©Naruto : Masashi Kishimoto.
©Shingeki no Kyojin : Hajime Isayama.
.
Warning : Typo, MissTypo, Gore and Death Chara.
.
Genre : Action, Friendship, Supernatural.
.
Saikyō no Otoko/最強の男
Chapter 01
.
.
Sehelai daun melayang dibawa angin hingga sampai di lubang selokan yang ada di pinggir jalan. Gravitasi membawa daun itu makin ke bawah, masuk dan sampailah di sebuah dunia yang gelap. Kota lainnya yang tersembunyi di bawah tanah.
Tempat yang tak seramai kota yang ada di atasnya. Tempat ini disebut distrik bawah tanah, kota ini sangat miskin dan sarang bagi para penjahat berbahaya. Bagi mereka yang lahir dan besar disini bukan hal langka melihat pembunuhan, perampokan, pemerkosaan dan tindakan kriminal lainnya.
Beralih ke salah satu rumah kecil, seorang pemuda duduk di sofa sambil merenung dan merokok.
Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu, tak berapa lama beberapa orang pemuda masuk kedalam.
"Bos, maaf sudah membuatmu menunggu." Seorang memberikan uang hasil dari aksi yang mereka lakukan tadi. Naruto hanya mengangguk.
"Letakan saja disana."
"Baik bos, kami pergi dulu."
"Ya!" orang-orang itu pun pergi, hanya menyisakan Naruto di sana, Naruto menghitung uang itu.
'Pekerjaan jadi lebih sulit karena tidak ada mereka, kenapa sih mereka harus bergabung dengan Scouting Legion.' Batinnya.
Orang yang dipanggil bos itu bernama Naruto, pemuda berambut pirang yang tahun ini genap berusia 23 tahun.
Dia dikenal sebagai penjahat sadis yang ditakuti seluruh warga di distrik bawah tanah.
Dia adalah pemimpin kelompok yang anggotanya tersebar di setiap sudut kota. Kelompoknya tidak akan segan-segan membunuh untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Kelompok mereka juga terbukti sangat berbahaya karena bahkan Military Police Bridgade tidak sanggup menghadapi mereka.
Tiba-tiba, terdengar suara seseorang mengetuk pintu dengan keras. Naruto curiga, dia langsung bersiap-siap. Dia berdiri di depan pintu sambil bersiap dengan senjata api jenis Revolver yang dia curi dari mayat salah satu prajurit MP.
Naruto memegang kenop pintu perlahan-lahan.
Brakk!
Belum sempat pintu terbuka, seorang diluar lebih dulu menendangnya, membuat Naruto terhempas, senjata apinya lepas dari genggaman dan terlempar ke arah lain.
Naruto menatap tajam sang pelaku, di depannya berdiri dua orang pria yang mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.
"Uzumaki Naruto! Kau ditangkap atas kasus pembunuhan, peredaran narkoba dan penganiayaan. Kau punya hak untuk berbicara atau diam."
'Mereka anggota MP!' Batin Naruto
"Sebaiknya kau tidak melawan."
"Oke mari kita lihat seberapa hebat kalian!" Ucap Naruto lalu menerjang kedua orang itu.
Naruto menunduk untuk menghindari pukulan yang diarahkan ke wajahnya, masih dalam posisi itu dengan gerakan cepat siku kirinya terarah ke rahang salah satu dari dua prajurit itu, membuat pria itu oleng dan jatuh terduduk.
Naruto tidak takut, ia hanya berharap, kalau mereka tidak membawa senjata. Itu akan sangat merepotkan baginya.
Buakh!
Satu pukulan mengenai pipi kirinya, ia ingin membalas tapi tangan kanannya ditahan oleh prajurit yang tadi terjatuh, Naruto menghentakkan tangannya membuat pria itu tertarik kearahnya, kepalanya beradu dengan kepala prajurit itu.
Naruto mengangkat kaki kirinya, menendang tepat mengenai tenggorokan, tendangan keras itu membuatnya jatuh tanpa bisa bangun lagi. Dengan cepat Naruto berbalik, namun sebuah pukulan kembali mengenai pipi kanannya. Naruto balas melayangkan pukulan, namun pria itu berhasil menghindar, melihat itu Naruto berputar dan mengarahkan tendangan balik menggunakan tumit kakinya tepat mengenai pelipis, membuat sang lawan jatuh tak sadarkan diri.
"Cih, cuma segitu!"
Naruto tersenyum mengejek, namun senyumnya mendadak hilang ketika mendengar suara langkah kaki yang banyak dari luar, menyadari siapa yang datang Naruto segera melompat dari jendela yang masih terbuka, lalu masuk kedalam gang, berlari melewati celah sempit lalu keluar dari sisi lain gang.
