Happy Read.

op: Divine intervention (Fhana) 'Ost Op-Witch Craft works'

¤Uchida Tokugawa¤

-Present-

.Naruto belong's Masashi Kishimoto.

Naruto © Kishimoto M.

.Highschool DxD belong's Ichie Shibumi.

Highschool DxD © Ichie Shibumi

.

.

.

.

.

.Present.

.

.

.

.

(Witch)

Japan 21 October 2019

Ckiiiiitttt!

Suara gesekan antara ban kereta dengan rel terdengar berdengung nyaring ketika masinis menarik tuas rem menandakan bahwa mereka telah sampai tujuan dengan selamat.

"Selamat datang diStation Kyoto dan selamat berpergian"

Seorang pemuda bersurai pirang memakai kaos orange dan celana pendek abu abu selutut tersenyum kecil ketika mendengar suara speaker kereta yang mengatakan bahwa telah sampai dikyoto dan menurut informasi yang dirinya dengar Kyoto adalah stasiun kereta api utama dan hub transportasi di Kyoto , Jepang . Berdasarkan besar bangunannya, stasiun ini merupakan stasiun kereta api terbesar kedua di Jepang setelah Stasiun Nagoya, dan merupakan salah satu gedung terbesar di Jepang. Bangunan setinggi 15 lantai ini mencakup pusat perbelanjaan , hotel, bioskop, dan beberapa kantor pemerintah lokal, kemudian dengan langkah pelan dan sedikit berdesakan pemuda tersebut keluar dari kereta.

"Haaah! Akhirnya sampai dikyoto!" Ucap pemuda tersebut senang sambil menghirup dalam udara malam Kyoto, "Selanjutnya tinggal mencari tempat tinggal yang Jiji katakan" sambung pemuda tersebut pelan.

Hampir 30 menit berjalan memutari Kyoto namun pemuda bersurai kuning tersebut masih belum menemukan alamat tujuan nya bahkan mungkin dirinya sekarang bisa dikatakan tersesat, namun pemuda tersebut terdiam sesaat ketika merasakan hawa aneh tidak jauh dari tempat dirinya duduk sekarang mungkin dari arah barat sekitar 20 meter.

"Ugh!"

Pemuda tersebut juga dapat mendengar suara rintihan barusan dan dengan langkah pelan dirinya melangkah menuju asal sumber hawa aneh tersebut.

Tap!

Tap!

Tap!

"Ck! Ternyata ada saksi mata"

Pemuda yang baru sampai ditempat sumber hawa aneh tersebut terdiam memandang kearah perempuan bersayap gagak yang beberapa saat yang lalu mengatakan bahwa ada saksi mata atau kata lainya menyindir kedatangaanya.

"Oh Yo Datenshi-chan!" Sapa pemuda tersebut tersenyum lima jari sambil melambaikan sebelah tangannya menghiraukan tatapan tajam dari perempuan yang disapanya tersebut dan fakta bahwa dihadapan perempuan tersebut tergeletak seorang pemuda bersurai coklat dengan lubang menganga diperutnya.

"Mungkin membunuh pemuda tersebut bukanlah hal yang buruk dan juga Azazel-sama tidak akan marah mengenai hal ini" desis wanita tersebut kemudian menciptakan sebuah partikel cahaya yang semakin lama semakin memadat menyerupai tombak, "Matilah dengan tenang Ningen!" Sambung wanita tersebut sambil melemparkan tombak cahaya yang berada ditangannya kearah pemuda pirang yang hanya diam ditempat seolah tidak ada niat untuk menghindar.

Pemuda tersebut hanya diam sambil tersenyum kecil saat melihat Datenshi yang tidak jauh dari tempat berdiri melempar light Spears kearahnya, kemudian dengan perlahan pemuda tersebut mengangkat sebelah tangannya.

Ctik!

Wush!

Sesaat setelah pemuda tersebut mencetikkan jarinya sebuah energi biru tua menguar dalam kapasitas besar menyebar dengan kecepatan tinggi kesemua arah dan ajaibnya seluruh pergerakan disana terhenti bahkan daun daun yang terbang tertiup angin juga berhenti mengawang-awang diudara.

