak menara Eiffel tepat sebelum lampu sorot helikopter menangkapnya. Naruto menutup matanya saat dia menikmati hembusan angin yang menerpa wajahnya. Tepat sebelum dirinya jadi percikan noda merah ditanah, Naruto membuka matanya dan menghilang dalam sekejap kuning, meninggalkan Paris dalam diam.


Rias gremory mengerutkan kening ketika dia melihat pemuda misterius itu berjalan melewati sekolahnya lagi, tampak terburu-buru dengan membawa tas kecil ditangannya, bocah pirang itu ada dalam pikirannya akhir-akhir ini, setelah melihat dia menatapnya dengan kebingungan terlihat jelas dimatanya. Rias tidak tahu kenapa, tapi dia yakin kalau dia pernah melihatnya di suatu tempat sebelumnya. Dengan ciri-cirinya yang unik dia akan sangat menonjol dan tidak mungkin dia bisa melupakan seseorang seperti itu. Tidak hanya itu, Koneko memberitahukan tentang perasaan aneh yang berasal darinya ketika dia bertemu dengan sipirang ditoko kue. Sementara Rias benar-benar tidak merasakan apa-apa darinya dan dia adalah manusia normal, dia tidak bisa membantu tetapi merasakan sesuatu ... Tentang sipirang. Entah karena cara dia membawa dirinya tampak aneh entah bagaimana, belum lagi cara dia mengamati sekelilingnya.

Dia benar-benar sebuah teka-teki.

Rias berbalik ke arah ratunya dan melihat dia sedang membaca sebuah buku orange yang tampak akrab sambil tertawa terkekeh-kekeh. Dia harus mengakui bahwa buku itu benar-benar bagus, walaupun dia tidak benar-benar menyukai buku jenis ini, Rias bisa menyebut dirinya penggemar berat serial icha-icha. Namun, dia berharap penulis seri saat ini bisa keluar dari bayang-bayang dan membiarkan dunia tahu siapa dia. Namikaze Minato, Jiraiya toad sage, Uzumaki Kushina ... dan hampir seratus tahun lalu itu adalah Uchiha Sasuke. Itu seperti setiap generasi keluarga akan mengambil alih setelah 60 atau 70 tahun ... Mungkin itu tradisi keluarga?

Kembali kemasalahnya saat ini Rias memperhatikan saat Uzumaki Naruto mulai berkeliaran disekitar sekolah, dan mengeluarkan buku catatan kecil dan menuliskan sesuatu dengan cepat, ketika dia mulai bertanya-tanya apa sedang ditulisnya. Trio mesum kuoh berlari melintasi lapangan sekolah sambil berteriak ketakutan sementara gadis-gadis dari klub Kendo terus mengejar mereka dengan kemarahan, bokken di tangan mereka. Rias tertawa pelan ketika dia melihat hyoudo issei, anak lelaki yang dia awasi dikejar-kejar dan masih tidak percaya kalau dia adalah kandidat terbaik saat ini untuk jadi budaknya.

Saat dia kembali melihat sipirang dia telah selesai menulis dan mengantongi buku catatan itu ke sakunya dan pergi. Rias menghela nafas dan memutuskan untuk mandi, ingin menjernihkan pikirannya, mungkin sipirang itu hanya manusia biasa yang tidak memiliki sesuatu yang istimewa. Tapi sesaat sebelum Rias bisa memalingkan wajahnya. matanya melotot kaget ketika melihat sipirang itu berhenti di tengah langkahnya dan berbalik, mengangkat tangannya dan melambai dengan ceria ke arahnya. Rias hampir melompat dari keterkejutannya sambil mencari-cari murid yang melambai padanya(naruto) tetapi kemudian menyadari bahwa dia adalah satu-satunya yang ada dipandangan matanya. Dia tersenyum lebar membuat Rias semakin terkejut. Tidak mungkin baginya untuk melihatnya dari diposisi itu, tak peduli seberapa bagus pengelihatan matanya.

Tanpa sadar Rias mengangkat tangannya dan melambai padanya (Naruto) dengan ekpresi terkejut di wajahnya. Dia melihat seringai nya semakin melebar sebelum mengucapkan beberapa kata padanya, Rias bukan yang terbaik dalam membaca bibir tetapi sangat jelas baginya bahwa dia mengatakan 'Uzumaki Naruto' sebelum melanjutkan untuk pergi.

