Desember

Tsukiuta © Tsukino Talent Production

Story by Chesee-ssu

Warning: standar applied

Saya tidak mengambil keuntungan dalam pembuatan fanfiksi ini, kecuali kepuasan bati

Didedikasikan untuk Kapten Pelangi


Happy reading ….


"Kamu tahu, 'kan, hubungan ini tak akan berjalan dengan baik."

Desember, bulan yang dingin, baik cuacanya maupun hatinya. Hati seorang Fuduki Kai yang begitu lembut kini membeku, bersiap untuk pecah berkeping-keping. Desember, bulan ketika selimut putih besar yang bernama salju datang dan menyelimuti Tokyo, ketika orang-orang lebih memilih meminum the hangat atau berada di perapian untuk menghangatkan diri, Fuduki Kai lebih memilih berada di taman, mendengarkan ucapan menyakitkan dari pujaannya di tengah taman dan langit kelabu.

"Kau … menyuruhku datang kemari hanya untuk mengatakan hal itu?" rasa kesal memenuhi kalimat Kai setiap silabelnya. Haru, sang pujaan, hanya terdiam, hatinya pun sama terluka dengan Kai.

"Aku tahu ini berat, Kai. Tapi dengar …."

"Apa yang harus kudengar darimu?" Kai menatap Haru lurus, mencoba menguliti isi pikiran persona sewarna hijau tersebut. "Apa alasanmu berkata bahwa hubungan kita tidak akan berjalan dengan baik? Kenapa kau takut?"

Haru terdiam, bahkan tangan hangat Kai tak cukup untuk meluluhkan hatinya yang terlanjur membeku. Haru tahu, dengan Kai yang melihat tatapan matanya, Kai sudah tahu kenapa Haru berkata demikian. Orang bijak bilang, mata itu jendela hati. Dan sekarang, Kai sedang menyelami matanya, mencoba mencari tahu apa yang membuat gelisah seorang Yayoi Haru.

"Kamu takut pada mereka." Kai akhirnya buka suara, Haru tersenyum tipis. Sudah ia duga Kai bisa tahu apa yang ia takutkan.

"Kamu benar, aku takut pada mereka. Maka dari itu, ayo berpisah."

"Dan saling menyakiti diri sendiri? Tidak." Kai tersenyum, genggamannya makin erat. "Kau tahu, kau tidak perlu takut pada ucapan penggemar kita, bahkan orang-orang sekalipun. Mereka sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kita." Mata sewarna laut itu menenangkan Haru. "Aku lebih memilih kita berdua disakiti oleh mereka, oleh caci maki mereka, daripada disakiti karenamu."

"Kau tahu, mungkin jika aku seorang wanita aku akan meleleh mendengarnya."

"Tak perlu jadi wanita pun aku tetap mencintaimu, kok."

"Oh ayolah, dasar raja gombal." Haru memutar kedua matanya penuh jenaka yang dibalas cubitan gemas dari Kai. Desember, di mana dunia sedang membeku, di mana hati seorang Fuduki Kai hampir retak tak terbentuk, kini kembali menyatu. Melihat Harunya yang tersenyum dan menerimanya kembali merupakan penyembuh hatinya yang luka.

Mereka berdua bergenggaman tangan, hujatan-hujatan yang menyayat jiwa tak buat mereka goyah. Karena mereka bersama.


a/n: haii, kali ini saya nulis kaiharu untuk kapten pelangi karena saya udah janji mau kasih hadiah kalau tahun baru buat dia wkwkwk XD dan yah, ini pendek banget dan maaf kalau kai maupun haru oocnya kebangetan XD kritik dan saran sangat dibutuhkan di sini, dan terima kasih sudah membaca

salam, keju