Namun, di luar sana, salah seorang prajurit ternyata telah menunggunya. Ia menyerang Naruto dengan pedang, namun Naruto cukup cepat untuk menghindarinya.
Kemudian dari samping, satu prajurit lainnya menendang kepala Naruto, membuatnya terlempar menabrak dinding. Naruto sempat terkejut, namun ia langsung bersiap dengan Trench Knives nya, ia menahan dan membalas tebasan yang dilakukan oleh anggota MP.
Trank!
"Mereka telah mengepung seluruh tempat ini." Gumam Naruto.
Naruto bergerak cepat, ia bertarung dengan sangat agresif, hingga membuat dua orang prajurit MP kuwalahan menghadapinya. Ia bahkan mampu menggores pipi salah satu dari mereka.
Naruto memutar tubuhnya, mengarahkan sebuah tendangan keras pada perut salah seorang prajurit, ia terlempar mundur hingga terhenti saat menghantam tembok. Mencoba untuk bangkit dan berdiri seraya menyeka air liur yang keluar dari mulutnya, tubuhnya dipaksa untuk terhuyung kebelakang ketika sebuah lutut menghantam wajahnya dengan keras.
Prajurit MP itu jatuh tak sadarkan diri.
Melihat temannya yang telah tumbang, satu prajurit yang tersisa sempat akan beraksi namun terhenti ketika Trench Knives Naruto sedikit menggores kulit lehernya. Prajurit itu menatap kedepan, Naruto menatapnya tajam penuh intimidasi.
Tatapan yang membuat mental prajurit itu jatuh, kemampuan si pirang di depannya ini tidak main-main, dia yakin bahwa orang di depannya sudah terlatih sejak kecil.
"A-apa kau tahu konsekuensinya menyerang kami?" Dengan bergetar pria itu mencoba untuk membuka suaranya. Tubuhnya bergetar hebat saat itu juga.
Naruto tidak peduli, ia menekan Trench Knives nya semakin dalam, berniat membunuh pria itu dalam satu gerakan. Namun saat ia hendak menggerakan tangannya, orang lain muncul dan menahannya.
Orang itu menahan pergerakan tangan Naruto. Mereka berdua saling tatap, dan Naruto sadar kalau orang itu berbeda dengan yang lain.
'Dia wanita!' Batin Naruto terkejut, ketika melihat wajah lawannya.
"Hentikan! Kami tidak ingin menyakitimu." Ucap wanita itu, Naruto tersenyum mengejek.
"Harusnya kau lebih menghawatirkan dirimu."
"Apa!"
Buagh!
Naruto berniat membenturkan kepalanya ke wajah wanita itu, namun wanita itu lebih dulu meninju wajahnya.
Naruto mundur, lalu terkejut saat melihat wanita itu bergerak cepat mendekatinya, ia mengayunkan pedangnya secara vertikal. Trench Knives Naruto menyambut datangnya pedang itu.
Trank!
Wanita itu kembali menebas, Naruto menghindarinya dengan bersalto kebelakang. Namun satu tendangan kuat dengan telak mengenai dada Naruto membuatnya terdorong mundur.
Wanita itu berniat untuk kembali menyerang, tapi sebuah serangan tak terduga dari Naruto membuat pedang ditangannya terlepas, wanita itu melompat mundur.
Naruto berdiri sambil menggenggam erat Trench Knives ditangannya.
"Kau hebat, untuk ukuran seorang wanita."
Naruto tersenyum, entah karena apa. Ia mengamati pergerakan wanita itu.
"Menyerahlah! Uzumaki Naruto, ini peringatan terakhir." Wanita berambut pirang itu menatap tajam ke arah Naruto.
"Hoh! Paksa aku kalau kau bi-."
Buakh!
Sebuah pukulan keras mendarat di tengkuk Naruto, pandangannya buram dan seketika ia jatuh ketanah, dan hal terakhir yang Naruto ingat sebelum pingsan adalah sebuah kaki yang menghantam wajahnya.
.
.
Saikyō no Otoko/最強の男
.
.
Perlahan Naruto membuka matanya, ia mengerjap dan hal pertama yang ia lihat adalah ruangan gelap dengan sedikit pencahayaan.
'Tempat apa ini?' Batinnya bertanya-tanya.
Ia ingat sebelum pingsan, ia bertarung dengan seorang wanita. Tapi tiba-tiba seseorang memukulnya dari belakang, ia mencoba berdiri namun pergerakannya tertahan. Naruto melihat kondisinya, ia duduk di kursi dengan tangan dan kaki terikat.
'Apa aku sedang diculik?' Ia tersenyum lucu ketika membayangkan dirinya diculik.
Tiba-tiba pintu terbuka, seorang berjalan mendekat, Ia mengambil sebuah kursi lalu duduk berhadapan dengan Naruto.
