Karakter utama: Uzumaki Naruto

Genre: Adenture, Fantasy, Drama, Friendship, Romance, School life, Hurt/ Comfort, Harem

Peringatan : Karakter SAO, Date a Live & Nisekoi bertebaran dimanapun, ooc, Fem Kirito, tidak suka tidak usah di baca,

Maaf kalau ada kemiripan dengan fic lain, dan ditambah lagi, fic ini ada kemungkinan akan mengikuti alur Anime Naruto atau mungkin juga tidak

OPENING: -THANK YOU MY FRIEND-

Naruto

Chapter 5: Gadis tanpa nama

Satu hari berlalu semenjak aku bertemu dengan Uchiha Sarada, ya, Uchiha Sarada. Dia merupakan gadis dari klan Uchiha pertama yang aku temui. Dia mengingatkanku pada salah satu laki-laki yang pernah kutemui dulu. Dulu, saat aku masih kecil, pernah bertemu dengan seorang laki-laki Uchiha, yaitu Uchiha Sasuke. Umurnya dua tahun lebih tua dariku, mengikuti ujian chuunin saat usia enam tahun dan menjadi Jounin saat usia dua belas tahun.

Sebagai seorang yang diberikan bakat yang hebat, Uchiha Sasuke adalah salah satu shinobi terbaik yang pernah dimiliki oleh Konoha. Kemampaun analisa dan juga mengambil keputusan dengan kepala dingin, dan juga insting bertarung yang bagus menjadi ciri khasnya dalam menyelesaikan setiap misinya. Dan bukan Cuma itu, dia juga terkenal dengan teknik andalannya yaitu Chidori, dan juga Amaterasu, teknik api hitam yang tercipta dari kekuatan Matanya.

Tapi, dia menghilang lima tahun yang lalu, dalam sebuah misi pengawalan seorang bangsawan dari Mizu no Kuni. Munurut cerita yang beredar di masyarakat, robongan bangsawan yang dikawal oleh Sasuke tiba-tiba saja diserang oleh sekelompok orang misterius yang tidak diketahui identitasnya. Dan parahnya lagi, ketika bala bantuan datang, yang mereka temukan disana hanyalah mayat sang bangsawan, beberapa pelayan dan juga para pengawal yang ditugaskan oleh Konoha.

Tapi anehnya, dari semua mayat yang ada disana waktu itu, tidak ditemukan mayat dari seorang bermarga Uchiha. Dan yang lebih anehnya lagi, jika seorang yang mendapat gelar sebagai shinobi terbaik konoha seperti Sasuke menjalankan misi itu, seharusnya pembantaian tersebut bisa dicegah.

Saat ini aku sedang berada dihutan tempat aku biasa berlatih

Aku kemudian membuka kembali salinan dari gulungan terlarang yang aku curi.

"Etto ... yang mana, ya?"

Aku membuka halaman buku tersebut satu-persatu

Hingga akhirnya aku menemukan satu jurus yang aku cari

"Aa, ini dia" ucapku

Aku kemudian membaca nama dan pencipta jutsu yang aku baca tersebut

"Nama jutsu: Jukaikoutan, tipe jurus Mokuton," ucapku

Mokuton, merupakan Kekkei Genkai yang hanya dimiliki oleh Hashirama Senju, yang merupakan seorang Shodaime Hokage. Dimasanya dia terkenal dengan kemampuan jurus-jurus Mokuton-nya yang mengerikan sekaligus menakjubkan.

Salah satunya adalah Jukaikoutan, teknik Mokuton yang digunakan untuk menciptakan hutan lebat hanya dalam sekejap. Teknik ini juga bisa digunakan untuk memperbaiki hutan yang rusak berat akibat terkena sesuatu hal yang besar seperti peperangan.

Didunia ini, hanya dua orang yang aku ketahui bisa menggunakan Kekkei Genkai Mokuton. Yang pertama adalah Shodaime Hokage, dan yang kedua adalah seorang anbu Konoha yang bernama Yamato. Meski tidak sehebat Shodaime, dia bisa menciptakan variasi dari Mokuton Jutsu.

"Aneh sekali, aku hanya tahu kalau paman Yamato adalah orang kedua yang bisa menggunakan Kekkei Genkai Mokuton, meski hal itu berkat hasil penanaman sel Shodaime Hokage di tubuhnya, tapi..." aku berpikir "Aku yang tidak memiliki hubungan darah dan juga sel dari Shodaime Hokage, kenapa bisa menggunakan Kekkei Genkai Mokuton?"

Aku benar-benar bingung dengan hal itu.

"Selain itu ..." ucapku

Aku menutupi mata kiriku dengan tangan kiriku

Yang menjadi misterinya bukan Cuma Mokuton milikku saja, namun juga kekuatan aneh yang menguar dari dalam tubuhku saat aku menggunakan Jukaikoutan untuk menghentikan kereta waktu itu.

Selain itu, pengelihatan dimata kiriku juga sedikit berubah saat kekuatan aneh itu muncul. Yaitu, disekitar pengelihatan mataku, berubah menjdi sedikit gelap, ditambah aku juga bisa melihat aliran cakra dari tubuh sebuah orang.

Namun hal yang berbeda terjadi pada seorang masinis kereta yang aku lawan waktu itu. Yaitu, aku melihat asap hitam keluar dari dirinya, selain itu aliran cakranya juga berwana gelap.

