EPILOGUE

Aku mengamati cakrawala yang biru, awan berarak di angkasa yang sangat luas, laut yang menyebar di sekelilingku. Kapal pesiar yang mengarungi samudera, membawaku pergi ke kehidupan yang baru.

Aku dapat merasakan lengan seseorang yang merangkulku dari belakang, seringai nakal terpatri pada bibirnya yang eksotis, "Social engeneering terbesar yang pernah kulihat dalam sejarah hidupku. Keren ", Kim Taehyung menyandarkan kepalanya pada pundakku, mengecup leherku pelan.

"Apakah kalian akan terus memamerkan adegan panas? Serius, aku mulai cemburu", Park Jimin bergabung dengan kami, tertawa mengejek melihat Taehyung yang tidak kunjung melepaskan tangannya dari pinggangku.

"Bocah memang suka bersikap kenakak kanakkan. Aku mengerti", Jung Hoseok terkekeh geli, bersandar pada tiang kapal pesiar yang akan membawa kami ke dalam kebebasan. Dan kami tidak akan terlihat, tidak akan dipedulikan oleh masyarakat yang selalu menganggap kami tidak pernah ada.

Karena mereka hanya akan melihat apa yang aku ingin mereka lihat.[]

Aku berjalan dengan napas yang tersengal sengal menuju hotel yang menjadi markas kami setelah kami membakar rumah nenenkku sampai habis tak bersisa, tidak meninggalkan satu jejak pun dibelakang.

Aku menyingkap tudung jaketku yang menyembunyikan wajahku yang babak belur, luka melintang di ujung bibirku akibat perkelahian dengan Kim Taehyung kemarin malam.

Aku membuka pintu hotel dan menemukan ketiga temanku sudah menunggu dengan cemas, Taehyung langsung bangkit dan menghampiriku. "Dengarkan aku baik baik, kau harus menyerahkan dirimu kepada Europol dengan sukarela".

"Apa?", belum sempat aku memproses rencana yang mereka susun selagi aku pergi, Taehyung sudah kembali mengutarakan detail rencananya.

"Kau akan disidik oleh Kim Seokjin dari Kepala Divisi Cyber", Taehyung mengutarakan ketika aku masih berusaha mengatur napasku akibat berlari dari lantai dasar.

"Umur 26 tahun. Karirnya hancur akibat kegagalannya dalam menangani kasus MRX. Istri mengalami keguguran, menderita penyakit rahim. Semuanya jatuh berantakkan". Taehyung yang memiliki keahlian khusus dalam kepribadian manusia mengutarakan hasil retasan Park Jimin tentang penyidik yang akan kuhdapai besok.

"Kau harus menceritakan semuanya dari awal, Jungkook. Jangan tergesa gesa, jangan sampai ia mencurigaimu, kau mengerti?".

Aku mengangguk.

"Berikutnya, kau harus memberikan lubang yang membuat ceritamu tumpang tindih, sesuatu yang mengindikasikan perubahan kepribadian".

"Mengapa?", aku mengernyit bingung.

"Ibumu menderita penyakit kepribadian ganda, kau harus berpura pura mengalami Diassociative Identity Disorder agar mereka menganggap kita semua tidak pernah ada, hanya imajinasimu".

"Dengan begitu, tidak ada yang pernah mencari kita".

Aku tersenyum, mengangguk ketika Hoseok menyerahkan buku hukum tebal yang sudah dibcanya sejak aku menghadapi MRX, "Mereka tidak bisa memberikan program perlindungan saksi kepada seseorang yang menderita penyakit mental", Taehyung mencengkeram kedua pundakku sangat keras, "Jadi, kau tidak boleh melakukan kesalahan sekecil apa pun. Atau kita semua akan mati".

Aku kembali mengangguk.

MRX sudah mendapatkan identitas asliku. Nyawaku akan terancam, ia akan membunuhku sebelum membunuh teman temanku. Satu satunya cara agar kita dapat bebas adalah memperbarui identitasku selagi informasi pribadi anggota yang lain masih aman.

"Pada akhirnya, pertahanan mental Kim Seokjin akan runtuh karena perasaan iba, dan dia akan membebaskanmu dengan program perlindungan saksi". Kim Taehyung menyeringai lebar, mengambil sebuah paku dan palu yang membuatku menelan ludah gugup.

"Hanya ada satu hal lagi yang perlu kau lakukan".

Aku menjerit sangat keras ketika Taehyung memalukan paku itu hingga menembus ke dalam tanganku, memberikan luka yang sama dengan yang ia miliki di tangan kanan.

Jung Hoseok terkekeh sembari merangkulku yang mengumpat keras, Park Jimin membalutkan lukaku dengan handuk yang langsung berwarna merah gelap.

"Kau hanya perlu melakukan social engeneering yang terkahir dan mereka tidak akan pernah mencari kita", Taehyung menggusak kepalaku kasar, tertawa penuh kemenangan. "Karena kita hanya sebatas imajinasi di dalam kepalamu".

Aku tergelak, diikuti ketiga temanku yang sudah mempersiapkan segalanya. Dan Kim Seokjin akan melihat sesuai dengan apa yang kami ingin dia lihat.[]

Aku bukan siapa siapa.

Aku bukanlah seorang peretas yang handal di dalam Darknet. Aku bukan seorang maniak yang dapat memanipulasi perasaan orang lain. Aku bukan seorang pria yang mengutamakan harga diri diatas segalanya.

Aku hanya seseorang yang lebih senang menyendiri. Aku adalah seseorang yang jauh dari bayangan kalian. Aku bukan seseorang yang kuceritakan kepada kalian di dalam sini.

Who am i?.[]