Cukup lama orang itu memandangnya, ia menghela nafas panjang kemudian mulai berbicara. "Namaku Duran. Aku ingin mendengar pengakuan mu."
Naruto diam sambil mendengarkan kata-kata pria yang bernama Duran.
"Uzumaki Naruto. Kau bertanggung jawab atas kasus peredaran narkoba, penganiayaan, dan juga pembunuhan. Benarkah?"
Naruto tidak menjawab, ia hanya mengangguk sebagai jawaban.
"Satu lagi, kau juga bertanggung jawab atas tewasnya 40 anggota MP yang memburumu. Benarkah?"
"Ya."
Naruto menjawab dengan suara berat dengan kepala yang menunduk, Duran sedikit menegang mendengar suaranya. Ia berdehem sebentar kemudian melanjutkan.
"Kau juga bertanggung jawab atas kasus pemerkosaan seorang gadis berusia 19 tahun. Benarkah?"
Tak ada jawaban dari Naruto, pria itu pun berdiri menghampiri Naruto. "Apa benar kau yang melakukan itu?"
Naruto masih tak mengatakan apa pun, melihat Naruto yang diam saja dengan keras Duran menendang dadanya, membuat Naruto terjungkal kebelakang.
"Ugh!" Erang Naruto.
"Akan kutanya sekali lagi." Ucapnya lagi, rahangnya mengeras.
"Apa kau yang memperkosa gadis itu?" Naruto masih tak mau menjawab.
Buagh!
Duran menendang kepala Naruto seperti menendang bola.
"Gah!" Kepala Naruto berdenyut merasakan tendangan kerasnya.
"Masih tidak mau mengaku?"
"Cuih!" Naruto tersenyum lalu meludah pada sepatu Duran.
Baugh!
Buagh!
Buagh!
Buagh!
Buagh!
Duran melayangkan pukulan dan tendangan pada Naruto berulang kali tanpa ampun, tidak peduli dengan wajah Naruto yang dipenuhi darah.
"Sudah mau bicara?"
"Kheh! Entahlah." Naruto tersenyum mengejek dengan wajah yang dipenuhi darah.
"Apa maksudmu?" Duran menaikkan alisnya.
"Tanyakan saja pada ibumu."
Buagh!
Buagh!
"Argh!" Naruto mengerang kesakitan.
"Bukankah gadis itu masih hidup? Kenapa kau tidak tanyakan saja padanya?"
"Gadis itu sudah mati, ia bunuh diri karena depresi dan itu semua karena perbuatamu." Teriak Duran dengan keras, Naruto seketika terdiam.
"Kalau begitu, kenapa kau tidak ke alam lain dan tanyakan sendiri padanya." Ucap Naruto dengan wajah menahan tawa.
"KAU!"
Buagh!
Buagh!
Buagh!
Duran menghentikan pukulannya ketika melihat Naruto yang babak belur, namun ia malah tersenyum mengejek padanya.
"Pukulan mu seperti gigitan semut bagiku." Ucap Naruto.
Buagh!
Duran terpancing emosi, mendaratkan tinju keras ke wajah Naruto.
"Aku akan kembali sebentar lagi, dan pastikan saat aku kembali kau menjawab pertanyaanku tadi."
Naruto masih terbaring dilantai, ia menatap tajam punggung Duran yang melangkah pergi.
"Uhuk!" Ia batuk darah, pukulan dan tendangan pria tadi tidak main-main. Dia beruntung gigi-giginya masih utuh. Kalau saja dia tidak diikat seperti ini, bisa dipastikan pria tadilah yang akan berada di posisinya.
.
.
Saikyō no Otoko/最強の男
.
.
Cleck!
Dua orang pria yang duduk di depan pintu berdiri ketika melihat rekan mereka keluar dari ruangan interogasi tadi.
"Duran! Bagaimana?"
"Sesuai dengan apa yang kapten katakan, dia sangat tangguh. Bahkan tanganku sampai sakit karena terus memukulnya." Duran memegang tangannya sendiri.
"Ia bahkan tertawa setelah aku memukulnya." Lanjutnya, ia jadi emosi sendiri mengingat kekehan pelan bernada meremehkan yang terlontar dari mulut Naruto.
Siapa yang sanggup menghadapi Naruto tanpa terpancing amarahnya? Bahkan Levi sahabatnya, pria yang selalu bersikap santai dan tenang itupun bisa marah karena ulahnya.
"Begitu, pantas saja kapten begitu ngotot ingin merekrutnya." Kata salah satu rekan Duran, mereka bertiga mengangguk bersamaan.
"Karena itulah aku bilang untuk berhati-hati, Duran." Seorang pria tiba-tiba memegang pundak Duran.