"Sambutan yang menarik" Ucap pemuda bersurai pirang tersebut pelan sambil melangkah pelan kearah Datenshi yang sekarang menatapnya shock karena entah mengapa dirinya sekarang tidak bisa bergerak bahkan hanya untuk menggerakkan ujung jarinya saja tidak bisa, dirinya tidak tahu mahluk apa pemuda dihadapannya sekarang ini namun yang pasti ia dapat merasakan energi tanpa batas yang mengalir dengan tenang saat memandang sebelah iris biru pemuda tersebut yang terdapat lambang salib dikornea matanya.

"S-siapa kau?" Tanya Datenshi tersebut tergagap takut ketika melihat pemuda tersebut semakin dekat dengan dirinya, sedangkan pemuda tersebut hanya tersenyum kecil ketika mendengarnya.

"Bukankah tidak sopan jika kau ingin mengenal seseorang tanpa memperkenalkan dirimu terlebih dahulu" Ucap pemuda tersebut membuat sang Datenshi wanita terdiam kemudian dengan nada pelan dirinya bergumam.

"Raynare" ucap pelan Datenshi yang bernama Raynare tersebut, sedangkan pemuda pirang dihadapannya hanya mengangguk pelan.

"Sebenarnya tujuanku hanya untuk menyelamatkan pemuda yang kau bunuh ini jadi jangan takut aku tak berniat membunuh wanita cantik sepertimu" Ucap pemuda tersebut sambil membopong pemuda yang telah tewas dibunuh Raynare dipunggungnya, "dan jika kau ingin tahu siapa aku maka perkenalkan namaku Uzumaki Naruto dan aku hanya seorang manusia" sambung pemuda yang bernama Naruto tersebut pelan namun Raynare langsung memotong perkataannya.

"Tidak mungkin! Manusia apa yang mempunyai kekuatan seperti ini?! Jangan membohongiku!" Bentak Raynare emosi dan melupakan fakta bahwa dirinya beberapa saat yang lalu takut akan kekuatan Naruto.

"Yare yare bukankah kau bisa merasakan auraku ini hanyalah seorang manusia?" Balas Naruto telak membuat Raynare bungkam karena benar faktanya, dirinya juga merasakan bahwa Naruto hanyalah seorang manusia dan kalau begitu dari mana manusia dihadapannya ini mendapatkan kekuatan yang begitu besar seperti ini.

Ctik!

Bruk!

Raynare yang tidak siap langsung terjatuh terduduk saat Naruto kembali mencetikkan jarinya menghilangkan energinya membuat waktu kembali berputar normal dan kemudian dengan langkah pelan dirinya melangkah menjauh meninggalkan Raynare yang hanya memandang punggung Naruto dalam diam.

Tap!

Tap!

Tap!

Namun dilangkah ketiga Naruto kembali menghentikan langkahnya saat mengingat suatu hal yang sempat dilupakannya.

Set!

"Bersembunyi sambil mengintip itu tidak sopan lho" ucap Naruto nyaring berharap suaranya sampai kearah semak semak yang berada tidak jauh dari arah samping kanannya.

Srek!

Srek!

"Ara Ara kita ketahuan Boucho"

Naruto sedikit menaikkan alisnya saat melihat seorang gadis montok bersurai dark blue keluar dari balik semak semak disusul dengan seorang gadis montok bersurai merah dengan iris green blue yang menatapnya dengan pandangan ambisius seolah ingin memakannya membuat Naruto merinding seketika.

"Pemuda yang menarik" ucap gadis bersurai merah sambil tersenyum kearah Naruto yang hanya terdiam.

"Ara Ara bisa kau beritahu siapa dirimu Blonde-kun?" Tanya gadis bersurai dark blue dengan nada menggoda kearah Naruto, sedangkan yang ditanya hanya tertawa pelan.