Beberapa saat kemudian Rias menyadari bahwa dia telah memberitahukan namanya.

"Bunchou, ada yg salah?" Akeno mengalihkan pandangannya dari bukunya dan bertanya pada Rajanya dengan senyum lembut seperti biasanya.

"Tidak Akeno, tidak ada apa-apa" Rias berkata pelan sebelum berdiri tegak. Menyilangkan tangan dibawah payudara besarnya. Rias tersenyum sebelum membuat catatan mental untuk lebih mengenalnya (Naruto).

Berbalik, dia segera menuju ruang OSIS untuk mencari tahu informasi apapun tentang pemuda itu.


"Ini ramen Anda, silahkan dinikmati" kata Naruto sambil menyeringai dan menaruh 3 mangkuk ramen diatas meja.

"Uzumaki-san, tolong 2 lagi" ucap salah satu pelanggan

"Oshu" kata Naruto dengan semangat dan cepat kembali stand ramennya, dan menyiapkan dua mangkuk ramen lagi, naruto kembali membuat makanan para dewa(karena menurut Naruto tidak ada makanan yang lebih baik selain ramennya) sambil bersenandung kecil, merasa senang karena penjualan ramennya berhasil dikota ini bahkan dia lebih senang lagi ketika dia bisa memperkenalkan makanan yang diturunkan para dewa kepada umat manusia, kepada manusia dikota ini.

Sementara Naruto menyukai pekerjaannya sebagai penulis, dia lebih suka sesuatu hal yang tidak melibatkan. mengintip wanita telanjang di pemandian air panas, atau melihat orang sedang melakukan makelove(sex), jadi setelah beberapa hari mencoba mencari pekerjaan yang lain yang cocok untuknya selain sebagai penulis. Naruto memutuskan membuka kedai ramen. Karena dia dulu dia telah meminta ayame mengajarinya cara membuat ramen terbaik bahkan ayame mewariskan resep ramen ichiraku padanya.

Mengingat hal itu Naruto tersenyum sendiri sebelum, kembali kebersenandung membuat ramen, awalnya kedai ramennya berdiri memiliki masa-masa sulit karena, banyak kekaguman dan kekecewaannya, karena ramen selalu terdaftar sebagai makanan yang tidak sehat dan kebanyakan orang tidak menyukai jenis makanan ini, tetapi setelah beberapa hari kedai ramennya telah menjadi sangat populer, Naruto dengan bangga bisa mengatakan kalau kedai ramennya telah menjadi salah satu yang terbaik dijepang.

Sial, kadang-kadang dia mendapat cukup uang untuk membuka restoran, tetapi sipirang lebih suka kedai kecilnya yang bisa dia tangani sendiri.

Tidak peduli berapa tahun berlalu, Naruto tidak pernah bosan dengan rasanya dan kadang dia bahkan mencoba untuk meningkatkan rasa ramen suci teuchi.

Tidak terasa waktu sudah berlalu, karena pelanggan terakhirnya membayar makanan dan pergi dari kedainya. Naruto melihat ke langit diluar dan itu sudah gelap. Hanya beberapa hari dan dia sudah menghasilkan banyak uang, bukan berarti dia benar-benar membutuhkannya tetapi dia merasa melakukan sesuatu seperti ini.

Naruto mulai beres-beres sehingga dia bisa kembali ke rumah tapi tiba-tiba dia mendengar langkah kaki ringan memasuki kedainya dan berhenti tepat di depannya tanpa menengadah,

"Maaf, kedai sudah tutup" Naruto berkata dengan sopan.

"Ooh, kuharap masih ada yg tersisa," suara merdu dan melodi lembut membalas, membuat mata naruto melebar. Sepengetahuannya, suara ini sangat jelas milik gadis muda, yang benar-benar aneh karena ramen bukanlah sesuatu yang di sukai gadis-gadis sebagai makanan mereka.

Naruto berdiri dan matanya hampir keluar dari soketnya ketika Naruto melihat gadis berambut merah yang selalu ada di pikirannya akhir-akhir ini, berdiri dengan tangan terlipat di bawah payudaranya yang besar, menatapnya dengan senyum manis diwajahnya yang cantik.

"Baik?" Gadis itu bertanya dengan harapan dalam suaranya.

Secepat kilat Naruto mengalihkan pandangannya ke arah panci, dia melihat masih memiliki cukup bahan untuk membuat mangkuk lain, tanpa sadar menghela nafas lega, Naruto berdiri dan menyeringai lebar.