"Kapten!" Melihat siapa yang datang, mereka bertiga sigap memberi hormat.
"Kalian kembalilah, tugas kalian sudah selesai." Ucap pria itu sambil memegang kenop pintu.
"Siap Kapten!" Mereka bertiga kembali memberi hormat, lalu pergi mengikuti perintah sang kapten.
Usai kepergian bawahannya, pria itu membuka pintu dan melangkah masuk kedalam ruang interogasi.
.
.
Saikyō no Otoko/最強の男
.
.
Sudah hampir 10 menit Naruto terbaring di lantai yang dingin, tapi pria yang bernama Duran tadi tak kunjung kembali.
Cleck!
Tiba-tiba pintu terbuka, Naruto mendongak melihat sosok yang melangkah ke arahnya, terlihat seorang pria dengan mantel parit hitam, dengan pakaian standar dan topi bowler-nya.
"K-kau! Tidak mungkin?!" Ucap Naruto yang terkejut saat mengetahui siapa yang datang.
"Yo, Naruto lama tidak bertemu, kau sudah besar ya." Pria itu menyeringai, ia menatap Naruto yang masih terbaring di lantai.
Naruto begitu terkejut melihat orang itu, orang inilah yang telah melatih dia dan Levi sehingga menjadi kuat seperti sekarang.
"K-Kenny!" Ucap Naruto tergagap.
"Hahaha! Kau seperti melihat hantu saja, lihat wajahmu, kelihatannya Duran sedikit keras padamu ya." Kenny tertawa sambil menyalakan rokoknya.
"A-Apa maksudnya ini? Kenapa kau ada disini?"
"Karena akulah yang memerintahkan orang-orang tadi untuk menangkap tanpa membunuh mu."
"Maksudmu?" Naruto memicing curiga.
"Akulah kapten mereka."
Oke, ini sudah sangat tidak masuk akal bagi Naruto. Lihat saja mulutnya yang menganga menatap Kenny.
"Kapten!? Jadi kau adalah kapten MP? Sungguh ironis."
Naruto menatap Kenny dengan senyum mengejek, ia sungguh tidak menyangka orang yang telah memenggal kepala 100 anggota MP tanpa tertangkap ini malah bergabung dengan mereka.
"Yah, memang ironis. Tapi ini berbeda." Kenny menghembuskan asap rokoknya keatas.
"Hah!?" Naruto menaikkan sebelah alisnya.
"Aku memang kapten MP, tapi MP yang ku pimpin tidak seperti MP yang kau tahu."
"Apa lagi itu?" Naruto sudah kelihatan malas untuk bertanya lagi, karena ia tahu jawaban Kenny akan membuatnya terkejut lagi.
"Ini adalah Squad utama dari MP."
Bernarkan, pikirnya. Kenny menginjak rokok yang dibuangnya, lalu berjongkok didepan Naruto, dia mensejajarkan tatapannya dengan wajah Naruto. "Naruto. Melihat kemampuan mu, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan?"
"Kesepakatan?" Naruto menatap serius.
"Akan kubiarkan tindakan mu selama ini tanpa hukuman." Ucap Kenny. "Sebagai gantinya, bergabunglah dengan kami."
"Heh, kalian merekrut ku karena kekurangan orang ya?"
"Kau benar! Sangat sedikit orang kami yang memiliki kemampuan diatas rata-rata sepertimu, kau bahkan bisa mengalahkan empat dari mereka. Padahal mereka dari Squad khusus."
Kenny berdiri dan untuk terakhir kalinya berkata. "Pilihlah mana saja yang kau mau. Tapi aku sarankan untuk menerima tawaranku."
Naruto sempat berpikir sejenak, setelah itu ia pun menjawab. "Baiklah. Aku akan bergabung dengan kalian."
To be continued.
.
.
Saikyō no Otoko/最強の男
.
.
Summary : Di ceritakan perseteruan abadi yang terjadi antara dua kerajaan yakni, Kerajaan Marley dan kerajan Eldia. Dimana akar dari perseteruan abadi kedua kerajaan tersebut adalah sebuah benda yang disebut Cawan Suci.
Dikatakan siapapun yang memiliki Cawan Suci akan mendapatkan kekuatan Supernatural dan bisa mengabulkan semua permintaan.
Perseteruan dua kerajaan itu telah berlangsung sejak lama.
Kerajaan Eldia mengerahkan pasukan militer mereka serta para Deamon. Eldia berniat untuk merebut Cawan Suci.
Mengetahui hal tersebut, Raja Uri Reiss yang merupakan Raja dari kerajaan Marley lantas menurunkan Scouting Legion. Scouting Legion merupakan pasukan terkuat kerajaan Marley.
Pasukan ini dibentuk oleh Raja Uri untuk menghadapi ancaman perang dari kerajaan Eldia.