Diaclaimer : not own anything

Warning : imajinasi autor yang terisirasi dari Novel [ against the god ], bahasa tidak baku dan masik berantakan di sana sini.

Pairing : Naruto x Kushina [not incest] saya tekankan ini bukan 'incest', jadi mohon di cermati untuk ke depannya.

'Di dunia ini yang kuat adalah Raja dan yang lemah adalah Pecundang'. Aku mencari kekuatan bukan untuk berkuasa atau semacamnya, aku hanya ingin melindungi seorang yang ku cintai... Tidak lebih dan tidak kurang.

~•~

PROLOG

Cinta dan sebuah janji

Angin malam yang dingin bertiup dengan perlahan. Kota konoha yang pada siang hari selalu bising berubah senyap dan tenang saat malam tiba. Sangat tenang, bahkan suara serangga bisa dengan jelas terdengar. Membawa sebuah nuansa tersendiri bagi orang-orang yang mendengarnya.

Salah satunya adalah seorang gadis bersurai merah yang kini tengah duduk di atap sebuah bangunan besar yang terlihat mirip seperti istana. Dengan gaun merah yang senada dengan rambutnya itu, dia duduk menekuk lututnya, angin malam yang dingin membelai lembut kulit pitihnya yang tidak tertutup gaun. Surai merahnya yang di biarkan tergerai sesekali bergoyang mengikuti arah angin bertiup. Wajah cantiknya memandang lurus ke arah bulan purnama yang sedang bersinar dengan terangnya.

Gadis yang tak lain bernama Uzumaki Kushina itu sudah berada di posisi menikmati sang purnama untuk waktu yang cukup lama.

Satu tahun telah berlalu sejak kedatangannya di kekisaran konoha. Dia yang pada kenyataannya seorang putri dari Kekaisaran Uzu harus rela jauh dari kampung halamannya. Gejolak peperangan yang tengah terjadi memaksa sang ayah yang merupakan kaisar Uzu mengasingkannya ke konoha demi keselamatannya.

Konoha adalah tempat terbaik bagi Kushina jika saja Kekaisaran Uzu mengalami situasi terburuk. Kaisar Uzu secara langsung memberi tanggung jawab ke Kaisar konoha sendiri untuk nasib putrinya.

Kushina masih terus diam, menikmati indahnya rembulan sampil pikirannya melayang jauh.

Satu tahun bukanlah waktu yang singkat. Di jangka waktu yang tidak singkat itu juga memberi beberapa kepingan-kepingan kenangan yang akan terus dia ingat sepanjang hidupnya.

Dalam waktu satu tahun ini Kushina berhasil bertemu dengan seseorang yang benar-benar sangat berharga di hatinya. Sosok pemuda yang tiap malam akan selalu terbawa dalam mimpi-mimpinya, juga menjadi sosok yang bisa menyediakan sebuah bahu bagi diriya untuk bersandar dikala sedih ataupun senang.

Naruto, seorang pemuda yang hanya terlahir dari golongan biasa adalah satu-satunya orang yang bisa membuatnya merasa ketergantungan. Dan kushina yakin bahwa bukan hanya sebuah ketergantungan biasa yang ia rasakan ketika bersama pemuda itu.

Sebuah perasaan yang awalnya hanya ketertarikan kecil perlahan tumbuh di dalam hatinya. Dan untuk pertama kali dalam hidupnya Kushina merasakan sebuah perasaan 'cinta'.

Mencintai Naruto adalah sesuatu yang ia benar-benar yakin. Jangka waktu setahun membuat perasaannya benar-benar menjadi milik Naruto seorang, dan dalam keyakinannya Naruto pasti juga memiliki perasaan yang sejenis dengan yang ia miIiki. Kushina bisa memastikanya.

Namun hanya sampai kemarin Kushina menyadari beberapa hal. Kedekatannya dengan Naruto membuat beberapa orang tidak suka. Salah satunya adalah pangeran sekalihgus anak dari kaisar konoha, Namikaze Menma.

