Mon Voyage, C&B
Park Chanyeol x Byun Baekhyun
BxB
Aku sudah tinggal dengan Chanyeol selama ini dan kemarahanku tadi pagi adalah kemarahan pertama yang kulakukan. Aku menangis setelah Chanyeol bilang dia membuang masakanku. Aku marah dan aku tak mau sedikitpun menyentuh sarapan buatan Chanyeol. Hatiku sakit saat ketulusanku tak dihargai. Aku merajuk dan pergi kembali naik keatas ranjang bergelung dengan selimut. Aku tau Chanyeol mengejarku dengan sepiring makanan yang juga ikut ia bawa masuk kedalam.
"Sayang maafkan aku, aku tidak tau jika kau memasak untukku"
"LALU SIAPA YANG AKU MASAKKAN KALAU BUKAN DIRIMU CHANYEOL!?"
Astagaaa...kenapa pacarku bodoh sekali ya Tuhaaan
"Ehm benar jugasih, baiklah lain kali aku tidak akan melakukannya oke? Please jangan marah lagi babyyyy... yaaa makan yaa aku tidak mau pipi ini jadi kempes makan yaa?"
Aku hanya melirik giantku sekilas, wajahnya memelas meminta perhatianku, Chanyeol bahkan menyebikkan mulutnya. Dia justru terlihat lucu dan menggemaskan mana tega aku membiarkan pacarku sedih? Aku membalikkan badanku kemudian duduk dan menatapnya masih dengan tatapan marah.
Bagaimanapun Chanyeol tak boleh tau kalau aku sudah tak lagi marah padanya. Dia harus mendapatkan pelajaran.
"Suapi" ucapku ketus namun senyum lebar bodohnya justru nampak dan tak peduli dengan ke ketusanku.
"Yes"
Dan harusnya aku tidak memintanya karna Chanyeol itu mesum. Dia menyuapiku dan saat kunyahan kedua dia tiba tiba meletakkan piring diatas nakas dan meraup bibirku kasar lalu memindahkan nasi goreng dari mulutku ke mulutnya dengan lidah keyalnya.
Iiiiiuuuuh menjijikkan.
Tapi ketika kegiatan itu terus berlanjut lama lama aku merasakan sensasi yang berbeda. Saling memakan seperti ini ternyata enak juga, aku kemudian memutuskan untuk memasukkan ke dalam daftar kesukaanku 'makan dengan lidah Chanyeol'. Uuuuh Chanyeol-ku seksi sekali dan masalah selesai. Bukankah sudah kubilang jika kita bertengkar semua akan selesai jika Chanyeol menciumku.
Mon Voyage, C&B
Hari ini seperti biasa, Chanyeol bekerja dan aku akan berada di apartment sendiri melakukan kegiatan yang tak jauh beda dengan hari hari sebelumnya. Aku bosan ya Lord, apa yang harus kulakukan?
Ddrrtt Ddrrtt
Kuharap itu bukan operator yang menghubungiku atau mengirim pesan promosi. Aku menatap jengah setelah tau siapa si penelfon. Haruskah aku mengatakan jika dia adalah nenek penyihir?
"WAE?!"
"Ibuuuuuu... Baekhyun tidak bersikap sopan padaku!"
"YA! Byun Yoona apa yang kau lakukan?!"
"Adik tidak tau diri, katakan dimana alamat apartment Chanyeol, cepat"
Astaga apa yang akan dilakukan Yoona? Aku menegakkan tubuhku yang sedari tadi berbaring malas malasan didepan tv, aku memicing curiga. Kenapa orang gila ini menanyakan alamat Chanyeol?
"Yaa...apa yang akan kau lakukan? Aku tidak akan mengatakannya" aku bukan orang yang mudah, terlebih jika itu Yoona. Tidak, tidak sama sekali.
"Hhh...terserah saja aku akan bilang ayah dan ibu kal..."