"tentu, silahkan duduk" Naruto tersenyum lebar saat gadis muda berambut merah itu terkikik pelan ditangannya.

Rias duduk dan meletakan tasnya diatas kursi kosong disebelah tempat yang dia duduki dan dengan sabar menunggu pesanannya yang sedang disiapkan sipirang.

Ramen jelas bukan salah satu makanan favoritnya, karena dia tahu betapa tidak sehatnya makanan itu, tapi setelah mencari tahu tentang pemuda ini, Uzumaki Naruto, dari teman dan saingannya Sona sitri, dia benar-benar terkejut ketika dia tidak menemukan apa-apa tentang dia , kecuali nama dan alamat tempat tinggalnya saat ini, dia tidak dapat menemukan hal lain tentang dia, tentang catatan medis dan pendidikannya, bahkan informasi tampak seperti Uzumaki Naruto, muncul entah dari mana dan mulai berkeliaran di sekitar kota.

Ketika seseorang seperti ini tiba-tiba muncul, itu pasti selalu melibatkan mahluk gaib tertentu dan tidak sering mereka datang kesini dengan damai. Tapi setelah dia memerintahkan Kiba untuk mengawasinya beberapa hari terakhir. Dia tidak menemukan sesuatu yang mencurigakan dan rias bahkan tidak dapat merasakan kekuatan khusus darinya. Tidak ada sacred gear, tidak ada kekuatan ... Tidak ada apa-apa, dia hanya manusia biasa.

Tapi itulah yang membuatnya semakin tertarik untuk mengetahui dan mengenalnya.

"Jadi" kata Rias sambil meletakkan siku diatas meja, mencoba memulai percakapan dengannya untuk mengetahui lebih banyak tentang sipirang Uzumaki"kau baru disini?" Lanjut rias bertanya.

"Ya" jawab Naruto tersenyum sambil menuangkan kuah ramen kedalam mangkuk, "aku pindah ke kota ini sekitar 2 minggu yang lalu." Lanjut Naruto lalu mengalihkan pandangan kearahnya, "dan bagaimana denganmu? Apa yang membuat seorang gadis sepertimu datang ke kedai ramenku yang sederhana ini?"tanya Naruto.

"Hanya ingin mencoba sesuatu yang baru" jawab Rias membuat Naruto mengangkat alis. "Kau tahu, tidak banyak kedai ramen disini dan berdasarkan ekspresi wajah pelangganmu sebelumnya, aku pikir ramenmu pasti sangat enak" lanjutnya.

"Ini dia, kamu harus mencoba merasakannya sendiri" kata Naruto sebelum meletakan semangkuk ramen mengepul dimeja dihadapan Rias, dia beruntung karena belum mematikan api dan masih ada cukup bahan untuk membuat semangkuk ramen lagi.

"Itadakimasu" ucap Rias mengambil sumpit dan sendok dari Naruto, sebelum mengambil mie dan dengan perlahan memasukan makanan ke mulutnya Rias dapat mengatakan bahwa ramen ini benar-benar enak. Rias sudah beberapa kali makan ramen dengan teman-temanya, tetapi ramen ini berbeda karena memiliki cita rasa yang khas.

"Wow, ini sangat enak""rias berkata dengan senang setelah menelan mie, membuat Naruto tersenyum.

"Terima kasih ... Aku Naruto, Uzumaki Naruto, tentu kau sudah tahu namaku" Naruto berkata sebelum duduk didepan Rias.

"Rias gremory, senang bertemu denganmu" rias berkata dengan sedikit menundukkan kepalanya, sebelum melanjutkan memakan makanannya lagi.

"Rias gremory" Naruto mengulangi namanya"nama yang aneh." Naruto berkata dengan hampa, meskipun naruto merasa akrab dengan nama itu seperti pernah mendengarnya.

"Kata pria dengan kue ikan untuk sebuah namanya" kata Rias dengan senyumnya, membuat Naruto sedikit melotot padanya.

"Hei, itu berarti pusaran sialan!" Naruto mengerang dan membanting kepalanya diatas meja. Inilah alasan mengapa dia membenci orang Jepang, mereka selalu salah mengartikan namanya sebagai topping ramen, sementara namanya juga berarti pusaran. Dia mengutuk dan menyalahkan EROSENIN karena mengatakan nama seperti itu kepada ayahnya. Sebagian besar waktu, orang menertawakannya karena fakta bahwa pekerjaannya sebagai penjual ramen membuat namanya sangat cocok.

