Tittle : Blood Prince

Author : Keiko Yummina

Cast : HunHan (Oh Sehun & Xi Luhan)

Genre : Hurt-Comfort, M-preg.

Length : (Belum diketahui)

Rated : M (Mecum)

WARNING! YAOI, M-PREG

Bagi yang tidak suka YAOI apalagi M-PREG mending gk usah baca!

Ini ff bertemakan werewofl pertama bagi saya.


Previous


"Aku mohon berhenti-…" Belum sempat menyelesaikan kata-katanya. Sebuah busur panah melesat dengan cepat lansung menembus dadanya.

"-lah. Pangeran tak mampu diselamatkan. Permaisuri juga telah tiada. Uhuk." Bibi Eun jatuh tak sadarkan diri setelah mengatakan itu dan batuk darah segar dari mulutnya. Nafasnya mulai tersengal-sengal. Pemberontak disana hanya menonton dan segera pergi dari kediaman istana permaisuri setelah mendengar kabar itu.

"Ayo kita pergi." Seru salah seorang pemimpin permberontakan itu.

.

.

.


Chapter 3

.

.

.

Typo bertebaran~

Raja dengan tergesa-gesa kembali ke istana. Entah selama berperang hingga ia memenangkan peperangan hatinya tetap tak tenang. Ia sangat mengkhawatirkan sang istri tercinta juga calon anaknya. Bahkan ia mengabaikan kesehatannya yang baru pulih benar. Ia memacu kudanya dengan cepat bahkan para prajurit tertinggal dibelakang. Sedangkan raja masih tetap dikhawal beberapa pengawalnya.

Begitu ia sampai di istana. Perasaannya semakin bercampur aduk. Ia melihat banyak masyarakat selama perjalanan dari gerbang kota hingga keistana menggunakan baju putih tanda berkabu. Tubuhnya semakin bergidik ngeri hingga ia sampai di pintu istana. Semua orang menyambut raja mereka dengan wajah sedihnya. Pandangan raja menelusuri satu persatu wajah para tetuah yang baru saja ia lewatinya.

Penasehat Oh Yunho menyambutnya dan memberi hormat. Raja merasa ada yang janggal. Hatinya merasakan perasaan sesak. Penasehatnya menghampiri dengan raut wajah yang sulit diartikan. Dan sebuah kabar yang disampaikan penasehatnya membuat hatinya bagaikan terpukul.

"Mohon ampun Yang Mulia Raja. Saya ingin memberitahukan jika Permaisuri Tao beserta Putra mahkota tak mampu diselamatkan." Oh Yunho dengan tutur kata santunya dan wajah sedihnya ia tunjukkan dihadapan raja nya ini.

"APA?" Raja sangat syok mendengar kabar tersebut. Beberapa dayang membantu raja berdiri agar raja tidak jatuh.

Penasehatnya tak mampu menceritakan lebih banyak saat melihat rajanya yang begitu kuat itu menjadi begitu lemah tak berdaya. Bahkan hingga raja kehilangan kesadarannya. Para pengawal lari ke arah Rajanya yang telah kehilangan kesadaran. Penasehat Yunho segera memerintahkan para pengawal untuk mengambilkan tandu untuk sang Raja dan membawanya kembali ke kamarnya.

.

.

.

.

.

Masa berkabuh berlangsung selama satu bulan lamanya untuk menghormati meninggalnya permaisuri Tao juga putra mahkota yang tak berhasil diselamatkan. Satu bulan yang lalu menjadi titik balik dari sikap sang Raja. Raja berubah menjadi sosok yang dingin. Sosok dingin disini bukan mengarah ke sifat nya yang berubah menjadi kejam. Namun raja bukan sosok raja yang hangat seperti dulu. Dimana ia akan memberikan senyum ramah pada masayarakatnya. Sekarang dia hanya terdiam tanpa menanggapi sedikipun orang-orang yang menyapanya saat berpapasan dengannya. Ia terkesan menjadi raja yang apatis. Perubahan itu juga sedikit mempengaruhi kepemimpinannya. Kehilangan permaisuri juga calon anaknya merupakan pukulan keras untuk dirinya.