"Kau meminta alamat tanpa alasan, jadi untuk apa aku memberitahumu? Bisa saja kau akan menelusup kesini dan menggoda Chanyeol-ku" bagaimanapun Chanyeol itu sangat tampan walaupun sedikit bodoh, dia seksi dan mengundang hasrat banyak wanita ataupun lelaki cantik lain yang melihatnya. Tentu saja aku takut, apalagi Yoona kan jomblo. Ada banyak kemungkinan tikingan tajam sedang didepan mata.
"Aku tidak suka merebut apa yang sudah menjadi bekas lubangmu, stupid"
Astagaaaa...!
Rahangku rasanya sudah menempel dilantai mendengar kata frontal noona ku. Yang benar saja dia berani berucap seperti itu.
"Yaaak!"
"Cepat katakan kalau kau tak mau menyesal dan aku melaporkan ayah dan ibu"
"Apa ayah dan ibu akan kesini?"
Oh Tuhan, tidak. Jangan katakan jika orangtuaku akan kesini dan melihatku tidur tiduran seperti ini dan masih belum bekerja. Bisa saja ayah murka dan membawaku pulang dan membuangku dijalan. Atau memutilasiku dan membuan potongan jasatmu menyebar diseluruh Kore selatan. Big Noooo...!. Oke itu berlebihan, tuan Byun masih sangatlah masuk kategori kepala keluarga sedikit baik.
"Hmmm...bisa jadi"
Haiiiiss, kenapa aku bisa mempunyai noona seperti Yoona? Terkadang aku suka bertanya atau berfikir Ibu pasti salah mengidam saat mengandung Yoona waktu itu. Aku menarik nafas jengah, banyak kemungkinan buruk kalau noona ku sudah menghubungiku dan membawa bawa nama ayah dan ibu terlebih menyangkut alamat apartment Chanyeol, jadi dengan sangat terpaksa aku memberitahunya. Setelahnya aku termenung sejenak khawatir jika Yoona melakukan hal hal yang tak terduka. Aku menatap jam dinding di atas tv dan ternyata sudah sore.
"Haruskah aku memasak? Chanyeol pulang malam atau tidak ya?"
Seperti mendengar pertanyaanku, sebuah pesan masuk. Dari Chanyeol-ku.
'Jangan menungguku, baby. Kris sialan Wu menahanku disini dengan setumpuk pekerjaan. Aku akan pacaran dulu dengan 0,1. Jangan lupa makan dan tidurlah jika sudah mengantuk.
String string1 = "Saranghae_"
String string2 = "Baekhyun"
.println (string1 +string2);
Output :
"Saranghae_Baekhyun"
-PCY-'
"Aku lebih mencintaimu Yeollie"
Aku tertawa membaca pesannya dan aku tak membalasnya. Aku bukan anak IT dan tak tau apa itu, tapi aku cukup mengerti maksud Chanyeol. Hhhhh... Kasian Chanyeol-ku pasti lelah, apalagi tadi aku tak membawakannya bekal. Sudah kupastikan Chanyeol akan makan junkfood lagi dan itu tak baik untuk kesehatannya karna Chanyeol-ku beberapa kali terkena maag jika keseringan makan junkfood.
Sebuah pemikiran konyol terlintas diotakku barusan, seringai tipis penuh kejahatan pasti terlihat jelas diwajahku tapi aku tak peduli. Aku teman yang baik jadi ketika aku ingin bersenang senang tak akan kubiarkan teman temanku pusing dengan komputer entah apa itu isinya, yang jelas pasti membosankan.
Hehehehe
Aku mulai mengambil ponselku dan menempatkan posisi kakiku di atas sofa dan kepala di bagian bawah, aku membuka link dan segera mengirimnya di grup chatting yang isinya hanya aku, Jongdae dan Luhan. Aku mulai menghitung...
1
2
3
Dan
Luhan : eommaya! Baekhyuuuuuun apa yang kau lakukan idiot?