"Jadi Naruto, bisakah kau memberitahuku kenapa kau berkeliaran di akademi kuoh akhir-akhir ini?" Rias bertanya, berusaha terdengar senormal mungkin. Dia tidak ingin membuat dia merasa curiga padanya.

"Aku sedang berpikir untuk mendaftar ke kuoh" jawab Naruto itu bukan kebohongan dan juga bukan kebenaran. Naruto telah datang ke akademi kuoh hampir setiap hari setelah mendengar tentang trio mesum yang terkenal dikuoh, yang selalu bisa memberi beberapa materi yang bagus untuk buku-bukunya. Karena itu Naruto berpikir untuk mendaftar dan bersekolah di sana, agar dia dapat mengetahui lebih banyak tentang ketiga orang ini, mereka bisa membantunya menghasilkan banyak uang dengan perilaku buruk mereka. Dan tidak seperti dia tidak mau mencoba bersekolah lagi. "Kau tahu, setelah aku mengumpulkan cukup uang, kupikir aku akan mendaftar bersekolah di kuoh. Kenapa kau bertanya gremory-chan?" Jawab dan tanya Naruto. Karena dia tahu bahwa dia telah mengawasinya akhir-akhir ini, setiap kali dia pergi ke sekolah, dia selalu melihatnya diruang gedung sekolah lama, dengan mata biru-hijaunya terpaku padanya.

Ngomong-ngomong, Naruto tidak tahu siapa dia sebenarnya, tapi jelas dia bukan manusia, karena manusia biasa tidak mungkin bisa memiliki energi spiritual yang sangat besar seperti ini. Itu terasa seperti energi Cakranya, namun benar-benar berbeda saat bersamaan, hanya lebih gelap dan lebih dan sama kuatnya. Jika dia ada di jamannya dibangsa elemental, mungkin dia berada disekitar tingkat high-chunin atau low-jounin level Shinobi.

"Yah, ayahku adalah salah satu pemilik kuoh." Rias menjawab, Naruto mengangguk, tidak terkejut mendengar informasi itu. Tentu saja , dia telah melihat bahwa dia gadis super kaya, dari cara dia berjalan, dan cara dia membawa tasnya. Bahkan auranya mengatakan bahwa dia berasal dari keluarga kaya. Mereka berdua terdiam sesaat sebelum Rias memulai topik baru dengannya, sudah setengah mangkuknya sambil terus menyantap sisa makanannya. " Jadi, kau tinggal sendirian Naruto?" Lanjut Rias dengan bertanya.

"Yah seperti itulah, aku kehilangan orangtuaku sejak aku bayi yang baru lahir." Naruto menjawab dan dengan cepat menambahkan ketika dia melihat Rias akan mengatakan sesuatu, "jangan khawatirkan itu, mereka berada di tempat yang lebih baik sekarang. Lagi pula setelah itu aku mulai hidup di jalanan ketika aku berusia 2 tahun sebelum aku diadopsi oleh pemimpin desaku, aku masuk dan bersekolah dengan bantuannya, dan bermain, belajar dan berkelahi dengan teman-teman kemudian setelah itu aku mulai berpergian seperti guru lamaku hanya berkeliaran di seluruh dunia, mencoba mencari tempat untukku menetap, Dan disinilah aku sekarang.

Rias mendengarkan ringkasan singkat Naruto tentang hidupannya dan melihat tampilan lelah dimatanya, dia tidak pernah melihat mata seperti itu dari seseorang yang semudah dirinya, matanya menunjukkan bahwa dia telah melihat banyak hal, baik dan buruk. Dan masih baik-baik saja setelah semua itu. Dia bertanya-tanya apa yang telah terjadi selama hidupnya yang membuatnya memiliki tampilan seperti itu.

" Pokoknya gremory-chan, bagaimana dengan ceritamu?" Naruto bertanya. Sudah kembali ceria dan melanjutkan obrolan mereka.

" Uh, apa maksudmu?" Rias menjawab dengan pertanyaan. Ingin mengelak dari pertanyaannya yang tiba-tiba dan benar-benar tidak tahu harus berkata apa.