Dan aku yakin bahwa kekuatan anehku itu bukanlah cakra dari Kyuubi. Kenapa aku bisa tahu hal itu? karena, dulu saat aku masih berusia sekitar delapan tahun, aku pernah menggunakan kekuatan Kyuubi untuk membunuh seorang anbu yang hendak menyerangku.

Dan menurutku, sepertinnya kekuatan Kyuubi juga akan keluar saat aku sedang marah.

Untuk sejenak aku teringat akan kata-kata Rikudo-ojiichan padaku.

"Naruto, aku akan memberimu sebuah kekuatan untuk menyelamatkan dunia ini, tapi sebelum itu ada yang harus kau lakukan lebih dulu"

"Inikah kekuatan yang dimaksud oleh Rikudo-ojiichan waktu itu?" tanyaku

Naruto kemudian menutp kembali buku super tebal yang dia baca tersebut

"Dari pada berpikir, lebih baik aku coba menggunakan kekuatan aneh itu sekali lagi" ucapku

Aku kemudian meletakkan buku tersebut kembali. Setelah itu, aku mulai berkonsentrasi untuk menggunakan kembali kekuatan itu.

Aku mencoba mengingat-ingat kembali sensasi yang aku rasakan saat kekuatan aneh itu keluar dari dalam tubuhku.

"Hh"perlahan aku mulai merasakan bahwa tekanan cakraku mulai meningkat.

Dan bukan Cuma itu, sensasi lain yang aku rasakan saat kekuatan itu muncul adalah ... emm ... apa, ya? oh iya, saat itu terjadi, aku merasakan ada semacam kekuatan yang sangat besar berasal dari luar masuk kedalam tubuhku.

Perlahan namun pasti, aku mulai merasakan sensasi yang sama dengan yang aku rasakan waktu itu, namun-

"!"

Disaat yang sama, aku juga mengaktifkan mode deteksiku,

'Apa itu?' aku kemudian membuka mataku

"Aku merasakan ada sesuatu yang aneh dari sana"

ucapku sambil menolehkan pandanganu kearah kiriku.

Tanpa pikir panjang, aku kemudian langsung mengemasi barang-barangku dan bergerak menuju kearah dimana aku merasakan aura aneh itu.

Lalu, saat dalam perjalanan menuju kesana, aku merasakan kekuatan aneh itu muncul lagi. Namun hanya untuk sesaat saja, hal itu membuatku menghentikan langkahku.

Namun untuk saat ini, aku akan mengesampingkan hal itu lebih dulu. dan setelah itu langsung bergegas menuju ketempat kejadian.

Awalnya aku mengira akan ada sesuatu yang besar terjadi padaku seperti bertarung dengan monster atau penjahat kelas S. Tapi ternyata tidak, saat aku tiba ditempat kejadian perkara, aku tidak menemukan apapun. Kecuali pohon-pohon yang rusak dan tanah yang retak disana-sini

"A-apa yang terjadi disini?" aku bertanya-tanya,

Aku melihat sekeliling disana, tidak ada apa-apa kecuali kehancuran, sampai-

'A-apa itu?'

Saat aku menengok kekiri, jauh disana, tepatnya di semak-semak, aku melihat ada sesuatu yang bergerak.

GLUK

Aku meneguk ludahku

Awalnya aku mengira kalau itu adalah monster atau sesuatu yang lainnya. Tapi saat aku mencoba mendeteksi cakranya, ternyata bukan.

Dan setelah itu aku kemudian memberanikan diri untuk mendekati sesuatu, seseorang atau apapun yang ada dibalik semak-semak tersebut.

'Uh, semoga saja itu bukan sesuatu yang seram' pikirku

Jujur saja, aku ini tipe orang yang benci sekali dengan hal-hal yang berbau mistis. Conothnya seperti cerita seram, hantu, dan semacamnya. Alasannya? Aku sendiri tidak begitu ingat mengapa aku sangat membenci hal-hal yang berbau mistis.

Aku kemudian melihat apa yang ada dibalik semak-semak tersebut dengan sedikit gemetaran dikakiku ini

Aku menutup kedua mataku untuk berjaga-jaga kalau ... aa, sudahlah.

"...!"

Saat aku melihatnya, ternyata bukan seperti apa yang aku bayangkan. Itu bukanlah monster, hewan buas, atau hantu, itu adalah-

"Seorang gadis?"

Yap dia adalah seorang gadis, terlebih lagi apa yang dilakukan gadis ini disini?. Aku kemudian memeriksa denyut nadi dari gadis yang entah siapa namanya itu.

"Syukurlah, dia hanya pingsan" ucapku

Gadis itu memiliki rambut berwarna violet, wajah yang cantik, kulit yang putih mulus, dan usianya mungkin tidak jauh berbeda denganku.

Kupikir kalau gadis ini hanya pingsan, tapi saat aku menyentuh dahinya

Awalnya aku berpikir untuk langsung membawanya kerumah sakit Konoha. Namun jarak yang ditempuh sangatlah jauh dari sini.

'Sial, rumah sakit Konoha jaraknya terlalu jauh dari sini, kalau begitu...'

Tanpa pikir panjang lagi, aku kemudian langsung membopong gadis tersebut ketempatku.

Sesampainya di rumahku, aku langsung membaringkan gadis tersebut di ranjang kamarku. Dan sebisa mungkin, aku tidak ingin dia terbangun. Untungnya, luka gadis tersebut tidak terlalu parah jadi kurasa aku masih bisa mengobatinya dengan kotak obat yang aku ambil dari dapurku setelah membaringkannya dikasurku.