Jongdae : apa apaan ini? Baekhyun cepat logout cacing
Me : kalian keledai dungu! Berhenti mengataiku idiot dan cacing atau aku tidak akan logout
Jongdae : 15 menit Baek, kumohon dan setelahnya kita bertanding.
Me : p.o.w.e.r
Luhan : aku tidak peduli, customer ku akan kuusir. Idiot tunjukkan pointmu. Yuhuuuuuu!
Jongdae : yaaaa waeeeee...
Aku dan Luhan tak membalas chat Jongdae dan memilih bertanding mendapatkan point tertinggi dan lima detik kemudian seperti biasanya Jongdae bergabung bermain bersama. Mau tau apa yang kami lakukan? Sebenarnya ini rahasia, Chanyeol melarang keras agar aku tidak membocorkan ke kalian. Jadi...
Saat itu aku merengek ke Chanyeol, menggantungkan lenganku dilehernya kemanapun Chanyeol pergi, bahkan ketoilet untuk memenuhi panggilan alam aku tetap bergelayut padanya. Tak peduli bau busuk tinjanya, pokoknya aku harus bisa merayu Chanyeol.
Kalian tau kan kalau Chanyeol itu sangat pintar dibidang IT nya, dan aku yang tahu kelebihan luarbiasanya memaksanya untuk memberikan salah satu program yang Chanyeol buat untuk dirinya sendiri. Chanyeol membuat game yang sangat menarik dimana aku bisa memainkannya dengan Luhan dan Jongdae. Sebenarnya game itu tak jauh beda dengan permainan pou, hanya saja Chanyeol membuatnya lebih menarik karna kami bisa membuat komunitas dan bersaing mendapatkan point tertinggi. Karna yang mendapatkan point tertinggi akan dengan mudah naik ke level yang diinginkan dan mendapat reward juga. Ini benar benar permainan yang menghibur.
Aku merengek terus terusan sampai Chanyeol merasa jenuh juga lelah. Bagaimana tidak lelah kalau ditempeli terus seolah aku adalah parasit. Akhirnya Chanyeol mengalah dan memberikan link kepadaku. Sebenarnya aku memiliki kelemahannya, maka dari itu saat aku berbisik ditelinganya dia langsung memberikan apa yang kumahu.
Hehehe :v
"Jangan mengajakku bercinta selama satu bulan. Besok aku akan pulang kerumah Suho"
Suho itu atasannya Chanyeol dulu saat masih kuliah, dia juga pintar dibidang IT dan point plusnya Suho hyung orang kaya dan tampan, tapi sayang dia membosankan dan aku tak yakin bisa hidup dengan orang macam Suho hyung. Tapi aku tak pernah mengatakan ke Chanyeol jika aku tak sedikitpun menyukai seniornya itu dan yang Chanyeol tahu Suho menyukaiku. Tak butuh waktu dua detik dan Chanyeol langsung memberikan link itu seperti yang kubilang. Lagipula mana bisa Chanyeol tak bercinta denganku kalau dua hari saja dia tidak kuat. Mungkin kalau aku ini perempuan aku sudah punya anak banyak dengan Chanyeol.
Mon Voyage, C&B
"Eunghh..." aku menggeliat dalam tidurku kala sesuatu seperti beban berat tengah menindihku dan sesuatu yang kenyal dan basah juga mengganggu bagian leherku. Aku mengantuk dan sangat mengantuk kala aku semakin terusik. Ini bukan pertama jadi aku tau siapa pelakunya.
"Channhhh..."
"Sayang, ayo bercinta?"
"Hm? Tapi aku mengantuk Chanyeol, aku ehhhhmmm~"
"Tapi kau mendesah, please ayo bercinta"
Aku mendorong pelan kepalanya untuk menjauh sebentar dari leherku, manggulingkan badannya yang baru saja menindihku, aku menatapnya dengan satu tangan menyangga kepalaku.
"Kau baru pulang kerja, kau tidak lelah memangnya?"