"Kau tahu, agak Sulit untuk menyembunyikannya ketika kau selalu melihat keluar jendela dengan pandangan yang jauh." Kata Naruto sebelum dia melompat, Dan membuat rias berteriak kaget sebelum mendarat dengan perlahan tepat disebelah tempat duduknya tanpa masalah. "Aku tidak ingin memaksa atau apapun, tapi itu tidak adil ketika aku memberitahumu dan aku hanya tahu namamu?" Lanjut Naruto menyeringai dan menatapnya dari samping.

Rias mendesah kecil, bocah ini tidak akan pernah membuatnya berhenti mengaguminya.

Selama setengah jam berikutnya, Rias mulai menceritakan Naruto tentang kisah hidupnya sementara dengan hati-hati meninggalkan bagian supranatural. Dia tidak tahu mengapa, dia baru saja saja memberitahukan hampir semua hal tentang hidupnya kepada seseorang yang hampir tidak dia ketahui (baru mengenalnya) seperti ini. Sementara Naruto tidak menunjukkan sesuatu yang jelas, sesuatu atau mengatakan kepadanya bahwa dia bisa membantunya mengatasi sebagian masalahnya. Hanya dengan berbicara dengannya, dia merasa seperti beban berat telah terangkat dari bahunya.

Selama beberapa hari berikutnya, Rias telah menjadi pelanggan tetap dan setiap hari datang untuk berbincang dengannya, tidak butuh waktu lama untuk Naruto menyadari bahwa gadis ini bukan penggemar berat ramen, dan yang lebih penting seperti masalah yang dihadapinya lebih sulit dari bisa dia(Naruto) bayangkan. Dia telah memberikan nasihat kepada orang lain sebelumnya dan mereka selalu menemukan nasihatnya sangat berguna bagi mereka, tetapi sekarang dia meragukan bahwa nasihatnya akan berguna bagi situasi yang dihadapi oleh Rias, tetapi dia masih ingin membantunya.

Dan Juga, Naruto benar-benar menikmati kedatangannya. Dia kadang menceritakan beberapa kisahnya dari berkeliling dan membuat beberapa lelucon yang bagus, sesuatu yang tidak dilakukannya sekarang.

Apakah dia mengatakan bahwa membiarkan Rias datang berkunjung ke kedai ramennya, akan menarik banyak perhatian dan pelanggan ke kedai ramennya, itu membuat reputasinya meroket kelangit?

Naruto duduk disalah satu meja kedainya dan menghembuskan asap rokoknya sambil memikirkan ide baru untuk episode berikutnya dari Icha-icha. Batas waktu sudah dekat, tetapi dia belum mendapatkan ide baru yang menarik. Rias telah mengalihkan perhatiannya dari pekerjaannya akhir-akhir ini dan dia telah mengulur waktu penerbitan bukunya. Berbicara tentang Rias, dia belum melihatnya dua hari terakhir, dan berpikir mungkin dia sedang sibuk dengan sesuatu.

Naruto menutup notebooknya sebelum melihat arlojinya, dia melihat kalau sudah waktunya pulang. Mungkin malam ini dia bisa keluar dan melakukan penelitian pribadi dengan beberapa wanita seksi. Berpikiran seperti itu membuat Naruto terkikik sendiri.

'bad Naruto, hentikan dirimu' yang tanpa sadar menampar dirinya sendiri, Naruto merapihkan barang-barangnya sebelum menutup kedainya, dan pergi pulang kerumahnya.

Naruto terus berjalan selama beberapa menit, sebelum merasakan perasaan kuat dan murni dari hati seseorang. Mata Naruto melebar dan menengok ke samping untuk menemukan sumber perasaan murni tersebut dan ketika semacam kain putih menutup wajahnya. Naruto menarik kain putih itu dari wajahnya dan melihat seorang gadis berlari ke arahnya, membawa koper besar ditangannya dengan kaki sedikit bergetar mungkin karena beratnya.

Dia adalah seorang gadis muda, mungkin 15-16 tahun dengan rambut pirang panjang dan mata hijau. Rambutnya tergerai kebelakang, dengan poni terbelah didahi dan ahoge mencuat kebelakang diatasnya. Memakai pakaian biarawati berwarna hitam dengan aksen biru muda, tas coklat terikat dipinggulnya dan sepatu boot coklat dengan tali hitam dalam pola x. Dia juga memakai kalung salib perak dilehernya.

