TITLE
Less Than Couple
CAST
Kwon Soonyoung
Lee Jihoon (GS)
Seventeen's members
Genre
Romance / Friendship
Disclaimer
Setiap tokoh adalah punya Tuhan dan keluarga mereka masing – masing. Saya hanya meminjam nama dan karakter mereka saja. Semua alur cerita adalah milik saya (re : yehetohorat794) dan semuanya berdasarkan PENGALAMAN PRIBADI saya.
Summary
More Than Bestfriend, Less Than Couple. Jihoon dan Soonyoung. Hubungan kedua nya sebenarnya sangat rumit untuk dijelaskan, tetapi, lebih baik kita menikmati roman picisan antara keduanya daripada berpikir bagaimana hubungan mereka seharusnya. Kedekatan keduanya memang tidak dapat tertandingi!
.
.
.
"Berhenti menempeli ku, Soonyoung.. Aku sedang serius." Gerutu Jihoon yang sedang berusaha untuk tetap berkutat pada soal soal fisika nya. Dia sangat tertantang untuk menyelesaikan soal sialan ini, entah kenapa. Tapi, si sipit itu mengganggu nya.
Si sipit itu, Kwon Soonyoung.
"Kenapa? Aku kan cuma menempeli mu, tidak mengganggu mu.."
Jihoon mendesis. Tangannya melepas pulpennya sebentar dan langsung menoyor kepala Soonyoung. "Dengan cara menumpukan dagu mu ke lengan ku, itu berarti kau mengganggu ku.. Serius Soonyoung, kau benar-benar tidak ada kerjaan lain? Soal yang diberikan Songsaenim sudah selesai?"
"Sudah dari tadi, kalau mau lihat ya ambil saja.."
Jihoon meliriknya dari sudut matanya, bibir nya sedikit mengerucut. "Lagi-lagi kalah selangkah" prolog Jihoon di dalam hatinya.
Melihat wajah Jihoon yang lucu, Soonyoung tertawa kecil. Tangannya tergerak untuk mengusak kepala Jihoon.
"Jangan memasang wajah seperti itu," kata Soonyoung, lalu dengan luwes malah merangkul Jihoon.
.
.
.
Begitu banyak orang yang melihat seseorang hanya dari yang kelihatan nya.
Ya seperti sekarang ini,
"... Lihat, mereka melakukannya lagi.."
Bisik – bisik memenuhi kelas, beberapa yeoja yang sedang duduk membentuk kelompok itu berbicara dengan suara rendah. Melirik dua orang dengan berbeda jenis kelamin yang sedang fokus pada buku yang dihadapannya.
Apa yang salah?
Oh.. Biar ku jelaskan.
Itu adalah pemandangan Soonyoung dan Jihoon. Semua orang memang sudah tau kalau mereka dekat. Yeah, More than bestfriend, Less than couple. Sangat dekat. Kali ini apa yang terjadi? Oh, hanya Soonyoung yang dengan lancang menggenggam jari – jari mungil Jihoon, menggenggamnya sampai hampir membentuk kepalan. Dan membiarkan genggaman mereka itu berada di atas meja.
Seakan membiarkan semua orang dikelasnya itu untuk melihat betapa pas nya sela – sela jari Jihoon pada bentuk jari nya.
Mereka berdua membaca buku, ya, Songsaenim memang menyuruh siswanya untuk membaca halaman 186 – 189, kali ini bab 4, Puisi.
Mereka tetap terlihat fokus sambil tetap bergenggaman tangan juga,
"... Sebenarnya sudah jadian atau belum, 'sih?"
" ... Sepertinya belum, Jihoon belum memberikan pernyataan apapun."
"... Tapi aneh, maksudku, apakah persahabatan antara namja dan yeoja bisa sedekat itu tanpa memendam perasaan?"
"... Sudah pasti salah satu atau mungkin keduanya memiliki perasaan yang sama."
"Ah.. Tidak sabar! Kapan mereka akan melanjutkan hubungan mereka ya?"
Bisikan – bisikan itu disertai lirikan. Lirikan pada Soonyoung dan Jihoon. Oh, tak lupa dengan senyuman yang tertahan.
.
.
.
"Mereka melihat kita.."
Suara Soonyoung memang pelan, tapi Jihoon masih bisa mendengarnya karena jarak mereka yang sangat dekat. Tatapannya tetap terkunci pada buku dihadapannya.
"Iya.."
"Kau tidak keberatan?"
"Untuk apa? Ya, biarkan saja.." Jihoon menjawab dengan singkat dan padat. Tangannya tergerak untuk membalikkan halamannya.
"Setelah ini disuruh baca puisi, ya?"
Jihoon mengangguk. Terkadang saat Jihoon serius, dia akan menjadi susah untuk terganggu.
Padahal sebenarnya, Jihoon sangat menyebalkan saat mengganggu.
Begitulah Jihoon dan Soonyoung. Seperti yang ku katakan tadi, More than Bestfriend, Less than Couple. Maksudku, siapa yang menyangka kalau mereka berdua hanyalah teman dekat? Sahabat? Dengan kelakuan mereka yang seperti ini bahkan guru pun menganggap mereka mempunyai hubungan yang lebih.