"Aku stress baby, Kris sialan itu membebankan tugas macam macam secara mendadak. Padahal seharusnya aku sudah dirumah sejak sore tadi tapi sialan! Aku terjebak dikantor"
Aku mengelus rahangnya dan mengecup hidungnya, aku bisa melihat gurat kelelahan diwajahnya. Aku tau Chanyeol lelah dan butuh pelepasan. Dia lelah dan butuh tidur. Aku harus menghilangkan kerutan didahinya dan membuat Chanyeol segera tidur. Aku menarik kaosku melepaskannya kemudian berdiri di atas kasur untuk melepas celana dan boxer ku. Chanyeol? Tentu saja dia melihatnya dengan seringaian yang aku sudah tau maksudnya.
Chanyeol bangun dan bersandar di kepala ranjang sambil menggigit bibir bawahnya, aku duduk diatas pangkuannya dan menarik lepas kaos hitam miliknya, seperti biasanya, aku mendapatkan dada bidang ber abs sempurna milik kekasihku. Aku menarik lepas celana juga boxernya dan membuang sesukaku.
"Hanya sebentar Yeollie, karna aku sangat mengantuk dan kau juga harus segera tidur"
"Tiga ronde, ya?"
"Satu ronde atau tidak sama sekali"
"Aiiish... baiklah baiklah"
Karna kekasihku yang paling lelah maka aku yang akan memuaskannya malam ini. Aku mengulum putingnya, menjilat dan menggigit pelan membuat Chanyeol mengeluarkan erangannya. Tangannya yang kekar itu sebenarnya tidak aku biarkan untuk meremas pantatku tapi aku tau Yeollie tak akan bisa diam jadi aku membiarkannya walau kutahu sebentar lagi aku yang akan terangsang.
Tapi sebelum itu berlanjut aku segera melepas kulumanku dan turun untuk menyapa ChanJu kesayanganku.
"Hai little Park? Merindukan mulutku atau tanganku?"
"Dia merindukan lubangmu sayang"
"Benarkah?"
"Tapi dia juga mengingingkan berada di dalam mulut hangatmu, dear"
Aku senyum senang karna aku juga merindukan ingin makan lollipop raksasaku. Dia sudah tegang, sangat tegang malah jadi aku segera menangkupnya dengan tangan kecilku, mengocok sebentar sampai precum itu muncul dan kujilat dengan lidahku. Lubang kecil itu benar benar menggodaku dan lidahku sudah tak tahan jadi dengan cepat aku memasukkan kejantanan Chanyeol kedalam mulutku dan menyesapnya, memutar lidahku disekelilingnya dan mengetuk ketukkan ujung lidahku pada lubang kencing milik Chanyeol.
"Aaarrgh... babe...ini enakhh"
Kepuasan Chanyeol adalah kepuasanku, jadi aku semakin semangat memaju mundurkan kepalaku untuk mengulum milik Chanyeol dibantu dengan jemariku yang mengocoknya karna mulutku tak sampai menelan milik Chanyeol seluruhnya. Tak lupa aku sesekali menyertakan gigiku membuat Chanyeol menggelinjang dan aku suka saat menatap wajahnya dari bawah, wajah kenikmatan kekasihku.
Aku merasakan miliknya semakin membengkak dan berkedut, aaaah...es krimku akan datang jadi aku semakin semangat saja mengulumnya sampai kurasakan jari jari Chanyeol mencengkram rambutku. Dan benar saja...
"Aku cum... AAARRGGHH!"
Aku menerima semua cairan yang Chanyeol keluarkan sampai rasanya mulutku penuh dan akan tumpah, sebelum itu terjadi Chanyeol sudah lebih dulu menarikku dan melumat bibirku. Kami berbagi cairan milik Chanyeol untuk kami telan. Tak ada sisa sperma sedikitpun tapi lumatan yang kami lakukan masih tetap berlanjut sampai aku merasakan punggungku menyentuh lembutnya selimut dan Chanyeol sudah berada di atasku. Dia menempelkan dahinya di dahiku dan ciuman kami terputus. Aku memejamkan mataku menikmati hembusan hangat dari nafas Chanyeol diwajahku. Aku membuka mataku dan kami saling memandang dan tersenyum kemudian.
