Ayunan, bunga matahari
Angin, tawa, dan canda
Hantaman dan darah
Tangis dan duka
Terpisah, pecah.
Bunga Matahari layu dan patah
Bunga Matahari kesepian
Terberai, tertiup angin, terbuang
Tersia-siakan
Bunga Matahari sedih dan bisu.
Tangkai mungil digapai
Disambung dan dirajut
"Aku ingin menolongnya."
Menyatukan setiap mahkotanya
"Aku ingin mendengar kata-kata Bunga Matahari"
"Aku ingin mendengar tawanya".
Awan mendung melindunginya
Hujan menenangkannya
Salju memeluknya
Pangeran penyendiri itu menyelamatkannya. […]
-00-
VOICELESS
Sasuke Uchiha Naruto Uzumaki Fanfiction
All Characters (c) Masashi Kishimoto
Voiceless (Suara Bunga Matahari) (c) AkudanErika
Warning :
Cerita ini mengandung unsur kekerasan, Mature content, Yaoi/BoysLove. (Sudut pandang bisa saja berubah-ubah.)
*
*
*
Ayunan tua berderit, tawa anak-anak dan gurauan ibu mereka tampak begitu menyenangkan. Tapi tidak ada satupun yang melambaikan tangan padanya, untuk sekedar mengajaknya bermain bola bersama.
"Okaa-chan.." Jemari mungilnya meremat rantai ayunan yang sudah berkarat.
Terus diam seperti itu sampai langit mulai jingga, dan beberapa lampu kedai dinyalakan. Kaki mungilnya melangkah riang, menari sendirian tanpa teman. Menyusuri jalanan becek menuju rumahnya. Bila ia temukan boneka yang dibuang, ia akan pungut dan ia bersihkan, lalu disimpan.
*
*
Bianglala itu berputar pelan, manik hitamnya melihat dari kejauhan. Jembatan kayu tampak licin. Telapak kakinya menyentuh air danau, bergoyang pelan menciptakan riak kecil.
Hujan sudah lama reda, dan angin itu menerbangkan payungnya. Sasuke menolehkan kepalanya kebelakang, sedikit mengadah menatap anak laki-laki berambut kuning berdiri diatas bukit, tersenyum kepadanya kemudian melambaikan tangan. Seperti Bunga Matahari. Sasuke acuh, ia kembali menatap bianglala kemudian tertunduk, mengulas senyum. Namun saat ia menoleh kebelakang lagi, dia menghilang.
Bunga Matahari diatas bukit
Menghibur hujan kala senja.
[00 - Prolog]