Raja merasa bertambah tak berguna saat indra penciumannya tak sepeka dulu. Ia telah kehilangan insting penciuman yang sangat penting untuk warewolf. Peristiwa dimana ia terjatuh dari kuda saat peperangan lalu membuatnya seperti itu. Bahkan obat-obatan yang dibuat untuk membantu mengembalikan insting penciumannya tak satu pun yang berhasil mengembalikan apa yang telah hilang.

.

.

.

.

.

Tepat lima bulan kemudian. Kekosongan kursi permaisuri menyebabkan para tetuah menyarankan pada sang raja agar ia menikah lagi. Sebenarnya bagi seorang werewolf adalah sangat sulit untuk melepaskan tali pernikahan. Tapi ini bisa dilepas apabila salah satu dari pasangannya meninggal dunia. Maka dari itu para tetuah memilihkan jodoh untuk Raja Oh. Seorang omega cantik bernama Jung Jessica yang merupakan adik dari penasehat kerajaan. Raja tak mampu menolak karena memang ia membutuhkan pasangan baru untuk menggantikan permaisuri Tao yang telah wafat.

Pernikahan itu dilaksanakan kian meriah. Namun tak terlihat raja senang akan hal itu. Ia masih memasang wajah datarnya. Karena jujur pernikahan ini adalah sebuah perjodohan semata. Hari-hari yang harus diterima oleh permaisuri Jung atau yang telah berganti marga menjadi Oh tak membuat ia bahagia. Meskipun ia telah mendapatkan impiannya menjadi seorang permaisuri. Namun ia tak mampu memiliki hati dari yang mulia raja Oh.

Sedangkan yang mulia Oh masih menghormati permaisuri Jung sebagai istrinya. Meskipun ia tak pernah memanjakannya seperti yang pernah ia lakukan pada mendiang permaisuri Tao. Ia berlaku baik pada permaisuri Jung mengingat ia adalah permaisurinya sekarang. Bahkan raja hanya sekali melakukan mating dengan permaisuri. Itu pun karena memang suatu keharusan yang harus dilakukan. Tidak ada rasa cinta seperti ia mencintai mendiang istrinya permaisuri Tao.

.

.

.

.

.

Seperti hari-hari biasahnya. Permaisuri Jessica berupanya terlihat baik hadapan masyarakat. Ia sangat berharap dapat menggatikan sosok mendiang permaisuri Tao dimata masyarakat. Namun sosok mendiang permaisuri Tao memiliki tempat tersendiri untuk masyaraka Pack EL. Mereka hanya membalas kebaikan yang dilakukan permaisuri Jessica kepada mereka. Namun mereka tau bahwa semua yang dilakukan permaisuri baru ini hanyalah kepura-puraan semata. Dahulu sebelum menjadi permaisuri seperti sekarang. Wanita yang dikenal dengan nama Jessica itu adalah seorang gadis yang sombong dan angkuh. Ia kerap melakukan hal yang buruk dengan menyombongkan kedudukan keluarganya dimata masyarakat. Terutama menyombongkan sang kakak yang merupakan penasehat raja.

Saat hendak berjalan kembali ke istana. Tak sengaja pengawal yang mengawalnya menabrak seorang pria buta. Dengan segera permaisuri Jessica berjalan ke arah orang tersebut dan membantunya berdiri.

"Kau seharusnya melihat jalan." Bentak pengawal istana.

"Maafkan saya. Saya hanya lelaki buta yang tak sengaja lewat disini." Kata pria buta itu.

"Tuan, anda tidak apa-apa?" Tanya Permaisuri Jessica sembari menghampiri dan membantu pria buta itu berdiri.

"Beri hormat pada permaisuri Jessica." Seru salah seorang pengawal pada pria buat itu.

"Tidak perlu tuan. Anda baik-baik saja." Ketika pria buta itu hendak memberikan hormat. Permaisuri Jessica menghentikannya.

"Iya permaisuri. Saya baik-baik saja." Jawab nya.

"Syukurlah."