"Ii mio velo! (kerudungku!)" Gadis itu berteriak dalam bahasa Italia dan berhenti di depannya, terengah-engah (ngos-ngosan).

"Questo e tutto. (Ini dia)" Naruto berkata berbahasa italia sambil tersenyum dan mengembalikan kerudungnya dan meletakkannya kembali ke kepalanya. Sungguh aneh baginya untuk melihat seorang biarawati Italia di Jepang seperti ini, dan bukan hanya itu, gadis ini benar-benar lucu/imut dan wajahnya juga tampak sangat lama sejak dia merasa seseorang yang memiliki hati semurni ini. "La prossima Volta stai attento Al Vento, okay(lain kali berhati-hatilah jika ada angin, oke)"lanjut Naruto tersenyum.

"Grazie Mille (terima kasih banyak)" dia tersenyum polos membuat Naruto tersenyum kembali pada kelucuannya dan kemudian dia(Asia) menyesuaikan kerudung diatas kepalanya. Kemudian angin berhembus, membuat roknya terangkat. Naruto tertawa pada ironi disituasi dan nasehat yg dia katakan tadi, ya dia pasti waspada terhadap angin.

"Quindi viaggi (jadi apa kamu akan berpergian)" Naruto bertanya pada gadis itu.

"No, sini stato nominator alla chiesa in questa cittaa, ma Sono smarrito per strada.(tidak, aku sudah dikirim ke gereja dikota ini, tapi aku tersesat diperjalanan.)" Jawab gadis itu sambil menggaruk belakang kepalanya dan sedikit menjulurkan lidahnya dengan manis."kamu pasti tinggal disekitar sini. aku dalam masalah sejak tiba disini. Aku tidak bisa berbahasa Jepang dengan baik dan orang-orang tidak mengerti apa yang aku katakan." Dia memegang kedua tangannya didepan dadanya dan terlihat sangat tertekan.

"Kurasa aku mungkin tahu dimana Gereja berada." Naruto berkata dengan menyilangkan tangan didepan dada, berpikir sejenak mencoba mengingat setiap lokasi gereja yang dia ketahui tapi tidak bisa mengingat selain gereja tua yang ditinggalkan, dia(Asia) datang dihari pertama dia ada disini. Ada sesuatu yang mencurigakan. "Bagaimana kalau aku antarkan kau kesana?" Naruto bertanya dan menawarkan.

"S-sungguh! T-Terima kasih! Ini semua berkat Tuhan!" Dia tersenyum pada Naruto dengan air mata yang mengalir dari matanya.

Kemudian duo pirang itu menoleh kearah taman disebelah mereka dan sedikit mengernyit ketika mereka melihat seorang anak kecil duduk di tanah menangis, sambil memegang lututnya yang berdarah.

"Hei," biarawati itu masuk dan menghampiri bocah itu. "apakah kamu baik-baik saja?" Dia bertanya pada bocah itu. "Anak laki-laki tidak boleh menangis hanya karena luka ringan seperti ini" lanjut biarawati menasehati anak laki-laki itu kemudian dia mengelus kepala bocah itu dengan lembut.

Kemudian bocah itu berhenti menangis dan mengangguk, dan biarawati itu meletakkan tangannya diatas luka bocah itu, yang membuat Naruto membeku karena terkejut dengan apa yang dilihatnya.

Jika Naruto sedang minum mungkin dia akan menyemburkannya, ketika dia melihat bola cahaya berwarna hijau muncul di tangan biarawati, dan mengarahkannya pada lutut bocah laki-laki itu lebih tepatnya diatas lukanya dan dalam sekejap luka dilutut bocah itu menutup,tidak meninggalkan bekas luka apapun di sana. Seperti tidak pernah terluka sama sekali.

Tidak mungkin gadis itu mempunyai kekuatan yang sama dengannya, bukan? Dia tahu bahwa mahluk gaib memang masih ada disini, terutama setelah pertemuannya dengan Rias gremory, yang mempunyai semacam kekuatan aneh berasal darinya. Naruto sama sekali tidak tertarik untuk mengganggu mereka. Meskipun beberapa kali terlibat, dia lebih memilih untuk menghindarinya. supaya tidak membuatnya pusing dan kesulitan. Dia hanya ingin hidup damai.