"Bukankah kalian sudah mengetahui diriku karena kalian sudah mengintip sedari awal dan juga pendengaran iblis sangatlah tajam jadi-!" Naruto langsung membekap mulutnya karena mengatakan hal yang semakin membuatnya berurusan dengan dua iblis merepotkan dihadapannya ini dan juga sebelum datang kesini dirinya sudah diberi pesan oleh Jiji untuk tidak terseret oleh fraksi manapun.

"Naruto-chan saat diKyoto jangan sampai dirimu terseret oleh fraksi manapun dan juga jangan membuat masalah dengan Iblis Sitri yang berdada rata dan Iblis Gremory yang berdada besar jika sampai aku mendengar kau membuat masalah maka aku akan memberikanmu penderitaan seribu tahun"

Naruto merinding seketika saat mendengar pesan kakeknya dan juga hukumannya dibagian akhir, sedangkan Kedua iblis yang mendengar perkataan Naruto barusan hanya tersenyum lebar.

"Ara Ara pemuda yang sangat menarik"

"Bahkan dia tahu bahwa kita ini Iblis Akeno" Ucap gadis bersurai merah kearah gadis disampingnya yang bernama Akeno tersebut.

"Mungkin kita harus mengundangnya keruang klub, Rias ufufufu" balas Akeno sambil tertawa misterius, sedangkan gadis yang bernama Rias tersebut mengangguk kemudian menoleh kearah Naruto.

"Jadi Naruto-kun bisakah kau dat-!"

Rias menghentikan perkataanya saat yang diajak ngomong entah hilang kemana dan hanya meninggalkan patung Rubah ditempatnya membuat Rias diam membatu.

"Ara Ara Bochou diacuhkan" Ucap Akeno tertawa pelan.

"D-dasar pirang sialan" Ucap Rias emosi karena dirinya telah berbicara panjang lebar namun diacuhkan oleh Naruto yang entah menghilang kemana.

Sedangkan ditempat Naruto sekarang dirinya berdiri dipinggir jalan raya dengan pemuda bersurai coklat yang dirinya tolong beberapa saat lalu dipunggungnya.

"Dihari pertamaku sudah tertimpa masalah dengan kedua iblis tersebut, jangan sampai Jiji mengetahui hal ini dan menghukum ku" Ucap Naruto sambil berkeringat dingin mengingat rasa sakit yang diterimanya jika sampai dihukum dengan jurus siksaan seribu tahun.

Beberapa jam setelah berputar putar mengelilingi Kyoto dan sempat bertanya kepada beberapa orang akhirnya Naruto sampai didepan sebuah rumah minimalis berlantai dua, Dirinya sempat terbengong saat melihat seorang wanita seumuran dengannya bersurai kastanye tertidur didepan pintu rumah disampingnya tempatnya tinggal, kemudian dengan langkah pelan sambil masih memanggul pemuda yang diselamatkannya Naruto mendekati wanita tersebut.

"Hoy Nona" panggil Naruto pelan membuat sang wanita sedikit menggeliat kemudian membuka matanya perlahan, "Jangan tidur ditempat seperti ini, nanti sakit Lo" Sambung Naruto membuat wanita tersebut mengangguk pelan kemudian kembali mendengkur kecil.

Twitch

Muncul perempatan didahinya Naruto saat wanita dihadapannya kembali tidur membuat dirinya mendesah pelan kemudian pergi meninggalkan masuk kedalam rumah barunnya.

Cklek!

Tap!

Tap!

Bruk!

Suara langkah Naruto yang masuk kedalam rumahnya setelah itu berjalan menuju sebuah sofa untuk meletakkan tubuh pemuda yang telah diselamatkana.

"Jadi bagaimana caranya aku menolong pemuda ini" gumam Naruto pelan, berpikir cara atau sihir apa yang bisa menolong pemuda dihadapannya sekarang ini, namun tidak lama berpikir akhirnya Naruto memandang kearah tangan kanan pemuda tersebut, "Hoy kadal air, jangan sok keren dengan diam saja sedari awal, aku tau kau diam diam mengalirkan energi kehidupan agar hostmu ini tetap hidup, jadi cepat bantu aku menyembuhkannya karena cederanya lumayan parah" sambung Naruto emosi sambil mempelototi tangan pemuda yang ditolongnya tersebut karena sedari awal dirinya sudah tau bahwa Naga yang bersemayam dalam tubuh pemuda tersebut telah membantu mencegah agar pemuda atau Hyodou Issei tersebut tidak mati namun sampai sekarang malah kadal air tersebut hanya diam diam sok keren membuat Naruto jengkel sendiri.