Namikaze menma yang awalnya hanya mengagumi kecantikannya lambat laun berubah menjadi sebuah obsesi untuk memiliki dirinya. Sebelumnya Kushina dengan tegas menolak semua perasaan pangeran konoha itu, karena di hatinya sudah di isi oleh Naruto.

Namun Menma adalah seorang individu yang sangat ambisius, segala sesuatu yang di inginknnya harus terpenuhi. Penolakan yang di lakukan Kushina membuat keinginannya untuk pertamakalihnya tidak bisa dia dapatkan, setatus putri yang di sandang Kushina memberinya sebuah alasan yang cukup untuk menolak dirinya.

Tapi setelah melihat kedekatan yang terjalin antara Naruto dn Kushina membuat menma merasa terhina. Dia yang seorang pangeran harus kalah dengan kelas rendahan dalam berebut hati wanita dqn itu sangat mencoreng harga dirinya. Lupakan untuk merelakannya, jika dirinya tidak bisa memilikinya jangan harap orang lain bisa mendapatkannya.

Beberapa hari lalu Naruto, orang yang sangat Kushina cintai hampir saja kehilangannya nyawanya karena perbuatan Menma. Jika bukan karena salah seorang sahabat Naruto yang memberitaunya, Kushina sendiri tidak akan pernah tau.

Dan yang membuat hati Kushina merasa sangat sakit adalah kenyataan bahwa hal ini tidak hanya terjadi sekali pada Naruto. Sudah berkali-kali Naruto mengalami kekejaman Menma yang berusaha melenyapkannya, tapi Naruto selalu merahasiakannya dari dirinya untuk mencegahnya merasa kawatir. Ini semua Kushina ketahui dari sahabat terdekat Naruto yaitu Lee.

Rasa bersalah dan penyesalam membuat hatinya pirih, sangat perih. Bagaikan ditikam oleh sebuah belati yang dengan perlahan di tusukkan.

Bulir-bulir yang sejak tadi menumpuk di matanya akhirnya pecah dan turun melewati pipi putih miliknya. Rasa sakit di hatinya yang di dominasi rasa bersalah dan penyesalan tak kuasa lagi untuk Kushina bendung. Bahu kecilnya bergetar dan suara isakan mulai terdengar.

Sebuah siluet tubuh perlahan mendekat dari belakang Kushina. Kushina yang tengah dalam kekacauan menjatuhkan segala kewaspadaannya dan tidak bisa menyadari sedikitpun kehadiran sosok di belakannya.

Sosok yang baru saja hadir itu tak lain adalah Naruto. Dengan penampilan yang cukup menyedihkan, wajahnya yang pucat dan pada saat berjalan masih sedikit sempoyongan. Bayangan rambut hitam gelapnya jatuh menutupi matanya.

Sampai saat berada tepat di belakang Kushina dia menghentikan langkahnya dan mulai mengambil posisi duduk. Sepasang tangannya mulai bergerak, dengan perlaha mulai merengkuh tubuh bergetar milik Kushina. Dagunya ia biarkan terjatuh di pundak Kushina dan dengan pelan mulai membuka suara.

"tolong, berhentilah menangis... karena itu hanya akan membuatku merasa sangat menderita."

Suara yang sangat jelas Kushina tau milik siapa itu. Saat mendengan suara itu tubuh Kushina berhenti bergetar dan terdiam sesaat, tapi ketika dia menyadari bahwa suara barusan tidak terdengar seperti biasanya tubuhnya kembali bergetar dan lebih keras dari sebelumnya.

Suara milik lelaki yang dicintainya itu terdengar memiliki beberapa beban. Suara yang biasanya membawa perasaan hangat sekalihgus bersemangat kini menjadi pelan dan lemah seolah menyimpan rasa sakit. Dan itu semua karena dirinya, kesalahan seorang Uzumaki Kushina.

"sekali lagi kumohon, hentikan tangisanmu Kushina. Aku tau apa yang kau pikirkan, ini bukan salahmu. Jadi jangan menyalahkan dirimu akan apa yang trjadi padaku. Seorang pria sejati tidak akan membiarkan wanita miliknya menangis, itu adalah aib yang melukai harga diri kami!" meski lemah nada yang Naruto gunakan adalah tegas.