Aku berpikir bagaimana dan apa yang dia lakukan ditempat seperti itu tadi. Selain itu apa yang terjadi padanya? Kenapa dia bisa pingsan disana? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang timbul dalam benakku

"Yosh, dengan begini, semoga kau bisa lekas siuman" ucapku

'Untungnya hari ini adalah hari libur, jadi kurasa aku kan menungguinya hingga dia sadar' pikirku

NARUTO POV END

NORMAL POV

Hari ini merupakan hari yang cerah bagi seluruh wrga di Konoha termasuk Naruto, bocah selalu berbuat onar demi mendapatkan perhatian dari orang-orang disekitarnya.

Hari ini juga terlihat ada yang berbeda dirumah sang bocah Uzumaki tersebut, tempatnya di kamar pribadinya. Terlihat seorang gadis remaja bersurai violet tengah tertidur pulas diranjang Naruto.

"Uh!" Tak berselang lama, gadis tersebut kemudian mulai terbangun.

Hal pertama yang dia lakukan adalah memeriksa sekitarnya

Dan yang dia lihat kini adalah kamar seseorang yang benar-benar asing baginya

"Ini, dimana?" tanya gadis tersebut

Setelah itu, gadis tersebut kemudian mengarahkan pandangan matanya kearah jam weker yang berada disamping ranjang yang kini tengah dia gunakan untuk berbaring.

Dari yang dia lihat, jam tersebut menunjukkan pukul tujuh pagi

CKLEK

Mendengar suara pintu terbuka, gadis berambut violet tersebut kemudian mengarahkan pandangannya kearah pintu yang di buka oleh seseorang tersebut. Dari pintu tersebut pemuda bersurai pirang jabrik dan juga memiliki mata biru shappire yang indah, dan tidak lupa tiga goresan dipipinya yang menjadi ciri khasnya.

"Hn?" untuk pertama kalinya keduanya saling bertatapan satu sama lain.

"Yo, rupanya kau sudah bangun, ya?" ucap Naruto berjalan menuju kearah sang gadis tersebut sambil membawa segelah air putih

Naruto memandang gadis tersebut sambil tersenyum, namun hal tersebut berkebalikan dengan sang gadis. Dia nampak tidak membalas senyuman Naruto dan malah memasang mode siaga

"Siapa kau?" ucapnya dengan nada garang

Naruto tetap santai menanggapinya

"Tidak perlu memasang mode siaga seperti itu aku ini hanya-" ucapan Naruto terhenti ketika

WUUSH

Naruto merasakan ada aura membunuh saat hempasan angin tersebut tiba-tiba muncul

'Yang tadi ... itu ... apa?' batin Naruto

Dia juga melihat kalau-

"Mnedekatlah satu langkah lagi, dan akan kupenggal kepalamu" ucap gadis tersebut dengan aura membunuh yang keluar dari dirinya

Hal tersebut membuat nyali Naruto jadi menciut

"Ha'i, ha'i, wakatattebayou ... aku akan pergi" ucap Naruto sambil meletakkan segelas air yang dia bawa di meja yang terletak disamping ranjang tersebut

"Uggh!" erang gadis tersebut saat dia merasakan sakit di tubuhnya

Dan hal tersebut sontak membuat Naruto jadi sedikit panik

"O-oi, kau kenapa?" tanya Naruto khawatir

"Sudah kubilang jangan mendekat!" ucap gadis tersebut memperingatkan Naruto

WUUSH

Dan disaat yang bersamaan, muncul hempasan angin yang kuat sama seperti yang tadi. Dan saking kuatnya hempasa angin tersebut, gelas berisi air minum yang disajikan oleh Naruto sampai terjatuh dan kemudian pecah.

PRAANG

Naruto membulatkan matanya saat gelas tersebut pecah

Dan hal tersebut membuat emosi Naruto jadi sedikit terpancing.

"Oi, oi, apa yang kau lakukan, hah!" Naruto sedikit emosi

Namun gadis tersebut memberikan tatapan dingin terhadap Naruto

"Jangan ganggu aku!" ucapnya dengan nada mengintimidasi

"Kh!" "Apa-apaan kau ini? Aku ini kan hanya ingin menolongmu" ucap Naruto

"Aku tidak butuh bantuanmu"

Naruto menjadi geram dan akhirnya-

"Huh, baiklah, aku pergi saja!" ucap Naruto kesal

BRAK

Naruto membanting pintu tersebut dan kemudian pergi

Beberapa detik setelah Naruto pergi, gadis tersebut kembali tidur.

Dijalan, Naruto kini sedang berjalan di tepi sungai sambil menendang-nendang sebuah kaleng minuman kosong dan mengungkapkan kekesalannya.

"Dasar! Apa-apaan dia itu, aku sudah berbaik hati menolongnya, tapi sikapnya ... menyebalkan"

Tanpa dia sadari, tiba-tiba ada seseorang yang melemparinya dengan batu kerikil. Saat Naruto menyadari akan hal tersebut, dia kemudian menengkok kearah sipelempar tersebut.

"?"

Yang dia lihat kini adalah sekumpulan anak-anak nakal yang tengah mengejeknya

"Hey, lihat dia kan orang yang itu!"

"Iya benar"

"Hey, apa yang kau lakukan disini?"

"Pergi saja kau!"

"Dasar tidak berguna" ucap anak-anak tersebut mencemooh Naruto

Naruto mendengus kesal mendengar ucapan-ucapan dari para anak-anak tersebut

Dan tidak lama kemudian para orang tua mereka datang dan menjauhkan mereka dari Naruto

"Hora, apa yang kau lakukan?"

