Winter Is Coming

A cold story by Presiousca

.

EXO

YAOI/BxB

Chanyeol x Baekhyun

M-preg

M

.

.

WARNING!

Kingdom AU! Bitch Witch! Full of fantasy! Full of Chanbaek! Dirty Talk.

.

.

.

Si pemburu berjalan tergopoh. Pria berkumis itu memapahnya dengan sabar meskipun sesekali pula dia mengeluh bahwa pinggangnya telah sakit.

Seingat Chanyeol, kemarin sore dia sedang berburu di hutan Reine dengan seekor gagak sebagai tangkapan pertama. Saat dia tengah membidik seekor kelinci untuk camilan, tiba-tiba saja sebuah anak panah kecil menancap ke bahu. Membuatnya jatuh ke tanah dengan dua pasang kaki sebagai penglihatan terakhir yang buram.

Dan di sinilah dia sekarang.

Di dalam kastil tua yang jelas sudah lama tak dihuni. Obor kecil menggantung di tiap sudut sebagai penerangan yang cahayanya tak banyak membantu. Seluruh jendela di bangunan ini ditutup dengan teralis besi. Bak penjara para pemerkosa di daerah utara yang dulu Tetua adat suka ceritakan sebagai lelucon.

"Di sana juga ada ibumu, Chanyeol," pria berambut panjang di depan sana berucap.

Lumayan mengejutkan Chanyeol karena itu berarti ini bukan tindak penculikan. Atau mungkin, Ibunya telah bersekongkol dengan dua orang bar-bar ini?

Chanyeol menggeleng payah. Pukul saja kepala kosongnya itu dengan batu agar ingat bahwa Ibunya akan menangis hanya dengan melihat seekor merpati rontok bulunya. Hati selembut itu mana mungkin bisa mencelakai Putranya sendiri.

Pemuda nan tinggi itu melihat sang Ibu duduk di salah satu kursi, di meja pertemuan. Di sampingnya, seorang wanita paruh baya duduk tenang dengan wajah sendu. Dan terakhir, di seberang wanita asing itu duduk seorang lelaki.

Rambutnya hitam sehitam bulu gagak, amat kontras dengan kulitnya yang seputih salju. Bibirnya merah nan tipis bagai kelopak mawar yang habnis mekar. Lelaki itu, wajahnya mungil sekali. Chanyeol menilai lekuk demi lekuk sambil terus melatih tubuhnya yang masih lumpuh. Pikirnya, mana ada orang selatan yang rupanya bisa seelok ini?

Kebanyakan dari wajah orang selatan itu berpori-pori besar. Rambutnya kusut karena terlalu sering terpapar angin musim kemarau. Kulitnya kering mengelupas karena serangan debu. Kalau bukan bangsawan, gambaran mereka begitu-begitu saja. Tak ada yang menarik.

"Chanyeol? Nak, kau baik-baik saja?" sang Ibu menepuk-nepuk pipinya lembut.

Wajah cemas wanita berambut ikal itu membawa Chanyeol kembali ke dunia. Sang pemburu mengangguk lemah, lalu duduk di kursi, tepat di samping laki-laki itu.

"Kami membius putramu. Itu jelas terpaksa," ucap tabib Heechul.

Ibu Chanyeol berjalan lemah kembali ke kursinya. "Aku mengerti."

Seluruh orang di ruangan sudah mengambil tempat. Dua orang lelaki asing aneh tadi masing-masing duduk di kepala meja. Enam orang ini duduk dalam diam, saling pandang dalam keasingan, sampai salah seorang angkat suara.

"Jadi, namaku Choi Siwon. Dan yang berambut panjang itu Kim Heechul," buka pria berkumis itu lantang.

"Kami tabib," tambah si pria berambut panjang yang tadi disebut bernama Heechul.

Tiba-tiba saja, lelaki di samping Chanyeol berdiri. Wajahnya jelas nampak lelah, terlihat enggan berlama-lama di sini.

"Aku sudah bermalam di sini sejak dua hari yang lalu. Kapan kalian akan memulai rapat menyebalkan ini?" ucapnya lantang.

Cukup membuat Chanyeol dan ibunya terkejut karena betapa kontrasnya wajah lembut lelaki itu dengan caranya bersikap. Wah, terlalu banyak kejutan yang terjadi pagi ini. Bahkan perbincangan ini jadi terasa lebih menantang dengan kegarangan sosok kecil yang wajahnya memantulkan kilap salju. Kalau kata orang selatan yang pernah singgah ke utara, kilaunya bersih dan memikat hati.

Diam-diam, Chanyeol terkesan.

Wanita paruh baya di seberangnya berucap lembut, "Baekhyun sayang, duduklah sebentar."

Oh, jadi nama lelaki itu Baekhyun.

"Ibu, mereka terus membuang waktu kita! Tidakkah ibu ingin pulang ke rumah dan-"

Siwon berdiri sambil menggebrak meja, memotong rengekan Baekhyun yang lebih terdengar seperti cuitan parkit di telinga Chanyeol, "Menurut Kitab Gringerwald, kalian berdua harus segera memiliki keturunan!"

Baekhyun ikut berdiri, menunjuk hidung Siwon dengan jari rantingnya yang melekuk bagai tangai mawar, "Hey Yang Mulia Tabib Choi, kau tahu ini tidak akan berhasil. Lagipula bangsawan selatan yang tersohor ini pasti tak mau berpasangan denganku untuk-"

"Baekhyun..." Chanyeol menyebut nama itu dengan susah payah mengingat tubuhnya masih dalam pengaruh bius.

Suaranya serak mengalihkan seluruh atensi orang-orang kepadanya. Begitupula Baekhyun, yang perlahan menurunkan acungan tangannya. Mata mereka berdua bertemu dalam naungan detik yang melambat. Chanyeol tersenyum, "aku bukan bangsawan. Aku hanyalah seorang pemburu amatiran yang kebetulan jatuh cinta pada pandangan pertama, kepadamu."

.

.

Let is snow, my Dear. Winter is coming for you. Just come and see.

.

.

NEXT or WRAP?


Bacods:

Yang suka genre begini semoga kedepannya aku gak mengecewakan. Kalo kurang srek gaperlu dibaca ya, no force no push. Karna masih belajar, masih payah, jadi mungkin masih ada aiueo yang gak banget hehe. Maklumin juseyoo.

Katanya Brida Wu ama Cussonsbaekby mau update juga. Itu dua undur-undur gajelas, stay tune aja yah. Makasih udah bacaa