Kang Songsaenim, Guru Bahasa Inggris. Seo Songsaenim, Guru Seni. Bae Songsaenim, Guru Agama.
Ada beberapa lagi yang tak perlu ku sebutkan.
Bukan hal yang aneh lagi misalnya saat Jihoon disuruh mengerjakan soal no. 12 ke depan oleh Songsaenim, maka Soonyoung akan disuruh mengerjakan yang 13, ke depan—murni kesengajaan guru mereka—Dan semua orang akan memekik kecil tertahan saat melihat pertengkaran kecil mereka.
"Kau menulis di kanan, aku di kiri.."
"Tidak mau, kau menulis duluan saja.."
"Karena takut terlihat pendeknya, 'kan.."
Jihoon melirik Soonyoung dengan sinis. Kata – kata Soonyoung memang selalu berhasil membuatnya kesal. Maka dia langsung menarik spidol hitam itu dari tangan Soonyoung dan pergi ke sisi kanan. Menulis disana.
Membiarkan Soonyoung tersenyum geli, dengan langkah kecil dia mengusak gemas kepala Jihoon dan melangkah ke meja guru, dimana ada terletak spidol lain.
Mereka bukannya tidak mendengar bagaimana pekikan tertahan dari beberapa temannya di kelasnya itu. Mungkin lebih tepatnya, pura – pura tidak tahu.
.
.
.
Kwon Soonyoung. Kelahiran Namyang-ju, 1996. Mempunyai mata yang hanya segaris dan senyum lucu. Siapa yang tidak kenal Soonyoung? Hampir satu sekolah bahkan mengenalnya.
Dia adalah siswa yang lumayan populer. Pertama, karena dia bisa memainkan piano dan menunjukkannya pada promosi ekskul. Kedua, karena dia mempunyai otak yang kelewat encer hingga membuat guru – guru seolah sayang pada nya.
Soonyoung masuk ke Pledis High School pada tahun ke dua. Artinya dia masuk saat semester 1 kelas 2. Mengambil jurusan IPA. Dia adalah pindahan dari Namyang-Ju.
"Kenapa pindah?"
"Ya, karena ingin bersekolah di sini saja.."
Begitulah jawaban Soonyoung saat ditanya Songsaenim kenapa pindah untuk pertama kalinya.
Dia termasuk menarik banyak perhatian, ya, pertama, karena dia tampan. Kedua, ya lagi – lagi karena dia pintar. Yang ke tiga, karena dia humble dan humoris.
Dia duduk di samping Seokmin. Yang dulu pas kelas satu dikenal akan kekerenannya dan kekalem annya.
Begini kronologisnya.
Saat itu, Bae Ji Nae ingin duduk bersama nya, sebenarnya bukan ingin sih, hanya saja saat itu dia tidak mendapatkan bangku yang pas untuk di dudukinya.
"Hei Seokmin, disamping mu tidak ada yang menempati, kan?"
Seokmin memelototinya, dan satu fakta lagi, se kelas bahkan sudah tau bagaimana aroma tubuh Ji Nae. SANGAT BAU.
Maka Seokmin panik, tak sengaja dia melihat seorang namja sedang berjalan ke barisannya. Dia tak mengenal itu siapa tapi dengan lancang malah menarik namja tersebut dan mendudukinya di sampingnya.
"Tidak ada bangku yang lain, lebih baik kau disini saja.."
Suara Seokmin ketara sekali bahwa dia lega. Dia melambaikan tangan pada Ji Nae, menandakan bahwa Ji Nae tidak bisa duduk di sampingnya.
Ternyata Soonyoung memberi dampak yang kinda-bad pada Seokmin. Ya, Seokmin yang dulu irit bicara malah sekarang jadi susah untuk di hentikan saat berbicara. Seokmin yang minim ekspresi kini berganti dengan Seokmin yang ribut, kelebihan ekspresi dan pandai membuat lelucon.
Jadi ini pengaruh baik, atau buruk?
Oke, kembali pada Soonyoung.
Soonyoung adalah anak pertama dan terakhir, Anak satu-satu nya. Dia pernah bercerita pada Jihoon kalau orang tua nya harus sabar dulu selama 7 tahun untuk mendapatkan dirinya. Jadi, dia sangat di sayangi orang tua nya. Hanya saja, orang tua nya tidak terlalu memanjakannya sehingga dia tumbuh menjadi anak laki – laki yang mandiri.
Soonyoung juga adalah seorang yang kritis, cara berpikirnya. Terkadang dia sangat pandai dalam menganalisa dan juga pandai dalam berpendapat. Dia mempunyai jalan pikir yang berbeda. Tapi jika dia sedang mengantuk ataupun malas, maka tak peduli, dia akan menutup matanya, menyandarkan kepalanya pada jendela samping tempat duduknya, dan tidur dengan mulut dibiarkan terbuka. Sekelas sudah tau habbit nya yang ini.
Jika berbicara tentang Soonyoung, maka yang terpikirkan selain dirinya adalah.. Lee Jihoon.