"Sudah ibu bilang, jangan dekati orang itu"

"Dia itu berbahaya, tahu"

Sebenarnya Naruto tersinggung saat dia dikatai seperti itu, tapi mau bagaimana lagi.

Dia kemudian pergi sambil mendengar hinaan yang keluar dari mulut orang-orang disekitarnya

Naruto pergi menuju ke kedai ramen langganannya, yaitu kedai ramen ichiraku. Kedai ramen tersebut merupakan salah satu kedai ramen dengan ramen terbaik di Konoha. Kedai tersebut didirikan saat Minato Namikaze terpilih sebagai Yondaime Hokage. Tempat itu jugalah yang menjadi salah satu tempat paling bersejarah bagi Naruto.

Karena ditempat itulah, untuk pertama kalinya Naruto mendapatkan kehangatan dari orang lain kepadanya. Orang-orang selalu merasa risih dengan keberadaan Naruto ditempat itu. hingga mereka mengancam untuk melarang Naruto datang lagi kesana atau mereka tidak akan pernah makan dikedai ramen itu lagi.

Namun sang pemilik kedai tersebut tidak memperdulikannya, dia tetap berbaik hati menerima keberadaan Naruto. Dan nyatanya pelanggan tetap datang kekedai ramen tersebut meski tidak sebanyak sebelumnya.

Naruto saat ini sedang berjalan menuju kekedai ramen Ichiraku

KLINTING

Suara bell berbunyi saat Naruto memasuki kedai ramen tersebut.

"Selamat datang di kedai ramen Ichiraku"

Ucap seorang pemuda berambut biru dengan jepit rambut yang membentuk tanda (x) di bagian kiri

"Yo, Raku" sapa Naruto

"Oh, Naruto" ucap Raku "Duduklah" ucap Raku mempersilahkan Naruto untuk duduk

Naruto kemudian duduk disalah satu kursi yang ada didepannya

"Mau pesan apa?" tawar Raku

"Etto ... seperti biasa, ramen miso charsyu porsi jumbo, dan jangan lupa tambahan kue ikan Naruto dan Menma" ucap Naruto memesan

"Oke!"

Setelah itu, Raku kemudian pergi menuju kedapur

Tiga menit setelah itu, Raku kemudian keluar dari dapau sambil membawa ramen miso charsyu pesanan Naruto.

"Ramen miso charsyu sudah siap!"

"Hoo, ini dia!" ucap Naruto antusias saat ramen pesanannya telah tiba

"Nah, silahkan" Raku kemudian menyajikan ramen pesanan Naruto tersebut

Naruto untuk sesaat memperhatikan ramen yang disajikan padanya itu, dia menyadari kalau porsi dai ramen pesanannya itu lebih sedikit dari sebelum-sebelumnya

"Are? Kenapa kelihatannya lebih sedikit ya?" ucap Naruto

"Maaf kalaunya porsi kurang pas untukmu, soalnya hari ini, pelanggan yang datang banyak sekali jadi ..." ucap Raku

Naruto mentolerir hal tersebut

"Oh, jadi begitu, ya" ucap Naruto "Tidak apa-apa, aku mengerti, kok!" lanjutnya

Naruto kemudian mengambil sepasang sumpit yang berada di samping mangkok ramen tersebut dan menggunakannya untuk memakan ramennya

"Yosh, ittadakimasu!" ucap Naruto

Naruto kemudian mulai mengambil mie ramen tersebut dan memasukkannya kedalam mulutnya. Dia juga merasakn meski porsinya kurang, namun rasanya tetap sama

"Waah, ternyata ramen ichiraku memang yang terbaik!" ucap Naruto

Ucap Naruto tersebut, secara tidak langsung adalah sebuah pujian bagi Raku yang merupakan anak dari pemilik kedai ramen ini.

"Be-begitukah?" tanya Raku tersipu

"Ya, ramen ini enak" ucap Naruto "Walau rasanya masih kalah kalau dibandingkan dengan ramen buatan paman Ichijo" lanjutnya

"Ya, aku benar, ramen buatan ayahku memanglah yang terbaik" ucap Raku

"Oh iya, ngomong-ngomong, dimana ayahmu berada sekarang?" tanya Naruto

"Entahlah, katanya sih, dia sedang menjalankan sebuah misi khusus! Jadi mungkin dia tidak akan kembali dalam waktu yang lama" jelas Shido

"Oh begitu ..." ucap Naruto lalu melanjutkan makan ramennya lagi

"Lalu bagaimana hari pertamamu di Academy?" tanya Raku

"Hm? Hari pertama?"

"ya"

"Hari pertama, ya" ucap Naruto "Sebenarnya tidak terlalu buruk, tapi gara-gara aku telat, aku dihukum untuk membersihkan toilet" ucap Naruto

' Kalau begitu apanya yang tidak terlalu buruk?' pikir Raku

"Dan kau sendiri bagaimana?" tanya Naruto

"Heh!?" pekik Raku "Hn ... kalau aku ... kurasa hampir sama sepertimu" ucap Raku

"Di hari pertama, aku langsung diuji sparring melawan Arturia Pendragon" ucap Raku lagi

"Arturia Pendragon? Siapa dia?" tanya Naruto

"Dia itu adalah salah satu pengguna Kenjutsu terbaik di devisi Knight, dan juga merupakan putri dari pemimpin klan Pendragon yang terkenal dengan kemampuan Kenjutsu mereka yang luar biasa" jelas Raku

"Begitu, ya" Naruto mengangguk paham "Pasti hebat kalau kau bisa mengalahkan salah satu murid baru paling berpengaruh diakademi" ucap Naruto

"Kalau itu jelas tidak mungkin, kemampuan kami berbeda jauh, dia pasti dilatih Kenjutsu oleh keluarganya sejak dini, sementara aku baru tiga tahun mendalami ilmu Kenjutsu" ucap Raku

"Jadi .. kau kalah telak?"