Dengan tiba tiba tangan kanan pemuda yang bernama Issei tersebut mulai mengeluarkan cahaya merah redup namun semakin lama semakin terang membuat Naruto yang berada dihadapannya menyipitkan mata akibat silau.

Sring!

Naruto mengerejapkan matanya beberapa kali menghilangkan efek silau namun ketika penglihatannya kembali normal dirinya terbengong saat melihat sesosok wanita bersurai merah sepantat memandangnya sebal namun bukan itu yang membuat dirinya terbengong namun wanita tersebut tampil polos tanpa sehelai benangpun alias telanjang.

Bruuuh!

Naruto yang sadar seratus persen bahwa dihadapannya terdapat gadis telanjang terjungkal kebelakang karena mimisan hebat mengesampingkan gadis yang membuatnya mimisan sedang menatapnya sebal bercampur sinis.

"Kheh! Kau yang seorang manusia lemah beraninya memanggilku Kadal ai-!"

Jduaak!

"Pakai pakaian sana baka! Aku gini gini juga lelaki normal yang tidak bisa dipertontonkan dada montokmu itu!"

Naruto ngos ngosan menatap emosi kearah gadis bersurai merah yang sekarang terduduk sambil memegangi kepalanya yang terdapat benjolan akibat jitakan kasih sayang yang Naruto berikan barusan.

"K-kau! Beraninya memukulku!" Hardik gadis tersebut marah karena manusia dihadapannya ini berani sekali memukulnya sampai benjol seperti ini, tidak tahu kah dia bahwa dirinya adalah Draig sang naga dengan kekuatan tak terbatas dan rival dari si putih bahkan dalam seumur hidupnya belum pernah ada yang berani memukulnya sampai benjol seperti ini, namun manusia dihadapannya ini baru pertama kali bertemu namun sudah berani memukulnya, "Tidak tahukah bahwa aku ini adala-!"

Jduak!

"I-ittai! Ittai!"

"Cepat pakai baju dan tutupi tubuhmu sebelum aku memperkosamu!"

Gadis tersebut kembali mengaduh kesakitan saat Naruto tanpa berperikenagaan kembali menjitak kepalanya akibat terlalu banyak ngomong dan tidak menutupi tubuhnya membuat Naruto mimisan sedari tadi.

Beberapa saat kemudian setelah acara absrud yang terjadi antara Naruto dan gadis tersebut terlihat sekarang Naruto yang duduk disamping tubuh Issei sedangkan gadis tersebut disamping Naruto.

"Jadi kau ini perwujudan Human From Draig?" Ucap Naruto menatap kearah gadis bersurai merah yang duduk disampingnya tersebut, namun Naruto akui gadis disampingnya ini terlihat manis dengan mengenakan baju miliknya yang tampak kebesaran dan celana trainingnya.

"Kau bisa melihatnya sendiri bukan dan juga namamu Uzumaki Naruto bukan?" Balas Draig datar dan diakhir kalimatnya berbalik bertanya kepada Naruto yang mengangguk pelan membalas pertanyaannya barusan, "kau manusia yang menarik Naruto, mungkin aku bisa berpindah host ke tubuhmu" Sambung Draig sambil menyeringai tipis kearah Naruto yang terdiam sesaat memikirkan perkataanya barusan.

"Sepertinya menarik"

"Seperti yang kukatakan"

"Tapi"

"Tapi apa Naruto?"

"Emmm"

"Apa?"

Jduaak!

"Jangan bercanda dasar kadal air! Cepat bantu aku menyembuhkan Hostmu ini!"

"I-ittai!"