Chup..
Chanyeol mengecup pucuk hidungku dan menggigitnya kemudian.
"ChanJu menginginkan lubangmu Baekkie"
"Dia juga ingin ChanJu segera memenuhinya Yeollie"
Aku membuka lebar kakiku, mengangkanguntuk memudahkan Chanyeol, dia mengicok sebentar miliknya agar kembali tegang namun perkiraanku salah, Chanyeol bukannya memasukkan miliknya ke dalam anusku justru Chanyeol menunduk di bawahku dan menjilati lubang analku sampai aku merasakan kebasahan air liurnya yang banyak. Aku terangsang, sangat terangsang hanya dengan permainan lidah Chanyeol. Ditambah dua buah jari yang menggodanya, menusuk nusuk lubangku sampai aku menggelinjang tak karuan.
"Enak sayang?"
"Yeoll... please... aku ti-tidak tahhh —hhanhht"
"As you wish, baby"
Setelah jari itu keluarsebuah hentakan aku rasakan.
"Aaaahhhh... Chanyeol-aaahhh"
Meskipun kami sudah sangat sering melakukannya tapi tetap saja setiap kali Chanyeol menghentak untuk pertama kalinya dengan sekali sentak rasanya benar benar sakit dan selalu setetes air mata akan jatuh dari sudut mataku.
"Ooh.. sayang, maafkan aku." Chanyeol segera memelukku dan mengecupi mataku. Dia sama sekali tak berherak seinchipun. "Katakan jika kau sudah siap, dear" aku mengangguk.
Chanyeol akan diam walau itu bermenit menit dan kejantanannya benar benar tegang di dalam. Tapi dia akan sabar menungguku sampai lenganku mengalung dilehernya dan membuka mataku. Chanyeol akan tersenyum kemudian dan mencium keningku lama.
"Kiss me first, Yeollie"
Yaps, aku tidak suka bercinta kasar, aku suka bercinta dengan romantis. Dan Chanyeol sangat mengerti diriku, jadi kami akan selalu berbagi lunak bibir kami dngan lembut sebelum melanjutkan tahap intinya. Aku suka dengan bibir Chanyeol, lidah Chanyeol, jadi aku ingin kami saling berbagi lidah bahkan air liur ikut bertukar dan kami sama sekali tak peduli.
Barulah setelah aku membutuhkan pasukan oksigen itu tandanya tahap selanjutnya akan berjalan. Saat aku meraup banyak banyak oksigen Chanyeol akan segera menghentakkan kejantanannya dan menyentuh prostat milikku dengan satu tangan mengocok milikku dan mulut hangatnya memberi kenikmatan di leher sensitifku untuk meninggalkan jejak kepemilikannya.
Tanganku juga tak tinggak diam, jemariku akan mengacak acak surai gelap milik kekasihku, aku sangat suka melakukannya, mungkin sesekali aku akan mencakar punggungnya kalau Chanyeol sedikit kasar melecehkan lubangku, atau aku yang akan menggigit pundahnyayang tak pernah mendapat protes darinya.
"Uuuuhhh... ah aha aaahhh... Channnhh"
Peluh membanjiri kami, tangan kami saling bartautan dan kami akan saling memandang tepat di mata. Pandangan sayu milik kami pertanda kami benar benar menikmati ini.
"Chanhh... aku Cum"
"Sebentar, sayang... sedikit lagihh bersama. Oke?"
Sebenarnya aku sudah tak tahan tapi Chanyeol dengan kurang ajarnya menutup lubang kencingku agar aku tak bisa segera klimaks. Chanyeol semakin menghentakkan pinggulnya semakin cepat membuatku juga tersentak keatas dan kebawah, ini nikmat, sungguh. Sampai hentakan ketujuh aku merasakannya, ChanJu semakin bengkak dan berkedut. Aku mengetatkan lubangku mencengkram juga memberikan remasan untuk milik Chanyeol. Dan benar saja setelahnya jari Chanyeol yang menutupi lubang kecingku aku mengeluarkan semua sperma milikku dan mengotori dada bidang Chanyeol juga perutku, sedangkan Chanyeol bergetar saat mengeluarkan lahar panas itu di lubangku. Sangat banyak karna aku merasakan beberapa meleleh keluar.