Tapi tetap saja, gadis ini baru saja menunjukkan sesuatu yang sudah lama tidak dia lihat. Sesuatu yang dapat dilakukan selain oleh teman lamanya dan wanita yang sudah dia anggap nenek. Tidak, pikir Naruto saat dia melihat gadis itu tersenyum lembut pada bocah laki-laki yang sekarang tersenyum, kekuatan penyembuhannya bahkan lebih baik dari mereka.

"Aku mungkin butuh minum malam ini". Pikir Naruto sambil memijat pelipisnya. Indranya selalu mengatakan gadis cantik itu selalu membawa masalah padanya dan itu mungkin benar.

Ibu bocah itu membeku. shock, Naruto tidak bisa menyalahkannya sama sekali. Siapapun yang melihat hal yang diluar nalar pasti akan memiliki ekspresi yang sama.

"Lukamu sudah sembuh. Dan rasa sakitnya harus sudah pergi sekarang" biarawati itu berkata sambil mengelus kepala bocah itu dan melihat Naruto dengan senyum manis.

"Aku minta maaf, tapi aku harus." Dia tertawa sambil menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal

"Terima kasih, onee-chan!" Bocah itu berkata tersenyum lebar dan melambai dengan ceria. Biarawati itu melambai kembali sambil tersenyum pada bocah itu. Tingkah laku seperti ini yang selalu membuat Naruto merasa lebih baik, dan senang melihat masih ada orang-orang baik yang peduli sesama. "um kekuatan itu ...?" Naruto bertanya

"Ya, itu adalah kekuatan untuk menyembuhkan ini adalah kekuatan yang luar biasa yang diberikan Tuhan kepadaku." Dia menunduk dan terdengar agak sedih, meskipun gadis itu tersenyum.

Pasti terjadi sesuatu pada biarawati muda ini dan dia pasti tidak menyukainya instingnya berteriak didalam kepalanya tentang situasinya. Ada sesuatu yang pasti tidak benar tentang ini. Tetapi dengan tamparan mental, Naruto menarik dirinya keluar dari pikiran itu, dia mungkin tidak harus masuk terlalu jauh dalam masalahnya.

Mereka terus berbincang tentang berbagai hal, dan terus berjalan menuju gereja, dan tidak terasa mereka sudah dekat dengan tujuan awalnya, Naruto melihat kejendela dan melihat ada cahaya didalam gereja, yang berarti ada orang didalamnya. Naruto mengangguk cepat pada saat itu, mungkin dia terlalu paranoid karena berpikiran negatif dan merasa curiga tentang segalanya.

"Ya, ini tempatnya! Aku senang sekali." Biarawati itu berkata dan mengelap nafas lega setelah membandingkan posisi mereka dengan yang ada di peta yang dia miliki.

"Kalau begitu aku akan pergi" Naruto tersenyum padanya dan dan berbalik berjalan pergi ke arah rumahnya, dia benar-benar harus segera pulang.

"Tolong tunggu dulu!" biarawati memanggilnya, membuat Naruto berhenti dan menoleh, melirik kearahnya, dia melihat biarawati itu memutar jempolnya dengan gugup.

"Aku ingin membuatkanmu teh sebagai rasa terima kasih karena telah membawaku kesini" ucap si biarawati.

"Ah, jangan khawatirkan itu. Aku senang bisa membantumu, jadi tidak usah" Naruto berkata padanya.

"... Tapi ..." Dia tampak agak kecewa.

Sebenarnya Naruto ingin menerima ajakannya untuk minum teh tapi dia memiliki jadwal yang padat. Karena Rias sudah cukup mengalihkan perhatiannya.

"Namaku Naruto, Uzumaki Naruto. Siapa namamu" Dia bertanya dengan ramah padanya.

"Namaku Asia Argentina! Tolong panggil saja aku Asia!" Dia menjawab dengan senyum cerah.

"Baik, suster Asia, kapan-kapan kita bertemu lagi." Kata Naruto

"Ya, Uzumaki-san, aku pasti akan datang melihatmu lagi" kata Asia lalu menunduk kepalanya.

Naruto meninggalkan tempat itu setelah melambaikan tangannya kearah Asia, dia bisa merasakan bahwa Asia memperhatikannya sampai dia tidak terlihat lagi. Naruto mengerti bahwa dia adalah gadis yang baik, kehidupan yang dia jalani bukanlah sesuatu yang diinginkan seorang gadis polos seperti dirinya, tidak perduli seberapa istimewanya dia.