"Emm ... sebenarnya sih, tidak, aku berhasil imbang melawannya" ucap Raku

"Heeh, begitu ya" ucap Naruto "Aku tidak menyangka kalau kau ternyata bisa mengimbangi Archduke dai keluarga Pendragon yang terkenal itu" lanjutnya

"Heh, tentu saja, aku ini tidak sepertimu, yang payah" ucap Raku dengan nada songong mengejek Naruto

TWITCH

"APA KATAMU!" ucap Naruto dnegan nada sedikit tinggi dan emosi

Raku hanya tertawa

"Ahahaha, aku hanya bercanda ,kok" jelas Raku

"Cih, dengar ini, suatu hari nanti aku pasti akan mendapatkan gelar Hokage terkuat, dan kau pasti akan ternganga saat hal itu terjadi" ucap Naruto

Raku hanya terkekeh melihat tingkah konyol Naruto

"Kenapa kau tertawa?"

"Tidak, aku hanya merasa kalau kau sama sekali tidak berubah dari dulu"

Naruto kemudian melanjutkan memakan ramennya

Hingga tak terasa bahwa hari sudah semakin sore, Naruto terlihat sudah menyelesaikan makannya dan kini sedang mengobrol dengan Raku

"Hey, Naruto" ucap Raku

"Apa?" sahut Naruto

Naruto kemudian mengambil segelas air minum

"Apa kau sudah dengar berita?"

"Berita apa?" tanya Naruto

"Itu lo, soal insiden direl kereta, katanya ada seseorang yang mensabotasi kereta apainya dan membuat semua penumpang kereta pingsan" ucap Raku

Naruto hanya mendengarkan sambil meminum segelas air putih yang dia tuangkan

"Dan lagi, muncul seorang pahlawan yang berhasil menghentikan kereta itu, ditambah lagi orang itu bisa menggukanakan Kekkei Genkai Mokuton, ... kira-kira dia siapa, ya?" tanya Raku

BRUUSS

Saat mendengar Raku berbicara soal itu, Naruto langsung menyemburkan air yang hampir dia telan

"Mu-mungkin saja, orang itu adalah suruhannya Sandaime ojii-chan" ucap Naruto

"Hmm ... mungkin juga"

"Ka-kalau begitu, aku pergi dulu"

"Heh? Sudah mau pergi?"

"I-iya, aku masih punya banyak urusan dirumah"

"Begitu, ya" ucap Raku

Naruto kemudian keluar dari kedai ramen tersebut.

Saat berada diluar kedai ramen dan hendak pergi kesuatu tempat, dia tiba-tiba saja teringat akan gadis yang dia selamatkan.

'Oh iya, bagaimana keadaan gadis itu sekarang, ya? apa dia baik-baik saja?'

Namun disaat yang sama, Naruto kemudian juga teringat atas perlakuan kasar dari gadis tersebut kepada dirinya

Dia merasa kalau gadis tersebut, pasti memiliki alasan mengapa dia bersikap seperti itu kepada Naruto, sama seperti mengapa Naruto suka berbuat onar didesanya, itu karena dia ingin mendapatkan perhatian dari warg desa yang lain

Cukup lama Naruto berpikir sebelum akhirnya-

"Haah, lebih baik aku pulang saja"

DISISI LAIN

Didalam hutan, terlihat seorang gadis berambut violet tengah berjalan dengan kondisis badannya yang kurang memungkinkan untuk berjalan jauh.

Beberapa saat setelah Naruto meninggalkan rumahnya tadi, gadis terseut pun juga kabur dari rumah Naruto. Dia keluar dari jendela kamar Naruto. Dan setelah berjam-jam kemudian, gdis tersebut mulai merasakan bahwa rasa sakitnya kumat lagi

Gadis tersebut terus berjalan sambil menahan sedikit rasa sakit. Namun meski kondisi badannya belum memungkinkan baginya untuk melakukan prjalanan jauh, dia tetap memaksa.

"Aku ... harus pergi ... aku tidak ingin seperti ini terus"

Ucap gadis tersebut sambil menahan rasa sakit ditubuhnya,

Tiba-tiba saja dia teringat akan Naruto, si pemuda yang sudah rela untuk menolongnya. Gadis tersebut kemudian menggeleng-gelengkn epalanya.

"Kenapa aku malah mengingat orang itu sekarang?"

Gadis tersebut terdiam ditempatnya. Untuk sesaat dia mencoba untuk mengingat apa yang terjadi padanya sebelum ini. Namun-

"Ughh!"

Saat dia berusaha mengingatnya, kepalanya malah terasa pusing

Dan disaat yang bersamaan, tiba-tiba saja gadis itu merasakan firasat buruk

PIK

"I-ini ... apa?" ucap gadis tersebut

"Kenapa aku merasakan firasat buruk?"