"Anda begitu cantik Yang Mulia. Tapi sayangnya anda tidak akan pernah mempunyai seorang keturunan dari orang yang anda cintai. Karena itu adalah suatu takdir." Seru seorang pria buta yang ia temui.

"Kau pasti membual." Yang Mulia Permaisuri yang mendengar apa yang baru saja pria itu sampai kan. Sekertika kembali kesifat aslinya. Bahkan dengan segera menyingkir dari hadapan pria buta itu.

Permaisuri segera melanjutkan perjalanan kembali menuju istana tanpa menghiraukan pria buta tadi. Ia merasa sedikit sebal dengan apa yang barusan pria buta itu sampaikan. Hingga berakhir ia memarahi para pelayannya tanpa kejelasan. Karena jika Jessica sedang dalam suasana buruk. Maka yang terjadi adalah ia akan bersikap seenaknya sendiri dengan membuat jenuh orang lain.

.

.

.

.

.

Sebulan kemudian terdengar kabar kehamilan permaisuri di pernikahannya yang sudah berjalan hampir setahun adalah hal yang sedikit ganjil. Karena seperti yang raja ingat adalah ia yang tak pernah menyentuh permaisuri lagi kecuali matting. Yaitu saat pernikahan setahun yang lalu. Tapi saat permaisuri Jessica mengatakan jika dirinya tengah hamil anak raja Oh. Raja mempertanyakan dalam hatinya jika anak yang dikandung permaisuri tentu bukanlah hasil dari benihnya. Namun permaisuri meyakinkan jika anak yang tengah dikandungnya adalah anak dari yang mulia raja. Ia bercerita raja melakukannya ketika ia mabuk berat disuatu malam. Dan Yang mulia raja Oh Kris aka (Wu Yifan untuk nama sebelum ia naik tahta) pun tak bisa mengelak lagi jika anak itu bukan hasil dari benih nya. Akhirnya dengan sedikit keraguan besar sebenarnya didalam hatinya. Raja berusaha mempercayainya permaisurinya.

Acara pesta pun digelar dengan meriah. Bahkan lebih meriah dari pada pesta perayaan yang dulu pernah mereka buat untuk mendiang permaisuri Tao. Karena benar saja permaisuri Jessica tidak ingin jika dirinya merasa kalah dengan mendiang permaisuri Oh. Ia benar-benar permaisuri yang berbeda dengan mendiang permaisuri Tao. Permaisuri Jessica adalah permaisuri yang sombong, angkuh juga glamore. Ia juga bukan orang yang ramah kepada masyarakat sekitar tapi berpura-pura baik. Dari itu ia banyak dibenci oleh masyarakat Pack El.

.

.

.

.

.

Ditempat lain di sebuah rumah yang sederhana. Terjadi kejar-kejaran antara Xiumin dengan seorang bocah laki-laki yang sudah pandai berjalan dan berceloteh. Umurnya hampir dua tahun. Tapi ia begitu lincah sekali.

"Shixun.. ayo makan dulu nak." Xiumin sambil mengejar Shixun yang tengah asyik berlarian sembari menangkap kupu-kupu.

"Sebentar Eomma. Shixun sedang menangkap kupu-kupu itu. Jangan berisik. Syuut." Shixun tumbuh menjadi anak yang ceria tanpa kekurangan kasih sayang dari kedua orang tua angkatnya.

Fakta nya Shixun sama sekali tidak diberitahu mengenai asal-usul keluarganya. Ia masihlah sangat kecil untuk mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tabib Kim telah lama mengundurkan diri dari istana semenjak kejadian itu. Ia seperti bungkam demi janjinya pada mendiang permaisuri Tao untuk melindungi putra mahkota. Mungkin juga belum saatnya untuk Shixun tahu segalanya. Bahkan tabib Kim beserta sang istri juga Shixun telah pergi ke kota lain demi menjaga keaman Shixun dari orang-orang yang akan curiga pada mereka. Namun ketika takdir berkehendak lain. Siapapun tak akan bisa menghindarinya.

.

.

.

.

.