0o0

Keesokan harinya setelah melalui malam yang panjang kemarin, Naruto mulai membuka kedua matanya perlahan meskipun terasa berat seolah ada beban jutaan ton yang membebani kelopak matanya untuk terbuka namun suara jam alarm yang memaksanya untuk terbuka, namun dirinya entah mengapa merasa seluruh tubuhnya terasa berat seperti ada yang menindih dari balik selimutnya dan dengan kecepatan tinggi Naruto menyingkap selimutnya dan terlihat lah pemandangan yang dapat membuat kaum jones iri, disana terlihat wujud human form Draig yang tidur tengkurap diatas dadanya bahkan dirinya dapat melihat aliran liur yang mengalir dengan indahnya diatas dada bidangnya namun bukan itu yang membuat Naruto membatu namun gadis yang menindihnya tersebut tidak memakai pakaian apapun alias telanjang, bahkan dirinya dapat merasakan ujung payudara gadis tersebut yang berhimpitan dengan dadanya.

Bruuh!

Jduaak!

"Jangan seenaknya menyelinap ke kamar orang dasar Naga hentai! Dan mana pakaianmu!"

"I-ittai Naruto baka!"

Suara teriakan yang menggema di seluruh ruangan menerbangkan burung burung yang berkicau dengan indah dibalik jendela akibat kelakuan absrud kedua mahluk berbeda jenis ahhh~ pagi yang sempurna :'v.

Beberapa saat kemudian setelah adu argumentasi antara Naruto dan Draig akhirnya mereka sekarang duduk saling berhadapan dimeja makan dengan aura yang saling mendominasi (Ralat hanya Draig yang mengeluarkan hawa naganya akibat kesal dikotak Naruto).

"Jadi kenapa kau tidak kembali kedalam tubuh Hostmu Draig?" Suara Naruto memecah keheningan yang sempat terjadi dalam ruangan tersebut membuat Draig yang sedang cemberut menatap makanan dimangkuk serealnya langsung mendongak menatap kearah Naruto.

"Sebenarnya aku tidak Sudi untuk tinggal dirumah bututmu ini Naruto namun kau tahu bahwa seluruh kekuatanku hampir mencapai batas akibat memulihkan keadaan hostku untuk bertahan hidup" Jelas Draig membuat Naruto hanya mengangguk pelan karena dirinya berpikir ada benarnya sebab cedera yang diterima Issei kemarin bukanlah hal kecil karena jantungnya hancur saat tertusuk Light Spears namun bisa hidup sampai sekarang adalah hal yang mustahil akan tetapi berkat bantuan Draig host nya tersebut bisa bertahan hidup sampai sekarang dan Naruto memaklumi kalau Draig kehabisan energi hanya untuk memulihkan kondisi organ jantung Issei agar kembali seperti semula namun mendengar kalimat pertama yang dikeluarkan Draig sedikit membuat telinga Naruto panas.

"Baiklah aku mengerti namun untuk hal yang kedua kenapa kau menyelinap ke kamarku heh?" Ucap Naruto sambil mendengus pelan membuat Draig yang awalnya tampil angkuh menjadi tersipu malu.

"I-itu awalnya sehabis memulihkan Issei aku sangat kelelahan dan entah mengapa aku merasakan sebuah aura energi yin&yang yang terasa murni bagaikan air yang mengalir tenang membuatku mengikuti aura tersebut dan akhirnya tanpa sadar aku menuju ke kamarku dan juga seekor naga yang menggunakan human formnya itu tidak tahan dengan hawa dingin" jelas Draig panjang lebar sedangkan Naruto hanya terdiam sesaat mencerna perkataan Naga betina dihadapannya ini namun entah mengapa sebuah pikiran terlintas dikepalanya.

"Apakah semua naga itu berkelamin betina?" Tanya Naruto pelan membuat Draig yang mendengarnya memerah.