"Hah hah haha" nafas kami saling memburu dan Chanyeol menjatuhkan tubuhnya di atasku, wajahnya berada di ceruk leherku dan sesekali mengecupi bawah telingaku. Aku memeluknya erat. Kami sama sama basah oleh keringat. Peluh membanjiri wajah kami.
"Perfect"
Aku setuju, ini benar benar sempurna.
"Baekkie, sayang"
"Hm?"
"Happy Birthday kekasihku. Terimakasih sudah lahir didunia ini, hingga kita bisa bertemu dan aku bisa memilikimu. Kau malaikat yang Tuhan ciptakan untuk ku,. Aku benar merasakan kesempurnaan itu saat kau berada di dekapanku. Menjadi milikku. Aku benar benar akan menemui nyonya Byun dan berterimakasih padanya karena telah melahirkan malaikat cantik ini untuk mendampingiku."
Astagaaa!
Aku sendiri baru sadar jika saat ini adalah ulang tahunku. Aku tak bisa menahan haru ku. Aku memeluk tubuh Chanyeol dan menciumi pundahnya yang tadi kugigit. Dia selalu ingat hari spesial ku atau hari spesial kami. Caranya memberikan kejutan benar benar tak terduga. Mungkin memang kami sering bercinta, tapi ketika niat itu berbeda maka apa yang kami rasakan pasti juga akan berbeda.
"Percayalah, kau adalah satu satunya yang akan terus aku perjuangkan untuk kebahagianmu, baby. Maaf kalau aku sering membuatmu marah, kesal dan tidak peka. Tapi asal kau tau, rasa cintaku padamu tak akan pernah dapat dihitung. Jangan lagi mengkhawatirkan hal buruk tentangmu karna kau sempurna, kalaupun tidak maka aku akan berusaha melengkapimu agar sempurna. Jangan menangis sendiri karna bahu dan dadaku akan selalu menjadi tempatmu untuk menumpahkan segala tangisanmu. Dan jangan terlalu sering menahan tangisan dan berusaha menghibur ketika sesak yang kau rasakan, berbagilah denganku.
Mari kita melaluinya bersama. Lakukan apa yang membuatmu senang, katakan apa yang ingin kau katakan padaku, pada mereka ketika kau merasa itu hal benar. Jangan takut ketika cacian menyerangmu karna tubuh ini akan selalu siap menjadi tamengmu, pelindungmu. Baekhyun, jangan menjadi yang terbaik untuk mereka, tapi jadilah yang terbaik untuk dirimu sendiri. Selama kau sudah menjadi yang terbaik untuk mu sendiri tanpa kau berusaha keras pancaran kebaikan itu akan muncul dengan sendirinya. Dan mereka akan melihat dirimu yang sebenarnya, ketulusanmu, kebaikanmu. Kau hanya perlu menjadi dirimu sendiri. Byun Baekhyun yang ceria, yang apa adanya tanpa menjadi Byun Baekhyun yang lain. Mereka hanya tak tau bagaimana cara mencari sebuah perhatian darimu, dan lebih memilih cara yang salah dengan mencari kesalahan ataupun hal buruk sekecil apapun itu. Kau tidak sendiri, Dear. Tubuhku ini adalah rumahmu untuk kau berlabuh. Senang sedih berbagilah denganku. Baekhyun, sayang, saengil chukkae. Saranghae"
Chupp...
Tuhan? Kenapa kau begitu baik kepadaku? Selama hidupku aku tak pernah mengingat hal baik apa yang pernah kulakukan tapi kau begitu baik memberikan lelaki Park ini untukku.