Sembilan bulan kemudian~

Kelahiran putra mahkota Pack EL disambut hangat oleh seluruh masyarakat di kerjaan ini. Yang mulia raja Oh cukut bahagia. Namun jauh dilubuh hatinya yang paling dalam ada sedikit hal yang mengganjal dihatinya. Ia membayangkan jika waktu dapat diputar kembali, mungkin semua akan lebih membahagiakan. Sebuah hal yang terpendak dilubuk hatinya yang terdalam dan tak mampu diungkapkan nya kepada siapapu.

Bayi kecil itu lahir dan diberi nama Oh Jaehyun. Ia tumbuh menjadi putra mahkota yang memiliki sifat bertolak belakang dengan sang ibu. Peranginya baik tidak seperti sang Ibu yang memiliki perangi buruk. Raja juga sangat menyayangi putra semata wayangnya ini. Ia merasa bangga memiliki anak seperti Jaehyun. Beruntung ia tidak mewarisi sifat ibunya.

.

.

.

.

.

Dua puluh tahun kemudian~

Tepat berumur dua puluh dua tahun. Oh Jehyung yang akrab dipanggil Jaehyun ini diharuskan menikah. Itulah peraturan dari kerajaan ini aka Pack El. Maka dari itu permaisuri telah memilihkan sendiri calon yang akan dinikahkan dengan sang putra mahkota. Seorang pria manis juga seorang pangeran kecil bernama Xi Luhan dari Pack Zouzu. Pangeran kecil ini adalah anak bungsu dari dua bersaudara. Kakaknya Xi Luo telah lebih dulu menikah.

Acara pertemuan kedua keluarga itu bahkan terjadi tanpa hambatan apapun. Hingga penetapan tanggal pernikahan untuk keduanya yang dengan mudah disetujui. Perkenalan antara Oh Jaehyun dengan calon pengantinya Xi Luhan bahkan berjalan lancar. Keduanya menerima perjodohan tanpa adanya paksaan. Karena terlihat keduanya terlihat saling jatuh cinta dalam pandangan pertama. Hingga acara pernikahan itu malah dipercepat oleh kedua kerajaan itu.

Sembari melakukan persiapan pernikahan. Xi Luhan diharuskan mengikuti beberapa pelatihan sebelum pernikahan di kediaman istana Pack El. Ia harus tinggal untuk menjalani pelatihan tersebut. Sedangkan Oh Jaehyun yang berstatus tunangannya juga melaksanaakan tugas-tugasnya selain belajar memimpin kerajaan. Ia juga mengikuti pelatihan itu juga. Keduanya memang diberi batasan untuk tidak saling bertemu sebelum acara pernikahan. Karena itulah Oh Jaehyung terkadang hanya bisa mencuri waktunya saja untuk sesekali melihat kondisi calon pengantinnya yang sedang sibung mengikuti pelatihan.

.

.

.

.

.

Tabib Kim dibantu Shixun yang tengah berbelanja obat-obatan dikota hari ini. Kim Shixun atau yang biasah akrab dipanggil dengan nama Shixun ini tumbuh menjadi pemuda yang gagah berani juga tampan. Ia memang seorang anak cerdas sedari kecil. Shixun akan selalu merasa senang jika diajak sang Appa pergi ke kota untuk membeli persediaan obat-obatan. Ia akan sangat senang karena bisa melihat istana kerajaan disana sekalipun dari luar.

Sedari kecil Shixun sangat tertarik dengan istana. Bahkan sesekali ia menanyakan mengenai bagaimanakah isi bagian dalam istana. Sebenarnya sang Appa aka tabib Kim selalu memperingati Shixun untuk tak bertanya mengenai istana. Namun Shixun dengan segudang keingintahuan nya diam-diam mencari info mengenai istana beserta isinya. Dari buku-buku juga seperti saat berada di kota seperti saat ini. Ia aka bertanya pada beberapa orang pedagang yang mungkin ia temui. Dan ia akan menanyakan segala hal tentang istana.