"K-kau apa yang kau tanyakan!" Gagap Draig sesaat namun kemudian dirinya menghirup udara dalam kemudian menghembuskanya perlahan, "bisa dikatakan seperti itu namun masih ada beberapa naga jantan diluar sana akan tetapi yang Kutau seluruh naga yang terkenal kekuatannya seperti Ophis, Great red, Albion, Acnologia, Igneel adalah Naga betina" sambung Draig yang dibalas anggukan kepala Naruto sambil bangkit dari tempatnya duduk.

"Kalau begitu tolong jagalah Issei selama aku pergi" Ucap Naruto yang melangkah menuju pintu rumah meninggalkan Draig yang menatapnya bingung.

"Kau mau kemana?"

"Tentu saja bersekolah namun sebenarnya aku terpaksa melakukan hal ini akibat paksaan ero jiji" Ucap Naruto lesu sambil memakai sepatu kets orange dikedua kakinya, "Nah kalau begitu aku berangkat dulu, tolong jaga Issei dan jadilah Istri yang baik" sambung Naruto pelan dan tertawa diakhir kalimatnya sebelum pergi meninggalkan Draig yang diam membatu dengan wajah memerah total akibat mendengar kalimat terakhir Naruto barusan.

"A-apa yang dia katakan? I-istri?!" Desis Draig tergagap pelan sambil memandang pintu tempat Naruto keluar beberapa saat yang lalu, "Dasar kuning sialan!" Sambung Draig nyaring saat mengetahui bahwa dirinya telah dikerjai.

.

.

.

Kembali ketempat Naruto sekarang yang berdiri didepan sebuah bangunan megah dan dibagian pagarnya tertulis Kuoh Academy.

"Jadi ini sekolah yang akan aku tempati?" Batin Naruto takjub saat memandang kemegahan sekolah dihadapannya saat ini dan juga sekolah ini sangat berbeda jauh dengan sekolahnya dulu, kemudian dengan langkah pelan dirinya memasuki sekolahan tersebut.

Tap!

Tap!

Tap!

"Hei hei siapa pemuda pirang tersebut?"

"Jika dilihat lihat baru pertama kali ini aku melihatnya"

"Tapi dia terlihat tampan nyaa~"

"Menurutku sih imut, apalagi kumis kucing itu aw! Semakin membuatnya tambah imut"

"Heh tapi hanya manusia biasa kurasa dia lemah"

"Benar apa yang dikatakan Shion, pemuda tersebut hanyalah seorang manusia"

Naruto yang baru memasuki halaman sekolah sudah banyak mendengar bisikan antara siswa siswi yang membicarakanya entah itu baik maupun buruk namun Naruto hanya menanggapinya dengan tersenyum kecil seolah hal tersebut hanyalah angin lalu.

"Dasar Kids jaman now :'v" desis Naruto pelan kemudian kembali melanjutkan langkahnya menuju kantor kepala sekolah mengikuti petunjuk peta sekolah.

Satu hal yang pasti bahwa dunia ini adalah dunia universal dimana manusia dan berbagai macam mahluk dan ras hidup berdampingan dengan normal dan juga setiap tahunya diberbagai penjuru dunia akan diselenggarakan acara rating game untuk membuat peringkat dunia siswa&siswi berprestasi jadi bukanlah hal tahu jika melihat Penyihir, Vampir, Iblis, Malaikat hidup berdampingan di dunia ini.

Kembali menuju tokoh utama kita yang sekarang telah berdiri didepan sebuah pintu megah dengan ukiran ornamen rubah dibagian gagang pintunya dan terdapat tulisan Headmaster Room dibagian atas pintu menandakan Naruto telah sampai ditempat tujuannya.

Tok!

Tok!

Tok!

"Masuk!"

Dirinya mengetuk pintu tersebut pelan menunggu balasan dari sang penghuni ruangan dan tidak lama terdengar suara balasan dari seorang wanita dari dalam ruangan tersebut membuat Naruto dengan perlahan membuka pintunya.

Krieet!

Naruto yang baru memasuki ruangan kepala sekolah tersebut takjub karena melihat seluruh bagian dalam ruangan yang dihias dengan adat Jepang asli Kyoto seperti ornamen Fushimi Inari Taisha yang merupakan kuil utama dari 40,000 kuil inari yang ada di seluruh bagian Jepang Kuil ini memiliki pemandangan yang mempesona yang membuatnya sangat layak untuk dikunjugi saat di Kyoto.