Chanyeol
Lelaki penuh kejutan yang selalu berhasil mengaduk aduk perasaanku dengan semua tingkah tak terduganya. Bagaimana bisa kau memberikan lelaki baik sepertinya untukku? Tuhan, aku sangat mencintai lelaki tampanku ini. Terimakasih Tuhan.
Aku bahagian tapi air mata ini tak bisa berhenti untuk menetes. Sesak didadaku bukan sesak karna sedih tapi aku sungguh bahagia. Chanyeol tak pernah meninggalkanku dalam keadaan apapun, dia tempat dimana aku merasa kesal, marah, sedih, bahagia. Aku menumpahkannya padanya dan kekasih-ku selalu membuka lengannya untukku. Tersenyum untukku, mengusap air mataku dan selalu menghiburku. Dia, Park Chanyeol si lelaki jangkung yang memiliki sejuta cara untuk membuatku tertawa.
Aku mengeratkan pelukanku dan dapat kurasakan Chanyeol melakukan hal yang sama, memelukku semakin erat dan mengecupi seluruh wajahku. Menyangga tubuhnya dengan satu tangan sedangkan tangan satunya menghapus airmataku yang tidak mau berhenti. Mengecup lagi mataku dengan sangat lama sampai sesenggukanku terhenti dan melempar senyum tampannya untukku.
Tautan milik kami terlepas dan Chanyeol menggulingkan tubuhnya disampingku, menarikku kedalam pelukannya, lagi dan menutupi tubuh kami dengan selimut halus dan hangat. Aku terus mendusel di dadanya, sesekali aku akan mengecupi dadanya yang berkeringat saat Chanyeol mengecupi puncak kepalaku. Kami saling berpelukan hangat penuh kasih.
"Chanyeol."
"Hm?"
"Nado, Saranghae. Jinjja Saranghae"
"Aku tau, babe. Baekkie, ayo kita pergi keluar negeri"
"Aku suka disini"
"Tidak, kita akan keluar negeri lusa untuk hadiah ulang tahun mu sayang"
"Kau mengambil cuti lagi?"
"Iya, itu hal mudah. Jadi, katakan kau ingin kita kemana?"
"Terserah dirimu, asal dengamu aku ikut"
"Aku sudah memutuskannya. Tunggulah kejutan dariku sayang"
Aku hanya mengangguk, selama dengan Chanyeol kemanapun aku tak masalah. Chanyeol tau tempat tempat yang memang harus dikunjungi jadi aku percayakan pada giant-ku. Kami berpandangan dan saling tersenyum bahagia, Chanyeol mengecup singkat bibirku tapi aku menarik lehernya dan menempelkan lunak bibir kami.
Malam ini kami bercinta dengan penuh perasaan, berciuman tanpa henti dan terkikik bersama kemudian saling berpelukan erat tak ingin ada jarak sedikitpun. Ini benar benar spesial, Chanyeol memang tak memberi hadiah berupa benda namun berada bersama Chanyeol sudah merupakan hadiah terbesar untukku.
Chanyeol..
Aku benar benar mencintainya..
TBC
Nah kan makin Gak jelas wkwkwkwk,. Padahal niat pengen rate T loh,. Tetiba ada nanaena ya udah ganti deh jadi M,. Pasti kelian juga seneng kan ada naena? MESOM kaaan...
06 Mei 1992 - 06 Mei 2018
Special update ulang tahunnya baby Byun Baekhyun yang bakal berubah jadi Park Baekhyun ~!
Oke yang bisa nangkep kalimat Chanyeol berarti kalian benar benar tak meninggalkan sedikitpun dan sekecilpun apa yang sudah terjadi dengan exo, entah grup atau per membernya. Dan sejujurnya itu adalah ungkapan yang ingin kukatakan untuk My Ultimate Bias, Byun Baekhyun.
One more time, saengil chukkae uri baby Baek, mochi Baek, puppy Baek, Byun Baekhyun. I love youuuuu Saranghae 3 ~~