Tabib Kim atau yang kita sebut sebagai Appa Shixun beserta istrinya masih menutup rapat-rapat mengenai asal-usul Shixun sebenarnya. Mereka memang sengaja tinggal sedikit jauh dari istana. Itu semua dilakukannya demi melindungi Shixun. Tapi Shixun masih bebal dengan keingintahuannya terhadap istana. Hingga suatu hari Shixun diam-diam menyelinap kedalam istana saat sang Appa yang saat itu menyuruhnya membeli beberapa bahan obat yang telah habis. Dan tabib Kim aka Appa Shixun ini tak bisa membelinya kekota karena pasien sedang banyak sekali.

"Shixun. Bisakah kau membelikan Appa obat herbal ini? Sepertinya obat ini tinggal sedikit. Appa tidak bisa menemani mu kesana karena pasien banyak sekali."

"Iya Appa. Shixun akan berangkat membeli tambahan obat seperti yang Appa butuhkan ke kota sekarang juga."

"Hati-hati dijalan nak. Pastikan kau pulang secepatnya dan selamat sampai rumah."

"Baik Appa. Aku pasti ingat pesan Appa. Aku berangkat."

Shixun pun berangkat menuju kota dengan berjalan kaki. Karena tak ada kendaraan (kuda) yang ia punya. Maka ia harus berjalan ke kota kurang lebih setengah hari dari rumahnya. Tak lupa ia mengingat pesan sang Appa agar ia lekas pulang begitu mendapatkan obatnya.

.

.

.

.

.

Shixun sampai di kota ketika hari menjelang sore. Karena hari ini disepanjang perjalanan hujan mengguyur dengan derasnya. Membuat jalanan menuju kota harus terhenti karena jelas saja Shixun tak memiliki payung yang membuatnya harus mencari tempat berteduh sementara. Sedangkan ketika sampai dikota Shixun bergegas membeli obat-obatan yang dipesan sang Appa tadi. Beruntung toko obat itu masih buka di jam segini tepat di hari menjelang sore ini.

Sesaat pikirannya kembali menerawang menuju ke daerah yang sangat ingin Shixun kunjungi. Tepatnya di istana. Shixun sangat ingin mengetahui bagaimana isi dari dalam istana disana. Dihadapannya ini. Shixun sedang berdiri di depan gerbang istana yang sangat tinggi menjulang ke langit. Ke inginan membuatnya semakin ingin mengetahui kondisi di dalam istana. Namun ia mengurungkan niatnya dan memilih untuk pulang.

Hari telah larut malam. Shixun berfikir jika dirinya tak mungkin pulang ditengah malam seperti ini. Akhirnya Shixun berencana mencari penginapan murah dan dekat dari tempanya sekarang. Dan lagi bisa kena omelan dari sang eomma jika ia pulang kerumah dan sampai di rumah nanti ketika matahari masih belum nampak. Belum lagi ia tak punya lampu penerangan untuk bekal perjalanan pulang. Beruntung Shixun menemukan penginapan yang terjangkau meskipun tempatnya sedikit sempit. Karena dikota semuanya adalah mahal. Tapi jika kalian bisa memilih maka kalian akan dapat harga lebih terjangkau.

.

.

.

.

.

Di sebuah kamar bernuansah putih. Terlihat seorang pemuda manis yang tengah meringkuk diatas kasurnya. Keringat dingin terus mengucur dengan bebasnya di atas dahinya. Pemuda itu seakan tak mampu menguasai dirinya. Hari ini adalah harinya. Dan lagi ini sudah larut malam. Pelayan setianya sepertinya sudah kembali ke kamarnya. Diluar juga sepi karena ini sudah lewat jam penjagaan mereka. Ia bahkan lupa dimana ia meletakkan obat miliknya itu. Ini benar-benar gawat sekali.

.

.

.

.

.


TBC


Note:

Kei gak akan kasih spoiler dulu.

Jadi kei biarin chp ini ngambang gak jelas disini.

Buat yang bertanya-tanya kenapa alurnya secepat kilat.

Karena ini ff sebenarnya diawal mau ku buat oneshoot.

Sebuah ff selingan.

So, alurnya cepet.

Biar cepat kelar.

Hahaha.


4/01/2020