Kushina langsung melepaskan diri dari pelukan Naruto, dia kemudian berdiri dan berbalik. Dengan mata yang masih mengalirkan air mata ia memandang lurus Naruto yang kini juga telah mengambil posisi berdiri.

"bagaimana aku tidak menngis," Kushina memeluk dirinya sendiri yang keras bergetar sebelum berteriak serak ke Naruto. "kau... kau memiliki setumpuk beban dan banyak keluhaan yang semuanya di sebabkan olehku... hiks... Kau menanggung semuanya sendiri, merahasiakannya dariku... Bagaimana, bagaimana aku tidak merasa sedih. Kau tau hatiku serasa tercabik-cabik setelah mengetaui semuanya, karena semuanya terjadi karena diriku. Semuanya salahku Naruto, seharusnya aku memohon padamu untuk memaafkan kesalahanku ini. Tapi... tapi.…" suaranya tumbuh semakin pelan dan tidak sangup lagi melanjutkannya.

Mendengar keluhan dan curahan hati Kushina bibirnya melengkung tipis. Naruto menarik Kushina dan memerangkap Kushina didadanya dengan erat, berusaha agar Kushina tidak lepas lagi dari pelukannya.

"Kushina, dengar." ucap Naruto lembut. "ini bukan kesalahanmu, jadi tidak perlu bagimu untuk merasa bersalah apalagi harus meminta maaf. Ini adalah sebuah harga yang harus ku tanggung, sebuah harga karena telah mencintai seorang putri kekaisaran Uzu, Uzumaki Kushina. Kau tau? di dunia ini tidak ada yang gratis, dan ini adalah sebagian kecil dari harga yang harus kubayar. Bahkan pengorbanan kecilku ini tidak akan sebanding dengan aku yang telah mendapatkan dirimu."

Kedua telapak tangan Naruto menangkup wajah Kushina. "jadi berhentilah menangis... Kushina, air matamu ini terlalu berharga. Begitu berharganya itu hanya dengan nyawaku lah diriku akan bisa menukarnya." kedua jempol Naruto bergerak menghapus setiap air mata yang menodai pipi indah kushina.

Suara yang bagaikan datang dari mimpi terindah mengalun di telinganya. Kushina melihat langsung ke mata Naruto yang tengah menatapnya penuh kasih. Jemarinya ikut terulur membantu menghapus air mata berkilaunya.

Sebuah kehangatan yang dihasilkan dari beberapa kata yang Naruto lontarkan tadi merambat ke dalam dasar hatinya. Menenangkan gejolak batin yang sedari tadi Kushina alami.

Dia kembali melemparkan dirinya ke dada Naruto dan memeluknya. "aku memcintaimu Naruto. Sangat, sangat mencintaimu."

"aku tau itu, karena perasaan milikku juga sama denganmu. Karena perasaan kita sama, maka kita akan menanggung semuanya bersama. Di masa depan akan banyak tangung jawab yang datang kepadamu karena setatusmu sebagai seorang putri, jika aku tidak bisa mengambil tanggung jawab itu maka aku tidak akan layak bagimu. Dan untuk mengambil tanggung jawab itu aku membutuhkan kekuatan yang cukup." sebuah ekspresi rumit terlintas di sinar mata Naruto.

Mereka, Kushina dan Naruto menikmati setiap momen yang mereka miliki.

"aku sudah sejak lama memikirkan ini, dan ini mungkin waktu yang tepat untuk mengatakannya... Tiga hari dari sekarang aku akan pergi dari kota Konoha... jangan menghentikanku, tolong!" sebelum Kushina memberi respon yang pasti akan menolak Naruto lebih dulu mencegahnya. "ini adalah salah satu keputusan terpenting dalam hidupku... Jadi tolong mengertilah. Untuk mengambil tanggung jawabmu nanti aku membutuhkan kekuatan dan kepergianku ini adalah untuk mendapatkan kekuatan yang ku butuhkan itu. aku telah berpikir matang matang tengtang hal ini, jika aku terus berdiam diri di sini itu hanya akan membatasiku maka aku benar-benar harus segera pergi."