"Ehem!"

Lamunan Naruto buyar saat mendengar suara deheman dari arah depannya membuat dirinya menatap kearah seorang wanita berperawakan dewasa bersurai pirang pudar panjang sampai lutut tergerai indah memakai pakaian Miko dan jangan lupakan kedua telinga rubah yang bergerak gerak dikepalanya membuat Naruto terdiam karena terpana kecantikan kepala sekolah dihadapannya ini.

"Jadi kau murid baru yang bernama Uzumaki Naruto?" Tanya sang kepala sekolah lembut menyadarkan kembali kesadaran Naruto yang sempat hilang dan dengan anggukan pelan Naruto membalas pertanyaannya, "perkenalkan namaku Yasaka, kepala sekolah di akademi ini dan selamat datang Naruto-kun" Sambung perempuan bernama Yasaka tersebut lembut sambil tersenyum.

"Jadi aku berada dikelas yang mana Yasaka-san?" Tanya Naruto membuat sang kepala sekolah tertawa kikuk karena lupa memberitahu letak kelas yang akan ditempati murid baru tersebut.

"Home, kau kutembak dikelas XI-C" balas Yasaka pelan, sedangkan Naruto yang mendengarnya kemudian berojigi sesaat kemudian berbalik pergi menuju kelasnya meninggalkan Yasaka yang menatap kepergian Naruto dengan senyuman tipis.

"Lelaki yang menarik" bisik Yasaka sambil menjilat bibirnya perlahan.

Sedangkan Naruto sekarang sedang berdiri didepan pintu kelas yang akan ditempatinya selama menempuh pendidikan diKyoto dan dengan perlahan dirinya menggeser pintu kelas membuat guru yang sedang mengajar dikelas tersebut menghentikan kegiatannya kemudian tersenyum kearah Naruto mengisyaratkan untuk dirinya masuk.

"Anak anak! Hari ini kita kedatangan murid baru!" Ucap sang guru kearah murid kelas, membuat kelas tersebut hening seketika saat Naruto melangkah masuk kedalam kelas.

"Eh bukankah dia yang tadi pagi?"

"Yang katanya Shion dia itu hanyalah manusia lemah itu ya?"

"Tapi kuakui pemuda tersebut tampan"

"Benar"

Brak!

"Diam!" Suara sang guru membuat kelas yang mulai ramai menjadi kembali hening, "Nah silahkan perkenalkan dirimu" sambung sang guru sambil tersenyum kearah Naruto.

"Perkenalkan Namaku Uzumaki Naruto" ucap Naruto sambil tersenyum lima jari kemudian menatap seluruh murid dikelasnya namun saat memandang tepat dibagian ujung ruangan atau lebih tepatnya ketika iris safirnya menatap kearah dua orang gadis bersurai dark blue dan merah yang juga menatapnya dengan senyuman lebar seolah mendapatkan mangsanya membuat Naruto seketika membatu kemudian berlutut dengan kepala tertunduk membuat dirinya ditatap aneh oleh seluruh murid kelas termasuk sang guru.

"Anoo Uzumaki-san?" Panggil sang guru pelan.

Sedangkan Naruto masih menunduk namun dengan perlahan sebelah tangannya terangkat keatas diikuti sebelah tangannya lagi dengan jari tangannya membentuk simbol Fuck.

"Saus tar tar!" Teriak Naruto sambil mengasah kelangit langit kelas. :'v

¤TBC¤

Note: Yo Uchida balik lagi , ini hanyalah project selingan :'v kalau jelek ya harap maklumi karena hamba hanyalah author yang ditaburi wijen.

.Dont Like Dont Read.

END OST: Anti Hero (Sekai No Owari)

.THANKS FOR READ FIC UCHIDA.

.Witch Works Belong's Uchida Tokugawa.

.Keep calm and read fic Uchida tokugawa.

-SAYONARA-