Eksistensi nya memang belum terlalu populer di Pledis, sekolahnya tercinta.
Tapi kalau kau bertanya pada siswa tingkat akhir, mereka pasti tau siapa itu Jihoon.
Gadis dengan paras juga tubuh yang mungil ini sering kali di ejek pendek dan 'bocah'. Itu juga karena Jihoon sering meminjam setelan olah raga adik nya yang juga menjadi adik kelasnya. Lee JiHee.
Karena paras nya yang memang dasarnya menggemaskan dan juga tubuhnya yang kecil, dia sering kali di ejek sebagai "anak kelas 1" ataupun "anak SD" oleh teman – teman sekelasnya. Bahkan adik tingkatnya tak pernah ada yang memanggilnya dengan sebutan 'Kak' ataupun 'Sunbae'.
Jihoon adalah anak yang ceria. Ceria jika dia sedang tidak punya sesuatu untuk dipikirkan. Dia suka menyanyikan Opening Song Tayo si Bis Kecil. Jika kalian tau maka kalian adalah yang terbaik. Itu membuatnya terkadang di panggil dengan sebutan "Hai Tayo" ataupun "Tayo"
Jihoon termasuk orang yang ditakuti saat pelajaran dimulai. Karena dia cepat dalam mengerti dan mengingat. Menjadikan Jisoo, si juara kelas terkadang kewalahan untuk berebut giliran quiz saat Fisika, Kimia ataupun Biologi.
Tapi, terkadang ada saatnya Jihoon benar-benar malas hingga tertidur. Dan Soonyoung akan menjadi seorang yang satu – satunya berhasil membangunkannya.
Dia bukannya orang yang terlahir dengan otak yang sangat encer seperti Soonyoung. Dia hanya gadis dengan kemauan yang keras untuk belajar hingga menjadikan otaknya lebih cepat saat bekerja memproses sesuatu.
Gadis ini sangat menyukai oreo, chocopie dan susu coklat. Jika kalian ingin membujuknya, mungkin dengan membawa salah satu makanan kesukaannya akan menjadikan rencana kalian berjalan dengan sempurna.
Tempat duduknya adalah tepat di belakang Soonyoung. Tapi terkadang dia pindah ke samping Soonyoung dengan cara menyuruh Seokmin pindah ke tempat duduknya saat dia tidak membawa kacamata. Dia mempunyai masalah dengan matanya.
Seokmin, Soonyoung dan Jihoon adalah tiga sekawan yang selalu kemana – mana bersama. Akan aneh saat melihat Seokmin dan Soonyoung berkeliaran tanpa Jihoon, ataupun saat Jihoon berkeliaran sendirian.
Tapi jika Jihoon hanya berkeliaran dengan Soonyoung, itu sudah sering terjadi.
.
.
.
Jihoon dan Soonyoung itu sangat dekat sekali. Sangat dekat,
Mereka sering melakukan skinship yang terlihat lucu di depan teman – teman sekelasnya.
Memegang tangan, merangkul, mengusap pipi, bahkan saat bertengkar pun mereka terlihat lucu di mata teman – teman mereka.
Seperti saat itu,
"Tak bisakah kau mencari pekerjaan lain selain mengganggu ku, Jihoon-ah? Kau tidak tau bagaimana sulitnya aku untuk menaikkan rank ku?" Gerutu Soonyoung sambil terus memainkan game moba analog nya di hp nya.
Jadi bisa disimpulkan, bukan hanya Soonyoung yang senang mengganggu, Jihoon juga.
"Tidaak.. Tadi kau sudah mengganggu ku, 'kan? Jadi, ini waktunya aku untuk mengganggu mu.." Ucap Jihoon riang sambil terus mengobok – obok perut Soonyoung yang masih dilapisi kemeja sekolahnya. Tangan Jihoon dengan luwesnya menyubit pelan dan lembut gumpalan daging—perut—Soonyoung itu
"Jihoon.." Gumam Soonyoung kesal, itu karena Jihoon berhasil membuatnya menghancurkan fokusnya dan menjadikannya 'mati' dalam pertempurannya. Matanya menatap mata Jihoon, tapi tangannya menggenggam tangan Jihoon yang berada di depan perutnya.
"Kau menyebalkan sekali.." Ucap Soonyoung pelan.
Jihoon tertawa kecil, senyumnya melebar di hadapan Soonyoung. Menjadikan Soonyoung ikut tersenyum geli dan menggenggam tangan Jihoon terus sepanjang game berlangsung.
Jadi, dua – duanya sama sama menyebalkan, 'kan?
... Dan lucu?
Ya.. Apa yang kalian rasakan sama dengan yang teman – teman sekelas mereka rasakan.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
A/N : Fresh.. Bikinnya Cuma 2 jam. Dan memang bener bener true story. Yang aku alamin sekarang wkwk.. oiya keberatan ga chap chap ke dpannya aku selingin dengan curhat dan sesi 'minta pendapat'? wkwk aku bingung bgt soalnya sama yg aku hadapin ini. Ok pls review supanya aku lanjut trs wkwkwkk ok byeee..