Saat dirinya sedang terdiam ditepat, ada sesuatu yang besar sedang beridiri dibelakangnya

Dia merinding hebat saat merasakan ada aura yang mengerikan berada tepat dibelakangnya

"Grrrrrrr"

Sesuatu yang menggerang, ya, itulah yang dia dengar saat ini

Dan dengan takut-takut, dia menolehkan pandangannya kearah belakang. Keringat dingin mengalir, gadis tersebut membulatkan matanya dengan sempurna ketika dirinya melihat apa yang saat ini ada didepan matanya

Beruang.

Ya, beruang raksasa setinggi dua pohon sedang berada dihadapannya. Namun ada yang aneh dari beruang itu, meskidia terlihat kesal. Matanya memperlihatkan kalau dia seperti sedang dirasuki oleh sesuatu.

Gadis itu mengeraskan wajahnya,

'Cih, dengan kondosi badanku yang sekarang, aku tidak...' pikirnya

Gadis tersebut menggeleng-gelengkan kepalanya

"Tidak, aku pasti bisa mengalahkannya" ucapnya

Dia beranggapan bahwa meski kondisi bdannya sedang lemah, dia pasti bisa mengalahkan beruang raksasa tersebut

"Haaaaa!" Gadis tersebut kemudian memusatkan cakra di tangan kanannya

BZZZT

Ketika dia memusatkan cakra di tangannya, tercipta sebuah percikan listrik

"Thunder Sword"

Listrik tersebut kemudian makin membesar dan mengeluarkan kilatan hebat, setelah cahay mulai meredup terlihat sebuah pedang besar dengan tenaga petir didalamnya

"SANDALPHONE"

Begitulah gadis tersebut menyebut nama pedangnya.

"Sekarang, ayo kita mulai!"

SKIP TIME

Tak terasa kalau hari sudah mulai gelap, Naruto merasa sudah terlalu lama meninggalkan gadis itu dirumahnya. Namun dia masih belum menyadari kalau gadis tersebut sudah tidak ada lagi dirumahnya dan berada jauh didalam hutan

Naruto membuka pintu rumahnya, namun dia merasa aneh.

"Tadaima!"

"Kenapa aku merasa ada yang aneh, ya?"

Naruto berpikir sejenak

"Hm"

"Ya sudahlah, sebaiknya sekarang aku periksa dulu keadaan anak itu"

Naruto kemudian melepas sepatu sandal ninjanya dan berjalan memasuki ruangan

Naruto berjalan menuju kearah tombol lampu untuk menyalakan lampu tentunya

CKLEK

Sedetik kemudian, lampu ruanngan kemudian menerangi seluruh ruangan

Naruto kemudian berjalan menuju kekamarnya, tempat dimana dia merawat gadis tersebut saat pingsan. Samapi dia tiba di depan kamarnya, Naruto masih tidak menyadarinya.

TOK.. TOK ... TOK...

Naruto mengetuk pintu

"Hoi, aku sudah pulang" ucap Naruto

Namun tak ada jawaban

"Oh iya, aku minta maaf kalau aku meninggalkanmu terlalu lama, tapi aku membawakan sesuatu untukkmu" ucap Naruto lagi

Namun meski begitu masih saja tak ada jawaban

Naruto mulai merasa curiga

"Hey, apa ada orang disana...?" Naruto memastikan kalau ada orang dialamnya

Namun percuma-

KRIET

Ternyata didalam kamar, tidak ada siapapun

Naruto mengedarkan pandangannya keseluruh penjuru ruangan dan ternyata memang tidak ada siapapun disana

"Haah, dasar!" keluh Naruto

DISISI LAIN

Kembali kearena bertarung, kini tempat yang menjadi arena bertarung mereka berdua telah rusak berat, dimana banyak pohon yang patah, tumbang, dan juga terbakar karena sambaran petir.

JDAAR...

DIAAR...

Terlihat beberapa kilatan cahaya keunguan saat seseorang menebaskan pedangnya.

Ditempat tersebut, terlihat gadis berambut violet tadi tengah menebaskan pedangnya kearah sang beruang raksasa dengan sekuat tenaga, namun mungkin karena kondisis badannya kurang memungkinkan,gadis tersebut tidak bisa menunjukkan seluruh kekuatannya.

"Hah ... hah ... hah ... hah" dia berdiri dengan nafas yang terengah-engah dan tubuh yang penuh luka

Seluruh badannya babak belur, keningnya mengeluarkan darah, namun dia masih tetap berdiri untuk berusaha memenangkan pertarungan ini.

"Grrrrrr!"

Sementara beruang raksasa tersebut malah kelihatan segar bugar seperti tidak mengelami apapun. Ditambah lagi ukuran badannya yang lebih besar dari yang tadi.

"Kh"

Gadis tersebut mencoba untuk berdiri namun tenaga yang dia miliki sudah terkuras habis

BRUK

Dia pun terjatuh karena badannya benar-benar tidak bisa bertahan lebih lama lagi. Kondisinya saat ini benar-benar lemah

"K-Kuso ... aku tidak ... boleh, kalah ... di ... sini..." ucapnya dengan nada tersengkal-sengkal

Beruang tersebut nampaknya sudah tidak bisa menahannya lagi, dia benar-benar ingin segera untuk menghabisi gadis itu.

"Grrrrrr!"

Beruang itu mengangkat kaki kanan bagian depannya tinggi-tinggi

"Hh?"

"GRAAAAAA!"

BRUAAK!

Beruang tersebut akhirnya melancarkan satu serangan untuk membunuh lawannya itu

Disisi lain, gadis berambut violet itu menutup kedua matanya saat merasa bahwa ajalnya sudah dekat. Namun dia merasa aneh, padahal dibaru saja menerima serangan tersebut, namun tubuhnya sama sekali tidak merasakan rasa sakit.