Sedikit yang Naruto tahu pertemuannya dengan Asia akan menjadi awal dari sakit kepala yang akan datang melanda dirinya. Yang akan bertahan untuk waktu yang lama.


Naruto menghela nafas dalam-dalam sambil mengarahkan jarinya ke bibir gelas anggur ditangan kanannya. Dan Duduk dengan kepala ditopang lengan kirinya di salah satu meja bar paling mahal di Las Vegas. Naruto benar-benar ingin mabuk, tetapi dia mengerti tidak peduli seberapa banyak yang dia minum atau seberapa kuat alcohol yang masuk ke tenggorokannya, itu akan terasa seperti segelas air putih yang dia minum setiap hari. Dia bisa menikmati rasa anggur, tetapi tidak bisa mabuk. Pada saat-saat seperti ini, Naruto tidak menginginkan apapun selain mencari cara untuk bunuh diri tanpa menyakiti teman-temannya yang ada diperutnya. Dia telah mencoba bunuh diri sebelumnya, tetapi tidak ada metode yang dia gunakan benar-benar memiliki efek pada tubuhnya yang abadi. Hidup begitu lama tanpa koneksi, tanpa teman atau keluarga, dia bahkan harus menjauhkan diri dari orang-orang disekitarnya. untuk menjaga rahasia tentang dirinya yang abadi. Itu benar-benar keajaiban dia tidak menjadi gila dan menghancurkan dunia hanya untuk alasan bersenang-senang. Naruto menghela nafas dan meminta bartender untuk mengisi gelasnya. Sipirang tahu dia menarik banyak perhatian dari lawan jenis yang ada tetapi tidak ada yang memiliki cukup keberanian untuk datang dan berbicara dengannya karena dia memancarkan aura yang mengatakan "aku tidak ingin berbicara hanya untuk bercinta"

"Aku pesan yang sama"suara yang lembut dan merdu membuat Naruto tersadar dari pikirannya. Dia menoleh ke pendatang baru yang Duduk disebelahnya dan hampir membuat rahangnya jatuh karena kaget.

Wanita ini memiliki rambut perak yang mengalir di punggungnya, Wajahnya sangat dia mengenakan gaun hitam yang memiliki potongan lebar dibagian dadanya yang hanya dijaga tali hitam berpola x untuk mencegah payudara keluar dan menyapa dunia, gaun itu cukup pendek sehingga memperlihatkan kaki putih mulus yang panjang dan memakai bulu berwarna krem dilehernya serta mengenakan sepatu high heels hitam (coba bayangkan, penampilannya Tendo Mana saat pesta dansa OSIS di anime Kono Naka ni imouto. dengan wajah dan rambut Grayfia) secara keseluruhan dia benar-benar sangat cantik.

Dengan segera Naruto tahu ini bukan wanita biasa. Dia adalah seorang wanita kelas atas, dari auranya saja sudah cukup memberitahukan segalanya tentang dirinya.

Sebuah ingatan melintas dibenaknya saat dia melihat yang duduk disebelahnya. Membuat Naruto meringis kesakitan saat otaknya berdenyut dan membuatnya sakit. Dia menatapnya sejenak.

Matanya perlahan menatap ke arahnya dan tersenyum menggoda Naruto. Sipirang menelan ludah gugup sebelum membuka mulutnya untuk memulai percakapan.

"Halo" Naruto berbicara padanya,"Apa yang dilakukan wanita cantik sepertimu di bar ini" lanjut Naruto bertanya padanya

"Aku tidak tahu, mungkin aku hanya ingin mencari seseorang untuk diajak bicara. Lalu bagaimana denganmu" wanita itu bertanya dengan lembut. Meletakan dagu diatas telapak tangannya, menatapnya dengan mata setengah terangkat.

"Yah, kamu tahu banyak hal yang biasa tentang kehidupan yang membosankan dan hal-hal lain" jawab Naruto tersenyum. " Mencari beberapa cara untuk melupakan itu semua. Apakah kamu mau bergabung denganku, Nona...?"lanjutnya sambil mengulurkan tangan pada wanita itu.

"Grayfia, Grayfia lucifage." Ucap Grayfia berbisik di telinganya. " Mari kita dengar ceritamu. Uzumaki Naruto-sama?"lanjut Grayfia dengan mengedipkan mata dengan menggoda.

Naruto tidak pernah mempertanyakan bagaimana dia tahu namanya.