Untuk waktu yang cukup lama Kushina hanya diam saja setelah mendengar kata-kata Naruto.

"Jangan kawatir, aku akan sesegera mungkin kembali padamu. Secepat mungkin aku akan kembali karena ini adalah sebuah janji dariku. Dan untukmu gadisku, aku berharap kau tidak akan pernah meragukan janjiku ini apapun yang terjadi." ucap Naruto memberikan janjinya.

Kushina berpikir untuk waktu yang lama sebelum memberikan jawabannya ke Naruto.

"umm." sebuah anghukan kecil menjadi pertanta persetujuannya dan itu juga membuat Naruto senang mengetahuinya.

Diterangi sinar sang purnama dan sunyinya malam membuat Naruto dan Kushina tenggelam dqlam dunianya sendiri. "meski saat ini aku sangatlah rapuh dan lemah, bagai elang muda yang tak memiliki sayap... Berikan aku sedikit waktu, maka akan kudapatkan sebuah sayap... Tolong beri aku kesempatan untuk menggunakan sayap itu untuk melindungimu di kala hujan, dan bahkan bila hujan itu berubah jadi badai aku akan terbang membawamu dengan sayapku ke tempat yang jauh dari badai. Sebuah tempat yang tenang hanya untuk kita berdua, kau dan aku."

Untuk setiap kata-katanya Naruto mencurahkan setiap perasaannya di dalamnya. Tekat, kasih sayang, ketulusan, dan semua yang ia miliki hanya akan milik Kushina seorang. Dan tidak ada yang lain.

"tetaplah begini untuk saat ini."

Sebuah bisikan permintaan yang datang dari kushina membuat tangannya semakin erat memeluk gadis itu, seakan ini adalah hari terakhir dalam hidup mereka. Naruto dan Kushina berpelukan untuk waktu yang cukup lama, butuh sepanjang malam untuk keduanya rela melepaskan pelukannya. Karena malam itu akan menjadi kenangan berharga dalam hidup mereka berdua.

Malam di mana terlantunnya janji-janji dan matangnya perasaan mereka berdua sebagai seorang pria dan wanita.

…...


Pendek? ya memang pendek karena ini hanya chap pembuka.

Yap seperti yang sudah saya cantumkan di atas, ini adalah fic yang terlahir dari buah inspirasi dari Novel ' against the god '. Jadi agar kalian tidak bingung saya akan menjelaskan tentang beberapa hal di bawah.

Di fic ini jenis energi yang di gumakan adalah 'energi spirit' dan bukan cakra ataupun mana.

Di dunia Naruto original anime, orang yang mengolah cakra di sebut Shinobi

Tapi di fic ini orang yang mengolah energi spirit di sebut seorang 'Kultovator'.

Tingkatan kultivasi (tingkat kekuatan).

- Tahap Elementry tingkat 1 -10 (alam dasar).

- Tahap Nascent tingkat 1 -10 (alam lahir)

- Tahap True tingkat 1 -10 (alam benar)

- Tahap Spirit tingkat 1 -10 (alam roh)

- Tahap Earth tingkat 1 -10 (alam bumi)

- Tahap Sky tingkat 1 -10 (alam langit)

- Tahap Emperor tingkat 1 -10 (alam kaisar)

- Tahap Tyran tingkat 1 -10 (alam tuan)

- Tahap Sovereign tingkat 1 -10 (alam surga)

- Tahap divine tingkat ? (alam dewa)

Sebenarnya banyak istilah yang harus saya jelaskan seperti Art, tubuh divine dan lain lain. Tapi jika saya jelaskan di awal ini akan terlalu panjang jadi saya akan membaginga ke dalam penutup di beberapa chapter.

Terakhir, karena ini fic iseng2 jadi mungkin up nya bakal gak teratur.