Dia pun akhirnya memutuskan untuk membuka matanya untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi.

"!?"

Dan kini, dia melihat bahwa dirinya tengah digendong dengan gaya menggendong seorang putri.

"Dasar, kau ini menyusahkan saja"

Keluh seseorang

Gadis itu pun menolehkan pandangannya kearah orang yang kini sedang menggendongnya. Matanya membulat sempurnah ketika mengetahui siapa yang telah menyelamatkannya. Seorang pemuda bersurai pirang jabrik dengan tiga goresan kumis diwajahnya, wajahnya cukup menawan dengan mata biru shappirenya yang seindah lautan. Pemuda tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Naruto

Posisi mereka saat ini adalah sedang berada di udara.

TAP

Mereka mendarat, Naruto kemudian menyandarkan tubuh gadis itu di bawah sebuah pohon.

"Kenapa ... kenapa kau menolongku?"

"He?"

"Kenapa kau menolongku? Aku ini tidak membutuhkan bantuanmu"

Naruto menghela nafas, ketika gadis tersebut masih saja bersikap dingin kepadannya.

"Haah, walau sebenarnya aku tidak ingin menolongmu, tapi asala kau tahu saja ... tubuhku menolak untuk tidak menolongmu" ucap Naruto

"Heh!" pekik gadis itu

"A-apa maksudmu?" tanya gdis tersebut tidak mengerti

"Dengan kata lain, meski menolak untuk mendapat aku tolong, tapi tetap saja, aku tidak bisa mengabaikan orang yang sedang terluka sepertimu"

Naruto kini telah berhasil membuatnya terpaku oleh kata-katanya tersebut. Dia merasa bahwa hatinya yang dingin telah dihangatkan oleh Naruto. ' Kenapa ... kenapa dia mau menolongku? Padahal aku sudah berbuat tidak baik padanya ... tapi, kenapa ...' batinya

"GRAAAA!"

Disisi lain mereka hampir lupa dengan beruang raksasa tersebut. Dia mengaum dengan saangat keras bahkan membuat burung-burung yang tadinya sudah tertidur lelap menjadi bangun dan beterbangan kemana-mana karena takut oleh beruang itu

"Yare, yare, aku hampir saja lupa dengan makhluk itu" ucap Naruto

"Kau tunggu disini sebentar" ucap Naruto membalikkan badannya dan melangkah pergi

"Tu-tunggu, kau mau kemana?"

"Sudah jelas, kan!? ... aku akan mengalahkan makhluk itu" ucap Naruto

"Tapi..."

Entah mengapa, Naruto merasa kalau gadis itu kini sedang mengkhawatirkan dirinya. Dan jika itu benar, maka Naruto harus membutnya lebih tenang dulu.

"Tenang saja, aku akan segera kembali" ucap Naruto

"Aku berjanji padamu"

Naruto mengucap janji tersebut sambil menolehkan wajahnya dan menunjukkna senyum lembutnya. Pesona yang dipancarkan oleh Naruto tersebut sukses membuat wajah gadis itu tersipu malu.

"Hh" gadis itu memalingkan wajahnya yang tersipu malu

Naruto kembali mengarahkan pandangannya kearang beruang tadi

Dia menatap beruang tersebut dengan tatapan serius.

'Nampaknya, aku tidak akan bisa lagi mengeluarkan Jukaikotan saat ini' pikir Naruto

Beberapa detik kemudian, Naruto tersenyum kecil

"Nampaknya, ini saatnya untuk menguji jurus baruku" ucap Naruto

Naruto lalu menengadahkan tangannya, dia memusatkan cakra dalam jumlah besar ditangannya tersebut

Beberapa detik kemudian, muncul sebuah bola cahaya berwarna biru muda. Bola cakra tersebut memancarkan cahaya yang indah

Selain itu, angin yang tercipta dan bola cakra tersebut membuat rumput dan dedaunan dari pohon-pohon sekitar bergerak karena terkena angin.

Perlahan ukuran dari bola cakra itu semakin membesar hingga ukurannya hampir dua kali lipat bola voli. Semakin besar ukurannya, maka tekanan cakra yang dikeluarkan pun akan semakin besar.

DAASHH

Naruto kemudian melompat tinggi, setinggi-tingginya keudara menggunakan kemampuan elemen angin miliknya.

DWOOSSH

Ketika berada diudara, Naruto kembali menggunakan kemampuan Fuuton miliknya dan meluncur dengan cepat seperti sebuah rudal kearah makhluk tersebut

"HWOOOOAAAAAA!"

Naruto bersiap dengan jurusnya, ketika jaraknya sudah dekat dengan target, Naruto kemudian menghantamkan jurusnya itu dengan sekuat tenaga.

"RASENGAN"

Belum sempat melakukan apa-apa, beruang tersebut menerima serang dari Naruto lalu-

DUUAAR

Ledakan yang tercipta karena serangan Naruto tersebut cukup kuat. Sampai-sampai, dareah yang terkena hantaman dari Rasengan milik Naruto itu membentuk sebuah kawah kecil, seperti habis terkenah sebuah meteor.

SKIP TIME

Beberapa saat setelahnya

Narutoo kini tengah menggendong gadis tak bernama itu dengan gaya biasa. Gadis itu nampaknya tengah pingsan karena kehilangan banyak tenaga, kepalanya pun terlihat dibaluti oleh perban, nampaknya Naruto-lah orang yang sudah menolongnya.

"Uh!" gadis itu kemudian memuka matanya setelah dia pingan untuk beberapa saat

"?"

"Eh!" pekiknya, gadis itu terkejut ketika menyadari bahwa dirinya kini sedang digendong oleh Naruto

Disaat yang sama, mungkin karena dia membuat gerakan yang tiba-tiba, gadis itu kembali merasakan sakit ditubuhnya.

"Jangan banyak bergerak dulu" ucap Naruto

"!?"

Gadis itu menaikan kedua alisnya

"Jikatidak, lukamu bisa terbuka lagi nanti" ucap Naruto "Lebih baik saat ini, kau sandaran saja badanmu padaku" lanjutnya

Dan dengan sedikit malu, gadis itu mengiyakan ucapan Naruto.

Naruto kini sedang menggendong sang gadis menuju kerumahnya.

"Oh iya, ngomong-ngomong siapa namamu?" tanya Naruto

"Aku ... tidak punya nama" ucap gadis itu

"Heh!?" Naruto cukup terkejut ketika gadis itu mengatakan bahwa dia tidak punya nama

"La-lalu, dari mana asalmu?" tanya Naruto lagi

"Aku ... juga tidak tahu soal itu"

Lagi-lagi ucapan gadis itu membuat Naruto kaget, nampaknya gadis itu tengah kehilangan ingatannya.

'Pada akhirnya aku tidak tahu apapun soal dia, selain itu ... jika Konoha sampai menganggap gadis ini sebagai mata-mata bisa gawat, sebaiknya ku membicarakan masalah ini dengan Sandaime ojii-chan besok' pikir Naruto

Naruto berpikir, kasihan juga kalau gadis manis seperti dia sampai ditanggkap oleh Konoha karena dianggap sebagai mata-mata dari seseorang yang sedang berniat jahat.

"Hn ... tadi kau bilang bahwa kau tidak punya nama, kan?"

"I-iya" ucap gadis tersebut sambil mengangguk

"Kalau begitu, bagaimana jika aku memberimu sebauh nama?" tawar Naruto

"Eh!" gadis tersebut kembali menaikna kedua alisnya "Seperti ... apa?"

"Hmm" Naruto berpikir

Dia memutar balikkan otaknya yang pas-pasan itu untuk mencari sebuah nama yang cocok untuk gadis yang sedang digendongnya ini

"Hn ... Etto ... Toh-ka" ucap Naruto

"Eh!"

"Tohka, bagaimana kalau itu?"

"Eh, ba-bagaiman cara menulisnya?" tanya gadis tersebut

"Nanti akan kuajari, tapi apa kau suka nama itu?"

Perlahan, gadis itu kini muali menunjukkan sebuah senyuman diwajahnya, nampaknya dia menyukai nama pemberian Naruto tersebut

"Iya, aku suka nama itu" ucapnya dengan rasa senang nan gembira di hatinya

"Kalau begitu ... namaku Uzumaki Naruto, panggil saja aku Naruto"

"Uzumaki ... Naruto?" ucap gadis tersebut yang kini telah bernama Tohka

"Hem! Salam kenal, Naruto" ucap Tohka dengan nada gembira

'Kupikir menamainya Tohka berdasarkan tanggal sepuluh April bukanlah ide yang bagus, tapi ... kalau dia menyukainya ... ya sudahlah' pikir Naruto

Tanggal sepuluh April, yaitu hari ini, merupakan hari dimana mereka pertma kali bertemu.

Pada akhirnya, Tohka malah tertidur di gendongan Naruto saat dia dibawa kembali kerumah Naruto. Hah... selanjutnya bagaimana...

ENDING: -KIMI DAKE O MAMORITAI-

BERSAMBUNG...

Chapter 5 selesai

Yo, kembali lagi bersama An231, sebelum nya maaf kalau update-nya kelamaan atau semacamnya, soalnya saya harus siap-siap buat Ujian Akhir Semester dua nanti. Jadi mungkin updatenya bakalan lama, terus didalam hati yang terdalam, saya agak kecewa karena fic TWO karya Phantom-san belum juga dilanjutin, padahal udah nantiin banget gimana bagian akhirnya.

Eh, tunggu, kok malah curhat ya?... hehehe maaf pemirsa, saya terbawa suasana.

Nah, disini Naruto ketemu sama seorang gadis yang akhirnya dia beri nama Tohka, yah kalian tahu sendiri-lah siapa dia. Pacarnya Shido dari anime Date a Live. Disini, Tohka saya jadiin seorang knight dengan kekuatan elemen petir, namun mememiliki masa lalu yang kurang jelas karena dia kehilangan ingatannya.

Terus, dia ditolong oleh Naruto saat sedang terluka, namun Tohka malah berbuat jahat pada Naruto meski pada akhirnya Naruto tetap menolongnya walau Tohka tidak menginginkannya. Uh ... baik banget si Naruto itu.

Saya juga minta maaf kalau Tohka jadi kelihatan lemah atau sifatnya yang kelihatan OOC di chap kali ini. Di chap-chap berikutnya mungkin akan lebih banyak lagi karakter-karakter dari anime Date a Live yang bakal bermunculan. Dan soal karakter-karakter siapa aja dari DXD yang bakal muncul selain Rias Gremory dan Toujo Koneko nantinya, hal tersebut masih belum bisa di tentukan.

Baiklah sampai disitu aja untuk kali ini, sampai jumpa.